Vit A dan D

advertisement
“ DASAR-DASAR ILMU GIZI “
NAMA KELOMPOK 5:
1. WILFRID THEO
2. CAHYANING SEKAR PERTIWI
3. FATHIYYAH MAULIDA
201531143
201531221
201531223
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Vitamin A dan D” makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah DASAR-DASAR ILMU GIZI.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Jakarta, 28 oktober 2016
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................... 1
Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
Rumusan masalah ..................................................................................................................... 2
Tujuan penulisan ...................................................................................................................... 2
Manfaat penulisan .................................................................................................................... 2
Bab II Tinjauan Pustaka ........................................................................................................... 3
Bab III Pembahasan ................................................................................................................. 5
Definisi Vitamin A ................................................................................................................... 5
Karakteristik Vitamin A ........................................................................................................... 5
Absorpsi, Transportasi, dan Metabolisme Vitamin A .............................................................. 5
Manfaat Vitamin A ................................................................................................................... 6
Sumber vitamin A .................................................................................................................... 8
Efek positif dan negatif vitamin A ........................................................................................... 9
Definisi vitamin D .................................................................................................................. 10
Karakteristik vitamin D .......................................................................................................... 10
Manfaat vitamin D ................................................................................................................ 11
Absorpsi, Transportasi, dan penyimpanan Vitamin D ........................................................... 12
Sumber vitamin D .................................................................................................................. 14
Efek positif dan negatif vitamin D ......................................................................................... 14
Angka kecukupan vitamin ...................................................................................................... 16
Bab IV Penutup ...................................................................................................................... 17
Kesimpulan ............................................................................................................................. 17
Saran ....................................................................................................................................... 18
Pertanyaan dan jawaban ......................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan–keturunan kita dapat
tumbuh sempurna, sehat, kuat bertenaga, berdaya pikir mantap dan selalu menunjukan berbagai
prestasi, sehingga kita dan keturunan-keturunan kita dapat menjadi manusia–manusia
pembangunan yang mampu meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam percaturan
hidup di dunia.
Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat hidup dan
mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas, manusia harus mendapatkan
makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi. Makanan berfungsi untuk menghasilkan
energi, mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan menghasilkan zat pelindung
dalam tubuhnya (antara lain dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Namun
demikian dalam pengertian makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup pula
mengandung vitamin dan mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami
avitamin dengan gejala dan macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan
vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan
kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh, jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan
tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.
Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun tersedianya
dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan
tubuh yang normal. Vitamin berfungsi dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian
dari enzim. Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat
dengan protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui
dengan pasti. Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air dan vitamin
yang larut lemak. Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C sedangkan Vitamin yang larut
Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin larut lemak A,D,E dan K mempunyai
