GAMBARAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA. Muh Jumaidi Sapwal 1, Mona Saparwati 2, Rosalina 3. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Email : [email protected] ABSTRAK Pemahaman tentang hak dan kewajiban pasien merupakan kemampuan untuk mengetahui, mempelajari, mengingat, mengerti serta memahami secara benar tentang hak dan kewajibannya sebagai pasien selama dirawat inap di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa sejumlah 1757 orang, dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling didapatkan 95 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 95 orang. Analisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan pemahaman tentang hak pasien dikategorikan sedang yaitu sejumlah 43 orang (45,3%), sedangkan pemahaman tentang kewajiban pasien dikategorikan baik sejumlah 53 orang (55,8%). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, gambaran pemahaman pasien tentang hak pasien rawat inap sebagian besar tingkat pemahamannya sedang. dan pemahaman tentang kewajiban pasien didapatkan pemahamannya baik. Dengan adanya pemahaman yang kurang baik maupun baik dari pasien, pihak rumah sakit agar lebih memperhatikan hak dan kewajiban pasien, serta tetap memberikan informasi tentang hak dan kewajiban pasien yang dirawat inap, karena masih ada pasien yang belum sepenuhnya memahami tentang hak dan kewajibannya sebagai pasien rawat inap. Kata kunci : Pemahaman, Hak, Kewajiban Kepustakaan : 18 (2003 – 2013) LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah suatu badan terdiri atas diagnostik, tindakan terapik dan observasi, rehabilitatif usaha menyediakan pemondokan dan untuk orang-orang yang menderita sakit, yang memberikan jasa pelayanan medis terluka dan untuk ibu hamil yang jangka pendek dan jangka panjang yang melahirkan(WHO) (Notoatmodjo, 2010). Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Menurut Undang-Undang RI No. 44 dengan tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah pelayanan kesehatan bersikap cukup adil sakit dan adalah kesehatan institusi yang pelayanan memastiksn responsif bahwa terhadap sistem kebutuhan menyelenggarakan mereka, memberitahukan kepada psien pelayanan kesehatan perorangan secara mekanisme untuk memenuhi keinginan paripurna yang menyediakan pelayanan mereka, dan mendorong pasien untuk rawat inap, rawat jalan dan gawat mengambil peran aktif serta kritis dalam darurat. meningkatkan kesehatan mereka. Hak Pembangunan kesehatan yang dan kewajiban juga dibuat untuk bertujuan untuk mewujudkan derajat menegaskan pola hubungan yang kuat kesehatan secara optimal perlu adanya antara pasien dengan tenaga kesehatan keseimbangn hak dan kewajiban antara (Cecep dan Yulia, 2012). pemberi jasa pelayanan kesehatan Secara umum hak adalah tuntutan dengan kepentingan masyarakat/individu seseorang atau penerima merupakan kebutuhan pribadinya sesuai Semakin dengan keadilan, moralitas, dan legalitas. perorangan pelayanan sebagai kesehatan. meningkatnya pendidikan dan kesadaran Hak masyarakat dilindungi pelayanan hukum, pelayanan sebagai penerima keperawatan maka tertib keperawatan hukum jasa terhadap merupakan oleh sesuatu kepentingan hukum. yang yang Sedangkan terhadap kepentingan adalah tuntutan perorangan dalam atau kelompok yang diharapkan untuk memberikan dipenuhi. Hal demikian, kepastian hukum pada perawat, pasien, menyadari dan sarana kesehatan. Kepastian hukum membantu pasien untuk menjadi lebih berlaku untuk pasien, perawat sesuai kritis dan mengusahakan agar hak-hak dengan hak dan kewajiban masing- tersebut dipenuhi, serta memberikan masing. Hak dan kewajiban perawat perlindungan kepada pasien apabila hak harus dilaksanakan secara seimbang. tersebut dilanggar atau diabaikan. Tentu Adanya hak dan kewajiban membantu saja meningkatkan melindungi kepentingan umat manusia. kepercayaan pasien karena hak-hak hukum pasien, dengan dibuat akan untuk Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Demikian pula dengan hak-hak pasien, Pelayanan yang diberikan rumah sakit dibuat guna melindungi kepentingan juga pasien Aristoteles reformasi, agar pelayanan tersebut dapat menyatakan fungsi hukum adalah untuk sesuai dengan harapan dan kebutuhan mewujudkan keadilan dan keadilan yaitu masyarakat memberikan kepada setiap orang apa Berdasarkan PP No. 65/Th 2005 tentang yang menjadi bagian atau haknya (ius Pedoman Penyusunan Dan Penerapan suum cuiqui tribuere). Standar Pelayanan Minimal, sebagai alat itu sendiri. Kewajiban adalah sesuatu yang untuk dituntut untuk melakukan sebagai menjamin akses dan pelayanan seseorang atau suatu badan hukum. secara merata, yang disesuaikan dengan Sedangkan menurut kamus besar bahasa kebutuhan, prioritas dan kemampuan indonesia kewajiban adalah suatu yang daerah. Di bidang pelayanan kesehatan wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu di rumah sakit juga telah disusun standar yang harus dilaksanakan). Kewajiban pelayanan dibagi atas dua macam, yaitu kewjiban Keputusan Menteri Kesehatan Nomor sempurna yang selalu berkaitan dengan 228/ hak orang lain dan kewajiban tidak Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan sempurna yang tidak terkait dengan hak Minimal orang dilaksanakan Kewjiban sempurna yang kepada mutu harus diperbuat atau harus dilakukan lain. dasar pelanggan. masyarakat berdasarkan MENKES/SK/2002 Rumah sakit daerah. pada tentang yang wajib Rumah Sakit mempunyai dasar keadilan, sedangkan Umum Daerah sebagai salah kewajiban tidak sempurna berdasarkan instansi yang moral. Menurut kamus hukum, kewjiban memberikan merupakan segala bentuk beban yang tentunya harus sesuai dengan standar diberikan oleh hukum kepada orang yang telah ditetapkan. Upaya dalam ataupun badan hukum. meningkatan kualitas pelayanan publik mempunyai pelayanan satu fungsi kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah secara umum maka di Jawa Timur telah merupakan institusi pelayanan kesehatan di tetapkan Peraturan Daerah Propinsi yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Nomor 11 Tahun 2005 tentang Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa pelayanan publik. Peraturan ini telah keperawatan yang sesuai dengan standar mengatur tujuan pelayanan publik, asas yang pelayanan, standar pelayanan, indek sekarang ini banyak keluhan-keluhan kepuasan masyarakat, sanksi dan lain dan tuntutan masyarakat tentang haknya sebagainya. sebagai pasien, tetapi dilain hal pasien Salah satu terhadap kewajiban pasien rumah adalah telah ditentukan. Meskipun sakit melupakan tentang apa yang seharusnya harus menjadi kewajibannya. Dalam hal ini memberikan penjelasan mengenai apa pasien yang diderita oleh pasien, dan tindakan bagaimana apa yang harus dilakukan (KODERSI, kewajibannya sebagai seorang pasien Bab III Pasal 10). Artinya di dalam kode yang dirawat inap di rumah sakit. etik rumah sakit indonesia sudah dituntut untuk memahami penerapan hak dan Hasil penelitian yang dilakukan memperhatikan akan adanya hak-hak Sugiarsi dari seorang pasien, namun terkadang pengetahuan pasien tentang hak dan pasien setelah terpenuhi haknya, dia lalai kewajiban pasien rawat inap kelas III di dalam rumah menjalankan kewajibannya. (2008), sakit tentang PKU tingkat Muhammadiyah Dokter/petugas kesehatan dan rumah Karanganyar. sakit juga memiliki hak dan kewajiban- menunjukkan bahwa Gambaran tingkat kewajibannya, pengetahuan pasien rawat inap kelas III sehingga dengan Hasil memahami hak dan kewajiban masing- tentang masing diharapkan proses perawatan dan terhadap pengobatan di rumah sakit bisa berjalan Muhammadiyah Karanganyar, sebagian dengan baik (Notoatmodjo, 2010). besar Menurut Nindy (2013), adanya hak dan penelitian kewajiban Rumah adalah Sakit tingkat pasien PKU pengetahuan kurang, 15 (50,0%) responden dan rasa aman dan nyaman serta terlindungi sebagian kecil adalah tingkat dari kepastian hukum, maka kesembuhan pengetahuan baik, 3 (10,0%). Penelitian pasien akan semakin cepat. Selain itu, ini dapat disimpulkan bahwa, gambaran tenaga kesehatan khususnya perawat tingkat pengetahuan pasien tentang hak dituntut untuk melakukan pelayanan dan kewajiban pasien rawat inap kelas Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa III sebagian besar tingkat memahami kewajiban lain seperti pengetahuannya kurang. kewajiban untuk memberikan informasi Hasil studi pendahuluan yang telah yang lengkap dan jujur terkait tentang dilakukan 10 pasien di dua ruangan yang penyakit yang dideritanya. 