Kepemimpinan….. (Air) 289 Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Daerah Kebupaten Maybrat Maximus Air Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected]) Abstract The results of this research showed that the leadership, communication, and motivation, together has an influence to employee performance, which will affect the performance of the organization in this case the performance of the Regional Secretariat Maybrat District. Leadership has an influence on employee performance, which will affect the performance of the organization in this case the performance of the Regional Secretariat Maybrat District. Communication has an influence to employee performance, which will affect the performance of the organization in this case, the performance of the Regional Secretariat Maybrat District. Motivation has an influence the performance of employees that will have an impact on the performance of the organization in this case the performance of the Regional Secretariat Maybrat District. Keywords: Leadership, Communication, Motivation, Performance, Civil Servants Abstrak Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan, komunikasi, dan Motivasi, secara bersama-sama bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat. Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat.Komunikasi bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat. Motivasi bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat Kata Kunci: kepemimpinan, komunikasi, motivasi, kinerja, pegawai negeri sipil. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 pengawasan Latar Belakang operasional kerja. 290 Selain Keberhasilan atau kegagalan suatu karyawan akan merasa dihargai dan diakui organisasi baik yang berorientasi bisnis kinerjanya, mereka juga dapat bekerja maupun publik, selalu dianggap sebagai lebih fokus dan kesalahan operasional keberhasilan atau kegagalan pemimpin. kerja dapat diminimalkan. Jadi dengan Begitu komunikasi pentingnya peran pemimpin efektif diharapkan terjadi sehingga isu mengenai pemimpin menjadi hubungan timbal balik antara karyawan faktor yang menarik perhatian para peneliti dengan pimpinan organisasi yang nantinya di bidang perilaku keorganisasian. Menon, akan berdampak pada membaiknya hasil (2002:135) kinerja menyatakan bahwa kualitas karyawan. Adanya pemimpin seringkali dianggap sebagai karyawan faktor terpenting dari keberhasilan atau pendapat, atau saran dalam penyelesaian kegagalan organisasi. akan masalah kerja merupakan cara efektif membawa konsekwensi setiap dalam berkomunikasi. Ketika pemimpin pemimpin Hal berkewajiban ini bahwa memberikan melalui partisipasi mendengarkan pemberian dan ide, menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh untuk pemahaman pada pegawai, mereka akan membina, menggerakkan, mengarahkan mengerti bahwa mereka sangat dihargai semua potensi tenaga kerja agar dapat selayaknya menyelesaikan semua beban kerja dengan pemimpin baik sesuai tujuan. mendengarkan dan memberi umpan balik Usaha lain untuk meningkatkan rekan kerja. yang sederhana semangat melalui komunikasi organisasi. Pemimpin (Mangkuprawira,2009:75). sensitif terhadap kerja dan berpikir kreatif yang Luthans (2006:223) mendefinisikan diinginkan karyawan. Dengan komunikasi motivasi sebagai langkah awal seseorang efektif melakukan tindakan atau gerakan yang organisasi bisa apa dengan kepada pegawai akan membangkitkan kinerja agar mencapai tujuan adalah harus Tindakan mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan memacu dan sehingga maksimal untuk mencapai keinginan atau dapat dengan kata lain motivasi adalah suatu kebutuhan informasi yang karyawan, diperoleh dipertimbangkan dan direalisasikan keputusannya. Organisasi dorongan seseorang yang berkerja ditunjukan secara kepada dapat seseorang untuk memacu semangat kerja memberikan dorongan pada karyawan guna memenuhi tujuan tertentu yang telah melalui digariskan. Setiap kegiatan yang dilakukan