DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Banyuwangi adalah “The Sun Rise of Java”, karena lokasinya yang berada di paling ujung timur pulau Jawa. Banyuwangi memiliki tiga obyek wisata internasional karena daya tariknya yang cukup eksotis, yaitu Pantai Plengkung, Kawah Ijen dan Pantai Sukamade, yang terkenal dengan Diamond Triangle. PETA ADMINISTRASI KABUPATEN BANYUWANGI Gambar 2.1: Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi I-1 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Luas Wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah 5.782,50 km2, yang merupakan daerah kawasan hutan. mencapai 183.396,34 ha atau sekitar 31,72%, persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44%, perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21%, permukiman dengan luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04%. Adapun sisanya seluas 119.103,81 ha atau 20,63 persen dipergunakan untuk berbagai manfaat fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti jalan, ruang terbuka hijau, ladang, tambak dan lain-lainnya. Selain penggunaan luas daerah yang demikian itu, Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta serta pulau-pulau kecil sebanyak 10 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa. Daerahnya terbagi atas dataran tinggi yang berupa daerah pegunungan, merupakan daerah penghasil berbagai produksi perkebunan. Daratan yang datar dengan berbagai potensi yang berupa produksi tanaman pertanian, serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah Utara ke Selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak diantara 7 43’ - 8 46’ Lintang Selatan dan 113 53’ - 114 38’ Bujur Timur. Secara administratif sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Samudera Indonesia serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan Bondowoso. Letak Geografis Kabupaten Banyuwangi adalah di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan; dan dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Kabupaten Banyuwangi mempunyai lereng dengan kemiringan lebih dari 40% meliputi lebih kurang 29,25% dari luas daerah yang mempunyai tinggi tempat lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Beberapa sungai besar maupun kecil yang melintas Kabupaten Banyuwangi mulai bagian Utara ke Selatan yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga di samping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah. Dalam Tabel 2.1 berikut ini, akan dapat diketahui nama dan panjang DAS di kabupaten Banyuwangi. Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Banyuwangi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nama DAS D.A.S Bajulmati D.A.S Sodong D.A.S Widoro Porong D.A.S Curah Alas Buluh D.A.S Selogiri D.A.S Sebani D.A.S Paleran D.A.S Dani D.A.S Ketapang D.A.S Kali Klatak D.A.S Sukowidi D.A.S K. Banyuwangi D.A.S Bendo D.A.S Pakis D.A.S Tambong D.A.S Donosuka D.A.S Lungun Luas (Ha)/ panjang (m) 48.906 2.850 6.869 2..222 6.173 2.782 6.086 5.391 14.492 25.832 31.252 37.041 36.257 7.043 100.403 13.773 16.666 Debit (M3/dtk) I-2 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 68.244 18 D.A.S Binau 49.007 19 D.A.S Bomo 128.634 20 D.A.S Blambangan 10.250 21 D.A.S Komis 189.540 22 D.A.S Setail 222.128 23 D.A.S Blambangan 24 D.A.S Kaligung 25 D.A.S Sarongan 26 D.A.S Kandangan 1.250 27 D.A.S Lembu 6.000 28 D.A.S Trembelang 29 D.A.S Bangorejo 30 D.A.S Besaran 8.000 31 D.A.S Kedungrejo 32 D.A.S Karang bendo 33 D.A.S Kemut 65.000 34 D.A.S Gambiran 55.000 35 D.A.S Bulu agung Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Banyuwangi, 2010 Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Kabupaten Banyuwangi, rata-rata curah hujan selama tahun 2010 angkanya mencapai 157 mm curah hujan terendah terjadi pada Bulan Nopember sebesar 33,7 sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Januari