3 pasien ada di Rumah Sakit Umum Daerah (30%) tidak memahami hak maupun Ambarawa. Hasil yang didapatkan dari kewajibanya di rumah sakit sebagai wawancara dengan 10 orang pasien pasien yang dirawat inap. terdapat 2 pasien (20%) memahami 2 Hasil penelitian menunjukan dari 16 hak pasien rawat inap seperti hak bahwa gambaran pemahaman pasien memperoleh tentang hak dan kewajiban pasien di bermutu pelayanan medis yang dan hak mendapat informasi RSUD Ambarawa, sebagian besar yang terkait tentang masalah penyakit pemahaman tentang hak dan kewajiban yang (60%) pasien, kurang 7 (70%) pasien dan yang memahami 2 dari 7 kewajiban pasien tidak paham sama sekali, 3 (30%) pasien rawat yang dirawat inap di RSUD Ambarawa. di derita. inap, 6 seperti keluarganya pasien pasien berkewajiban dan untuk Berdasarkan latar belakang di mentaati segala peraturan dan tata tertib atas, maka dapat diangkat masalah rumah sakit dan pasien atau penanggung tentang ”Gambaran pemahaman pasien jawab berkewajiban untuk melunasi tentang hak dan kewajiban pasien yang semua imbalan jasa atas pelayanan dirawat inap di RSUD Ambarawa”. rumah sakit/dokter, sedangkan 2 pasien TINJAUAN PUSTAKA perbuatan A. Pemahaman Memahami diartikan sebagai suatu 1. Pengertian kemampuan Pemahaman berasal dari kata paham yang mengerti pemahaman mempunyai benar, arti sedangkan merupakan proses cara untuk memahami. menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa paham terhadap objek atau materi, dan dapat melihatnya dari berbagai harus menjelaskan, segi. Pemahaman merupakan jenjang contoh, kemampuan berpikir yang setingkat sebagainya lebih tinggi dari ingatan dan hafalan dapat menyebutkan menyimpulkan, dan terhadap yang objek Misalnya dapat dipelajari. menjelaskan (Sudijono, 2003). 2. Tujuh kategori proses pemahaman mengapa harus makan makanan yang bergizi. Tipe hasil belajar Menurut Ibrahim (2003), seseorang dikatakan telah memahami pemahaman lebih tinggi satu tingkat suatu dari tipe hasil belajar pengetahuan kemampuan hafalan. Pemahaman memerlukan informasi yang diterima, antara lain : kemampuan menangkap makna atau a. Menafsirkan bagan, diagram atau arti dari kesatuan konsep. Untuk itu grafik maka diperlukan adanya hubungan b. Menerjemahkan suatu pernyataan atau pertautan antara konsep dengan verbal makna yang ada dalam konsep c. Memprediksi tersebut (Notoatmodjo, 2010). kecenderungan tertentu Tingkatan-tingkatan konsep jika menagkap ada Dapat dikatakan bahwa pemahaman pemahaman yaitu : tingkatannya a. Translasi pemahaman seseorang tinggi adalah untuk berdasarkan Menurut Bloom (2006), yang terendah sampai yang tertinggi. pengetahuan. dari dengan kata-kata sendiri. ranah kognitif menunjukkan dari sekedar arti d. Mengungkapkan suatu konsep kemampuan yang dicapai di dalam lebih memiliki dari Definisi kemampuan mengerti atau tiga kemampuan (kemampuan menerjemahkan) b. Interpretasi (kemampuan menafsirkan) memahami sesuatu setelah sesuatu c. Ekstrapolasi itu diketahui dan diingat. Memahami meramalkan) adalah mengetahui tentang sesuatu tipe (kemampuan 3. Indikator pemahaman Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Menurut (2007), Notoatmodjo indikator seseorang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa dikatakan paham antara lain : menangkap makna dan arti dari a. Dapat menjelaskan obyek yang sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dipelajari dengan pemahaman, seseorang tidak b. Dapat menyebutkan contoh hanya bisa menghapal sesuatu yang obyek yang dipelajari dipelajari, tetapi juga mempunyai c. Dapat menyimpulkan obyek yang kemampuan dipelajari makna dari sesuatu yang dipelajari d. Dapat meramalkan obyek yang juga mampu memahami konsep dari dipelajari apa yang dipelajari. Menurut Sudijono (2003) indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu sesuatu dengan berarti menangkap 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman memahami seseorang untuk Menurut Ahmadi (2004), dapat faktor-faktor yang mempengaruhi mempertahankan, membedakan, pemahaman terdiri menduga, menerangkan, internal dan eksternal yaitu : menafsirkan, memperkirakan, menentukan, memperluas, dari faktor a. Faktor internal 1) Usia menyimpulkan, Makin tua usia seseorang menganalisis,memberi menuliskan mengklasifikasikan, contoh, maka proses-proses perkembangan kembali, mentalnya bertambah baik, akan dan tetapi pada usia tertentu, mengikhtisarkan. Indikator tersebut bertambahnya proses perkembangan menunjukkan pemahaman mental ini tidak secepat seperti mengandung makna lebih luas atau ketika berumur belasan tahun. Daya lebih pengetahuan. ingat seseorang itu salah satunya seseorang dipengaruhi oleh umur. Dari uraian belum tentu memahami sesuatu yang ini maka dapat kita simpulkan bahwa Dengan dalam bahwa dari pengetahuan, Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa bertambahnya umur seseorang dapat berbagai informasi secara terarah berpengaruh sehingga pada pertambahan pemahaman yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau ia mampu menguasai lingkungan. 4) Jenis kelamin menjelang usia lanjut kemampuan Menurut Michael penerimaan atau mengingat suatu bukunya yang berjudul “What Could pemahaman akan berkurang. He Be Thingking” 2) Pengalaman dalam menjelaskan bahwa ada perbedaan antara otak Pengalaman sumber (2009), merupakan pemahaman, laki- laki dan perempuan. Secara atau garis besar perbedaan yang dikatakan pengalaman itu suatu cara untuk dalam buku tersebut adalah pusat memperoleh kebenaran pemahaman. memori pada otak perempuan lebih Oleh sebab itu pengalaman pribadi besar dari otak laki-laki, akibatnya pun dapat digunakan sebagai upaya kaum perempuan memiliki daya untuk memperoleh pemahaman. Hal ingat yang kuat dari laki-laki dalam ini dilakukan dengan cara mengulang menerima atau mendapat informasi kembali pengalaman yang diperoleh dari orang lain, sehingga mempunyai dalam memecahkan permasalahan pemahaman cepat dibandingkan laki- yang dihadapi pada masa lalu laki. 3) Intelegensia b. Faktor Eksternal, antara lain : Intelegensi diartikan sebagai 1) Pendidikan suatu kemampuan untuk belajar dan Menurut Notoadmojo (2007), berfikir abstrak guna menyesuaikan pendidikan adalah suatu kegiatan diri secara mental dalam situasi baru. atau Intelegensi merupakan salah satu mengembangkan atau meningkatkan faktor yang mempengaruhi hasil dari kemampuan proses bagi sasaran pendidikan itu dapat berdiri satu sendiri. Menurut Wied Hary (2006), belajar. Intelegensi seseorang merupakan salah modal untuk berfikir dan mengolah proses menyebutkan pembelajaran tertentu bahwa untuk sehingga tingkat Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa pendidikan turut pula menentukan seseorang juga akan menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap tersedianya dan memahami pemahaman yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, mereka peroleh, pada sehingga status sosial ekonomi ini umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang akan makin seseorang. semakin baik pula pemahamanya. suatu fasilitas mempengaruhi yang pemahaman 4) Lingkungan 2) Pekerjaan Lingkungan merupakan salah Memang secara tidak satu faktor yang mempengaruhi langsung pekerjaan turut andil dalam pemahaman seseorang. Lingkungan mempengaruhi tingkat pemahaman memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dikarenakan seseorang, dimana seseorang dapat pekerjaan berhubungan erat dengan mempelajari hal-hal yang baik dan faktor juga hal-hal yang buruk tergantung hal ini interaksi kebudayaan, sosial sedangkan dan interaksi pada sifat kelompoknya. sosial dan budaya berhubungan erat lingkungan dengan proses pertukaran informasi. memperoleh pengalaman yang akan Dan berpengaruh pada pada cara berfikir hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang. seseorang Dalam akan seseorang. 5) Informasi. 