perancangan basis data sistem informasi

advertisement
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM
INFORMASI GEOGRAFI TITIK RAWAN
KRIMINAL DI JAKARTA
Ahmad Mirza 1), Haidir Rahman 2) dan R. Dimas M.R.K 3)
1),2)&3) Jurusan Tehnik Informatika Fasilkom-BINUS University, Jakarta
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jl. Trunojoyo No.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
021-7218555, [email protected]
ABSTRACT
The purpose of the study, is to develop a database and geographic information system
applications and the distribution of crime statistics in Jakarta. The research method using
interviews, library research and documentation, methods of System Development Life Cycle
(DBLC) and methods of System Development Life Cycle (SDLC) with the waterfall model.
Results achieved in the form of the application of Geographic Information Systems (GIS) for
the distribution of criminal point on Jakarta area. Conclusion This application can help police
to store and manage data entry, display crime-prone areas, know the location of the point
spread and crime statistics in Jakarta.
Keyword: analysis, design, geographic information system, criminal point
ABSTRAK
Tujuan penelitian, adalah menyusun basis data dan membuat aplikasi sistem
informasi geografis persebaran dan statistik kriminal di DKI Jakarta. Metode
penelitian menggunakan metode wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi,
metode System Development Life Cycle(DBLC) dan metode System Development Life
Cycle (SDLC) dengan waterfall model. Hasil yang dicapai berupa aplikasi Sistem
Informasi Geografis (SIG) untuk persebaran titik kriminal pada wilayah DKI Jakarta.
Simpulan aplikasi ini dapat membantu POLRI untuk menyimpan dan mengelola datadata yang masuk, menampilkan daerah-daerah rawan kriminal, mengetahui letak
persebaran dan statistik titik kriminal di DKI Jakarta.
Kata kunci: analisis, perancangan, sistem informasi geografis, titik kriminal
PENDAHULUAN
Dalam rangka peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap tindak kriminal,
Bareskrim Polri melakukan pengolahan data titik rawan kriminal. Penentuan lokasi-
1
lokasi titik rawan kriminal dan penyedian data dalam menentukan sejumlah titik rawan
kriminal masih belum efektif, karena masih menggunakan monitoring secara manual
terhadap titik-titik yang telah ada. Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi pendukung
sistem informasi geografis yang mampu menganalisis dan memberikan informasi lebih
lengkap guna memudahkan monitoring terhadap wilayah rawan criminal pada DKI
Jakarta yang memiliki nilai tingkat kriminal yang tinggi dan untuk memberikan
pelayanan yang lebih maksimal.
Maka Bareskrim Polri dalam mengerjakan hal tersebut memerlukan suatu
aplikasi sistem informasi geografis terkomputerisasi yang mampu membantu
menganalisis dan memberikan informasi secara spasial untuk persebaran titik rawan
kriminal di wilayah DKI Jakarta. Sistem informasi terkomputerisasi diharapkan juga
berguna untuk membantu BareskrimPolri, divisi pengamanan, manajemen dan
operasional agar dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat.
Dengan memakai bantuan dari sistem ini, diharapkan Bareskrim Polri dapat
meningkatkan pelayanan dan memudahkan penyampaian informasi untuk POLRI
terutama dalam urusan pengamanan, manajemen dan operasional keamanan daerah.
Skripsi ini menampilkan informasi geografis yang berkaitan dengan informasi
dan persebaran titik rawan kriminal di wilayah DKI Jakarta agar dapat mengetahui
wilayah potensial yang sering terjadi tindak kriminal. Selain itu informasi yang didapat
antara lain mengetahui tingginya tingkat criminal pada daerah tersebut, kemudian
mengetahui dan menentukan status aman, siaga dan sigap pada wilayah tersebut.
Batasan dalam ruang lingkup perancangan skripsi ini adalah :
1.
2.
3.
4.
SIG yang memberikan informasi tentang letak titik rawan criminal pada
daerah DKI Jakarta.
