ARTIKEL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 3 Singaraja Oleh : Ketut Canggih Dhermawan 0814021018 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2013 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 3 Singaraja Oleh : Ketut Canggih Dhermawan 0814021018 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA N 3 Singaraja semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 orang. Objek penelitian adalah kreativitas dan hasil belajar. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus. Data kreativitas belajar dikumpulkan melalui observasi, dan data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan test uraian. Data yang sudah terkumpul tersebut, selanjutnya dianalisis secara deskiptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata skornya sebesar 66,75 dengan kategori cukup kreatif, menjadi 80,45 pada siklus II dengan kategori kreatif. 2) Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari rata-rata 74,35 pada siklus I dengan kategori sedang, menjadi 81,9 pada siklus II dengan kategori tinggi. Application of Cooperative Learning Model STAD to Enhance Creativity and Learning Outcomes Grade History Lesson XI Social Sciences 2 SMA Negeri 3 Singaraja ABSTRACT This study aimed to enhance Creativity and Learning Outcomes in center lesson history with application of cooperative learning model stad. The subjects of this research are 20 students in the Lesson XI Social Sciences 2 grade of SMA N 3 Singaraja in academic year 2012/2013. The object of this study are Creativity and Learning Outcomes. This classroom research was conducted for two cycles. The data Creativity were collected by observation. And Learning Outcomes were collected by test. Interview was used to make the data strangeness, then the collected data were analyzed quantitative descriptively and qualitative descriptively. The result of this research are are: 1) the students creativity could improve in average 66,75 in the first cycle with a creative enough category to 80, 45 in the second cycles with a creative category. 2) the student learning outcomes could improve in average 74, 35 in the first cycle with a medium category to 81, 9 in the seconds cycles with a high category. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif STAD, Kreativitas, dan Hasil Belajar 2 pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, A. Pendahuluan Sugiyono ( 2011: 42), begitu pula anak kurang didorong untuk kemampuan berpikir. diperkuat Sanjaya ( 2010: 2) menyebutkan mengembangkan bahwa undang-undang No. 20 tahun 2003, Suprijono (2009:5) lihat pula Sardiman A.M tentang nasional, (2007:26) tujuan belajar yang eksplisit dan pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan diusahakan untuk dicapai dengan tindakan terencana untuk mewujudkan suasana belajar instruksional, lazim dinamakan instructional dan proses pembelajaran agar peserta didik effects, yang biasa berbentuk pengetahuan secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan keterampilan. sistem untuk pendidikan memiliki kekuatan spiritual Menurut Mulyasa (2005: 169) keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kreativitas peserta didik dalam belajar sangat kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan bergantung pada kreativitas guru dalam yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa mengembangkan dan Negara. menciptakan Hamalik (1995: 89-90) berpendapat materi lingkungan standar, dan belajar yang kondusif. Selain itu Hamalik (2004: 180) siswa (peserta didik) adalah suatu organisme berpendapat untuk yang hidup. Dalam dirinya terkandung kreativitas seharusnya para siswa dibimbing banyak kemungkinan dan potensi yang hidup agar dan