Tingkat Kepercayaan Investor di Negara

advertisement
Untuk distribusi 2 April 2013
TSX/NYSE/PSE: MFC
SEHK:945
Manulife Investor Sentiment Index Terbaru Menunjukkan:
Tingkat Kepercayaan Investor di Negara-Negara Maju
di Asia Masih Rendah
Masyarakat Indonesia Merasa Cukup Berinvestasi, Kenyataan Berkata Lain
•
•
•
•
•
Para Investor Indonesia paling optimistis di Asia terhadap berbagai macam instrumen investasi
Para Investor Indonesia lebih memilih dana tunai dan properti dibandingkan dengan saham
atau reksa dana
Sebagian besar investor Indonesia sadar akan pentingnya rencana pensiun untuk membiayai
kesehatan, mempertahankan gaya hidupnya dan mendukung pendidikan anak
Untuk mendukung masa pensiun mereka, rata-rata setengah dari pendapatan pensiun masih
mengandalkan tabungan
66 persen investor Indonesia optimistis dengan posisi keuangan mereka dua tahun dari
sekarang
Indonesia – Peluncuran Manulife Investor Sentiment Index di Asia (Manulife ISI) yang didasarkan
pada wawancara 3.500 responden di tujuh pasar Asia1 menunjukkan bahwa para investor di pasar
negara maju di Asia masih merasa kurang percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk
berinvestasi, dengan Hong Kong dan Taiwan tercatat sebagai negara yang paling pesimistis. Namun,
hal ini berlawanan dengan tingkat kepercayaan para investor di negara berkembang di Asia seperti
Indonesia dan Malaysia serta negara maju seperti Kanada dan Amerika Serikat.
Robert A. Cook, Presiden dan CEO Manulife Asia mengatakan, ”Dari sudung pandang investasi, tidak
ada tempat yang lebih menarik dibandingkan Asia sekarang ini. Terdapat begitu banyak peluang di
seluruh wilayah Asia untuk mereka yang ingin berinvestasi guna meraih tujuan hidup mereka. Untuk
dapat membantu mereka, sangat penting bagi kami untuk memahami apa yang mereka butuhkan.
Oleh karena itu, Manulife Investor Sentiment Index akan membantu kami melakukannya.”
Menurut survei, para investor Indonesia merupakan kelompok yang paling optimistis terhadap kondisi
investasi dibandingkan dengan para investor lainnya di Asia. Secara keseluruhan nilai indeks Manulife
ISI Indonesia adalah +54, lebih tinggi dibandingkan nilai indeks rata-rata regional sebesar +17.
Dibandingkan dengan kelas aset lainnya, investor Indonesia paling pesimistis terhadap saham dan
ekuitas dengan nilai indeks -8 karena mereka masih mengandalkan dana tunai atau properti sebagai
instrumen investasi mereka.
Alasan utama penyebab para investor Indonesia percaya bahwa saat ini merupakan waktu yang
kurang baik untuk berinvestasi di saham/ekuitas adalah “pasarnya yang tidak stabil dan keyakinan
bahwa investasi lainnya dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi”. Ini berarti, para investor di
www.manulife.com
Indonesia lebih memilih instrumen investasi yang berisiko lebih rendah dan memiliki pengetahuan
yang minim mengenai saham/ekuitas. Padahal pada kenyataannya Indeks Harga Saham Gabungan
terus bertumbuh dengan kuat dari tahun ke tahun yang menunjukkan kondisi pasar yang baik.
“Ada kesenjangan antara optimisme mereka terhadap tujuan keuangan dan pensiun dengan perilaku
investasi mereka. Kesadaran mereka terhadap investasi tinggi namun membutuhkan langkah yang
konkret dan bimbingan lebih lanjut tentang cara memanfaatkan produk investasi untuk mencapai
tujuan keuangan jangka panjang mereka,” kata Chris Bendl, CEO & President Director Manulife
Indonesia “Kami merekomendasikan para investor untuk mempertimbangkan instrumen investasi
selain dana tunai dan properti yang dapat memberikan keuntungan lebih tinggi dan dapat memenuhi
tujuan keuangan mereka.”
