BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan (Hatta, 2011). Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan adalah rumah sakit berjenis RSK Bedah dengan tipe C, yang diselenggarakan oleh pihak swasta. Rumah sakit tersebut terletak di Jalan Ring Road Selatan, Glugo, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan telah lulus akreditasi KARS 2012 dengan predikat kelulusan Madya. Fasilitas pelayanan pada rumah sakit tersebut antara lain pelayanan rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, operasi, radiologi, laboratorium, farmasi, dan pelayanan ambulance. Pada rumah sakit tersebut, terdapat empat petugas rekam medis, dua petugas dengan latar belakang pendidikan Diploma 3 Rekam Medis dan dua petugas lainnya berlatar pendidikan SMA. Dalam kegiatan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua penyelenggaraan kegiatan rumah sakit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171/ MENKES/ PER/ VI/ tahun 2011 tentang SIRS, SIRS adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rumah sakit seIndonesia. Hal tersebut dapat dikerjakan dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), yang akan membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat. Menurut Rustiyanto (2015) salah satu terobosan yang banyak digunakan di rumah sakit saat ini untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang menggunakan komputer sebagai dasar untuk menghasilkan informasi yang diperlukan manajer. Sistem informasi merupakan suatu metode formal untuk menyediakan informasi bagi para manajer secara akurat dan tepat waktu, yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi-fungsi operasional secara efektif. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan telah menggunakan software yang dibuat oleh petugas IT. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada Studi Pendahuluan dengan Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan, software tersebut dibuat pada tahun 2014. Software yang dibuat tersebut berbasis dekstop. Software yang dibuat tersebut hanya mampu merekam serta menampilkan kembali data, sedangkan untuk membuat laporan software tersebut belum dapat melakukan pengolahan data. Pada tahun 2015, software tersebut diperbaharui dengan menambah sistem informasi pada farmasi dan kasir, namun belum bisa terintegrasi satu sama lain. Sampai dengan saat ini, RSKB Ring Road Selatan belum memiliki sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi menghubungkan seluruh instalasi di rumah sakit tersebut yang juga mampu melakukan pengolahan data untuk pelaporan. Selain itu, masih terdapat berbagai permasalahan lainnya yang terkait dengan hal tersebut yaitu: 1. Tenaga IT yang hanya satu orang diperbantukan di bagian pendaftaran, sehingga kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaannya sebagai seorang tenaga IT. 2. Penulisan data sosial pasien secara komputerisasi sudah ada formatnya pada software, tetapi dalam pelaksanaannya hal tersebut tidak berjalan dengan baik karena tidak adanya sistem antrian, sehingga data masih ditulis secara manual baru kemudian disalin ke dalam software. 3. Petugas mengetikkan data sosial pasien tiga kali yaitu pada SIM bagian pendaftaran, farmasi dan kasir. 4. Tidak dapat melakukan input data rawat inap dan koding berkas rekam medis pada software yang ada saat ini. 5. Koding berkas rekam medis untuk pasien dengan jaminan JKN dilakukan pada aplikasi INA CBG’s. Sementara untuk pasien lainnya, berkas rekam medis tidak dikoding, sehingga mempersulit pengumpulan data terkait dengan laporan penyakit. 6. Kartu Identitas Berobat masih ditulis tangan atau belum menggunakan alat pencetak. 7. Penulisan tracer masih dilakukan secara manual. 8. Tidak adanya pembuatan indeks dan laporan SIRS karena sulit dalam hal pengumpulan data. Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan cara melakukan memperbaiki software yang ada atau merancang sistem informasi yang baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, perancang tertarik untuk membuat rancangan antarmuka Sistem Informasi Rumah Sakit pada RSKB Ring Road Selatan untuk memperbaiki atau mengatasi permasalahan dari software yang digunakan saat ini. Dalam membuat desain sistem informasi, perancang hanya membuat desain antarmuka karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan yang dimiliki oleh perancang untuk merancang desain sistem informasi secara keseluruhan. Dengan demikian, untuk mewujudkan rancangan desain sistem informasi secara keseluruhan, perancang akan bekerja sama dengan empat perancang lainnya untuk merancang desain database, desain output dari sistem informasi yang akan dibuat, dan pembuat sistem informasi serta penguji coba sistem informasi. B. Rumusan Ide Perancangan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan ide perancangan adalah “Bagaimana merancang antarmuka sistem informasi rumah sakit pada Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan?”. C. Keaslian Berbagai perancangan sistem informasi yang serupa dengan Perancangan Antarmuka Sistem Informasi Rumah Sakit pada Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan, sudah pernah dibuat oleh perancang sebelumnya. Berikut beberapa perancangan sistem informasi tersebut dan perbedaannya dengan perancangan ini : Tabel 1 Keaslian Penelitian Nama Perancang Judul Perancangan Tahun Perbedaan Julia Dian Pratiwi Pengembangan 2016 Objek perancangan Input Sistem tersebut adalah Sistem Informasi Informasi Kesehatan Ibu Kesehatan Ibu dan dan Anak di RSKIA Anak Berbasis Web Bhakti Ibu, sedangkan di RSKIA Bhakti Ibu pada perancangan ini yaitu Rancangan Antarmuka Sistem Informasi Rumah Sakit pada RSKB Ring Road Selatan Deddy Dwi Perancangan 2016 Objek perancangan Purwanto Pengolahan Data tersebut adalah Sistem dan Pelaporan Informasi Keluarga Sehat Sistem Informasi di Puskesmas Semin II Keluarga Sehat di Gunung Kidul, sedangkan Puskesmas Semin perancangan ini adalah II Gunung Kidul Rancangan Antarmuka Sistem Informasi Rumah Sakit pada Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan Benuriadi Perancangan dan 2012 Objek perancangan Pembangunan tersebut adalah sistem Sistem Informasi informasi laboratorium Laboratorium Klinik klinik sedangkan di Rumah Sakit perancangan ini adalah Umum Daerah Rancangan Antarmuka Praya Kabupaten Sistem Informasi Rumah Lombok Tengah Sakit pada RSKB Ring Road Selatan D. Tujuan Perancangan 1. Tujuan umum Menghasilkan rancangan antarmuka sistem informasi rumah sakit pada Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan. 2. Tujuan khusus a) Mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem informasi rumah sakit berbasis web di Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan. b) Merancang dan membuat Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) level 1 dan 2, serta rancangan antarmuka dari prototype Sistem Informasi Rumah Sakit pada Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan. E. Manfaat Rancangan 1. Manfaat Teoretis a) Bagi Perancang Sebagai tambahan ilmu dan pengalaman perancang dalam merancang sistem informasi rumah sakit pada Rumah Sakit Khusus, yaitu Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan. b) Bagi Akademisi Sebagai bahan acuan dan tambahan informasi mengenai perancangan sistem informasi rumah sakit pada Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan Perancangan ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan untuk menggunakan sistem informasi yang akan dibuat dan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dari sistem atau software yang saat ini digunakan. b) Bagi Perancang Lain Sebagai bahan referensi untuk merancang atau mengembangkan sistem informasi yang serupa.