peran akuntan manajemen - E

advertisement
ISSN 0000-000
PERAN AKUNTAN MANAJEMEN
PADA PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS
DI INDONESIA
Sutjipto Ngumar*)
ABSTRACT
Now days Indonesia is shaking monetary crisis, which results many problems in the
corporate, both on riil or service sector. In order the corporate able be competition
fairly, Management Accountant’s role as one of manager in the corporate necessaries
work professionaly. Facing the corporate competition, price sales is more dominated by
demand approach than cost production approach.
To get the competition cost price, the corporate had to make cross function, so that can
be reached cost efficiency and job effectiveness. Management Accountant’s role not only
as accounting data suplier, but he or she must be involved in decision making process. In
this globalization era, Management Accountant has a role as a high level decision
support specialis. Forward Management Account must have quality and role on
interpersonal skill, work ethic and leadership.
Keywords : Management Accountant, Business Environment.
1. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi perekonomian dunia sekarang ini
dilaksanakan dengan menciptakan suatu iklim usaha yang sehat dan efisien, sehingga
terbuka kesempatan yang cukup luas bagi dunia usaha untuk tumbuh dan berkembang
lebih dinamis.
Pada saat ini terutama di negara–negara ASEAN khususnya di Indonesia sedang
dilanda krisis moneter yang kalau berlangsung berlarut–larut dikhawatirkan akan
mengganggu kestabilan pembangunan Nasional. Krisis ekonomi khususnya di sektor
Perbankan ditandai dengan meningkatnya kredit yang bermasalah, terjadinya rush oleh
para nasabah bank sebagai akibat krisis kepercayaan masyarakat terhadap dunia
*)
Drs. Sutjipto Ngumar, PhD., Ak., adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya

Peran Akuntan Manajemen Pada Perubahan Lingkungan Bisnis (Sutjipto Ngumar)
61
perbankan, yang pada gilirannya pemerintah melikuidasi 16 bank swasta, kemudian
disusul dibekukannya 7 bank swasta dan 7 bank swasta lainnya operasinya diawasi oleh
Badan Penyehatan Perbankan Nasional ( BPPN ). Untuk mengatasi krisis ekonomi
yang saat ini terjadi, di samping hal yang telah disebutkan diatas, pemerintah secara
makro juga telah mengusahakan berbagai cara, baik dengan menghimpun dukungan dan
bantuan Luar Negeri maupun melalui konsolidasi kekuatan perekonomian di dalam
negeri. Untuk mengantisipasi globalisasi dan transportasi dikembangkan teknologi
informasi dan teknologi yang memadai sehingga semua bidang–bidang usaha sekarang
ini jika ingin berkembang harus dibantu Teknologi Komputer. Secara mikro untuk dapat
lepas dari lilitan–lilitan krisis ekonomi, pengelolaan perusahaan harus dapat
mempergunakan cara kerja dan metode produksi secara efektif dan efisien , mengingat
bahwa konsumen juga semakin kritis dengan menuntut kualitas yang prima, pelayanan
yang semakin baik dan harga yang murah.
Perusahaan–perusahaan skala besar, menengah dan kecil dipaksa melakukan
penyesuaian–penyesuaian dan mengantisipasi atas perubahan harga dan tuntutan
konsumen. Kalau tidak demikian akan terjadi bahwa perusahaan tersebut akan mengalami
hambatan untuk dapat bertahan apalagi untuk dapat tumbuh dan berkembang. Perusahaan
dalam upaya mencapai keunggulan bersaing ( kompetitif advantage ) di samping harus
mampu menghadapi teknologi baru dengan cepat atau mengelola aktiva dan kewajiban
finansialnya dengan baik, ia harus benar–benar dapat bersaing dalam hal efisiensi,
inovatif pricing policy, pengembangan produk dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan
hal–hal di atas diperlukan pengelola perusahaan, khususnya akuntan manajemen untuk
dapat bekerja secara profesional.