“Dari temuan-temuan Manulife Investor Sentiment Index, dana tunai masih dianggap sebagai
instrumen investasi favorit bagi banyak orang Indonesia. Hal yang perlu investor perhatikan adalah
bahwa tabungan mereka memiliki risiko ditempatkan di rekening deposito berbunga rendah yang pada
akhirnya akan tergerus oleh inflasi. Ada kebutuhan untuk memobilisasi tabungan secara lebih efisien
dengan instrumen investasi lainnya. Dalam sejarahnya, secara jangka panjang, reksa dana dapat
memasuki pasar sekuritas seperti pasar saham; dan telah menunjukkan kemampuan untuk
memberikan imbal hasil. Maka, reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat
memenuhi kebutuhan para investor,” kata Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia. Legowo melanjutkan, “Sebagai contoh, tidak banyak orang Indonesia yang
paham tentang reksa dana, sehingga mereka tidak menggunakan peluang ini dengan baik. Sebagai
penyedia jasa keuangan yang terdepan di Asia, kami percaya kami memiliki peran penting untuk
menjelaskan pilihan-pilihan investasi tersebut.”
Survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden optimistis (76%) dan mengatakan mereka
merasa ‘sesuai’ atau ‘lebih cepat dari jadwal’ dalam mencapai tujuan keuangan mereka. Selain itu,
sebagian besar investor Indonesia menyadari pentingnya rencana pensiun. Beberapa rencana prioritas
pensiun mereka adalah untuk kesehatan (45%), membiayai standar hidup mereka (39%), dan terus
mendukung pendidikan anak-anak mereka (36%). Namun, sebagian besar investor mengandalkan
tabungan (50%), pendapatan usaha dari investasi properti (17%) dan kontribusi dari anak-anak/cucu
mereka (13%) untuk pendapatan pensiun mereka. Hanya 9 persen dari pendapatan pensiun berasal
dari dana pensiun mereka.
Manulife Investor Sentiment Index – Temuan Inti:
Sentimen Investor
• Para Investor Indonesia tercatat sebagai investor paling optimis terhadap investasi di Asia
(+54) diikuti oleh Malaysia (+52) di posisi kedua. Indeks tersebut lebih tinggi dari pada
negara-negara maju Asia lainnya seperti Hong Kong (-4) dan Taiwan (-8) yang mencatat
sentimen paling rendah.
Alasan Tidak Berivestasi
• Lebih dari setengah responden Indonesia (55 persen) mengatakan bahwa sekarang bukanlah
waktu yang tepat untuk berinvestasi di saham/ekuitas karena “kondisi pasar yang tidak stabil”,
dan diikuti oleh persepsi bahwa instrumen investasi lainnya dapat memberikan keuntungan
yang lebih tinggi (38 persen).
www.manulife.com
•
Hanya 30 persen dari investor di Indonesia yang setuju bahwa sekarang adalah waktu yang
tepat untuk berinvestasi di saham/ekuitas.
Pilihan Investasi
• Para Investor Indonesia lebih optimistis terhadap dana tunai (+90) dan properti, baik rumah
sendiri (+84) maupun properti lainnya (+70), namun kurang tertarik pada saham/ekuitas (-8),
hal ini kontras dengan Hong Kong dan Taiwan yang justru sebaliknya.
• Investasi pendapatan tetap (+66) menjadi pilihan investasi lain yang diminati oleh investor
dibandingkan reksa dana/unit trusts (+24).
Tujuan Keuangan
• Hanya 30 persen dari investor di Indonesia mengatakan bahwa mereka masih tertinggal dalam
memenuhi tujuan keuangan mereka.
• Mayoritas responden mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan keuangan mereka
dengan cara menabung (68 persen) diikuti oleh mengurangi pengeluaran (53 persen).
• Hanya 4 persen dari para investor yang mengklaim bahwa mereka akan berkonsultasi dengan
penasihat keuangan. Investor lain yang tidak berkonsultasi dengan konsultan keuangan
merasa bahwa mereka dapat mengelola investasi mereka sendiri.
• Kalangan generasi muda dan tua memiliki prioritas keuangan yang berbeda. Para generasi
muda memprioritaskan dukungan pendidikan anak-anak mereka dan kesejahteraan orang tua
sebelum menabung untuk pensiun. Sementara generasi tua memprioritaskan keuangan
mereka untuk kesehatan, dan membiayai standar hidup mereka.
Keuangan Pribadi
• Mayoritas (96 persen) dari investor Indonesia mengatakan posisi keuangan mereka sama atau
lebih baik dari dua tahun lalu dan hampir semua (66 persen) percaya bahwa posisi keuangan
mereka akan sama atau bahkan lebih baik dalam dua tahun ke depan. Angka ini lebih tinggi
dibandingkan Singapura dan Malaysia.
