Uploaded by User68916

TUGAS TOKSIKOLOGI

advertisement
RESUME TOKSIKOLOGI
OLEH
GRESIA ADELA SAPUTRI
1701040138
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
A. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup
dimuka bumi. Seperti ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia,
hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup dilaut,
tetapi sebagaian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah, oleh sebab itu
sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat
mendukung kehidupan dimuka bumi ini. Akan tetapi sebagaimana halnya pencemaran
air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasa terjadi karena kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida,
masuknya air permukaan tanah tercemar kedalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah industri yang dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (ilegal dumpling)
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah
sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya
juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air
permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar
tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi
sumber pencemar yang berasal dari sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah
rumah sakit, gunung merapi yang meletus/kendaraan bermotor dan limbah industri
secara umum pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri
dan limbah pertanian.
1. Limbah domestic
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan,
pasar tempat usaha, hotel dan lain-lain, kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta dan wisata dapat berupa limbah pertanian
a. Limbah berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng
dan bekas bahan bangunan menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan tetap
ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah
anorganik tidak terbiodegradasi yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat
di tembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganusme di
dalam tanah pun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati
karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang
b. Limbah cair berupa; tinja deterjen, oli, cat jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme
didalam tanah
2. Limbah industry
Limbah industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses misalnya sisa-sisa pengolahan,
industri pelapisan logam dan industri kima lainnya. Tembaga, timbal perak,
krome, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd, dapat mencemari tanah merupakan zat
yang sangat beracun terhadap ,ikroorganisme. Jika meresap kedalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat
penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah atau tanaman misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama
tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang dan
penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorganisme yang berguna didalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme didalamnya. Selain itu penggunaan pestisida
yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.
A. Dampak dari pencemaran tanah
1) Dampak pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung jalur masuk kedalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium berbagai macam pestisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak karena dapat menyebabkan kerusakan otak serta kerusakan ginjal.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukimia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
organofosfat dan karmabat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
2) Dampak pada lingkungan atau ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dan erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu penuh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimia tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia/ beracun
berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda
yang
hidup
dilingkungan
tanah
tersebut.
Akibatnya
dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paru
yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
B.
Upaya yang harus di lakukan
Limbah domestic yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang mudah terurai oleh tanah dan
sampah anorganik atau sampah yang ajan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu
yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah sampah organik yang mudah yang terurai
oleh tanah, misalnya dijadikan bahan ukuran kemudian kita tutup dengan tanah
sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat ompos dan
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barangbarang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah limbah tersebut
sebelum limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sientik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
a) Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah yaitu insitu dan exsitu. Pembersihan insitu adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan venting (injeksi) dan biomerediasi
Pembersihan exsitu meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibwah ke daerah yang aman. Setelah itu didaerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu tanah tersebut di simpan di
bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan exsitu ini lebih jauh dan
rumit.
b) Bioremediasi
Biomerediasi adalah proses pembersihan pencernaan tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Biomerediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (korban dioksida dan air)
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan bahan pencemar
yang perlu di tanggulangi langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan
terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan pada umumnya pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah atau mengurangi
terjadinya bahan pencemar antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk di uraikan oleh mikroorganisme
anatara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah
secara tertutup dan terbuka kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah
yang tidak dapat dibakar dapt digiling/di potong-potong menjadi partikelpartikel kecil kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan
5. Usakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang
dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme
Download