Konsep Ekosistem

advertisement
BAB I
PEMBAHASAN KONSEP EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan penggabungan
dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan
lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer
dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Istilah ekosistem sendiri pertama kali di usulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan
inggris bernama A.G Tansley pada tahun 1935. Beberapa penulis telah menggunakan istilah
yang berbeda tetapi dengan maksud yang sama misalnya:
1. Tahun 1987 seorang ahli ekologi jerman yang bernama karl Mobius menulis
tentang komunitas organisme dalam batu karang dan menggunakan istilah
biocoenesis (biokinesis) yang artinya sama dengan ekosistem
2. Tahun 1887 seorang ahli ekologi amerika serikat S.A Forbes
karangan
kuno
tentang
danau
dan
menggunakan
istlah
(mikrokosm)yang artinya sama dengan ekosistem
3. Tahun 1930 friederichs menggunakan istilah holocoen (holoken)
4. Tahun 1939,thienman menggunakan istilah biosystem (biosistem)
5. Tahun 1944, vernadsky menggunakan istilah bionerti body
telah menulis
microcosm
1
CIRI-CIRI EKOSISTEM

Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau
panas bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.

Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik.

Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya.

Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya
ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914)
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat
hidupnya atau lingkungannya. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup
yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.

Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor
yang menyebabkannya

Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antar spesies) makhluk hidup dan
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2
BAB II
KOMPONEN EKOSISTEM
Semua ekosistem, baik ekosistem terrestrial (daratan) maupun akuatik (perairan) terdiri
atas komponen-komponen yang dapat dikelompokkan berdasarkan segi tropic atau nutrisi dan
segi struktur dasar ekosistem.
Berdasarkkan atas segi struktur dasar ekosistem maka komponen ekosistem terdiri atas
dua jenis sebagai berikut :
1. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuhan, dan
mikroba
2. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, dan tanah
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas
dua jenis sebagai berikut :
1. Komponen autotrofik , yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis
makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan
bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Organisme yang termasuk
dalam komponen ini adalah golongan tumbuhan.
2. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan
organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu
disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofik memperoleh bahan makanan
dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini akan menguraikan
bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana. Dengan
demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen
heterotrofik.
Berdasarkan dari segi penyusunnya, komponen ekosistem terdiri atas:
1. Komponen abiotik (benda mati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah,
udara, air, sinar matahari dan lain sebagainya.
3
2. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan
hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga
mampu mengasimilasi CO2 dan H2O menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat.
3. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya bianatang dan manusia
yang makan organisme lainnya. Konsumen dapat digolongkan menjadi:

konsumen pertama adalah binatang yang makan tumbuhan hijau

konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora.

konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar

mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai
parasit maupun jamur.
4. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan
organik dari organisme mati. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan
organik dari organisme mati maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan
transformer. Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan
sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang
lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan
humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi
dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap
dimanfaatkan lagi oleh produsen dan proses dekomposisi itu disebut minerealisasi yang
menghasilkan zat hara.
4
Satuan-Satuan Makhluk Hidup Penyusun Ekosistem
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu,
populasi, komunitas dan biosfer. Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem,
yaitu;

Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang
berarti dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara
fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu
juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.

Populasi
Populasi berasal arti bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat
tinggal pada suatu tempat. Populasi sering didefinisikan sebagai sekelompok organisme
dari spesies yang sama yang secara kolektif menempati suatu ruang atau tempat tertentu
dan waktu tertentu. Oleh karena itu bila kita membicarakan populasi kita harus
menyebutkan jenis individu (spesies) yang kita bicarakan dan kita perlu juga menentukan
batas-batas waktu dan tempat bahkan kuantitas.

Komunitas
Organisme di alam ini tidak bisa hidup secara terpisah, sendiri-sendiri. Individu-individu
ini (tumbuhan dan hewan) akan berhimpun ke dalam suatu kelompok membentuk
populasi. Populasi-populasi ini disuatu wilayah/kawasan membentuk suatu kesatuan
hidup yang disebut dengan komunitas. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas
yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama,
publik, dibagi oleh semua atau banyak".
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan yang sama. Komunitas pada prinsipnya
terbentuk dari berbagai hasil interaksi di antara populasi-populasai yang ada,
sebagaimana telah dijelaskan. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas. Komunitas
5
ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu komunitas akuatik (lautan, danau, sungai dan
kolam) dan komunitas terestrial (hutan, padang rumput, padang pasir, dll.).
Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari
populasi misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar
populasi, tidak hanya antar individu-spesies seperti pada populasi. Hubungan antar
populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan
sehingga terwujud sutau hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak
(mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan
(parasitisme). Yang harus diperhatikan bila suatu komunitas sudah terbentuk, maka
populasi-populasi yang ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama
lainnya. Dalam biosistem komunitas ini berasosiasi dengan komponen non hidup
(abiotik) membentuk suatu ekosistem.

Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lebih jelas biosfer adalah bagian
luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan
dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan
antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan
atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui
yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5
milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia Bumi.
6
Hubungan Antarkomponen Ekosistem

Hubungan Makan
Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk setiap makhluk hidup
yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri, pertumbuhan, dan perkembangbiakan.
Dibagi menjadi 6:
o
Nutrisi
Autotrof,
Makhluk
hidup
tertentu
yang
dapat
mensintesis
makanannya sendiri.
o
Nutrisi Heterotrof, hubungan makan diantara makhluk hidup yang bergantung
pada makhluk hidup yang lain sebagai sumber energinya.
o
Saprofit, makhluk hidup yang menggunakan bahan organik dari organisme yang
telah mati sebagai sumber makanannya.

o
Herbivor, makhluk hidup pemakan tumbuhan
o
Karnivor, makhluk hidup pemakan hewan lain
o
Omnivor, makhluk hidup pemakan segala.
7
Hubungan Simbiosis
Hubungan dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi yang erat.
Beberapa jenis simbiosis antara lain:
Simbiosis
Organisme A
Organisme B
Contoh
Mutualisme
+
+
Lumut kerak, antara ganggang dan
jamur
Komensalisme
+
0
Hiu dan ikan remora
parasitisme
+
-
Benalu dengan tumbuhan inang

Hubungan Kompetisi
Hubungan persaingan antar makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya. Dalam
ekosistem dikenal istilah :

Habitat, tempat suatu organisme dapat hidup dan menyediakan semua hal yang
dibutuhkan oleh organisme tersebut.

Relung (niche), cara hidup suatu organisme.
Kompetisi tidak terjadi jika organisme-organisme menempati relung yang berbeda,
walaupun habitat dan jenis makannya sama.
Perkembangan Ekosistem
Setiap ekosistem dalam suatu wilayah selalu mengalami perkembangan menuju ke arah
keseimbangan. Perkembangan ekosistem tersebut tergantung dari pola perkembangan komunitas
yang ada di dalamnya. Secara umum perkembangan ekosistem yang dikenal dengan suksesi
ekologi ini, melalui beberapa tahapan-tahapan perkembangan yang disebut sere. Setiap sere
memberikan ciri-ciri khas tersendiri tergantung dari jenis-jenis dominan yang ada dan faktor
pembatas fisiknya.
Sukses tidak hanya berlaku pada ekosistem alaminya saja, melainkan juga pada organisme
hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya. Bahkan dinyatakan bahwa ekosistem primer,
sekunder, flora, dan fauna dan daerah sekitar merupakan faktor utama yang memberi pengaruh
terhadap tipe-tipe pertumbuhan tumbuhan dan hewan yang mengalami suksesi baik melalui
persebaran maupun migrasi.
Terdapat tiga hal pokok yang saling terkait dan ikut mempengaruhi lajunya perkembangan
ekosistem, yakni
1) ketersediaan sumber daya,
2) faktor pembatas fisik, dan
3) kemampuan dari organismenya
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1) Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
2) Istilah ekosistem sendiri pertama kali di usulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan
inggris bernama A.G Tansley pada tahun 1935
3) CIRI-CIRI EKOSISTEM

Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau
panas bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.

Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik.

Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya.

Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
4) Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem maka komponen ekosistem terdiri atas
dua jenis yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (makhluk mati).
5) Berdasarkan segi trofik atau nutrisi maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas
dua jenis yaitu komponen autrotofik dan komponen heterotrofik.
6) Berdasarkan dari segi penyusunnya, komponen ekosistem terdiri atas komponen abiotik
produsen dan pengurai
7) Satuan makhluk hidup terdiri atas individu, populasi, komunitas, biosfer
8) Hubungan antar komponen ekositem dibagi menjadi 2 yaitu hubungan antar makan dan
hubungan kompetisi
9) Tiga hal pokok yang saling mempengaruhi lainya perkembangan ekosistem yaitu
ketersediaan sumber daya,
kemampuan dari organismenya.
faktor pembatas fisik, kemampuan pembatas fisik,
9
Daftar Pustaka
nurul_asy syifa makalah ekosistem.htm
Syam Kumaji Konsep Ekosistem.htm
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
10
Download