Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1 Prasangka dan Diskriminasi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi Filino Firmansyah M. Psi Bahasan • definisi dasar dari prasangka dan diskriminasi • teori-teori mengenai penyebab dan bertahannya prasangka dan diskriminasi • target prasangka dan diskriminasi • akibat-akibat yang ditimbulkannya • teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkannya Apa yang muncul dari benak anda? • Rohingya • Polisi • dst Æ Ada yang pernah anda lakukan? STEREOTIP, PRASANGKA, DAN DISKRIMINASI • Prasangka Æ sikap (biasanya negatif) pada anggota beberapa kelompok, didasarkan keanggotaan dalam kelompok • Diskriminasi Æ perilaku negatif terhadap orang lain yang menjadi target prasangka • Dasar prasangka & diskriminasi Æ stereotip (belief tentang karakteristik dari anggota kelompok tertentu, bisa positif atau bisa juga negatif) • tidak berarti stereotip negatif mengenai sebuah kelompok tertentu pasti (otomatis) akan menampilkan prasangka dan diskriminasi Æ ada kontrol ASAL MUASAL PRASANGKA • Konflik langsung antarkelompok Æ kompetisi atas sumber berharga yang terbatas (realistic conflict theory) • Teori belajar sosial • Kategorisasi sosial (ingroup & outgroup Æ atribusi) • Stereotip – tacit inferences Æ mengubah makna dari informasi yang masuk agar konsisten dengan stereotip yang dimiliki – Inferential prison (sekali terbentuk akan dipersepsi) TARGET DARI PRASANGKA DAN DISKRIMINASI • Seksisme (selective infanticide di China, glass ceiling effect – batas karir umumny perempuan) • Rasisme • Ageism (masyarakat yang menghargai kaum tua seperti ini hidup dalam keluarga yang extended) • Diskriminasi terhadap kelompok homoseksual • Diskriminasi berdasarkan keterbatasan fisik BENTUK DISKRIMINASI • Menolak untuk Menolong • Tokenisme (minim perilaku positif kepada pihak minoritas) • Reverse Discrimination -> praktik melakukan diskriminasi yg menguntungkan pihak yang biasanya menjadi target prasangka dan disikriminasi dengan maksud agar mendapatkan justifikasi dan terbebas dari tuduhan telah melakukan prasangka dan diskriminasi Æ penting bagi para peneliti untuk melihat apakah perilaku positif yang ditampilkan kepada kelompok minoritas adalah benar-benar ungkapan untuk membantu orang yang kurang beruntung atau justru sebuah reverse discrimination (kasus isis) Efek stigma dan prasangka • stigma sosial • rendahnya self-esteem • turunnya kesejahteraan psikologis • kegagalan dan kekurangberuntungan, • attributional ambiguity ÆPengaruh tergantung : • Visibilitas. Contoh : ras, gender • Kontrolabilitas (bisa memilih) Æ terkontrol >tidak terkontrol TEORI TERBENTUKNYA PRS DAN DISKR • Teori Frustasi-Agresi dari Dollard-Miller – Katarsis (mengembalikan pada energi psikis seimbang) – Scapegoating • Kepribadian Otoritarian Æ konstelasi karakteristik yang meliputi : – penghargaan terhadap pihak atau figur otoritas – obsesi terhadap status dan ranking – kecenderungan untuk melakukan displacement kemarahan dan ketidaksukaan terhadap pihak yang lebih lemah – toleransi yang rendah terhadap ketidakpastian – kebutuhan untuk mendefinisikan dunia secara kaku TEORI TERBENTUKNYA PRS DAN DISKR • Dogmatisme dan Closed-Mindedness • Otoritatif Sayap Kanan.terdiri atas tiga komponen, yaitu: – conventionalism, adanya devosi terhadap konvensi sosial yang digerakan oleh pihak otoritas – authoritarian aggression, dukungan terhadap agresi pada pihak devian – authoritarian submission, submisif terhadap otoritas sosial yang berlaku • Teori Dominasi Sosial Æ ideologi hiraraki vs ideologi equality • Belief Congruence – sistem belief yang tidak kongruen akan menimbulkan sikap negatif. Jadi munculnya prasangka dapat disebabkan oleh adanya ketidaksamaan antara dirinya dengan outgroupnya. Rasa tidak suka terhadap outgroup-nya bukan disebabkan oleh keanggotaannya dalam kelompok melainkan oleh tidak sejalannya antara sistem belief-nya dengan sistem belief kelompok outgroup MENGENDALIKAN TINGKAT PRASANGKA DAN DISKRIMINASI • Belajar untuk tidak membenci – Prasangka membuat targat dan pemilik prasangka tidak nyaman • Direct Intergroup Contact – Kontak bertambah Æ pemahaman bertambah – Terbentuk pengecualian pada stereotip (meskipun stereotip tidak bisa diubah) – Counter terhadap illusion of outgroup homogeneity (anggota outgroup tidak homogen) MENGENDALIKAN TINGKAT PRASANGKA DAN DISKRIMINASI • Rekategorisasi – Perubahan batas in & out group Æ common in-group identity model • Intervensi Kognitif – Mengembangkan norma egaliter – Pelatihan mengurangi aktivasi otomatis cara berpikir stereotip yang dimiliki • Social Influence Sebagai Cara Mengurangi Prasangka (conformity, compliance) • Coping terhadap Prasangka – pengembangan kapasitas target prasangka agar bisa mempunyai sikap aktif dalam merespons perilaku diskriminasi yang diterimanya Terima Kasih Filino Firmansyah M. Psi