keterlibatan supervisor dalam Kepemimpinan….. (Air) oleh seseorang didorong suatu buruk maka kinerja instansipun buruk dan kekuatan dalam diri yang disebut motivasi. sebaliknya kinerja pegawai baik maka Demi kinerja instansipun baik. tercapainya oleh 291 tujuan organisasi, karyawan memerlukan motivasi untuk Menurut Peraturan Menteri bekerja lebih rajin. Dengan motivasi kerja Pendayagunaan Apratur Negara Nomor : yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih PER/20/M.PAN/11/2008” mendefenisikan giat dalam melaksanakan pekerjaannya. kinerja sebagai unjuk kerja, prestasi kerja, Sebaliknya dengan motivasi kerja yang tampilan rendah mempunyai memperoleh hasil kerja untuk mencapai semangat bekerja, mudah menyerah, dan sasaran kerja yang diukur melalui prinsip – kesulitan prinsip penilaian yang objektif, struktural, karyawan tidak dalam menyelesaikan hasil kerja, capaian pekerjaannya. Motivasi kerja karyawan akuntabel, dalam suatu organisasi dapat dianggap dalam sederhana dan dapat pula menjadi masalah produktifitas atau aktifitas untuk mencapai yang kompleks, karena pada dasarnya tujuan. Jadi kinerja merupakan State of manusia mudah untuk dimotivasi dengan condition dari suatu pelaksanaan kerja memberikan menjadi dalam mencapai sesuatu yang diinginkan ( keinginannya. Masalahnya ialah keinginan tujuan, sasaran, hasil yang di inginkan, setiap orang berbeda satu dengan yang kondisi yang di inginkan, perubahan yang lain. di inginkan) apa yang Pengelolaan sumber daya manusia partisipatif tingkat dan dalam kecepatan transparan / efisiensi, Faktor komunikasi juga di pandang keberhasilannya dapat diukur dari kinerja sebagai para pegawai yang ada dalam organisasi mempengaruhi kinerja pegawai sebab itu. Kinerja merupakan hasil kerja individu kurang yang tergambar pada kualitas dan kuantitas atasan dan bawahan sebagai staf sehingga hasil kerja.. Kinerja antara individu dengan pembinaan pegawai secara berjenjang individu yang lain tentu saja dapat tidak berbeda, aspek melaksanakan tugas – tugas organisasi. pendorong yang berbeda-beda. Kinerja Putusnya komunikasi akibat kesenjangan individu sangat penting karena kinerja politik individu dalam sebuah instansi akan pemnghambat utama sehingga tugas tugas menentukan pengkoordinasian diakibatkan efektif oleh tidaknya kinerja instansi tersebut. Apabila kinerja pegawai salah satu efektifnya faktor komunikasi berjalan maksimal dipandang sebagai sama sekali yang antara dalam faktor tidak berjalan. Hal lain yang di pandang sebagai Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 faktor penghambat adalah kurangnya motivasi yang diberikan agar pegawai 292 Argumen Orisinalitas / Kebaruan Penelitian ini merasa termotifasi untuk bekerja secara referensi efektif menyelesaikan tugas – tugas yang mengembangkan di percayakan. Hal ini dapat diukur dari Penelitian kurangnya untuk adalah Dhermawan, Sudibya, dan Utama, menjalankan tugas kedinasan sehari – hari (2012), Susanta, Nadiasa, dan Adnyana serta kurangnya sikap profesionalisme (2013), Kiswanto (2010), I Wayan Niko pegawai dalam melaksanakan tugas seperti Susanta, Mayun Nadiasa, Ida Bagus Rai tingkat kehadiran pegawai yang hanya (2013) dan Arifin (2004) serta I Nyoman mencapai 60% serta tidak tersedianya Jaka Alit Wiratama dan Desak Ketut laporan kerja dan tidak terselesaikannya Sintaasih (2013). disiplin pegawai penelitian menggunakan terdahulu model terdahulu untuk penelitian. yang digunakan tugas – tugas pegawai. Hal ini tentu saja meyebabkan organisasi terganggunya kinerja Kajian Teoritik dan Empiris Sekretariat Daerah Kepemimpinan di Kabupaten Maybrat secara menyeluruh. Fenomena yang terjadi pada kinerja dengan Kinerja Pegawai Kinerja pegawai dilepaskan adalah belum terpadunya kekompakan Menurut kerja Karyawan dengan pimpinan, tidak kepemimpinan atasan dalam memberikan terdapat komunikasi yang efektif antara kontribusi Pimpinan dan bawahan serta kurang pencapaian kinerja yang optimal dilakukan