Modul Kapita Selekta Ilmu Sosial [TM2]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Kapita Selekta
Ilmu Sosial
SISTEM SOSIAL
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Public
Relations
Tatap
Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
MK10230
Ispawati Asri
Abstract
Kompetensi
Memahami sistem sosial ialah proses belajar
mengenali, menganalisis dan mempertimbangkan
eksistensi dan perilaku organisasi dan institusi
sosial kemasyarakatan dalam berbagai ranah
kehidupan manusia. Peran manusia di sini lebih
dilihat sebagai makhluk sosial dan bagian dari
kelompok kepentingan, bukan sebagai individu.
Ketika kita mengamati suatu fenomena sosial,
maka sebenarnya kita sedang mencerna realitas
kehidupan yang membawakan kondisi sistem
masyarakat tertentu yang sedang bekerja,
berusaha tetap langgeng, dan seringkali
berbenturan dengan sistem-sistem lainnya.
Sistem ini mencirikan karakteristik sifat, tata nilai,
ukuran, kualitas dan kedudukan relasional di
dalam dan antarsistem. Oleh karenanya,
fenomena sosial pada hakikatnya adalah proses
dialog, transaksi dan negosiasi sejumlah sistem
sosial pada konteks waktu dan tempat tertentu..
Mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami aspek-aspek system
social.
APA ITU SISTEM ?
Berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehimpunan dari bagian/komponenkomponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan.
 Pengertian sistem yang digunakan untuk menunjuk sehimpunan
gagasan/ide yang tersusun dan membentuk suatu kesatuan yang logis
dan kemudian sebagai sebuah pikiran filsafat tertentu misalnya agama,
bentuk pemerintahan.
 Pengertian sistem digunakan untuk menunjuk sekelompok atau
sehimpunan/sekesatuan dari benda-benda tertentu yang memiliki
hubungan secara khusus. Contoh: Arloji.
 Pengertian sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara.
Contoh: sistem pernapasan.
Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk
menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang
menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan
fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang
menjadi sasaran bersama.

Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan
dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain
secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan

Sistem adalah sesuatu yg terdiri dari sejumlah unsur atau komponen yg
selalu pengaruh-mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau
beberapa asas

Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan antar bagianbagian,komponen-komponen, dan proses-proses yang melingkupi
aturan-aturan tata hubungan yang dapat dikenali.

Suatu tipe serupa dari saling ketergantungan antar kompleksitas tersebut
dengan lingkungan sekitarnya.
Menurut Talcot Parson:

Sistem = interdependensi antar bagian, komponen &
mengatur hubungan-hubungan tersebut.

Interdepensi berarti tanpa 1 bagian/komponen maka akan mengalami
guncangan. Suatu sistem akan terintegrasi ke suatu equilibrium.
proses yang
Teori Sibenertika Parson menyatakan sistem sosial merupakan suatu sinergi
antara berbagai sub sistem social yang saling mengalami ketergantungan dan
‘13
2
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
keterkaitan. Adanya hubungan yang saling keterkaitan, interaksi dan saling
ketergantungan.
Ciri Sistem Sosial adalah terbuka atau menerima unsur-unsur yang datang dari
luar. Hal ini menjadikan terjadinya jalinan antar unsur-unsur dan pertukaran
sistem sosial yang berasal dari luar(eksternal).
Proses-proses sistem sosial:

Komunikasi

Memelihara tapal batas

Penjalinan sistem

Sosialisasi

Pengawasan sosial

Pelembagaan

Perubahan social
Ciri-ciri khusus dari satu sistem adalah:
 Sistem terdiri dari banyak bagian/komponen.
 Komponen-komponen sistem saling berhubungan satu sama lain dalam
pola saling ketergantungan.
 Keseluruhan sistem lebih dari sekadar penjumlahan dari komponenkomponennya. (lebih kea rah kualitas. kontribusi dari komsumen yang
satu dan yang lain)
Talcott Parsons: Sistem sebagai sebuah pengertian yang menunjuk pada
adanya saling ketergantungan antara bagian-bagian, komponen-komponen, dan
proses-proses yang mengatur hubungan tersebut. Parsons menambahkan
karakteristik lain dari suatu sistem yaitu bahwa sistem sosial cenderung akan
selalu mempertahankan keseimbangan.
Dalam konsep saling ketergantungan cirri-ciri antara lain:
 Paling kurang ada dua bagian atau lebih yang saling menjadi gantungan
bagi yang lainnya.
 Dalam konsep saling ketergantungan kata “saling” tidak harus
diinterpretasikan sebagai keadaan yang memperlihatkan keseimbangan
murni, misalnya 50% berbanding 50%.
 Dalam konsep saling ketergantungan terkadang adanya saling
membutuhkan dengan pengertian bahwa saling membutuhkan itu tidak
selamanya harus seimbang oleh sebab itu kebutuhan satu elemen atau
bagian erat berkaitan dengan elemen lainnya dalam sistem tersebut.
Menurut Auguste Comte beberapa pokok pikiran penting yang terdapat
‘13
3
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dari organisma biologis ada kesamaanya dengan organisasi sosial.
Alasan Comte:
 Sosiologi dan biologi mempunyai hubungan yang sangat erat karena
keduanya mempelajari organisma. Biologi mempelajari organisma tubuh
organik sedangkan sosiologi mempelajari masyarakat organic atau
organisma sosial.
 Begitu dekatnya biologi dan sosiologi sehingga yang disebut dengan
istilah masyarakat atau organisma sosial adalah terdiri dari keluargakeluarga sebagai elemen atau sel, kelas-kelas atau lapisan dalam
masyarakat adalah kelenjar-kelenjar, kota adalah organ-organnya.
 Sosiologi dalam pandangan Comte merupakan ilmu poditif atau ilmu
empiric yang dapat menggunakan metode ilmiah untuk membuat
masyarakat menjadi lebih baik.
 Comte sangat menganjurkan keteraturan sosial dan keseimbangan dan
membenci kekacauan.
Pokok-pokok pikiran H. Spencer:
 Proses evolusi berjalan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
kompleks. Ini merupakan analogi berarti sebagai organisma sosial
masyarakat berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
lebih kompleks.
 Mencakup perbandingan antara individu sebagai makhluk biologis
dan masyarakat sebagai makhluk sosial.
Alasan analogi Spencer:
 Masyarakat bertumbuh dan berkembang dar yang sederhana ke yang
kompleks.
 Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat berjalan secara pelanpelan atau evolusioner.
 Walaupun jumlah institusi sosial itu bertambah banyak hubungan antara
institusi dengan institusi lainnya tetap dipertahankan karena semua
institusi itu berkembang dari institusi yang sama.
 Seperti halnya bagia dalam organisma biologis, bagian-bagian
organisma sosial itu memiliki sistem-sistemnya sendiri (sebagai sub
sistem) yang dalam beberapa hal tertentu dia berdikari.
Kehidupan sosial sebagai suatu sistem sosial.
Kehidupan sistem sosial harus dipandang sebagai suatu sistem yaitu sistem
sosial yakni suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsure-unsur yang saling
berhubungan dalam satu kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan
‘13
4
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bersama manusia atau kesatuan manusia yang hidup dalam suatu pergaulan
oleh karena itu kehidupan sosial pada dasarnya ditandai oleh:
 Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya
berjumlah dua orang atau lebih.
 Manusia tersebut bergaul atau berhubungan dan hidup bersama dalam
waktu yang cukup lama oleh karena itu terjadilah adaptasi dan
pengorganisasian perilaku serta munculnya suatu perasaan sebagai
kesatuan.
 Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
 Suatu sistem kehidupan bersama
Ciri-ciri interaksi sosial menurut Loomis:
 Pihak yang berinteraksi berjumlah lebih dari satu orang
 Adanya komunikasi antara pihak-pihak tersebut dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu
 Adanya dimensi waktu yang mencakup masa lampau, masa kini, dan
masa mendatang
 Adanya
tujuan-tujuan
tertentu
“Kehidupan
sosial
dapat
dilihat
dalam
struktur
sosial”
Struktur sosial adalah suatu pergaulan hidup manusia meliputi barbagai
tipe kelompok yang terjadi dari orang banyak dan meliputi pula lembagalembaga dimana orang banyak tadi ambil bagian.
Di dalam struktur sosial terdapat pranata atau lembaga sosial.
Talcot parsons mengatakan pranata-pranata atau pola-pola kelembagaan
adalah suatu aspek pokok mengenai apa yang digeneralisasikan merupakan
struktur sosial.
Kelompok social
Salah satu wujud dari struktur sosial adalah kelompok sosial. Kelompok sosial
merupakan kumpulan manusia tetapi bukan sembarang kumpulan. Suatu
kumpulan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memenuhi
criteria sebagai berikut:
 Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan
sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
 Adanya hubungan timbal balik antara yang satu dengan lainnya dalam
kelompok itu.
 Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-aggota
kelompok itu sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
 Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
‘13
5
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Lembaga sosial
Pranata sosial (menurut Koentjaraningrat): Lembaga sosial/lembaga
kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada suatu kehidupan pokok di dalam kehidupan masyaarakat.
Menurut Rosed dan Warren, lembaga sosial adalah pola-pola yang telah
mempunyai kedudukan tetap atau pasti untuk mempertemukan macam-macam
kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan
mendapatkan persetujuan dengan cara-cara yang sudah tidak dapat dipungkiri
lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan
suatu struktur.
“Pranata keluarga, pendidikan, ekonomi, agama” Menurut Koentjaraningrat.
Margono Slamet: pranata keluarga, ekonomi, pemerintahan, agama dan normanorma, pendidikan dan penerangan umum, dan kelas masyarakat.
Unsur-unsur sistem social
Suatu sistem sosial yang menjadi pusat perhatian barbagai ilmu sosial pada
dasarnya merupakan wadah dari proses-proses dan pola-pola interaksi sosial.
Menurut Soryono Soekanto unsur-unsur pokok suatu sistem sosial adalah:
 kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap semua aspek alam
semesta yang dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak.
 Perasaan dan pikiran yaitu suatu keadaan kejiwaan manusia yang
menyangkut keadaan sekelilingnya baik yang bersifat alamiah maupun
sosial.
 Tujuan merupakan suatu cita-cita yang harus dicapai dengan cara
mengubah sesuatu atau mempertahankannya.
 Kaidah
atau
norma
yang
bersikap/berperilaku secara pantas.
merupakan
pedoman
untuk
 Kedudukan dan peranan: kedudukan merupakan posisi-posisi tertentu
secara vertical sedangkan peranan adalah hak-hak dan kewajibankewajiban baik secara structural maupun prosesual.
 Penguasaan yang merupakan proses yang bertujuan untuk mengajak,
mendidik, atau bahkan memaksa masyarakat untuk mentaati kaidahkaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
 Sanksi-sanksi positif dan negative.
 Fasilitas
 Keserasian dan kelangsungan hidup
‘13
6
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Keserasian antara kualitas hidup dengan lingkungan
PERSYARATAN SISTEM SOSIAL
Menurut TALCOTT PARSON, ada 4 syarat fungsional agar sistemsosial
bertahan:

ADAPTATION (ADAPTASI/PENYESUAIAN), Sistem Sosial
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi

GOAL ATTAINMENT (pencapaian tujuan), Tujuan individu harus
menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar tidak
bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial

INTEGRATION (integrasi):

harus
o
Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang
membentuknya, serta berperannya masing-masing unsur tersebut
sesuai dengan posisinya.
o
Integrasi hanya bisa terwujud jika semua unsur yang membentuk
sistem tersebut saling menyesuaikan
LATENT PATTERN MAINTENANCE (pemeliharaan pola latent), Sebagai
pemeliharaan pola yang tersembunyi, yang biasanya berwujud sistem
nilai budaya yang selalu mengontrol tindakan-tindakan individu. Nilai-nilai
yang telah disepakati oleh suatu masyarakat akan dapat mengendalikan
keutuhan solidaritas social.
MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM
Masyarakat sebagai suatu sistem secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu
bentuk equilibrium. Kehidupan sosial (masyarakat) sebagai system sosial harus
dilihat sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dari bagian2 atau unsur2 yang
saling berhubungan satu sama lain, saling tergantung & berada dalam satu
kesatuan.
sehingga
komponennya tidak dapat dilihat tapi hanya dapat dibayangkan dengan suatu
Kontruksi berfikir.
PENDEKATAN/TEORI UNTUK MEMAHAMI SISTEM SOSIAL
1.
Teori Struktural Fungsional. Masyarakat terintegrasi atas dasar
kata sepakat para anggotanya terhadap nilai dasar kemasyarakatan yang
menjadi panutannya.
2.
Teori Konflik Dialektika. Memandang bahwa perubahan sosial
tidak terjadi
melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa
perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang
menghasilkan
kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula
‘13
7
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ASUMSI DASAR TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL
o
Masyarakat adalah suatu sistem dari bagian-bagian
berhubungan
o
Hubungan dalam masyarakat bersifat ganda dan timbal balik (saling
mempengaruhi)
o
Secara fundamental, sistem sosial cenderung
equilibrium dan bersifat dinamis
o
Disfungsi/ketegangan sosial/ penyimpangan pada akhirnya akan teratasi
dengan sendirinya melalui penyesuaian dan proses institusionalisasi.
yang saling
bergerak kearah
ASUMSI DASAR TEORI KONFLIK
 Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat
 Konflik dalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat
 Setiap unsur didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi
terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan social
 Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaan atau dominasi oleh
sejumlah orang atas sejumlah orang-orang yang lain
Sistem Sosial sebagai Struktur Sosial
 Social structure is the way units as a group/society relate to one another
 Di dalamnya termasuk status dan peran, stratifikasi sosial, kelompok
sosial
 Suatu ruang multidimensional dimana posisi social dan afiliasi kelompok
didistribusikan
 Lebih dititikberatkan pada distribusi bagian/komponen (posisi sosial dan
kelompok sosial)
Parameter Struktur Sosial
 Atribut yang dimiliki oleh anggota masyarakat yang mempengaruhi
hubungan peranan dimana hal tersebut akan membedakan posisi social
 Parameter nominal: membagi masyarakat dalam kelompok yang bersifat
diskrit, tanpa perbedaan jenjang (agama, marga, suku, mata
pencaharian)
 Akan menghasilkan heterogenitas
 Parameter graduasi: membedakan masyarakat ke dalam status sosial
yang berjenjang (pendidikan, kekayaan, kekuasaan, kewenangan)
 Akan menghasilkan kesenjangan
‘13
8
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sistem Sosial sebagai Proses Sosial
 Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh
berbagai segi kehidupan bersama.
timbal-balik antara
 Proses berbagai posisi sosial dan kelompok terjalin ke dalam hubungan
sistemik satu sama lain
Fungsi Sistem Sosial Budaya
Fungsi sistem budaya adalah untuk menata dan juga menetapkan tidakan serta
tingkah laku masyarakat(manusia). Proses pembelajaran sistem ini dilakukan
dengan
pembudayaan
atau
pelembagaan
yang
bertujuan
untuk
dapat
menyesuaikan diri(pikiran dan sikap) denngan norma adat, dan peraturan yang
hidup di lingkungan kebudayaannya. Proses pembelajaran dilakukan mulai dari kecil
dari lingkungan keluarga, lingkungan diluar rumah, dan lingkungan selanjutnya.
Dimulai dari meniru apapun(sesuatu yang baik) yang ada di lingkungan tersebut
kemudian tindakan tersebut akan menimbulkan dorongan untuk dimasukkan
kedalam kepribadian sehingga menjadi pola dan norma yang mengatur tindakan
yang dibudayakan. Tidak semua orang mampu untuk beradaptasi dengan sistem
budaya di lingkungan sosial atau disebut juga deviants.
Negara juga sangat memerhatikan kebudayaan terbukti dalam konstitusi Indonesia
UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi:
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional.
Sistem budaya merupakan wujud yang abstark dari kebudayaan. Sistem budaya
atau cultural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup
bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas
satu dari yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem. Dengan
demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula
adat-istiadat mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma
menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan,
termasuk norma agama.
Fungsi sistem budaya adalah menata dan menetapkan tindakan-tindakan serta
tingkah laku manusia. Proses belajar dari sistem budaya ini dilakukan melalui
pembudayaan atau institutionalization (pelembagaan). Dalam proses
pelembagaan ini, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran
‘13
9
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
serta sikapnya dengan adat-adat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya. Proses ini dimulai sejak kecil, dimulai dari lingkungan
keluarganya, kemudian dengan lingkungan di luar rumah, mula-mula dengan
meniru berbagai macam tindakan. Setelah perasaan dan nilai budaya yang
memberikan motivasi akan tindakan meniru itu diinternalisasi dalam
kepribadiannya, maka tindakannya itu menjadi suatu pola yang mantap, dan
norma yang mengatur tindakannya dibudayakan. Tetapi ada juga individu yang
dalam proses pembudayaan tersebut yang mengalami deviants, artinya individu
yang tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan sistem budaya di lingkungan
sosial sekitarnya.
Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Sosial dan Budaya
Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu
suatu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam
suatu kesatuan.. Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat:
A. Dua orang atau lebih
B. Terjadi interaksi antara mereka
C. Bertujuan
D. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya.
Dalam sistem sosial pada umumnya terdapat proses yang saling
mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena adanya saling keterkaitan
antara satu unsur dengan unsur lainnya. Menurut Margono Slamet, sistem sosial
dipengaruhi oleh:
 ekologi;
 demografi;
 kebudayaan;
 kepribadian;
 waktu, sejarah, dan
 latar belakang.
Ciri utama sistem sosial menerima unsur-unsur dari luar (terbuka).
Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsur
lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan
lingkungannya (eksternal).
Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Budaya mempelajari ttg sistem
bertindak → perilaku Unsur perilaku → “gerak sosial”.
4 syarat mencapai tujuan tertentu:
 Terjadi pada situasi tertentu
‘13
10
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 diatur kaidah tertentu
 didorong motivasi tertentu
 hakikat beberapa subsistem tsb sbg pengaturan/cybernetic order → tiap
subsistem yg berada diatasnya mjd pengatur utk subsistem dibawahnya.
Menurut Parsons, ke 4 subsistem bertindak sbg kebutuhan fungsional yg disebut
sbg imperative functional LIGA sebagaimana telah dikemukakan di atas
bahwa Gerak Sistem Sosial meliputi Subsistem budaya: Latent patern
maintenance, Subsistem sosial: Integration, Subsistem kepribadian: Goal
attaintment, Subsistem organisasi perilaku: Adaptation
Latent Patern Maintenence (L) atau fungsi mempertahankan pola. Subsistem
budaya memberi jawaban terhadap masalah dari faktor-faktor falsafah hidup.
Integration (I) atau fungsi integrasi mencakup faktor-faktor penting dalam
mencapai keadaan serasi antar sistem.
Goal atteinment (G) atau fungsi mencapai tujuan. Faktor penentu:
a) Pengembangan sistem untuk menjunjung nilai dan kaidah. b)
Pengorganisasian untuk mencapai tujuan bersama. Dan Adaptation (A) atau
fungsi adaptasi. Mencakup pengarahan dan penyesuaian kebutuhan pokok
manusia dengan keadaan sekitar. Unsur pokok subsistem sosial budaya:
a. Kepercayaan
b. Perasaan dan pikiran
c. Tujuan
d. Kaidah
e. Kedudukan dan peranan
f. Pengawasan
g. Sanksi
h. Fasilitas
i. Kelestarian dan kelangsungan hidup
j. Keserasian kualitas kehidupan dengan lingkungan
‘13
11
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘13
12
Kapita Selekta
Ispawati Asri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download