SISTEM PERADILAN PIDANA DAN PEREMPUAN

advertisement
SISTEM PERADILAN PIDANA DAN
PEREMPUAN
SAP VII
1
Marilyn G. Haft, meneliti penjara di Connecticut,
Maryland, Ohio, Massachusett, dan Kansas.
 Perempuan mengalami diskriminasi dalam SPP dan
penjara (lembaga koreksi).
Yang diteliti:
• Hukuman,
• Kenakalan remaja perempuan,
• Program pelatihan bagi narapidana perempuan,
• Hak pengasuhan anak selama menjalani hukuman,
• Hak melakukan aborsi,
• Hak memperoleh pendidikan dan standar pembebasan
bersyarat
2
Haft menemukan: jumlah perempuan yang dinyatakan
sbg kriminal dan dipenjara relatif rendah, dibanding
jumlah narapidana laki-laki (berdasar statistik terpidana)
Disebabkan karena, anggapan:
• Perempuan lebih patuh terhadap hukum dibanding
laki-laki,
• Sikap aparat penegak hukum lebih lunak dan
melindungi pelanggar perempuan dengan
membebaskan, memaafkan, dan tidak menahan pelaku
perempuan,
• Peran domestik yang dilekatkan pada perempuan 
perempuan kurang terkait dengan aktifitas publik yang
dekat dengan tindak kriminal
3
Perempuan memperoleh “keuntungan” karena
“diabaikan/dikeluarkan” dari sistem hukum utk
kasus-kasus tertentu. Dapat dilihat dari:
• Statistik kriminal,
• Jumlah napi perempuan,
• Lamanya hukuman.
4
Temuan Haft:
• Adanya larangan terhadap tindak pelacuran di beberapa
negara bagian USA, tetapi penuntutan ditujukan hanya
pada perempuan,
• Untuk kasus kejahatan/pelanggaran hukum yang sama,
perempuan dihukum lebih lama dibanding laki-laki, dengan
asumsi: bahwa aneh/keterlaluan bila perempuan
melakukan tindak kriminal, jadi perempuan harus menjadi
wanita baik-baik, bermoral, dan taat hukum,
• Perbuatan oleh perempuan yg melanggar hukum/kriminal
dipandang lebih serius dibanding laki-laki,
• Perempuan dinilai lebih bisa direhabilitasi,
• Remaja perempuan yg lari dari rumah, hamil diluar nikah,
sulit diatur sebenarnya bukan tindak kriminal, tetapi
dimajukan ke pengadilan, bahkan dipenjara dengan alasan:
perlindungan & mengawasi moral mereka.
5
Fasilitas di LAPAS
• Perpustakaan, rekreasi, liburan, tidak berlaku di
LAPAS perempuan, karena perempuan inferior.
• Program-program bagi perempuan tidak
menjamin kelak dapat dimanfaatkan utk bekerja
(bagi laki-laki, program lebih menjamin utk
bekerja seperti reparasi, pertukangan, dll).
• Standar memperoleh bebas bersyarat:
perempuan harus dapat menunjukkan tidak lagi
hidup dalam dosa
• Kriteria parole yg lebih berat dibanding laki-laki.
(Harus lebih patuh, taat, feminim)
6
Hak pengasuhan anak:
• Napi yg melahirkan anak di dalam penjara
diarahkan agar anaknya diadopsi (keluar dari
penjara).
• Ada penjara yg memberi kesempatan
pengasuhan selama 18 bulan.
• Adanya larangan anak mengunjungi ibunya atau
bertemu dengan anak tanpa kontak fisik.
• Setelah masa hukum, mantan napi sulit
memperoleh hak atas anaknya.
• Di beberapa negara bagian yg melarang aborsi,
napi perempuan sulit memperolehnya.
7
Di beberapa negara bagian, KDRT dianggap bukan
sebagai kejahatan, karena merupakan urusan
pribadi/keluarga:
• Dilakukan oleh individu lingkup privacy
• Dianggap tidak merugikan masyarakat,
• Pelaku bukan buronan/penjahat/kriminal.
Perilaku aparat terhadap KDRT:
• Cenderung mempengaruhi korban agar berhenti
menuntut (berdamai).
• Memberi informasi kepada korban bahwa korban
memiliki andil & ikut bertanggungjawab atas
kejadian.
• Kurang bukti  melanggar ketertiban
8
Diskriminasi dalam sistem peradilan:
• Kejaksaan mengutamakan kasus-kasus yang
tertangkap daripada delik aduan,
• Ragu melakukan penuntutan, karena ‘takut’
dianggap pelanggaran HAM,
• Polisi tidak mengeluarkan surat perintah
penahanan
9
Alasan korban mengajukan tuntutan:
• Ingin mengetahui apa yg akan dilakukan oleh
SPP,
• Konfirmasi kepada SPP bahwa dirinya adalah
korban kejahatan,
• Sejauh mana tingkat kepercayaan aparat
terhadap korban,
• Adanya pesan bahwa keadilan harus
ditegakkan.
10
Alasan korban menghentikan penuntutan:
• Sikap sinis aparat  kasus berlarut-larut
korban trauma dan frustasi
• Aparat genderless
• Intimidasi pelaku
• Ancaman ekonomi
• Memerlukan waktu lama dan tekat yang kuat
untuk meneruskan perkara
11
Download