Contoh - Contoh Bidang Usaha Kelompok Kreatif

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Bab 2 : Mencari Bisnis yang
sesuai dengan kemampuan
Fakultas
Program Studi
Desain & Teknik
Kreatif
Desain Produk
Tatap Muka
2
Kode MK
Disusun Oleh
MK90043
Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM
Mencari Gagasan Usaha
Gagasan Usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru dan
diterapkan dengan suatu tindakan” Mencari gagasan usaha berarti berusaha untuk
menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam
menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal
yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang
tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan
akan sukses.
Memulai usaha dari sebuah gagasan
Seseorang terkadang bingung untuk menentukan bisnis apa yang akan dipilih, dalam hal ini
terutama adalah bidang apa yang akan diambil. Hal yang kecil inilah yang justru akan
menentukan jalannya kesuksesan pemilihan suatu bisnis nantinya. Apabila kita tidak
menentukan bidangnya terlebih dahulu tentunya kita sulit menemukan ide yang pas dan
pastinya bisnis yang kita buat tidak terbentuk dengan baik. Dalam menentukan bidang apa
yang akan kita pilih kita harus pandai membaca kondisi sekitar. Apabila dipikir dengan
logika, bisnis yang akan berkembang adalah bisnis yang pesaingnya belum banyak dan
tentunya jangan mengikuti tren, apabila kita mengikuti tren berarti kita malah menambah
jumlah deretan pesaing dalam dunia bisnis. Apabila harus terpaksa mengikuti tren
hendaknya pandai-pandai dalam membuat variasi dari produk bisnis kita.
Seseorang menginginkan mempunyai usaha yang menghasilkan
Apabila seseorang berfikiran untuk membuat usaha pastinya orang tersebut awalnya telah
menentukan tujuannya. Setiap orang pasti menginginkan mempunyai bisnis yang
menghasilkan, dalam hal ini berarti orang tersebut yakin dengan usaha yang dibangun. Saat
ini semakin banyak usaha yang bermunculan sehingga membuat seseorang semakin
berlomba-lomba untuk membangun sebuah usaha. Seseorang terkadang berkiblat pada
kesuksesan bisnis orang lain, melihat orang lain sukses dalam bisnisnya tentunya
seseorang tersebut menginginkan suatu saat nanti juga akan memiliki bisnis yang sukses
melebihi orang lain yang lebih dulu memiliki suatu bisnis itu. Dengan melihat kondisi saat ini
yang
menunjukkan
bahwa
berwirausaha
sangat
menjanjikan
pendapatannya
jika
dibandingkan menjadi seorang pegawai, maka saat ini banyak orang yang berpindah haluan
dan mencoba meraup pendapatan dan keuntungan dari suatu kegiatan berbisnis.
2015
2
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mencari ide bisnis itu kerja otak bukan kerja otot
Mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan adalah kerja otak, maksudnya adalah yang
kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir kita bukan tenaga kita yang digunakan
untuk mencarinya. Kita memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis,
mengamati kondisi sekitar, berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin
banyak diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih
berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis
muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.
Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas dengan kondisi yang dialami
saat ini. Seorang entrepreneur biasanya merasa kondisi saat ini belum cukup dan belum
sesuai dengan impiannya. Biasanya mereka selalu berusaha mengembangkan bisnisnya
dengan membuat bisnis yang telah ada menjadi bisnis yang lebih bervariasi dan lebih
banyak diminati oleh konsumen. Ketika suatu bisnis sekiranya tidak menguntungkan,
mereka biasanya akan langsung mencari penyebab mengapa bisnis tersebut menjadi tidak
menguntungkan. Kemudian akan membuat suatu keputusan bisnis tersebut akan
diberhentikan atau akan tetap dijalankan tetapi membuat variasi terhadap bisnis tersebut.
Hal inilah yang mendorong seorang entrepreneur untuk selalu berusaha memanfaatkan
kerja otak dengan selalu melatih kemampuan berfikir cepatnya dalam menghadapi segala
kondisi dan resiko yang akan timbul pada bisnis yang sedang dijalankan. Sama halnya
dalam menentukan ide/gagasan pertama kali. Tentunya sangat memerlukan adanya kerja
otak.
Mengenal Panggilan Jiwa
Supaya berhasil dalam usaha setiap orang harus benar-benar mengenal “panggilan jiwa”nya
dan mampu memenuhi keinganan pasar dari gelora jiwa yang bersemangat. Seperti
wirausaha-wirausaha muda lainnya yang sukses,maka andapun bisa berhasil dengan
memperlihatkan 3 faktor seperti berikut ini :