2. AKUNTAN MANAJEMEN DAN PERKEMBANGAN BISNIS
Dalam mengantisipasi perkembangan perekonomian saat ini, perusahaan dalam aktivitas
operasinya harus menerapkan integrasi proses business artinya perusahaan sekarang tidak
hanya memperhatikan fungsinya sendiri–sendiri. (seperti fungsi pembelian, produksi,
pemasaran dsb), tidak berusaha berintegrasi dengan fungsi–fungsi lainnya, tetapi proses
business diperoleh dengan cara menggabungkan antara manfaat berupa spesialisasi dari
sumber daya manusia dengan unsur–unsur efisiensi, kecepatan dan kualitas yang
diperoleh dari bentuk integrasi proses business tersebut. Dengan adanya penggabungan
antar fungsi perusahaan, maka hasil produksi dapat mencapai tujuan efisiensi dan
efektifitas yang diharapkan.
Dinamika pertumbuhan ekonomi senantiasa sejalan dengan perkembangan profesi
akuntansi. Akuntansi sebagai alat pertanggung jawaban, berkembang sejalan dengan
kompleksnya persoalan–persoalan dalam perusahaan. Metode pendekatan dan teknologi
di bidang akuntansi semakin berkembang yang pada gilirannya muncul dan berkembang

62
Ekuitas Vol.1 No.2 September 1997 : 61-69
pada disiplin akuntansi manajemen. L. Ferara CPA ( 1995 ) menyebutkan 4 periode
perkembangan akuntansi manajemen. Periode pertama adalah periode revolusi industri
plus, dimana periode ini ditandai dengan adanya produksi massal, dan issue yang
mendominasi adalah pentingnya biaya standar, penetapan biaya per unit dan laba yang
diinginkan oleh pabrikan. Periode kedua adalah periode mengklasifikasikan biaya
menurut sifatnya, yaitu biaya tetap ( Fixed Cost ) dan biaya variabel ( Variable Cost ).
Kedua sifat biaya ini diperlukan untuk perhitungan harga pokok penjualan ( Cost Of
Good Sold ) dengan metode direct costing, serta untuk analisis cost volume profit ( cvp ).
Issue yang mendominasi periode dua ini adalah penetapan biaya variabel per unit, serta
perubahan biaya variabel menjadi biaya tetap pada periode tertentu. Periode ketiga adalah
periode pentingnya perhitungan harga pokok penjualan yang tepat ( akurat ). Issue yang
mendominasi periode ini adalah istilah activity based costing ( abc ) yaitu suatu
penetapan harga pokok atas dasar aktivitas yang dikonsumsi oleh produk ( Zaenal
Sudjais, 1996 ). Dalam perhitungan harga metode ABC dapat mengalokasikan biaya
overhead dengan tepat, terutama untuk perusahaan yang menghasilkan produk yang
berbeda variasinya, sehingga besarnya harga pokok produk dapat ditetapkan secara
akurat. Periode keempat adalah periode dimana harga jual dijadikan referensi penetapan
harga pokok penjualan ( cgs ). Dengan demikian approach permintaan pasar lebih
dominan daripada approach biaya produksi. Dalam persaingan sekarang ini perusahaan
tak dapat menentukan harga jual (sales price), tetapi perusahaan harus selalu berorientasi
bagaimana harga pokok produksinya dapat tetap bersaing dipasar. Issue yang
mendominasi pada periode ini adalah : (1). Total biaya per unit harus di bawah target
biaya total, (2). Target biaya total harus diupayakan diturunkan melalui metode kerja
yang semakin baik, (3). serta metode kerja yang selalu diperbaiki dalam upaya
mengurangi biaya.
Dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, perusahaan tidak akan survive
bila masih mengandalkan pendekatan harga pokok produk untuk penetapan harga
jualnya. Untuk menghasilkan harga pokok yang dapat tetap kompetitif di pasar,
perusahaan mau tidak mau seperti yang telah diutarakan di atas harus melaksanakan cross
function, sehingga dapat dicapai efisiensi biaya dan efektivitas kerja. Demikian pula
untuk distribusi barang, perusahaan harus melaksanakan hubungan langsung antara
pemasok dan pelanggan sehingga perusahaan tidak perlu lagi menumpuk persediaan
bahan baku, persediaan produk jadi dalam waktu yang relatif lama, tetapi perusahaan
menetapkan zero inventory yang pada gilirannya akan mengurangi biaya modal, biaya
penyimpanan dan resiko–resiko yang ada kaitannya dengan inventory. Penjualan atau
distribusi barang dapat diintegrasikan antara pemasok bagian produksi, proses
pengiriman dan pesanan dari langganan dalam satu mata rantai.