peranan tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida.
Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut kehati
melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan
biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
Rumusan Masalah
1. Definisi vitamin A dan D ?
2. Karakteristik vitamin A dan D ?
3. Absorpsi, Transportasi, dan Metabolisme Vitamin A ?
4. Manfaat vitamin A dan D ?
5. Absorpsi, Transportasi, dan penyimpanan Vitamin D ?
6. Sumber vitamin A dan D ?
7. Efek positif dan negatif vitamin A dan D ?
8. Angka kecukupan yang dianjurkan ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada amkalah ini adalah :
1. Mengetahui Definisi vitamin A dan D
2. Mengetahui Karakteristik vitamin A dan D
3. Mengetahui Absorpsi, Transportasi, dan Metabolisme Vitamin A dalam tubuh
4. Mengetahui Manfaat vitamin A dan D
5. Absorpsi, Transportasi, dan penyimpanan Vitamin D
6. Mengetahui Sumber vitamin A dan D
7. Mengetahui Efek positif dan negatif vitamin A dan D
8. Mengetahui Angka kecukupan yang dianjurkan
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah DASAR-DASAR ILMU GIZI, diharapkan pembaca dapat
mengetahui apa saja yang ada pada vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan D).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin A
Vitamin A vitamin yang larut dalam lemak, terdapat dalam minyak ikan, keju, kuning
telur, sayuran berwarna hijau dan kemerah-merahan, seperti tomat dan wortel (Depdiknas,
2005).
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/ provitamin A/
karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol (Almatsier, 2003).
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (esensial). Vitamin
A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
(Depkes RI, 2005)
Manfaat vitamin A di dalam tubuh mencakup tiga golongan besar:
1. Fungsi vitamin A dalam proses melihat
Pada proses melihat vitamin A berperan sebagai retinal (retinete) yang merupakan
komponen dari zat penglihat. Rhodopsin ini mempunyai bagian protein yang disebut opsin
yang menjadi rhodopsin setelah bergabung dengan retinete. Rhodopsin merupakan zat yang
dapat menerima rangsang cahaya dan mengubah energi cahaya menjadi energi biolistrik yang
merangsang indera penglihatan. Selain itu vitamin A juga berperan menjaga agar kornea mata
selalu sehat.
2. Fungsi dalam metabolisme umum
Fungsi ini tampaknya berkaitan erat dengan metabolisme protein
a. Integritas epitel
b. Pertumbuhan
c. Permeabilitas membran
d. Pertumbuhan gigi
3. Fungsi dalam proses reproduksi
Fungsi vitamin A pada proses reproduksi ini tidak dapat dipenuhi oleh asam vitamin A
(retinoic acid) (Sediaoetama, 2004).
Kekurangan vitamin A adalah suatu keadaan di mana simpanan vitamin A dalam tubuh
berkurang. Pada tahap awal ditandai dengan gejala rabun senja atau kurang dapat melihat pada
malam hari. Nama penyakit tersebut adalah hemeralopia (rabun senja/ rabun ayam). Gejala
tersebut juga ditandai dengan menurunnya kadar serum retinol dalam darah (kurang dari 20
μg/dl). Pada tahap selanjutnya terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh seperti paruparu, usus, kulit dan mata. Gambaran yang khas dari kekurangan vitamin A dapat langsung
terlihat pada mata (Depkes RI, 2005).
Penyakit mata lain yang dapat terjadi bila kekurangan vitamin A adalah seroftalmia
(xeropthalmia). Seroftalmia adalah adalah keadaan bila orang mengalami kekurangan vitamin
A, mula-mula konjungtiva mata mengalami keratinisasi kemudian korneanya juga terpengaruh.
Bila tidak diobati, mata akan menjadi buta. (Kusharto, 1992).
Vitamin D
Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2)
dan kolekalsiferol (vitamin D3). Prekursor vitamin D hadir dalam fraksi sterol dalam jaringan
hewan (di bawah kulit) dan tumbuh-tumbuhan berturut-turut dalam bentuk 7-dehidrokolesterol
dan ergosterol. Keduanya membutuhkan radiasi sinar ultraviolet untuk mengubahnya ke dalam
bentuk provitamin D3 (kolekalsiferol) dan D2 (ergokalsiferol). Kedua provitamin
membutuhkan konversi menjadi bentuk aktifmya melalui penambahan dua gugus hidroksil.
(Almatsier, 2010).
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang
bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen,
serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan flour. Fungsi khusus vitamin D dalam
hal ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor
tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang (Almatsier,2010).
Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D dengan cara
merangsang sintesis protein pengikat-kalsium dan protein pengikat fosfor pada mukosa usus
halus. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium
dari permukaan tulang ke dalam darah. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorbsi
kalsium dan fosfor.(Almatsier,2010).
BAB III
PEMBAHASAN
Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan, secara luas vitamin
A merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin
A/karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Vitamin A essensial untuk
pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (esensial). Vitamin
A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
(Depkes RI, 2005)
Karakteristik Vitamin A