3) Sosial budaya dan ekonomi Informasi akan memberikan Sosial budaya mempunyai pengaruh pengaruh pada seseorang. pemahaman seseorang. Seseorang memperoleh kebudayaan dalam pada pemahaman Meskipun seseorang suatu memiliki pendidikan yang rendah hubunganya tetapi jika ia mendapatkan informasi dengan orang lain, karena hubungan yang baik dari berbagai media ini misalnya TV, radio atau surat kabar seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pemahaman. Status maka hal itu akan dapat ekonomi Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa meningkatkan pemahaman seseorang. dalam domain kognitif mempunyai 6 5. Konsep pengetahuan Pengetahuan oleh Pengetahuan yang tercakup faktor tingkatan antara lain : dipengaruhi pendidikan Pengetahuan sangat hubungannya dengan 1) Tahu formal. erat pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2) Memahami pendidikan yang tinggi maka orang Memahami diartikan sebagai tersebut akan semakin luas pula suatu kemampuan untuk menjelaskan pengetahuannya. Akan tetapi perlu secara benar tentang objek yang ditekankan, bukan berarti seseorang diketahui, yang berpendidikan rendah mutlak menginterprestasikan materi tersebut berpengetahuan rendah pula. Hal ini secara benar. mengingat bahwa peningkatan dan dapat 3) Aplikasi pengetahuan tidak mutlak diperoleh Aplikasi diartikan dari pendidikan non formal saja, kemampuan akan tetapi dapat diperoleh melalui materi yang telah dipelajari pada pendidikan non formal. Pengetahuan situasi seseorang (sebenarnya). tentang mengandung aspek suatu objek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua untuk sebagai atau menggunakan kondisi real 4) Analisis Analisis adalah aspek ini yang akan menentukan kemampuan sikap seseorang, semakin banyak materi atau suatu objek ke dalam aspek yang komponen-komponen, tetapi masih diketahui, maka akan menimbulkan di dalam satu struktur organisasi, dan sikap makin positif terhadap objek masih ada kaitannya satu sama lain. positif dan objek untuk suatu menjabarkan tertentu (Wawan dan Dewi, 2010). 6. Tingkat Pengetahuan Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa 5) Sintesis mempunyai tiga arti,yang pertama Sintesis menunjuk kepada merupakan kekuasaan, kewenangan suatu kemampuan untuk meletakkan yang diberikan oleh hukum kepada atau menghubungkan bagian-bagian subjek hukum, kedua tuntutan sah di dalam suatu bentuk keseluruhan agar orang lain bersikap dengan cara yang baru. tertentu, ketiga kebebasan untuk 6) Evaluasi melakukan sesuatu menurut hukum Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap (Cecep dan Yulia, 2012). 2. Macam-Macam Hak a. Hak Khusus Dan Hak Umum suatu materi atau objek. Di samping hak legal dan hak moral, hak juga dapat dibedakan B. Hak berdasarkan karena fungsinya, yakni: 1. Pengertian Hak 1) Hak Khusus Hak adalah tuntutan Adalah hak yang timbul seseorang terhadap sesuatu yang dalam suatu relasi khusus yang tidak merupakan dimiliki oleh semua orang, atau kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, terkait dan legalitas. Di dalam kamus besar seseorang Bahasa Misalnya hak orang tua terhadap Indonesia hak memiliki dengan fungsi terhadap pengertian tentang suatu hal yang anaknya atau sebaliknya. benar, 2) Hak Umum milik, kewenangan, kepunyaan, lain. untuk Adalah hak yang dimiliki telah seseorang, karena ia manusia, bukan undang-undang, karna fungsi khusus. Hak yang aturan, dsb), kekuasaan yang benar dimiliki oleh semua manusia ( atas sesuatu atau untuk menuntut human right). Misal, hak untuk sesuatu, hidup, berbuat ditentukan Menurut kekuasaan yang khusus sesuatu oleh derajat kamus (karna atau martabat. hukum, hak hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk memperoleh Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa pekerjaan, hak pendapat dan sebagainya. Hak umum ini dimiliki oleh semua orang yang tinggal di hak memperoleh tempat tinggal yang layak. c. Hak Legal Dan Hak Moral kelompok masyarakat atau negara manapun. untuk Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang mempunyai beberapa hak yang dapat di “claim” b. Hak Positif Dan Hak Negatif Apabila dikaitkan dengan dari pemegang otoritas kebebasan seperti telah diuraikan masyarakat sebelum, dimana kebebasan yang bersangkutan. Pada umumnya hak ini harus diterima dari pihak lain, dan dikelompokan menjadi dua, yakni : kebebasan yang harus dilakukan, maka hak juga dibedakan menjadi atau negara dalam yang 1) Hak legal Legal adalah hak yang dua, yaitu : didasarkan atas hukum yang berlaku 1) Hak negatif dalam masyarakat atau negara yang Adalah hak kebebasan bersangkutan. Yang dimaksud melakukan sesuatu tanpa adanya hukum yang berlaku adalah semua bantuan dari pihak lain, termasuk hak peraturan perundang-undangan atau yang ketentuan hukum tertulis lainnya diperoleh otoritas, dari misalnya pemegang untuk baik produk dari pejabat eksekutif untuk maupun legislatif. Sumber hak legal mengeluarkan pendapat, hak untuk yang paling tinggi adalah undang- berkumpul, dsb. undang dasar, kamudian hak legal memeluk agama, : hak hak 2) Hak positif dibawahnya adalah : undang-undang, Adalah hak untuk memperoleh sesuatu dari orang atau pihak lain, termasuk dari pemegang otoritas. Misalnya, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan seterusnya. 2) Hak Moral hak untuk Hak moral adalah hak yang pendidikan, hak didasarkan atas prinsip atau aturan memproleh pelayanan kesehatan, dan etis saja, yang pada umumnya tidak memperoleh Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa tertulis. Hak moral dapat berubah 6) Pasien berhak dirawat oleh dokter menjadi hak legal apabila diikuti yang oleh perjanjian atau aturan tertulis. pendapat klinis dan pendapat etisnya Misal: tanpa campur tangan dari pihak luar. pinjam-meminjam, sewa- menyewa, jual beli dan sebagainya. 3. Hak Pasien Di Rumah Sakit Hak petunjuk pasien diatur pelaksanaan secara bebas menentukan 7) Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di dalam rumah sakit tersebut (second keputusan opinion) terhadap penyakit yang Mentri kesehatan No. 1239/2001, dideritanya, sepengetahuan dokter yang meliputi : yang merawat. 1) Pasien berhak memperoleh informasi 8) Pasien berhak atas “privacy” dan mengenai tata tertib dan peraturan kerahasiaan penyakit yang diderita yang berlaku di rumah sakit. termasuk data- data medisnya. 2) Pasien berhak atas pelayanan yang yang manusiawi, adil dan jujur. 3) Pasien berhak pelayanan sesuai medis dengan 9) Pasien berhak mendapat informasi memperoleh yang bermutu standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan meliputi penyakit yang diderita, tindakan medik apa yang hendak dilakukan, kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan mengatasinya, tanpa diskriminasi . : tindakan untuk alternatif terapi lainnya beserta resikonya, prognosa 4) Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan. perawatan perkiraan pengobatan/rincian biaya biaya atas penyakit yang dideritanya. 5) Pasien berhak memilih dokter dan kelas penyakitnya, sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan 10) Pasien berhak menyetujui/memberikan izin tindakan dilakukan yang akan atas peraturan yang berlaku di rumah sakit. Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus 11) Pasien berhak menolak tindakan dilakukan seseorang atau suatu badan yang hendak dilakukan terhadap hukum. Sedangkan menurut kamus dirinya dan mengakhiri pengobatan besar bahasa indonesia kewajiban serta perawatan atas tanggung jawab adalah sendiri dilaksanakan, sesudah informasi yang memperoleh jelas tentang 12) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. 13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan dianutnya selama hal itu yang tidak yang wajib keharusan (sesuatu yang harus dilaksanakan). Kewajiban dibagi penyakitnya. suatu atas kewjiban dua macam, yaitu yang selalu sempurna berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan Kewjiban hak sempurna orang lain. mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban mengganggu pasien lainnya. tidak sempurna berdasarkan moral. 14) Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit perbaikan perlakuan rumah atas sakit perlakuan terhadap dirinya. 16) Pasien merupakan segala bentuk beban yang diberikan oleh hukum kepada orang 15) Pasien berhak mengajukan usul, saran, Menurut kamus hukum, kewjiban ataupun badan hukum (Cecep dan Yulia, 2012). 