diri pribadi - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
DIRI PRIBADI
Presentasi diri; Pengetahuan diri pribadi; Berpikir
mengenai diri pribadi; Harga diri pribadi; Penilaian diri
pribadi; Diri pribadi sebagai sasaran prasangka
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
TENTANG DIRI
• Konsep self: identitas diri seseorang sebagai
sebuah skema dasar yang terdiri dari
kumpulan keyakinan dan sikap terhadap diri
sendiri yang terorganisasi.
• Aspek pertama yang muncul adalah kesadaran
diri subjektif: Kemampuan organisme untuk
membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan
sosialnya. Aspek kedua adalah kesadaran diri
objektif: kapasitas organisme untuk menjadi
objek perhatiannya sendiri
Konsep diri
• Konsep diri
(self-concept) merupakan
kesadaran seseorang mengenai siapa dirinya.
Menurut Deaux, Dane & Wrightsman (1993)
konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan
perasaan seseorang mengenai dirinya.
Keyakinan seseorang mengenai dirinya bisa
berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan,
penampilan fisik, dan lain-lain.
• Konsep diri bukanlah sesuatu yang tiba-tiba
muncul namun dipengaruhi oleh orang lain
dalam proses interaksi sosial.
• Menurut brewer & Gardiner (1996) tiga bentuk
diri yang menjadi dasar bagi seseorang dalam
mendefinisikan dirinya adalah sebagai berikut:
Individual self: yaitu diri yang didefinisikan
berdasarkan trait pribadi yang membedakan
dengan orang lain.
Relational self: yaitu diri didefinisikan
berdasarkan hubungan interpersonal yang
dimiliki dengan orang lain
Collective self diri didefinisikan berdasarkan
keanggotaan dalam suatu kelompok sosial
HARGA DIRI
• Tingkah laku sosial seseorang dipengaruhi oleh
siapa dirinya. Namun tingkah laku sosial
seseorang juga dipengaruhi oleh penilaian atau
evaluasi terhadap dirinya, baik secara positif
atau negatif. Penilaian atau evaluasi secara
positif atau negatif terhadap diri ini disebut
harga diri (Self esteem). Harga diri menunjukan
keseluruhan sikap seseorang terhadap dirinya
sendiri, baik positif maupun negatif.
• Harga diri positif diinginkan karena:
A. Harga diri positif membuat orang merasa
nyaman
B. Harga diri yang positif membuat orang dapat
mengatasi kecemasan. Kesepian dan
penolakan sosial.
• Pada umumnya orang menginginkan harga diri
yang positif dan hal ini mendorong munculnya
gejala above –average effect, yaitu
kecenderungan orang untuk menilai dirinya
diatas rata-rata. Bias dalam menilai hasil ini
disebut self-serving bias yaitu kecenderungan
untuk menilai hasil positif sebagai akibat dari
faktor internal dan menilai hasil negatif
sebagai akibat dari faktor eketernal.
Penilaian Diri
• Evaluasi terhadap diri sendiri dikenal dengan
self esteem. Tiga kemungkinan motif dalam
evaluasi diri.
1. Orang dapat mencari self assesment untuk
mengetahui pengetahuan yang akurat
tentang dirinya
2. Self ehancement yakni untuk mendapatkan
informasi positif tentang diri mereka sendiri
3. Self verification yakni untuk mengkonfirmasi
sesuatu yang sudah mereka ketahui tentang
diri mereka sendiri.
• Adakalanya dalam mengevaluasi diri kita
melakukan perbandingan, bentuk
perbandingan yang biasanya muncul yakni:
Perbandingan sosial ke bawah:
membandingkan diri dengan orang lain yang
lebih buruk dalam atribut-atribut tertentu
Perbandingan sosial ke atas: membandingkan
diri dengan orang lain yang lebih baik dalam
atribut-atribut terttentu
Presentasi diri
• Saat melakukan interaksi dengan orang lain,
seringkali perhatian kita tertuju pada
bagaimana orang akan menilai kita. Kita
berusaha mengontrol bagaimana orang lain
menilai kita, sehingga kita merasa perlu
melakukan
impresent
management.
Impresent Management yaitu usaha untuk
mengatur kesan yang orang lain tangkap
mengenai kita baik secara disadari maupun
tidak.
• Menurut Jones & Pittman (1982) lima strategi
presentasi diri yang memiliki tujuan yang
berbeda adalah sebagai berikut:
1. Integration
• Dengan Tujuan agar disukai, kita menampilkan
diri sebagai orang yang ingin membuat orang
lain senang.
2. Self promotion
• Dengan tujuan agar dianggap kompeten, kita
menampilkan diri sebagai orang yang emmiliki
kelebihan atau kekuatan baik dalam hal
kemampuan atau trait pribadi
3. Intimidation
• Dengan tuuan agar ditakuti, kita menampilkan
diri sebagai orang yang berbahaya tau
menakutkan
4. Suplication
• Dengan tujuan dikasihani, kita menampilakn
diri sbegai orang yang lemah atau tergantung
5. Exemplification
• Dengan tujuan dianggap memiliki integritas
moral tinggi, kita menampilkan diri sebagai
orang yang rela berkorban untuk orang lain.
Diri Sebagai sasaran prasangka
• Identitas pribadi dalam hal ini diri yang sering
menadi sasaran prasangka adalah jenis
kelamin atau gender. Gender merujuk pada
segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis
kelamin individu, termasuk peran, tingkah
laku, kecenderungan dan atribut lain yang
mendefinisikan arti menjadi seorang laki-laki
atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.
• Prasangka akan diri biasanya terkait dengan
identifikasi peran gender; yakni derajat dimana
seseorang individu mengidentifikasikan dirinya
dengan stereotip gender dalam budayanya.
• Ditempat kerja gender dan peran gender tetap
menjadi isu sentral. Sebagai contoh pekerjaan
yang dipersepsikan sebagai maskulin atau
feminikm dan kesuksesan yang dipersepsikan
tergantung pada atribut maskulin maupun
feminim.
Download