Dalam persaingan global mendatang, karena batas antar negara menjadi tidak ada,
persaingan antar perusahaan asing dengan perusahaan domestic menjadi sangat tajam.
Siklus hidup suatu produk menjadi relatif pendek. Perusahaan–perusahaan industri yang

Peran Akuntan Manajemen Pada Perubahan Lingkungan Bisnis (Sutjipto Ngumar)
63
memiliki teknologi yang cepat berubah, harus tanggap mengantisipasi kebutuhan
konsumen di masa mendatang. Harus selalu diciptakan proses dan teknologi yang up to
date dengan harga yang kompetitif untuk mencapai keberhasilan menjual produk, baik
dalam short run maupun long run. Sebagai salah satu pelaku ekonomi akuntan
manajemen harus menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan perusahaan, beberapa
hal yang patut diperhatikan oleh profesi akuntan khususnya akuntan manajemen dalam
menghadapi perubahan lingkungan perusahaan, Zaenal Sudjais ( 1996 ) mendokumentasikan beberapa issue kontemporer sebagai berikut :
 Maraknya laju pertumbuhan industri jasa mengalahkan pertumbuhan perusahaan
manufaktur.
 Munculnya bidang–bidang industri yang sama sekali baru seperti rekaya genetika di
bidang agribisnis, pabrik jantung tiruan dan industri berbasis teknologi tinggi lainnya.
 Globalisasi yang mendorong keunggulan mutu produk dan jasa, jauh melampaui
standar mutu yang pernah ada.
 Sistem manajemen perusahaan ”Just In Time” yang memaksa perusahaan industri
untuk mengubah pendekatan dan metode produksi.
 Munculnya industri dan manufaktur berbasis komputer yang terintegrasi yang
ditandai dengan otomatisasi proses produksi dan pemanfaatan mesin–mesin dalam
sebagian besar proses produksi.
 Isu–isu di seputar peningkatan mutu seperti Total Quality Management sertifikasi
ISO, kepuasan pelanggan dan sebagainya.
 Semakin pendeknya ”Product Life Cycles” sejalan dengan semakin cepatnya proses
penemuan teknologi–teknologi baru.
Isu – isu yang tersebut sekarang ini sudah banyak diterapkan oleh perusahaan–
perusahaan. Mengingat begitu cepatnya perkembangan informasi dan komunikasi serta
transportasi isu–isu tersebut akan segera menjadi usang dan akan diganti dengan isu baru
yang lebih up to date, akuntan manajemen sebagai salah satu elemen pengelola
perusahaan, mau tidak mau harus menyesuaikan pengetahuan dan ketrampilannya dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Dalam menghadapi lingkungan
yang cepat berubah, untuk meningkatkan informasi dan performan ( kinerja ) yang
berkesinambungan banyak perusahaan telah menerapkan beberapa kebijaksanaan
perusahaan seperti Total Quality Management, Just In Time, Activity Based Cost
Management, Business Process Reengineering ( Ancella Hermawan, 1996 ).
Agar kebijaksanaan tersebut di atas berjalan dengan baik dan hasilnya dapat diukur
harus di dukung dengan kinerja manajemen yang memadai. Dalam era informasi ini,
laporan termasuk laporan keuangan harus dapat menyatakan hasil konkrit nilai–nilai
faktor sukses ( kualitas produk / jasa yang tinggi, pegawai yang trampil, pelanggan–
pelanggan yang puas dan loyal ) dalam unit uang ( Monetary unit ). Untuk merealisasi
hal tersebut di atas maka performance akuntan manajemen dalam pengelolaan perusahaan
di lingkungan yang terus berubah adalah sangat berperan.

