BAB V PENCEMARAN LINGKUNGAN

advertisement
Oleh : Drs. JS. Sukardjo, M.Si
Pendahuluan
 Saat ini pencemaran terjadi dimana-mana, di dalam
bab ini akan dibahas tentang :
- Pencemaran Air
- Pencemaran Udara
- Pencemaran Tanah
Pencemaran
Air
• Menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1988
Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah : masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1).
• Pasal 2 membahas air pada sumber air menurut
kegunaan/peruntukkannya digolongkan menjadi:
- Gol.A: air yg dapat digunakan sbg air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
- Gol.B: air yg dapat dipergunakan sbg air baku untuk
diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
- Gol.C: air yg dapat dipergunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
- Gol.D: air yg dapat dipergunakan untuk keperluan
pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha
perkotaan, industri, dan listrik negara.
Sumber pencemar dan jenis-jenis bahan pencemar
Jenis Bahan Pencemar
Pengaruhnya
Unsur-unsur renik
Senyawa organ logam
Polutan anorganik
Asbestas
Hara-ganggang
Radionuklida
Asiditas, alkalinitas, salinitas tinggi
Zat pencemar organik renik
Pestisida
PBC
Carsinogen
Limbah minyak
Patogen
Detergen
Sedimen
Rasa, bau dan warna
Kesehatan, biota akuatik
Transpor logam
Toksisitas, biota akuatik
Kesehatan manusia
Entrofikasi
Toksisitas
Kualitas air, kehidupan akuatik
Toksisitas
Toksisitas, biota akuatik, satwa liar
Kesehatan manusia
Penyebab kanker
Satwa liar, estetik
Kesehatan
introfikasi., estetik
Kualitas air, estetik
Estetik
Unsur-unsur renik dalam air
 Istilah unsur-unsur renik (treace element) merujuk
pada unsur-unsur yang terdapat pada konsentrasi yang
sangat rendah dalam suatu sistem.
 Unsur renik adalah suatu unsur yang terjadi hanya
pada konsentrasi beberapa bagian per-sejuta (part
per-million = ppm) atau kurang.
 Unsur-unsur renik yang sangat penting dapat ditemui
dalam perairan alami, seperti pada tabel 5.2
• Unsur-unsur yang sangat berbahaya sbg bahan pencemar
di perairan, antara lain:
- Arsen: keracunan arsen yg akut dapat berasal dari
makanan yg jumlahya >100 mg unsur tersebut.
- Kadmium: bahan pencemar yg berasal dari pembuangan
limbah industri&limbah pertambangan.
- Timbal: terdapat dalam air dengan bil.oksidasi +2 dan
dikeluarkan oleh sejumlah industri dan pertambangan.
- Merkuri: masuk ke lingkungan melalui banyak sumber.
Selain dapat masuk secara langsung ke dalam perairan
alami dari buangan limbah industri juga dapat masuk
melalui air hujan dan pencucian tanah.
• Sianida dan bahan anorganik lainnya dalam air
– Sianida: salah satu bahan pencemar anorganik yg paling
penting.
– Amonia: produk utama dari penguraian (pembusukan)
limbah nitrogen organik yang keberadaannya
menunjukkan bahwa sudah pasti terjadi pencemaran
oleh senyawa tersebut.
– Hidrogen sulfida: dihasilkan dari proses pembusukan
bahan-bahan organik yang mengandung belerang oleh
bakteri anaerob juga sebagai hasil reduksi dengan
kondisi anaerob terhadap sulfat oleh mikro-organisme
dan sebagai salah satu bahan pencemar gas yang
dikeluarkan dari air panas bumi.
• Karbon dioksida bebas: sering kali terdapat dalam air
konsentrasi tinggi sehubungan terjadinya
pembusukan bahan-bahan organik, karbon dioksida
digunakan untuk melunakkan air, pada proses
rekarbonisasi dalam pengolahan air. Kandungan CO2
yg cukup tinggi mengakibatkan air akan lebih bersifat
korosif dan akan membahayakan kehidupan akuantik.
• Ion nitrit: terdapatdalam air sebagai “an intermediate
oxidation” dari nitrogen.