2. Macam-Macam Kewajiban a. Kewajiban Umum berhak menerima atau Kewajiban umum adalah menolak bimbingan moril maupun kewajiban spiritual. terhadap manusia yang lain dalam manusia yang satu konteks kehidupan bermasyarakat. C. Kewajiban Selanjutnya kehidupan umum ini 1. Pengertian Kewajiban Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa dibedakan menjadi tiga macam, yakni : Kewajiban khusus adalah kewajiban manusia dalam hubungan 1. Kewajiban terhadap tuhan meliputi : manusia yang bersifat khusus, Meyakini adanya tuhan pencipta misalnya : Kewajiban sebagai warga alam dan seisinya termasuk manusia, negara beribadah kewajiban agama sesuai yang dengan dianutnya, ajaran terhadap pemerintah, sebagai karyawan taat terhadap atasan dan kolega yang lain, melakukan perintah atau ajaran- kewajiban sebagai suami atau istri ajaran tuhan, menerima dan pasrah terhadap pada kehendak tuhan. kewajiban 2. Kewajiban terhadap sesama manusia meliputi : Mengakui dan menghormati hak-hak asasi orang tuanya, tuahan, tidak memaksa kehendak anak atau suaminya, terhadap kewajiban orang mahasiswa terhadap dosen atau institusinya. 3. Kewajiban Pasien Di Rumah Sakit lain, mengakui dan menghormati sesama manusia sebagai mahluk istri kewajiban-kewajiban pasien di rumah sakit sebagai berikut : 1. Pasien dan keluarganya dan kemauannya kepada orang lain, berkewajiban untuk mentaati segala tidak peraturan dan tata tertib rumah skait memperbudak, menghasut, menghina, memfitnah, dan mengniaya sesama manusia. 3. Kewajiban terhadap diri segala instruksi dokter dan perawat sendiri meliputi : Memelihara kesehatan diri baik jasmani maupun 2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi rohani, dalam pengobatannya. 3. Pasien berkewajiban informasi dengan memberikan jujur dan menjaga penampilan diri, termasuk selengkapnya tentang penyakit yang berpakaian, diderita mengembangkan kemampuan, mengembangkan diri. b. Kewajiban Khusus senantiasa kepada dokter yang merawat. 4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa imbalan atas jasa pelayanan rumah Tabel 5.1 sakit/dokter Berdasarkan Umur Pasien yang Dirawat 5. Pasien dan atau berkewajiban penanggungnya memenuhi hal-hal Distribusi Frekuensi Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang, 2014 yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya 6. Memahami Umur dan 7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa. HASIL PENELITIAN ini Persent ensi ase (%) 20-30 33 34,7 31-40 43 45,3 Tahun 9 9,5 41-50 10 10,5 95 100,0 menerima konsekuensi pelayanan. Bab Freku Tahun membahas hasil > 50 penelitian tentang pemahaman pasien Tahun tentang hak dan kewajiban pasien yang Jumla dirawat inap di Rumah Sakit Umum h Daerah Ambarawa Kabupaten Berdasarkan tabel 5.1, dapat Semarang, dimana sebagai respondennya adalah para pasien rawat inap di RSUD Ambarawa, yaitu sejumlah 95 orang. Hasil-hasil dari penelitian ini disajikan di diketahui bahwa dari 95 responden pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang, lebih banyak bawah ini. yang berumur 31-40 tahun, yaitu sejumlah 43 orang (45,3%). yang A. Karakteristik Responden berumur 20-30 tahun yaitu sejumlah 33 1. Umur Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden disajikan pada tabel 5.1 berikut ini. orang (34,7%), sedangkan untuk umur 41-50 tahun sejumlah 9 orang (9,5%), dan umur > 50 tahun sebanyak 10 orang (10,5%) Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa 2. Jenis Kelamin Tabel 5.3 Distribusi Distribusi Frekuensi frekuensi Berdasarkan Pendidikan Pasien yang berdasarkan jenis kelamin responden Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum disajikan pada tabel 5.2 berikut ini. Daerah Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ambarawa Kabupaten Semarang, 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien yang Pendidika Frekuen Persentas Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum n si e (%) Daerah SD 6 6,3 SMP 24 25,3 SMA 52 54,7 6 13,7 95 100,0 Ambarawa Kabupaten Semarang, 2014 Jenis Frekuen Persentas Pergurua Kelamin si e (%) n Tinggi Laki-laki 38 40,0 Jumlah Perempua 57 60,0 Berdasarkan n Jumlah 95 100,0 tabel 5.3, dapat diketahui bahwa dari 95 responden pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Berdasarkan tabel 5.2, dapat Umum Daerah Ambarawa Kabupaten diketahui bahwa dari 95 responden Semarang, pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 52 Umum Daerah Ambarawa Kabupaten orang (54,7%), yang berpendidikan SD Semarang, lebih banyak yang berjenis sejumlah 6 orang (6,3%), sedangkan kelamin perempuan, yaitu sejumlah 57 yang berpendidikan SMP sejumlah 24 orang (60,0%), dan berjenis kelamin orang (25,3%), dan yang perguruan laki-laki sebanyak 38 orang (40,0%). tinggi sebanyak 6 orang (13,7%). 3. Pendidikan 4. Pekerjaan Distribusi frekuensi berdasarkan lebih banyak yang Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi pendidikan responden disajikan pada Berdasarkan Pekerjaan tabel 5.3 berikut ini. Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Pasien yang Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang, 2014 orang (6,3%), dan yang tidak bekerja sebanyak 16 orang (16,9%). Pekerjaan B. Analisis Univariat Frekuen Persenta si se (%) Swasta 50 52,6 pemahaman pasien tentang hak dan Pedagang 12 12,6 kewajiban pasien yang dirawat inap di Wiraswas 5 5,3 Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa ta 6 6,3 Kabupaten Semarang. PNS 6 6,3 Buruh 16 16,9 Analisis univariat ini digunakan 1. Pemahaman tentang Hak Tabel Tidak Frekuensi bekerja Jumlah 95 Berdasarkan 100,0 tabel 5.4, dapat diketahui bahwa dari 95 responden pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang, lebih banyak pekerjaannya sebagai swasta, yaitu sejumlah 50 orang (52,6%), yang pekerjaannya sebagai 5.5 Distribusi Berdasarkan Hak Mendapat Informasi Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) Kurang 5 5,3 Sedang 42 44,2 Baik 48 50,5 Jumlah 95 100,0 Hak pedagang sebanyak 12 oarang (12,6%), yang pekerjaannya sebagai wiraswasta sebanyak 5 orang (5,3%). yang pekerjaannya sebagai PNS sebanyak 6 orang (6,3%), sedangkan yang pekerjaannya sebagai buruh sebanyak 6 Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa hak mendapat informasi lebih banyak dalam katagori baik yaitu berjumlah 48 orang (50,5%), sedangkan untuk katagori sedang sejumlah 42 orang (44,2%), dan untuk ktagori kurang sejumlah 5 orang (5,3%). Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Tabel 5.6 Berdasarkan Distribusi Hak atas Frekuensi Jumlah 95 100,0 pelayanan kesehatan Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa hak atas pendapat Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) Kurang 18 18,9 Sedang 47 49,5 Baik 30 31,6 Jumlah 95 100,0 Hak kedua second opinion lebih banyak dalam katagori kurang yaitu berjumlah 65 orang (68,4%), sedangkan untuk katagori baik yaitu sejumlah 48 orang (31,6%). Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hak atas rahasia penyakit Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa hak atas pelayanan Pemaham Frekuen Persenta kesehatan lebih banyak dalam katagori an tentang si se (%) sedang Hak yaitu berjumlah 47 orang (49,5%), sedangkan untuk katagori baik Kurang 31 32,6 yaitu sejumlah 30 orang (31,6%), dan Baik 64 67,4 untuk ktagori kurang sejumlah 18 orang Jumlah 95 100,0 (18,9%). Berdasarkan Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hak atas pendapat kedua diketahui bahwa tabel hak 5.8 atas dapat rahasia penyakit lebih banyak dalam katagori baik yaitu berjumlah 6 4orang (67,4%), Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) Kurang 65 68,4 Baik 48 31,6 Hak sedangkan untuk katagori kurang yaitu sejumlah 31 orang (32,6%). Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hak untuk menolak Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Pemaham Frekuen Persenta baik yaitu berjumlah 72 orang (75,8%), an tentang si se (%) sedangkan untuk katagori kurang yaitu sejumlah 23 orang (24,2%). Hak Kurang 3 3,2 Sedang 56 58,9 Tabel Baik 36 37,9 Berdasarkan Hak mengajukan usul Jumlah 95 100,0 Berdasarkan tabel 5.9 dapat kesehatan lebih banyak dalam katagori yaitu berjumlah 56 Distribusi Frekuensi Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) Kurang 44 46,3 Baik 51 53,7 Jumlah 95 100,0 Hak diketahui bahwa hak atas pelayanan sedang 5.11 orang (58,9%), sedangkan untuk katagori baik yaitu sejumlah 36 orang (37,9%), dan Berdasarkan tabel 5.11 dapat untuk ktagori kurang sejumlah 3 orang diketahui bahwa hak mengajukan usul (3,2%). Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hak didampingi keluarga lebih banyak dalam katagori baik yaitu berjumlah 51 orang (53,7%), sedangkan untuk katagori kurang yaitu sejumlah 44 Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) orang (46,3%) Tabel Hak 5.12 Distribusi Frekuensi Hak atas Kurang 23 24,2 Berdasarkan Baik 72 75,8 kepercayaan/agama Jumlah 95 100,0 Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa hak didampingi keluarga lebih banyak dalam katagori Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) 5 5,3 Hak Kurang Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Sedang 42 44,2 Jumlah Baik 48 50,5 Jumlah 95 100,0 95 100,0 Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui bahwa pemahaman pasien Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa hak atas kepercayaan/agama lebih banyak dalam katagori sedang yaitu berjumlah 47 orang (49,5%), sedangkan untuk katagori baik yaitu sejumlah 30 orang (31,6%), dan untuk ktagori kurang sejumlah 18 tentang hak pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa, lebih banyak dalam kategori sedang, yaitu sejumlah 43 orang (45,3%), sedangkan untuk pemahaman pasien dalam katagori baik yaitu sejumlah 40 orang (42,1%), dan pemahaman dalam katagori kurang sejumlah 12 orang orang (18,9%). (12,6%). Distribusi frekuensi berdasarkan 2. Pemahaman tentang Kewajiban pemahaman tentang hak pada pasien Tabel 5.14 Distribusi yang dirawat inap di Rumah Sakit Berdasarkan kewajiban Umum Daerah Ambarawa Kabupaten informasi Frekuensi memberikan Semarang. Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemahaman Pasien tentang Hak pasien di RSUD Ambarawa, 2014 Pemaham Frekuen Persenta an si se (%) Kurang 11 11,6 Sedang 31 32,6 Baik 53 55,8 Jumlah 95 100,0 tentang Kewajiba n Pemaham Frekuen Persenta an tentang si se (%) Hak Kurang 12 12,6 Sedang 43 45,3 Baik 40 42,1 Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui bahwa kewajiban memberian Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa informasi lebih banyak dalam katagori baik yaitu berjumlah 53 orang (11,6%), Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi sedangkan untuk katagori sedang yaitu Berdasarkan kewajiban imbalan jasa sejumlah 31 orang (32,6%), dan untuk ktagori kurang sejumlah 18 orang (11,9%). Pemaham Frekuen Persenta an si se (%) Kurang 12 12,6 Sedang 50 31,6 tentang Tabel 5.15 Distribusi Kewajiba Frekuensi Berdasarkan n kewajiban mentaati/mematuhi peraturan. Pemaham Frekuen Persenta Baik 53 55,8 an si se (%) Jumlah 95 100,0 tentang Kewajiba Berdasarkan n 5.14 dapat diketahui bahwa kewajiban atas imbalan Kurang 11 11,6 jasa lebih banyak dalam katagori baik Sedang 31 32,6 yaitu Baik 53 55,8 sedangkan untuk katagori sedang yaitu Jumlah 95 100,0 sejumlah 50 orang (31,6%), dan untuk berjumlah ktagori Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa mentaati/mematuhi banyak tabel dalam orang sejumlah (11,6%), 12 orang (12,6%). kewajiban peraturan katagori kurang 53 baik lebih Tabel 5.17 Distribusi yaitu Berdasarkan resiko pelayanan Frekuensi berjumlah 53 orang (11,6%), sedangkan untuk katagori sedang yaitu sejumlah 31 orang (32,6%), dan untuk ktagori kurang sejumlah 18 orang (11,9%). Pemaham Frekuen Persenta an si se (%) tentang Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kewajiba Pemaham Frekuen Persenta n an si se (%) Kurang 14 14,7 Sedang 28 29,5 diketahui bahwa kewajiban memberian Baik 53 55,8 informasi lebih banyak dalam katagori Jumlah 95 100,0 Kurang 39 41,1 tentang Baik 56 58,9 Kewajiba Jumlah 95 100,0 n Berdasarkan tabel 5.17 dapat baik yaitu berjumlah 56 orang (58,9%), dan untuk ktagori kurang sejumlah 39 orang (41,1%). Berdasarkan tabel 5.18, dapat diketahui bahwa pemahaman pasien tentang kewajiban pasien yang dirawat Distribusi frekuensi berdasarkan pemahaman tentang kewajiban pada pasien yang dirawat inap di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang. inap di RSUD Ambarawa, lebih banyak dalam kategori baik, yaitu sejumlah 53 orang (55,8%). Sedangkan untuk pemahaman yang sedang berjumlah 28 orang (29,5%), dan untuk pemahaman Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan pemahaman pasien tentang yang kurang berjumlah 14 orang (14,7%). Kewajiban Pasien di RSUD Ambarawa, 2014 PEMBAHASAN besar lebih banyak berusia 31-40 A. Karakteristik Responden tahun, yaitu sebanyak 43 orang Responden dalam penelitian (45,3%). sedangkan berusia 20-30 ini sebanyak 95 orang, yang sebagian tahun sebanyak 33 orang (34,7%), yang berusia 41-50 tahun sebanyak 9 orang (9,5%), dan usia >50 tahun Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa sebanyak 10 orang (10,5%). Makin perbedaan antara otak laki- laki dan tua usia seseorang maka proses- perempuan. proses mentalnya perbedaan yang dikatakan dalam bertambah baik, akan tetapi pada usia buku tersebut adalah pusat memori tertentu, pada otak perempuan lebih besar dari perkembangan bertambahnya perkembangan secepat mental seperti ketika proses ini tidak otak Secara laki-laki, garis akibatnya besar kaum berumur perempuan memiliki daya ingat yang belasan tahun. Daya ingat seseorang kuat dari laki-laki dalam menerima itu salah satunya dipengaruhi oleh atau mendapat informasi dari orang umur. Dari uraian ini maka dapat kita lain, simpulkan pemahaman cepat dibandingkan laki- bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh sehingga mempunyai laki. pada pertambahan pemahaman yang Pendidikan responden diperolehnya, akan tetapi pada umur- sebagian besar adalah SMA yaitu umur tertentu atau menjelang usia sejumlah 52 orang (54,7%). yang lanjut kemampuan penerimaan atau berpendidikan SD sebanyak 6 orang mengingat suatu pemahaman akan (6,3%), yang berpendidkan SMP berkurang. sebanyak Sebagian besar pasien yang 24 sedangkan orang yang (25,3%), pendidikannya dirawat inap di Rumah Sakit Umum sampai perguruan baik sebanyak 6 Daerah Ambarawa yang berjumlah orang (13,7%). Menurut Notoadmojo 95 orang, lebih banyak berjenis (2007), pendidikan adalah suatu kelamin perempuan, yaitu sejumlah kegiatan atau proses pembelajaran 57 untuk orang (60,0%). sedangkan mengembangkan atau berjenis kelamin laki-laki sebanyak meningkatkan kemampuan tertentu 38 orang (40,0%). Menurut Michael sehingga (2009), dalam bukunya yang dapat berdiri sendiri. Menurut Wied berjudul “What Could Be Hary (2006), menyebutkan bahwa He Thingking” menjelaskan bahwa ada tingkat sasaran pendidikan pendidikan turut itu pula Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami sikap makin positif terhadap objek tertentu (Wawan dan Dewi, 2010). pemahaman yang mereka peroleh, pada umumnya semakin baik Pekerjaan banyak responden lebih swasta, yaitu sebagai pendidikan seseorang makin semakin sejumlah 50 baik pula pemahamannya. sedangkan pekerjaannya pedagang sebanyak (12,6%), sebagai Pengetahuan oleh faktor dipengaruhi pendidikan Pengetahuan sangat formal. orang (52,6%), sebagai 12 orang wiraswasta erat sebanyak 5 orang (5,3%), sebagai pendidikan, PNS sebanyak 6 orang (6,3%), dimana diharapkan bahwa dengan sebagai buruh sebanyak 6 orang pendidikan yang baik maka orang (6,3%), dan yang tidak bekerja tersebut akan semakin luas pula sebanyak 16 orang (16,9%). Memang pengetahuannya. Akan tetapi perlu secara tidak langsung pekerjaan turut ditekankan, bukan berarti seseorang andil dalam mempengaruhi tingkat yang berpendidikan rendah mutlak pemahaman berpengetahuan rendah pula. Hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan mengingat peningkatan erat dengan faktor interaksi sosial pengetahuan tidak mutlak diperoleh dan kebudayaan, sedangkan interaksi dari pendidikan non formal saja, sosial dan budaya berhubungan erat akan tetapi dapat diperoleh melalui dengan proses pertukaran informasi. pendidikan non formal. Pengetahuan Dan seseorang hubungannya dengan bahwa tentang mengandung aspek hal seseorang, ini hal