64
Ekuitas Vol.1 No.2 September 1997 : 61-69
3. PERANAN AKUNTAN MANAJEMEN DALAM PERUSAHAAN
Tingkat keberhasilan perusahaan dalam situasi persaingan saat ini, pada masa yang akan
datang, tergantung dari persiapan dalam menghadapi pesaing–pesaingnya yang berupa :
1. Pesaing–pesaing baru dalam perusahaan, 2. Timbulnya produk–produk baru atau
jasa–jasa substitusi / komplementer, 3. Daya beli dari pelanggan atau konsumen, 4.
Serta persaingan antar organisasi dalam perusahaan sendiri.
Dengan mengetahui keempat faktor di atas, perusahaan dapat merumuskan strategi
bersaing, sehingga perusahaan dapat tetap eksis dan mencapai tujuan yang telah
diprogramkan.
Sejalan dengan berkembangnya kinerja perusahaan, maka peran akuntan manajemen
harus berkembang. Pada saat ini akuntan manajemen tidak hanya sebagai penyedia data
akuntansi, untuk pengambilan keputusan, tetapi ia sudah semakin dilibatkan dalam proses
pengambilan keputusan. Manager perusahaan dalam upaya mengendalikan dan
mengarahkan tujuan perusahaan dalam transaksi business yang semakin kompleks ini,
sangat memerlukan peran akuntan manajemen secara over all.
Ronald W. Hilton ( 1994 ) menyebutkan peran akuntan manajemen dalam perusahaan
sebagai berikut :
 Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan bagi manager.
 Membantu manager dalam mengendalikan operasi perusahaan.
 Memotivasi semua sumber daya manusia perusahaan dalam mencapai tujuannya.
 Mengukur kinerja departemen dan pimpinan dalam organisasi perusahaan.
Dalam persoalan–persoalan perusahaan yang semakin kompleks pada saat ini fungsi
akuntan manajemen tidak hanya sebagai penyedia data saja dan tidak berfungsi hanya
sebagai pembuat laporan keuangan : sebagai systemsman atau internal auditor saja,
namun perannya sudah semakin kompleks, mulai dari perencanaan, mengarahkan,
mengendalikan pengawasan dan bahkan pengambilan keputusan.
Dalam era globalisasi sekarang ini dengan berkembangnya teknik komputer,
pekerjaan akuntansi manual akan tergeser, sebagian besar tugas klerikal akan diganti dan
dikerjakan secara komputerisasi. Semua informasi keuangan yang dibutuhkan manager
akan disiapkan dalam data software di komputer, semua kebutuhan informasi perusahaan
dapat segera terlihat dalam monitor dan printer hanya menekan keyboard, seperti daftar
langganan, daftar jatuh tempo utang / piutang, daftar rekonsiliasi bank, sistem prosedure
transaksi laporan keuangan. Dalam mengantisipasi informasi data yang semakin
kompleks dan cepat tersedia, maka fungsi tersedia, maka fungsi akuntan manajemen akan
berjalan paralel dengan kebutuhan manager. Akuntan manajemen berfungsi sebagai
pendukung dan memberikan analysis terhadap pengambilan keputusan manager. Soedjais
(1996) menyebutkan akuntan manajemen akan berperan sebagai high level decision
support specialis.

Peran Akuntan Manajemen Pada Perubahan Lingkungan Bisnis (Sutjipto Ngumar)
65
4. PERAN AKUNTAN MANAGEMEN DI MASA MENDATANG
Seperti telah diutarakan diatas dalam menghadapi operasi perusahaan yang semakin besar
dan kompleks, fungsi akuntan manajemen lebih mengarah kepada tugas analisis dan
mensupport kepada kebijaksanaan manager dalam pengambilan keputusan.
Dalam perubahan lingkungan bisnis di masa depan, aktivitas kerja sudah berfokus
kepada tata kerja team ( kelompok ) bukan lagi mendasarkan pada tata kerja individual (
perorangan ), kegiatan pekerjaan akan melibatkan individu–individu secara fungsional.
