akuntansi dan pelaporan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan

advertisement
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN
PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan RI
No.
No peraturan
Tentang
1
UU
17/2003
Keuangan Negara
2
UU
1 /2004
Perbendaharaan Negara
3
PP
7/2008
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
4
PP
24/2005
5
PP
8/2006
6
PMK 156/2008
Pedoman pengelolaan Dana Dekosentrasi dan
Tugas Pembantuan
7
PMK 91/2007
Bagan Akun Standar
8
PMK 171/2007
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat
9
Perdirjen 51/
2008
Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga
Standar Akuntansi Pemerintahan
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah
PRINSIP PENGATURAN
WEWENANG DAN PENUGASAN
Kewenangan Pusat
DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT
ATAU INSTANSI VERTIKAL DI
DAERAH
Desentralisasi
DISERAHKAN KEPADA DAERAH
WEWENANG
PEMERINTAH
PUSAT
Dekonsentrasi
DILIMPAHKAN KEPADA
GUBERNUR SELAKU WAKIL
PEMERINTAH PUSAT
Tugas Pembantuan
DITUGASKAN KEPADA DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
DANA DEKONSENTRASI
Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal
dari APBN yang dilaksanakan Gubernur
sebagai wakil pemerintah yang mencakup
semua penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak
termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi
vertikal pusat di daerah.
DANA DEKONSENTRASI
Untuk kegiatan yang bersifat non-fisik antara
lain koordinasi perencanaan, fasilitasi,
pelatihan, pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian.
Didalam kegiatan non-fisik tersebut termasuk
juga kegiatam masukan (input) berupa
pengadaan barang/jasa sebagai penunjang
kegiatan non-fisik
ASAS UMUM PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI
1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah
Pusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah
2. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah yang
mencakup penerimaan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk
instansi vertikal pusat di daerah.
3. Dana Dekonsentrasi merupakan bagian anggaran K/L yang
dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran K/L (RKAK/L).
4. Pendanaan Dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya
pelimpahan wewenang kepada Gubernur.
5. Gubernur memberitahukan RKA-K/L yang berkaitan dengan dana
Dekonsentrasi kepada DPRD pada saat pembahasan APBD.
6. Pendanaan Dekonsentrasi untuk kegiatan yang bersifat Non Fisik
Pertanggungjawaban
dan pelaporan DK/TP
Aspek Manajerial
Aspek Akuntabilitas
Realisasi Penyerapan Dana
Laporan Realisasi Anggaran
Pencapaian Target Keluaran
Neraca
Kendala yang dihadapi
Catatan atas Laporan Keuangan
Saran tindak lanjut
Laporan Barang Milik Negara
Sejalan dengan :
PP 39/2006 ttg tata cara
pengendalian dan evaluasi
rencana pembangunan
Sejalan dengan :
PP 8/2006 ttg pelaporan keuangan dan
kinerja insatnsi pemerintah
PP 6 /2006 ttg pengelolaan BMN/D
ARAH PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
TUGAS PEMBANTUAN
DEKONSENTRASI
PRESIDEN
Menteri K/L
(melalui Menkeu)
Menteri K/L
LPJ
LPJ
Gubernur
Kepala Daerah
Gubernur
LPJ
SKPD Prov
Wkl Pemerintah/kepwil
LPJ
SKPD Prov
LPJ
Bupati
SKPD Prov
Walikota
SKPD Prov
Jenis Laporan Keuangan
•
•
•
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan
informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer,
surplus/defisit dan pembiayaan, yang masingmasing diperbandingkan dengan anggarannya
dalam satu periode.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada tanggal tertentu
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan
narasi berisi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan ddalam
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
AKUNTABILITAS
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber
daya serta pelaksanaan kegiatan secara periodik
MANAJEMEN
Membantu para pengguna mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan  memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas
seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana
TRANSPARANSI
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan
jujur kepada masyarakat
KESEIMBANGAN
ANTAR GENERASI
Membantu para pengguna untuk mengetahui
kecukupan penerimaan pemerintah untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
UAPA/B
ADK dan Laporan
Tingkat Gubernur
UAPPA/B-E1
Koordinator
UAPPA/B-W Dekon
ADK per UAKPA dan Laporan Gabungan SKPD
UAPPA/B-W
Dekonsentrasi
Dinas A
LAPORAN
UAPPA/B-W
Dekonsentrasi
Dinas B
UAPPA/B-W
Dekonsentrasi
Dinas C
ADK dan Laporan
UAKPA/B
Dekonsentrasi
SKS1 Dinas A
UAKPA/B
Dekonsentrasi
SKS2 Dinas A
UAKPA/B
Dekonsentrasi
UAKPA/B
Dekonsentrasi
UAKPA/B
Dekonsentrasi
UAKPA/B
Dekonsentrasi
SKS1 Dinas B
SKS2 Dinas B
SKS1 Dinas C
SKS2 Dinas C
LAPORAN KEUANGAN ATAS
PELAKSANAAN KEGIATAN DANA
DEKONSENTRASI
 SKPD pelaksana kegiatan DK menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun laporan keuangan dan kinerja sebagaimana
berlaku bagi kuasa pengguna anggaran pada tingkat
pemerintah pusat. (Ps. 28 (1) PP 8/2006)
 Laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan kegiatan
DK disampaikan kepada gubernur dan menteri/pimpinan
lembaga terkait. (Ps. 28 (2) PP 8/2006)
 Gubernur menyiapkan laporan keuangan dan kinerja
gabungan berdasarkan laporan yang diterima dari SKPD
pelaksana kegiatan DK dan menyampaikannya kepada
menteri/pimpinan lembaga terkait serta kepada Presiden
melalui Menteri Keuangan. (Ps. 28 (3) PP 8/2006)
 SKPD yang mendapatkan alokasi Dana Dekonsentrasi merupakan
UAKPA/UAKPB Dekonsentrasi Penanggung Jawab Kepala SKPD
 Gubernur membentuk UAPPA-W Dekonsentrasi pada setiap Dinas
Pemerintah Provinsi Penanggung Jawab Kepala Dinas Pemerintah
Provinsi
 Pemerintah Provinsi merupakan Koordinator UAPPA-W/UAPPB-W
Dekonsentrasi Penanggung Jawab Koordinator adalah Gubernur
 UAKPA Dekonsentrasi menyampaikan LRA dan Neraca beserta ADK
setiap bulan ke KPPN dan UAPPA-W Dekonsentrasi dan UAPPA-E1
yang mengalokasikan Dana Dekonsentrasi.
 UAPPA-W Dekonsentrasi melakukan proses penggabungan laporan
keuangan dan menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-W
Dekonsentrasi.
 UAPPA-W Dekonsentrasi wajib menyampaikan laporan keuangan
tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi kepada Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan UAPPA-E1 dan Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi
 Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi melakukan proses
penggabungan laporan keuangan dan menyusun laporan keuangan
Dana Dekonsentrasi yang berasal dari UAPPA-W Dana Dekonsentrasi
 Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi wajib menyampaikan Laporan
Keuangan Dana Dekonsentrasi kepada Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan setiap semester
REKONSILIASI
Pengertian
Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses
dengan beberapa sistem/sub
sistem yang berbeda. (PMK 171/PMK.05/2007)
Pelaksanaan
•
•
UAKPA melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap bulan.
•
UAPPA E1 melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan
Ditjen Perbendaharaan c,q Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
setiap semester
•
UAPPA W melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan Kanwil
Ditjen Perbendaharaan setiap triwulan
UAPA melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengan Ditjen
Perbendaharaan c.q. Dit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap
semester
14



