Sosiologi Lingkungan Pertemuan ke-5 (Dody Prayogo)

advertisement
Sosiologi Lingkungan
Pertemuan ke-5 (Dody Prayogo)
-Ryan Fajar Febrianto-
Perubahan sosial dalam lingkungan, didorong oleh:
o Industrialisasi
o Urbanisasi: perubahan, yang sering dimaknai:
 Perpindahan rural  urban
 Perubahan dari satu lokasi ke lokasi lain
o Peningkatan konsumsi dan produksi
 Adanya mekanisme ekonomi pasar
 Eksploitasi berlebih polusi; secara umum perubahan lingkungan sebagai
konsekuensi logis/harga terhadap lingkungan
# Industrialisasi
-
-
Perubahan-perubahan yang disebabkan Industrialisasi:
o Sistem Produksi
o SDM
o Sumber Alam, berdampak pada material
o Teknologi, berdampak pada cara produksi
o Konsentrasi, berhubungan dengan lokasi pemusatan produksi
o Desentralisasi, berhubungan dengan pemisahan lokasi
o Massal, berhubungan dengan Pasar
o Kontrol dan dominasi
Dampak Industrialisasi, selain mempengaruhi kesejahteraan juga dapat menyebabkan:
o Ketimpangan
o Kemiskinan
o Polusi
o Penipisan cadangan sumber alam
o Penipisan Keragaman Hayati
o Kerusakan serta menurunnya daya dukung lingkungan
#Urbanisasi
-
-
Makna Urbanisasi:
o ‘being urban’ (fisik dan sosial)
o Migrasi (masuk)
o Konsentrasi
o Kepadatan
o Pola Konsumsi
o Perubahan ikatan dan relasi sosial
 Perubahan lingkungan (alam dan sosial)
 Terganggunnya ecological threshold
Dampak Urbanisasi, berpengaruh pada threshold (ambang batas):
o Kepadatan berlebih
o Konsumsi berlebih
o Konsentrasi berlebih
o Kontrol berlebih
o
o
Dominasi berlebih
Kompetisi berlebih
 Kerusakan dari menurunnya daya dukung lingkungan hidup kota
# Ekonomi Kapitalisme:
-
-
Praktik Kapitalisme:
o Pola konsumsi berlebih
o Pola produksi yang eksploitatif
o Adanya akumulasi capital
o Eksploitasi sumber alam berlebih
o Adanya kontrol berlebih (dominasi)
o Ketimpangan (antar negara, wilayah, dst)
o Ekspansi (perluasan kontrol)
o Dominasi (penguasaan wilayah dan sumber alam)
Implikasi terhadap lingkungan:
o Penipisan cadangan SDA
o Polusi/kerusakan lingkungan
o Ketimpangan antar negara, wilayah, dst.
o Dominasi dan kontrol dari negara maju terhadap neg. berkembang
o Urbanisasi/konsentrasi populasi
o Menurunnya daya dukung lingkungan
o Bencana ekonomi dan sosial (terjadi krisis)
# Polusi
-
-
-
Bermakna pencemaran: air, udara(bau), tanah, kebisingan, atmosfer/CFC/Rumah kaca
Polusi juga dapat diartikan sebagai:
o “…harmful contaminants into the environment”
o Human pollution (buatan manusia) terbesar
o ‘World risk society’ (Beck): “side effect, unintended consequences of industrialization:
cost of development and economic welfare”
Konsekuensi terhadap lingkungan
o Resiko lingkungan, berasal dari nuklir, limbah B3, CFC, dll.
o Masyarakat beresiko secara lingkungan
o Analisis dampak lingkungan (sosial) adalah keharusan
Dampak nyata:
o Rusaknya daya dukung lingkungan
o Menipisnya sumber alam
o Menurunnya keanekaragaman hayati
o Hilangnya lingkungan hidup sehat
o Berubahnya perilaku dan relasi sosial
o Meningkatnya kompetisi spasial dan sosial.
Sosiologi Lingkungan
Pertemuan ke-6 (Dody Prayogo)
-Ryan Fajar Febrianto1. Konservasi:
 Pengelolaan sumber alam secara efisien guna mengoptimalkan kegunaan dan pelestarian
cadangan sumber alam melalui penggunaan secara bijak
 Greatest food for the greatest number for the longer time (Pinchot)
2. Pembangunan Berkelanjutan:
 Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa menghilangkan
dan mengurangi kesempatan generasi berikutnya memenuhi kebutuhannya
(Brundtland)
 Ada kaitan erat antara ‘kearifan’ dan sumber alam dalam penenuhan kebutuhan.