mencapai 306 mm. Sebaliknya persentase rata-rata penyinaran matahari terendah pada Bulan Januari sebesar 63 % dan tertinggi pada Bulan Maret sebesar 84 %. Tabel 2.1a Banyaknya Hari Hujan, Curah Hujan & Rata2 Penyinaran Matahari dirinci menurut Bulan I-3 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Sepanjang tahun 2010 rata-rata kelembaban udara di Kabupaten Banyuwangi diperkirakan mendekati 83 persen. Kelembaban terendah terjadi pada bulan Nopember dan Maret dengan rata-rata kelembaban udara sebesar 79 persen. Sebaliknya kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari, Mei, Juli dan Agustus dengan besaran 85 persen. Tabel 2.1b Rata2 Kelembabab Udara, Tekanan Udara & Penguapan dirinci menurut Bulan Selama tahun 2010 rata-rata suhu udara terendah terjadi pada Bulan Agustus yaitu sebesar 26,7 derajat celcius. Sedang tertinggi pada Bulan Maret dan Bulan Nopember sebesar 28,8 derajat celcius. Sedang bulan-bulan lain angka rata-rata suhu udara yang terjadi sekitar 27 derajat celcius. Sebuah angka dalam ukuran atau tingkat kedinginan suatu wilayah yang sangat ideal. Artinya dalam rata-rata, bukan berarti setiap wilayah dengan suhu udara yang sama. I-4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Tabel 2.1c Keadaan Suhu Udara menurut Bulan, tahun 2010 Secara Topografis, bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 40°, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15°, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah tingkat kesuburan tanah. Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 24 kecamatan, 28 kelurahan dan 189 desa. Dengan jumlah desa terbanyak di Kecamatan Rogojampi sebanyak 18 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Tegaldlimo dengan luas 1341,12 Ha, sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Giri dengan luas 21,31 Ha. Untuk selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini. I-5 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Tabel 2.2: Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa Nama Kecamatan 1. Pesanggaran 2. Siliragung 3. Bangorejo 4. Purwoharjo 5. Tegaldlimo 6. Muncar 7. Cluring 8. Gambiran 9. Tegalsari 10. Glenmore 11. Kalibaru 12 Genteng 13 Srono 14 Rogojampi 15 Kabat 16 Singojuruh 17 Sempu 18 Songgon 19. Glagah 20. Licin 21. Banyuwangi 22. Giri 23. Kalipuro 24. Wongsorejo JUMLAH : Jumlah Kelurahan /Desa 5 /5 /7 /8 /9 /10 /9 /6 /6 /7 /6 /5 /10 /18 /16 /11 /7 /9 /8 /2 8 /- /18 2 /4 5 /4 12 /189/28 Luas Wilayah (Ha) (%) thd total 802,5 95,15 137,43 200,3 1.341,12 146,07 97,44 66,77 65,23 421,98 406,76 82,34 100,77 102,33 107,48 59,89 174,83 301,84 76,75 169,25 30,13 21,31 310,03 464,8 5.782,50 13,9 1,6 2,4 3,5 23,2 2,5 1,7 1,2 1,1 7,3 7,0 1,4 1,7 1,8 1,9 1,0 3,0 5,2 1,3 2,9 0,5 0,4 5,4 8,0 100 I-6 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 2.2 Demografi Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010 hasil sementara pelaksanaan S P2010 di Kabupaten Banyuwangi, menunjukkan bahwa jumlah penduduk sebesar 1.610.910 orang, dengan jumlah lakilaki sebesar 798.238 orang dan jumlah penduduk perempuan sebesar 812.672 orang. Dari hasil SP 2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Kabupaten Banyuwangi masih tertumpu di Kecamatan Muncar yakni sebesar 8,2 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Banyuwangi sebesar 6,8 persen, Kecamatan Rogojampi sebesar 5,9 persen, Kecamatan Srono sebesar 5,6 persen, Kecamatan Genteng sebesar 5,3 persen dan kecamatan lainnya di bawah 5 persen. Giri, Licin,dan Glagah i adalah 3 kecamatan dengan urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit yang masingmasing berjumlah 29.298 orang, 32.936 orang, dan 33.932 orang. Sedangkan Kecamatan Muncar dan I-7 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Banyuwangi merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya di Kabupaten Banyuwangi, yakni masing-masing sebanyak 125.698 orang dan 101.567 orang. Dengan luas wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.781 km2 yang didiami oleh 1.610.910 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Banyuwangi adalah sebanyak 279 orang per km2.Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamtan Banyuwangi yakni sebanyak 3.371 orang per km2 sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Tegaldlimo yakni sebanyak 49 orang per km 2. Untuk mmengetahui proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi 5 tahun mendatang, digunakan rumus perhitungan penduduk Metode Regresi Linear, dengan rumus matematis sebagai berikut: P a bx dimana P x = = Jumlah penduduk pada tahun x tahun pengamatan a = konstanta empirik = b = konstanta empirik = Px 2 xPx Nx 2 ( x ) 2 NPx xP Nx 2 ( x ) 2 Untuk mengetahui jumlah penduduk pada tiap wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, tahun 2010-2014 digunakan model komparasi dengan wilayah Kabupaten Banyuwangi sebagai areal pembanding dan wilayah Tiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Asumsi dasar penggunaan model komparasi ini adalah bahwa pola pertumbuhan penduduk pada suatu lokasi relatif akan sama atau proporsional atau analog dengan pola pertumbuhan penduduk pada wilayah yang lebih luas, atau pada suatu lokasi yang memiliki kesamaan karakteristik dengan lokasi pengamatan I-8 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Tabel 2.3: Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun No. Nama Kecamatan 2010 Jumlah Penduduk Tahun 2011 2012 2013 Jumlah KK Tahun 2014 2010 2011 2012 2013 2014 1 WONGSOREJO 69.988 77.981 79.683 81.384 83.085 34.350 35.446 37.944 38.754 39.564 2 KALIPURO 74.360 73.138 74.734 76.330 77.926 34.746 36.569 35.588 36.348 37.108 3 GIRI 29.298 30.343 31.005 31.667 32.329 10.565 12.137 14.764 15.080 15.395 4 GLAGAH 33.932 36.147 36.935 37.724 38.513 12.429 14.459 17.588 17.964 18.340 5 LICIN 32.936 30.500 31.165 31.831 32.496 10.926 12.200 14.840 15.158 15.474 6 BANYUWANGI 101.567 115.556 118.077 120.598 123.119 37.827 46.222 51.338 54.817 58.628 7 KABAT 78.967 71.939 73.509 75.078 76.648 22.639 28.776 31.960 32.643 36.499 8 ROGOJAMPI 100.315 100.794 102.993 105.192 107.391 32.981 40.318 44.780 45.736 51.139 9 SINGOJURUH 48.073 52.074 53.210 54.346 55.482 18.491 20.830 23.135 24.154 26.420 10 SONGGON 51.131 56.564 57.798 59.032 60.266 19.858 22.626 25.130 26.236 28.698 11 SRONO 90.490 95.581 97.666 99.752 101.837. 29.961 38.232 42.463 44.334 46.385 12 MUNCAR 125.698 138.694 141.720 144.746 147.772 36.712 55.478 61.617 64.332 67.169 13 TEGALDLIMO 65.508 67.463 68.935 70.407 71.878 19.763 26.985 29.972 31.292 34.228 14 PURWOHARJO 65.707 72.151 73.725 75.299 76.873 21.147 28.860 32.054 33.466 36.606 15 CLURING 70.164 76.999 78.679 80.359 82.039 23.627 30.800 34.208 35.715 39.066 16 GAMBIRAN 63.208 64.006 65.403 66.799 68.196 18.971 25.602 28.436 29.688 32.474 17 TEGALSARI 48.191 49.844 50.931 52.019 53.106 15.404 19.938 22.144 23.120 25.289 18 GENTENG 85.897 90.638 92.615 94.593 96.570 30.095 36.255 40.267 42.041 45.986 I-9 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 No. Nama Kecamatan 2010 Jumlah Penduduk Tahun 2011 2012 2013 Jumlah KK Tahun 2014 2010 2011 2012 2013 2014 19 SEMPU 76.423 78.878 80.599 82.320 84.041 26.685 35.854 37.488 39.200 40.020 20 GLENMORE 71.103 76.173 77.835 79.497 81.159 19.310 34.624 36.202 37.856 38.647 21 KALIBARU 57.888 65.659 67.091 68.524 69.956 20.668 29.845 31.205 32.630 33.312 22 BANGOREJO 68.979 65.693 67.126 68.559 69.993 21 .204 29.860 31.221 32.647 33.330 23 PESANGGARAN 48.355 53.693 54.864 56.036 57.207 19.726 24.406 25.518 26.684 27.241 24 SILIRAGUNG 52.732 48.754 49.817 50.881 51.945 15.857 25.973 852.990 JUMLAH (KAB/KOTA 1.610.910 1.689.262 1.726.115 1.762.973 1.799.827 553.942 22.161 23.171 24.229 708.482 773.035 804.123 Sumber : RPIJM tahun 2012-2016 Kabupaten Banyuwangi I - 10 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah meningkatkan manajemen pembiayaan daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas sumber-sumber pembiayaan. Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, apabila APBD dalam keadaan surplus, maka kebijakan yang diambil adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk Giro, Deposito, Penyertaan Modal atau pembentukan dana cadangan untuk tujuan tertentu atau pemberian pinjaman daerah. Apabila APBD dalam keadaan defisit, maka kebijakan yang dilaksanakan adalah memanfaatkan penerimaan pembiayaan secara optimalseperti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah dan penerimaan piutang daerah. Penyumbang terbesar pendapatan dalam struktur Pendapatan APBD Kabupaten Banyuwangi selama 5 tahun terakhir bersumber dari pos dana perimbangan yang selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007, pertumbuhan dana perimbangan mencapai 14,4%; pada 2008 kenaikan itu mencapai 15%. Secara keseluruhan proporsi pendapatan daerah Kabupaten Banyuwangi tertopang oleh dana perimbangan sekitar 80%. Dana perimbangan pada tahun 2007 masih menjadi penopang terbesar, sebesar 87,72%. Sedangkan pada tahun 2008 dana perimbangan mengalami kenaikan yang besar sekitar 91,48% dari pendapatan daerah. Namun kontribusi pendapatan aslii daerah memang belum maksimal. Pendapatan asli daerah ditopang oleh pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Kondisi belanja daerah Kabupaten Banyuwangi mengalami pertumbuhan sebagaimana pendapatan daerah. Ditinjau dari komposisi penggunaannya, komponen belanja pelayanan publik merupakan komponen yang cukup besar menyerap belanja daerah. Pada tahun 2007 belanja layanan publik atau belanja langsung menyerap 41% dan menyerap sebesar 31,3% (2008) dan 35,3% (2009). Sedangkan komponen belanja digunakan untuk belanja tidak langsung di tahun 2007 menyerap sebesar 59%, dan sebesar 68,7% tahun 2008 serta sebesar 64,7% tahun 2009. Tabel 2.4: Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir No Anggaran 2007 2008 2009 2010 2011 (b) (c) (d) (e) (f) (g) (a) A Pendapatan 1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2 Dana Perimbangan (Transfer) 3 Lain-lain Pendapatan yang Sah Jumlah Pendapatan 48.167.079.737 53.812.548.711 63.008.653.973 87.307.973.996,32 801.317.188.759 883.178.731.325 897.017.149.325 927.297.552.851,00 37.872.753.427 46.325.549.181 89.283.928.310 190.910.507.025,00 887.357.021.923 983.316.829.217 1.049.309.731.608 1.205.516.033.872,32 1.077.830.287.210,46 B Belanja 1 Belanja Tidak Langsung 796.786.531.572 983.316.829.217 1.049.309.731.608 2 Belanja Langsung 241.353.169.618 187.868.543.401 316.623.763.565 1.038.139.701.190 1.116.075.927.122 1.316.007.780.519 1.400.623.284.767 150.782.679.267 132.759.097.905 266.698.048.911 283.864.464.564 Jumlah Belanja Surplus/Defisit Anggaran Sumber : Profil Banyuwangi 2011 , I - 11 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Kondisi di atas menunjukkan bahwa kebutuhan daerah (fiscal need) di Kabupaten Banyuwangi belum sebanding dengan kapasitas fiskal yang dimiliki daerah (fiscal capacity). Konsekuensinya adalah munculnya kesenjangan fiskal (fiscal gab). Untuk itu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengurangi kesenjangan fiskal adalah melalui peningkatan kemandirian daerah, antara lain melalui kebijakan efisiensi dan efektifitas belanja yang dimanfaatkan sebaik dan seoptimal mungkin untuk peningkatan pelayanan, pemberdayaan masyarakat dan kemandirian daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tabel 2.6: Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir Tahun Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD) 2007 0,1893 2008 