HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Prasangka Sosial Prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan tertentu, golongan ras kebudayaan yang berlainan dengan golongannya. atau Prasangka sosial terdiri dari sikap sosial yang negatif terhadap golongan lain dan mempengaruhi perilakunya terhadap golongan tersebut. Menurut Jones (dalam Liliweri, 2001:175) prasangka adalah sikap antipati yang didasarkan pada suatu cara menggeneralisasi yang salah dan tidak fleksibel Ada tiga faktor penentu prasangka yang diduga mempengaruhi Poortinga : komunikasi antarbudaya menurut a. Stereotip Stereotip dapat diartikan sebagai suatu sikap atau karakter yang dimiliki oleh seseorang untuk menilai orang lain semata-mata berdasarkan kelas atau pengelompokan yang dibuatnya sendiri dan biasanya bersifat negatif b. Jarak sosial Jarak sosial merupakan perasaan untuk memisahkan seseorang atau kelompok tertentu berdasarkan tingkat penerimaan seseorang terhadap orang lain. Hubungan antara jarak sosial tergantung pada : (1) cirri dan sifat intraetnik dan antaretnik; (2) cara, tempat, usia; (3) perasaan jauh dekat antara intraetnik dengan antaretnik; (4) prestise; dan (5) kesejahteraan. Sikap diskriminasi Secara teoritis Doob menyatakan bahwa diskriminasi dapat dilakukan melalui kebijaksanaan untuk mengurangi, memusnahkan, menaklukkan, memindahkan, melindungi secara legal, menciptakan pluralisme budaya, dan tindakan asimilasi terhadap kelompok lain. Menurut Zastrow, diskriminasi merupakan faktor yang merusak kerjasama antarmanusia maupun komunikasi di antara mereka. Doob (1985, dalam Liliweri, 2001:178) mengakui diskriminasi sebagai bentuk perilaku yang ditujukan untuk mencegah suatu kelompok atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumberdaya. Diskriminasi terjadi karena: (1) Alasan historis, seperti kebanggaan atas kejayaan suatu (2) (3) (4) (5) etnik; Sistem nilai yang berbeda antara etnis mayoritas dan minoritas; Pola kerjasama Pola pemukiman yang berbeda, seperti Timur dan Barat, urban dengan rural; Faktor sosial budaya, ekonomi, agama yang memerlukan perbedaan perlakuan; dan prestise suatu kelompok. ORIENTASI DAN DIMENSI KEBUDAYAAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Orientasi : Posisi seseorang dengan atau terhadap suatu relasi yang menjadi sasaran atau arah, kedekatan dan adaptasi terhadap suatu situasi, lingkungan, obyek atau orang. Dimensi : Setiap besaran atau derajat yang menunjukan ukuran, jarak, kedalaman, keluasan atau cakupan tentang atau terhadap sesuatu yang penting. Jadi yang dimaksudkan dengan orientasi dan dimensi KAB adalah posisi yang diambil oleh setiap individu sebagai anggota budaya ketika dia berhadapan dengan suatu sasaran apakah itu situasi, lingkungan, obyek atau orang. Kebudayaan dan World View Cara pandang setiap orang, atau disebut wold view diartikan sebagai sistem kepercayaan yang membentuk keseluruhan sistem berpikir tentang sifat “sesuatu” secara keseluruhan dan dampaknya terhadap lingkungan. Singkat kata world view merupakan struktur cara pandang yang dipengaruhi kebudayaan kemudian menggerakan atau membentuk semacam spirit bagi individu untuk menjelaskan sebuah peristiwa. Kluckhohn (Stephen Dhal, 1998) yang menyebutkan lima jenis orientasi manusia yakni: (1) Orientasi terhadap manusia; (2) Orientasi terhadap sifat manusia; (3) Orientasi terhadap waktu; (4) Orientasi terhadap aktivitas; dan (5) Orientasi terhadap relasi Ada dua aspek penting yang berkaitan dengan cara pandang atau world view,yaitu : 1) Cara pandang terhadap dunia • Budaya malu versus budaya merasa bersalah (shammed guild cultures ) • Orientasi budaya kerja versus orientasi pada relasi • Orientasi budaya keramat versus sekuler • Peranan kematian dalam sebuah kehidupan • Sifat-sifat alamiah manusia • Siklus hidup (life cycle) • Fatalisme 2) • • • Sistem world view Mana (persepsi impersonal dan supernatural atas obyek) Animisme Shamanisme (paham magis tentang hadiah,sogok,harga diri dan lain-lain) Menurut pendapat Arensberg dan Niehoff (1964), Kluchohn dan Strodbeck (1968) dan Condon yousef (1975),yakniWorld view tentang relasi dengan sesama, yakni : RELASI DALAM KELUARGA Rasa hormat kepada orang yang lebih tua Rasa hormat kepada orang tua Rasa hormat kepada tamu RELASI DENGAN SESAMA Keseimbangan di antara manusia Humanitarianisme Ramah tamah menghargai tamu asing Kejujuran Moralitas dan Etis Kebebasan Emosi Bekerja dan bermain Waktu RELASI DENGAN MASYARAKAT Sukses Individualisme Kecukupan material RELASI DENGAN DIRI SENDIRI Individu sebagai ego Individu sebagai bagian dari orang lain Mendahului kepentingan diri sendiri atau kepentingan orang lain RELASI DENGAN BINATANG Hak hidup binatang sebagai ciptaan tuhan Bintang sebagai symbol Hubungan individu dan kelompok binatang; misalnya totem (pamali) terhadap High and Low Context Culture Setiap kebudayaan mengajarkan cara-cara tertentu untuk memproses informasi yang masuk dan keluar dari atau ke lingkungan sekeliling mereka , misalnya mengatur bagaimana setiap anggota budaya memahami cara mengemas informasi kemudian melakukan pertukaran informasi. Kebudayaan yang prosedur pengalihan informasi menjadi lebih sukar di komunikasikan kita sebut High context culture (HCC), sebaliknya kebudayaan yang prosedur pengalihan informasinya lebih gampang dikomunikasikan, kita sebut Low context culture (LCC).