maksimalnya sangsi yang berikan kepada melalui lima cara yaitu: (1) Pemimpin bawahan walaupun motifasi telah di mengklarifikasi apa yang diharapkan dari sediakan. Hasil observasi menunjukan karyawan, secara khusus tujuan dan bahwa kinerja pegawai masih sangat sasaran dari kinerja mereka. (2) Pemimpin rendah menjelaskan pengkajian dan perlu evalwasi dilakukan secara harapan Bass peran dapat pegawai Sekertariat Daerah Kaupaten sehingga dari tidak (1990: pada 37), karyawan bagaimana tersebut. pemimpinnya. (3) peran untuk memenuhi Pemimpin menyeluruh demi perbaikan - perbaikan mengemukakan kriteria dalam melakukan kinerja pegawai di Sekretariat Daerah evaluasi dari kinerja secara efektif. (4) Kabupaten Maybrat demi peningkatan Pemimpin memberikan umpan balik ketika pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan karyawan telah mencapai sasaran, dan (5) kemasyarakatan. Kepemimpinan….. (Air) Pemimpin mengalokasikan imbalan berdasarkan hasil yang telah mereka capai. Teori Path Goal (Evans, 1970: 279- Komunikasi interpersonal 293 oleh Spritzer dkk (1999, dalam Ferris, 2003: 35) diketahui berpengaruh terhadap 282; House,1971: 96; House & Mitchell, aktivitas-aktivitas koordinasi yang lebih 1974 dalam Yulk, 1989: 200) mengatakan baik, dan sebagai hasilnya, kinerja tim bahwa pemimpin mendorong kinerja yang meningkat. Ashkanasy dan Hooper (1999, lebih tinggi dengan cara memberikan dalam Ferris, 2003:71) beralasan bahwa kegiatan-kebiatan mempengaruhi komitmen afektif terhadap orang lain bawahannya agar percaya bahwa hasil diperlukan untuk komunikasi yang positif. yang berharga bisa dicapai dengan usaha Dengan demikian, semakin kohesif suatu yang tim serius. yang Menurut Yulk (1989), yang berlaku secara Kepemimpinan kerja, semakin menguntungkan pula positif dan upaya-upaya universal menghasilkan tingkat kinerja dan komunikasi tim. Lebih lanjut, Wong dan kepuasan bawahan yang tinggi. Dapat Law (2002: 244-248) menemukan bahwa dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang komunikasi yang positif diperlukan untuk memainkan peranan yang sangat dominan menunjang keberhasilan dalam lingkungan dalam dalam kerja. Dengan kata lain, komunikasi yang menyelenggarakan berbagai kegiatannya efektif berpengaruh untuk meningkatkan terutama upaya-upaya koordinasi, yang selanjutnya keberhasilan terlihat organisasi dalam kinerja para karyawannya (Siagian, 2003:3). akan meningkatkan kinerja tim. Komunikasi dengan Kinerja Pegawai Motivasi dengan Kinerja Pegawai Zorn dan Violante (1996 dalam Penelitian mengenai hubungan antara Payne, 2005: 36) mendapati hubungan motivasi kerja karyawan dan kinerja yang karyawan sebenarnya telah dilakukan oleh signifikan antara kemampuan komunikasi kognitif pada mobilitas ke atas para dan tingkat pekerjaan. Scudder dan Guinan antaranya adalah Oliver dan Anderson (1989, dalam Payne, 2005: 44) mendapati (1994: 57-60), Cravens dkk. (1993: 48). hubungan karyawan Hasil penelitian dari Oliver dan Anderson (pengembang sistem) kemampuan untuk (1994) menunjukkan adanya pengaruh memelihara komunikasi, dan memelihara positif hubungan user dengan rating supervisor karyawab. Uji empirik yang dilakukan atas kinerjanya. dalam penelitian ini terhadap beberapa signifikan antara peneliti terdahulu. motivasi Beberapa terhadap di kinerja Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 294 proposisi yang mereka ajukan pada Adnyana (2013) Menemukan bahwa penelitian mereka sebelumnya ternyata individual pengaruh antara kompensasi memberi dukungan empirik atau sesuai dan dengan kesimpulan pada penelitian mereka karyawan terdahulu. Melalui program-programnya hubungan signifikan antara kompensasi suatu dan kepemimpinan secara parsial terhadap perusahaan memotivasi kepemimpinan adalah kinerja signifikan. Adanya karyawannya agar bekerja dengan lebih kinerja baik dengan harapan bahwa upaya ini akan Hubungan signifikan antara kompensasi berdampak dan positif yang berupa diperoleh terhadap dari