0,2815 2009 0,3233 2010 - 2011 0,1634 Kondisi ekonomi Kabupaten Banyuwangi mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahunnya sejak tahun 2006 yaitu sebesar 4,74 %. Kondisi ini terus meningkat pada tahun 2006 – 2010, pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi sebesar 6,22 %. Hal ini dapat dilihat pada besaran PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) ADHK (Atas Dasar Harga Konstan) tahun 2010 mencapai 11.099.055,81 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 10.439.329,31 juta rupiah. Angka pendapatan per kapita kabupaten Banyuwangi tahun 2010 sebesar Rp. 6.101.969,78 Perkembangan pendapatan per kapita kabupaten Banyuwangi tahun 2007 – 2011 dapat dilihat selengkapnya dalam tabel 2.7 berikut ini. Tabel 2.7: Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir No Deskripsi (a) (b) 2007 2008 2009 2010 2011 (c) (d) (e) (f) (g) PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (juta Rp.) 9.309.065,68 9.845.052,99 10.439.329,31 11.099.055,81 2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.) 6.101.969,78 6.101.969,78 6.101.969,78 6.101.969,78 3 Upah Minimum Regional Kabupaten/Kota (Rp.) 775.000 785.000 810.000 824.000 1 4 Inflasi (%) 7,41 7,41 7,41 7,41 5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,75 5,92 6,15 6,22 I - 12 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Sumber : Profil Banyuwangi 2011 , Tingkat Inflasi tahun 2010 sebesar 7,41%. Laju Inflasi di kabupaten Banyuwangi terkategorikan pada tingkat inflasi ringan yaitu dibawah 10%, yang diharapkan akan member dampak positif pada perekonomian Kabupaten Banyuwangi yaitu mendorong perekonomian lebih baik, membuat orang bergairah untuk bekerja,menabung dan mengadakan investasi. Kabupaten Banyuwangi yang terdiri dari 24 kecamatan, ada 5 kecamatan yang menjadi pendukung utama perekonomian Kabupaten Banyuwngi, yaitu Kecamatan Muncar yang memberikan kontribusi sebesar 9,45%, kemudian Kecamatan Wongsorejo 8,12%, Kecamatan Kalipuro 6,73%, Kecamatan Banyuwangi 6,20% dan Kecamatan Rogojampi 6,20%. Hampir separuh dari seluruh kegiatan ekonomi yang ada di Kabupaten Banyuwangi bergerak di bidang Pertanian dengan luas tanah persawahan sekitar 66.152 Ha atau sekitar 11,44% sehingga mempunyai pengaruh terhadap struktur ekonomi sebesar 49,18%. Sektor ekonomi kedua yang mempunyai peranan terbesar adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan besar sumbangannya terhadap perekonomian Kabupaten Banyuwangi sebesar 24,05%. Angka Pertumbuhan Ekonomi sering digunakan sebagai salah satu indikator penting dalam mengkaji kinerja ekonomi suatu daerah, apabila semakin tinggi angka pertumbuhan ekonomi suatu daerah maka akan semakin baik kinerja ekonomi daerah tersebut. 2.4 1. a) b) c) d) 2. a) Tata Ruang Wilayah Strategi pengembangan untuk pengarahan struktur permukiman pusat perkotaan secara berhirarki dilakukan melalui : Meningkatkan peran perkotaan Banyuwangi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dan peningkatan peran ibu kota kecamatan/pusat-pusat pelanyanan untuk menunjang kegiatan skala Lokal. PKW Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah kawasan perkotaan yang menjadi pusat pertumbuhan dan pelayanan satu atau beberapa kabupaten. Wilayah yang akan dikembangkan sebagai PKW adakah Kawasan Perkotaan Banyuwangi. PKL Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan yang menjadi pusat regional skala kabupaten dan menjadi kutub pertumbuhan utama pada beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Wilayah yang dikembangkan sebagai PKL adalah: kawasan perkotaan Genteng, Ronggojampi dan Muncar. PKLp Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) adalah kawasan perkotaan yang nantinya akan dikembangkan sebagai pusat pelayanan untuk beberapa kecamatan. Wilayah yang dikembangkan sebagai PKLp adalah: Kalipuro, Wongsorejo dan Bangorejo PPK Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Wilayah yang dikembangkan sebagai PPK Kalibaru, Singojuruh, Srono, Pesanggaran, Purwoharjo, Tegaldlimo, Cluring, Glenmore, Kabat, Sempu, Songgon, Glagah, Wongsorejo, Giri, Tegalsari, Licin dan Siliragung. Mengembangkan Cluster Wilayah di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan potensi dan arahan pengembangan, yaitu : Cluster Banyuwangi Utara yang meliputi Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Licin, dan Glagah. Pusat pelayanan dan pertumbuhan di cluster ini adalah Kota Banyuwangi. Fungsi Kegiatan : Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan Perikanan I - 13 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Peternakan b) Cluster Banyuwangi Tengah Timur yang meliputi Kecamatan Songgon, Kabat, Singojuruh, Srono, Muncar, dan Cluring, dengan Kecamatan Rogojampi sebagai pusat pelayanan dan pertumbuhan. Fungsi Kegiatan : Pertanian tanaman pangan Perikanan Peternakan Perkebunan Industri Pendidikan Kawasan Lindung Bandar Udara c) Cluster Banyuwangi Tengah Barat yang meliputi Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Tegalsari, dan Gambiran dengan Kecamatan Genteng sebagai pusat pelayanan dan pertumbuhan. Fungsi Kegiatan : Pertanian tanaman pangan Peternakan Perkebunan Pariwisata Industri Kecil Kawasan Lindung d) Cluster Banyuwangi Selatan yang meliputi Kecamatan Pesanggaran, Siliragung, dan Tegaldlimo, dengan Kecamatan Bangorejo sebagai pusat pelayanan dan pertumbuhan. Fungsi Kegiatan : Pertanian tanaman pangan Perikanan Perkebunan Pariwisata Industri Kecil Kawasan Lindung 3. Mendorong pertumbuhan wilayah ke arah Selatan dan Barat Kabupaten Banyuwangi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam gambar / peta berikut ini: Peta 2.2: Rencana pusat layanan Kabupaten Banyuwangi Peta 2.3: Rencana pola ruang Kabupaten Banyuwangi . I - 14 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 I - 15 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 I - 16 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 2.5 Sosial dan Budaya Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiayah (MTs), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sesuai dengan data yang ada, maka tingkat , SD 826 unit, SLTP 159 Unit, SMA 46 unit, SMK 35 unit, MI 243 unit, MTs 81 unit dan MA 30 unit. Fasilitas pendidikan yang ada pada tiap kecamatan menyebar secara merata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel : 2.8. Tabel 2.8: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Banyuwangi No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jumlah Sarana Pendidikan .Nama Kecamatan Pesanggaran Siliragung Bangorejo Purwoharjo Tegaldlimo Muncar Cluring Gambiran Tegalsari Glenmore Kalibaru Genteng Srono Rogojampi Kabat Singojuruh Sempu Songgon Glagah Licin Banyuwangi Giri Kalipuro Wongsorejo Jumlah : SD 37 28 34 32 33 49 36 33 27 46 31 38 45 48 39 29 33 31 19 37 40 16 28 37 826 Umum SMA 6 1 8 1 5 2 9 3 6 3 12 1 6 1 7 2 5 1 8 4 8 1 14 6 11 4 8 3 2 1 3 1 9 0 4 1 2 1 2 0 9 4 3 2 5 1 7 2 159 46 SLTP SMK Agama MTs MI 1 1 1 0 2 4 2 1 2 1 1 3 3 2 0 1 1 0 1 0 4 3 0 1 35 3 8 11 12 16 17 16 7 9 10 6 7 19 10 18 3 12 8 2 6 5 7 16 15 243 MA 1 1 2 3 2 7 5 2 4 6 1 3 4 4 6 1 2 3 0 3 3 3 8 7 81 1 1 0 1 1 2 2 0 2 1 1 2 1 0 2 1 0 2 0 1 1 1 3 4 30 Sumber: Banyuwangi Dalam Angka, 2011 I - 17 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Di Kabupaten Banyuwangi, masalah kemiskinan masih cukup mendominasi. Angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi memang mengalami penurunan. Tetapi, jumlah penduduk yang terkatagori miskin masih cukup besar. Berdasarkan hasil sensus ekonomi tahun 2005, penduduk miskin di Kabupaten Banyuwangi mencapai 157.347 KK., untuk tahun 2007 jumlahnya menurun menjadi 156.714 KK. Data terbaru berdasarkan hasil