PEDOSFER good - WordPress.com

advertisement
1.
Iklim
 Tekstur
tanah
 Struktur Tanah
Berbagai jenis struktur tanah antara lain
berupa gumpalan atau remah. Struktur tanah
pada berbagai lapisan tanah bisa berbeda.
Kegiatan-kegiatan petani berupa
pembajakan, pemupukan, dan pengolahan
tanah dapat mengubah struktur tanah asli.
 Lengas
Tanah
Pada musim kemarau, musim memanen
palawija
antara lain bawang, kacang, ketela, dan
sebagainya.
Ladang yang kelihatannya kering itu ternyata
ada
gumpal tanah yang melekat pada buah kacang
atau
bawang dan tanah masih lembap. Kelembapan
inilah yang disebut lengas tanah.
 Udara
Tanah
 Petani yang menanam palawija, bila turun
hujan lebat atau tertimpa bencana banjir
tanamannya mati lemas, karena tanaman
tersebut kekurangan udara tanah.
 Warna
Tanah
 Kalau kita melihat dan mengamati warna
tanah ada bermacammacam, ada tanah di
ladang atau sawah yang berwarna cokelat,
merah, dan kuning. Warna tanah pada
pegunungan vulkanik berbeda dengan warna
tanah pada pegunungan kapur.
 Suhu
Tanah
 Bila kita pergi ke ladang atau ke sawah pada
pagi hari terasa lebih dingin dibanding pada
siang hari, bila menginjak tanah pasir pada
siang hari terasa lebih panas dibanding tanah
lempung.
 Permeabilitas
Tanah
 Merupakan kecepatan air merembes ke
dalam tanah melalui pori-pori baik ke arah
horizontal maupun vertikal. Cepat lambatnya
perembesan air sangat ditentukan oleh
tekstur tanah.
 Porositas
 Tanah
dikatakan bersifat porous apabila
mudah atau cepat meresapkan air. Berarti
tanah tersebut mempunyai pori-pori besar
yang dominan, misalnya tanah pasir.
 Drainase
Tanah
 Drainase tanah merupakan kemampuan tanah
mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air,
baik air tanah dalam maupun pada air
permukaan. Pada tanah dengan drainase
yang buruk, air akan cenderung menggenang.
 Tanah
sebagai bagian dari tubuh alam
mempunyai komposisi kimia berbeda-beda.
Tanah terdiri atas berbagai macam unsur
kimia. Penentu sifat kimia tanah antara lain
kandungan bahan organik, unsur hara, dan
pH tanah.
 pH
tanah dikatakan normal antara 6,5 sampai
dengan 7,5. Pada keadaan ini, semua unsur
hara pada larutan tanah dalam keadaan
tersedia, seperti ketersediaan nitrogen serta
unsur hara lainnya.
 a.
Tanah Organosol atau Tanah Gambut
 Tanah jenis ini berasal dari bahan induk
organik dari hutan rawa, mempunyai ciri
warna cokelat hingga kehitaman, tekstur
debulempung, tidak berstruktur, konsistensi
tidak lekat sampai dengan agak lekat, dan
kandungan unsur hara rendah.
 b.
Tanah Aluvial
 Jenis tanah ini masih muda, belum
mengalami perkembangan. Bahannya berasal
dari material halus yang diendapkan oleh
aliran sungai. Oleh karena itu, tanah jenis ini
banyak terdapat di daerah datar sepanjang
aliran sungai.
 Tanah
Regosol
 Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik
baru yang memiliki butir kasar. Penyebaran
terutama pada daerah lereng gunung api.
Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra
bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara.
 Tanah
Litosol
 Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatubatu dengan lapisan tanah yang tidak begitu
tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan
beku yang belum mengalami proses
pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini
banyak ditemukan di lereng gunung dan
pegunungan di seluruh Indonesia.
 Tanah
Latosol
 Latosol tersebar di daerah beriklim basah,
curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan
ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter.
Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api
kemudian mengalami proses pelapukan
lanjut.
 Tanah
Grumusol
 Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan
lempung, tersebar di daerah iklim subhumid
atau subarid, dan curah hujan kurang dari
2.500 mm/tahun.
 Tanah
Podsolik
 Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa,
tersebar di daerah beriklim basah tanpa
bulan kering, curah hujan lebih 2.500
mm/tahun. Tekstur lempung hingga berpasir,
kesuburan rendah hingga sedang, warna
merah, dan kering.
 Tanah
Andosol
 Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu
vulkan. Penyebaran di daerah beriklim
sedang dengan curah hujan di atas 2.500
mm/tahun tanpa bulan kering. Umumnya
dijumpai di daerah lereng atas kerucut
vulkan pada ketinggian di atas 800 meter.
Warna tanah jenis ini umumnya cokelat, abuabu hingga hitam.
 Tanah
Mediteran Merah Kuning
 Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur
keras (limestone). Penyebaran di daerah
beriklim subhumid, topografi karst dan
lereng vulkan dengan ketinggian di bawah
400 m. Warna tanah cokelat hingga merah.
Khusus tanah mediteran merah kuning di
daerah topografi karst disebut ”Terra Rossa”.
 Hidromorf
Kelabu
 Jenis tanah ini perkembangannya lebih
dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu topografi
yang berupa dataran rendah atau cekungan,
hampir selalu tergenang air, dan warna
kelabu hingga kekuningan.
1.
2.
3.
Apa yang dimaksud Erosi tanah?
Kenapa Erosi bisa meyebabkan tanah tidak
subur?
Deskripsikan cara – cara mengatasi erosi
tanah/metode pengawetan tanah!
Download