Sistem Saraf - WordPress.com

advertisement
Saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf
pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh.
Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf
tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya
rentan terhadap racun dan luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar
dan sistem saraf tak sadar.
Sistem saraf tepi/perifer terdiri dari Saraf Kranial (yang
berhubungan dengan otak) dan Saraf Spinal (yang
berhubungan dengan medula spinalis), termasuk juga ganglia
(kumpulan saraf). Sistem saraf tepi terdiri dari sel-sel saraf dan
serabutnya yang terletak diluar otak dan medulla spinalis,
yang merupakan penghubung ke bagian tubuh lainnya. Tipe
sel saraf pada sistem saraf tepi:
• Aferen/sensorik, merupakan sel saraf yang menghantarkan
informasi dari reseptor sensorik pada tubuh menuju sistem
saraf pusat.
• Eferen/motorik, merupakan sel saraf yang menghantarkan
informasi dari sistem saraf pusat menuju otot/kelenjar.
1. Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas
yang kerjanya diatur oleh otak.
2. Saraf tak sadar (otonom) mengontrol
aktivitas yang tidak dapat diatur otak
antara lain denyut jantung, gerak saluran
pencernaan, dan sekresi keringat.
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf
kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak,
dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu sarafsaraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
• Tiga pasang saraf sensori
• lima pasang saraf motor
• empat pasang saraf gabungan sensori dan
motor
• Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31
pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya,
saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas
8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf
punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang
saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Gerakan biasa atau gerakan sadar adalah gerak yang
terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls
tersebut dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar
impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak
untuk diolah. Setelah diolah di otak, akhirnya muncul
tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik
menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari.
Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga,
makan , minum dan sebagainya.
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah
sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem
saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang
belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuronneuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ
dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar
keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos
pembuluh darah.
• Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks
merupakan suatu reaksi yang bersifat
otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf
pada gerak refleks melalui alur impuls pendek.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf
yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra
ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf
simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang menempel
pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan
saraf parasimpatik mempunyai urat pra
ganglion yangpanjang karena ganglion menempel
pada organ yang dibantu.
Parasimpatik
Simpatik

mengecilkan pupil

memperbesar pupil

menstimulasi aliran ludah

menghambat aliran ludah

memperlambat denyut jantung

mempercepat denyut jantung

membesarkan bronkus

mengecilkan bronkus

menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan

menghambat sekresi kelenjar
pencernaan

mengerutkan kantung kemih

menghambat kontraksi kandung kemih
Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai
penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh
neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa
diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan
dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor.
Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung
refleks.
Ada dua macam gerak refleks yaitu:
• Refleks otak, adalah gerak refleks yang
melibatkan saraf perantara yang terletak di otak,
misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata
karena rangsangan cahaya.
• Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak
refleks yang melibatkan saraf perantara yang
terletak di sumsum tulang belakang, misalnya
sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang
runcing.
Secara fungsional, sistem saraf tepi dikelompokkan lagi
menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf viseral,
yang masing-masing mempunyai divisi sensorik dan
motorik. Pembagian sistem saraf tepi secara fungsional
adalah:
• Sistem Saraf Somatik, Divisi Aferen terdiri dari sel-sel
saraf yang menerima dan memproses input sensorik
dari kulit, otot, rangka, tendon, sendi, mata, lidah,
hidung dan teliga, serta menghantarkannya melalui
saraf spinal dan kranial. Divisi Eferen tersusun oleh
jaras-jaras neuronal yang turun dari otak dan medulla
spinalis untuk mengatur lower motor neuron. Sistem
ini meregulasi kontraksi volunteer (bawah sadar) otot
rangka.
• Sistem Saraf Viseral, Divisi Aferen, Mencangkup
struktur neural yang menghantarkan informasi
sensorik dari reseptor orgar viseral (cardivaskuler,
respirasi, pencernaan, reproduksi). Divisi Eferen =
Susunan saraf Otonom (SSO) yang terdiri dari
serabut saraf yang berasal dari otak dan medulla
spinalis untuk menimbulkan inhibisi atau eksitasi
otot polos, otot jantung dan kelenjar kulit serta
organ viseral. Sistem ini merupakan koordinator
aktivitas viseral involunteer seperti denyut
jantung dan sekreasi kelenjar.
Kelainan Saraf Tepi
Gangguan ini adalah kumpulan penyakit-penyakit yang
terjadi dan melibatkan susunan saraf tepi. Sehingga untuk
dapat mudah memahami penyakit ini perlu diketahui dan
‘dikuasai’ anatomi, fisiologi, biokemistri, dan farmakologi
saraf tepi.
Anatomi
Saraf Tepi adalah bagian dari Susunan Saraf pada manusia
yang dapat dibedakan atas Susunan Saraf Pusat (terdiri
dari Otak dan Medula Spinalis) dan Susunan Saraf Tepi
yang terdiri dari juluran inti sel saraf yang berada di
dalam otak dan medula spinalis menuju ke efektor yaitu
kulit dan atau otot.
• Saraf tepi yang terganggu akan menimbulkan
chelonian seperti lumpuh atau lemah (bila
mengenai saraf motorik) atau perasaan sensasi
yang terganggu seperti tidak merasa, merasa
kesemutan, merasa ditusuk-tusuk, atau merasa
panas yang sangat tidak nyaman sampai nyeri
hebat (bila yang terkena adalah saraf sensorik).
Semua keluhan ini dapat terjadi karena gangguan
hantaran saraf pada saraf tepi tersebut tidak
berfungsi dengan benar. Penyebab gangguan
tersebut antara lain karena kerusakan akson dan
atau kerusakan mielin yang membungkus akson.
• Gangguan sensibilitas mencakup rasa baal dan
lesemutan; bahkan bisa terjadi paralisis.
Pada polineuritis keadaannya simetril -- dan
contoh untuk itu ternasuk juga neuritis alkoholik,
neuritis diabetik dan neuritis yang disebabkan
gangguan metabolik, termasuk diatetik dan
kekurangan vitamin, seperti pada beri-beri.
Bila neuritis itu timbul akibat tekanan maka
umumnya terdapat paresisi atau paralisis, tetapi
rasa sakit mungkin saja tidak konstan. Jenis-jenis
neuritis dinamakan sesuai dengan plexus atau
urat saraf yang terserang,
misalnya:
--neuritis plexus brakhialis yang mungkin
disebabkan infeksi, cedera ataupun tekanan.
--neuritis nervus radialis cedera yang apabila lengan
dibiarkan bergelantungan pada sisi alat pengusung
atau meja operasi.
--pada nervus ulnaris dapat timbul krn bertelekan
pada siku saat mau berbaring
--kompresi nervus medianus dalam saluran karpal.
NEURITIS SIATIKA, DIKENAL SBG SIATIKA
Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan
tekanan yang berasal dari prolapsus duskus
intervertebratalis atau karena cedera lain pada
bagian bawah kolumna vertebrata
Download