PPLS tahun 2008, jumlah penduduk miskin menurun lagi menjadi 129.324 KK Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut ini. Tabel 2.9: Jumlah penduduk miskin per kecamatan No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK) Pesanggaran Siliragung Bangorejo Purwoharjo Tegaldlimo Muncar Cluring Gambiran Tegalsari Glenmore Kalibaru Genteng Srono Rogojampi Kabat Singojuruh Sempu Songgon Glagah Licin Banyuwangi Giri Kalipuro Wongsorejo Jumlah : 3.154 2.807 2.602 2.767 3.736 7.709 4.470 2.398 2.149 4.900 5.815 .4.038 6.295 10.016 9.247 5.542 5.168 5.876 4.135 4.684 8.399 3.196 11.102 9.119 129.324 Sumber: Banyuwangi Dalam Angka, 2011 Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan berisiko menjadi sumber penularan berbagai jenis penyakit (Depkes RI, 2007). Pada Tabel 2.10 menunjukkan bahwa di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2010 terdapat 451.529 rumah yang terdata. I - 18 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Nama Kecamatan Pesanggaran Siliragung Bangorejo Purwoharjo Tegaldlimo Muncar Cluring Gambiran Tegalsari Glenmore Kalibaru Genteng Srono Rogojampi Kabat Singojuruh Sempu Songgon Glagah Licin Banyuwangi Giri Kalipuro Wongsorejo Jumlah : Jumlah Rumah 16.441 12.524 21.340 19.350 19.273 32.155 16.244 15.168 13.563 19.614 16.181 23.325 21.288 27.852 22.969 15.375 20.371 14.244 10.708 8.298 31.059 8.750 23.492 21.945 451.529 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, 2010 2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah Guna mewujudkan competent dan professional aparatur pemerintah daerah (good governance and clean government), guna peningkatan kualitas pelayanan publik dan sebagai pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan seiring dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten /Kota, telah ditetapkan Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 dengan susunan sebagai berikut : 1. Sekretaris Daerah 2. Asisten Pemerintahan a. Bagian Hukum - Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan - Sub Bagian Bantuan Hukum - Sub Bagian Dokumentasi Dan Informasi Hukum I - 19 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi DRAF BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BANYUWANGI 2012 b. Bagian Pemerintahan - Sub Bagian Pemerintahan Umum - Sub Bagian Pemerintahan Desa - Sub Bagian Kerjasama Pemerintahan c. Bagian Organisasi - Sub Bagian Kelembagaan - Sub Bagian Tata Laksana - Sub Bagian Kinerja 3. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan a. Bagian Perekonomian b. Bagian Kesejahteraan Masyarakat c. Bagian Humas, 4. Asisten Administrasi umum a. Bagian Perlengkapan b. Bagian Umum c. Bagian Protokol Dinas-Dinas/Badan/Kantor 1. Dinas Pendidikan, 2. Dinas Pemuda dan Olah Raga 3. Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan 4. Dinas Peternakan 5. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang 6. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 8. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan 9. Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) 10. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 11. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 13. Dinas Kelautan dan Perikanan 14. Dinas Kesehatan 15. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipi 16. Dinas Pendapatanl 17. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 18. Badan Kepegawaian dan Diklat 19. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 20. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Daerah 21. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 22. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 23. Badan Lingkungan Hidup 24. Kantor Ketahanan Pangan 25. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 26. Rumah Sakit Umum Daerah I - 20 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi