Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien

advertisement
GAMBARAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN
PASIEN YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
AMBARAWA.
Muh Jumaidi Sapwal 1, Mona Saparwati 2, Rosalina 3.
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pemahaman tentang hak dan kewajiban pasien merupakan kemampuan untuk
mengetahui, mempelajari, mengingat, mengerti serta memahami secara benar tentang
hak dan kewajibannya sebagai pasien selama dirawat inap di rumah sakit. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemahaman pasien tentang hak dan
kewajiban pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah
pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa sejumlah 1757
orang, dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling didapatkan 95 orang.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 95 orang. Analisis
secara univariat.
Hasil analisis univariat menunjukkan pemahaman tentang hak pasien
dikategorikan sedang yaitu sejumlah 43 orang (45,3%), sedangkan pemahaman
tentang kewajiban pasien dikategorikan baik sejumlah 53 orang (55,8%).
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, gambaran pemahaman pasien tentang
hak pasien rawat inap sebagian besar tingkat pemahamannya sedang. dan pemahaman
tentang kewajiban pasien didapatkan pemahamannya baik.
Dengan adanya pemahaman yang kurang baik maupun baik dari pasien, pihak
rumah sakit agar lebih memperhatikan hak dan kewajiban pasien, serta tetap
memberikan informasi tentang hak dan kewajiban pasien yang dirawat inap, karena
masih ada pasien yang belum sepenuhnya memahami tentang hak dan kewajibannya
sebagai pasien rawat inap.
Kata kunci : Pemahaman, Hak, Kewajiban
Kepustakaan : 18 (2003 – 2013)
LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah suatu badan
terdiri
atas
diagnostik,
tindakan
terapik
dan
observasi,
rehabilitatif
usaha menyediakan pemondokan dan
untuk orang-orang yang menderita sakit,
yang memberikan jasa pelayanan medis
terluka dan untuk ibu hamil yang
jangka pendek dan jangka panjang yang
melahirkan(WHO) (Notoatmodjo, 2010).
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Menurut Undang-Undang RI No. 44
dengan
tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah
pelayanan kesehatan bersikap cukup adil
sakit
dan
adalah
kesehatan
institusi
yang
pelayanan
memastiksn
responsif
bahwa
terhadap
sistem
kebutuhan
menyelenggarakan
mereka, memberitahukan kepada psien
pelayanan kesehatan perorangan secara
mekanisme untuk memenuhi keinginan
paripurna yang menyediakan pelayanan
mereka, dan mendorong pasien untuk
rawat inap, rawat jalan dan gawat
mengambil peran aktif serta kritis dalam
darurat.
meningkatkan kesehatan mereka. Hak
Pembangunan
kesehatan
yang
dan
kewajiban
juga
dibuat
untuk
bertujuan untuk mewujudkan derajat
menegaskan pola hubungan yang kuat
kesehatan secara optimal perlu adanya
antara pasien dengan tenaga kesehatan
keseimbangn hak dan kewajiban antara
(Cecep dan Yulia, 2012).
pemberi
jasa
pelayanan
kesehatan
Secara umum hak adalah tuntutan
dengan kepentingan masyarakat/individu
seseorang
atau
penerima
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai
Semakin
dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.
perorangan
pelayanan
sebagai
kesehatan.
meningkatnya pendidikan dan kesadaran
Hak
masyarakat
dilindungi
pelayanan
hukum,
pelayanan
sebagai
penerima
keperawatan
maka
tertib
keperawatan
hukum
jasa
terhadap
merupakan
oleh
sesuatu
kepentingan
hukum.
yang
yang
Sedangkan
terhadap
kepentingan adalah tuntutan perorangan
dalam
atau kelompok yang diharapkan untuk
memberikan
dipenuhi.
Hal
demikian,
kepastian hukum pada perawat, pasien,
menyadari
dan sarana kesehatan. Kepastian hukum
membantu pasien untuk menjadi lebih
berlaku untuk pasien, perawat sesuai
kritis dan mengusahakan agar hak-hak
dengan hak dan kewajiban masing-
tersebut dipenuhi, serta memberikan
masing. Hak dan kewajiban perawat
perlindungan kepada pasien apabila hak
harus dilaksanakan secara seimbang.
tersebut dilanggar atau diabaikan. Tentu
Adanya hak dan kewajiban membantu
saja
meningkatkan
melindungi kepentingan umat manusia.
kepercayaan
pasien
karena
hak-hak
hukum
pasien,
dengan
dibuat
akan
untuk
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Demikian pula dengan hak-hak pasien,
Pelayanan yang diberikan rumah sakit
dibuat guna melindungi kepentingan
juga
pasien
Aristoteles
reformasi, agar pelayanan tersebut dapat
menyatakan fungsi hukum adalah untuk
sesuai dengan harapan dan kebutuhan
mewujudkan keadilan dan keadilan yaitu
masyarakat
memberikan kepada setiap orang apa
Berdasarkan PP No. 65/Th 2005 tentang
yang menjadi bagian atau haknya (ius
Pedoman Penyusunan Dan Penerapan
suum cuiqui tribuere).
Standar Pelayanan Minimal, sebagai alat
itu
sendiri.
Kewajiban adalah sesuatu yang
untuk
dituntut
untuk
melakukan
sebagai
menjamin
akses
dan
pelayanan
seseorang atau suatu badan hukum.
secara merata, yang disesuaikan dengan
Sedangkan menurut kamus besar bahasa
kebutuhan, prioritas dan kemampuan
indonesia kewajiban adalah suatu yang
daerah. Di bidang pelayanan kesehatan
wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu
di rumah sakit juga telah disusun standar
yang harus dilaksanakan). Kewajiban
pelayanan
dibagi atas dua macam, yaitu kewjiban
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
sempurna yang selalu berkaitan dengan
228/
hak orang lain dan kewajiban tidak
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan
sempurna yang tidak terkait dengan hak
Minimal
orang
dilaksanakan
Kewjiban
sempurna
yang
kepada
mutu
harus diperbuat atau harus dilakukan
lain.
dasar
pelanggan.
masyarakat
berdasarkan
MENKES/SK/2002
Rumah
sakit
daerah.
pada
tentang
yang
wajib
Rumah
Sakit
mempunyai dasar keadilan, sedangkan
Umum
Daerah
sebagai
salah
kewajiban tidak sempurna berdasarkan
instansi
yang
moral. Menurut kamus hukum, kewjiban
memberikan
merupakan segala bentuk beban yang
tentunya harus sesuai dengan standar
diberikan oleh hukum kepada orang
yang telah ditetapkan. Upaya dalam
ataupun badan hukum.
meningkatan kualitas pelayanan publik
mempunyai
pelayanan
satu
fungsi
kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah
secara umum maka di Jawa Timur telah
merupakan institusi pelayanan kesehatan
di tetapkan Peraturan Daerah Propinsi
yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Nomor
11
Tahun
2005
tentang
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
pelayanan publik. Peraturan ini telah
keperawatan yang sesuai dengan standar
mengatur tujuan pelayanan publik, asas
yang
pelayanan, standar pelayanan, indek
sekarang ini banyak keluhan-keluhan
kepuasan masyarakat, sanksi dan lain
dan tuntutan masyarakat tentang haknya
sebagainya.
sebagai pasien, tetapi dilain hal pasien
Salah
satu
terhadap
kewajiban
pasien
rumah
adalah
telah
ditentukan.
Meskipun
sakit
melupakan tentang apa yang seharusnya
harus
menjadi kewajibannya. Dalam hal ini
memberikan penjelasan mengenai apa
pasien
yang diderita oleh pasien, dan tindakan
bagaimana
apa yang harus dilakukan (KODERSI,
kewajibannya sebagai seorang pasien
Bab III Pasal 10). Artinya di dalam kode
yang dirawat inap di rumah sakit.
etik
rumah
sakit
indonesia
sudah
dituntut
untuk
memahami
penerapan
hak
dan
Hasil penelitian yang dilakukan
memperhatikan akan adanya hak-hak
Sugiarsi
dari seorang pasien, namun terkadang
pengetahuan pasien tentang hak dan
pasien setelah terpenuhi haknya, dia lalai
kewajiban pasien rawat inap kelas III di
dalam
rumah
menjalankan
kewajibannya.
(2008),
sakit
tentang
PKU
tingkat
Muhammadiyah
Dokter/petugas kesehatan dan rumah
Karanganyar.
sakit juga memiliki hak dan kewajiban-
menunjukkan bahwa Gambaran tingkat
kewajibannya,
pengetahuan pasien rawat inap kelas III
sehingga
dengan
Hasil
memahami hak dan kewajiban masing-
tentang
masing diharapkan proses perawatan dan
terhadap
pengobatan di rumah sakit bisa berjalan
Muhammadiyah Karanganyar, sebagian
dengan baik (Notoatmodjo, 2010).
besar
Menurut Nindy (2013), adanya
hak
dan
penelitian
kewajiban
Rumah
adalah
Sakit
tingkat
pasien
PKU
pengetahuan
kurang, 15 (50,0%) responden dan
rasa aman dan nyaman serta terlindungi
sebagian
kecil
adalah
tingkat
dari kepastian hukum, maka kesembuhan
pengetahuan baik, 3 (10,0%). Penelitian
pasien akan semakin cepat. Selain itu,
ini dapat disimpulkan bahwa, gambaran
tenaga kesehatan khususnya perawat
tingkat pengetahuan pasien tentang hak
dituntut untuk melakukan pelayanan
dan kewajiban pasien rawat inap kelas
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
III
sebagian
besar
tingkat
memahami
kewajiban
lain
seperti
pengetahuannya kurang.
kewajiban untuk memberikan informasi
Hasil studi pendahuluan yang telah
yang lengkap dan jujur terkait tentang
dilakukan 10 pasien di dua ruangan yang
penyakit yang dideritanya. 3 pasien
ada di Rumah Sakit Umum Daerah
(30%) tidak memahami hak maupun
Ambarawa. Hasil yang didapatkan dari
kewajibanya di rumah sakit sebagai
wawancara dengan 10 orang pasien
pasien yang dirawat inap.