• Asbes dalam air: terjadi penumpukan (dumping) dari
takonit yg berasal dari penambangan bijih besi yg
mengandung asbes. Spt yg terjadi di daerah sekitar
“Danau Superior” dimana fiber (mengandung asbes)
banyak ditemukan dalam air minum.
 Ganggang dan Eutrofikasi
Istilah Eutrofikasi berasal dari bahas Yunani berarti
nutrisi/hara yang baik, yang menjelaskan suatu
kondisi dari suatu danau atau penampungan /sumber
air yang menyebabkan kemerosotan dari kualitas
airnya.
Aciditas, Alkalinitas, dan Salinitas
 Biota akuatik sensitif terhadap pH yg ekstrim, dalam
arti air sangat bersifat asam atau basa.
 Kelebihan alkalinitas sering disertai pH tinggi, di
beberapa daerah yang tanahnya mengandung
mineral2 bersifat basa akan memberi efek alkalinitas
tinngi terhadap perairannya.Kelebihan salinitas dalam
air dimanifestasikan oleh adanya karakterisasi
pembentukan garam2 putih dipinggiran suatu badan
air atau di atas tepi sungai.
 Salinitas air dapat meningkat oleh sejumlah aktivitas
manusia.
Oksigen, bahan Oksidan dan Reduktan
 Keberadaan oksigen sangat vital dalam perairan alami.
 BOD(Biochemical Oxygen Demand) adalah
banyaknya oksigen yang dikonsumsi/digunakan oleh
oksidasi dengan perantara mikroba dari bahan
pencemar air .
 Dalam zona perbaikan, populasi bakteri mulai
menurun dan tingkat kandungan oksigen atau oksigen
terlarut (DO/Disolve Oxygen) meningkat sampai
akhirnya air mencapai kondisi semula
Bahan Pencemar Organik
 Lihat tabel 5.4, yang termasuk jenis pencemar organik
adalah buangan domestik, komersial, proses
pembuatan makanan, dan industri merupakan
sumber yg mengandung bahan polutan dengan
kandungan yang cukup banyak
Sabun dan Deterjen
 Limbah domestik sering mengandung sabun dan deterjen
yang merupakan sumber potensial pencemar organik.
 Sabun adalah senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi,
seperti natrium strearat,C17H35COONa.
 Deterjen sintetik mempunyai sifat-sifat mencuci yg baik
dan tidak membentuk garam-garam tidak larut dengan
ion-ion kalsium dan magnesium yg biasa terdapat dalam
air sadah.
 Kunci utama deterjen adalah bahan surfaktan atau bahan
aktif permukaan.
Pestisida di dalam air
 Pestisida merupakan penyebab pencemaran
lingkungan yang utama, baik untuk pencemaran
tanah, udara dan air.
 Pestisida digolongkan sbg herbisida, insektisida, dan
fungisida.
 Insektisida ad 3 jenis: organochlor, organofosfat, dan
karbonat.
Radionuklida dalam lingkungan
perairan
 Inti radioaktif atau radionklida dalam jumlah yang sangat
besar, sebagai produk sampah dalam pembangkit tenaga
nuklir.
 Bahaya radiasi bagi organisme hidup disebabkan karena
reaksi-reaksi kimia berbahaya di dalam jaringan.
 Radium mrp radinuklida paling penting ditemukan dalam
air minum.
 Unsur-unsur Trans-Uranium mrp penghasi radiasi alpha
mempunyai umur panjang dan sangat toksik. Unsur-unsur
ini diantaranya neptonium, plutonium, americium,dan
curium.
PENCEMARAN UDARA DAN GAS
PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA
Masuk atau tercampurnya unsur2 berbahaya ke dalam
atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia, serta secara
umum menurunkan kualitas lingkungan.
DEFINISI PENCEMARAN UDARA (UUPLH NO.23
TAHUN 1997)
Masuk/dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke udara, dan atau berubahnya tatanan udara
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu dan
menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
UDARA:
Udara adalah suatu campuran gas yang
terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya
paling bervariasi yaitu uap air (H2O) dan
CO2.
