MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial SISTEM SOSIAL Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh MK10230 Ispawati Asri Abstract Kompetensi Memahami sistem sosial ialah proses belajar mengenali, menganalisis dan mempertimbangkan eksistensi dan perilaku organisasi dan institusi sosial kemasyarakatan dalam berbagai ranah kehidupan manusia. Peran manusia di sini lebih dilihat sebagai makhluk sosial dan bagian dari kelompok kepentingan, bukan sebagai individu. Ketika kita mengamati suatu fenomena sosial, maka sebenarnya kita sedang mencerna realitas kehidupan yang membawakan kondisi sistem masyarakat tertentu yang sedang bekerja, berusaha tetap langgeng, dan seringkali berbenturan dengan sistem-sistem lainnya. Sistem ini mencirikan karakteristik sifat, tata nilai, ukuran, kualitas dan kedudukan relasional di dalam dan antarsistem. Oleh karenanya, fenomena sosial pada hakikatnya adalah proses dialog, transaksi dan negosiasi sejumlah sistem sosial pada konteks waktu dan tempat tertentu.. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aspek-aspek system social. APA ITU SISTEM ? Berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehimpunan dari bagian/komponenkomponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Pengertian sistem yang digunakan untuk menunjuk sehimpunan gagasan/ide yang tersusun dan membentuk suatu kesatuan yang logis dan kemudian sebagai sebuah pikiran filsafat tertentu misalnya agama, bentuk pemerintahan. Pengertian sistem digunakan untuk menunjuk sekelompok atau sehimpunan/sekesatuan dari benda-benda tertentu yang memiliki hubungan secara khusus. Contoh: Arloji. Pengertian sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Contoh: sistem pernapasan. Sistem adalah istilah yang artinya menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang menjadi kesatuan atau kebulatan yang kompleks. Sistem merupakan jarintan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, untuk menjalankan fungsi masing-masing untuk menghasilkan atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi sasaran bersama. Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan Sistem adalah sesuatu yg terdiri dari sejumlah unsur atau komponen yg selalu pengaruh-mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa asas Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan antar bagianbagian,komponen-komponen, dan proses-proses yang melingkupi aturan-aturan tata hubungan yang dapat dikenali. Suatu tipe serupa dari saling ketergantungan antar kompleksitas tersebut dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Talcot Parson: Sistem = interdependensi antar bagian, komponen & mengatur hubungan-hubungan tersebut. Interdepensi berarti tanpa 1 bagian/komponen maka akan mengalami guncangan. Suatu sistem akan terintegrasi ke suatu equilibrium. proses yang Teori Sibenertika Parson menyatakan sistem sosial merupakan suatu sinergi antara berbagai sub sistem social yang saling mengalami ketergantungan dan ‘13 2 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keterkaitan. Adanya hubungan yang saling keterkaitan, interaksi dan saling ketergantungan. Ciri Sistem Sosial adalah terbuka atau menerima unsur-unsur yang datang dari luar. Hal ini menjadikan terjadinya jalinan antar unsur-unsur dan pertukaran sistem sosial yang berasal dari luar(eksternal). Proses-proses sistem sosial: Komunikasi Memelihara tapal batas Penjalinan sistem Sosialisasi Pengawasan sosial Pelembagaan Perubahan social Ciri-ciri khusus dari satu sistem adalah: Sistem terdiri dari banyak bagian/komponen. Komponen-komponen sistem saling berhubungan satu sama lain dalam pola saling ketergantungan. Keseluruhan sistem lebih dari sekadar penjumlahan dari komponenkomponennya. (lebih kea rah kualitas. kontribusi dari komsumen yang satu dan yang lain) Talcott Parsons: Sistem sebagai sebuah pengertian yang menunjuk pada adanya saling ketergantungan antara bagian-bagian, komponen-komponen, dan proses-proses yang mengatur hubungan tersebut. Parsons menambahkan karakteristik lain dari suatu sistem yaitu bahwa sistem sosial cenderung akan selalu mempertahankan keseimbangan. Dalam konsep saling ketergantungan cirri-ciri antara lain: Paling kurang ada dua bagian atau lebih yang saling menjadi gantungan bagi yang lainnya. Dalam konsep saling ketergantungan kata “saling” tidak harus diinterpretasikan sebagai keadaan yang memperlihatkan keseimbangan murni, misalnya 50% berbanding 50%. Dalam konsep saling ketergantungan terkadang adanya saling membutuhkan dengan pengertian bahwa saling membutuhkan itu tidak selamanya harus seimbang oleh sebab itu kebutuhan satu elemen atau bagian erat berkaitan dengan elemen lainnya dalam sistem tersebut. Menurut Auguste Comte beberapa pokok pikiran penting yang terdapat ‘13 3 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dari