terdapat 2 pasien (20%) memahami 2
Hasil
penelitian
menunjukan
dari 16 hak pasien rawat inap seperti hak
bahwa gambaran pemahaman pasien
memperoleh
tentang hak dan kewajiban pasien di
bermutu
pelayanan
medis
yang
dan hak mendapat informasi
RSUD
Ambarawa,
sebagian
besar
yang terkait tentang masalah penyakit
pemahaman tentang hak dan kewajiban
yang
(60%)
pasien, kurang 7 (70%) pasien dan yang
memahami 2 dari 7 kewajiban pasien
tidak paham sama sekali, 3 (30%) pasien
rawat
yang dirawat inap di RSUD Ambarawa.
di
derita.
inap,
6
seperti
keluarganya
pasien
pasien
berkewajiban
dan
untuk
Berdasarkan latar belakang di
mentaati segala peraturan dan tata tertib
atas, maka dapat diangkat masalah
rumah sakit dan pasien atau penanggung
tentang ”Gambaran pemahaman pasien
jawab berkewajiban untuk melunasi
tentang hak dan kewajiban pasien yang
semua imbalan jasa atas pelayanan
dirawat inap di RSUD Ambarawa”.
rumah sakit/dokter, sedangkan 2 pasien
TINJAUAN PUSTAKA
perbuatan
A. Pemahaman
Memahami diartikan sebagai suatu
1. Pengertian
kemampuan
Pemahaman berasal dari kata
paham
yang
mengerti
pemahaman
mempunyai
benar,
arti
sedangkan
merupakan
proses
cara
untuk
memahami.
menjelaskan
secara benar tentang objek yang
diketahui,
dan
dapat
menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
paham terhadap objek atau materi,
dan dapat melihatnya dari berbagai
harus
menjelaskan,
segi. Pemahaman merupakan jenjang
contoh,
kemampuan berpikir yang setingkat
sebagainya
lebih tinggi dari ingatan dan hafalan
dapat
menyebutkan
menyimpulkan,
dan
terhadap
yang
objek
Misalnya
dapat
dipelajari.
menjelaskan
(Sudijono, 2003).
2. Tujuh kategori proses pemahaman
mengapa harus makan makanan yang
bergizi.
Tipe
hasil
belajar
Menurut
Ibrahim
(2003),
seseorang dikatakan telah memahami
pemahaman lebih tinggi satu tingkat
suatu
dari tipe hasil belajar pengetahuan
kemampuan
hafalan. Pemahaman
memerlukan
informasi yang diterima, antara lain :
kemampuan menangkap makna atau
a. Menafsirkan bagan, diagram atau
arti dari kesatuan konsep. Untuk itu
grafik
maka diperlukan adanya hubungan
b. Menerjemahkan suatu pernyataan
atau pertautan antara konsep dengan
verbal
makna yang ada dalam konsep
c. Memprediksi
tersebut (Notoatmodjo, 2010).
kecenderungan tertentu
Tingkatan-tingkatan
konsep
jika
menagkap
ada
Dapat dikatakan bahwa pemahaman
pemahaman yaitu :
tingkatannya
a. Translasi
pemahaman
seseorang
tinggi
adalah
untuk
berdasarkan
Menurut Bloom (2006),
yang terendah sampai yang tertinggi.
pengetahuan.
dari
dengan kata-kata sendiri.
ranah kognitif menunjukkan dari
sekedar
arti
d. Mengungkapkan suatu konsep
kemampuan yang dicapai di dalam
lebih
memiliki
dari
Definisi
kemampuan
mengerti
atau
tiga
kemampuan
(kemampuan
menerjemahkan)
b. Interpretasi
(kemampuan
menafsirkan)
memahami sesuatu setelah sesuatu
c. Ekstrapolasi
itu diketahui dan diingat. Memahami
meramalkan)
adalah mengetahui tentang sesuatu
tipe
(kemampuan
3. Indikator pemahaman
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Menurut
(2007),
Notoatmodjo
indikator
seseorang
dimaksud secara mendalam, hanya
sekedar
mengetahui
tanpa
bisa
dikatakan paham antara lain :
menangkap makna dan arti dari
a. Dapat menjelaskan obyek yang
sesuatu yang dipelajari. Sedangkan
dipelajari
dengan pemahaman, seseorang tidak
b. Dapat
menyebutkan
contoh
hanya bisa menghapal sesuatu yang
obyek yang dipelajari
dipelajari, tetapi juga mempunyai
c. Dapat menyimpulkan obyek yang
kemampuan
dipelajari
makna dari sesuatu yang dipelajari
d. Dapat meramalkan obyek yang
juga mampu memahami konsep dari
dipelajari
apa yang dipelajari.
Menurut
Sudijono
(2003)
indikator pemahaman pada dasarnya
sama,
yaitu
sesuatu
dengan
berarti
menangkap
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemahaman
memahami
seseorang
untuk
Menurut
Ahmadi
(2004),
dapat
faktor-faktor
yang mempengaruhi
mempertahankan,
membedakan,
pemahaman
terdiri
menduga,
menerangkan,
internal dan eksternal yaitu :
menafsirkan,
memperkirakan,
menentukan,
memperluas,
dari
faktor
a. Faktor internal
1) Usia
menyimpulkan,
Makin tua usia seseorang
menganalisis,memberi
menuliskan
mengklasifikasikan,
contoh,
maka proses-proses perkembangan
kembali,
mentalnya bertambah baik, akan
dan
tetapi
pada
usia
tertentu,
mengikhtisarkan. Indikator tersebut
bertambahnya proses perkembangan
menunjukkan
pemahaman
mental ini tidak secepat seperti
mengandung makna lebih luas atau
ketika berumur belasan tahun. Daya
lebih
pengetahuan.
ingat seseorang itu salah satunya
seseorang
dipengaruhi oleh umur. Dari uraian
belum tentu memahami sesuatu yang
ini maka dapat kita simpulkan bahwa
Dengan
dalam
bahwa
dari
pengetahuan,
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
bertambahnya umur seseorang dapat
berbagai informasi secara terarah
berpengaruh
sehingga
pada
pertambahan
pemahaman yang diperolehnya, akan
tetapi pada umur-umur tertentu atau
ia
mampu
menguasai
lingkungan.
4) Jenis kelamin
menjelang usia lanjut kemampuan
Menurut Michael
penerimaan atau mengingat suatu
bukunya yang berjudul “What Could
pemahaman akan berkurang.
He Be Thingking”
2) Pengalaman
dalam
menjelaskan
bahwa ada perbedaan antara otak
Pengalaman
sumber
(2009),
merupakan
pemahaman,
laki- laki dan perempuan. Secara
atau
garis besar perbedaan yang dikatakan
pengalaman itu suatu cara untuk
dalam buku tersebut adalah pusat
memperoleh kebenaran pemahaman.
memori pada otak perempuan lebih
Oleh sebab itu pengalaman pribadi
besar dari otak laki-laki, akibatnya
pun dapat digunakan sebagai upaya
kaum perempuan memiliki daya
untuk memperoleh pemahaman. Hal
ingat yang kuat dari laki-laki dalam
ini dilakukan dengan cara mengulang
menerima atau mendapat informasi
kembali pengalaman yang diperoleh
dari orang lain, sehingga mempunyai
dalam memecahkan permasalahan
pemahaman cepat dibandingkan laki-
yang dihadapi pada masa lalu
laki.
3) Intelegensia
b. Faktor Eksternal, antara lain :
Intelegensi diartikan sebagai
1) Pendidikan
suatu kemampuan untuk belajar dan
Menurut Notoadmojo (2007),
berfikir abstrak guna menyesuaikan
pendidikan adalah suatu kegiatan
diri secara mental dalam situasi baru.
atau
Intelegensi merupakan salah satu
mengembangkan atau meningkatkan
faktor yang mempengaruhi hasil dari
kemampuan
proses
bagi
sasaran pendidikan itu dapat berdiri
satu
sendiri. Menurut Wied Hary (2006),
belajar.
Intelegensi
seseorang merupakan
salah
modal untuk berfikir dan mengolah
proses
menyebutkan
pembelajaran
tertentu
bahwa
untuk
sehingga
tingkat
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
pendidikan turut pula menentukan
seseorang juga akan menentukan
mudah tidaknya seseorang menyerap
tersedianya
dan memahami pemahaman yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu,
mereka peroleh, pada
sehingga status sosial ekonomi ini
umumnya
semakin tinggi pendidikan seseorang
akan
makin
seseorang.
semakin
baik
pula
pemahamanya.
suatu
fasilitas
mempengaruhi
yang
pemahaman
4) Lingkungan
2) Pekerjaan
Lingkungan merupakan salah
Memang
secara
tidak
satu
faktor
yang
mempengaruhi
langsung pekerjaan turut andil dalam
pemahaman seseorang. Lingkungan
mempengaruhi tingkat pemahaman
memberikan pengaruh pertama bagi
seseorang,
dikarenakan
seseorang, dimana seseorang dapat
pekerjaan berhubungan erat dengan
mempelajari hal-hal yang baik dan
faktor
juga hal-hal yang buruk tergantung
hal
ini
interaksi
kebudayaan,
sosial
sedangkan
dan
interaksi
pada
sifat
kelompoknya.
sosial dan budaya berhubungan erat
lingkungan
dengan proses pertukaran informasi.
memperoleh pengalaman yang akan
Dan
berpengaruh pada pada cara berfikir
hal
ini
tentunya
akan
mempengaruhi tingkat pemahaman
seseorang.
seseorang
Dalam
akan
seseorang.
5) Informasi.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Informasi akan memberikan
Sosial budaya mempunyai pengaruh
pengaruh
pada
seseorang.
pemahaman
seseorang.
Seseorang
memperoleh
kebudayaan
dalam
pada
pemahaman
Meskipun
seseorang
suatu
memiliki pendidikan yang rendah
hubunganya
tetapi jika ia mendapatkan informasi
dengan orang lain, karena hubungan
yang baik dari berbagai media
ini
misalnya TV, radio atau surat kabar
seseorang
mengalami
suatu
proses belajar dan memperoleh suatu
pemahaman.