Vitamin A sebagai vitamin yang aktif juga memiliki sifat yang stabil dalam suhu tinggi,
keadaan asam, dan keadaan basa.

Vitamin A walaupun terbilang stabil namun juga tidak sempurna karena akan menjadi
labil apabila bercampur dengan lemak berbau tengik.

Vitamin A yang banyak ditemukan di alam adalah vitamin A dalam bentuk karoten
yang meliputi Alfa-karoten, Beta-karoten, serta Gamma-karoten.

Vitamin yang tidak larut dalam air
Absorpsi, Transportasi, dan Metabolisme Vitamin A.
Dalam makanan, vitamin A terdapat dalam bentuk ester retinil, bersama karotenoid
bercampur dengan lipida lain di dalam lambung. Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester
retinil dihidrolisis oleh enzim pankreas esterasi jadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi dari
pada ester retinil. Sebagian besar karotenoid terutama beta karoten didalam sitoplasma sel
mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Retinol didalam mukosa usus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan
dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili didinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe dalam aliran darah menuju hati. Dengan
konsumsi lemak yang cukup, sekitar 80-90% ester retinil dan hanya 40-60% karotenoid yang
diabsorpsi. Hati berperan sebagai tempat menyimpan vitamin A utama didalam tubuh. Dalam
keadaan normal, cadangan vitamin A dalam hati dapat bertahan hingga 6 bulan . Bila tubuh
kekurangan vitamin A, asam retinoat bisa diabsorspi tanpa perubahan. Asam retinoat
merupakan sebagian kecil vitamin A danlam darah yang aktif dalam defesiensi sel dan
pertumbuhan.
Bila tubuh memerlukan vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol-Binding-Protein (RBP) yang disintesis dalam hati. Pengambilan retinol
oleh berbagai sel tubuh mengacu pada reseptor permukaan membran yang spesifik untuk RBP.
Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian dikaitkan pada cellular
retinol binding protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata, retinol
berpungsi sebagai retinal dan di dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
Fungsi vitamin A
a.Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Didalam mata,
retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksida menjadi retina. Retina kemudian
mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu atau rosopsin. Rodopsin
ada dalam sel khsusus dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya mengenai mata,
pigmen visual merah-ungu menjadi kuning dan retina dipisahkan dari opsin. Pada saat itu
terjadi rangsangan elektrokimia yang merambat saraf sepanjang saraf mata ke otak yang
menyebabkan terjadinya bayangan visual. Selama proses ini sebagian vitamin A dipisahkan
dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol menjadi retinal yang kemudian
mengikat opsin untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol yang hilang harus diganti
oleh darah. Mekanisme perubahan vitamin A dalam penglihatan disajikan pada gambar berikut
:
Retinol atau vitamin A
alkohol (dalam darah)
Retinol (dalam retina)
Retinal
cahaya
Opsin
(protein)
Rodopsin (pigmen)
dalam rod retina
Mekanisme perubahan vitamin A dalam penglihatan. (sumber : Almatsier, 2006).
Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan bila kita dari cahaya terang
diluar kemudian memasuki ruang remang cahaya. Mata membutuhkan waktu untuk dapat
melihat. Kecepatan mata beradaptasi berhubungan dengan ketersediaan vitamin A dalam
darah. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja.
b. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel tubuh mengalami perubahan sifat atau fungsi semulanya.
Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A
yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan
sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan struktur dan organ, pertumbuhan dan
perkembangan janin, masa bayi, anak-anak, dewasa dan masa tua. Vitamin A dalam bentuk
asam retinoat memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel dengan demikian dalam
pengaturan faktor penentu keturunan yang berpengaruh terhadap sintesis protein,
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus
dan digantikan oleh sel epitel bersisik dan kering. Kulit menjadi kering dan kasar dan luka
sukar sembuh. Semua permukaan tubuh dilapisi jaringan epitel dimana bagian luar yaitu kulit
dilapisi oleh jaringan epidermis sedangkan bagian dalam seperti saluran pencernaan, saluran
pernafasan, saluran reproduksi dilapisi oleh membran mukosa yang akan menghasilkan mukus
untuk menghalau sel-sel asing.
c. Fungsi Kekebalan
Mekanisme diduga retinol berpengaruh terhadap pertumbuhan limfosit B (leukosit
berperan dalam proses kekebalan humoral). Disamping itu, kekurangan vitamin A menurunkan
respon antibodi yang bergantung pada sel T (limfosit yang berperan pada kekebalan seluler)
d. Pertumbuhan pada tulang dan gigi
Vitamin A berpengaruh pada sintesis protein dengan demikian terhadap pertumbuhan
sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email
dalam pertumbuhan gigi. Kekurangan vitamin A menyebabkan pertumbuhan tulang terhambat
dan membentukmya tidak normal.
e. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam pembentukkan sperma dan
sel telur. Kebutuhan vitamin A meningkat selama hamil untuk kebutuhan janin dan persiapan
menyusui.
Kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dari sumber nabati dan hewani, dimana sumber
vitamin A paling baik diperoleh dari sumber hewani. Vitamin A dari sumber hewani terdapat
dalam bentuk retinol ekuivalen (RE) sedangkan dalam sumber nabati terdapat dalam bentuk
pro vitamin A yang terdapat diubah oleh tubuh menjadi vitamin A.
Sumber hewani
Sumber karoten
Hati
Sayuran berwarna hijau tua
Kuning telur
Buah berwarna kuninng-jingga
Susu
Daun singkong
Mentega
Kangkung, bayam, kacang panjang
Daging, ikan, keju
Wortel, pepaya, tomat, jagung, mangga
Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan hal-hal berikut yaitu :
1. Buta senja (niktalopia)
Ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samarsamar. Kemampuan melihat dalam keadaan samar dihubungkan dengan ujung saraf rod
dan cone. Cone terutama berperan dalam cahaya siang dan membedakan warna
sedangkan rod mengontrol penglihatan pada malam hari.
2. Perubahan pada mata
a. Xerosis konjungtiva
Kornea mata terpengaruh secara dini karena kekurangan vitamin A, kelenjar air
mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan selaput
yang menutupi kornea yang diikuti atrofi kelenjar mata, keratinitasi konjungtiva
(selaput yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak dan bola mata).
b. Bercak bitot (kerusakan pada retina)
Bercak putih keabu-abuan yang terdapat pada konjungtiva yang mengakibatkan
pemburaman.
c. Keratomalasia
Kornea mata menjadi lunak dan bisa pecah akibat pelepasan sel-sel epitel
kornea.
3. Penurunnya imunitas tubuh
Vitamin A berpengaruh juga terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia, meskipun
mekanismenya tidak diketahui secara pasti. Retinol tampaknya mempengaruhi
pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B, yaitu leukosit yang berperan dalam proses
kekebalan humoral. Kemudian kekurangan vitamin A dapat menurunkan respon
antibodi, tergantung limfosit T, yaitu sel yang berperan dalam imunitas seluler.
4. Perubahan pada kulit (campak)
Kurangnya vitamin A juga akan mengurangi kemampuan sel untuk menghasilkan
kelenjar lendir. Ini akan menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar dan luka pada
kulit yang sulit sembuh. Membran mukosa yang tidak dapat menghasilkan cairan lendir
yang sempurna, akan rentan terhadap bakteri (infeksi). Jadi lendir ini sangat penting
untuk menjaga kelembaban kulit. Pada tingkat yang lebih akut, bisa menjadikan kulit
pecah-pecah. Sebenarnya kulit itu sendiri memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh sehingga
dapat mencegah kanker kulit .
Kelebihan Vitamin A
Batas toleransi konsumsi vitamin A tertinggi adalah 2.800 µg RAE per hari untuk usia
14-18 tahun dan 3.000 µg RAE per hari untuk orang dewasa. Kelebihan vitamin A dapat terjadi
apabila mengkonsumsi suplemen vitamin A dalam jumlah tinggi, sedangkan konsumsi
suplemen B-karoten tidak menimbulkan gejala kelebihan karena absorpsi menurun bila
konsumsi tinggi. Konsumsi vitamin A 16.000 RE dalam waktu lama atau 40.000-45.000 RE/
hari dapat menyebabkan :