Aset yang diperoleh dari Dana Dekonsentrasi/
Tugas Pembantuan menjadi Barang Milik Negara
dan dapat dihibahkan kepada Daerah.
Aset yang dihibahkan kepada Daerah dikelola dan
ditatausahakan oleh Daerah.
Aset yang tidak dihibahkan kepada Daerah wajib
dikelola dan ditatausahakan oleh kementerian
negara/lembaga yang memberikan penugasan.
ASET TETAP
DEKONSENTRASI DAN
TUGAS PEMBANTUAN
DIHIBAHKAN
Berita Acara Hibah yang
disetujui Pengelola Barang
Dibukukan dalam
Neraca PEMDA
TIDAK DIHIBAHKAN
Dibukukan dalam
Neraca K/L



Menteri / Pimpinan lembaga /Pengguna Anggaran dan
Kuasa
Pengguna
Angggaran
wajib
membuat
Pernyataan
Tanggung
Jawab
(Statement
Of
Responsibility)
atas
Laporan
Keuangan
yang
disampaikan.
Pernyataan
Tanggung
Jawab
(Statement
Of
Responsibility)
memuat
pernyataan
bahwa
pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan
sistem pengendalian intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan
Tanggung
Jawab
(Statement
Of
Responsibility) dapat diberikan paragraf penjelasan
atas suatu kejadian yang belum termuat dalam laporan
keuangan
17
Laporan Keuangan atas penggunaan anggaran <Nama Satker
Kementerian Negara/Lembaga> <Audited/Unaudited> yang terdiri dari
: (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan
Keuangan Tahun Anggaran …. Sebagaimana terlampir adalah
merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai , dan isinya telah menyajikan
informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
…………………………
Kepala Satker
(……………………….)
18
PENERAPAN PUNISHMENT SKPD
PENERIMA DANA DEKON/TP
Penerapan saksi bagi SKPD yang tidak tertib dalam melakukan
pertanggungjawaban pengelolaan anggaran dekonsentrasi/tugas
pembantuan
• Penundaan Pencairan SP2D (perdirjen 19/PB/2008)
• Pengurangan Alokasi dana dekon/TP yang diberikan
kepada SKPD yg terlambat menyampaikan laporan
keuangan
• Pergeseran skala prioritas daerah penerima dan Dekon/TP
apabila SKPD yg menerima dana Dekon/TP tidak
meyampaikan pertanggungjawaban
• Penerapan Sanksi bagi daerah yang belum memiliki unit
pengelola akuntansi.
PEMBERIAN REWARD PEMDA
DENGAN KINERJA KEUANGAN BAIK
 Pemberian reward berupa dana insentif terhadap
daerah yang berprestasi dalam mengelola
keuangan.
 Untuk Tahun 2010 terdapat 9 Daerah Provinsi
dan 45 Daerah kabupaten/Kota yang menerima
alokasi Dana Insentif Daerah dengan kisaran per
daerah antara 18 Miliar s.d. 35 Miliar
RENCANA PEMBERIAN REWARD UNTUK
KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA
Pemberian reward berupa dana insentif terhadap
K/L yang berprestasi dalam mengelola keuangan,
termasuk dana Dekonsentrasi.
TERIMA KASIH
Download