LANJUTAN TANAH LONGSOR……. MITIGASI PEMETAAN PENYELIDIKAN TAHAP MITIGASI PEMERIKSAAN PEMANTAUAN SOSIALISASI Pemetaan Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatuwilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota danprovinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar daribencana. Penyelidikan Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah. Pemeriksaan Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahuipenyebab dan cara penaggulangannya. Pemantauan Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomidan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Sosialisasi Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atauMasyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah. UPAYA REHABILITASI FISIK REKONSTRUKSI MEKANIS REBOISASI KIMIA REHABILITASI Usaha Fisik Usaha stabilisasi dengan membuat lereng lebih landai, sehingga lereng menjadi tidak curam, atau mengurangi beban di bagian atas lereng dengan memindahkan material di bagian puncak lereng ke kaki lereng, menempatkan konstruksi bahu lereng (benn) merupakan usaha untuk melandaikan lereng. Usaha Mekanis Mengantisipasi gerakan tanah ini dengan memancang tiang atau turap (sheet pile) di bagian lereng yang longsor, namun tiang atau turap harus cukup panjang dan melewati bidang longsor, sehingga efektif untuk menghambat turunnya material tanah yang longsor. Usaha Kimia Usaha mencampur bahan tanah dengan semen (soil cement-shotcrete), atau bahan kapur, untuk meningkatkan kuat geser tanah, namun pemanfaatan bahan kimia ini perlu dipertimbangkan pengaruhnya terhadap lingkungan. KEMANTAPAN LERENG Lereng penggalian penimbunan Longsor → keadaan kesetimbangan baru dengan cara pengurangan beban. Dalam menganalisis perlu diketahui : 1. sistem tegangan yang bekerja → tegangan vertikal, tegangan horisontal, tekanan air pori. 2. sifat fisik dan mekanik → sudut geser dalam, kohesi, bobot isi Faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng : 1. Penyebaran batuan → sifat fisis dan mekanis berbeda tiap batuan → kekuatan menahan beban sendiri juga berbeda. 2. Relief permukaan bumi → pengaruhi laju erosi, pengendapan serta menentukan arah aliran air permukaan dan air tanah. Contoh daerah curam →kecepatan aliran air permukaan tinggi → pengikisan lebih intensif → pelapukan lebih cepat 3. Struktur geologi 4. Iklim → perubahan temperatur → percepat proses pelapukan batuan 5. Geometri lereng → tinggi lereng dan sudut kemirinan lereng. 6. Muka air tanah → pengaruhi beban batuan → batuan kandungan airnya tinggi kekuatan menjadi rendah 7. Gaya luar → getaran (mis; peledakan, lalu lintas kendaraan) Gaya pada suatu lereng : a. gaya penahan b. gaya penggerak gayapenahan F gayapenggerak teoritis Stabil FS > 1 Kritis FS = 1 Labil FS < 1 dalam praktek (Bowles, 1984) Stabil FS > 1,5 Kritis 1,07<FS<1,25 Labil < 1,07 Data untuk analisis : 1. Geometri lereng a. orientasi (jurus dan kemiringan) lereng b. tinggi dan kemiringan lereng c. Lebar jenjang 2. Struktur batuan 3. Sifat fisik dan mekanik a. bobot isi batuan b. porositas batuan c. kandungan air dalam batuan d. kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan e. sudut geser dalam Perolehan data : 1. Penyelidikan lapangan a. b. c. d. e. Pengukuran untuk data geometri lereng Seismik refraksi untuk data litologi Pemboran inti dan pembuatan adit Piezometer untuk tinggi muka air tanah In situ test 2. Penyelidikan laboratorium 1. unconfined compression test 2. triaxial test 3. direct shear test 4. penentuan bobot isi batuan, kandungan air dan porositas batuan.