Externalitas

advertisement
Externalitas
By :
Agustina Shinta
PENGERTIAN
Externalitas
- Yaitu biaya atau manfaat yang ditanggung atau dibebankan
pada individu atau kelompok yang tidak terlibat dalam
transaksi itu atau
- Sesuatu yang mempengaruhi pihak ketiga
- Biaya eksternalitas itu bersifat persuasif
- merupakan sumber inefisiensi sehingga menyebabkan
kegagalan pasar (market failure)
- muncul ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang
mempengaruhi kesejahteraan orang lain yang tidak
membayar atau menerima kompensasi atau dampak tersebut.
Dampak + ---> externalitas positif
Dampak - ----> externalitas negatif
Contoh :
• Pabrik-pabrik yang mengeluarkan polusi asap, air,
udara, suara
• Emisi buang kendaraan bermotor
• Asap roko
• Gonggongan anjing, café, pesta-pesta
• Bangunan bersejarah
• Penelitian tehnologi baru
• Kemacetan
• Perumahan baru
• Perumahan terbengkalai
• Kecelakaan, dll
Kegagalan pasar terjadi ketika sumber daya
salah dialokasikan, atau dialokasikan secara
tidak efisien.
Hasilnya adalah pemborosan dan hilangnya nilai.
4 sumber utama kegagalan pasar :
1. Struktur pasar yang tidak sempurna atau
perilaku non kompetitif
2. Keberadaan biaya dan manfaat eksternal
3. Eksistensi barang publik
4. Informasi tidak sempurna
Eksternalitas akan menjadi masalah hanya jika
pengambil keputusan tidak
memperhitungkannya.
Perusahaan sebaiknya menimbang manfaat
sosial terhadap biaya sosial.
Logikanya P = MC
Jika biaya atau manfaat sosial diabaikan atau
dikesampingkan dari perhitungan, maka
hasilnya adalah keputusan yang inefisien.
• Eksternalitas biasanya disebut tumpahan atau
efek lingkungan
• Biaya sosial marjinal (MSC) adalah jumlah
biaya marjinal memproduksi produk ditambah
biaya kerusakan yang diukur dengan tepat
yang tercakup dalam proses produksi.
Figure 1 The Market for Aluminum
Price of
Aluminum
Supply
(private cost)
Equilibrium
Demand
(private value)
0
QMARKET
Quantity of
Aluminum
Copyright © 2004 South-Western
Figure 2 Pollution and the Social Optimum
Price of
Aluminum
Social
cost
Cost of
pollution
Supply
(private cost)
Optimum
Equilibrium
Demand
(private value)
0
QOPTIMUM QMARKET
Quantity of
Aluminum
Copyright © 2004 South-Western
Positive Externalities
Beneficial third party effects.
Principles of Microeconomics, Prof.
Maclachlan, Spring 2006
9
Figure 3 Education and the Social Optimum
Price of
Education
Supply
(private cost)
Social
value
Demand
(private value)
0
QMARKET
QOPTIMUM
Quantity of
Education
Copyright © 2004 South-Western
Internalizing the Externality
Internalisasi yaitu sejumlah mekanisme sudah tersedia bagi
pengambil keputusan dengan insentif untuk
mempertimbangkan biaya eksternal dan manfaat eksternal
keputusan perusahaan,
Lima pendekatan sudah diambil untuk memecahkan masalah
eksternalitas yaitu :
(1) Tawar menawar dan negoisasi swasta
(2) Pajak (ekst -) dan subsidi (ekst +) yang ditanggung oleh
pemerintah
(3) Aturan dan prosedur hukum
(4) Menjual atau melelang hak untuk menimpakan
eksternalitas
(5) Peraturan pemerintah secara langsung
Tawar menawar dan negoisasi
Pakar ekonom 1960., Ronald Coase menemukan teorema
Coase : dalam kondisi tertentu, ketika eksternalitas
terjadi, pihak swasta bisa sampai pada solusi efisien
tanpa keterlibatan pemerintah.
Hal ini dapat berhasil bila :
- Hak dasar tentang persoalan harus dipahami dengan
jelas
- Harus tidak ada hambatan dalam tawar menawar,
semua pihak harus mau dan mampu membahas
persoalan ini secara terbuka dan tanpa biaya
- Hanya beberapa orang yang bisa terlibat
Pajak dan subsidi
Secara tradisional, para ekonom menganjurkan
subsidi dan pajak marjinal sebagai cara langsung
untuk memaksa perusahaan mempertimbangkan
biaya dan manfaat eksternal.
Ketika suatu perusahaan menimpakan biaya sosial
eksternal , menurut logikanya, pajak perunit
seharusnya dikenakan sama dengan kerusakan
tiap unit output berikutnya yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut --- pajak seharusnya persis
sama dengan BIAYA KERUSAKAN MARJINAL
(MDC)
Pigovian Taxes
• Arthur Pigou (18771959), Professor of
Economics, Cambridge
University
• Tax the good that
creates the negative
externality.
• Reduces Q to optimal
level.