Status
maka
hal
itu
akan
dapat
ekonomi
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
meningkatkan
pemahaman
seseorang.
dalam domain kognitif mempunyai 6
5. Konsep pengetahuan
Pengetahuan
oleh
Pengetahuan yang tercakup
faktor
tingkatan antara lain :
dipengaruhi
pendidikan
Pengetahuan
sangat
hubungannya
dengan
1) Tahu
formal.
erat
pendidikan,
dimana diharapkan bahwa dengan
Tahu
diartikan
sebagai
mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
2) Memahami
pendidikan yang tinggi maka orang
Memahami diartikan sebagai
tersebut akan semakin luas pula
suatu kemampuan untuk menjelaskan
pengetahuannya. Akan tetapi perlu
secara benar tentang objek yang
ditekankan, bukan berarti seseorang
diketahui,
yang berpendidikan rendah mutlak
menginterprestasikan materi tersebut
berpengetahuan rendah pula. Hal ini
secara benar.
mengingat
bahwa
peningkatan
dan
dapat
3) Aplikasi
pengetahuan tidak mutlak diperoleh
Aplikasi
diartikan
dari pendidikan non formal saja,
kemampuan
akan tetapi dapat diperoleh melalui
materi yang telah dipelajari pada
pendidikan non formal. Pengetahuan
situasi
seseorang
(sebenarnya).
tentang
mengandung
aspek
suatu
objek
yaitu
aspek
positif dan aspek negatif. Kedua
untuk
sebagai
atau
menggunakan
kondisi
real
4) Analisis
Analisis
adalah
aspek ini yang akan menentukan
kemampuan
sikap seseorang, semakin banyak
materi atau suatu objek ke dalam
aspek
yang
komponen-komponen, tetapi masih
diketahui, maka akan menimbulkan
di dalam satu struktur organisasi, dan
sikap makin positif terhadap objek
masih ada kaitannya satu sama lain.
positif
dan
objek
untuk
suatu
menjabarkan
tertentu (Wawan dan Dewi, 2010).
6. Tingkat Pengetahuan
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
5) Sintesis
mempunyai tiga arti,yang pertama
Sintesis
menunjuk
kepada
merupakan kekuasaan, kewenangan
suatu kemampuan untuk meletakkan
yang diberikan oleh hukum kepada
atau menghubungkan bagian-bagian
subjek hukum, kedua tuntutan sah
di dalam suatu bentuk keseluruhan
agar orang lain bersikap dengan cara
yang baru.
tertentu, ketiga kebebasan untuk
6) Evaluasi
melakukan sesuatu menurut hukum
Evaluasi ini berkaitan dengan
kemampuan
untuk
melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap
(Cecep dan Yulia, 2012).
2. Macam-Macam Hak
a. Hak Khusus Dan Hak Umum
suatu materi atau objek.
Di samping hak legal dan hak
moral, hak juga dapat dibedakan
B. Hak
berdasarkan karena fungsinya, yakni:
1. Pengertian Hak
1) Hak Khusus
Hak
adalah
tuntutan
Adalah
hak
yang
timbul
seseorang terhadap sesuatu yang
dalam suatu relasi khusus yang tidak
merupakan
dimiliki oleh semua orang, atau
kebutuhan
pribadinya
sesuai dengan keadilan, moralitas,
terkait
dan legalitas. Di dalam kamus besar
seseorang
Bahasa
Misalnya hak orang tua terhadap
Indonesia
hak
memiliki
dengan
fungsi
terhadap
pengertian tentang suatu hal yang
anaknya atau sebaliknya.
benar,
2) Hak Umum
milik,
kewenangan,
kepunyaan,
lain.
untuk
Adalah hak yang dimiliki
telah
seseorang, karena ia manusia, bukan
undang-undang,
karna fungsi khusus. Hak yang
aturan, dsb), kekuasaan yang benar
dimiliki oleh semua manusia (
atas sesuatu atau untuk menuntut
human right). Misal, hak untuk
sesuatu,
hidup,
berbuat
ditentukan
Menurut
kekuasaan
yang
khusus
sesuatu
oleh
derajat
kamus
(karna
atau
martabat.
hukum,
hak
hak
untuk
memperoleh
pendidikan, hak untuk memperoleh
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
pekerjaan,
hak
pendapat
dan
sebagainya. Hak umum ini dimiliki
oleh semua orang yang tinggal di
hak
memperoleh
tempat
tinggal yang layak.
c. Hak Legal Dan Hak Moral
kelompok masyarakat atau negara
manapun.
untuk
Dalam
kehidupan
bermasyarakat seseorang mempunyai
beberapa hak yang dapat di “claim”
b. Hak Positif Dan Hak Negatif
Apabila
dikaitkan
dengan
dari
pemegang
otoritas
kebebasan seperti telah diuraikan
masyarakat
sebelum, dimana kebebasan yang
bersangkutan. Pada umumnya hak ini
harus diterima dari pihak lain, dan
dikelompokan menjadi dua, yakni :
kebebasan yang harus dilakukan,
maka hak juga dibedakan menjadi
atau
negara
dalam
yang
1) Hak legal
Legal
adalah
hak
yang
dua, yaitu :
didasarkan atas hukum yang berlaku
1) Hak negatif
dalam masyarakat atau negara yang
Adalah
hak
kebebasan
bersangkutan.
Yang
dimaksud
melakukan sesuatu tanpa adanya
hukum yang berlaku adalah semua
bantuan dari pihak lain, termasuk hak
peraturan perundang-undangan atau
yang
ketentuan hukum tertulis lainnya
diperoleh
otoritas,
dari
misalnya
pemegang
untuk
baik produk dari pejabat eksekutif
untuk
maupun legislatif. Sumber hak legal
mengeluarkan pendapat, hak untuk
yang paling tinggi adalah undang-
berkumpul, dsb.
undang dasar, kamudian hak legal
memeluk
agama,
:
hak
hak
2) Hak positif
dibawahnya adalah : undang-undang,
Adalah
hak
untuk
memperoleh sesuatu dari orang atau
pihak lain, termasuk dari pemegang
otoritas.
Misalnya,
peraturan
pemerintah,
keputusan
presiden, dan seterusnya.
2) Hak Moral
hak
untuk
Hak moral adalah hak yang
pendidikan,
hak
didasarkan atas prinsip atau aturan
memproleh pelayanan kesehatan, dan
etis saja, yang pada umumnya tidak
memperoleh
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
tertulis. Hak moral dapat berubah
6) Pasien berhak dirawat oleh dokter
menjadi hak legal apabila diikuti
yang
oleh perjanjian atau aturan tertulis.
pendapat klinis dan pendapat etisnya
Misal:
tanpa campur tangan dari pihak luar.
pinjam-meminjam,
sewa-
menyewa, jual beli dan sebagainya.
3. Hak Pasien Di Rumah Sakit
Hak
petunjuk
pasien
diatur
pelaksanaan
secara
bebas
menentukan
7) Pasien berhak meminta konsultasi
kepada dokter lain yang terdaftar di
dalam
rumah
sakit tersebut
(second
keputusan
opinion) terhadap penyakit yang
Mentri kesehatan No. 1239/2001,
dideritanya, sepengetahuan dokter
yang meliputi :
yang merawat.
1) Pasien berhak memperoleh informasi
8) Pasien berhak atas “privacy” dan
mengenai tata tertib dan peraturan
kerahasiaan penyakit yang diderita
yang berlaku di rumah sakit.
termasuk data- data medisnya.
2) Pasien berhak atas pelayanan yang
yang
manusiawi, adil dan jujur.
3) Pasien
berhak
pelayanan
sesuai
medis
dengan
9) Pasien berhak mendapat informasi
memperoleh
yang
bermutu
standar
profesi
kedokteran / kedokteran gigi dan
meliputi
penyakit
yang
diderita, tindakan medik apa yang
hendak
dilakukan,
kemungkinan
penyulit sebagai akibat tindakan
tersebut
dan
mengatasinya,
tanpa diskriminasi .
:
tindakan
untuk
alternatif
terapi
lainnya beserta resikonya, prognosa
4) Pasien berhak memperoleh asuhan
keperawatan dengan standar profesi
keperawatan.
perawatan
perkiraan
pengobatan/rincian
biaya
biaya
atas
penyakit yang dideritanya.
5) Pasien berhak memilih dokter dan
kelas
penyakitnya,
sesuai
dengan
keinginannya dan sesuai dengan
10) Pasien
berhak
menyetujui/memberikan
izin
tindakan
dilakukan
yang
akan
atas
peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
oleh dokter
sehubungan
dengan
penyakit yang dideritanya
Kewajiban
adalah
sesuatu
yang harus diperbuat atau harus
11) Pasien berhak menolak tindakan
dilakukan seseorang atau suatu badan
yang hendak dilakukan terhadap
hukum. Sedangkan menurut kamus
dirinya dan mengakhiri pengobatan
besar bahasa indonesia kewajiban
serta perawatan atas tanggung jawab
adalah
sendiri
dilaksanakan,
sesudah
informasi
yang
memperoleh
jelas
tentang
12) Pasien
berhak
didampingi
keluarganya dalam keadaan kritis.
13) Pasien berhak menjalankan ibadah
sesuai
agama/kepercayaan
dianutnya
selama
hal
itu
yang
tidak
yang
wajib
keharusan
(sesuatu
yang harus dilaksanakan). Kewajiban
dibagi
penyakitnya.
suatu
atas
kewjiban
dua
macam,
yaitu
yang
selalu
sempurna
berkaitan dengan hak orang lain dan
kewajiban tidak sempurna yang tidak
terkait
dengan
Kewjiban
hak
sempurna
orang
lain.
mempunyai
dasar keadilan, sedangkan kewajiban
mengganggu pasien lainnya.
tidak sempurna berdasarkan moral.
14) Pasien berhak atas keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
perbaikan
perlakuan
rumah
atas
sakit
perlakuan
terhadap
dirinya.
16) Pasien
merupakan segala bentuk beban yang
diberikan oleh hukum kepada orang
15) Pasien berhak mengajukan usul,
saran,
Menurut kamus hukum, kewjiban
ataupun badan hukum (Cecep dan
Yulia, 2012).
2. Macam-Macam Kewajiban
a. Kewajiban Umum
berhak
menerima
atau
Kewajiban
umum
adalah
menolak bimbingan moril maupun
kewajiban
spiritual.
terhadap manusia yang lain dalam
manusia
yang
satu
konteks kehidupan bermasyarakat.
C. Kewajiban
Selanjutnya kehidupan umum ini
1. Pengertian Kewajiban
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
dibedakan
menjadi
tiga
macam,
yakni :
Kewajiban
khusus
adalah
kewajiban manusia dalam hubungan
1. Kewajiban terhadap tuhan meliputi :
manusia
yang
bersifat
khusus,
Meyakini adanya tuhan pencipta
misalnya : Kewajiban sebagai warga
alam dan seisinya termasuk manusia,
negara
beribadah
kewajiban
agama
sesuai
yang
dengan
dianutnya,
ajaran
terhadap
pemerintah,
sebagai
karyawan
taat
terhadap atasan dan kolega yang lain,
melakukan perintah atau ajaran-
kewajiban sebagai suami atau istri
ajaran tuhan, menerima dan pasrah
terhadap
pada kehendak tuhan.
kewajiban
2. Kewajiban terhadap sesama manusia
meliputi
:
Mengakui
dan
menghormati hak-hak asasi orang
tuanya,
tuahan,
tidak memaksa kehendak
anak
atau
suaminya,
terhadap
kewajiban
orang
mahasiswa
terhadap dosen atau institusinya.
3. Kewajiban Pasien Di Rumah Sakit
lain, mengakui dan menghormati
sesama manusia sebagai mahluk
istri
kewajiban-kewajiban pasien
di rumah sakit sebagai berikut :
1. Pasien
dan
keluarganya
dan kemauannya kepada orang lain,
berkewajiban untuk mentaati segala
tidak
peraturan dan tata tertib rumah skait
memperbudak,
menghasut,
menghina,
memfitnah,
dan
mengniaya sesama manusia.
3. Kewajiban
terhadap
diri
segala instruksi dokter dan perawat
sendiri
meliputi : Memelihara kesehatan diri
baik
jasmani
maupun
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi
rohani,
dalam pengobatannya.
3. Pasien
berkewajiban
informasi
dengan
memberikan
jujur
dan
menjaga penampilan diri, termasuk
selengkapnya tentang penyakit yang
berpakaian,
diderita
mengembangkan
kemampuan,
mengembangkan diri.
b. Kewajiban Khusus
senantiasa
kepada
dokter
yang
merawat.
4. Pasien
dan
atau
penanggungnya
berkewajiban untuk melunasi semua
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
imbalan atas jasa pelayanan rumah
Tabel 5.1
sakit/dokter
Berdasarkan Umur Pasien yang Dirawat
5. Pasien
dan
atau
berkewajiban
penanggungnya
memenuhi
hal-hal
Distribusi
Frekuensi
Inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Ambarawa Kabupaten Semarang, 2014
yang telah disepakati/perjanjian yang
telah dibuatnya
6. Memahami
Umur
dan
7. Memperhatikan sikap menghormati
dan tenggang rasa.
HASIL PENELITIAN
ini
Persent
ensi
ase (%)
20-30
33
34,7
31-40
43
45,3
Tahun
9
9,5
41-50
10
10,5
95
100,0
menerima
konsekuensi pelayanan.
Bab
Freku
Tahun
membahas
hasil
> 50
penelitian tentang pemahaman pasien
Tahun
tentang hak dan kewajiban pasien yang
Jumla
dirawat inap di Rumah Sakit Umum
h
Daerah
Ambarawa
Kabupaten
Berdasarkan tabel 5.1, dapat
Semarang, dimana sebagai respondennya
adalah para pasien rawat inap di RSUD
Ambarawa, yaitu sejumlah 95 orang.
Hasil-hasil dari penelitian ini disajikan di
diketahui bahwa dari 95 responden
pasien yang dirawat inap di Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Ambarawa
Kabupaten Semarang, lebih banyak
bawah ini.
yang
berumur
31-40
tahun,
yaitu
sejumlah 43 orang (45,3%). yang
A. Karakteristik Responden
berumur 20-30 tahun yaitu sejumlah 33
1. Umur
Distribusi
frekuensi
berdasarkan umur responden disajikan
pada tabel 5.1 berikut ini.
orang (34,7%), sedangkan untuk umur
41-50 tahun sejumlah 9 orang (9,5%),
dan umur > 50 tahun sebanyak 10 orang
(10,5%)
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
2. Jenis Kelamin
Tabel 5.3
Distribusi
Distribusi
Frekuensi
frekuensi
Berdasarkan Pendidikan Pasien yang
berdasarkan jenis kelamin responden
Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum
disajikan pada tabel 5.2 berikut ini.
Daerah
Tabel 5.2
Distribusi
Frekuensi
Ambarawa
Kabupaten
Semarang, 2014
Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien yang
Pendidika Frekuen
Persentas
Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum
n
si
e (%)
Daerah
SD
6
6,3
SMP
24
25,3
SMA
52
54,7
6
13,7
95
100,0
Ambarawa
Kabupaten
Semarang, 2014
Jenis
Frekuen
Persentas
Pergurua
Kelamin
si
e (%)
n Tinggi
Laki-laki
38
40,0
Jumlah
Perempua 57
60,0
Berdasarkan
n
Jumlah
95
100,0
tabel
5.3,
dapat
diketahui bahwa dari 95 responden
pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit
Berdasarkan
tabel
5.2,
dapat
Umum Daerah Ambarawa Kabupaten
diketahui bahwa dari 95 responden
Semarang,
pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit
berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 52
Umum Daerah Ambarawa Kabupaten
orang (54,7%), yang berpendidikan SD
Semarang, lebih banyak yang berjenis
sejumlah 6 orang (6,3%), sedangkan
kelamin perempuan, yaitu sejumlah 57
yang berpendidikan SMP sejumlah 24
orang (60,0%), dan berjenis kelamin
orang (25,3%), dan yang perguruan
laki-laki sebanyak 38 orang (40,0%).
tinggi sebanyak 6 orang (13,7%).
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
Distribusi frekuensi berdasarkan
lebih
banyak
yang
Tabel 5.4
Distribusi
Frekuensi
pendidikan responden disajikan pada
Berdasarkan
Pekerjaan
tabel 5.3 berikut ini.
Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum
Pasien
yang
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Daerah
Ambarawa
Kabupaten
Semarang, 2014
orang (6,3%), dan yang tidak bekerja
sebanyak 16 orang (16,9%).
Pekerjaan
B. Analisis Univariat
Frekuen
Persenta
si
se (%)
Swasta
50
52,6
pemahaman pasien tentang hak dan
Pedagang
12
12,6
kewajiban pasien yang dirawat inap di
Wiraswas
5
5,3
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
ta
6
6,3
Kabupaten Semarang.
PNS
6
6,3
Buruh
16
16,9
Analisis univariat ini digunakan
1. Pemahaman tentang Hak
Tabel
Tidak
Frekuensi
bekerja
Jumlah
95
Berdasarkan
100,0
tabel
5.4,
dapat
diketahui bahwa dari 95 responden
pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa Kabupaten
Semarang, lebih banyak pekerjaannya
sebagai swasta, yaitu sejumlah 50 orang
(52,6%), yang pekerjaannya sebagai
5.5
Distribusi
Berdasarkan
Hak
Mendapat Informasi
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
Kurang
5
5,3
Sedang
42
44,2
Baik
48
50,5
Jumlah
95
100,0
Hak
pedagang sebanyak 12 oarang (12,6%),
yang pekerjaannya sebagai wiraswasta
sebanyak
5
orang
(5,3%).
yang
pekerjaannya sebagai PNS sebanyak 6
orang
(6,3%),
sedangkan
yang
pekerjaannya sebagai buruh sebanyak 6
Berdasarkan
tabel
5.5
dapat
diketahui bahwa hak mendapat informasi
lebih banyak dalam katagori baik yaitu
berjumlah 48 orang (50,5%), sedangkan
untuk katagori sedang sejumlah 42 orang
(44,2%), dan untuk ktagori kurang
sejumlah 5 orang (5,3%).
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Tabel
5.6
Berdasarkan
Distribusi
Hak
atas
Frekuensi
Jumlah
95
100,0
pelayanan
kesehatan
Berdasarkan
tabel
5.7
dapat
diketahui bahwa hak atas pendapat
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
Kurang
18
18,9
Sedang
47
49,5
Baik
30
31,6
Jumlah
95
100,0
Hak
kedua second opinion lebih banyak
dalam katagori kurang yaitu berjumlah
65 orang (68,4%), sedangkan untuk
katagori baik yaitu sejumlah 48 orang
(31,6%).
Tabel
5.8
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Hak atas rahasia penyakit
Berdasarkan
tabel
5.6
dapat
diketahui bahwa hak atas pelayanan
Pemaham
Frekuen
Persenta
kesehatan lebih banyak dalam katagori
an tentang
si
se (%)
sedang
Hak
yaitu
berjumlah
47
orang
(49,5%), sedangkan untuk katagori baik
Kurang
31
32,6
yaitu sejumlah 30 orang (31,6%), dan
Baik
64
67,4
untuk ktagori kurang sejumlah 18 orang
Jumlah
95
100,0
(18,9%).
Berdasarkan
Tabel
5.7
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Hak atas pendapat kedua
diketahui
bahwa
tabel
hak
5.8
atas
dapat
rahasia
penyakit lebih banyak dalam katagori
baik yaitu berjumlah 6 4orang (67,4%),
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
Kurang
65
68,4
Baik
48
31,6
Hak
sedangkan untuk katagori kurang yaitu
sejumlah 31 orang (32,6%).
Tabel
5.9
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Hak untuk menolak
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Pemaham
Frekuen
Persenta
baik yaitu berjumlah 72 orang (75,8%),
an tentang
si
se (%)
sedangkan untuk katagori kurang yaitu
sejumlah 23 orang (24,2%).
Hak
Kurang
3
3,2
Sedang
56
58,9
Tabel
Baik
36
37,9
Berdasarkan Hak mengajukan usul
Jumlah
95
100,0
Berdasarkan
tabel
5.9
dapat
kesehatan lebih banyak dalam katagori
yaitu
berjumlah
56
Distribusi
Frekuensi
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
Kurang
44
46,3
Baik
51
53,7
Jumlah
95
100,0
Hak
diketahui bahwa hak atas pelayanan
sedang
5.11
orang
(58,9%), sedangkan untuk katagori baik
yaitu sejumlah 36 orang (37,9%), dan
Berdasarkan tabel 5.11 dapat
untuk ktagori kurang sejumlah 3 orang
diketahui bahwa hak mengajukan usul
(3,2%).
Tabel
5.10
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Hak didampingi keluarga
lebih banyak dalam katagori baik yaitu
berjumlah 51 orang (53,7%), sedangkan
untuk katagori kurang yaitu sejumlah 44
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
orang (46,3%)
Tabel
Hak
5.12
Distribusi
Frekuensi
Hak
atas
Kurang
23
24,2
Berdasarkan
Baik
72
75,8
kepercayaan/agama
Jumlah
95
100,0
Berdasarkan tabel 5.10 dapat
diketahui
bahwa
hak
didampingi
keluarga lebih banyak dalam katagori
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
5
5,3
Hak
Kurang
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Sedang
42
44,2
Jumlah
Baik
48
50,5
Jumlah
95
100,0
95
100,0
Berdasarkan tabel 5.13 dapat
diketahui bahwa pemahaman pasien
Berdasarkan tabel 5.12 dapat
diketahui
bahwa
hak
atas
kepercayaan/agama lebih banyak dalam
katagori sedang yaitu berjumlah 47
orang (49,5%), sedangkan untuk katagori
baik yaitu sejumlah 30 orang (31,6%),
dan untuk ktagori kurang sejumlah 18
tentang hak pasien yang dirawat inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa,
lebih banyak dalam kategori sedang,
yaitu
sejumlah
43
orang
(45,3%),
sedangkan untuk pemahaman pasien
dalam katagori baik yaitu sejumlah 40
orang (42,1%), dan pemahaman dalam
katagori kurang sejumlah 12 orang
orang (18,9%).
(12,6%).
Distribusi frekuensi berdasarkan
2. Pemahaman tentang Kewajiban
pemahaman tentang hak pada pasien
Tabel 5.14
Distribusi
yang dirawat inap di Rumah Sakit
Berdasarkan
kewajiban
Umum Daerah Ambarawa Kabupaten
informasi
Frekuensi
memberikan
Semarang.
Tabel 5.13
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan Pemahaman Pasien tentang
Hak pasien di RSUD Ambarawa, 2014
Pemaham
Frekuen
Persenta
an
si
se (%)
Kurang
11
11,6
Sedang
31
32,6
Baik
53
55,8
Jumlah
95
100,0
tentang
Kewajiba
n
Pemaham
Frekuen
Persenta
an tentang
si
se (%)
Hak
Kurang
12
12,6
Sedang
43
45,3
Baik
40
42,1
Berdasarkan tabel 5.14 dapat
diketahui bahwa kewajiban memberian
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
informasi lebih banyak dalam katagori
baik yaitu berjumlah 53 orang (11,6%),
Tabel 5.16
Distribusi
Frekuensi
sedangkan untuk katagori sedang yaitu
Berdasarkan kewajiban imbalan jasa
sejumlah 31 orang (32,6%), dan untuk
ktagori
kurang
sejumlah
18
orang
(11,9%).
Pemaham
Frekuen
Persenta
an
si
se (%)
Kurang
12
12,6
Sedang
50
31,6
tentang
Tabel 5.15
Distribusi
Kewajiba
Frekuensi
Berdasarkan
n
kewajiban
mentaati/mematuhi peraturan.
Pemaham
Frekuen
Persenta
Baik
53
55,8
an
si
se (%)
Jumlah
95
100,0
tentang
Kewajiba
Berdasarkan
n
5.14
dapat
diketahui bahwa kewajiban atas imbalan
Kurang
11
11,6
jasa lebih banyak dalam katagori baik
Sedang
31
32,6
yaitu
Baik
53
55,8
sedangkan untuk katagori sedang yaitu
Jumlah
95
100,0
sejumlah 50 orang (31,6%), dan untuk
berjumlah
ktagori
Berdasarkan tabel 5.15 dapat
diketahui
bahwa
mentaati/mematuhi
banyak
tabel
dalam
orang
sejumlah
(11,6%),
12
orang
(12,6%).
kewajiban
peraturan
katagori
kurang
53
baik
lebih
Tabel 5.17
Distribusi
yaitu
Berdasarkan resiko pelayanan
Frekuensi
berjumlah 53 orang (11,6%), sedangkan
untuk katagori sedang yaitu sejumlah 31
orang (32,6%), dan untuk ktagori kurang
sejumlah 18 orang (11,9%).
Pemaham
Frekuen
Persenta
an
si
se (%)
tentang
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Kewajiba
Pemaham
Frekuen
Persenta
n
an
si
se (%)
Kurang
14
14,7
Sedang
28
29,5
diketahui bahwa kewajiban memberian
Baik
53
55,8
informasi lebih banyak dalam katagori
Jumlah
95
100,0
Kurang
39
41,1
tentang
Baik
56
58,9
Kewajiba
Jumlah
95
100,0
n
Berdasarkan tabel 5.17 dapat
baik yaitu berjumlah 56 orang (58,9%),
dan untuk ktagori kurang sejumlah 39
orang (41,1%).
Berdasarkan tabel 5.18, dapat
diketahui bahwa pemahaman pasien
tentang kewajiban pasien yang dirawat
Distribusi frekuensi berdasarkan
pemahaman tentang kewajiban pada
pasien yang dirawat inap di RSUD
Ambarawa Kabupaten Semarang.
inap di RSUD Ambarawa, lebih banyak
dalam kategori baik, yaitu sejumlah 53
orang
(55,8%).
Sedangkan
untuk
pemahaman yang sedang berjumlah 28
orang (29,5%), dan untuk pemahaman
Tabel 5.18
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan pemahaman pasien tentang
yang
kurang
berjumlah
14
orang
(14,7%).
Kewajiban Pasien di RSUD Ambarawa,
2014
PEMBAHASAN
besar lebih banyak berusia 31-40
A. Karakteristik Responden
tahun, yaitu sebanyak 43 orang
Responden dalam penelitian
(45,3%). sedangkan berusia 20-30
ini sebanyak 95 orang, yang sebagian
tahun sebanyak 33 orang (34,7%),
yang berusia 41-50 tahun sebanyak 9
orang (9,5%), dan usia >50 tahun
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
sebanyak 10 orang (10,5%). Makin
perbedaan antara otak laki- laki dan
tua usia seseorang maka proses-
perempuan.
proses
mentalnya
perbedaan yang dikatakan dalam
bertambah baik, akan tetapi pada usia
buku tersebut adalah pusat memori
tertentu,
pada otak perempuan lebih besar dari
perkembangan
bertambahnya
perkembangan
secepat
mental
seperti
ketika
proses
ini
tidak
otak
Secara
laki-laki,
garis
akibatnya
besar
kaum
berumur
perempuan memiliki daya ingat yang
belasan tahun. Daya ingat seseorang
kuat dari laki-laki dalam menerima
itu salah satunya dipengaruhi oleh
atau mendapat informasi dari orang
umur. Dari uraian ini maka dapat kita
lain,
simpulkan
pemahaman cepat dibandingkan laki-
bahwa
bertambahnya
umur seseorang dapat berpengaruh
sehingga
mempunyai
laki.
pada pertambahan pemahaman yang
Pendidikan
responden
diperolehnya, akan tetapi pada umur-
sebagian besar adalah SMA yaitu
umur tertentu atau menjelang usia
sejumlah 52 orang (54,7%). yang
lanjut kemampuan penerimaan atau
berpendidikan SD sebanyak 6 orang
mengingat suatu pemahaman akan
(6,3%), yang berpendidkan SMP
berkurang.
sebanyak
Sebagian besar pasien yang
24
sedangkan
orang
yang
(25,3%),
pendidikannya
dirawat inap di Rumah Sakit Umum
sampai perguruan baik sebanyak 6
Daerah Ambarawa yang berjumlah
orang (13,7%). Menurut Notoadmojo
95 orang, lebih banyak berjenis
(2007), pendidikan adalah suatu
kelamin perempuan, yaitu sejumlah
kegiatan atau proses pembelajaran
57
untuk
orang
(60,0%).
sedangkan
mengembangkan
atau
berjenis kelamin laki-laki sebanyak
meningkatkan kemampuan tertentu
38 orang (40,0%). Menurut Michael
sehingga
(2009),
dalam
bukunya
yang
dapat berdiri sendiri. Menurut Wied
berjudul
“What
Could
Be
Hary (2006), menyebutkan bahwa
He
Thingking” menjelaskan bahwa ada
tingkat
sasaran
pendidikan
pendidikan
turut
itu
pula
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
menentukan
mudah
tidaknya
seseorang menyerap dan memahami
sikap makin positif terhadap objek
tertentu (Wawan dan Dewi, 2010).
pemahaman yang mereka peroleh,
pada
umumnya
semakin
baik
Pekerjaan
banyak
responden
lebih
swasta,
yaitu
sebagai
pendidikan seseorang makin semakin
sejumlah
50
baik pula pemahamannya.
sedangkan
pekerjaannya
pedagang
sebanyak
(12,6%),
sebagai
Pengetahuan
oleh
faktor
dipengaruhi
pendidikan
Pengetahuan
sangat
formal.
orang
(52,6%),
sebagai
12
orang
wiraswasta
erat
sebanyak 5 orang (5,3%), sebagai
pendidikan,
PNS sebanyak 6 orang (6,3%),
dimana diharapkan bahwa dengan
sebagai buruh sebanyak 6 orang
pendidikan yang baik maka orang
(6,3%), dan yang tidak bekerja
tersebut akan semakin luas pula
sebanyak 16 orang (16,9%). Memang
pengetahuannya. Akan tetapi perlu
secara tidak langsung pekerjaan turut
ditekankan, bukan berarti seseorang
andil dalam mempengaruhi tingkat
yang berpendidikan rendah mutlak
pemahaman
berpengetahuan rendah pula. Hal ini
dikarenakan pekerjaan berhubungan
mengingat
peningkatan
erat dengan faktor interaksi sosial
pengetahuan tidak mutlak diperoleh
dan kebudayaan, sedangkan interaksi
dari pendidikan non formal saja,
sosial dan budaya berhubungan erat
akan tetapi dapat diperoleh melalui
dengan proses pertukaran informasi.
pendidikan non formal. Pengetahuan
Dan
seseorang
hubungannya
dengan
bahwa
tentang
mengandung
aspek
hal
seseorang,
ini
hal
tentunya
ini
akan
suatu
objek
mempengaruhi tingkat pemahaman
yaitu
aspek
seseorang. Sosial budaya mempunyai
positif dan aspek negatif. Kedua
pengaruh
aspek ini yang akan menentukan
seseorang. Seseorang memperoleh
sikap seseorang, semakin banyak
suatu kebudayaan dalam hubunganya
aspek
dengan orang lain, karena hubungan
positif
dan
objek
yang
diketahui, maka akan menimbulkan
ini
pada
seseorang
pemahaman
mengalami
suatu
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
proses belajar dan memperoleh suatu
pemahaman tentang hak mendapat
pemahaman.
ekonomi
informasi dalam katagori sedang
seseorang juga akan menentukan
sebanyak 42 orang (44,2%), yang
tersedianya
terdiri
Status
suatu
fasilitas
yang
dari
pertanyaan
diperlukan untuk kegiatan tertentu,
mendapatkan
sehingga status sosial ekonomi ini
tindakan perawatan sebanyak 64
akan
orang,
mempengaruhi
seseorang.