Data kriminal yang ada didalam SIG ini merupakan inventarisasi dari
data Kepolisian Republik Indonesia.
Dalam proses pembuatan SIG ini penulis menggunakan software
XAMPP, Dreamweaver dan Google Chrome.
SIG yang dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk memperoleh
informasi tindak kriminal di DKI Jakarta khususnya pembunuhan,
pencurian, penculikan dan sebagainya.
Tujuan yang ingin dicapai melalui analisis dan perancangan system ini
adalah sebagai berikut :
1.
2.
Melakukan perancangan basis data sistem informasi geografis (SIG) dari
pemetaan wilayah DKI Jakarta guna mendeteksi daerah – daerah rawan
kriminal.
Melakukan rancangan aplikasi sistem informasi geografis (SIG)
persebaran dan statistik kriminal pada DKI Jakarta.
Manfaat yang diperoleh melalui analisis dan perancangan system ini
sebagai berikut:
2
1.
2.
3.
Mengetahui informasitentangpersebarandan data-data kirminal yang
terjadi di Jakarta dalam kurun waktu 12 bulan terakhir secara akurat.
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui persebaran titik
criminal di DKI Jakarta.
Dapat menunjukkan lokasi titik kriminal yang baru terjadi dalam kurun
waktu 12 bulan terakhir di DKI Jakarta.
METODE PENELITIAN
Metode Pencarian Fakta
1.
Wawancara
Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan yaitu dengan
melakukan wawancara dengan Drs. Bambang Prasetyo di Jakarta yang
menangani tentang kriminalitas dengan sistem yang sudah berjalan. Guna
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Hasil wawancara
dapat dilihat pada halaman lampiran.
2.
Studi Kepustakaan
Dengan menggali informasi sesuai dengan literatur yang berkaitan
dengan SIG, sistem basis data, dan pemetaan digital. Sumber pustaka
tersebut dapat berupa literatur kuliah, karya ilmiah, artikel-artikel tertulis,
dan sumber-sumber lainnya yang bersangkutan dengan pembuatan
skripsi ini. Karya ilmiah diciptakan agar tidak menyimpang dari teori dan
aturan yang telah ada.
3.
Dokumentasi
Melakukan pengumpulan data dari perusahaan tentang
kriminalitas yang terjadi di DKI Jakarta pada sistem POLRI yang sedang
berjalan.
Metode Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Metode perancangan aplikasi Sistem Informasi Geografis
menggunakan metode SDLC (Waterfall) :
3
Gambar 1. Waterfall model
1.
2.
3.
4.
5.
Definisi kebutuhan.
Desain sistem dan software.
Implementasi dan testing unit.
Integrasi dan testing sistem.
Operasi dan maintenance.
Selain itu metode SDLC lainnya meliputi :
1.
Data Flow Diagram(DFD).
Gambar 2. Diagram Konteks
4
2.
State Transition Diagram (STD).
Gambar 3. State Transition Diagram Halaman Utama
3.
Perancangan layar.
Gambar 4. Perancangan Layar Tampilan Menu Case
5
HASIL DAN BAHASAN
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) minimum yang diperlukan dalam
penerapan aplikasi Sistem Informasi Geografis pada Bareskrim POLRI adalah sebagai
berikut :
Processor AMD Athlon 2.0 Ghz.
Memory RAM 2 Gb (Gigabyte).
VGA 256 Mb (Megabyte).
Lan card 2 buah
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjadi Client adalah:
1. Sebuah PC (Personal Computer)
2. Sebuah Lan card
1.
2.
3.
4.
Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang dibutuhkan untuk
dapat mengimplementasikan aplikasi ini adalah :
1. Sistem Operasi Windows 7 Home Premium 64-bit
2. Program Aplikasi Web Browser
Prosedur instalasi aplikasi pada komputer yang akan menerapkan
aplikasi SIG, wajib memenuhi syarat spesifikasi perangkat keras dan
spesifikasi perangkat lunak. Jika spesifikasi telah terpenuhi maka langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Jalankan Sistem Operasi Windows7 Home Premium 64-bit.