Principles of Microeconomics, Prof.
Maclachlan, Spring 2006
14
Figure 1 The Effects of a Tax
Price
Supply
Price buyers
pay
Size of tax
Price
without tax
Price sellers
receive
Demand
0
Quantity
Quantity
Microeconomics,
with Principles
tax ofwithout
tax
Quantity
Prof.
15
Maclachlan, Spring 2006
Copyright © 2004 South-Western
Sbagai contoh EPA (Environmental Protection
Agency = di AS ada satuan bentuk pemerintah
yang tugasnya mengembangkan dan
menegakkan aturan-aturan yang ditujukan
untuk melindungi lingkungan)
@ Regulasi : pemerintah atau EPA, dapat
mengatasi masalah eksternalitas dengan cara
melarang atau mengharuskan suatu perilaku
tertentu ; contoh setiap pabrik diperintahkan
untuk mengurangi limbahnya menjadi 300 ton
saja pertahunnya
Figure 4 The Equivalence of Pigovian Taxes and Pollution
Permits
(b) Pollution Permits
Price of
Pollution
Supply of
pollution permits
P
Demand for
pollution rights
0
2. . . . which, together
with the demand curve,
determines the price
of pollution.
Q
Quantity of
Pollution
1. Pollution
permits set
the quantity
of pollution . . .
Copyright © 2004 South-Western
@Pajak : pemerintah atau EPA, dapat
menggunakan kebijakan yang berorientasi
pada pasar untuk menyamakan insentif
swasta dengan efisiensi sosial; contoh : EPA
dapat memperlakukan pajak pada setiap
pabrik sebesar US$ 50.000 untuk setiap ton
limbah yang dikeluarkannya.
Figure 4 The Equivalence of Pigovian Taxes and Pollution
Permits
(a) Pigovian Tax
Price of
Pollution
Pigovian
tax
P
1. A Pigovian
tax sets the
price of
pollution . . .
Demand for
pollution rights
0
Q
2. . . . which, together
with the demand curve,
determines the quantity
of pollution.
Quantity of
Pollution
Copyright © 2004 South-Western
Sebagian besar ekonom akan memilih pajak
daripada regulasi
Mengapa?
1. Semakin tinggi pajak, semakin sedikit polusi
yang akan dikeluarkan. Jika pajaknya terlalu
tinggi, pabrik-pabrik ini akan tutup dan limbah
yang dihasilkan akan menjadi nol
2. Regulasi memerintahkan setiap pabrik untuk
mengurangi polusi sebesar jumlah yang sama,
padahal pengurangan yang sama tidaklah
dengan sendirinya menjadi cara yang paling
murah untuk mengurangi jumlah polusi itu.
3. Pajak pigovian lebih baik bagi lingkungan
*Intinya : Pajak Pigovian menetapkan harga hak
untuk menghasilkan polusi.
Sama seperti pasar mengalokasikan barangbarangnya pada pembeli yang paling
menghargai barang-barang itu, Pajak pigovian
mengalokasikan polusi pada oabrik-pabrik
yang menghadapi biaya paling besar untuk
mengurangi jumlahnya.
• Pajak Pigovian tidak seperti pajak-pajak yang lain
Pajak lain menyebabkan :
- Sebagian besar pajak merusak insentif dan
menggerakkan alokasi sumber-sumber daya
keluar dari titik optimal bagi sosialnya
- Berkurangnya kesejahteraan ekonomi– artinya
ada surplus produsen dan surplus konsumen --melebihi jumlah pendapatan yang diperoleh
pemerintah, menghasilkan kerugian beban baku.
Pajak Pigovian menyebabkan :
- Memperbaiki insentif di tengah keberadaan
eksternalitas dan meningkatkan pendapatan
pemerintah
Aturan dan Prosedur Hukum
• Aturan keputusan (injuction) = aturan
pengadilan yang melarang berlanjutnya
perilaku yang menyebabkan kerugian
• Aturan pertanggungjawaban (liability rules) =
Undang-undang yang meminta A
menkompensasi B untuk kerugian yang
ditimbulkannya
Menjual atau melelang hak polusi
• Tidak semua aktivitas yang menimbulkan eksternalitas
harus dilarang, cth : penjualan mobil
• Sebagai contoh : dalam kebanyakan kasus, kita dengan
sadar memilih untuk mengijinkan pembuangan
sampah ke laut lepas, polusi sungai dan polusi udara
dengan batasan tertentu.
• Untuk meminimalkan biaya pemenuhan untuk aturan
pembatasan kuantitas emisi dari pembangkit listrik dari
USA, mereka mendistribusikan beban ini secara adil,
tiap pembangkit diberi hak polusi yang bisa
diperdagangkan. Hak ini bisa dijual secara lelang pada
pembangkit dengan biaya pemenuhan tertinggi.
Peraturan pemerintah langsung
• Pajak, subsidi, aturan hukum, lelang publik
adalah regulasi tak langsung
• Pengenaan hukuman dan sanksi pidana
terhadap perusak lingkungan
Download