BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf pusat dan saraf tepi terdiri atas se l-sel saraf. Kompetensi Dasar : Siswa merahahami sistem koordinasi melalui percobaan interpretasi dan diskusi. Sisten saraf mempunyai fungsi : 1. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan meialui alat indera. Otak besar Otak depan 2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar 3. Mengendalikan kerja organ tubuh. Otak tengah Otak kecil Otak Susunan Sistem Saraf : Lanjutan S. S Pusat Sumsum S.S Sadar S. S Tepi Sistem Syaraf ( SS) S.S Simpatik Belakang 12 pasang serabut saraf otak ( saraf kranial) 31 pasang serabut saraf tulang belakang ( saraf spinal) S. S Tak Sadar ( Otonom) S.S Parasimpatik RANGKUMAN MATERI A. JARINGAN SARAF Jaringan saraf terdiri atas : 1. Sel saraf (Neuron), ber fungsi menghantar impuls menuju saraf pusat atau sebaliknya. 2. Neuroglea, tidak berhubungan dengan penghantaran impuls, tetapi berperan untuk: a. mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien, b. melindungi dan mengisolasikan neuron Struktur neuron (sel saraf) . Gambar struktur sel saraf Gambar jenis jenis neuron Macam sel saraf : Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi : 1. Neuron sensorik : Fungsi : Menghantarkan impuls berupa rangsang dari reseptor (penerima rangsang) menuju saraf pusat Ciri : • ujung aksonnya berhubungan dengan saraf asosiasi • aksonnya pendek : dendritnya panjang. 2. Neuron Motorik Fungsi : Mengirim impuls berupa tanggapan (respon) dari saraf pusat menuju efektor (otot atau kelenjar) Ciri : • badan selnya berada dalam saraf pusat. • dendritnya berhubungan dengan akson saraf asosiasi, • aksonnya sangat panjang, dendritnya pendek. 3. Neuron Asosiasi = Ajustor = Konektor = Intermediat Fungsi : Menghubungkan saraf motorik dan sensorik dalam saraf pusat. Ciri : • hanya terdapat dalam saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) • menerima impuls dari reseptor sensorik atau saraf asosiasi lainnya. Mekanisme terjadinya gerak : Reseptor Sistem syaraf pusat Rangsang Sistem Saraf Sensorik Saraf Saraf Asosiasi Pusat Saraf Motorik Efektor Gerak B. SlSTEM SARAF PUSAT 1. MENINGES Saraf pusat dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu : a. Durameter, lapisan paling luar, kuat b. Arachnoid, lapisan tengah c. Piameter, lapisan paling dalam Diantara lapisan arachnoid dengan piameter terdapat ruang su -arachnoid yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung benturan antara otak dan tengkorak dan sumsum tulang belakang dengan ruas -ruas tulang belakang. 2. OTAK Struktur otak dan daerah persarafan pada otak : a. Susunan otak : i. Bagian luar berwarna abu-abu ii. Bagian dalam berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson. Skema Pembagian otak : Tabel fungsi bagian-bagian otak : NO. BAGIAN OTAK 1 Otak Besar (Cerebrum) 2. Otak depan (Diensefalon) 3 Otak Tengah (Mesenfalon) 4 Otak kecil (Cerebelum) 5 Pons Varolli (Jembatan varol) 6 Medula oblongata (Sumsum lanjutan) FUNGSI 1. pusat pengaturan semua kegiatan alat -alat tubuh 2. pusat kesadaran 3. tempat pengendalian emosi Mengatur perasaan dan gerakan ( Bagian Talamus) Pengaturan suhu tubuh, lapar, haus ( bagian Hipotalamus ) 1. Mengendalikankeseimbangan 2. Mengendalikan refleks mata dan pendengaran 1. Mengkoordinasi gerak sadar otot -otot 2. Mengatur keseimbangan tubuh (sikap dan posisi tubuh) 1. Menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan 2. Menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang Menghantar impuls dari sumsum tulang belakang ke otak Mengendalikan refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, respirasi, gerak alat pencernaan, sekresi kelenjar, bersin, batuk, berkedip. 3. SUMSUM TULANG BELAKANG Susunan : Bagian dalam kelabu dan bagian luar putih (Kebalikan dari otak).Keterangan : a. Akar saraf posterior (akar dorsal) dendritnya berhubungan dengan reseptor b. Akar saraf anterior (akar vetral) aksonnya berhubungan dengan efektor Gambar : Potongan sumsum tulang belakang Fungsi : a. menghantar impuls dari dan ke otak b. mengendalikan gerakan refleks Gerak Refleks Refleks : respon yang terjadi secara cepat dan tidak disadari karena tidak diolah lebih dulu oleh saraf pusat Lengkung refleks : adalah jalan terpendek untuk gerak refleks, yaitu melalui sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang Saraf Sensorik Saraf Motorik Reseptor Efektor Rangsang Tulang Gerak refleks C. SARAF TEPI Fungsi : menghantar impuls dari dan ke pusat saraf. Berdasarkan tempatnya, dibedakan atas : 1. Saraf krahial (saraf otak) berasal dari otak berjumlah 12 pasang, yaitu : i. Bersifat sensorik : I, II, VIII ii. Bersifat motorik : III, IV, VI, XI, XII iii. Bersifat sensorik-motorik : V, VII, IX, X 2. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tulang Belakang) : berasal dari sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang cabang-cabang saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit Berdasarkan asalnya, dibedakan atas : a. 8 pasang saraf leher b. 12 pasang saraf punggung c. 5 pasang saraf pinggang. d. 5 pasang saraf ekor Berdasarkan arah impulsnya dibedakan : 1). Sistem syaraf aferen : Membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat 2). Sistem syaraf eferen : Membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor D. SISTEM SARAF TAK SADAR (OTONOM) Sistem saraf yang mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara otomatis, misalnya : otot, jantung, usus, pembuluh darah dan kelenjar. Sistem saraf otonom terdiri dari atas : a. saraf simpatik b. saraf parasimpatik Keduanya bekerja antagonis SIMPATIK 1. 2. 3. 4. mempercepat denyut jantung memperlebar pembuluh darah relaksasi lambung melebarkan iris mata PARASIMPATIK 1. memperlambat denyut jantung 2. mempersempit pembuluh darah 3. kontraksi lambung 4. menyempitkan iris mata