kepemimpinan hasil analisis. secara simultan peningkatan kinerja tenaga kerja. Strategi terhadap kinerja dan kinerja karyawan jasa memotivasi kontruksi di Denpasar dipengaruhi variabel karyawan meningkatkan kendali dari karyawan untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi kompensasi dan kepemimpinan. Penelitian dari M. Kiswanto (2010) Hasil analisis menunjukkan kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh positif dan Kajian Empiris Penelitian dari Dhermawan, signifikan terhadap kinerja karyawan, dan Sudibya, dan Utama, (2012). Menemukan komunikasi bahwa motivasi dan lingkungan kerja dominan terhadap kinerja karyawan. I berpengaruh tidak signifikan terhadap Wayan Niko Susanta, Mayun Nadiasa, Ida kepuasan kerja sementara kompetensi dan Bagus Rai (2013) kompensasi kompensasi dan kepemimpinan terhadap berpengaruh signifikan. mempunyai menemukan bahwa Motivasi dan kompetensi berpengaruh kinerja tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Adanya sementara lingkungan kerja, kompensasi kompensasi dan kepemimpinan secara dan parsial terhadap kinerja .. kepuasan kerja berpengaruh signifikan. Hasil penelitian berimplikasi karyawan pengaruh hubungan Semakin kerja, komunikasi dan kompensasi signifikan. signifikan antara Arifin (2004) menemukan bahwa 1) terhadap motivasi, kondisi lingkungan kompetensi, adalah puas yang pekerja terjadi terhadap di dalam pegawai yang perlu ditingkatkan guna perusahaan, maka semakin tinggi kinerja meningkatkan kepuasan kerja dan apabila karyawan tersebu. 2) Variabel Iklim kepuasan kerja pegawai meningkat maka Komunikasi kinerja pegawai juga akan meningkat. signifikan yang paling besar terhadap Penelitian dari Susanta, Nadiasa, dan kinerja karyawan. Dikarena karyawan mempunyai pengaruh Kepemimpinan….. (Air) 295 menginginkan terjadinya komunikasi yang yang ada di Sekretariat Daerah kabupaten mendukung sukses kerjanya. 3) Dari hasil Maybrat dijadikan sampel berjumlah 121 analisis diperoleh bahwa variasi atau Pegawai Negeri Sipil. Metode analisis perubahan yang terjadi pada variabel tidak yang digunakan adalah statistik deskriptif bebas dapat dijelaskan sebesar 97 % oleh dan analisis regresi linear berganda. perubahan variabel bebasnya. Sedangkan sisanya sebesar 3 % dijelaskan oleh Pembahasan variabel lain di luar variabel dalam Uji Validitas Dan Reliabilitas penelitian ini. I Nyoman Jaka Alit Hasil pengujian validitas variabel Wiratama dan Desak Ketut Sintaasih X1, variabel X2 variabel X3 dan variabel (2013) bahwa Y memiliki indikator yang valid. Hasil kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, pengujian validitas dan reliabilitas dari tiap serta secara variabel menunjukkan bahwa pertanyaan- simultan berpengaruh signifikan terhadap pertanyaan atau kuesioner dari semua kinerja variabel adalah valid dan reliabel sebab menemukan disiplin kerja karyawan. karyawan Secara parsial kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, serta disiplin kerja karyawan telah memenuhi kriteria. juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji Asumsi Klasik Nilai Durbin Watson (DW)sebesar 1,784 (lihat lampiran) atau menunjukkan Metode Penelitian bahwa nilai 1,65 <DW=1,784< 2,35 maka Disain penelitian ini menggunakan dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi jenis penelitian asosiatif (Sugiyono, 2012: autokorelasi dalam model regresi. Dari 55) dimana penelitian ini diadakan untuk hasil uji multikolinieritas menunjukkan mengetahui hubungan antar variabel atau nilai VIF untuk masing masing variabel X secara lebih spesifik untuk mengetahui berkisar di angka satu dan nilai tolerance memiliki variabel ganda, objek tunggal, mendekati angka satu. Dengan demikian pola hubungan dan pengaruh antar variabel dapat disimpulkan model regresi tidak yaitu: Kepemimpinan (X1), Komunikasi terdapat masalah multikolinieritas. Untuk (X2), Motivasi Kerja (X3), terhadap titik-titik mengikuit arah garis diagonal, Kinerja (Y). Penelitian