tentunya ini akan suatu objek mempengaruhi tingkat pemahaman yaitu aspek seseorang. Sosial budaya mempunyai positif dan aspek negatif. Kedua pengaruh aspek ini yang akan menentukan seseorang. Seseorang memperoleh sikap seseorang, semakin banyak suatu kebudayaan dalam hubunganya aspek dengan orang lain, karena hubungan positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan ini pada seseorang pemahaman mengalami suatu Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa proses belajar dan memperoleh suatu pemahaman tentang hak mendapat pemahaman. ekonomi informasi dalam katagori sedang seseorang juga akan menentukan sebanyak 42 orang (44,2%), yang tersedianya terdiri Status suatu fasilitas yang dari pertanyaan diperlukan untuk kegiatan tertentu, mendapatkan sehingga status sosial ekonomi ini tindakan perawatan sebanyak 64 akan orang, mempengaruhi seseorang. Informasi memberikan pemahaman pemahaman pengaruh seseorang. hak informasi hak mengenai mendapat informasi akan penyulit dalam tindakan keperawatan pada dan cara mengatasinya sebanyak 63 Meskipun orang, hak mendapat informasi seseorang memiliki pendidikan yang mengenai terapi alternative penyakit rendah tetapi jika ia mendapatkan serta resikonya sebanyak 35 orang, informasi yang baik dari berbagai hak mendapat informasi mengenai media misalnya TV, radio atau surat rincian biaya pengobatan sebanyak kabar maka hal itu akan dapat 64 orang, hak atas kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pemahaman seseorang. diri selama dalam perawatan sebanyak 61 orang, Sedangkan B. Gambaran Pemahaman Tentang pemahaman tentang hak atas pelayanan kesehatan dalam katagori sedang sebanyak 47 Hak Pasien Hasil penelitian menunjukan orang (49,5%), yang terdiri dari bahwa pemahaman pasien tentang pertanyaan tentang hak pasien yang dirawat inap di perlakuan RSUD Ambarawa, lebih banyak sebanyak 64 orang, hak mendapat dalam pelayanan katagori sedang, yaitu sejumlah 43 orang (45,3%). Pemahaman pasien dalam tentang kategori yang medis hak mendapat adil dan yang jujur bermutu sebanyak 64 orang, hak dirawat oleh hak sedang didapakan dari 95 responden yaitu dokter sebanyak 59 orang, sedangkan pemahaman tentang hak untuk menolak sebanyak 56 orang (58,9%), Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa dengan pertanyaan hak untuk cetak dan elektronik sesuai dengan menyetujui dan memberikan ijin ketentuan kepada dokter untuk tindakan yang undangan. Informasi akan akan dilakukan sebanyak 62 orang, memberikan pada dan pemahaman pemahaman tentang atas peraturan perundang- pengaruh seseorang. Meskipun kepercayaan/agama dalam katagori seseorang memiliki pendidikan yang sedang sebanyak 42 orang (44,2%), rendah tetapi jika ia mendapatkan dengan pertanyaan hak menerima informasi yang baik dari dari rumah atau sakit atau berbagai media misalnya menolak bimbingan moril maupun spiritual sebanyak 46 orang. Dampak yang terjadi jika pengetahuan pasien tentang hak atas TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pemahaman seseorang. informasi sedang adalah timbulnya Sedangkan untuk pemahaman masalah komunikasi antara dokter dalam katagori baik sejumlah 40 dengan pasien atau antara rumah orang (42,1%), yang terdiri dari sakit dengan pasien, baik dalam pernyaan tentang hak memperoleh komunikasi informasi mengenai tata tertib rumah sehari-hari yang diharapkan mempererat hubungan sakit antar manusia maupun dalam bentuk mendapat pemberian penyakit yang diderita sebanyak 73 informasi sebelum sebanyak 72 orang, informasi orang, terjadinya resiko atau komplikasi dan mengenai obat ketidaktahuan pasien akan standar sebanyak 66 pelayanan, pertanyaan tentang pemahaman hak prosedur mendapat mengenai dilakukannya tindakan dan sesudah standar hak hak pelayanan yang orang, informasi diberikan sedangkan operasional, standar profesi, etika atas kesehatan dalam profesi membuat posisi pasien lemah katagori baik sejumlah 30 orang serta mengeluhkan pelayanan Rumah (31,6%), dengan pertanyaan tentang Sakit yang tidak sesuai dengan hak memeilih dokter dan kelas standar pelayanan melalui media perawatan sesuai dengan keinginan Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa pasien sebanyak 94 orang, sedangkan pemeriksaan pemahaman Sudijono (2003), dengan memahami tentang hak untuk lanjutan. menolak dalam katagori baik 36 sesuatu orang (37,9%), dengan pertanyaan mempertahankan, membedakan, tentang hak untuk menolak tindakan menduga, menerangkan, perawatan mengakhiri menafsirkan, memperkirakan, pengobatan sebanyak 66 orang, dan menentukan, memperluas, pemahaman menyimpulkan, serta tentang hak atas berarti Menurut seseorang dapat kepercayaan/agama dalam katagori menganalisis,memberi baik sejumlah 48 orang (50,5%), menuliskan dengan pertanyaan hak menjalankan mengklasifikasikan, ibadah sesuai kepercayaan yang di mengikhtisarkan. Indikator tersebut anut sebanyak 70 orang. Berdasarkan menunjukkan pemahaman pasien mengandung makna lebih luas atau didapatkan dalam katagori kurang lebih dalam dari pengetahuan. begitu berjumlah 12 orang (12,6%), yang juga memahami hak atas mendapat kedua sedang. dalam katagori kurang sejumlah 65 seseorang belum tentu memahami orang (68,4%), dengan pertanyaan sesuatu tentang hak berkonsultasi dengan mendalam, dokter lain sebanyak 30 orang. mengetahui tanpa bisa menangkap tentang hak Dampak yang terjadi jika pengetahuan pasien tentang hak contoh, kembali, dan bahwa dengan pemahaman pemahaman Dengan yang yang pengetahuan, dimaksud hanya secara sekedar makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan kurang adalah pasien menjadi tidak pemahaman, seseorang tidak hanya nyaman selama bisa pengobatan yang menjalani dijalani masih menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kurang atau belum cukup karena kemampuan masih ingin berkonsultasi dengan makna dari sesuatu yang dipelajari dokter lain untuk untuk menangkap melakukan Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa juga mampu memahami konsep dari diperlukan apa yang dipelajari. dengan belum adanya penyampaian Hak merupakan pasien, akan tetapi tuntutan secara non lisan atau tidak langsung seseorang terhadap sesuatu yang yaitu dengan penempelan lembar merupakan pribadinya informasi di unit rawat inap tentang sesuai dengan keadilan, moralitas, hak dan kewajiban pasien di rumah dan legalitas. Di dalam kamus besar sakit, sehingga menyebabkan pasien Bahasa memiliki atau keluarganya kurang memahami pengertian tentang suatu hal yang tentang hak dan kewajibannya di benar, rumah kebutuhan Indonesia hak milik, kewenangan, berbuat kekuasaan sesuatu ditentukan kepunyaan, oleh sakit. Beberapa untuk pemahaman informasi untuk pasien, telah dokter, perawat, rumah sakit dan undang-undang, tenaga kesehatan lainnya yaitu agar (karna aturan, dsb), kekuasaan yang benar menanggulangi atas sesuatu atau untuk menuntut proporsional sesuatu, terjadinya Menurut derajat atau martabat. dan malpraktik secara mencegah di bidang kedokteran, meningkatkan kualitas mempunyai tiga arti,yang pertama sikap dan tindakan yang cermat dan merupakan kekuasaan, kewenangan hati- hati dari tenaga kesehatan, yang diberikan oleh hukum kepada menjalin subjek hukum, kedua tuntutan sah dengan pelanggan atau pasien guna agar orang lain bersikap dengan cara mensosialisasikan tertentu, ketiga kebebasan untuk pelayanan yang mampu diberikan melakukan sesuatu menurut hukum oleh (Cecep dan Yulia, 2012). meningkatkan hubungan yang serasi Rumah hukum, masalah hak Di kamus manfaat Sakit komunikasi rumah yang baik jasa-jasa sakit, untuk Umum dan harmonis antara dokter, pasien Daerah Ambarawa sebenarnya secara dan rumah sakit dalam pelayanan lisan atau secara langsung sudah kesehatan dijelaskan semua informasi yang mendapatkan informasi yang dapat di rumah sakit, Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa dipahami, memperoleh rasa aman maka informasi diberikan kepada dari semua proses pelayanan dan orang tua atau walinya. jaminan akan dioperasi dan lain-lain. Beberapa diperhatikan hal oleh yang dokter perlu dalam C. Pemahaman Tentang Kewajiban Pasien pemberian informasi kepada pasien Kewajiban pasien terhadap yaitu informasi harus diberikan baik rumah sakit adalah mematuhi segala diminta tidak tata tertib rumah sakit, mematuhi kedokteran segala instruksi dokter dan perawat atau menggunakan tidak, istilah karena tidak dimengerti oleh pasien dalam yang informasi dengan jujur dan lengkap merupakan orang awam, pengobatan, informasi harus diberikan sesuai tentang dengan tingkat pendidikan, kondisi, kepada dokter, menanggung atau dan situasi pasien, informasi harus melunasi memberikan imbalan jasa diberikan secara lengkap dan jujur, atas pelayanan rumah sakit dan kecuali bahwa dokter serta memenuhi hal-hal yang merugikan telah disepakati atau perjanjian yang informasi dokter menilai dapat penyakit memberikan Hasil diderita kepentingan atau kesehatan pasien telah atau pasien menolak untuk diberikan menunjukan informasi. (KODEKI, pasal 5); untuk pasien tentang kewajiban pasien tindakan bedah, informasi yang harus dibuat. yang bahwa dirawat inap pemahaman di banyak RSUD diberikan oleh dokter yang akan Ambarawa, melakukan operasi apabila dokter katagori baik, yaitu sejumlah 53 yang bersangkutan tidak ada, maka orang (55,8%). informasi harus diberikan oleh dokter lebih penelitian dalam Pemahaman tentang kewjiban yang lain dengan sepengetahuan atau pasien petunjuk yang didapakan dari hasil penyebaran bertanggungjawab dan untuk anak- koesioner ke responden sebanyak 95 anak serta pasien penyakit jiwa, responden, dokter dalam kategori yaitu baik kewajiban Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa memberikan informasi dalam sebanyak 68 orang, sedangkan untuk katagori baik sejumlah 53 orang pemahaman dalam katagori sedang (55,8%), dengan pertanyaan tentang yaitu sebanyak 28 orang (29,5%), kewajiban didapatkan dari informasi dengan jujur dan lengkap memberikan informasi mengenai penyakit yang diderita katagori sedang sejumlah 31 orang sebanyak 78 orang, sedangkan untuk (32,6%), pemahaman kewajiban kewajiban peraturan keterangan untuk memberikan tentang mentaati/mematuhi didapatkan dalam dengan dalam pertanyaan untuk memberikan mengenai keadaan baik kesehatan saat diperiksa sebanyak 63 sejumlah 53 orang (55,8%), yang orang, sedangkan untuk pemahaman terdiri tentang mentaati/mematuhi peraturan dalam kewajiban mentaati peraturan dan katagori sedang sejumlah 31 orang tata tertib rumah sakit sebanyak 75 (32,6), dengan pertnyaan kewajiban orang, kewajiban untuk mematuhi untuk mematuhi pengobatan yang dijalani sebanyak dokter dan 74 untuk pengobatan sebanyak 61 orang, dan memperhatikan sikap menghormati kewajiban untuk menerima segala dan tenggang rasa sebanyak 74 resiko pelayanan kesehatan 56 orang. orang, Sedangkan dari orang, dan katagori kewajiban pertanyaan kewajiban pemahaman tentang segala perintah perawat dalam pemahaman kewajiban atas imbalan jasa yang kewjiban diterima kurang yaitu sebanyak 14 orang dalam katagori baik pasien tentang sejumlah 53 orang (55,8%), yang (14,7%), terdiri pemahaman dari pertanyaan tentang yaitu dalam kategori didapatkan tentang dari kewajiban kewajiban untuk melunasi imbalan mentaati/mematuhi peraturan dalam jasa pelayanan rumah sakit sebanyak katagori kurang yaitu sejumlah 11 68 orang (11,6%), dengan pertanyaan orang, membayar kewajiban atas untuk pemeriksaan menjawab penunjang untuk keadaan kesehatan memenuhi kewajiban hal-hal yang untuk telah Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa disepakati oleh rumah sakit seperti dilaksanakan). jam masuk pengunjung, batas waktu memahami pengunjung dan batas pengunjung seorang pasien rawat inap, maka yang diperbolehkan sebanyak 37 pelayanan rumah sakit akan berjalan orang. dengan baik dan didapatkan setiap Dampak yang terjadi jika pemahaman pasien tentang sehingga dengan kewajibannya sebagai ruang perawatan ditempel tentang kewajiban pasien. tersebut kewajiban pasien terhadap rumah didukung sakit baik adalah pasien mematuhi manajemen rumah sakit bahwa setiap petunjuk dokter pasien masuk ke rumah sakit untuk keberhasilan pengobatannya sehingga dengan Hal prosedur atau akan mendapatkan pelayanan kesehatan, menjadi baik, mengetahui adanya diberi informasi mengenai peraturan persetujuan tindakan medis pasien, yang ada di rumah sakit, termasuk di memberikan informasi yang lengkap dalamnya adalah kewajiban pasien. tentang Hal ini sesuai dengan pendapatnya penyakitnya yang dideritanya. Caroll Pemahaman kewajiban dalam diperoleh karena, dituntut tentang katagori karena untuk kewajibannya baik pasien memahami sebagai pasien. bahwa pemahaman itu dipengaruhi oleh faktor pemberitahu yaitu dari pihak rumah sakit dan faktor lingkungan ditempelnya yaitu kewajiban dengan disetiap ruang perawatan. Hal inilah yang Menurut (Cecep dan Yulia, 2012), mendukung tingkat pemahaman kewajiban merupakan sesuatu yang tentang kewajiban pasien termasuk harus diperbuat atau harus dilakukan dalam kategori baik (Sudjana, 2009). seseorang atau suatu badan hukum. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia kewajiban adalah suatu yang keharusan wajib (sesuatu dilaksanakan, yang harus Dari hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa tingkat pendidikan pasien lebih banyak berpendidikan SMA sebanyak 52 Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa orang (54,7%). yang berpendidikan ditekankan SD sebanyak 6 orang (6,3%), yang berpendidikan rendah tidak berarti berpendidkan SMP sebanyak 24 mutlak berpengetahuan rendah pula. orang Peningkatan (25,3%), pendidikannya sedangkan sampai yang bahwa seorang pengetahuan perguruan mutlak diperoleh baik sebanyak 6 orang (13,7%). formal, akan Pendidikan adalah suatu usaha untuk diperoleh mengembangkan formal (Notoatmodjo, 2005). kepribadian dan yang di pendidikan tetapi pada tidak juga dapat pendidikan non kemampuan di dalam dan diluar Selain itu pengalaman yang kurang sekolah dan berlangsung seumur tentang hidup. Pendidikan mempengaruhi menjadi salah satu faktor yang proses belajar, makin mempengaruhi baik pelayanan medis juga pengetahuan serta pendidikan seseorang makin mudah pemahaman pasien. Semakin banyak orang pengalaman tersebut untuk menerima berobat beberapa maka seseorang akan cenderung banyak pula informasi yang dapat untuk mendapatkan informasi, baik diketahui oleh pasien karena pasien dari orang lain maupun dari media dapat massa. rumah sakit satu dengan yang lain Semakin banyak informasi yang sehingga masuk kepercayaan banyak pula sakit, ke informasi. Dengan pendidikan baik semakin rumah pasien membandingkan mereka meningkat. didapat Tingkatan-tingkatan kesehatan. pelayanan pengetahuan pengetahuan serta pemahaman yang tentang semakin dan semakin kemampuan Pengetahuan sangat erat kaitannya yang dicapai di dalam ranah kognitif dengan dimana menunjukkan dari yang terendah dengan sampai diharapkan pendidikan seseorang yang terbaik. bahwa Dapat pendidikan baik, maka orang tersebut dikatakan pemahaman akan semakin luas pula pengetahuan tingkatannya lebih baik dari sekedar serta pemahamannya. Namun perlu pengetahuan. Definisi pemahaman Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa adalah kemampuan seseorang untuk pemahaman mengerti atau memahami sesuatu pelayanan kesehatan di rumah sakit setelah sesuatu itu diketahui dan Seseorang yang sering berinteraksi diingat. Memahami dengan orang lain dalam lingkup mengetahui tentang adalah sesuatu seseorang dalam dan kesehatan maka akan berpengaruh dapat melihatnya dari berbagai segi. dalam kebiasaan dan tradisi yang Pemahaman jenjang dilakukan orang-orang tanpa melalui kemampuan berpikir yang setingkat penalaran apakah yang dilakukan lebih baik dari ingatan dan hafalan baik atau buruk. Dengan demikian (Sudijono, 2003). seseorang merupakan Berdasarkan penelitian akan pengetahuannya bertambah walaupun terdapat beberapa tingkat usia mulai melakukan. dewasa, dewasa tengah, dewasa akhir seseorang juga akan menentukan , hal ini dapat mempengaruhi daya tersedianya tangkap dan pola pikir seseorang. diperlukan untuk kegiatan tertentu, Semakin bertambah usia akan sehingga status sosial ekonomi ini semakin berkembang pula daya akan tangkap dan pola pikirnya, sehingga Status tidak suatu ekonomi fasilitas mempengaruhi yang pengetahuan seseorang (Notoatmojo, 2007). pengetahuan yang diperoleh semakin membaik dan, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju Dengan adanya latar belakang sosial budaya dan ekonomi yang berdedabeda antara satu orang dan orang maka 1. Pada penelitian yang lakukan, hanya menganalisa gambaran pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit usia tua. lain, D. Keterbatasan Penelitian bisa terjadi baik Umum Penelitian Daerah ini Ambarawa mengunakan metode penelitian deskritif analitif dengan tekhnik Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa pengumpulan data yaitu yang dirawat inap di Rumah menyebarkan kosioner. Oleh Sakit Umum Daerah Ambarawa. sebab itu perlu dilakukan 2. Peneliti masih penelitian lebih lanjut dengan peneliti pemula metode penelitian kualitatif yaitu terbatas dengan kemampuannya, wawancara sehingga benar-benar terungkap merupakan yang masih pengetahuan serta sehingga sistematika dan analisa yang bagaimana tingkat pemahaman dihasilkan pasien yang sesungguhnya terkait sempurna. masih jauh dari dengan hak dan kewajiban pasien 12 orang (12,6%), dan terdapat KESIMPULAN DAN SRAN pemahaman baik sejumlah 40 A. Kesimpulan orang Berdasarkan hasil (42,1%), terdapat pemahaman sedang dikarenakan penelitian dan pembahasan bahwa mengenai gambaran pemahaman memahami sepenuhnya tentang pasien tentang hak dan kewajiiban haknya sebagai pasien seperti pasien yang dirawat inap di Rumah hak Sakit Umum Daerah Ambarawa, mengenai perawatan pasien, hak maka mendapatkan dapat disimpulan sebagai pasien masih mendapat belum informasi perlakuan yang berikut : adil dan jujur, hak memperoleh 1. Gambaran pemahaman pasien pelayanan medis yang bermutu, tentang hak pasien yang dirawat hak memberikan ijin kepada inap di Rumah Sakit Umum dokter untuk tindakan yang akan daerah dilakukan, hak mengakhiri besar pemahaman tentang hak pengobatan atau perawatan, pasien yaitu sedang, sejumlah 43 dengan adanya pemahaman yang orang (45,3%). Sedangkan untuk sedang diharapkan Pihak rumah pemahaman kurang berjumlah sakit Ambarawa, sebagian hendaknya melakukan Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa sosialisasi dengan menempelkan tentang kewjiban pasien dalam informasi dan kategori kurang yaitu sebanyak disetiap 14 orang (14,7%), pemahaman tentang kewajiban hak pasien bangsal perawatan pasien, tentang kewajiban dalam tempat pendaptaran, unit gawat kategori baik diperoleh karena darurat dan karena pasien dituntut untuk strategis di tempat-tempat rumah sakit. memahami kewajibannya meskipun di RSUD Ambarawa sebagai pasien karena kewajiban sudah dan merupakan sesuatu yang harus kewajiban pasien, namun secara diperbuat atau harus dilakukan secara lisan atau secara langsung seseorang atau untuk hukum, sehingga ditempelkan hak dijelaskan informasi yang semua diperlukan memahami suatu badan dengan kewajibannya pasien belum dilakukan. untuk sebagai seorang pasien rawat itu pihak rumah sakit hendaknya inap, maka pelayanan rumah melakukan sakit akan berjalan dengan baik, sosialisa tentang bagaimana agar pasien bisa dengan didapatkannya disetiap memahami tentang hak dan ruang kewajibannya sebagai pasien rawat inap. perawatan ditempel tentang kewajiban pasien. Hal tersebut didukung dengan 2. Gambaran pemahaman pasien prosedur atau manajemen rumah tentang kewajiban pasien yang sakit bahwa setiap pasien masuk dirawat inap di Rumah Sakit ke Umum mendapatkan Daerah Ambarawa rumah sakit untuk pelayanan termasuk dalam kategori baik, kesehatan, yaitu mengenai peraturan yang ada di sejumlah (55,8%). untuk 53 orang pemahaman rumah diberi sakit, informasi termasuk adalah di sedang yaitu sebanyak 28 orang dalamnya kewajiban (29,5%), Sedangkan pemahaman pasien. Hal ini sesuai dengan Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa pendapatnya Caroll bahwa memahami antara pasien, pemahaman itu dipengaruhi oleh petugas kesehatan dan rumah faktor pemberitahu yaitu dari sakit sehingga proses perawatan pihak rumah sakit dan faktor dan pengobatan di rumah sakit lingkungan dengan bisa berjalan dengan baik. ditempelnya kewajiban disetiap 2. Bagi perawat/keperawatan yaitu ruang perawatan. Hal inilah Agar lebih memperhatikan apa yang yang mendukung tingkat menjadi tanggung pemahaman tentang kewajiban jawabnya sebagai tenaga pasien termasuk dalam kategori kesehatan seperti memberikan tinggi (Nana Sudjana, 2009). informasi yang jelas mengenai hak dan kewajiban pasien ketika B. Saran Berdasarkan kesimpulan pasien masuk rawat inap, dengan yang telah dikemukakan di atas, adanya maka saran yang dapat diberikan informasi mengenai hak dan adalah sebagai berikut : kewajiban pasien akan tercipta 1. Bagi pasien hubungan yang harmonis antara Diharapkan bagi pasien untuk lebih meningkatkan penjelasan serta pasien dengan tenaga kesehatan. 3. Bagi institusi rumah sakit pemahamannya tentang hak dan Bagi kewajibannya pasien melakukan upaya-upaya untuk sakit meningkatkan mutu pelayanan rawat inap sebagai di rumah rumah sakit dengan mencari informasi pada keperawatan perawat, dokter, pemahaman hak dan kewajiban tenaga kesehatan bidan dan lainnya pasien. Pihak terkait agar tentang rumah sakit mengenai apa yang menjadi hak hendaknya melakukan sosialisasi dan dengan menempelkan informasi kewajibannya sebagai pasien, agar tercipta hubungan tentang yang pasien erat dan bisa saling hak dan kewajiban disetiap bangsal Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa perawatan pasien, poliklinik, Bagi peneliti selanjutnya unit gawat darurat dan tempat- diharapkan tempat strategis di rumah sakit, penelitian ini, mungkin dengan agar informasi mengenai hak metode dan kewajiban pasien diketahui, sehingga dengan meode kulitatif dimengerti serta dipahami oleh yaitu seluruh pasien yang ada di langsung kepada pasien dapat rumah diketahui sakit agar proses mengembangkan penelitian dengan kualitatif wawancara secara langsung perawatan dan pengobatan di tentang tingakat rumah sakit bisa berjalan dengan pasien tentang baik. kewajiban pasien yang dirawat 4. Penelitian lanjutan pengetahuan hak dan inap di rumah. DAFTAR PUSTAKA Sugiarsi, S (2008). Tingkat pengetahuan Cecep & Yulia. (2012). Malpraktik dan pasien tentang hak dan etika keperawatan. Yogyakarta : kewajiban pasien atas informasi Nuha Medika medis pasien rawat inap kelas iii Nindy Amelia. (2013). Prinsip etika keperawatan. Jogjakarta : D-MEDIKA kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. muhammadiyah sakit pku karanganyar. Karanganyar Wawan & Dewi M. (2010). Teori & pengukuran pengetahuan, sikap (2007). Promosi kesehatan ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta rumah Skripsi. APIKES Mitra Husada Notoatmodjo, S. (2010). Etika dan hukum di dan perilaku manusia. Yogyakarta : Nuha Medika Ibrahim. (2003). Pembelajaran kooperatif. Surabaya: UNESAUniversity Press Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Sudijono. (2003). Pengantar evaluasi pendidikan, Jakarta: Rajawali Press. Ahmadi. Notoatmodjo, S. kesehatan & (2007). Promosi ilmu perilaku. Jakarta : (2004). Ilmu pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta Mushlihin. Sudjana, Nana. Proses 2013. Pengertian pemahaman dalam pembelajaran. Retrived : 2013, 05from http://www.referensimakalah.co Rineka cipta 2009. Dasar-Dasar Belajar Mengajar. Cetakan kesepuluh. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sugiyono. (2006). Statiska untuk penelitian. Bandung : Alfabeta Suyanto. (2011). Metodelogi dan m/2013/05/pengertian- aplikasi penelitian keperawatan. pemahaman- dalam- Yogyakarta : Nuha Medika pembelajaran.html Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Windah. (2013). Definisi, Kisi-kisi dan instrumen variabel: Pemahaman Perilaku penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2011). Konsep dan Kriminalitas (Kejahatan). penerapan metodelogi penelitian Retrivied : 29 Mei 2013, from ilmu keperawatan : Pedoman http://windahrahmawati.wordpres Skripsi, Tesis, Dan Instrument s.com/2013/05/29/definisi-kisi- Penelitian Keperawatan. Ed. 2. kisi- Jakarta : Salemba Medika dan-instrumen-variabel- pemahaman-perilakukriminalitas-kejahatan Amliyanti. (2013). mahasisiwa Pemahaman dalam belajar. Retrivied : 2013, 06 proses Maret from http://cirukem.org/pendidikancirukem/penelitian Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa