RNP2009 Komisi VII - Penguatan Tata Kelola

advertisement
HASIL SIDANG KOMISI VII
PENGUATAN TATA KELOLA
(TERMASUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN)
Rembuk Nasional Pendidikan 2009
Sawangan, 25 Februari 2009
I. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Setelah memperhatikan tanggapan dan masukan dari peserta
sidang,
Komisi
VII
telah
mengidentifikasi
serangkaian
permasalahan dan tantangan dalam implementasi kebijakan
serta program yang terkait dengan penguatan tata kelola
termasuk penyusunan laporan keuangan, sebagai berikut:
1.
Dalam pelaksanaan DAK seringkali terjadi:

Kelebihan rencana volume pekerjaan pada
rehab gedung SD/MI;

Kesulitan dalam memungut dan menyetorkan
pajak ke kas negara sehingga menjadi temuan
pemeriksa;

Pengeluaran administrasi kegiatan yang tidak
sesuai dengan juknis pelaksanaan DAK;

Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
I. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (lanjutan)
2. Dalam pelaksanaan dekon seringkali terjadi:
•
Belum efektifnya koordinasi antara provinsi dan kab/kota;
•
Adanya ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dibandingkan
dengan rencana.
3. Dalam pelaksanaan TP seringkali terjadi:
•
Belum teridentifikasi jenis-jenis tugas pembantuan di bidang
pendidikan dan terbangunnya sistem dan prosedur baku dalam
pengalokasian Tugas Pembantuan;
•
Tidak tersedianya SDM yang kompeten dan permanen dalam
mendukung TP;
•
Tidak
terjaminnya
kesinambungan
penyediaan
pendamping bila terjadi suksesi pimpinan daerah;
•
Penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan yang
tidak lengkap, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang
belum mapan;
dana
I. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN (lanjutan)
4. Belum adanya sistem pengukuran kinerja baku untuk
mengukur kinerja unit kerja dan pejabat terkait renumerasi
(sistem renumerasi berbasis kinerja).
5. Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan yang
berkualitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan
terkendala oleh masih rendahnya kualitas SDM pengelola
(khususnya penyusun laporan keuangan)
6. Penertiban Barang Milik Negara belum didukung oleh
komitmen bersama Pemerintah Pusat khususnya Departemen
Keuangan dan Pemerintah Daerah, termasuk instrumen untuk
pelimpahan hibah ke daerah.
II. REKOMENDASI
Berdasarkan permasalahan dan tantangan di atas, Komisi VII
mengusulkan beberapa solusi kebijakan yang disarankan untuk
dilakukan yaitu:
A.
Umum
1.
Dalam hal pengelolaan DAK perlu dilakukan
pemantapan sistem dan prosedur pengelolaan DAK,
skema pengaturan penggunaan DAK disesuaikan
dengan tingkat capaian Wajar Dikdas, dan
penertiban administrasi dalam pelaksanaan DAK.
2.
Untuk
meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
pengelolaan dana dekonsentrasi, koordinasi antara
pemerintah provinsi dan kab/kota dilaksanakan
secara berkala, terjadwal dan sesuai peraturan
perundangan.
II. REKOMENDASI (lanjutan)
3. Dalam pengelolaan Tugas Pembantuan perlu dijamin
kepastian keberlanjutan yang berkaitan dengan dana
pendamping bila terjadi perubahan kepemimpinan.
4. Agar terwujud kesinambungan pelaksanaan kebijakan,
program dan kegiatan, perlu segera menyelesaikan Prosedur
Operasi Standar (POS) Perencanaan dan Penganggran di
lingkungan Depdiknas;
5. Segera ditetapkan sistem dan metode pengukuran kinerja
unit kerja dan pejabat di lingkungan Depdiknas, yang akan
dijadikan instrumen pengukuran baku tingkat keberhasilan
unit kerja dan pejabat, sehingga sistem remunerasi dapat
segera terwujud;
6. Untuk
menghindarkan
ketidak-harmonisan
peraturan
perundang undangan di lingkungan Depdiknas, segera
dibangun sistem dan mekanisme harmonisasi peraturan;
II. REKOMENDASI (lanjutan)
7. Agar tercapai Opini BPK berkategori Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP), perlu akselerasi pelaksanaan
action plan yang telah disampaikan kepada BPK,
termasuk:
a. Mengoptimalkan
pelaksanaan
Permendiknas
no.16/2008 yang mengatur mengenai sistem
akuntansi dan pelaporan keuangan,
b. Menetapkan POS mengenai sistem pelaporan
keuangan,
c. Membangun sistem pelaporan
Depdiknas berbasis Web,
SAI
SIMKeu
d. Mengintensifkan penertiban BMN, termasuk BMN
hasil dana dekonsentrasi
II. REKOMENDASI (lanjutan)
B. Terkait Dengan Penuntasan Target Renstra 2005-2009,
Komisi VII
1. Pemantapan program 2009 secara intensif
termasuk pengembangan baseline study yang
komprehensif dengan melibatkan lembaga mitra
(Bappenas, BPS, Pemda, dll);
2. Perlu sosialisasi Prosedur Operasi Standar kepada
semua pejabat perencana pendidikan di daerah;
3. Peningkatan koordinasi / sistem informasi yang
intensif
antara Depdiknas, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota dalam mengelola DAK, dana
Dekonsentrasi, dan dana Tugas Pembantuan;
4. Memberikan penghargaan bagi pemerintah
daerah yang menunjukkan kinerja yang baik dalam
pembangunan pendidikan.
II. REKOMENDASI (lanjutan)
C. Terkait Dengan Draft Renstra 2010-2014, Komisi VII
1. Hampir seluruh IKK yang dicanangkan dalam Draf
Renstra 2010-2014 dapat disepakati, kecuali IKK
berupa total skor LAKIP Depdiknas yang dinilai
terlalu tinggi( sebaiknya sedikit diturunkan 65 ,
bukan 70);
2. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota siap
mendukung
ketersediaan
dan
penyediaan
sumberdaya untuk menjamin pelaksanaan Renstra
dimaksud apabila telah menjadi ketetapan
pemerintah (final);
III. LAIN-LAIN
1.
Perlu mengembangkan dan menginternalisasikan tata
nilai dan budaya kerja untuk mewujudkan pelayanan
yang prima di bidang pendidikan.
2.
Perlu
mengembangkan
Sistem
Pengendalian
Program, Kegiatan, dan Penganggaran yang lebih
efektif.
3.
Perlu penguatan koordinasi kelembagaan antara
Pusat dan Daerah dalam rangka peningkatan
penatakelolaan pendidikan nasional.
TERIMA KASIH
Download