ini oleh peneiti dengan demikian model regresi memenuhi ditetapkan menggunakan metode sampel asumsi normalitas jenuh / sensus, artinya seluruh populasi Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 296 Uji Hasil Analisis Regresi Berganda Koefisien korelasi digunakan untuk melihat pengaruh kepemimpimam, pengaruh memperlihatkan secara bahwa persial kepemimpinan berpengaruh pada kinerja pegawai di komunikasi dan motivasi terhadap Kinerja Kantor Sekretariat Daerah Pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Maybrat. Kabupaten kepemimpinan harus diperhatikan oleh Maybrat.Hasil koefisien Pengaruh Kabupaten dari korelasi atau R sebesar 0,633. Nilai Rini pimpinan yang berada di antara 0 ≤ R=0,633≤ 1 melaksanakan tugas sebagai pemimpin menunjukan bahwa garis regresi yang memberi terbentuk variabel peningkatan kinerja pegawai yang akan terikat sebesar 63,3%. Hal ini memberi arti berdampak positif peda kinerja organisasi bahwa kepemimpinan, komunikasi dan yaitu Kinerja Kantor Sekretariat Daerah motivasi berpengaruh positif terhadap Kabupaten Maybrat. Kinerja Pegawai di Kantor Sekretariat menunjang Daerah Nadiasa, dapat meramalkan Kabupaten Maybrat sebesar agar variabel perilaku dampak positif terhadap Penelitian ini penelitian dan dalam dari Adnyana Susanta, (2013); M. 63,3%.dan sisanya yang mempengaruhi Kiswanto (2010); I Wayan Niko Susanta, Kinerja 36,7% Mayun Nadiasa, Ida Bagus Rai (2013); dipengaruhi oleh variabel yang tidak yaitu kepemimpinan berpengaruh terhadap diteliti dalam penelitian ini. kinerja pegawai. pegawai, Uji sebesar hipotesis secara simultan Kepemimpinan merupakan aspek dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang selalu ada dalam setiap organisasi. secara bersama variabel kepemimpinam Pengertian ,komunikasi dan motivasi terhadap Kinerja Hasibuan, Pemimpin Pegawai di Kantor Sekretariat Daerah seseorang yang Kabupaten wewenang dan Maybrat. Variabel Kepemimpinan (leader) Menurut adalah mempergunakan kepemimpinannya, kepemimpinam ,komunikasi dan motivasi mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sangat sebagian pekerjaannya dalam mencapai signifikan berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai di tujuan Kantor Sekretariat Daerah Kepemimpinan Kabupaten Maybrat. organisasi. (Hasibuan, dipahami 2009). sebagai seseorang dengan figur tertentu memimpin orang lain dan dirinya sendiri dalam suatu Kepemimpinan Pegawai Terhadap Kinerja organisasi baik orgnisasi swasta maupun organisasi pemerintah. Menurut Rivai 297 Kepemimpinan….. (Air) (2005:2), kepemimpinan adalah meliputi untuk proses mempengaruhi dalam menentukan Kepemimpinan merupakan subjek yang tujuan organisasi, memotivasi perilaku penting di dalam manajemen dan ilmu pengikut administrasi karena kepemimpinan terkait untuk mempengaruhi mencapai tujuan, interprestasi peristiwa-peristiwa para mengenai pengikutnya, mencapai dengan tujuan hubungan bawahan di bersama, antara dalam c) atasan dan organisasi, d) peng-organisasian dan aktivitas-aktivitas Kepemimpinan untuk memelihara berorientasi kepada manusia dan dapat hubungan kerja sama dan kerja kelompok, diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku perolehan dukungan dan kerja sama dari organisasi. mencapai sasaran, orang-orang di luar kelompok organisasi. Pengertian Berdasarkan proses pendapat yang serupa dikemukakan oleh Rivai (2005), Hasibuan dikemukakan oleh Hasibuan (2009:170) (2003) dan Isianto (2009) maka dapat “Kepemimpinan seorang disimpulkan perilaku suatu cara seorang pemimpin dalam pemimpin adalah yang atau merupakan cara mempengaruhi kepemimpinan merupakan bawahan agar mau bekerja sama dan usahanya bekerja secara efektif dan efisien untuk bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi”. Pengertian mencapai menurut Istianto (2009:87) ada beberapa Kepemimpinan definisi seseorang kepemimpinan yang dapat untuk tujuan mempengaruhi organisasi. berarti dengan figur Juga bagaimana tertentu dan mewakili tentang kepemimpinan, yaitu berdasarkan teori tertentu berusaha untuk sebagai berikut : a) Kepemimpinan adalah menjadi pemimpin bagi orang lain dan suatu bagi dirinya sendiri. kegiatan dalam memimpin sedangkan pemimpin adalah orangnya yang memiliki kemampuan untuk Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mengikuti apa yang Berdasarkan komunikasi berpengaruh terhadao kinerja pegawai di diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin Kantor harus Maybrat. Sesuai hasil ini maka pemeimpin mampu mengatur dan Sekretariat melakukan Daerah Kabupaten mempengaruhi orang lain untuk mencapai harus tujuan bersama, b) Kepemimpinan adalah mengarahkan pegawai agar mereka selalu dimana seorang pemimpin harus mampu berusaha melakukan komunikasi yang mengatur dan mempengaruhi orang lain berdampak pada tindakan peningkatan yang kinerja Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 298 pegawai, sebab pegawai akan peningkatan kinerja Faules (2006:31) adalah pertunjukkan dan meningkatkan kinerja penafsiran pesan di antara unit-unit organisasi yaitu kinerja Kantor Sekretariat komunikasi yang merupakan bagian dari Daerah Kabupaten Maybrat. Penelitian ini suatu menunjang penelitian dari M. Kiswanto (2005:4) (2010); yaitu kepemimpinan berpengarauh adalah pertukaran pesan verbal maupun terhadap kinerja pegawai. nonverbal Merujuk tertentu. Muhammad mendefinisikan antara komunikasi pengirim dengan pengertian- penerima pesan untuk mengubah tingkah pengertian tentang komunikasi yang pada laku. Dalam hal ini pengirim pesan yang dasarnya berdampak pada kinerja pegawai, dimaksud seperti pengertian komunikasi sebagai kelompok, atau organisasi. Sedangkan bentuk penyampaian berbentuk penerima pesan dapat berupa anggota verbal atau Komunikasi organisasi, pimpinan, ataupun kelompok diperlukan non pada organisasi pesan verbal. untuk mempercepat dan dapat berupa individu, dalam organisasi tersebut. memperjelas suatu hal. Tanpa komunikasi Menurut Wursanto yang baik maka hal tersebut tidak dapat komunikasi berlangsung dengan baik pula. Menurut organisasi karena: a) Menimbulkan rasa Effendy (2000: 5), komunikasi adalah kesetiakawanan proses penyampaian suatu pesan oleh bawahan dengan atasan, bawahan dengan seseorang bawahan, kepada orang lain untuk sangat (2003:159) penting dan atasan dalam loyalitas dengan atasan, pegawai pendapat, atau perilaku baik langsung Meningkatkan secara lisan maupun tak langsung melalui pegawai; c) Meningkatkan moral dan media . Mckenna dan Beech, (2000:224) disiplin Komunikasi pimpinan proses dalam organisasi; dan memberitahu atauuntuk mengubah sikap, merupakan dengan antara kegairahan pegawai; dapat d) kerja Semua mengetahui b) para jajaran keadaan pengaturan organisasi untuk memelihara bidang yang menjadi tugasnya sehingga agar manajemen dan para karyawan tetap akan mengetahui operasional hal-hal yang relevan. berlangsung yang efisien; pengendalian e) Semua Hariandja (2002:153) menyatakan bahwa pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, komunikasi adalah proses menyampaikan peraturan-peraturan, informasi dari satu pihak kepada pihak lain yang telah ditetapkan oleh pimpinan untuk mendapatkan saling pengertian. organisasi; f) Komunikasi organisasi menurut Pace dan dibutuhkan pegawai dapat cepat dan tepat ketentuan-ketentuan Semua informasi yang Kepemimpinan….. (Air) diperoleh; g) Meningkatkan rasa tanggung Menurut Handoko 299 (1996:252), jawab semua pegawai; h) Menimbulkan motivasi diartikan sebagai keadaan dalam saling pengertian diantara pegawai; i) pribadi Meningkatkan keinginan kerjasama diantara seseorang individu yang mendorong untuk melakukan pegawai; dan k) Meningkatkan semangat kegiatan – kegiatan tertentu guna tujuan. korp di kalangan pegawai. Motivasi menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu, sbab pada dasarnya Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Motivasi terhadap memadukan keinginan dan energi dalam kinerja pegawai di Kantor Sekretariat mencapai sesuatu tujuan tertentu. Menurut Daerah Kabupaten Maybrat.. Hasil ini Nawawi memberi harus dorongan, sebab atau alasan seseorang diperhatikan agar memberi dampak positif melakukan sesuatu. Motivasi menggerakan pada kinerja pegawai yan berdampak pada seseorang untuk bertindak atau berperilaku kinerja organisasi yaitu kinerja Kantor serta melakukan sesuatu secara sadar. Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat. Motivasi Penelitian ini menunjang penelitian dari memulai, Dhermawan, Sudibya, dan Utama. (2012), mempertahankan yaitu (Hanafi, 2003:306). Dengan demikian arti berpengaruh motivasi adalah daya penggerak yang bahwa motivasi motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai (2005:351), bahkan motivasi membuat berarti seseorang melaksanakan kegiatan dan tertentu menjadi jelas bahwa motivasi merupakan Pemahaman secara umum bahwa salah satu faktor penting yang mendukung ada motivasi tertentu yang mendasari prestasi kerja. setiap perilaku manusia. Menurut Pandji Menurut Mathis dan Jackson Anoraga (2010), Setiap tindakan manusia (2003:114), motivasi adalah keinginan mempunyai tujuan atau motivasi baik itu dalam diri seseorang yang menyebabkan disadari maupun tidak disadari. Hal ini orang tersebut bertindak. Biasanya orang menjadi alasan mengapa seseorang perlu bertindak karena suatu dimotivasi supaya bisa memberi kontribusi mencapai tujuan. Memahami motivasi bagi sangatlah penting karena kinerja, reaksi kebutuhan dan kepentingan kompensasi alasan untuk organisasi. Tanpa motivasi, seseorang terhadap tidak akan memberikan kontribusi yang sumber berarti bahkan cenderung merugikan. dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. daya dan manusia persoalan yang lain Pendekatan untuk memahami motivasi Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 300 berbeda - beda, karena teori yang berbeda dengan mengembangkan pandangan dan model mendapatkan hasil yang sebaik mungkin mereka sendiri. Teori motivasi manusia pula. yang dikembangkan oleh Maslow dalam penggerak yang menggerakkan seseorang Mathis untuk dapat berusaha mencapai apa yang dan Jackson mengelompokkan (2003:114), kebutuhan manusia sebaik mungkin Motivasi dan merupakan ingin mesin ia inginkan menjadi lima kategori yang naik dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan lebih Kesimpulan dan Rekomendasi mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan Kesimpulan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki yang diperoleh kesimpulan (1) Kepemimpinan, terkenal terdiri atas kebutuhan fisiologis, komunikasi, dan Motivasi, secara bersama- kebutuhan sama bepengaruh terhadap kinerja pegawai akan Maslow Berdasarkan hasil analisis maka keselamatan dan keamanan, kebutuhan akan kebersamaan yang dan akan organisasi dalam hal ini kinerja Kantor aktualisasi diri. Motivasi itu adalah sesuatu Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat. yang kompleks karena di dalamnya sudah (2) Kepemimpinan berpengaruh terhadap tercakup pikiran, perasaan dan pengalaman kinerja pegawai yang akan berdampak masing-masing individu (Werhter dan pada kinerja organisasi dalam hal ini Davis, 1996:500). Motivasi seseorang kinerja sering dipengaruhi, secara internal, oleh Kabupaten kepercayaan, nilai, minat, rasa takut, dan bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang sebagainya, dan secara eksternal oleh akan berdampak pada kinerja organisasi bahaya, lingkungan atau tekanan dari dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat orang tertentu. Daerah Kabupaten Maybrat (4) Motivasi kasih sayang, Berdasarkan kebutuhan berdampak Kantor pada Sekretariat Maybrat. (3) kinerja Daerah Komunikasi yang bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Handoko 1996: 252; akan berdampak pada kinerja organisasi Nawawi 2005: 151; Hanafi 2003: 206; dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Mathis dan Jackson 2003:114; Werhter Daerah Kabupaten Maybrat dan Davis 1996: pendapat akan 102, maka disimpulkan bahwa motivasi dapat adalah keinginan dalam diri yang mendorong seseorang untuk dapat melakukan sesuatu Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini maka rekomendasi yang Kepemimpinan….. (Air) 301 dapat disampaikan (1) Disarankan kepada yaManusia.Edisi pemimpin .Yogyakarta. dalam melakukan hal suatu ini pemimpin perbaikan atau Hasibuan, Malayu. 