Penulis Esai - Momentum Christian Literature

advertisement
ALLAH
&
KEBUDAYAAN
Editor:
D. A Carson
&
John D. Woodbridge
Penerbit Momentum
2002
Copyright © momentum.or.id
ALLAH DAN KEBUDAYAAN
ed. D. A. Carson dan John D. Woodbridge
Alih Bahasa oleh: Helda Siahaan & Irwan Tjulianto
Penyunting oleh: Hendry Ongkowidjojo
Tata Letak oleh: Jeffry Imam
Desain Sampul oleh: Bing Fei
Originally published in English under the title
God and Culture
by William. B. Eerdmans Publishing Co.
255 Jefferson S.E., Grand Rapids, Michigan 49503- 4570
and The Paternoster Press Ltd.
All rights reserved
Hak cipta terbitan bahasa Indonesia
pada Momentum Christian Literature
Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia
copyright © 1997
Terdaftar di Departemen Agama
No. WJ/7/3135/86.
Perpustakaan LRII: Katalog dalam Terbitan (KDT)
ed. D. A. Carson dan John D. Woodbridge
Allah dan Kebudayaan / ed. D. A. Carson dan John D. Woodbridge
terj. oleh Helda Siahaan & Irwan Tjulianto
– cet.1 – Surabaya: Momentum, 2002.
xii + 478 hal; 15,5 cm.
ISBN 979-8131-37-1
1. Kekristenan dan Kebudayaan
3. Kekristenan – Abad ke-20
2. Kebudayaan – Pandangan Kristen
261
Cetakan pertama: Agustus/ Mei 2002
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun dan dengan cara
apapun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk
keperluan akademis, resensi, publikasi atau kebutuhan non-komersial dengan jumlah tidak
sampai satu bab.
Copyright © momentum.or.id
DAFTAR ISI
Daftar Isi
iii
Prakata Penerbit
v
Kata Pengantar
vii
Kontributor
xi
1. Dunia dipentaskan dengan Baik? Teologi, Kebudayaan,
dan Hermeneutika
KEVIN J. VANHOOZER
1
2. Kesaksian Kristen di zaman Pluralisme
D.A. CARSON
35
3. Eskatologi: Makna dari Akhir
GEOFFREY W. BROMILEY
81
4. Antropologi Kebudayaan: Dosa dan Misionari
ROBERT J. PRIEST
5. Psikologi yang Berorientasi Eskatologi: Paradigma Baru bagi
Integrasi Psikologi dan Kekristenan
WARREN J. HEARD, JR.
105
131
6. Apakah Filsafat Kristen itu?
GEORGE I. MAVRODES
163
7. Sejarawan dan Ia yang lanjut usianya
LEWIS W. SPITZ
177
8. Allah dan Ekonomi
IAN SMITH
195
9. Jalan Buntu Modernisme dalam Hukum
PHILIP E. JOHNSON
215
Copyright © momentum.or.id
ALLAH DAN KEBUDAYAAN
iv
10. Orang Kristen dan Politik
SIR FRED CATHERWOOD
233
11. Karya Sastra dalam Perspektif Kristen
LELAND RYKEN
257
12. Seni yang Hidup: Pengalaman Kristen dan Seni
EDMUND F. CLOWNEY
281
13. Kristus dan Kultur: Orang Kristen dan Media
LARRY W. POLLAND
305
14. Dialog dengan “Prof” tentang Kekristenan
dan Ilmu Pengetahuan
CHARLES B. TAXTON
331
15. Kegundahan Hati Nurani Umat Manusia: Menemukan kembali
Ciptaan di dalam Gerakan “Lingkungan”
LOREN WILKINSON
361
16. Bioetika: Masa Senja Hippokratisme Kristen
NIGEL M. DE S. CAMERON
385
17. Seksualitas Manusia: Sebuah Perspektif
Psikiatrik dan Alkitabiah
ARMAND M. NICHOLI, JR.
411
18. Waktu Luang dan Gaya Hidup: Waktu Luang, Kesenangan,
dan Harta Karun
J. I PACKER
431
19. Apresiasi kepada Carl Ferdinand Howard Henry
KENNETH S. KANTZER
445
20. Carl F. H. Henry: Jurubicara bagi Kaum Injili Amerika
JOHN D. WOODBRIDGE
457
Riwayat Hidup Singkat Carl F. Henry
477
Copyright © momentum.or.id
PRAKATA PENERBIT
K
terbitnya buku yang cukup unik ini di
dalam bahasa Indonesia. Sepengetahuan kami tak banyak buku di dalam bahasa Indonesia yang secara khusus membahas pandangan Kristen terhadap berbagai aspek budaya yang ada di sekitar kita, dan buku ini merupakan salah satu dari sedikit buku tersebut.
