Konsep Hukum Agraria dan Hukum Tanah

advertisement
Konsep Hukum Agraria dan
Hukum Tanah
Welhelmina Selfina Beli
Pokok Pembahasan
1.Pengertian hukum agrarian dan hukum
tanah
2.Alasan penting mengapa mempelajari
hukum agrarian dan tanah
3.Politik hukum agraria zaman belanda dan
politik hukum agraria saat ini
Kemampuan Yang Diharapkan
Mahasiswa memahami pengertian hukum
agrarian dan hukum tanah berdasarkan UUPA
 Membandingkan Politik hukum agrarian
zaman belanda dan politik hukum agrarian saat
ini
Pengertian Hukum
Hans Kelsen melihat hukum sebagai suatu
perintah memaksa terhadap suatu perilaku
manusia
Pengertian Hukum
Simorangkir dan Sastropranoto melihat hukum sebagai
o Peraturan yang sifatnya memaksa
o Yang menentukan tingkah laku manusia dalam
masyarakat
o Dibuat oleh badan resmi yang berwajib
o Pelanggran dari tindakan ini yaitu dengan hukuman
tertentu. J.T.C. Simorangkir dan Sastropranoto (
Limbong. 2012: 48)
Pengertian Agraria
 Latin : Ager artinya tanah atau sebidang
tanah, lalu Agrarius artinya Perladangan,
persawahan dan pertania
 Belanda: Akker artinya tanah pertanian
 Yunani: Agros artinya tanah pertanian
 inggris: Agrarian artinya tanah atau tanah
untuk pemukiman atau penghunian
Pengertian Hukum agraria
Menurut Budi Harsono
1. Merupakan satu kelompok berbagai bidang hukum,
2. yang masing-masing mengatur hak-hak penguasaan
atau sumber-sumber daya alam tertentu termasuk
pengertian agrarian.
3. Misalnya Hukum Tanah, Hukum Air, Hukum
Pertambangan, Hukum Perikanan, Hukum Atas
Penguasaan Atas Tenaga dan Unsur-unsur dalam
Ruang Angkasa.
Pengertian Hukum agraria
Soedikno Mertokusumo
“keseluruhan kaedah hukum, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur agrarian”
Hukum agraria (Belanda):
 agrarisch recht merupakan istilah yang dipakai
dalam administrasi pemerintahan.
 Utrecht memberikan pengertian yang sama
pada hukum agraria dan hukum tanah
meliputi bidang hukum admns negara
Hukum Tanah
Tanah dalam pengertian yuridis
 Permukaan bumi, yang terbatas, berdimensi
dua panjang dan lebar.
Ruang: terbatas, berdimensi tiga, yaitu
panjang, lebar dan tinggi yang dipelajari dalam
Hukum Tata Ruang.
Hukum Tanah
• Tanah sebagai bagian dari bumi disebutkan dalam
pasal 4 ayat 1 UUPA, yaitu”Atas dasar hak
menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud
dalam pasal 2
“permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat
diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang,
baik sendiri maupun bersama-sama dengan orangorang lain serta badan-badan hukum”.
Hubungan hukum antara pemegang hak denga hak atas tanahnya,
ada dua macam asas dalam ukum Tanah yaitu:
1.
Asas Accesie atua Asas Perlekatan
Yaitu bangunan dan tanaman yang ada diatasnya
merupakan suatu kesatuan
2. Asas Horizontale Scheiding atau Asas Pemisahan
Horizontal
Dalam asas ini bangunan dan tanaman yang ada
diatas tanah bukan merupakan bagian dari tanah.
pengertian agraria dan hukum agraria dalam UUPA dipakai
dalam arti yang sangat luas.
Pengertian agraria meliputi bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
 Dalam batas-batas seperti yang ditentukan
dalam Pasal 48, bahkan meliputi juga ruang
angkasa
pengertian agraria dan hukum agraria dalam UUPA dipakai dalam arti
yang sangat luas.
• Pengertian bumi meliputi permukaan bumi (yang
disebut tanah), tubuh bumi di bawahnya serta
yang berada di bawah air (Pasal 1 ayat (4)
jo.Pasal 4 ayat(1)).
• Dengan demikian pengertian tanah meliputi
permukaan bumi yang ada di daratan dan
permukaan bumi yang berada di bawah air,
termasuk air laut.
bumi meliputi juga
• Landas Kontinen Indonesia (LKI). LKI ini merupakan dasar laut dan
tubuh bumi di bawahnya di luar perairan wilayah Republik
Indonesia yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor : 4 Prp
Tahun 1960,
“ sampai kedalaman 200 meter atau lebih, di mana masih memungkin
diselenggarakan eksplorasi dan sksploitasi kekayaan alam.”
Penguasaan penuh dan hak ekslusif atas kekayaan alam di LKI tersebut
serta pemilikannya ada pada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Undang-undang Nomor : 1 Tahun 1973)(LN. 1973-1, TLN 2994).
Pengertian air
Perairan pedalaman maupun laut wilayah
Indonesia (Pasal 1 ayat (5)).
Dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974
tentang : Pengairan (LN 1974-65)
“Pengertian air tidak dipakai dalam arti yang
seluas itu. pengertiannya meliputi air yang
terdapat di dalam dan atau berasal dari sumbersumber air, baik yang meliputi air yang terdapat
di laut (Pasal 1 angka 3)”
Kekayaan alam yang terkandung di
dalam bumi
bahan-bahan galian, yaitu unsur-unsur kimia,
mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam
batuan, termasuk batuan-batuan mulia yang
merupakan endapan-endapan alam. Undangundang Nomor :11 Tahun 1967 tentang :
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (LN
1967-227, TLN 2831).
Kekayaan alam yang terkandung di dalam air
adalah
ikan dan lain-lain kekayaan alam yang berada di
dalam perairan pedalaman dan laut wilayah
Indonesia. (Undang-undang Nomor : 9 Tahun
1985 tentang : Perikanan, LN. 1985-46).
Dalam hubungan dengan kekayaan alma di dalam tubuh bumi
dan air tersebut perlku dimaklumi adanya pengertian dan lembaga
Zone Ekonomi Eksklusif
• meliputi jalur perairan dengan batas terluar 200 mili
laut diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia.
• Dalam ZEE ini hak berdaulat untuk melakukamn
eksplorasi, eksploitasi dan lain-lainnya atas segala
sumber daya alam hayati dan non hayati yang terdapat
di dasar laut serta tuuh bumi di bawahnya dan air di
atasnya, ada pada Negara Republik Indonesia.
(Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1983 tentang : Zone
Ekonomi Eksklusif LN. 1983-44).
Politik Agraria zaman Belanda
1. Sebelum tahun 1870: pajak hasil dan kerja rodi.
2.
Masa Pemerintahan Gubernur Herman Willem Daendles (18001811): perubahan struktur penguasaan dan pemilikan tanah dengan
Kebijakan menjual tanah-tanah rakyat Indonesia kepada orangorang Cina, Arab maupun bangsa Belanda sendiri.
3.
Tanah itulah yang kemudian disebut tanah partikelir. Tanah
partikelir adalah tanah eigendom yang mempunyai sifat dan corak
istimewa. Yang membedakan dengan tanah eigendom lainnya ialah
adanya hak-hak pada pamiliknya yang bersifat kenegaraan yang
disebut landheerlijke rechten atau hak pertuanan.
• 4. Masa Pemerintahan Gubernur Thomas
Stamford Rafles (1811-1816): tanah-tanah yang
dikuasai dan digunakan oleh rakyat itu bukan
miliknya, melainka milik Raja Inggris.
Politik Agraria Belanda
“Domein Verklaring” yang merupakan
pelaksanan dari hukum agraria pada masa
penjajahan Belanda yang berbunyi :
“Semua tanah yang orang lain tidak dapat
membuktikannya, bahwa itu eigendomnya
adalah domein atau milik Negara.”
 Berwatak liberal Kapitalistik dan eksploitatif
Politik Agraria Belanda
1). Golongan Eropa dan dipersamakan
dengannya;
2). Golongan Timur-Asing; yang terdiri dari
Timur Asing Golongan Tionghoa dan bukan
Tionghoa seperti Arab, India, dan lain-lain;
3). Golongan Bumi Putera, yaitu golongan orang
Indonesia asli yang terdiri atas semua suku-suku
bangsa yang ada di wilayah Indonesia.
Politik Agraria Saat ini
 Digantikan dng hak menguasai negara dengan
tujuan sesuai dengan UUD Pasal 33 jo. Pasal 2
UU No.5 tahun 1960
 Dualisme atas hak-hak barat dan hak-hak adat
terhapus
 Pasal 16 UUPA mengatur Hak pemilikan tanah
kepada WNI
Hak-hak atas tanah
a. hak milik,
b. hak guna-usaha,
c. hak guna-bangunan,
d. hak pakai,
e. hak sewa,
f. hak membuka tanah,
g. hak memungut hasil hutan,
h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak
tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan undangundang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai
yang disebutkan dalam pasal 53.
Problem Politik Agraria Saat ini
1. kewenangan menguasai negara didelegasikan
pada pihak swasta
2. Pergeseran idiologi “sistem ekonomi
pancasila ke sistem ekonomi pasar bebas
(neoliberalisme)
Simpulan
1.
Hukum agraria secara sempit berbicara tanah atau pertanian dan secara luas
berbicara tentang bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
2.
Hukum tanah berbicara tentang pengertian tanah secara yuridis yang mengatur
tentang tanah
3.
Politik agraria zaman Belanda lebih mengarah pada tanah dan membebankan
rakyat sedangkan politik agraria saat ini lebih mengarah pada pro kapitalis yang
neoliberalisme bukan pro rakyat (berorientasi kerakyatan/wealfare state)
Download