Dampak Kesehatan Faktor yang mempengaruhi penularan penyakit: Pertumbuhan penduduk yang cepat Komposisi umur penduduk – tua < muda Tingginya angka urabanisasi Sarana kesehatan lingkungan yang kurang Pendapatan keluarga yang masih rendah Pengetahuan pemeliharaan kesehatan belum memadai Contoh penyakit akibat air Bakteri 0.5-5μm mempunyai cell tunggal yang bervariasi dalam bentuk dan strukturnya Salmonella sp typhoid, salmonellosis Vibrio cholerae cholera Shigella sp bacillary dysentary E.Coli travellers diarrhoea Viruses Intracellular parasites 0.01-0.3um Hepatitus A infectious hepatitus Coxsackievirus diarrhoea Poliovirus polio Protozoa Single cells (cell tunggal), 1-500μm, feed on small organic particles, bacteria. Sering ditemui sebagai cysts excreted yang dapat hidup untuk priode yang lama contoh:. Entamoeba histolytica (amoebic dysentery), Giardia lambia, Cryptosporidia. Parasitic Worms: Often not fatal, but dehabilitating, causing lethargy, damage to internal organs. Urban slums in developing countries - over 90% of people can be infected (or multiply infected) at one time. e.g. Ascaris, Taenia. Hookworm Penyakit yang juga berhubungan dengan air yang ditularkan oleh nyamuk. Culex Anopheles Aedes aegypti • Dampak kesehatan yang terjadi akibat defisiensi lingkungan di karakterisasi dengan identifikasi penyebab spesifik dan pengaruhnya. Yang paling terkenal dalam 100 tahun terakhir dalam ilmu biologi adalah telah dapat mengidentifikasi organisme patogen yang mengakibatkan penyakit bagi manusia. • • Contoh di AS Tercatat laju kematian akibat penyakit tipus di Chicago dari tahun 1860 – 1942 yang mencapai puncak antara tahun 1890 dan 1900 dengan laju kematian 174 orang per 100.000 penduduk. Hal ini disebabkan oleh defisiensi Air Bersih, saluran drainase terbuka, stasiun pompa tercemar dll. DAMPAK BAHAN KIMIA Bahan-bahan kimia toksin telah mencapai manusia melalui udara, kontak kulit, air dan absorpsi makanan. Dalam sejarah terjadi penyakit akibat kandungan Pb, Hg, Si bebas, dan Mn yang ditimbulkan setelah beberapa tahun. Sebagai fakta bahwa kontaminasi udara yang terjadi di London, Lembah Meuse Belgia , dan Newyork AS menunjukkan bahwa pencemaran udara yang berakibat meninggalnya orang. Jenis sumber ditentukan oleh komponen dan konsentrasi campurannya yang di hirup. Kemudian kejadian pencemaran udara di Donora AS adalah didramatisasi adanya dan dampak residu pestisida sintentik organik dalam lingkungan umumnya. PESTISIDA Sifat residu-residu pestisida ini ada yang perlu digarisbawahi yang masuk kedalam rantai makanan yaitu DDT terdapat dalam lemak burung penguin di Antartika. Orang dapat menyimpan sebanyak 270 mg DDT per kg lemak untuk jangka waktu 18 bulan tanpa mengakibatkan dampak kesehatan yang nyata. Simpanan ini didapat dari masukan 35 mg/hari, yang dapat dianggap sebagai suatu keadaan yang menunjukkan bahwa DDT adalah mempunyai toksisitas sangat rendah. Berita selanjutnya menyatakan bahwa DDT adalah senyawa klorinasi karbon yang tidak terurai di lingkungan yang tentu dapat terdistribusi secara global melalui jalur binatang dan tanaman. Dengan kata lain DDT dapat berakumulasi melalui rantai makanan atau yang lebih umum dikenal dengan biomagnifikasi. Demikian juga senya organo klorin lainnya yang juga terkenal dengan sifatnya sebagai senyawa karsinogen. Bila diikuti secara seksama banyak senyawa kimia yang dikenal sebagai logam berat yang berdampak terhadap kehidupan seperti Pb, Hg, As, Cd, Zn, Ni, Cr, Fe dan senyawasenyawa lainnya seperti pestisida / herbisida yang sangat perlu diperhatikan penggunaannya dalam berbagai bidang aktivitas manusia. TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. Dampak toksis senyawa kimia ditentukan: Intensitas Durasi pemancaran terhadap organisme Ketahanannya dalam organisme dan Potensinya. Pengangkutan dan perubahan bentuk pencemar didalam lingkungan dipengaruhi oleh: 1.Sifat-sifat fisika-kimia pencemar 2. Proses pengangkutannya dalam lingkungan, dan 3. Proses perubahan bentuk pencemar tersebut. Struktur dan fungsi senyawa menentukan bioakumulasi, ketahanan, dan potensinya. Aktivitas biologi dari kimia toksis ini dalam organisme yang tercemar diawali dengan ikatan terhadap molekul penerima tertentu pada tingkat cell. Sifat kimia menentukan resiko akut dan koronis terhadap organisme yang tercemar. Sifat ini juga merupakan fungsi lansung dari struktur kimia senyawa tersebut. Sebagai contoh ketahanan diantara beberapa senyawa Pestisida, Herbisida, dan Fungisida.