2.BPFE S.P., (2005). menentapkan kebijakan tentang aturan- Manajemen Sumber Daya Manusia. aturan Bumi Aksara, Jakarta. kerja peningkatan yang kinerja diarahkan pegawai, pada melalui Hariandja, Efendi M. T., (2002). pembenahan kepemimpinan, komunkasi Manajemen Sumber Daya Manusia.: dan motivasi pada semua individu baik Gransindo, Jakarta. pimpinan maupun pegawai bawahan. (2) Selanjutnya, apabila pemimpin dapat Istianto, Bambang., (2009). Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif melaksanakan kepemimpinan, komunikasi Pelayanan Publik.: Mitra Wacana dan motivasi dengan cara baik dan Media. Bogor pegawai bawahan dapat melaksanakan Luthans, Fred., (2006). PerilakuOrganisasi komunikasi dan motivasi yang baik maka 10th. Edisi Indonesia. Yogyakarta: kinerja individu maupun kinerja organisasi Penerbit ANDI. Yogyakarta dapat meningkat dengan baik Mangkunegara, AA Anwar Prabu, (2007), “ Evaluasi L dan Tanjung, Manajemen H., (2003). Motivasi.: Pt. Prenhallindo, Jakarta. RinekaCipta, Jakarta. Manajemen Sumber Daya Manusia Rosda Karya. Mangkuprawira, Sjafri Tb., (2009). Bisnis, Brahmasari (2008) Manajemen, Pengembangansumberdayamanusia. Jakarta: PenerbitRineka. Manusia, PenerbitGhalia. Jakarta. Gomes, F. C., 2003, Manajemen Sumber Manusia, dan Sumberdaya Manusia. IPB Press, Bogor. Margono., (2004). Metodologi Penelitian Cushway (2008), ManajemenSumber Daya Penerbit andi, Yogyakarta Handoko, Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2009. Perusahaan. Bandung: PT. Remadja Arikunto, S. (2002).ProsedurPenelitian.: Daya manajemen”, Bandung PT. Refika Aditama. Daftar Pustaka Arep, kinerja Pendidikan.: Rineka Cipta. Jakarta Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Mathis, Robert L and John H Jackson., Hani T.,(2002). ManajemenPersonaliadanSumberDa (2003). Human resource Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 302 Management, Tenth Edition.: Thomson South-Western, Ohio McKenna, Stoner, James A.F; Freeman, R. Edward; Gilbert Eugene dan Nic Beech., (2000). How to built a corporate culture Penerbit : Harvard Business school Publishing JR, Daniel. R, 1996, Manajemen, Jilid I, PT Bhuana Ilmu Populer Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta. Bandung. Menon, Maria E., (2002). ”Perceptions of Tika 2008).ManajemenPerilakuOrganisasi, Pre-Service and In-Service Teachers PendayahgunaanSumbarDayaManus Regarding The ia. Effectiveness of Elementary School Leadership in ke-2, STIE YPKM Yogyakarta. Cyprus”, The International Journal Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian of Educational Management, 16 untuk Skripsi dan Tesis Bisni. Edisi February. 8. Jakarta : PT. Raja Grafindo Muhammad, Arni., (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Nawawi, Hadari.,(2005). Persada. Werther, William Davis.,(1996). B. & Human Resources And ukBisnis yang Kompetitif, Penerbit International Edition. McGraw-Hiil, Gajah Inc., USA. Mada University Press, Wayne, R Management. Wursanto, Ig., (2002). Dasar-dasar Ilmu dan Don F. Faules., (2006). Komunikasi organisasi, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Rivai, Veithzal., (2008). Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi.: Rajawali Press, Jakarta. Sedarmayanti., Personal Keith ManajemenSumberDayaManusiaunt Yogyakarta. Pace, Edisi (1995). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.: Ilham Jaya., Bandung Siagian, Sondan., (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, ed. 1, cet. 10.: Bumi Aksara, Jakarta. Organisasi. Publisher Yogyakarta: Andi