Pandangan mata tidak fokus

Osteoforosis
Memicu aktivitas osteoclast
sel yang menguraikan tulang. Vitamin A
berlawanan dengan sistem kerja vitamin B yang fungsi untuk pembentukan
tulang.

Rambut rontok
Vitamin D
Vitamin D yang paling bermanfaat bagi tubuh dibagi menjadi dua jenis yaitu vitamin
D2 (Ergo karsiferol) yang terdapat pada sumber nabati, sedangkan vitamin D3
(dehidrokolesterol kolikolaferol).
Vitamin D adalah group vitamin yang larut dalam lemak. Nama lain vitamin D yaitu
kalsiferol. Vitamin ini mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukkan struktur
tulang dan gigi.
Karateristik Vitamin D adalah :
 Tidak dapat dilarutkan dalam air
 Mudah dilarut di dalam lemak
 Tahan terhadap pemanasan
Fungsi Vitamin D
Mencegah dan menyembuhkan ricketsia, yaitu penyakit dimana tulang tidak mampu
melakukan kalsifikasi, fungsi lainnya yaitu meningkatkan absorpsi mineral kalsium dan fosfor
serta mengatur jumlah kalsium dalam darah. Vitamin D juga membantu penyimpanan kalsium
dan fosfor dalam tulang dan gigi sehingga membantu tulang dan gigi agar lebih sehat dan kuat.
Vitamin D dibentuk dengan bantuan sinar matahari, apabila tubuh mendapat cukup sinar
matahari maka konsumsi vitamin D dari makanan tidak diperlukan. Karena dapat disintesis
dalam tubuh maka vitamin D digolongkan menjadi prohormon.
Fungsi utama vitamin D
A. Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi.
B. Mencegah dan menyembuhkan ricketsia, yaitu penyakit dimana tulang tidak mampu
melakukan klasifikasi.
C. Meningkatkan absorpsi mineral kalsium dan fosfor serta mengatur jumlah kalsium
dalam darah.
D. Membantu menyimpan kalsium dan fosfor dalam tulang dan gigi sehingga membantu
tulang dan gigi agar lebih sehat dan kuat.
Fungsi khusus vitamin D
Fungsi khusus vitamin D adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar
kalsium dan fosfor tersedia dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang,
dengan cara :
A. Kalsitrol meningkatkan absorpsi aktif vitamin D dengan cara merangsang sintesis
protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor pada mukosa usus halus didalam
saluran cerna.
B. Kalsitrol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium darin permukaan
tulang kedalam darah di dalam tulang.
C. Kalsitrol merangsang reabsopsi kalsium dan fosfor di dalam ginjal
Absorpsi, Transportasi, dan penyimpanan Vitamin D
Vitamin D di absorpsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu.
Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein ke tempat
penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lainnya.
Metabolisme Vitamin D
Vitamin D3 akan diubah menjadi bentuk aktif 25-dihidroksi-kolekasiferol (25(OH)D3)
oleh enzim 25 hidrogsilase dihati kemudian akan masuk kesirkulasi dengan terikat oleh DBP
(vitamin D- Binding Protein) atau trasnkalsiferin. Darah merupakan single pool (storage site)
dari 25 (OH)D3 dengan half-life ±3 minggu. 25(OH)D3 merupakan simpanan yang kurang
aktif tetapi paling banyak, jumlahnya mencapai 1.000 kali lebih banyak dari pada 1,25
(OH)2D3 tidak menjadi indikator vitamin D karena waktu paruh dalam sirkulasi hanya <4 jam.
Enzim 25-hidroksilase bekerja tanpa kontrol yang ketat, sedangkan enzim 1-a,
25(OH)2D3-hidroksilase dikontrol oleh beberapa mekanisme kontrol dan umpan balik. Ginjal
akan menghasilkan hormon steroid. Melalui enzim 1-hidroksilase (1-a,25(OH)2D3hidroksilase akan dihasilkan 1-a,25(OH)2D3 (karsitriol). Bila karsitriol sudah cukup tersedia,
maka enzim 24 hidroksilase atau 24R, 25(OH)2D3-hidroksilase akan meningkat diginjal untuk
membentuk 24R, (25 OH)2D3 yang diduga berperan pada mineralisasi tulang.
Kulit terkena
sinar matahari
makanan
Vitamin D
Hati
Saluran
25(OH)-
Tulang
PO43
Ca
Paratiroid (PT)
Ginjal
Paratiroid
PO23-
Ca2+
1,25-(OH)2Memonitor
kalsium
Dalam Serum
Darah
Mekanisme vitamin D dalam tubuh.
Kalsium
Sintesis kalsitriol di atur oleh taraf kalsium dan fosfor dalam serum. Hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi
PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh ginjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai
pengaruh sama tetapi tidak membutuhkan PTH. Melalui PTH, vitamin D akan mempengaruhi
reabsorpsi Ca dari tulang dan reabsorpsi Ca-P dari tubulus renalis. Di usus halus, vitamin D
akan meningkatkan kerja calbindin-9K, yang merupakan calcium-binding protein yang
terdapat di usus halus, dan berperan pada absorpsi kalsium di enterosit dan juga mempengaruhi
kalsium tansforter.
Sumber Vitamin D
A . Sinar Matahari
Vitamin D dapat diperoleh cukup secara endogen dari paparan sinar matahari. Paparan
sinar matahari . Paparan sinar matahari sebesar satu satuan minimal erythemal dose (MED)
yaitu mulai munculnya kemerahan yang ringan dikulit, sudah dapat meningkatkan konsentrasi
vitamin D yang setara dengan suplementasi 10.000-20.000 IU. Intensitas Ultraviolet di Jakarta
puncaknya pada pukul 11.00-13.00. paparan sinar matahari di muka dan lengan pukul 09.00
selama 25 menit atau ppukul 11.00-13.00 selama 15 menit sudah meningkatkan konsentrasi
vitamin D sebesar 2700 IU tiap kali pemaparan. Untuk mencegah defisiensi vitamin D paparan
sinar matahari 15-30 menit, 2-3 kali/minggu atau 2 jam/minggu/.
B. Bahan Pangan Sumber Vitamin D
Makanan hewani khususnya ikan laut seperti salmon, keju, kuning telur, sarden, udang,
hati dan minyak ikan, sedangkan nabati tahu, tempe, jamur, jeruk, strawberry, tomat, brokoli,
sayuran berwarna hijau, sereal.
Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan ricketsia atau osteomalasia
(pelunakan tulang) dimana terjadi penumpukan osteoid dengan mineralisasi yang kurang pada
permukaan tulang. Gejala klinis osteomalasia adalah kecenderungan jatuh dan patah tulang.
Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan osteoporosis, kanker (kolon, payudara,
ovarium, prostat).
Kelebihan konsumsi vitamin dikarenakan :
 Suplementasi vitamin D yang berlebihan misalnya karena minum susu yang
difortifikasi vitamin D tinggi.
 Vitamin D oral atau injeksi>40.000 IU/minggu atau>1.000 IU per hari
 Risiko toksisitas tidak diakibatkan oleh vitamin D dari sumber endogen, meskipun
seseorang terpapar secara berlebih dari diakibatkan sinar matahari. Hal ini disebabkan
karena baik prokolekalsiferol dan kolekalsiferol akan mengalami proses trsnformasi,
hanya sesuai kebutuhan, sedangkan sebagian lagi akan menjadi beberapa fotoisomer
dengan aktivitas biologi yang sangat rendah.
Kelebihan vitamin D