Power dan teknologi menentukkan kemampuan memenuhi kebutuhan.
 Ada ambang batas/limits/threshold dalam pembangunan dan penggunaan sumber
alam dan lingkungan
 Keterbatasan dan kerusakan lingkungan dan harus diselesaikan baik global maupun
lokal
IMPACT ASSESMENT
-
Ukuran tentang ada/tidaknya dampak, kelayakan kegiatan pembangunan dan
keberlanjutan lingkungan
Instrumen untuk menata, menjamin, membatasi, menekan, meniadakan pembangunan yang
merusak lingkungan
Kebijakan untuk menjamin dan menciptakan keseimbangan antara development dan
sustainability.
Environmental Impact Assessment dan Social Impact Assesment
-
Environmental Impact Assessment (EIA), AMDAL muncul sebagai awal, cakupan fisik,
ekonomi, dan sosial budaya.
Social Impact Assessment (SIA) muncul kemudian karena melihat adanya akibat dari sosial
yang ditimbulkan pembangunan
Social Justice
Social Equality
Inti dampak Sosial
Social Sustainability
Analisis dampak sosial:
o Kajian ilmiah menilai kemungkinan dampak positif dan negative
o Menghitung besaran atau magnitude dampak
o Menetapkan rekomendasi (diterima) atau ditolak kelayakan proyek pembangunan
o Menjadi pedoman bagi perijinan proyek pembangunan dan pengelolaan lingkungan
Langkah-Langkah Analisis mengenai Dampak Lingkungan:
1. Pelingkupan: seberapa besar masalahnya (termasuk wilayah )
2. Identifikasi Masalah: Apa masalahnya, apa penyebabnya (concern masyarakat)
3. Penyusunan Rona Lingkungan: siapa terkena dampak (rona lingkungan sosial awal, rona
demografi, ekonomi, sosial, budaya, politik, kesehatan masyarakat)
 Contoh: masyarakat depok sebelum dan sesudah proyek
4. Perkiraan Dampak: apa penyebab dampak (silang antara sebab dan akibat antara
lingkungan dengan dan tanpa proyek)
5. Evaluasi dampak ada-tidak/besar-kecil/positif-negatif dampak (tentukan ukuran,
bobot atau indeks, mengukur dampak)
6. Mitigasi Dampak: telaah dampak yang tidak dapat dihindarkan (bagaimana meniadakan
atau memperkecil dampak)
7. Monitoring: membangun perangkat monitoring dampak
8. Pengelolaan: mengelola dampak
Sosiologi Lingkungan
Pertemuan ke-7 (Dody Prayogo)
-Ryan Fajar FebriantoTRANSFORMASI LINGKUNGAN
 Merupakan akibat atau konsekuensi atas tindakan atau kegiatan terhadap
sekelompok penduduk berupa perubahan positif atau negative (dalam
spectrum luas). SIA  sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi
keseluruhan dampak kegiatan atau proyek = bagian dari environmental
impact assessment.
PRINSIP SIA:
-
-
Justice (keadilan); Equality (persamaan); Sustainability (keberlanjutan);
Human Rights (Politik), Equity (Ekonomi); Plurality (Keragaman Sosbud)
SIA mengoperasikan prinsip secara substansial kedalam komponen analisis secara
hipotetik untuk menentukan kelayakan sosial
Operasionalisasi: komponen tergantung pada industrial specifics (umum), dan local
specifics (khusus) berlaku untuk SIA.
Lingkungan sosial harus ditempatkan setara dengan lingkungan fisik, dan biologi.
SIA juga bertujuan memberi analisis kebijakan atas sebuah kegiatan pembangunan.
Sekaligus rekomendasi untuk mengelola dampak dengan menihilkan atau
mengurangi dampak negative dan memperbesar dampak positif.
