Matakuliah II Tahun : CB122 / Character Building : 2007 Prasangkan dan Konflik Sosial Pertemuan 07 Materi: • Prasangka Sosial • Konflik Sosial • Mengelola Konflik http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://utbildning.lhm.lu.se/student/exarbete/psy/psyket/Grafik%25202/k onflik.jpeg&imgrefurl=http://noorizamshah.com/2007/01/16/konflik-di-tempat-kerja-apa-yang-andalakukan/&h=198&w=183&sz=8&hl=en&start=4&tbnid=m2cNL0IHqIp9xM:&tbnh=104&tbnw=96&prev=/images%3 Fq%3Dkonflik%2B%26gbv%3D2%26svnum%3D10%26hl%3Den%26sa%3DG Bina Nusantara Prasangka Sosial • Pengertian prasangka meerupakan sikap negatif terhadap sesuatu • Lebih berada pada taraf individual • Bila berkembang akan menjdi prasangka sosial atau “stereotip” Bina Nusantara • Karena terarah pada orang atau kelompok lain, maka prasangka merupakan sikap sosial • Oleh karena itu prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap manusia tertentu, kelompok, golongan, ras atau kebudayaan yang berlainan dengan pihak yang berprasangka Bina Nusantara • Dalam sikap terkandung penilaian emosional. • Prasangka merupakan perasaan yang membentuk sikap, yang akhirnya mengarah pada tindakan • Komponen penting dari sikap: kognitip, afektif dan konatif. • Prasangka sebagai Prejudicium. Bina Nusantara Penyebab Terjadinya Prasangka • Pendekatan historis : hidup dalam lingkungan yang berprasangka • Pendekatan sosio-kultural dan situasional: menekankan kondisi saat ini sebagai penyebab • Pendekatan kepribadian: karena mengalami frustrasi, authoritarian personality, tingkat inteligensi yang rendah, emosi atau aspek kepribadian lainnya • Pendekatan fenomenologis: tergantung pada bagaimana individu mempersepsikan lingkungannya. Bisa juga anggapan umum menjadi penyebab prasangka • Pendekatan naïve: menyorot obyek prasangka dan bukan individu yang berprasangka Bina Nusantara Mengatasi dan Mengurangi Prasangka • Perbaikan kondisi sosial ekonomi: Memperkecil jurang perbedaan • Mengikuti pendidikan: merupakan sarana pembauran efektif antar kelompok manusia • Mengadakan kontak atau pembauran: menjauhkan pola perilaku yang bersifat eksklusif, dan mengembangkan pola perilaku yang inklusif. • Permainan peran: seseorang diminta untuk menempatkan dirinya sebagai korban orang yang berprasangka Bina Nusantara Konflik Sosial • Merupakan suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain • Kelompok merupakan suatu arena terjadinya konflik berkesinambungan http://www.britishbattles.com/first-afghan-war/kabul-gandamak/afghan-war.jpg Bina Nusantara • Penyebabnya al.: – Prasangka dan stereotip yang semakin berkembang – Adanya keterbatasan bahan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan – Perbedaan posisi / kedudukan telah menimbulkan perbedaan kepentingan – Adanya suatu kelompok yang lebih disukai dibandingkan kelompok lain Bina Nusantara Mengelola Konflik • Konflik tidak hanya membawa akibat negatif saja. Bisa dikelola untuk menghasilkan unsur positif • Tujuan pengelolaan bisa positi dan bisa negatif – Positip: untuk memanfaatkan konflik itu demi perbaikan orang-orang yang terlibat, perbaikann kualitan hubungan, dan kerjasama yang semakin produktif. – Negatif: agar konflik yang terjadi tidak mengganggu orang-orang yang terlibat, tidak semakin merusak hubungan mereka dan tidak menjadi ancaman bagi pihak-pihak yang terlibat – Tujuan secara positif adalash tujuan maksimal, tujuan negatif adalah tujuan minimal. • Konflik kadang diangap sebagai bumbu antara sahabat atau teman dekat • Penanganan konflik yang berhasil adalah yang dilakukan secara konstruktif, adil dan memuaskan kedua pihak Bina Nusantara Cara Mengelola Konflik • Gaya Ikan Hiu : Senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik yang ia sodorkan (win-lose approach) • Gaya Burung Hantu : Konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya yang sejalan dengan tujuantujuan pribadi maupun lawannya (win-win approach). • Gaya Rubah : Senang mencari kompromi. Mementingkan tujuan-tujuan pribadi maupun hubungan baik (neither win-win nor lose-lose approach) • Gaya Kura-kura : Mereka berusaha menghindar dari pokok-pokok soal maupun orang-orang yang dapat menimbulkan konflik (lose-lose approach) • Gaya Kancil : Berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan. Disebut gaya penyesuaian, dengan pendekatan kalah-menang (lose-win approach) Bina Nusantara