sedang berkembang. Dalam diri masing- mampu masing siswa tersebut terdapat “prinsip memecahkan masalah. memiliki berpikir mengembangkan kemampuan kritis, kreativitas, dan mampu aktif” yakni keinginan berbuat dan bekerja Dengan pemilihan metode, strategi, sendiri prinsip aktif mengendalikan tingkah pendekatan serta teknik pembelajaran yang lakunya. meningkatkan tepat, diharapkan adanya perubahan dari kualitas pembelajaran, siswa akan semakin mengingat (memorizing) atau menghapal termotivasi dan belajar, daya kreativitasnya (rote learning) ke arah berpikir (thinking) akan semakin meningkat, semakin positif dan pemahaman (understanding), dari model sikapnya, Dengan jalan bertambah jenis ceramah ke pendekatan discoveri learning keterampilan yang atau inquiry learning, dari belajar individual dikuasai, dan semakin mantap pemahaman ke kooperatif, serta dari subject centered ke terhadap materi yang dipelajari (Aqib, dkk, clearer 2008: 28). pengetahuan siswa Daryanto dan Muljo pengetahuan semakin dan Sanjaya (2010: 1) berpendapat salah adalah masalah lemahnya atau terkontruksinya Rahardjo (2012: 241). satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita centered Di SMA N 3 Singaraja terdapat 9 proses Kelas XI dimana untuk kelas Ilmu Bahasa 3 terdapat 2 kelas, Ilmu Alam 3 Kelas, Cooperative Integrated sedangkan kelas Ilmu Sosial 4 kelas. Composition (CIRC), Dipilihnya kelas XI Ilmu Sosial karena Kelompok, 7) Numbered Head Together pelajaran sejarah untuk kelas Ilmu Sosial (NHT), 8) Think Pair Share (TPS) dalam seminggunya Investigasi Dari beberapa alternatif pemecahan pelajaran dengan 2 kali pertemuan sehingga yang dirujuk, penulis menggunakan alternatif dibandingkan dengan jurusan lainnya sejarah kedua untuk kelas Ilmu Sosial sangat banyak kooperatif dengan metode Student Teams mendapatkan jam pelajaran sehingga kelas Achievement ilmu sosial pasti mendapat pelajaran sejarah penggunaan metode ini adalah : 1) karena lebih lengkap dari pada jurusan lainnya. pembelajaran Kelas XI Ilmu sosial 2 dipilih oleh penulis merupakan tipe pembelajaran kooperatif dengan mempertimbangkan beberapa hal, paling sesuai dengan kondisi siswa di kelas yakni bertanya/ XI Ilmu Sosial 2 SMA N 3 Singaraja, 2) berpendapat, kemampuan menyimpulkan, Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD kejelasan pandangan, dan sikap kritisnya siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan masih belum maksimal jika dibandingkan dengan menjungjung tinggi norma-norma dengan kelas Ilmu Sosial lainnya. kelompok, 3) siswa aktif dalam membantu seperti 4 6) and jam kreativitas mendapat Reading yaitu penerapan Division pembelajaran (STAD). kooperatif tipe Alasan STAD Yang menjadi permasalahan adalah dan memotivasi semangat untuk berhasil “Kreativitas dan rendahnya hasil belajar bersama, 4) aktif berperan sebagai tutor siswa “ dimana KKM yang ditentukan sebaya sekolah adalah 77 % sedangkan hasil belajar keberhasilan kelompok maupun individu, 5) yang diperoleh ditunjukkan dengan rata-rata interaksi hasil belajar siswa 51,75 dengan prosentase peningkatan 51,75 %, ketuntasan belajar siswa adalah 15 berpendapat, %. Jika dibandingkan dengan PAP berada menguasai kompetensi yang diajarkan oleh pada kategori “sangat rendah”. guru (Trianto, 2007: 50; Rusman, 2011: Ada beberapa alternatif dalam model pembelaran siswa meningkatkan seiring kemampuan 6) memacu dengan mereka dalam siswa untuk 227). Berdasarkan alasan tersebut dipandang masalah perlu melakukan perbaikan dalam bentuk diatas antara lain : 1) Jigsaw, 2) Student penelitian tindakan kelas dengan judul, Teams Achievment Division (STAD), 3) Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD Teams Games Tournament (TGT), 4) Teams untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Assisted Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas untuk yang antar lebih dapat digunakan kooperatif untuk memecahkan Individualization (TAI), 5), 4 XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 3 Singaraja akan mengalami peningkatan karena siswa Tahun Pelajaran 2012/2013. dituntut untuk belajar lebih kreatif lagi Rumusan adalah: 1) Masalah Apakah pembelajaran penelitian penerapan kooperatif STAD ini sehingga proses belajar dominan dilakukan model oleh siswa. dapat B. Metode Penelitian meningkatkan kreativitas siswa dalam mata Penelitian ini dilakukan di kelas XI Ilmu pelajaran sejarah pada kelas XI Ilmu Sosial 2 Sosial 2 semester I tahun pelajaran 2012/2013 di pelajaran 2012/2013, yang beralamat di Jalan SMA Negeri 3 Singaraja, 2) Apakah Pulau penerapan model pembelajaran kooperatif Penarukan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten STAD dapat meningkatkan hasil belajar Buleleng, siswa dalam mata pelajaran sejarah pada penelitian setiap hari selasa dan kamis, pada kelas XI Ilmu Sosial 2 semester I tahun tanggal 20 September, sampai dengan 9 pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 3 Oktober 2012. Singaraja. SMA N 3 Singaraja, tahun Natuna Bali. Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk Singaraja, Waktu tindakan Kelurahan pelaksanaan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur mengetahui penerapan model pembelajaran kegiatan kooperatif meningkatkan tindakan kelas ini mengacu pada Mulyasa kreativitas siswa dalam mata pelajaran (2009: 73). Tiap-tiap siklus terdiri dari empat sejarah pada kelas XI Ilmu Sosial 2 semester tahapan I tahun pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri observasi, dan refleksi. STAD dapat dalam pelaksanaan meliputi: Rencana, penelitian tindakan, 3 Singaraja. 2) Untuk mengetahui penerapan Subjek penelitian ini adalah siswa model pembelajaran kooperatif STAD dapat kelas XI Ilmu Sosial 2 semester ganjil SMA meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata N 3 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 pelajaran sejarah pada kelas XI Ilmu Sosial 2 yang berjumlah 20 orang siswa yang terdiri semester I tahun pelajaran 2012/2013 di dari 9 orang laki-laki dan 11 orang SMA Negeri 3 Singaraja. perempuan. Penelitian ini sangat penting untuk C. Hasil dan Pembahasan diterapkan karena akan membuat siswa lebih kreatif. Kreatif mengandung membiasakan makna Penerapan model untuk pembelajaran kooperatif tipe STAD menyimpulkan, pada siklus I, peneliti melakukan kejelasan pandangan serta sikap kritis siswa penilaian proses pembelajaran yaitu akan lebih maksimal. Hasil belajar siswa kreativitas dan hasil belajar siswa. bertanya/berpendapat, siswa 1. Hasil Penelitian Siklus I 5 sudah 1.1 Analisis Data Kreativitas Belajar mencapai KKM. Dengan Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA demikian ketuntasan belajar siswa pada N 3 Singaraja Siklus 1 siklus I adalah 65%. Jika dibandingkan Kreativitas siswa yang diamati dengan Pedoman PAP Skala Lima berada bertanya/berpendapat, kemampuan Berdasarkan data nilai tersebut belum menyimpulkan, kejelasan pandangan, tercapai sesuai dengan kriteria hasil dan sikap kritis. Kreativitas ini belajar yaitu 77% siswa mencapai dilakukan selama 2 kali pertemuan KKM. Oleh karena itu pembelajaran dengan materi Lahirnya agama Islam sejarah dikelas XI Ilmu Sosial 2 pada dijazirah arab, perkembangan agama siklus I dapat dikatakan belum tuntas. dan kebudayaan Islam di Jazirah Untuk itu dilakukan tindakan siklus II Arab, proses pada “Sedang”. dalam pembelajaran di kelas yaitu; kategori masuk dan yang tahapannya sama dengan