2. Install Program Aplikasi Web Browser.
3. Masukkan alamat yang dituju pada Web Browser.
Pengolahan basis data dengan aplikasi
Pada halaman home akan muncul tampilan sebagai berikut
6
Gambar 5. Halaman Home
Melakukan pengolahan data kriminal user dapat mengklik menu Crime dan akan
muncul tampilan
Gambar 6. Halaman Crime
Untuk memasukan data baru, user harus mengisi inputan yang ada pada halaman
crime, selanjutnya mengklik tombol submit.
Untuk menghapus data, user dapat mengklik tanda silang pada tabel action, dan
pilih data mana yang akan dihapus, setelah itu akan muncul windows pop-up yang
mengkonfirmasi apakah user akan menghapus data tersebut.
Melakukan pengolahan data daerah, user dapat mengklik Regency pada menu
dan akan muncul tampilan
7
Gambar 7. Halaman Regency
Untuk memasukan data daerah, sama seperti memasukan data kriminal, user
harus mengisi inputan yang ada setelah itu user dapat memasukan data dengan
mengklik tombol submit.
Untuk menghapus data, user dapat mengklik tanda silang yang ada pada kolom
action dan akan muncul windows pop-up untuk mengkonfirmasi penghapusan data.
Mengolah data kasus kriminal, user dapat mengklik Case pada menu dan akan
muncul tampilan
Gambar 8. Halaman Case
8
Memasukan kasus kriminal, user harus mengisi semua inputan yang ada, setelah
semua diisi dan mengklik save data, apabila berhasil akan muncul windows pop-up
yang berisi, berhasil input data, apabila gagal juga akan muncul windows pop-up yang
berisi dimana letak gagal.
Untuk menghapus data, user dapat melakukannya dengan menekan tombol
silang yang ada pada kolom action dan akan muncul windows pop-up untuk
mengkonfirmasi penghapusan data.
Persebaran dan statistik rawan kriminal dengan aplikasi
Untuk melihat persebaran titik criminal dapat menggunakan menu Map pada
web dan akan muncul tampilan sebagai berikut :
Gambar 9. Halaman Map
Pada halaman ini terdapat tampilan peta DKI Jakarta dengan kumpulan data
yang telah diinput, jika menekan icon kasus yang ada pada peta maka akan
menampilkan detail data kasus yang terjadi di daerah tersebut.
9
Dan halaman ini dapat menampilkan persebaran rawan kriminal per kotamadya
dengan mengarahkan kursor pada menu Map dan akan muncul menu tambahan, dan kita
bias memilih daerah mana yang akan ditampilkan, sebagai contoh jika mengklik Jakarta
Barat maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 10. Halaman Map saat akan memilih daerah
Terdapat tabel Legend yang terletak di sebelah kanan peta yang berfungsi
menjelaskan arti dari icon yang terdapat pada peta.
Dibawah peta terdapat tabel yang berisi detail dari setiap data yang dimasukan
ke database.
Untuk melihat statistik daerah rawan kriminal dapat menekan menu Statistic dan
akan muncul tampilan seperti ini :
10
Gambar 11. Halaman Statistic
User akan mendapati tampilan seperti diatas jika menekan menu statistic, yang
berisi statistik kasus kriminal per wilayah di DKI Jakarta. Dibawah statistic kasus
terdapat tabel info kriminal per wilayah.
Evaluasi Sistem
Setelah perancangan aplikasi Sistem Informasi Geografis ini selesai dibuat,
maka selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap sistem.
Berikut ini adalah beberapa evaluasi dari Web Sistem Informasi Geografis yang
dibuat :
1. Web berjalan lancar dan tidak ada bug atau error.
2. Fitur – fitur dalam web ini sudah menjawab permasalahan dari
perusahaan.
3. Posisi icon yang kurang akurat dikarenakan data lokasi/alamat yang di
terima masih tidak lengkap dan tidak tepat.
4. Masih ada kendala tampilan web bila dijalankan pada browser selain
google chrome.