Cocok dengan diri kita, Peluang ini bersifat personal,akrab dengan anda yang
memerlukan kemampuan (skill),kepribadian dan anda sukai ( sesuai dengan hobi
atau minat).

Akses : Anda dapat mengaksesnya. Hal ini berkaitan dengan jaringan,lingkungan
pendukung.

Potensial: Komersialisasinya harus mampu memberikan tingkat pertumbuhan dan
pengembalian investasi yang layak.
2015
3
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial dan cocok dengan diri anda,entrepreneur
harus memulainya dengan analisis berikut :
1. Apa yan paling anda senangi
2. Apakah kegemaran atau hobby anda ?
3. Produk dan proses apa yang paling anda ketahui ?
4. Adakah sesuatu yang ingin anda lakukan ketika sedang mengganggur ?
5. Apakah tujuan terpenting anda dalam bisnis sendiri ? apakah mendapatkan
keuntungan,kebebasan atau yang lainnya ?
6. Ide mana yang muncul sebagai respon terhadap 4 pertanyaan pertama diatas yang
memenuhi tujuan pada pertanyaan no 5 ?
Bila anda mampu menjawab keenam petanyaan diatas maka anda mulai bisa memahami
bahwa masing-masing orang mempunyai keunikan dan kepribadian yang berbeda-beda.
Keunikan dan pembawaan sesorang penting diketahui dan diperiksa sebelum memutuskan
untuk mengusahakan sesuatu.
Remember! “Sesuaikan pilihan bisnis dengan karakter, bakat, ketrampilan, dan hobi anda” ....
K - Analitis
Dedikasi/Pelayanan
T – Service
D - Kreatif
Dominan / Pengarahan
P - Konsultatif
Dari gambar diperoleh 4(empat) buah kuadran yang masing- masing menunjukkan tipe-tipe
pembawaan manusia dalam hubungannya dengan bagaimana yang bersangkutan
mengadakan kontak dengan orang lain.
1. Kuadran pertama, menggambarkan tipe manusia yang dinamakan “Dominan” (D).
2. Kuadran kedua, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert, senang bergaul
dengan orang banyak, terkombinasi dalam tipe”Populer” (P).
3. Kuadran ketiga, “Tenang” (T), dibentuk dari perpaduan antara bawaan yang
extrovert, dengan sifat yang condong mengalah pada orang lain.
4. Kuadaran keempat adalah tipe “Konvensional” (K).
2015
4
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Manusia Tipe “ Dominan” (D)

Orang tipe “D” memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar prestasi. Perilakunya
selalu berorientasi ke hasil dari suatu pekerjaan atau tanggung jawab. Dia sangat
menyenangi tantangan. Untuk berhasil, mereka bersedia bekerja keras, bahkan
kalau perlu dengan cara apa saja. Sayangnya, dia kurang peduli pada lingkungan
pergaulan, tidak banyak berbicara, bertindak secara cepat dan praktis, langsung ke
sasaran

.Bagi orang tipe “D”, pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan dengan tingkat
kesulitan tinggi. Dengan demikian, mereka merasa tertantang dan mendapat
kepuasan setelah berhasil.