organisma biologis ada kesamaanya dengan organisasi sosial. Alasan Comte: Sosiologi dan biologi mempunyai hubungan yang sangat erat karena keduanya mempelajari organisma. Biologi mempelajari organisma tubuh organik sedangkan sosiologi mempelajari masyarakat organic atau organisma sosial. Begitu dekatnya biologi dan sosiologi sehingga yang disebut dengan istilah masyarakat atau organisma sosial adalah terdiri dari keluargakeluarga sebagai elemen atau sel, kelas-kelas atau lapisan dalam masyarakat adalah kelenjar-kelenjar, kota adalah organ-organnya. Sosiologi dalam pandangan Comte merupakan ilmu poditif atau ilmu empiric yang dapat menggunakan metode ilmiah untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik. Comte sangat menganjurkan keteraturan sosial dan keseimbangan dan membenci kekacauan. Pokok-pokok pikiran H. Spencer: Proses evolusi berjalan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Ini merupakan analogi berarti sebagai organisma sosial masyarakat berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Mencakup perbandingan antara individu sebagai makhluk biologis dan masyarakat sebagai makhluk sosial. Alasan analogi Spencer: Masyarakat bertumbuh dan berkembang dar yang sederhana ke yang kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat berjalan secara pelanpelan atau evolusioner. Walaupun jumlah institusi sosial itu bertambah banyak hubungan antara institusi dengan institusi lainnya tetap dipertahankan karena semua institusi itu berkembang dari institusi yang sama. Seperti halnya bagia dalam organisma biologis, bagian-bagian organisma sosial itu memiliki sistem-sistemnya sendiri (sebagai sub sistem) yang dalam beberapa hal tertentu dia berdikari. Kehidupan sosial sebagai suatu sistem sosial. Kehidupan sistem sosial harus dipandang sebagai suatu sistem yaitu sistem sosial yakni suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsure-unsur yang saling berhubungan dalam satu kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan ‘13 4 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bersama manusia atau kesatuan manusia yang hidup dalam suatu pergaulan oleh karena itu kehidupan sosial pada dasarnya ditandai oleh: Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih. Manusia tersebut bergaul atau berhubungan dan hidup bersama dalam waktu yang cukup lama oleh karena itu terjadilah adaptasi dan pengorganisasian perilaku serta munculnya suatu perasaan sebagai kesatuan. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. Suatu sistem kehidupan bersama Ciri-ciri interaksi sosial menurut Loomis: Pihak yang berinteraksi berjumlah lebih dari satu orang Adanya komunikasi antara pihak-pihak tersebut dengan menggunakan lambang-lambang tertentu Adanya dimensi waktu yang mencakup masa lampau, masa kini, dan masa mendatang Adanya tujuan-tujuan tertentu “Kehidupan sosial dapat dilihat dalam struktur sosial” Struktur sosial adalah suatu pergaulan hidup manusia meliputi barbagai tipe kelompok yang terjadi dari orang banyak dan meliputi pula lembagalembaga dimana orang banyak tadi ambil bagian. Di dalam struktur sosial terdapat pranata atau lembaga sosial. Talcot parsons mengatakan pranata-pranata atau pola-pola kelembagaan adalah suatu aspek pokok mengenai apa yang digeneralisasikan merupakan struktur sosial. Kelompok social Salah satu wujud dari struktur sosial adalah kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia tetapi bukan sembarang kumpulan. Suatu kumpulan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memenuhi criteria sebagai berikut: Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Adanya hubungan timbal balik antara yang satu dengan lainnya dalam kelompok itu. Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-aggota kelompok itu sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. ‘13 5 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Lembaga sosial Pranata sosial (menurut Koentjaraningrat): Lembaga sosial/lembaga kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kehidupan pokok di dalam kehidupan masyaarakat. Menurut Rosed dan Warren, lembaga sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan tetap atau pasti untuk mempertemukan macam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dengan cara-cara yang sudah tidak dapat dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur. “Pranata keluarga, pendidikan, ekonomi, agama” Menurut Koentjaraningrat. Margono Slamet: pranata keluarga, ekonomi, pemerintahan, agama dan normanorma, pendidikan dan penerangan umum, dan kelas masyarakat. Unsur-unsur sistem social Suatu sistem sosial yang menjadi pusat perhatian barbagai ilmu sosial pada dasarnya merupakan wadah dari proses-proses dan pola-pola interaksi sosial. Menurut Soryono Soekanto unsur-unsur pokok suatu sistem sosial adalah: kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap semua aspek alam semesta yang dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak. Perasaan dan pikiran yaitu suatu keadaan kejiwaan manusia yang menyangkut keadaan sekelilingnya baik yang bersifat alamiah maupun sosial. Tujuan merupakan suatu cita-cita yang harus dicapai dengan cara mengubah sesuatu atau mempertahankannya. Kaidah atau norma yang bersikap/berperilaku secara pantas. merupakan pedoman untuk Kedudukan dan peranan: kedudukan merupakan posisi-posisi tertentu secara vertical sedangkan peranan adalah hak-hak dan kewajibankewajiban baik secara structural maupun prosesual. Penguasaan yang merupakan proses yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa masyarakat untuk mentaati kaidahkaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Sanksi-sanksi positif dan negative. Fasilitas Keserasian dan kelangsungan hidup ‘13 6 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keserasian antara kualitas hidup dengan lingkungan PERSYARATAN SISTEM SOSIAL Menurut TALCOTT PARSON, ada 4 syarat fungsional agar sistemsosial bertahan: ADAPTATION (ADAPTASI/PENYESUAIAN), Sistem Sosial mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi GOAL ATTAINMENT (pencapaian tujuan), Tujuan individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar tidak bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial INTEGRATION (integrasi): harus o Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya, serta berperannya masing-masing unsur tersebut sesuai dengan posisinya. o Integrasi hanya bisa terwujud jika semua unsur yang membentuk sistem tersebut saling menyesuaikan LATENT PATTERN MAINTENANCE (pemeliharaan pola latent), Sebagai pemeliharaan pola yang tersembunyi, yang biasanya berwujud sistem nilai budaya yang selalu mengontrol tindakan-tindakan individu. Nilai-nilai yang telah disepakati oleh suatu masyarakat akan dapat mengendalikan keutuhan solidaritas social. MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM Masyarakat sebagai suatu sistem secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk equilibrium. Kehidupan sosial (masyarakat) sebagai system sosial harus dilihat sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dari bagian2 atau unsur2 yang saling berhubungan satu sama lain, saling tergantung & berada dalam satu kesatuan. sehingga komponennya tidak dapat dilihat tapi hanya dapat dibayangkan dengan suatu Kontruksi berfikir. PENDEKATAN/TEORI UNTUK MEMAHAMI SISTEM SOSIAL 1. Teori Struktural Fungsional. Masyarakat terintegrasi atas dasar kata sepakat para anggotanya terhadap nilai dasar kemasyarakatan yang menjadi panutannya. 2. Teori Konflik Dialektika. Memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula ‘13 7 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ASUMSI DASAR TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL o Masyarakat adalah suatu sistem dari bagian-bagian berhubungan o Hubungan dalam masyarakat bersifat ganda dan timbal balik (saling mempengaruhi) o Secara fundamental, sistem sosial cenderung equilibrium dan bersifat dinamis o Disfungsi/ketegangan sosial/ penyimpangan pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya melalui penyesuaian dan proses institusionalisasi. yang saling bergerak kearah ASUMSI DASAR TEORI KONFLIK Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat Konflik dalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat Setiap unsur didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan social Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah orang atas sejumlah orang-orang yang lain Sistem Sosial sebagai Struktur Sosial Social structure is the way units as a group/society relate to one another Di dalamnya termasuk status dan peran, stratifikasi sosial, kelompok sosial Suatu ruang multidimensional dimana posisi social dan afiliasi kelompok didistribusikan Lebih dititikberatkan pada distribusi bagian/komponen (posisi sosial dan kelompok sosial) Parameter Struktur Sosial Atribut yang dimiliki oleh anggota masyarakat yang mempengaruhi hubungan peranan dimana hal tersebut akan membedakan posisi social Parameter nominal: membagi masyarakat dalam kelompok yang bersifat diskrit, tanpa perbedaan jenjang (agama, marga, suku, mata pencaharian) Akan menghasilkan heterogenitas Parameter graduasi: membedakan masyarakat ke dalam status sosial yang berjenjang (pendidikan, kekayaan, kekuasaan, kewenangan) Akan menghasilkan kesenjangan ‘13 8 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sistem Sosial sebagai Proses Sosial Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh berbagai segi kehidupan bersama. timbal-balik antara Proses berbagai posisi sosial dan kelompok terjalin ke dalam hubungan sistemik satu sama lain Fungsi Sistem Sosial Budaya Fungsi sistem budaya adalah untuk menata dan juga menetapkan tidakan serta tingkah laku masyarakat(manusia). Proses pembelajaran sistem ini dilakukan dengan pembudayaan atau pelembagaan yang bertujuan untuk dapat menyesuaikan diri(pikiran dan sikap) denngan norma adat, dan peraturan yang hidup di lingkungan kebudayaannya. Proses pembelajaran dilakukan mulai dari kecil dari lingkungan keluarga, lingkungan diluar rumah, dan lingkungan selanjutnya. Dimulai dari meniru apapun(sesuatu yang baik) yang ada di lingkungan tersebut kemudian tindakan tersebut akan menimbulkan dorongan untuk dimasukkan kedalam kepribadian sehingga menjadi pola dan norma yang mengatur tindakan yang dibudayakan. Tidak semua orang mampu untuk beradaptasi dengan sistem budaya di lingkungan sosial atau disebut juga deviants. Negara juga sangat memerhatikan kebudayaan terbukti dalam konstitusi Indonesia UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi: (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Sistem budaya merupakan wujud yang abstark dari kebudayaan. Sistem budaya atau cultural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas satu dari yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat-istiadat mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama. Fungsi sistem budaya adalah menata dan menetapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia. Proses belajar dari sistem budaya ini dilakukan melalui pembudayaan atau institutionalization (pelembagaan). Dalam proses pelembagaan ini, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran ‘13 9 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id serta sikapnya dengan adat-adat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini dimulai sejak kecil, dimulai dari lingkungan keluarganya, kemudian dengan lingkungan di luar rumah, mula-mula dengan meniru berbagai macam tindakan. Setelah perasaan dan nilai budaya yang memberikan motivasi akan tindakan meniru itu diinternalisasi dalam kepribadiannya, maka tindakannya itu menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan. Tetapi ada juga individu yang dalam proses pembudayaan tersebut yang mengalami deviants, artinya individu yang tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan sistem budaya di lingkungan sosial sekitarnya. Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Sosial dan Budaya Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu suatu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan.. Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat: A. Dua orang atau lebih B. Terjadi interaksi antara mereka C. Bertujuan D. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya. Dalam sistem sosial pada umumnya terdapat proses yang saling mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Menurut Margono Slamet, sistem sosial dipengaruhi oleh: ekologi; demografi; kebudayaan; kepribadian; waktu, sejarah, dan latar belakang. Ciri utama sistem sosial menerima unsur-unsur dari luar (terbuka). Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsur lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (eksternal). Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Budaya mempelajari ttg sistem bertindak → perilaku Unsur perilaku → “gerak sosial”. 4 syarat mencapai tujuan tertentu: Terjadi pada situasi tertentu ‘13 10 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id diatur kaidah tertentu didorong motivasi tertentu hakikat beberapa subsistem tsb sbg pengaturan/cybernetic order → tiap subsistem yg berada diatasnya mjd pengatur utk subsistem dibawahnya. Menurut Parsons, ke 4 subsistem bertindak sbg kebutuhan fungsional yg disebut sbg imperative functional LIGA sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa Gerak Sistem Sosial meliputi Subsistem budaya: Latent patern maintenance, Subsistem sosial: Integration, Subsistem kepribadian: Goal attaintment, Subsistem organisasi perilaku: Adaptation Latent Patern Maintenence (L) atau fungsi mempertahankan pola. Subsistem budaya memberi jawaban terhadap masalah dari faktor-faktor falsafah hidup. Integration (I) atau fungsi integrasi mencakup faktor-faktor penting dalam mencapai keadaan serasi antar sistem. Goal atteinment (G) atau fungsi mencapai tujuan. Faktor penentu: a) Pengembangan sistem untuk menjunjung nilai dan kaidah. b) Pengorganisasian untuk mencapai tujuan bersama. Dan Adaptation (A) atau fungsi adaptasi. Mencakup pengarahan dan penyesuaian kebutuhan pokok manusia dengan keadaan sekitar. Unsur pokok subsistem sosial budaya: a. Kepercayaan b. Perasaan dan pikiran c. Tujuan d. Kaidah e. Kedudukan dan peranan f. Pengawasan g. Sanksi h. Fasilitas i. Kelestarian dan kelangsungan hidup j. Keserasian kualitas kehidupan dengan lingkungan ‘13 11 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ‘13 12 Kapita Selekta Ispawati Asri Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id