DALAM UDARA TERDAPAT:
Oksigen (O2) untuk bernafas
2. Karbon dioksida (CO2) untuk fotosintesis
klorofil daun
3. Ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet dari
sinar matahari
1.
PENCEMARAN UDARA TERJADI DI MANA2:
Misal:
Di dalam rumah,
sekolah,
kampus,
kantor
disebut pencemaran dalam ruang (indoor air pollution)
Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di
luar ruangan (outdoor air pollution) mulai dari tingkat
lingkungan rumah, perkotaan hingga ke tingkat
regional bahkan sudah menjadi gejala global.
SUMBER PENCEMARAN UDARA
1. DARI KEGIATAN MANUSIA





Transportasi
Rokok
Industri
Penggunaan zat2 kimia yang disemprotkan ke udara
Kegiatan rumah tangga
2. DARI FAKTOR ALAM



Debu akibat letusan gunungapi
Semburan gas CO
Proses pembusukan sampah organik
PENGARUH PENCEMARAN TRANSPORTASI BAGI
KESEHATAN
 AKIBAT TIMBAL (Pb): stress, hambatan pertumbuhan




kecerdasan pada anak, sembelit, gangguan ginjal
akibat Pb dan gangguan sistem reproduksi
AKIBAT SULFUR OKSIDA: gatal2, hujan asam, paru2
kanker, flek dan bronchitis
AKIBAT HIDROKARBON DAN NITROGEN OKSIDA:
iritasi mata, peradangan mata, flek, paru2 dan
bronchitis
AKIBAT KARBON MONOKSIDA: sakit jantung dan
kekurangan oksigen
AKIBAT CO2: penyumbang terbesar terjadinya gas
rumah kaca
PENGARUH PENCEMARAN UDARA
PADA MANUSIA
Polutan: menjadi sumber penyakit virus, bakteri
Alergi: bakteri berpotensi menjadi infeksi
Kronis: menyebabkan kanker
Iritasi
PADA HEWAN
Terjadi melalui pakan hewan yang dicemari polusi udara.
Udara di atas normal: menyebabkan produksi hewan menurun dan
pada musim kering: menyebabkan pasokan rumput kurang
PADA TANAMAN
Menurunkan produksi beberapa jenis pangan, sayuran dan buah2an
PADA BENDA MATI LAIN
Menyebabkan kerusakan peralatan produksi, peralatan rumah tangga
korosi atau karat metal, korosi kawat listrik, merusak atau melapukkan
batu candi dan kereta api
PENCEMARAN UDARA BERUPA GAS
Dapat dibagi menjadi
 Belerang = Sulfur = S
 Sulfur Oksida (SOX )
 Sulfur Dioksida (SO2)
 Sulfur Trioksida (SO3)
 Nitrogen (NOX)
 Ozon (O3)
 Lubang Ozon
 Gas Rumah Kaca (GRK)
 Ikatan Karbon (C)
 Karbon Monoksida (CO)
 Karbon Dioksida (CO2)
 Hidrokarbon (HC)
PENCEMARAN UDARA BERUPA PARTIKEL
Dapat berupa:
 Debu padat
 Titik-titik cair
PENCEMARAN TANAH
 Tanah merupakan tempat penampungan berbagai
bahan kimia, misalnya gas SO2 dan NO.
 Tanah juga sbg tempat penampungan banyak limbahlimbah dari rembesan penumpukan sampah (landfill),
kolam lumpur (lagoon), dan sumber-sumber lainnya.
 Senyawa organik menguap (VOC), seperti benzen,
toluen, xeylen, diklorometan, triklorometan,
trikloroetana dan trikloroetena.
 Beberapa bahan pencemar senyawa organik terlihat pada
humus pada waktu terjadi proses pembentukan humus
dalam tanah.
 Pengikatan terjadi terhadap senyawa-senyawa yg
mempunyai kemiripan struktur dengan humus, spt
senyawa2 fenol dan anilin.
 Tanah menerima sejumlah besar pestisida sebagai akibat
dari penggunaan yang berlebihan pada pemberantasan
hama pertanian.