Sebagai support specialis akuntan manajemen harus trampil berkomunikasi dan mampu
memahami semua aspek kegiatan fungsi–fungsi perusahaan, mulai dari fungsi keuangan,
fungsi transaksi, fungsi marketing, fungsi kontrol dan fungsi–fungsi perusahaan lainnya.
Peran akuntan manajemen sebagai high level decision support specialis, akan lebih
dominan sebagai fungsi financing, daripada fungsi accounting, Mengapa ? Karena fungsi
financing jangkauannya lebih luas, kalau fungsi akuntansi melaporkan hal–hal yang
sudah terjadi, tetapi fungsi financing berfokus ke masa mendatang. Ia tidak terikat kepada
prinsip–prinsip akuntansi umum, tetapi lebih mengarah ke analisis–analisis keuangan dan
lebih berperan dalam pengambilan keputusan daripada sekedar sebagai penyedia data
akuntansi perusahaan. Di masa depan akuntan manajemen harus mampu melihat situasi
pasar dan mampu mendeteksi dalam situasi pasar tersebut di mana perusahaan berada
dalam persaingan pasar. Dalam masa depan, akuntan manajemen harus dapat berpikir
lebih tajam, strategik dan lebih aktif. Untuk menghadapi perubahan–perubahan seperti
yang sudah disebutkan diatas, akuntan manajemen harus mempersiapkan diri untuk
mengantisipasinya. Dengan kesiapan menghadapi segala perubahan, akuntan manajemen
akan lebih kokoh posisi dan perannya sebagai tenaga profesional. Akuntan manajemen
harus berpengetahuan, berkeahlian dan berkemampuan yang memadai Zaenal Sudjais
(1996) menggambarkan wujud masa depan akuntan manajemen mengutip hasil survey
Institut Of Management Accountant tentang pengetahuan keahlian dan kemampuan apa
yang paling dibutuhkan akuntan manajemen dalam menjalankan perannya seperti pada
halaman berikut :

66
Ekuitas Vol.1 No.2 September 1997 : 61-69
Most Important Knowledge, Skills, and Abilities for ‘ Accountant Management ‘
Work
Knowledge, Skills, and Abilities
Interpersonal Skills
Work Ethic
Understanding bottom–line implications
Analytical / problem solving skills
Understanding the business
Leadership skills
Listening skills
Use of Computerized spreadsheets
Familiarity with business processes
Relationship between balance sheet, income statement and cash flow
statement
Interpreting or analyzing financial statements
Understanding / preparing financial statements
Writing skills
The major responsibilities of the financial executive
Information needs of internal customers
Purpose and use of managemen information system in business
Relevant costs for decision making
Long – range planning / budgeting
Speaking / presentation skills
Measurement, valuation and presentation of revenues and expenses
Mean
4,72
4,71
4,64
4,61
4,59
4,53
4,52
4,46
4,4
4,4
4,4
4,38
4,35
4,28
4,25
4,25
4,23
4,23
4,22
4,22
Sumber : Majalah Management Accounting , edisi April 1996
Tabel di atas menunjukkan pergeseran kualifikasi pengetahuan, kemahiran dan
kemampuan akuntan manajemen di masa depan. Selanjutnya dapat disimpulkan dari tabel
tersebut bahwa ketrampilan seperti interpersonal skills, etos kerja, leadership skill dan
keahlian lain yang jauh dari angka–angka ternyata menempati prioritas utama dalam
peningkatan peran akuntan manajemen di masa depan, sedangkan kemampuan yang
berkaitan langsung dengan bidang akuntansi seperti perencanaan, penganggaran,
pengukuran dan perkiraan biaya serta pendapatannya ternyata menempati rangking paling
bawah. Dari hasil survey seperti dikutip oleh Zaenal Sudjais tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa untuk menghadapi masa depan akuntan manajemen dituntut untuk
menyumbangkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan di semua bidang terutama untuk
bidang–bidang yang ada relevansinya dengan bidang akuntansi dan manajemen.

Peran Akuntan Manajemen Pada Perubahan Lingkungan Bisnis (Sutjipto Ngumar)
67
5. SIMPULAN
Untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda tanah air saat ini, pemerintah menempuh
kebijaksanaan baik secara makro maupun secara mikro, diantaranya menghimpun dana
dari luar negeri serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja perusahan–perusahaan.