siklus I. agama dan 1.3 Hasil Refleksi Tindakan Siklus I Indonesia. Kreativitas dan hasil Belajar Jumlah total skor adalah 1335. rata- Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 rata kreativitas belajar siswa adalah SMA N 3 Singaraja berkembangnya kebudayaan Islam di 66, 75 dengan prosentase sebesar 66, Dari hasil tindakan siklus I yang 75%. Setelah dikonversikan ke PAP diperoleh gambaran bahwa diperlukan skala lima maka kreativitas belajar perbaikan pembelajaran lagi pada siklus siswa 2 selanjutnya, karena hasil yang dicapai termasuk dalam kategori “ Cukup pada siklus I belum mencapai tujuan dan Kreatif”. hasil yang diharapkan oleh peneliti. kelas XI Ilmu Sosial 1.2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Peneliti merasa masih banyak yang harus Kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA diperbaiki lagi pada siklus I, sehingga N 3 Singaraja Siklus 1. pada Hasil belajar siswa siklus selanjutnya masih menerapkan metode yang sama namun dikumpulkan dengan memberikan test dengan uraian yang dilakukan pada akhir kelemahan yang terjadi pada siklus I, siklus. Pada siklus I diperolah jumlah diharapkan pada siklus selanjutnya lebih 1487 dengan rata-rata 74,35 dengan baik lagi dibandingkan dengan siklus I. rata-rata persen 74,35%, jumlah yang yang belum mencapai KKM sebanyak 7 orang dan 13 orang siswa lainnya 6 memperbaiki kelemahan- 2. Hasil Penelitian Siklus II 2.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum pelaksanaan perbaikan siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 pembelajaran dilaksanakan, terlebih SMA N 3 Singaraja Pada Siklus dahulu peneliti melakukan refleksi II terhadap proses pembelajaran siklus Hasil I. Pada siklus II dilaksanakan dua kali dikumpulkan pertemuan untuk pembelajaran dan test uraian yang dilakukan pada akhir tes pada pertemuan berikutnya. siklus. Pada siklus II diperelah 2.1 Analisis Kreativitas jumlah 1638 dengan rata-rata 81,9 Belajar siswa Kelas XI Ilmu dengan rata-rata 81,9% , jumlah yang Sosial 2 SMA N 3 Singaraja yang Pada Siklus II sebanyak 3 orang dan 17 orang siswa Data Kreativitas siswa yang di belajar dengan belum lainnya siswa memberikan mencapai sudah mencapai KKM KKM. amati dalam pembelajaran di kelas Dengan demikian ketuntasan belajar yaitu; bertanya/berpendapat, siswa pada siklus II adalah 85%. Jika menyimpulkan, dibandingkan dengan Pedoman PAP kejelasan pandangan, sikap kritis. Skala Lima berada pada kategori Data kreativitas ini dikumpulkan “Tinggi”. Berdasarkan data nilai dengan lembar observasi yang tersebut sudah tercapai sesuai dengan dilakukan selama 2 kali pertemuan kriteria hasil belajar yaitu 77% siswa dengan materi proses dan latar mencapai KKM. Oleh karena itu belakang munculnya kerajaan Islam pembelajaran sejarah di kelas XI Samudra Ilmu Sosial 2 pada siklus II dapat kemampuan Pasai, kerajaan Islam Malaka, dan kerajaan Islam Aceh dikatakan Darusalam. penelitian ini hanya sampai siklus II Jumlah total skor Tuntas. Untuk itu kreativitas belajar adalah 1609. rata- saja. rata kreativitas belajar siswa di kelas 2.3 Hasil Refleksi Tindakan Siklus XI Ilmu sosial 2 adalah 80,45 dengan II Kreativitas dan hasil Belajar prosentase sebesar 80,45%. Setelah Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 dikonversikan ke PAP Skala Lima SMA N 3 Singaraja maka kreativitas belajar siswa kelas Berdasarkan data kreativitas XI Ilmu Sosial 2 terhadap pelajaran dan sejarah termasuk dalam kategori menunjukkan “Kreatif”. belajar siswa 80,45 dan tingkat rata7 hasil belajar rata-rata siklus II kreativitas rata 80,45% dan rata-rata untuk hasil 6. Dilihat dari rata-rata persen (M%) belajar siswa adalah 85,85 dan rata- siklus I dan siklus II terdapat rata 85,85%. peningkatan 7,55%. Model 7. Dilihat dari ketuntasan Belajar (KB) Pembelajaran Kooperatif Student pada siklus I dan siklus II terdapat Teams peningkatan 20%. 3. Peranan penerapan Achievement (STAD) untuk Divisions Meningkatkan D. PENUTUP Kreativitas dan Hasil Belajar Mata 1 Simpulan Pelajaran Sejarah Siswa Kelas XI Berdasarkan penyajian hasil analisis Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 3 pada penelitian pada bab IV dapat ditarik Singaraja simpulan sebagai berikut: Tahun Pelajaran a) Penerapan 2012/2013. Berdasarkan perhitungan analisis data model kooperatif pembelajaran STAD dapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada meningkatkan kreativitas siswa kelas peningkatan kreativitas dan hasil belajar XI Ilmu Sosial 2 SMA N 3 Singaraja mata pelajaran sejarah terhadap penerapan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Student sedangkan siklus II sebesar 1609, Teams Achievement Divisions (STAD) dapat terdapat peningkatan 274. Dilihat dari dilaporkan sebagai berikut. rata-rata 1. Jumlah siklus I dan siklus II terdapat jumlah sebesar (Mean) 1335 siklus I menunjukkan angka 66,75 sedangkan peningkatan sebanyak 274. siklus 2. Dilihat dari rata-rata (Mean) siklus I II menunjukkan rata-rata 80,45, dengan demikian terdapat dan siklus II terdapat peningkatan peningkatan rata-rata13,7. dari rata-rata persen (M%) pada 3. Dilihat dari rata-rata persen (M%) pada siklus I dan II siklus terdapat I rata-rata13,7. menunjukkan Dilihat 66,75% sedangkan siklus II menunjukkan peningkatan 13,7 %. 80,45%, dengan demikian terdapat 4. Jumlah siklus I dan siklus II terdapat peningkatan peningkatan sebanyak 151. penjelasan 5. Dilihat dari rata-rata (Mean) siklus I 13,7 %. tersebut Jadi dari terdapat peningkatan kreativitas dari siklus I dan siklus II terdapat peningkatan sampai Siklus II. 7,55. b) Penerapan kooperatif model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa 8 kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA N 3 hasil Singaraja pembelajaran dengan jumlah 1487 sedangkan siklus II sebesar 1638, kondusif. terdapat peningkatan sebanyak 151. Dilihat dari rata-rata (Mean) siklus I menunjukkan angka 74,35 sedangkan siklus II menunjukkan rata-rata 81,9, terdapat peningkatan 7,55. Dilihat dari rata-rata persen (M%) siklus I menunjukkan angka 74,35% sedangkan siklus II menunjukkan rata-rata 81,9%, terdapat peningkatan 7,55%. Dilihat dari Belajar (KB) pada ketuntasan siklus I menunjukkan 65% sedangkan siklus II menunjukkan peningkatan 85%, 20%. terdapat Maka dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa dari siklus I sampai dengan Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar. 3.2 Saran a) Diharapkan guru lebih efektif dalam pembelajaran sejarah dan lebih memfokuskan perhatiannya pada situasi pembelajaran agar tingkat pencapaian kreativitas dan hasil belajar siswa lebih efektif. b) Diharapkan mempergunakan belajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD, guru sejarah bisa berorientasi pada peningkatan kreativitas dan 9 siswa melalui yang lebih Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya Daftar Pustaka Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Pranada Media Group. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas ”untuk guru SMP, SMA, SMK”. Bandung: Yrama Widya. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning “Teori dan Aplikasi PAIKEM”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional ”Menciptakan Pembelajaran kreatif dan Menyenangkan”. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto dan Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran “ Mengembangkan Profesionalisme Guru”. Jakarta: Raja Grafindo Persada 10