 Proses pengikatan suatu pestisida kepada tanah melalui
absorbsi secara fisik dgn energi van der waals yg terbentuk
dari interaksi dipole-dipole antara molekul pestisida dan
muatan dari partikel-partikel tanah. Proses tukar-ion (ion
exchange) sangat efektif dalam penggabungan senyawasenyawa organik kationik seperti herbisida paraquat,
kepada partikel-partikel tanah anionik.
 3 cara utama pestisida-pestisida mengalami degradasi
dalam atau di atas tanah:
1. degradasi kimia
2. reaksi fotokimia
3. biodegradasi
Degradasi kimia, reaksi fotokimia
dan biodegradasi
 Degradasi kimia
Degradasi kimia dari pestisida telah dibuktikan secara
eksperimen dalam tanah yang telah disterilkan dari semua
aktivitas mikroba.
 Reaksi fotokimia
Sejumlah pestisida mengalami reaksi fotokimia, yaitu
suatu reaksi yg berlangsung dengan terjadinya absorbsi
dari cahaya.
 Biodegradasi
Selain insek-insek, cacing, dan beberapa tanaman
memegang peran penting dalam biodegradasi dari
pestisida dan senyawa bahan pencemar organik namun
mikroorganisme yg punya peranan paling penting,
contohnya adalah Rhizosphere.
Aktivitas Pertanian dan kesehatan
 Menurut berbagai ahli tanah memberikan efek
nyata pada kesehatan, seperti efek dari
kekurangan uinsur-unsur hara mikro yang
terkandung dalam bahan makanan terhadap
kesehatan manusia, misal Selenium bersifat toksik
pada dosis tinggi dan dibutuhkan pada
konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini
memberikan efek yang merugikan bagi manusia
dan binatang.
 Terdapat korelasi yang positif antara kondisi
geografi tanah dengan kejadian atau tumbuhnya
kanker pada manusia
Erosi dan pelumpuran
 Erosi mengakibatkan tersingkapnya lap.tanah yang lebih
asam (pH rendah), terbentuk lapisan dgn kandungan
aluminium yg lebih tinggi, menurunkan kandungan bahan
organik (C) dan nitrogen(N), unsur-unsur hara lebih rendah,
dan terbentuk lap.bawah yang lebih padat.
 Erosi berpengaruh terhadap penurunan produksi tanah
akibat:
- Pemiskinan tanah/hilangnya tanah lapisan atas
- Memburuknya sifat fisik dan kimia tanah
- Berkurangnya aktivitas biologi tanah
- Tertutupnya tanah lapisan atas
Erosi menimbulkan pelumpuran sistem irigasi, pencemaran
air, dan berkurangnya kapasitas waduk. Erosi tanah dan
pelumpuran aliran sungai makin lama makin bertambah,
penyebabnya adalah penggundulan hutan di hulu sungai dan
tofografi/kemiringan tanah.
Limbah
padat
atau
sampah
 Sampah merupakan campuran dari berbagai bahan baik yg
tidak berbahaya spt sampah dapur (organik) maupun
bahan-bahan berbahaya dri buangan pabrik dan rumah
tangga yg dapat didaur ulang kembali atau tidak.
 Scr umum komposisi sampah dari tiap kota/negara:
- Kertas dan katun
± 35%
- Logam
±7%
- Gelas
± 5%
- Sampah halaman dan dapur
±37%
- Kayu
±3%
- Plastik, karet dan kulit
±7%
- Lain-lain
±6%
 Penanggulangan sampah secara tuntas belum
dapat dilakukan dan umumnya dibuang pada
penimbunan sampah terbuka (Open Dumping)
dan sanitary landfield.
 Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat
penumpukan sampah yaitu progaram 3R:
- Reduce: mengurangi atau mereduksi sampah
yang akan terbentuk
- Re-use : program pemakaian kembali sampah yg
sudah terbentuk , seperti penggunaan bahanbahan plastik, dsb.
- Recycle: Pengolahan ulang sampah sebelum
digunakan ( daur ulang).
THANK’S….
Download