• Investor paling optimistis di Asia adalah China, dimana 68 persen berharap kondisi mereka
akan lebih baik dalam waktu dua tahun ke depan. Hal ini kontras dengan Jepang, dimana
hanya seperempat yang mengharapkan lebih baik.
Summary of Manulife Investor Sentiment Index
Asset
Asia
Cash
17
-53
23
90
83
13
7
-17
-15
-1
Fixed Income
Investment
Mutual Fund/
Unit Trusts
Own Home
13
-2
21
66
51
29
12
-9
-4
1
19
40
9
24
33
3
-2
-1
5
-1
51
46
27
84
66
19
25
21
-11
-15
20
42
14
70
57
3
9
5
-23
-24
1
20
32
18
11
17
-8
54
26
52
8
13
8
10
27
4
26
-4
-10
-8
Other Real
Estate
Stock / Equities
Overall
Manulife Sentiment Index dihitung sebagai nilai bersih dari persentase “saat yang sangat tepat”, dan “saat yang tepat”
untuk berinvestasi dikurangi dengan persentase “saat yang buruk” dan “saat yang sangat buruk” untuk berinvestasi, yang
dihitung dari setiap kelas aset. Indeks keseluruhan untuk setiap pasar dihitung sebagai rata-rata angka indeks dari semua
kelas aset.
www.manulife.com
SELESAI
1
Tentang Manulfie Investor Sentiment Index di Asia
Manulife Investor Sentiment Index (Manulife ISI) di Asia merupakan survei triwulanan yang mengukur dan melihat
pandangan para investor di tujuh negara di Asia serta perilaku mereka terhadap kelas aset dan instrumen
investasi inti.
Survey Manulife ISI dilakukan terhadap 500 wawancara online di setiap pasar di Hong Kong, Cina, Taiwan,
Jepang dan Singapura. Khusus di Malaysia dan Indonesia, survei ini dilakukan langsung secara tatap muka. Para
responden dari survei ini merupakan investor berpengaruh dari kelas menengah yang berumur 25 tahun ke atas.
Mereka merupakan kelompok pembuat keputusan utama dalam kebutuhan keuangan keluarga dan memiliki
produk investasi.
Manulife ISI merupakan serangkaian riset yang panjang di Amerika Utara yang telah lama dipelopori. Survei ini
telah mengukur sentimen para investor di Kanada selama 13 tahun terakhir dan diadopsi oleh operasional John
Hancock di Amerika Serikat pada 2011. Di Asia, survei ini baru pertama kalinya diluncurkan.
Riset ini dilaksanakan pada pertengahan Desember 2012 dan akhir Januari 2013 oleh TNS, sebuah lembaga
survei internasional. Hasil dari gelombang kedua akan diluncurkan tahun ini juga. Indeks Kanada didasari oleh
survei online pada 2.126 investor oleh Research House, sebuah grup perusahaan Environics. Sedangkan indeks
Amerika Serikat dilakukan pada 1.127 investor secara online oleh Matthew Greenwald & Associates. Kedua
survei di Amerika Utara tersebut dilaksanakan antara 30 November dan 11 Desember 2012
Tentang Manulife Financial
Manulife Financial merupakan grup penyedia layanan keuangan terdepan dari Kanada yang beroperasi di Asia,
Kanada dan Amerika Serikat. Nasabah memilih Manulife karena kami menyediakan solusi yang kuat, dapat
diandalkan, terpercaya, dan terdepan bagi keputusan penting perencanaan keuangan mereka. Dengan Jaringan
internasional Manulife, para karyawan, agen, dan mitra distribusi kami menawarkan produk dan jasa
perlindungan keuangan dan wealth management kepada jutaan nasabah. Kami juga menyediakan jasa
manajemen aset kepada nasabah institusi. Dana yang dikelola oleh Manulife Financial dan seluruh anak
perusahaannya mencapai C$532 miliar (US$535 miliar) per 31 Desember 2012.
Perusahaan beroperasi sebagai Manulife Financial di Kanada dan Asia dan sebagai John Hancock di Amerika
Serikat. Manulife Financial Corporation diperdagangkan dengan nama saham ‘MFC’ di TSX, NYSE, dan PSE,
serta ‘945’ di SEHK. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Manulife Financial dapat mengakses manulife.com.
Kontak Media:
Rizky Juanita Azuz
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Tel: (+6221) 2555 7788
Fax: (+6221) 25552278
[email protected]
Christine / Neysa Amelia
Zeno Stratcom
Mobile +62 858 8168 2888 / +62 812 82933144
[email protected]
[email protected]
www.manulife.com
Download