Nyeri pada persendian

Keracunan
Hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah)
Alasan terjadinya toksisitas adalah akibat hambatan regulasi metabolisme
vitamin D3 atau 25(OH)D untuk menjadi 25(OH)D3 di hati sehingga terjadi
peningkatan kadar 25 (OH)D sampai 10-20 kali normal.

Hiperkalsiuria (kelebihan kalsium dalam urin)
Kelebihan kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana
bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal, dan fungsi ginjal akan terganggu,
menyebabkan protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah
meningkat. Batu ginjal dan kalsifikasi jaringan lunak dapat disebabkan karena
kelebihan vitamin D di dalam tubuh. Penimbunan kalsium dalam tubuh dapat
mempengaruhi ginjal. Efek buruk kelebihan vitamin D juga dapat menyebabkan
batu ginjal yang selanjutnya mengakibatkan kegagalan ginjal.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan, secara luas vitamin
A merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/provitamin
A/karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Vitamin A essensial untuk
pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Karakteristik vitamin A :

Vitamin A sebagai vitamin yang aktif juga memiliki sifat yang stabil dalam suhu
tinggi, keadaan asam, dan keadaan basa.

Vitamin A walaupun terbilang stabil namun juga tidak sempurna karena akan
menjadi labil dalam suhu yang terlalu tinggi bercampur dengan udara, terkena
sinar, serta bercampur dengan lemak berbau tengik.

Vitamin A yang banyak ditemukan di alam adalah vitamin A dalam bentuk
karoten yang meliputi Alfa-karoten, Beta-karoten, serta Gamma-karoten.

Vitamin yang tidak larut dalam air
Fungsi vitamin A adalah untuk penglihatan, differensiasi sel, untuk kekebalan tubuh,
pertumbuhan pada tulang dan gigi, reproduksi .
Sumber vitamin A adalah sumber hewani (hati, kuning telur, susu, mentega, daging,
ikan, keju) dan sumber nabati ( sayuran berwarna hijau, buah berwarna kuning jingga, daun
singkong, kangkung, bayam, kacang panjang, wortel, pepaya, tomat, jagung, mangga.
Kekurangan vitamin A adalah buta senja, perubahan pada mata (xerosis konjungtiva,
bercak bitot, keratomalasia), penurunan imunitas tubuh, perubahan pada kulit. Dan adapun
kelebihan vitamin A adalah rambut rontok, pandangan mata tidak fokus, osteoporosis.
Vitamin D adalah group vitamin yang larut dalam lemak. Nama lain vitamin D yaitu
kalsiferol. Vitamin ini mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukkan struktur
tulang dan gigi.
Karateristik Vitamin D adalah :
 Tidak dapat dilarutkan dalam air
 Mudah dilarut di dalam lemak
 Tahan terhadap pemanasan
Fungsi vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi,
meningkatkan absorpsi mineral kalsium dan fosfor serta mengatur jumlah kalsium dalam
darah, Membantu menyimpan kalsium dan fosfor dalam tulang dan gigi sehingga membantu
tulang dan gigi agar lebih sehat dan kuat.
Sumber vitamin D adalah sinar matahari, makanan hewani khususnya ikan laut seperti
salmon, keju, kuning telur, sarden, udang, hati dan minyak ikan, sedangkan nabati tahu, tempe,
jamur, jeruk, strawberry, tomat, brokoli, sayuran berwarna hijau, sereal.
•
Kekurangan vitamin D adalah menyebabkan osteomalasia/Ricketsia (pelunakan
tulang), osteoporosis, kanker (kolon (usus besar), payudara, ovarium, prostat). Adapun
kelebihan vitamin D adalah Keracunan
Hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam
darah) , hiperkalsiuria (kelebihan kalsium dalam urin), nyeri pada persendian.
Mekanisme vitamin adalah ester retinol di dalam lambung
dihidrolisis oleh enzim pankreas
menjadi retinol yang lebih efisien
halus retinol + asam lemak menjadi ester
bantuan cairan empedu
di bawa ke usus halus
di dalam usus
menyebrangi vili-vili usus halus dengan
menuju hati melalui peredaran darah. Bila tubuh memerlukan
vitamin, maka vitamin akan digerakkan dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut RPB
(Retinol Binding Protein) menuju aliran darah untuk diedarkan ke tubuh yang membutuhkan
vitamin.
Saran
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat mengerti tentang vitamin baik dari
sumber, fungsi, serta manfaatnya. Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta
kelebihan vitamin bagi tubuh. Selanjutnya demi kesempurnaan makalah ini penulis memohon
saran dan kritik guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Rina Sondang (2015-31-019)
Pertanyaan : Menurut kelompok kalian apakah glaukoma termasuk kekurangan vitamin A atau
kelebihan vitamin A ?
Jawaban : Penyakit glaukoma adalah penyakit mata dimana tekanan cairan dalam bola mata
menjadi terlalu tinggi, sehingga merusak serat lembut saraf optik yang membawa sinyal
penglihatan dari mata ke otak. Kerusakan ini tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan.
Tidak ada bukti yang jelas menunjukkan kekurangan atau kelebihan vitamin menjadi penyebab
mata glaukoma. Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata, penyebab
lainnya adalah hipertensi dan diabetes militus. Walaupun jarang dapat juga disebabkan emosi
yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain. Tekanan bola mata di
atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, tetapi seringkali tidak disadari
oleh pasien, karena kerusakannya sedikit demi sedikit, oleh karenanya perlu pemeriksaan mata,
jika telah berusia 40 tahun ke atas. Tekanan bola mata yang di atas normal pada tahap awal
akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata menjadi normal.
2. Harlin Tjahja (2015-31-024)
Pertanyaan : Mengapa kelebihan vitamin D bisa menyebabkan batu ginjal?
Jawaban : Kelebihan kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa
menyebabkan kerusakan pada ginjal, dan fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein
dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah meningkat. Batu ginjal dan kalsifikasi
jaringan lunak dapat disebabkan karena kelebihan vitamin D di dalam tubuh. Penimbunan
kalsium dalam tubuh dapat mempengaruhi ginjal. Efek buruk kelebihan vitamin D juga dapat
menyebabkan batu ginjal yang selanjutnya mengakibatkan kegagalan ginjal.
3. Sola Gratia (2015-31-179)
Pertanyaan : Mengapa rambut rontok bisa menyebabkan kelebihan vitamin A dan bagaimana
mekanisme vitamin A pada rambut yang mudah rontok ?
Jawaban : Karena akibat malnutrisi dapat terjadi akibat kekurangan zat besi ataupun juga
malnutrisi secara umum akibat kurangnya asupan makanan. Kadang kelebihan zat nutrisi
tertentu, terutama kelebihan vitamin A (hipervitaminosis A) dapat juga menyebabkan kondisi
yang serupa. Untuk mekanisme rambut rontok mohon maaf kelompok kita belum memahami
tentang mekanisme rambut rontok, jadi kelompok kami belum bisa menjelaskan mekanisme
rambut rontok.
4. Reynaldi Satria Putra (2015-31-127)
Pertanyaan : Bagaimana melihat cukup atau tidaknya takaran pada vitamin A dan D dalam
jangka panjang?
Jawaban : Di lihat dari angka kecukupan asupan vitamin A dan D dapat diperoleh dari beragam
makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk orang dewasa, mengonsumsi sayur
dan buah sebanyak 5 porsi per hari, dapat memenuhi hingga 65% dari total kebutuhan vitamin
A.
5. Winny Aulia S. (2015-31-211)
Pertanyaan : Mengapa kekurangan vitamin A dapat menyebabkan perubahan pada kulit?
Jawaban : Karena kurangnya vitamin A juga akan mengurangi kemampuan sel untuk
menghasilkan kelenjar lendir. Ini akan menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar dan luka
pada kulit yang sulit sembuh. Membran mukosa yang tidak dapat menghasilkan cairan lendir
yang sempurna, akan rentan terhadap bakteri (infeksi). Jadi lendir ini sangat penting untuk
menjaga kelembaban kulit. Pada tingkat yang lebih akut, bisa menjadikan kulit pecah-pecah.
Sebenarnya kulit itu sendiri memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perkembangan sel
epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah kanker
kulit.
6.
Ahmad Yusuf Pranoto (2015-31-138)
Pertanyaan : Mengapa vitamin A dan D mudah larut dalam lemak?
Jawaban : Karena dari karakteristik vitamin A dan D adalah vitamin yang larut dalam lemak
tidak larut dalam air.
7. Bagas Haekal (2015-31-072)
Pertanyaan : Bedanya karakteristik vitamin A dan D itu apa?
Jawaban : karakteristik vitamin A adalah Vitamin A sebagai vitamin yang aktif juga memiliki
sifat yang stabil, vitamin A walaupun terbilang stabil namun juga tidak sempurna, vitamin A
yang banyak ditemukan di alam, vitamin yang tidak larut dalam air. Jadi vitamin tersebut
disimpan di dalam hati.
8. Chreistin Maylinda Tumbol (2015-31-113)
Pertanyaan : Mengapa terdapat fungsi reproduksi dalam vitamin A?
Jawaban : Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam pembentukkan sperma
dan sel telur. Kebutuhan vitamin A meningkat selama hamil untuk kebutuhan janin dan
persiapan menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Susan. 2006. Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia, Jakarta.
Duyff, R.La. 2002. American Dietetic Association Complete Food and Nutrition Guide.
Second edition. John Wiley and Son. New Jersey.
Rahayu, I.D. 2001. Klasifikasi, fungsi dan metabolisme vitamin.
Winarto, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia, Jakarta.
Yahya, Harun. 2001. Keajaiban Desain di Alam.
Download