Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL Tahun : Sep - 2009 KARAKTERISTIK PEMUKIMAN DAN LINGKUNGAN PERKOTAAN PASCA REVOLUSI INDUSTRI DI AKHIR ABAD 19 DAN DI ABAD 20 Pertemuan 02 DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA TERHADAP PERUMAHAN KOTA KHUSUSNYA PERUMAHAN MASSAL. Perumahan penduduk kota dalam segala keragamannya adalah cermin diri dari kota tsb. Kota yang sejahtera dengan perumahan yang kualitas keindahannya merata adalah kota yang makmur; sedangkan sebuah kota dengan mayoritas keadaan perumahan warganya kumuh, mencerminkan kota yang belum ‘adil’ dan berkelanjutan (sustainable.) Dari dulu ada upaya membangun kota agar perumahan warganya terkesan terpelihara dan serasi. Secara skematik sebuah kota yang tradisional dan yang modern tergambar di Gb.1 suatu keadaan yang statis dan dengan pusat-pusat tertentu, sedangkan kota modern (Gb.2) menunjukkan mobilitas dan kota yang polisentrik atau banyak pusat. Dengan dua contoh tersebut maka pola permukiman /perumahan warganya pun akan dipengruhi dari sifat dan dinamika kehidupan kota itu sendiri. Mendesaknya kebutuhan perumahan di kota-kota besar di dunia dan dengan adanya kemajuan teknologi bangunan , maka konsep perancangan perkotaan dan permukiman / perumahan massal dengan lahirnya ideologi, teori, konsep dan desain untuk perumahan bagi massa khalayak/,masyarakat. Gelombang ini timbul dari para tokoh di bidang arsitektur dan perancangan kota,di Eropa. Berikut beberapa contoh tentang konsep perkotaan dan perumahan massal tsb. POLA KOTA : 2 A-D 1 A-E Perombakan total kawasan permukiman rakyat di kota Paris dengan dibangunnya jalan raya yang menembus perkampungan kota dan menata ulang perumahanan rakyat secara massal. Desa industri Harmoni (Industrial Village gagasan Owen, yang intinya membangun industri/pabrik yang dikelilingi oleh blok perumahan buruh yang dilengkapi fasiltas sosial danfasilita umum. Desa ini di rancang untuk 5000 orang. G Garden City gagasan E.Howard, dengan pusat kota a di tengah dan dengan sistem jalan sebagai jalur r yang d melingkar kawasan, untuk menuju ke kawasan perurmahan, pertanian, industri, yang e dibangun dengan konsep dekat alam. n C i Sketsa dari berbagai visi bentuk kota masa depan sebagai tantangan baru di abad 21 dengan beberapa konsep dasar perumahan massal masa depan sudah mulai menjadi kenyataan. 1 2a-b Gb.1. adalah sketsa Le Corbusier (1933) tentang sebuah kota yang terdiri dari deretan dengan bangunan raksasa yang tinggi sebagai tempat untuk wisma dan karya warga kota. (Ville Radieuse /Kota Cemerlang). Konsep kota ini merupakan perpaduan antara konsep garden city dan Cite Industriel, dalam citra yang lain. Le Corbusier dipuji dan dicerca sebagai bapak perancang hunian dalam bentuk bangunan tinggi dan skala raksasa . Gb.2 a- b Disekitar tahun1930-an Bauhaus di Jerman memperkenalkan bangunan perumahan massal yang lebih rasional khususnya untuk buruh pabrik. Konsep ini banyak diterapkan di daerah industri a.l. pabriek Siemens di Berlin dsb. Perumahan massal sebagai usaha industri melibatkan industri bahan bangunan dan perabot rumah tangga dengan menggunakan sistem modul. Desain runmah berdasarkan ukuran modul bersasaran agar dari segi biaya,teknik konstruksi dan waktu Pembangunan semuanya rasional. Unit meja dapur dan unit kamar mandi dibuat jadi di pabrik dan dipasang seperti tergambar di denah unit rumah prefab di gambar bawah. Modul dan koordidnasi modul mulai diterapkan baik untuk mendesain bangunan maupun dalam produksi /terapannya dalam bangunan.Di Indonesia hal ini dipakai dalam menentukan ukuran minimum standar. Dari skala kota yang makro, perancangan lingkungan permukiman secara mikro termasuk berbagai tipologi tataletak bangunan,sistem jalur jalan pencapaiuan dsb., telah banyak diteliti. Gambar-gambar di sebelah memperlihatkan datailperancangan jalan dan temapt parkir di suatu lingkungan perumahan yang terdiri dari beeberapa varian tata letak; varian temapt parkir, dan varian perempatan dan pojok jalan. Jaringan jalan dan pola kapling perumahan Ilustrasi tentang valuasi arsitektur kota secra visual dari segi morfologi dan estetika perkotaan. (Dari buku Perancangan Kota Terpadu, M.Zahn) 2:1 3,5:1 5: 1 Perspektif dan denah Barbican.Warna gelap di denah menunjukkan Skywalk (jalur pedestrian layang) antar bangunan. Lingkungan kota Barbican di London 1960-an karya - Chamberlain cs.