Informasi
memberikan
pemahaman
pemahaman
pengaruh
seseorang.
hak
informasi
hak
mengenai
mendapat
informasi
akan
penyulit dalam tindakan keperawatan
pada
dan cara mengatasinya sebanyak 63
Meskipun
orang,
hak
mendapat
informasi
seseorang memiliki pendidikan yang
mengenai terapi alternative penyakit
rendah tetapi jika ia mendapatkan
serta resikonya sebanyak 35 orang,
informasi yang baik dari berbagai
hak mendapat informasi mengenai
media misalnya TV, radio atau surat
rincian biaya pengobatan sebanyak
kabar maka hal itu akan dapat
64 orang, hak atas kenyamanan dan
meningkatkan
keselamatan
pemahaman
seseorang.
diri
selama
dalam
perawatan sebanyak 61 orang,
Sedangkan
B. Gambaran Pemahaman Tentang
pemahaman
tentang hak atas pelayanan kesehatan
dalam katagori sedang sebanyak 47
Hak Pasien
Hasil penelitian menunjukan
orang (49,5%), yang terdiri dari
bahwa pemahaman pasien tentang
pertanyaan tentang
hak pasien yang dirawat inap di
perlakuan
RSUD Ambarawa, lebih banyak
sebanyak 64 orang, hak mendapat
dalam
pelayanan
katagori
sedang,
yaitu
sejumlah 43 orang (45,3%).
Pemahaman
pasien
dalam
tentang
kategori
yang
medis
hak mendapat
adil
dan
yang
jujur
bermutu
sebanyak 64 orang, hak dirawat oleh
hak
sedang
didapakan dari 95 responden yaitu
dokter sebanyak 59 orang, sedangkan
pemahaman
tentang
hak
untuk
menolak sebanyak 56 orang (58,9%),
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
dengan
pertanyaan
hak
untuk
cetak dan elektronik sesuai dengan
menyetujui dan memberikan ijin
ketentuan
kepada dokter untuk tindakan yang
undangan. Informasi
akan
akan dilakukan sebanyak 62 orang,
memberikan
pada
dan
pemahaman
pemahaman
tentang
atas
peraturan
perundang-
pengaruh
seseorang.
Meskipun
kepercayaan/agama dalam katagori
seseorang memiliki pendidikan yang
sedang sebanyak 42 orang (44,2%),
rendah tetapi jika ia mendapatkan
dengan pertanyaan hak menerima
informasi yang baik dari dari rumah
atau
sakit atau berbagai media misalnya
menolak
bimbingan
moril
maupun spiritual sebanyak 46 orang.
Dampak yang terjadi jika
pengetahuan pasien tentang hak atas
TV, radio atau surat kabar maka hal
itu
akan
dapat
meningkatkan
pemahaman seseorang.
informasi sedang adalah timbulnya
Sedangkan untuk pemahaman
masalah komunikasi antara dokter
dalam katagori baik sejumlah 40
dengan pasien atau antara rumah
orang (42,1%), yang terdiri dari
sakit dengan pasien, baik dalam
pernyaan tentang hak memperoleh
komunikasi
informasi mengenai tata tertib rumah
sehari-hari
yang
diharapkan mempererat hubungan
sakit
antar manusia maupun dalam bentuk
mendapat
pemberian
penyakit yang diderita sebanyak 73
informasi
sebelum
sebanyak
72
orang,
informasi
orang,
terjadinya resiko atau komplikasi dan
mengenai
obat
ketidaktahuan pasien akan standar
sebanyak
66
pelayanan,
pertanyaan tentang pemahaman hak
prosedur
mendapat
mengenai
dilakukannya tindakan dan sesudah
standar
hak
hak
pelayanan
yang
orang,
informasi
diberikan
sedangkan
operasional, standar profesi, etika
atas
kesehatan
dalam
profesi membuat posisi pasien lemah
katagori baik sejumlah 30 orang
serta mengeluhkan pelayanan Rumah
(31,6%), dengan pertanyaan tentang
Sakit yang tidak sesuai dengan
hak memeilih dokter dan kelas
standar pelayanan melalui media
perawatan sesuai dengan keinginan
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
pasien sebanyak 94 orang, sedangkan
pemeriksaan
pemahaman
Sudijono (2003), dengan memahami
tentang
hak
untuk
lanjutan.
menolak dalam katagori baik 36
sesuatu
orang (37,9%), dengan pertanyaan
mempertahankan,
membedakan,
tentang hak untuk menolak tindakan
menduga,
menerangkan,
perawatan
mengakhiri
menafsirkan,
memperkirakan,
pengobatan sebanyak 66 orang, dan
menentukan,
memperluas,
pemahaman
menyimpulkan,
serta
tentang
hak
atas
berarti
Menurut
seseorang
dapat
kepercayaan/agama dalam katagori
menganalisis,memberi
baik sejumlah 48 orang (50,5%),
menuliskan
dengan pertanyaan hak menjalankan
mengklasifikasikan,
ibadah sesuai kepercayaan yang di
mengikhtisarkan. Indikator tersebut
anut sebanyak 70 orang. Berdasarkan
menunjukkan
pemahaman
pasien
mengandung makna lebih luas atau
didapatkan dalam katagori kurang
lebih dalam dari pengetahuan. begitu
berjumlah 12 orang (12,6%), yang
juga
memahami hak atas mendapat kedua
sedang.
dalam katagori kurang sejumlah 65
seseorang belum tentu memahami
orang (68,4%), dengan pertanyaan
sesuatu
tentang hak berkonsultasi dengan
mendalam,
dokter lain sebanyak 30 orang.
mengetahui tanpa bisa menangkap
tentang
hak
Dampak yang terjadi jika
pengetahuan
pasien
tentang
hak
contoh,
kembali,
dan
bahwa
dengan
pemahaman
pemahaman
Dengan
yang
yang
pengetahuan,
dimaksud
hanya
secara
sekedar
makna dan arti dari sesuatu yang
dipelajari.
Sedangkan
dengan
kurang adalah pasien menjadi tidak
pemahaman, seseorang tidak hanya
nyaman
selama
bisa
pengobatan
yang
menjalani
dijalani
masih
menghapal
sesuatu
yang
dipelajari, tetapi juga mempunyai
kurang atau belum cukup karena
kemampuan
masih ingin berkonsultasi dengan
makna dari sesuatu yang dipelajari
dokter
lain
untuk
untuk
menangkap
melakukan
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
juga mampu memahami konsep dari
diperlukan
apa yang dipelajari.
dengan belum adanya penyampaian
Hak
merupakan
pasien,
akan
tetapi
tuntutan
secara non lisan atau tidak langsung
seseorang terhadap sesuatu yang
yaitu dengan penempelan lembar
merupakan
pribadinya
informasi di unit rawat inap tentang
sesuai dengan keadilan, moralitas,
hak dan kewajiban pasien di rumah
dan legalitas. Di dalam kamus besar
sakit, sehingga menyebabkan pasien
Bahasa
memiliki
atau keluarganya kurang memahami
pengertian tentang suatu hal yang
tentang hak dan kewajibannya di
benar,
rumah
kebutuhan
Indonesia
hak
milik,
kewenangan,
berbuat
kekuasaan
sesuatu
ditentukan
kepunyaan,
oleh
sakit.
Beberapa
untuk
pemahaman informasi untuk pasien,
telah
dokter, perawat, rumah sakit dan
undang-undang,
tenaga kesehatan lainnya yaitu agar
(karna
aturan, dsb), kekuasaan yang benar
menanggulangi
atas sesuatu atau untuk menuntut
proporsional
sesuatu,
terjadinya
Menurut
derajat
atau
martabat.
dan
malpraktik
secara
mencegah
di
bidang
kedokteran, meningkatkan kualitas
mempunyai tiga arti,yang pertama
sikap dan tindakan yang cermat dan
merupakan kekuasaan, kewenangan
hati- hati dari tenaga kesehatan,
yang diberikan oleh hukum kepada
menjalin
subjek hukum, kedua tuntutan sah
dengan pelanggan atau pasien guna
agar orang lain bersikap dengan cara
mensosialisasikan
tertentu, ketiga kebebasan untuk
pelayanan yang mampu diberikan
melakukan sesuatu menurut hukum
oleh
(Cecep dan Yulia, 2012).
meningkatkan hubungan yang serasi
Rumah
hukum,
masalah
hak
Di
kamus
manfaat
Sakit
komunikasi
rumah
yang
baik
jasa-jasa
sakit,
untuk
Umum
dan harmonis antara dokter, pasien
Daerah Ambarawa sebenarnya secara
dan rumah sakit dalam pelayanan
lisan atau secara langsung sudah
kesehatan
dijelaskan semua informasi yang
mendapatkan informasi yang dapat
di
rumah
sakit,
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
dipahami, memperoleh rasa aman
maka informasi diberikan kepada
dari semua proses pelayanan dan
orang tua atau walinya.
jaminan akan dioperasi dan lain-lain.