Para “Dominan” yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan status dan jenjang
karier yang jelas karena bagi mereka hal itu merupakan penghargaan atas prestasiprestasi kerja. Bagi mereka prestasi adalah hasil dari serentetan kerja keras dan
susah payah.
2. Manusia Tipe “Populer” (P)
 Orang-orang tipe “P” termotivasi untuk memperoleh“pengakuan” (recognition) dari
orang banyak sehingga mereka merasa sebagai orang penting di lingkungannya.
Karena tujuannya lebih pada bagaimana penilaian orang banyak , maka orang “P”
kadang-kadang kurang mewaspadai hasil akhir pekerjaannya dan batas waktu
penyelesainnya. Mereka menginginkan popularitas, dan untuk itu, mereka akan
berusaha sedapat mugkin untuk mencari pengaruh (influence) ke sana kemari.
 Tipe “P” menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat mendambakan
hubungan-hubungan yang hangat serta bersahabat dengan berbagai pihak. Seperti
juga orang tipe “D”, orang-orang yang “Populis” menghendaki kebebasan, jauh dari
berbagai aturan-aturan ketat serta kendali-kendali yang terlalu rinci. Kreativitas
menghendaki kebebasan, orang “Pop” sangat menyenangi pergaulan dan pintar
bergaul. Mereka tidak segan-segan menolong orang lain, dan memotivasi siapa pun
yang membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau
kehidupan ini. Berbicara, baik antarpribdi maupun di depan publik sambil
melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan kemampuan yang cukup
spesifik.
2015
5
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.
Manusia Tipe “Tenang”
 Orang-orang bertipe “T” terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling
menghargai. Mereka juga “extrovert”, dan pandai bergaul. Akan tetapi mereka tidak
mempunyai ambisi besar dalam mencapai prestasi apapun. Tipe “Tenang” ini kurang
menyukai tanggungjawab dan tantangan yang bervariasi.Karena kurang menyenangi
tantangan, dengan sendirinya mereka juga kurang berani mengambil resiko-resiko
besar sehingga condong memilih lingkungan yang aman. Untuk dapat mencapai
sesuatu , orang-orang “T” memerlukan penjelasanyang detail tentang sasaran yang
hendak dicapai, sekaligus apaperan mereka dalam tugas itu.
4.
Manusia Tipe “Konvensional”

Orang tipe “K” biasanya bekerja dengan acuan ketelitian, hasil yang benar dan
sempurna menurut kaidah-kaidah yang sudah baku. Mereka termasuk “introvert”,
kurang peduli dengan lingkungan sosialnya sehingga condong membatasi diri dalam
berhubugan dengan manusia lain. Sebagai kompensasinya mereka sangat teliti
dalam pekerjaan, perfeksionis, selalu mengacu pada kesempurnaan hasil. Tipe “K”
ini juga mendambakan lingkungan yang aman-aman saja. Karena “introvert”nya,
mereka
sering
berharap
untuk
mendapatkan
tugas-tugas
yang
bisa
“menenggelamkan” mereka ke dalam keasyikan bekerja. Oleh karena itu. Pekerjaan
yang sesuai dengan mereka adalah hal-hal yang membutuhkan keakuratan tinggi
atau bidang-bidang penelitian.
Hubungan Kreativitas, Idea, Dan Peluang
Kreatifitas
Ide
Peluang
2015
6
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Matching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha
-
Orang Dominan, Kelompok Kreatif
-
Orang Populis, Kelompok Konsultatif
-
Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan
-
Orang Konvensional, Kelompok Pemikir
Orang Dominan, Kelompok Kreatif
Terdiri dari orang-orang yang
kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam
bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja
sendiri,tidak banyak bicara. Mereka tergolong orang-orang yang “tidak pintar ngomong”.
Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha mereka lebih memilih bidang-bidang usaha
yang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna “lobi-melobi”. Lebih baik
mereka bergerak dalam bidang produksi, menghasilkan produk-produk tertentu. Di sini,
semua ambisi, kebebasan berkreasi, serta gagasan-gagasan inovasi bisa terlampiaskan.
Mereka bisa mendirikan industri-industri besar,atau mencoba industri-industri rumahan atau
kerajinan.
Orang Populis, Kelompok Konsultatif
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif. Dan karena pembawaan extrovert, mereka
menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik, dan pandai berbicara. Oleh karena
itu,orang konsultif lebih sesuai berbisnis dalam bidang-bidang usaha yang bersifat
mengarahkan atau memberi instruksi. Misalnya, menjadi konsultan, membuka kursus,
menjadi pelatih olahraga. Sebagai extrovert, mereka juga baik dalam bidang-bidang
distribusi dan perdagangan.
Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan
Kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang usaha yang memberikan layanan kepada
pihak lain. Kelebihan orang servis adalah kemampuannnya mengikuti keinginan-keinginan
orang yang dilayaninya dengan tulus. Bidang usaha layanan (jasa) bisa bermacam-macam,
mulai membuka bengkel otomotif,elektronik, rumah makan, rumah sakit, sekolah, sampai
berbagai usaha jasa lainnya.
Orang Konvensional, Kelompok Analitis
Orang tipe ini adalah pekerja yang mengacu pada ketelitian dan “kesempurnaan hasil”
menurut aturan dan kaidah yang berlaku. Ia kurang peduli dengan lingkungan sosial dan
cenderung membatasi pergaulan antar sesama. Mereka sering dikenal dengan sebutan
“perfeksionis”. Keunggulan mereka terlihat dari hasil akhir kerja mereka yang memuaskan,
2015
7
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
rapi dan teliti. Orang-orang bertipe kepribadian konvensional ini cocok bekerja sebagai
sekretaris, akuntan, clerk, atau operator komputer.
Contoh - Contoh Bidang Usaha Kelompok Kreatif
1. Bidang Makanan dan Minuman
Bidang ini sangat bervariasi dan bisa di wujudkan dalam berbagai tingkatan sesuai
dengan tingkatan lapisan masyarakat yang akan dituju.
2. Kerajinan :
Calon entrepreneur di berbagai daerah Nusantara sebaiknya memikirkan atau
menggali kembali potensi daerahnya yang memiliki jenis-jenis kerajinan yang bisa
diketengahkan ke lingkup nasional maupun internasional.
3. Logam :
Sekarang ini masih sangat dibutuhkan terobosan- terobosan baru dari entrepreneur
muda untuk meningkatkan mutu produk logam tersebut.
4. Pertanian dan Agrobisnis :
Dalam masa krisis, bidang ini telah membuktikan diri sebagai bidang usaha yang
tidak saja kebal krisis, tapi juga menangguk keuntungan yang berlipat ganda.
5. Peternakan dan Hasil-hasil Tambak :
Ini juga merupakan bidang usaha yang sangat potensial untuk diekspor sehingga
patut diperhitungkan sebagai bisnis yang kebal krisis.
6. Rajutan, Bordir, dan Renda :
Meski termasuk kelompok kerajinan, bidang ini bisa diberi perhatian lebih karena
condong melibatkan tenaga-tenaga wanita.
7. Sablon :
Biayanya relatif murah sehingga patut dijadikan sebuah alternatif unggulan bagi
meraka yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Syaratnya adalah penjiwaan dan
menjaga kualitas dengan menggunakan bahan-bahan bermutu karena sablon
berhubungan erat dengan seni dan keindahan.
8. Penerbitan :
Menjadi penerbit, bisa juga dimulai degan usaha kecil-kecilan. Kalau pengusahanya
juga mampu menulis, usaha ini akan lebih ideal lagi.
9. Mainan Anak – Anak :
Memproduksi mainan anak tidak perlu yang mewah dan mahal, yang penting adalah
ide yang sejalan dengan dunia khayal anak-anak.
10. Kartu Ucapan :
Dengan kreativitas tinggi, berbagai merek ucapan kartu ucapan mampu mengeruk
keuntungan besar. Inovasi bentuk-bentuk kartu dengan menggunakan bahan- bahan
2015
8
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang tersedia juga bisa dilakukan asalkan Anda kreatif dan mau mendengarkan
masukan-masukan pasar.
11. Karya-karya Intelektual :
adalah
produk-produk
yang
sepenuhnya
merupakan
hasil
kerjakecerdasan
seseorang. Termasuk dalam golongan ini adalah pembuatan perangkat lunak
(software) komputer, penulisan buku, skenario film, paket-paket pembelajaran
tambahan, penciptaan lagu dsb.
Contoh - Contoh Bidang Usaha kelompok Konsultif
1. Jasa Konsultasi :
Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok ini akan bisa menyalurkan
pembawaannya yang dominan, langsung pada klien. Untuk menjadi konsultan,
sesorang harus mempunyai pengetahuan atau keahlian tertentu yang dibutuhkan
oleh pelanggannya.
2. Kursus-kursus :
Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha dalam bidang
pendidikan dan pelatihan.
3. Pusat Kebugaran dan Pelatihan olahraga :
Bagi mereka yang menyenangi dan menguasai teknik-teknik berolahraga juga dapat
menggunakan kepandaiannya itu untuk berwirausaha. Antara lain menjadi pelatih
olahraga atau membuka pusat kebugaran (fitness center).
4. Bidang Perdagangan :
Bidang ini merupakan bidang yang banyak diminati entrepreneur dengan kepribadian
“dominant extrovert”. Selain mudah dimasuki, bidang ini dapat dilakukan kapan saja
dan mudah ditinggalkan.
Contoh – Contoh Bidang Usaha Kelompok Pelayanan
1. Biro Jasa
2. Biro Teknik
3. Jasa Pengetikan
4. Fotokopi dan Penjilidan
5. Sablon Pesanan
6. Perbengkelan
7. Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan
8. Rumah Kos
9. Salon Kecantikan
10. Makelar, dll.
2015
9
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh – Contoh Bidang Usaha Kelompok Analitis
1. Jasa Penerjemah
2. Jasa Reparasi Perangkat Elektronik dan Teknologi Informasi : Bagi wirausaha yang
berkepribadian “introvert”dan dedikatif, “menenggelamkan diri” dalam keruwetan sistem
yang canggih merupakan kebahagiaan tersendiri. Tentu saja dengan catatan bahwa
teknologi yang diperlukan harus dikuasai.
3. Karya Intelektual
4. Perancang Busana
5. Akuntan
6. Sekretaris, dll.
Ide Usaha dari Imitasi
Selalu dibutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengadaptasi jenis-jenis usaha yang sudah
ada dimana ide-ide usaha muncul karena adanya informasi yang mengindikasikan adanya
kebutuhan. Pendekatan ini membutuhkan data dan petimbangan-pertimbangan. Oleh
karena itu kita perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
1. Mempelajar Industri yang Sudah Ada
2. Mengkaji Input dan Output Industri
3. Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi
4. Mengkaji Tren Ekonomi
5. Analisis Terhadap Perubahan Sosial
6. Mengkaji Pengaruh Aturan Baru
Tips Praktis Carilah Idea Bisnis dengan :
-
Sering menghadiri pameran perdagangan dan investasi
-
Mempelajari keahlian tenaga kerja local
-
Investigasi material lokal dan sumber daya lain
-
Mengkaji peluang substitusi produk impor
Quotation
“Ketika satu pintu tertutup maka pintu lain terbuka. Namun, kita seringkali terpakumenyesali
pintu yang tertutup itu, hingga tak bisa melihat pintu lain yang terbuka bagi kita”
- Alexander Graham Bell
Teruslah Maju Dengan Ide-Ide Cemerlang
2015
10
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Modul Kewirausahaan penerbit Hikmah zaman baru

http://www.entrepreneurmuda.com/index.php?option=com_content&view=article&id
=3423:makalah-mencari-gagasan-usaha-part-2&catid=65:idea-business&Itemid=92
http://www.slideshare.net/indraihwan84/ppt-mencari-gagasanusaha?ref=http://tutorialterkini.blogspot.com/2013/02/mencari-gagasan-usaha-barudalam.html?g_q=mencari%20gagasan%20usaha

2015
11
Kewirausahaan II
Widi Wahyudi S.Kom, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download