Semua perusahaan harus melakukan penyesuaian–penyesuaian serta mengantisipasi
perubahan harga terhadap semua tuntutan konsumen yang semakin kritis. Dalam
mencapai kompetitif advantage perusahaan harus menerapkan teknologi baru sehingga
dapat mengelola aktiva dan pasiva, serta kinerja perusahaan dengan baik.
Dalam mengantisipasi perkembangan perekonomian, perusahaan harus menerapkan
integrasi business, sehingga hasil produksi dapat efisien dan efektif .
Akuntan manajemen dalam melaksanakan profesinya di perusahaan menerapkan metode–
metode yang up to date sehingga harga pokok produksi dapat mempunyai harga yang
kompetitif di pasaran, di antaranya total biaya per unit harus lebih kecil daripada target
biaya total. Target biaya total harus dapat diefisiensikan melalui metode kerja yang
semakin baik. Dalam persaingan global mendatang, siklus hidup suatu produk menjadi
relatif pendek, sehingga perusahaan yang memiliki teknologi yang cepat berubah harus
cepat tanggap dalam mengantisipasi kebutuhan konsumen yang cenderung kritis, mencari
barang yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.
Akuntan manajemen sebagai salah satu perilaku di dalam pengambilan keputusan di
dalam perusahaan harus meningkatkan pengetahuan dan profesinya sehingga dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan yang cepat berubah. Peran akuntan manajemen di
dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan harus dapat menyatakan hasil yang
konkrit nilai–nilai faktor sukses, seperti kualitas produksi yang tinggi, pegawai yang
trampil, pelanggan yang puas dan loyal dalam unit monetary. Dalam mengantisipasi
kebijaksanaan perusahaan di persaingan global, peran akuntan manajemen tidak sekedar
penyedia data akuntansi, tetapi juga berperan sebagai pengambil keputusan. Akuntan
manajemen berperan sebagai pendukung dan memberikan analisis terhadap sebab akibat
kebijaksanaan manajemen perusahaan. Dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis,
akuntan manajemen sebagai support specialis harus trampil berkomunikasi dan mampu
memahami semua aspek fungsi–fungsi perusahaan. Sebagai high level decision support
specialis, akuntan manajemen akan lebih berperan sebagai financing analysis daripada
penyedia data akuntansi, karena fungsi financing akan lebih berfokus pada data historis.
Di samping sebagai fungsi financing, dari fungsi accounting akuntan manajemen harus
menguasai fungsi marketing, sehingga mampu mendeteksi situasi pasar dalam persaingan
global mendatang. Di masa mendatang akuntan manajemen harus dapat berpikir secara
strategik. Akuntan manajemen di masa depan harus berpengetahuan, berkualitas dan
berkemampuan memadai.

68
Ekuitas Vol.1 No.2 September 1997 : 61-69
6. DAFTAR PUSTAKA
Ancella Hermawan, ” Balance Score Card sebagai Sarana Akuntansi Managemen
Strategik, ” Paper pada P.P.L Pra Konvensi Nasional
Akuntansi III I.A.I. 11 September 1996 di Semarang.
Ferara William L,
Hilton, Ronald. W,
Ward, Keith,
” Managemen Accounting The 21 Century Paradigma”
Management Accounting Magazine 1993, USA.
” Managerial Accounting ” Mc. Graw – Hill, 2 Edition, 1994.
USA
” Strategic Managemen Accounting ” ; Butterworth – Neumann Ltd in
association with Chartered Institute Of Management
Accounts, 1995, USA.
Zaenal Sudjais, ” Perubahan Peran dan Tanggung Jawab Akuntan Management Dalam
Pelaporan Perusahaan ”. Paper pada Konvensi Nasional
Akuntansi ke–3 Tanggal 11-14 September 1996 di
Semarang.


Peran Akuntan Manajemen Pada Perubahan Lingkungan Bisnis (Sutjipto Ngumar)
69
Download