Buku ini ditulis oleh dua puluh pemikir Kristen konservatif yang dianggap terpandang di dunia Barat, dan mencakup delapan belas bidang kebudayaan, mulai dari bidang hermeneutika, seni, dan lain sebagainya sampai kepada topik waktu luang.
Diharapkan buku ini dapat menggugah kesadaran kita bahwa kita tidak
dipanggil hanya untuk berfungsi “di dalam kalangan sendiri”, tetapi kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. Itu berarti kita dipanggil untuk masuk ke dalam aspek-aspek kehidupan dimana di dalamnya kita menemukan diri kita berada, mengenali masing-masing aspek itu dan mengerti
apa yang Alkitab katakan mengenai hal-hal tersebut.
AMI SUNGGUH MENSYUKURI
April 2002
Penerbit
Copyright © momentum.or.id
KATA PENGANTAR
S
ejak beredarnya buku klasik Christ and Culture 1 karya H. Richard Niebuhr, maka tipologi Niebuhr tentang bagaimana respon Kristen terhadap kebudayaan lazim dikutip orang. Tipologi tersebut adalah: (1) Kristus
melawan kebudayaan; (2) Kristus milik kebudayaan; (3) Kristus melampaui
kebudayaan; (4) Kristus berparadoks dengan kebudayaan; dan (5) Kristus
pengubah kebudayaan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul karena tipologi
ini menantang pikiran kaum injili masa kini yang sedang bergumul untuk
memahami dan mengartikulasikan bagaimana seharusnya mereka bersikap
terhadap berbagai arus pemikiran yang menggelora di sekitar mereka.
Saat kami memutuskan untuk membukukan kumpulan esai untuk menghormati Carl Henry, topik dan judul bukunya langsung muncul. Selama lebih
dari setengah abad, Carl Henry adalah satu dari hanya sedikit pemimpin injili di Amerika yang berjuang untuk membangun kembali keutamaan Alkitab
dan Injil dalam gaya hidup dan cara berpikir Amerika, dan ia melakukan hal
itu di tengah meningkatnya ancaman kebangkitan arus modernisme dan postmodernisme. Saat Carl Henry mulai mengajar dan menulis, kaum injili telah
terdesak keluar dari sebagian besar lembaga pengajaran dan kepemimpinan.
Akibatnya, banyak orang injili yang kemudian menganut pemahaman “Kristus melawan kebudayaan.” Carl Henry adalah salah seorang yang pertamatama mengajak kaum injili kembali kepada visi Agustinus, yang dalam tipologi Niebuhr disebut “Kristus mengubah kebu-dayaan.” Buku Carl Henry
yang diterbitkan tahun 1947 The Uneasy Conscience of Modern Fundamentalism merupakan titik penentuan.
Hari ini, setelah beberapa dekade berlalu, dinamika masa tersebut telah
banyak berubah. Pemahaman injili telah berkembang, namun ia juga harus
berhadapan dengan kebudayaan yang tidak hanya menjadi terkotak-kotak,
tetapi yang juga telah kehilangan kontak dengan warisan budaya YahudiKristen yang menopangnya selama lebih dari tiga abad. Pemahaman injili
1
Niebuhr, Christ and Culture (New York: Harper Colophon Books, 1951).
Copyright © momentum.or.id
ALLAH DAN KEBUDAYAAN
viii
sendiri pun telah berubah; tidak hanya menjadi terkotak-kotak, namun juga
membantu banyak visi eksklusif mengenai bagaimana Kekristenan harus
bersikap terhadap kebudayaan sekitar. Pertanyaan menggugah yang perlu diajukan adalah: Ketika pemahaman injili berusaha mempengaruhi kebudayaan sekitar, seberapa jauh ia sendiri telah dipengaruhi oleh kebudayaan tersebut, sehingga ia rela menukarkan ‘warisan anak sulung’ teologia dan Alkitab dengan ‘semangkuk kacang merah’ relevansi kebudayaan?