Beberapa
diperhatikan
hal
oleh
yang
dokter
perlu
dalam
C. Pemahaman Tentang Kewajiban
Pasien
pemberian informasi kepada pasien
Kewajiban pasien terhadap
yaitu informasi harus diberikan baik
rumah sakit adalah mematuhi segala
diminta
tidak
tata tertib rumah sakit, mematuhi
kedokteran
segala instruksi dokter dan perawat
atau
menggunakan
tidak,
istilah
karena tidak dimengerti oleh pasien
dalam
yang
informasi dengan jujur dan lengkap
merupakan
orang
awam,
pengobatan,
informasi harus diberikan sesuai
tentang
dengan tingkat pendidikan, kondisi,
kepada dokter, menanggung atau
dan situasi pasien, informasi harus
melunasi memberikan imbalan jasa
diberikan secara lengkap dan jujur,
atas pelayanan rumah sakit dan
kecuali
bahwa
dokter serta memenuhi hal-hal yang
merugikan
telah disepakati atau perjanjian yang
informasi
dokter
menilai
dapat
penyakit
memberikan
Hasil
diderita
kepentingan atau kesehatan pasien
telah
atau pasien menolak untuk diberikan
menunjukan
informasi. (KODEKI, pasal 5); untuk
pasien tentang kewajiban pasien
tindakan bedah, informasi
yang
harus
dibuat.
yang
bahwa
dirawat
inap
pemahaman
di
banyak
RSUD
diberikan oleh dokter yang akan
Ambarawa,
melakukan operasi apabila dokter
katagori baik, yaitu sejumlah 53
yang bersangkutan tidak ada, maka
orang (55,8%).
informasi harus diberikan oleh dokter
lebih
penelitian
dalam
Pemahaman tentang kewjiban
yang lain dengan sepengetahuan atau
pasien
petunjuk
yang
didapakan dari hasil penyebaran
bertanggungjawab dan untuk anak-
koesioner ke responden sebanyak 95
anak serta pasien penyakit jiwa,
responden,
dokter
dalam
kategori
yaitu
baik
kewajiban
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
memberikan
informasi
dalam
sebanyak 68 orang, sedangkan untuk
katagori baik sejumlah 53 orang
pemahaman dalam katagori sedang
(55,8%), dengan pertanyaan tentang
yaitu sebanyak 28 orang (29,5%),
kewajiban
didapatkan
dari
informasi dengan jujur dan lengkap
memberikan
informasi
mengenai penyakit yang diderita
katagori sedang sejumlah 31 orang
sebanyak 78 orang, sedangkan untuk
(32,6%),
pemahaman
kewajiban
kewajiban
peraturan
keterangan
untuk
memberikan
tentang
mentaati/mematuhi
didapatkan
dalam
dengan
dalam
pertanyaan
untuk
memberikan
mengenai
keadaan
baik
kesehatan saat diperiksa sebanyak 63
sejumlah 53 orang (55,8%), yang
orang, sedangkan untuk pemahaman
terdiri
tentang
mentaati/mematuhi peraturan dalam
kewajiban mentaati peraturan dan
katagori sedang sejumlah 31 orang
tata tertib rumah sakit sebanyak 75
(32,6), dengan pertnyaan kewajiban
orang, kewajiban untuk mematuhi
untuk
mematuhi
pengobatan yang dijalani sebanyak
dokter
dan
74
untuk
pengobatan sebanyak 61 orang, dan
memperhatikan sikap menghormati
kewajiban untuk menerima segala
dan tenggang rasa sebanyak 74
resiko pelayanan kesehatan 56 orang.
orang,
Sedangkan
dari
orang,
dan
katagori
kewajiban
pertanyaan
kewajiban
pemahaman
tentang
segala
perintah
perawat
dalam
pemahaman
kewajiban atas imbalan jasa yang
kewjiban
diterima
kurang yaitu sebanyak 14 orang
dalam
katagori
baik
pasien
tentang
sejumlah 53 orang (55,8%), yang
(14,7%),
terdiri
pemahaman
dari
pertanyaan
tentang
yaitu
dalam
kategori
didapatkan
tentang
dari
kewajiban
kewajiban untuk melunasi imbalan
mentaati/mematuhi peraturan dalam
jasa pelayanan rumah sakit sebanyak
katagori kurang yaitu sejumlah 11
68
orang (11,6%), dengan pertanyaan
orang,
membayar
kewajiban
atas
untuk
pemeriksaan
menjawab
penunjang untuk keadaan kesehatan
memenuhi
kewajiban
hal-hal
yang
untuk
telah
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
disepakati oleh rumah sakit seperti
dilaksanakan).
jam masuk pengunjung, batas waktu
memahami
pengunjung dan batas pengunjung
seorang pasien rawat inap, maka
yang diperbolehkan sebanyak 37
pelayanan rumah sakit akan berjalan
orang.
dengan baik dan didapatkan setiap
Dampak yang terjadi jika
pemahaman
pasien
tentang
sehingga
dengan
kewajibannya
sebagai
ruang perawatan ditempel tentang
kewajiban
pasien.
tersebut
kewajiban pasien terhadap rumah
didukung
sakit baik adalah pasien mematuhi
manajemen rumah sakit bahwa setiap
petunjuk
dokter
pasien masuk ke rumah sakit untuk
keberhasilan
pengobatannya
sehingga
dengan
Hal
prosedur
atau
akan
mendapatkan pelayanan kesehatan,
menjadi baik, mengetahui adanya
diberi informasi mengenai peraturan
persetujuan tindakan medis pasien,
yang ada di rumah sakit, termasuk di
memberikan informasi yang lengkap
dalamnya adalah kewajiban pasien.
tentang
Hal ini sesuai dengan pendapatnya
penyakitnya
yang
dideritanya.
Caroll
Pemahaman
kewajiban
dalam
diperoleh
karena,
dituntut
tentang
katagori
karena
untuk
kewajibannya
baik
pasien
memahami
sebagai
pasien.
bahwa
pemahaman
itu
dipengaruhi oleh faktor pemberitahu
yaitu dari pihak rumah sakit dan
faktor
lingkungan
ditempelnya
yaitu
kewajiban
dengan
disetiap
ruang perawatan. Hal inilah yang
Menurut (Cecep dan Yulia, 2012),
mendukung
tingkat
pemahaman
kewajiban merupakan sesuatu yang
tentang kewajiban pasien termasuk
harus diperbuat atau harus dilakukan
dalam kategori baik (Sudjana, 2009).
seseorang atau suatu badan hukum.
Sedangkan menurut kamus besar
bahasa indonesia kewajiban adalah
suatu
yang
keharusan
wajib
(sesuatu
dilaksanakan,
yang
harus
Dari hasil penelitian di Rumah Sakit
Umum Daerah Ambarawa tingkat
pendidikan
pasien
lebih
banyak
berpendidikan SMA sebanyak 52
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
orang (54,7%). yang berpendidikan
ditekankan
SD sebanyak 6 orang (6,3%), yang
berpendidikan rendah tidak berarti
berpendidkan SMP sebanyak 24
mutlak berpengetahuan rendah pula.
orang
Peningkatan
(25,3%),
pendidikannya
sedangkan
sampai
yang
bahwa
seorang
pengetahuan
perguruan
mutlak
diperoleh
baik sebanyak 6 orang (13,7%).
formal,
akan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk
diperoleh
mengembangkan
formal (Notoatmodjo, 2005).
kepribadian
dan
yang
di
pendidikan
tetapi
pada
tidak
juga
dapat
pendidikan
non
kemampuan di dalam dan diluar
Selain itu pengalaman yang kurang
sekolah dan berlangsung seumur
tentang
hidup.
Pendidikan
mempengaruhi
menjadi salah satu faktor yang
proses
belajar,
makin
mempengaruhi
baik
pelayanan
medis
juga
pengetahuan
serta
pendidikan seseorang makin mudah
pemahaman pasien. Semakin banyak
orang
pengalaman
tersebut
untuk
menerima
berobat
beberapa
maka seseorang akan cenderung
banyak pula informasi yang dapat
untuk mendapatkan informasi, baik
diketahui oleh pasien karena pasien
dari orang lain maupun dari media
dapat
massa.
rumah sakit satu dengan yang lain
Semakin banyak informasi yang
sehingga
masuk
kepercayaan
banyak
pula
sakit,
ke
informasi. Dengan pendidikan baik
semakin
rumah
pasien
membandingkan
mereka
meningkat.
didapat
Tingkatan-tingkatan
kesehatan.
pelayanan
pengetahuan
pengetahuan serta pemahaman yang
tentang
semakin
dan
semakin
kemampuan
Pengetahuan sangat erat kaitannya
yang dicapai di dalam ranah kognitif
dengan
dimana
menunjukkan dari yang terendah
dengan
sampai
diharapkan
pendidikan
seseorang
yang
terbaik.
bahwa
Dapat
pendidikan baik, maka orang tersebut
dikatakan
pemahaman
akan semakin luas pula pengetahuan
tingkatannya lebih baik dari sekedar
serta pemahamannya. Namun perlu
pengetahuan. Definisi pemahaman
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
adalah kemampuan seseorang untuk
pemahaman
mengerti atau memahami sesuatu
pelayanan kesehatan di rumah sakit
setelah sesuatu itu diketahui dan
Seseorang yang sering berinteraksi
diingat.
Memahami
dengan orang lain dalam lingkup
mengetahui
tentang
adalah
sesuatu
seseorang
dalam
dan
kesehatan maka akan berpengaruh
dapat melihatnya dari berbagai segi.
dalam kebiasaan dan tradisi yang
Pemahaman
jenjang
dilakukan orang-orang tanpa melalui
kemampuan berpikir yang setingkat
penalaran apakah yang dilakukan
lebih baik dari ingatan dan hafalan
baik atau buruk. Dengan demikian
(Sudijono, 2003).
seseorang
merupakan
Berdasarkan
penelitian
akan
pengetahuannya
bertambah
walaupun
terdapat beberapa tingkat usia mulai
melakukan.
dewasa, dewasa tengah, dewasa akhir
seseorang juga akan menentukan
, hal ini dapat mempengaruhi daya
tersedianya
tangkap dan pola pikir seseorang.
diperlukan untuk kegiatan tertentu,
Semakin
bertambah
usia
akan
sehingga status sosial ekonomi ini
semakin
berkembang
pula
daya
akan
tangkap dan pola pikirnya, sehingga
Status
tidak
suatu
ekonomi
fasilitas
mempengaruhi
yang
pengetahuan
seseorang (Notoatmojo, 2007).
pengetahuan yang diperoleh semakin
membaik dan, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak
melakukan persiapan demi suksesnya
upaya menyesuaikan diri menuju
Dengan adanya latar belakang sosial
budaya dan ekonomi yang berdedabeda antara satu orang dan orang
maka
1. Pada penelitian yang lakukan,
hanya
menganalisa
gambaran
pemahaman pasien tentang hak
dan
kewajiban
pasien
yang
dirawat inap di Rumah Sakit
usia tua.
lain,
D. Keterbatasan Penelitian
bisa
terjadi
baik
Umum
Penelitian
Daerah
ini
Ambarawa
mengunakan
metode
penelitian
deskritif
analitif
dengan
tekhnik
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
pengumpulan
data
yaitu
yang dirawat inap di Rumah
menyebarkan
kosioner.