Kelayakan mencakup:
o Kebijakan Lingkungan fisik (tidak merubah rona penting)
o Teknologi atau Layak Teknis
o Finansial, layak ekonomis
o Legitimasi (penerimaan sosial) yang pada masa lalu dianggap tidak penting
PERTIMBANGAN
-
-
Fokus: banyak perubahan akhir-akhir ini, variabel AMDAL perlu menyesuaikan diri
dengan perubahan: fokus pada kemiskinan dan kesejahteraan, demokrasi, HAM,
keadilan, dan pemerataan gender.
Variabel Penting: perlu dimasukkan antara lain hak ekonomi dan budaya, legitimasi
sosial (keabsahan atau penerimaan sosial), potensi konflik atau resistensi, sosial,
social justice, welfare.
JENIS SPESIFIKASI
-
Proyek Spesifik: jenis proyek menghasilkan dampak sosial berbeda: dampak jalan
tol berbeda dengan industri tambang, serta SUTET, yang semua itu lebih ke industri
Local Specific: Kekhususan lokasi menimbulkan dampak secara berbeda atas
masyarakat lokal (tidak semua lokasi masyarakat memberi respon yang sama
terhadap sumber dampak yang sama, semua itu lebih kepada penduduk)
VISI-VISI AMDAL:
1. Lingkup Kajian:
- Apa komponen sosial yang akan dikaji, dimana, dan kapan lokasi dan waktu kajian
- Bagaimana menentukan kajian, siapa yang berkompeten melakukan kajian
2. Deskripsi Kegiatan/Deskripsi Proyek, yang dikaitkan dengan dampak sosial, demografi,
sosial, ekonomi, politik, budaya:
- Pra Konstruksi, terdiri dari perijinan, konsultasi publik, penyediaan atau akuisisi
lahan (terkait dimensi ekonomi, politik, budaya)
- Konstruksi, rekrutmen dan pelepasan lokal, dampak sekunder fisik, hubungan
lokal-pendatang (dimensi ekonomi dan budaya)
- Operasi, rekrutmen tenaga lokal, dampak sekunder fisik
- Pasca-Operasi,
3. Rona Lingkungan, menjelaskan situasi awal sebagai input atau keadaan sebelum
transformasi lingkungan (harus fokus dan relevan pada komponen terdampak demografi,
ekososbudpol)
- Demografi jumlah, kepadatan, persebaran, dst.
- Sosial: (1) Relasi Sosial, atau penerimaan sosial atas proyek, kohesi, dan konflik. (2)
Fasilitas public, ibadah, potensi pendidikan, air, komunikasi, listrik, dan lain-lain
- Ekonomi: pekerjaan, rumah, pemukiman, dll
- Budaya: nilai dan norma adat, situs sejarah
4. Pelingkupan data Penting:
- 1. Identifikasi dampak Penting (semua potensi), yakni membuat ceklis hubungan
kausal antara kegiatan (sebagai sebab), dengan variabel lingkungan sosial,
berbentuk diagram alir dan matriks.
- 2. Mengevaluasi dampak sosial: seleksi dampak yang secara hipotesa perlu dikaji
lebih dalam  dilihat dari besaran, kerentangan, aturan, dan lain-lain. Indikator:
konflik atau proteksi sosial
- 3. Klasifikasi dan Prioritas: mana dampak yang lebih penting dibagi?
5. Pelingkupan Wilayah dan Waktu
- 1. Wilayah: Proyek, ekologis, administrative, sosial, batas sosial adalah prakiraan
wilayah penduduk terdamapak
- 2. Waktu: ruang waktu keadaan masyarakat dengan atau tanpa kegiatan
6. Metode: Cara kerja menentukkan validity data, pengukuran, analisis.
- 1. Pengumpulan data: Riset sosial ilmiah
- 2. Analisis dan Perapihan data
- 3. Evaluasi dampak,
Prinsip: 1. Ketersediaan data dan kriteria; 2. Dampak sebagai selisih keadaan
masyarakat dalam rentang waktu sama antara dengan dan tanpa proyek
- 4. Penetapan dampak: menetapkan signifikan atau tidaknya (positif/negative).
Keluaran ini akan dipakai untuk dipakai RPL, dll
7. Rencana Pemantauan: mensyaratkan pentingnya CSR dan Community Development
- Dengan prinsip: responsible.
PENGELOLAAN DAMPAK:
-
Memberi informasi yang tepat
Izin sosial dan komunikasi baik dan dengan penduduk
Download