Pertanyaan tersebut telah lama menggugah pikiran Carl Henry. Karyakarya tulis dalam buku ini tidak bertujuan mengkritik kebudayaan secara
langsung, seperti tulisan Paul Tillich Theology of Culture. 2 Kami juga tidak
berniat memformulasikan natur hubungan antara Kekristenan dan kebudayaan dengan menggunakan kategori-kategori antropologi, seperti Charles Kraft
dalam bukunya Christianity and Culture. 3 Kumpulan esai ini juga tidak bertujuan menggali hubungan yang saling mempengaruhi antara teologia, antropologi dan misi, seperti karya Harvie Conn Eternal Word and Changing
Worlds, 4 atau menyelidiki interaksi antara gerakan misionari modern dan
perkembangan ilmu-ilmu sosial, seperti tulisan Charles Taber The World Is
Too Much with Us. 5 Kami juga tidak meneliti dari sudut pandang injili,
pokok-pokok bahasan yang telah dikupas di dalam beberapa studi Roma
Katolik seperti The Church and Cultures 6 karya Louis Luzbetak, atau Toward a Theology of Inculturation 7 karya Aylward Shorter. Akhirnya, kami
pun tidak berusaha membahas pemahaman agama yang direnungkan dalam
Religion and Culture: Essays in Honor of Paul Tillich. 8
Buku ini memang membahas sedikit dari setiap topik di atas, namun dengan fokus yang berbeda. Kami memilih beberapa elemen penting dalam kebudayaan Amerika (dan kebudayaan Barat pada umumnya), dan meminta
2
Tillich, Theology of Culture, editor Robert C. Kimball (New York: Oxford University
Press, 1959).
3
Kraft, Christianity and Culture (Maryknoll, NY: Orbis Books, 1979).
4
Conn, Eternal Word and Changing Worlds (Grand Rapids: Zondervan, 1984).
5
Taber, The World Is Too Much With Us: “Culture” in Modern Protestant Missions
(Macon, GA: Mercer University Press, 1991).
6
Luzbetak, The Church and Cultures: New Perspectives in Missiological Anthropology
(Maryknoll, NY: Orbis Books, 1988).
7
Shorter, Toward a Theology of Inculturation (Maryknoll, NY: Orbis Books, 1988).
8
Religion and Culture: Essays in Honor of Paul Tillich, editor Walter Leibrecht (New
York: Harper and Brothers, 1959).
Copyright © momentum.or.id
Kata Pengantar
ix
pemikir Kristen mengartikulasikan pemahaman Kristen mereka tentang hal
tersebut. Pendekatan yang digunakan mungkin berbeda. Misalnya, hal mendasar dalam berbagai masalah tersebut adalah bagaimana seharusnya pandangan seorang Kristen tentang hubungan antara gereja dan dunia. Jawaban
atas pertanyaan tersebut sangat dipengaruhi oleh pemahaman Alkitab orang
Kristen tadi, yaitu pemahamannya tentang hubungan yang ada di antara berbagai perjanjian-kovenan dan pengertiannya akan kunci-kunci hermeneutika yang menyatukan seluruh Alkitab sebagai satu kesatuan wahyu. Tetapi
analisa yang seharusnya bermanfaat tersebut dapat membuat kita mengalihkan perhatian terlalu banyak terhadap masalah-masalah teologia, sehingga
akhirnya terlalu sedikit membahas kebudayaan kita. Karena itu, pendekatan
yang kami gunakan disini didasarkan pada pendapat bahwa apa pun sintesa
teologia yang diyakini seorang Kristen, ia tetap harus berhadapan dengan
realita praktis. Tidak berarti buku ini menyingkirkan teologia. Bahkan sebaliknya, sebagian besar esai di sini membahas teologia secara eksplisit. Namun fokus utamanya adalah menolong umat Kristen memikirkan bagaimana
mereka harus bersikap di tengah arus kebudayaan masa kini.
Sebagian esai akan memberikan petunjuk yang bermanfaat bagi semua
orang Kristen; sebagian lagi mungkin akan mengajukan pemikiran yang tidak dapat disetujui oleh sebagian pembaca. Tetapi semua ini merupakan hasil perenungan atau pemikiran Kristen tentang kebudayaan yang di dalamnya kita hidup dan bersaksi. Tentu saja masih banyak esai dapat ditulis dengan topik-topik lain, tetapi kami harus membatasi diri.
Kami menghaturkan terima kasih kepada para penulis esai yang menyumbangkan pemikiran mereka dengan penuh antusias. Kumpulan esai ini
merupakan ungkapan ucapan syukur kepada Tuhan dalam rangka ulang tahun ke 80 Carl F.H. Henry, khususnya atas tulisan-tulisannya yang dengan
setia mendukung kebenaran Kristen selama lebih dari setengah abad. Kami
pun bersyukur kepada Tuhan atas Helga, istri Carl Henry, yang partisipasinya dalam karya-karya Henry jauh lebih dari yang lazim dihargai orang.
Soli Deo Gloria.
D.A. Carson
John D. Woodbridge
Copyright © momentum.or.id
Download