Oleh
Sakit Umum Daerah Ambarawa.
sebab
itu
perlu
dilakukan
2. Peneliti
masih
penelitian lebih lanjut dengan
peneliti
pemula
metode penelitian kualitatif yaitu
terbatas
dengan
kemampuannya,
wawancara
sehingga
benar-benar
terungkap
merupakan
yang
masih
pengetahuan
serta
sehingga
sistematika dan analisa yang
bagaimana tingkat pemahaman
dihasilkan
pasien yang sesungguhnya terkait
sempurna.
masih
jauh
dari
dengan hak dan kewajiban pasien
12 orang (12,6%), dan terdapat
KESIMPULAN DAN SRAN
pemahaman baik sejumlah 40
A. Kesimpulan
orang
Berdasarkan
hasil
(42,1%),
terdapat
pemahaman sedang dikarenakan
penelitian
dan
pembahasan
bahwa
mengenai
gambaran
pemahaman
memahami sepenuhnya tentang
pasien tentang hak dan kewajiiban
haknya sebagai pasien seperti
pasien yang dirawat inap di Rumah
hak
Sakit Umum Daerah Ambarawa,
mengenai perawatan pasien, hak
maka
mendapatkan
dapat
disimpulan
sebagai
pasien
masih
mendapat
belum
informasi
perlakuan
yang
berikut :
adil dan jujur, hak memperoleh
1. Gambaran pemahaman pasien
pelayanan medis yang bermutu,
tentang hak pasien yang dirawat
hak memberikan ijin kepada
inap di Rumah Sakit Umum
dokter untuk tindakan yang akan
daerah
dilakukan,
hak
mengakhiri
besar pemahaman tentang hak
pengobatan
atau
perawatan,
pasien yaitu sedang, sejumlah 43
dengan adanya pemahaman yang
orang (45,3%). Sedangkan untuk
sedang diharapkan Pihak rumah
pemahaman kurang berjumlah
sakit
Ambarawa,
sebagian
hendaknya
melakukan
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
sosialisasi dengan menempelkan
tentang kewjiban pasien dalam
informasi
dan
kategori kurang yaitu sebanyak
disetiap
14 orang (14,7%), pemahaman
tentang
kewajiban
hak
pasien
bangsal
perawatan
pasien,
tentang
kewajiban
dalam
tempat pendaptaran, unit gawat
kategori baik diperoleh karena
darurat
dan
karena pasien dituntut untuk
strategis
di
tempat-tempat
rumah
sakit.
memahami
kewajibannya
meskipun di RSUD Ambarawa
sebagai pasien karena kewajiban
sudah
dan
merupakan sesuatu yang harus
kewajiban pasien, namun secara
diperbuat atau harus dilakukan
secara lisan atau secara langsung
seseorang
atau
untuk
hukum,
sehingga
ditempelkan
hak
dijelaskan
informasi
yang
semua
diperlukan
memahami
suatu
badan
dengan
kewajibannya
pasien belum dilakukan. untuk
sebagai seorang pasien rawat
itu pihak rumah sakit hendaknya
inap, maka pelayanan rumah
melakukan
sakit akan berjalan dengan baik,
sosialisa
tentang
bagaimana
agar
pasien
bisa
dengan didapatkannya disetiap
memahami
tentang hak
dan
ruang
kewajibannya
sebagai
pasien
rawat inap.
perawatan
ditempel
tentang kewajiban pasien. Hal
tersebut
didukung
dengan
2. Gambaran pemahaman pasien
prosedur atau manajemen rumah
tentang kewajiban pasien yang
sakit bahwa setiap pasien masuk
dirawat inap di Rumah Sakit
ke
Umum
mendapatkan
Daerah
Ambarawa
rumah
sakit
untuk
pelayanan
termasuk dalam kategori baik,
kesehatan,
yaitu
mengenai peraturan yang ada di
sejumlah
(55,8%).
untuk
53
orang
pemahaman
rumah
diberi
sakit,
informasi
termasuk
adalah
di
sedang yaitu sebanyak 28 orang
dalamnya
kewajiban
(29,5%), Sedangkan pemahaman
pasien. Hal ini sesuai dengan
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
pendapatnya
Caroll
bahwa
memahami
antara
pasien,
pemahaman itu dipengaruhi oleh
petugas kesehatan dan rumah
faktor pemberitahu yaitu dari
sakit sehingga proses perawatan
pihak rumah sakit dan faktor
dan pengobatan di rumah sakit
lingkungan
dengan
bisa berjalan dengan baik.
ditempelnya kewajiban disetiap
2. Bagi perawat/keperawatan
yaitu
ruang perawatan. Hal inilah
Agar lebih memperhatikan apa
yang
yang
mendukung
tingkat
menjadi
tanggung
pemahaman tentang kewajiban
jawabnya
sebagai
tenaga
pasien termasuk dalam kategori
kesehatan seperti memberikan
tinggi (Nana Sudjana, 2009).
informasi yang jelas mengenai
hak dan kewajiban pasien ketika
B. Saran
Berdasarkan
kesimpulan
pasien masuk rawat inap, dengan
yang telah dikemukakan di atas,
adanya
maka saran yang dapat diberikan
informasi mengenai hak dan
adalah sebagai berikut :
kewajiban pasien akan tercipta
1. Bagi pasien
hubungan yang harmonis antara
Diharapkan bagi pasien untuk
lebih
meningkatkan
penjelasan
serta
pasien dengan tenaga kesehatan.
3. Bagi institusi rumah sakit
pemahamannya tentang hak dan
Bagi
kewajibannya
pasien
melakukan upaya-upaya untuk
sakit
meningkatkan mutu pelayanan
rawat
inap
sebagai
di
rumah
rumah
sakit
dengan mencari informasi pada
keperawatan
perawat,
dokter,
pemahaman hak dan kewajiban
tenaga
kesehatan
bidan
dan
lainnya
pasien.
Pihak
terkait
agar
tentang
rumah
sakit
mengenai apa yang menjadi hak
hendaknya melakukan sosialisasi
dan
dengan menempelkan informasi
kewajibannya
sebagai
pasien, agar tercipta hubungan
tentang
yang
pasien
erat
dan
bisa
saling
hak
dan
kewajiban
disetiap
bangsal
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
perawatan
pasien,
poliklinik,
Bagi
peneliti
selanjutnya
unit gawat darurat dan tempat-
diharapkan
tempat strategis di rumah sakit,
penelitian ini, mungkin dengan
agar informasi mengenai hak
metode
dan kewajiban pasien diketahui,
sehingga dengan meode kulitatif
dimengerti serta dipahami oleh
yaitu
seluruh pasien yang ada di
langsung kepada pasien dapat
rumah
diketahui
sakit
agar
proses
mengembangkan
penelitian
dengan
kualitatif
wawancara
secara
langsung
perawatan dan pengobatan di
tentang
tingakat
rumah sakit bisa berjalan dengan
pasien
tentang
baik.
kewajiban pasien yang dirawat
4. Penelitian lanjutan
pengetahuan
hak
dan
inap di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarsi, S (2008). Tingkat pengetahuan
Cecep & Yulia. (2012). Malpraktik dan
pasien
tentang
hak
dan
etika keperawatan. Yogyakarta :
kewajiban pasien atas informasi
Nuha Medika
medis pasien rawat inap kelas iii
Nindy Amelia. (2013). Prinsip etika
keperawatan.
Jogjakarta
:
D-MEDIKA
kesehatan.
Jakarta
:
Rineka Cipta
Notoatmodjo,
S.
muhammadiyah
sakit
pku
karanganyar.
Karanganyar
Wawan & Dewi M. (2010). Teori &
pengukuran pengetahuan, sikap
(2007).
Promosi
kesehatan ilmu dan seni. Jakarta :
Rineka Cipta
rumah
Skripsi. APIKES Mitra Husada
Notoatmodjo, S. (2010). Etika dan
hukum
di
dan
perilaku
manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika
Ibrahim.
(2003).
Pembelajaran
kooperatif. Surabaya: UNESAUniversity Press
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Sudijono. (2003). Pengantar evaluasi
pendidikan,
Jakarta:
Rajawali
Press.
Ahmadi.
Notoatmodjo,
S.
kesehatan
&
(2007).
Promosi
ilmu
perilaku.
Jakarta :
(2004).
Ilmu
pendidikan,
Jakarta : Rineka Cipta
Mushlihin.
Sudjana,
Nana.
Proses
2013.
Pengertian
pemahaman
dalam
pembelajaran. Retrived :
2013,
05from
http://www.referensimakalah.co
Rineka cipta
2009.
Dasar-Dasar
Belajar
Mengajar.
Cetakan kesepuluh. Bandung :
Sinar Baru Algensindo
Sugiyono.
(2006).
Statiska
untuk
penelitian. Bandung : Alfabeta
Suyanto.
(2011).
Metodelogi
dan
m/2013/05/pengertian-
aplikasi penelitian keperawatan.
pemahaman- dalam-
Yogyakarta : Nuha Medika
pembelajaran.html
Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi
Windah. (2013). Definisi, Kisi-kisi dan
instrumen variabel: Pemahaman
Perilaku
penelitian kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Nursalam.
(2011).
Konsep
dan
Kriminalitas (Kejahatan).
penerapan metodelogi penelitian
Retrivied : 29 Mei 2013, from
ilmu keperawatan : Pedoman
http://windahrahmawati.wordpres
Skripsi, Tesis, Dan Instrument
s.com/2013/05/29/definisi-kisi-
Penelitian Keperawatan. Ed. 2.
kisi-
Jakarta : Salemba Medika
dan-instrumen-variabel-
pemahaman-perilakukriminalitas-kejahatan
Amliyanti.
(2013).
mahasisiwa
Pemahaman
dalam
belajar. Retrivied :
2013,
06
proses
Maret
from
http://cirukem.org/pendidikancirukem/penelitian
Gambaran Pemahaman Pasien Tentang Hak dan Kewajiban Pasien Yang Dirawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Download