5. Tidak adanya menu update data pada web.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
11
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil evaluasi terhadap Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Geografis untuk Persebaran Titik Kriminal di DKI
Jakarta adalah :
1.
2.
3.
Berdasarkan data yang didapat dari POLRI, maka penulis membuat
sebuah basis data untuk pemetaan wilayah DKI Jakarta guna mendeteksi
daerah– daerah rawan kriminal.
Aplikasi web Sistem Informasi Geografis untuk Persebaran titik kriminal
ini, sudah memecahkan masalah yang dihadapi oleh Bareskrim Polri
guna membantu dalam menampilkan daerah-daerah kriminal di Jakarta.
Masyarakat mengetahui letak persebaran titik kriminal di Jakarta dan
juga mengetahui statistik daerah mana saja yang paling rawan dan
kriminalitas apa yang paling mendominasi di daerah tersebut. Serta
menampilkan peta kriminal per kotamadya dan detail data kriminal
tersebut.
Selain itu, aplikasi ini dapat menambah, menampilkan dan menghapus data dari
peta yang diperlukan. Tetapi, kurangnya informasi pendukung lainnya membuat
aplikasi ini kurang spesifik dalam menentukan hasil yang dicapai.
Saran
Agar aplikasi Sistem Informasi Geografis ini dapat berjalan lebih
maksimal, maka disarankan melakukan hal-ha lsebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Data jalan dari aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan
persebaran titik kriminal lebih detail agar tampilan data di map tepat
dilokasi yang dituju.
Aplikasi harus dilengkapi dengan menu cetak/print.
Aplikasi diharapkan dapat terintegrasi dengan baik pada semua web
browser.
Data spasial (Peta / Layer Data) diharapkan dapat lebih spesifik sampai
ke wilayah administrasi kecamatan.
REFERENSI
Birdtheme (2012).Google Maps API v3 Tool.
http://www.birdtheme.org/useful/v3tool.html/(diakses
2012).
12
Desember
Connoly, Thomas., Begg, Carolyn. (2005). Database systems : A Practical Approach to
Design, Implementation, and Management, 3rd edition. Addison-Wesley, New
Jersey.
Distancesfrom(2012). Find Latitude Longitude.
http://www.distancesfrom.com/Latitude-Longitude.aspx/(diakses 15 Desember
2012).
12
Google Code
(2012). search developers.google.com
https://code.google.com/ (diakses 6 Desember 2012).
and
code.google.com.
Google Developer (2012). Google Maps JavaScript API v3.
https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/
(diakses 6 Desember 2012).
GPS Visualizer(2012). Convert multiple addresses to GPS coordinates.
http://www.gpsvisualizer.com/geocoder/(diakses 12 Desember 2012).
Svennerberg, Gabriel (2012). Adding Multiple Markers to Google Maps from JSON.
http://www.svennerberg.com/2012/03/adding-multiple-markers-togoogle-maps-from-json/(diakses 10 Desember 2012).
RIWAYAT PENULIS
Ahmad Mirza lahir di Jambi, 6 Desember 1991. Penulis menamatkan
pendidikan SMA di SMAN 1 Jambi dalam bidang IPA pada tahun 2008. Saat ini
penulis sedang menempuh Program Sarjana Strata 1 Tehnik Informatika di Universitas
Bina Nusantara, Jakarta.
Haidir Rahman lahir di Jakarta, 11 April 1991. Penulis menamatkan
pendidikan SMA di SMUN 23 Jakarta dalam bidang IPA pada tahun 2008. Saat ini
penulis sedang menempuh Program Sarjana Strata 1 Tehnik Informatika di Universitas
Bina Nusantara, Jakarta.
R. Dimas M.R.K lahir di Medan, 26 Maret 1990. Penulis menamatkan
pendidikan SMA di SMU Daar el_Qolam Tangerang, Banten dalam bidang IPA pada
tahun 2008. Saat ini penulis sedang menempuh Program Sarjana Strata 1 Tehnik
Informatika di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
13
14
Download