42 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENGARUH KECACINGAN TERHADAP KEHAMILAN (Kadar Hb,Tinggi Fundus Uteri) DAN PERSALINAN (Lama Persalinan,Berat Badan Lahir Bayi) Oleh : Ati Sulianty Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Abstrak: Anemia pada ibu hamil di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi. Anemia umumnya disebabkan defisiensi zat besi,disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi dan kehilangan darah yang kronis. Kehilangan darah yang kronis kemungkinan salah satu penyebabnya akibat dari infestasi kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh kecacingan terhadap kehamilan dan persalinan di wilayah Puskesmas Kota Mataram. Metodologi yang digunakan adalah Studi Observasional Analitik dengan rancangan Cohort. Sampel yang digunakan adalah 100 ibu hamil trimester III awal yang diikuti sampai persalinan. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan terdapat pengaruh kecacingan terhadap kehamilan (Kadar Hb dan tinggi fundus uteri ) dengan nilai P value = 0.00. terdapat pengaruh kecacingan terhadap persalinan (lama persalinan dan berat badan lahir bayi) dengan nilai P value = 0.00. Kesimpulan dari penelitian ini perlunya pemeriksaan kecacingan pada ibu hamil terutama pada ibu hamil anemia yang diberikan tablet Fe tapi tidak menunjukkan peningkatan kadar Hb. Kata Kunci : Kecacingan, Kehamilan,Persalinan PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan sektor pembangunan kesehatan . AKI mengacu kepada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini memperlihatkan penurunan dibandingkan AKI tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Begitupun dengan Angka Kematian Bayi di Indonesia sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun dibandingan dengan AKB tahun 2003 sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS,2010). Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi salah satunya disebabkan oleh anemia. Anemia kurang besi merupakan penyebab penting yang melatar belakangi kejadian morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan. Sekitar 20 % kematian maternal negara berkembang penyebabnya berkaitan langsung dengan anemia kurang besi. Disamping pengaruhnya kepada kematian, anemia pada saat hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi lahir rendah dan peningkatan kematian perinatal (Hidayat, 1994). _______________________________________________ Volume 7, No. 3, Mei 2013 Anemia pada ibu hamil di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi. Anemia selama masa kehamilan merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan, gangguan proses persalinan, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan abortus (Amiruddin, 2007). Menurut WHO (2008) Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 40 %. Berdasarkan data SKRT tahun 1995 dan 2001, anemia pada ibu hamil sempat mengalami penurunan dari 50,9% menjadi 40,1%. Anemia selama hamil dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), pendarahan pada saat melahirkan sampai dengan kematian ibu. BBLR menyebabkan kematian perinatal dan neonatal, hambatan tumbuh kembang serta menurunkan kualitas sumberdaya manusia (Institute of Medicine, 1990). Anemia pada ibu hamil di Propinsi Nusa Tenggara Barat, berdasarkan hasil survei tahun 2002, menunjukkan prevalensi sebanyak 77.01% dan di Kota Mataram sebesar 77 %. Melihat tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil kemungkinan disebabkan oleh mekanisme biologis pengaruh kehamilan, akan tetapi terdapat kemungkinan oleh infeksi yang disebabkan oleh kecacingan (Profil NTB,2007). Situasi penyakit Infeksi dan parasit merupakan masalah kesehatan yang menonjol, sehingga pencegahan dan pemberantasan memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh. Secara kumulatif infeksi http://www.lpsdimataram.com ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 43 kecacingan dapat menimbulkan kekurangan kalori, protein dan darah. Dampak dari kekurangan darah yang disebabkan oleh infeksi cacing pada ibu hamil dapat memperberat status anemia (Depkes, 2008). Mengingat besarnya dampak anemia yang ditimbulkan terhadap kehamilan, persalinan dan nifas serta outcome kehamilan, maka perlu kiranya mengkaji hubungan antara kecacingan yang mengakibatkan anemia pada ibu hamil dengan proses kehamilan dan persalinan serta outcome kehamilan di Kota Mataram. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian Observasional Analitik dengan rancangan Cohort Prospektif data diambil dengan mengikuti ibu hamil trimester III awal yang memenuhi kriteria sampel lalu dilakukan pemeriksaan kecacingan kemudian dilihat dampaknya pada kehamilan dan persalinan (Sastroasmoro, 1995). Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di seluruh wilayah Puskesmas di Kota Mataram. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Kota Mataram sebanyak 1620 ibu hamil dan sampel dari penelitian adalah sebagian ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Kota Mataram, setelah dilakukan perhitungan besar sampel didapatkan sampel sebesar 100 orang ibu. Variabel–variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas adalah kecacingan pada ibu hamil, variabel terikat adalah kehamilan (kadar Hb, tinggi fundus uteri) dan persalinan (lama persalinan, berat badan lahir bayi). Data yang didapat dilakukan analisis, secara bertahap mulai dari analisis univariat dengan tabulasi distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan tabulasi silang antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik analisis menggunakan Chi Square. . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Distribusi Kecacingan Kecacingan dalam penelitian ini didapatkan dari hasil pemeriksaan dan dikategorikan kedalam kedua kelompok hasil yaitu positif dan negatif. Hasil penelitian untuk kecacingan pada responden dapat terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Kecacingan di Wilayah Puskesmas Kota Mataram Variabel Kecacingan n % - Positif - Negatif Jumlah 39 61 100 39 61 100 Ibu hamil yang menjadi responden dalam penelitian dilakukan pemeriksaan feses dengan menggunakan Kato-Katz dari 100 orang ibu didapatkan, 39 orang (39 %) positif terinfeksi cacing. b. Distribusi Kehamilan (Tinggi Fundus Uteri, Kadar Hb) Kehamilan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel yaitu tinggi fundus uteri dan kadar Hb. Tinggi fundus uteri dikategorikan berdasarkan kesesuian dengan usia kehamilan yang diukur dengan Metlin. Kadar Hb dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan pengkategorian WHO, yang diukur menggunakan metode cyanmet. Hasil penelitian untuk tinggi fundus uteri dan kadar Hb terlihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri dan Kadar Hb di Wilayah Puskesmas Kota Mataram Variabel Tinggi Fundus Uteri (cm) – Sesuai Usia Kehamilan – Tidak Sesuai Usia Kehamilan Kadar Hb – Anemia – Normal Jumlah n % 54 46 54 46 68 32 100 68 32 100 100 Ibu hamil yang menjadi responden dalam penelitian, dilakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri didapatkan 54 orang ibu (54%) memiliki tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan. Hasil pemeriksaan Hb didapatkan bahwa ibu hamil di Kota mataram mengalami anemia sebanyak 68 orang ibu (67%). c. Distribusi Persalinan (Lama Persalinan dan Berat Badan Lahir Bayi) Variabel persalinan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua variabel terdiri dari waktu yang dibutuhkan untuk bersalin (lama persalinan) dan berat badan lahir bayi. Waktu yang dibutuhkan untuk bersalin dikategorikan menurut hasil observasi menggunakan partograf. Berat badan lahir bayi dikategorikan menurut kesesuaian dengan usia kehamilan saat akan bersalin. Hasil penelitian untuk lama persalinan dan berat badan lahir bayi terlihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Persalinan dan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Puskesmas Kota Mataram _______________________________________ http://www.lpsdimataram.com 2013 Volume 7, No. 3, Mei 44 Media Bina Ilmiah Variabel Lama persalinan – Normal – Tidak normal Berat badan lahir bayi – Sesuai – Tidak Sesuai Jumlah ISSN No. 1978-3787 n % 54 46 54 46 54 46 100 54 46 100 kehamilan 38 (38 %) orang ibu positif mengalami kecacingan. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0,00 maka dapat disimpulkan ada pengaruh kecacingan terhadap kadar Hb. Ibu bersalin yang menjadi responden dalam penelitian, dilakukan di observasi menggunakan partograf diperoleh data waktu persalinan yang sesuai dengan partograf sebanyak 54 orang ibu (54%). Berat badan lahir bayi setelah di bandingkan dengan usia kehamilan didapatkan bahwa ibu bersalin di Kota mataram melahirkan bayi dengan berat badan yang sesuai dengan usia kehamilan sebanyak 54 orang bayi (54%). d. Pengaruh Kecacingan Terhadap Tinggi Fundus Uteri Tabel 4. Pengaruh Kecacingan Terhadap Tinggi Fundus Uteri di Wilayah Puskesmas Kota Mataram Kecacingan Positif Negatif Jumlah Tinggi Fundus Uteri Sesuai Tidak Sesuai n % n % 12 12 27 27 42 42 19 19 54 54 46 46 Jumlah n 39 61 100 % 39 61 100 P Value 0.00 Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil dari 100 responden ibu 46 (46%) orang ibu memiliki tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia kehamilan dan dari 46 orang ibu yang tidak sesuai tinggi fundus uteri dalam kehamilan 27 (27%) orang ibu positif mengalami kecacingan. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0,00 maka dapat disimpulkan ada pengaruh kecacingan terhadap tinggi fundus uteri. Hasil analisis diperoleh nilai RR = 5 artinya ibu yang mengalami kecacingan memiliki resiko 5 kali memiliki tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan. e. Pengaruh Kecacingan Terhadap Hb Tabel 5. Pengaruh Kecacingan Terhadap Hb di Wilayah Puskesmas Kota Mataram Hb Kecacingan Positif Negatif Jumlah Anemia n 38 30 68 % 38 30 68 Tidak Anemia n % 1 1 31 31 32 32 Jumlah n % 39 39 61 61 100 100 P Value 0.00 Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil dari 100 responden ibu 68 (68%) orang ibu mengalami anemia dalam kehamilan dan dari 68 orang ibu yang mengalami anemia dalam _______________________________________________ Volume 7, No. 3, Mei 2013 http://www.lpsdimataram.com f. Pengaruh Kecacingan Terhadap Lama Persalinan Tabel 6. Pengaruh Kecacingan terhadap Lama Persalinan di Wilayah Puskesmas Kota Mataram Kecacingan Positif Negatif Jumlah Lama Persalinan Normal Tidak Normal n % n % 0 0 39 39 54 54 7 7 54 54 46 46 Jumlah n % 39 39 61 61 100 100 P Value 0.00 Berdasarkan tabel 6 didapatkan hasil dari 100 responden ibu 46 (46%) orang ibu mengalami persalinan yang tidak sesuai dengan partograf dan dari 46 orang ibu yang mengalami persalinan yang tidak sesuai 39 (39 %) orang ibu positif mengalami kecacingan. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0,00 maka dapat disimpulkan ada pengaruh kecacingan terhadap lama persalinan. g. Pengaruh Kecacingan Terhadap Berat Badan Lahir Tabel 7. Pengaruh Kecacingan terhadap Berat Badan Lahir di Wilayah Puskesmas Kota Mataram Kecacingan Positif Negatif Jumlah Berat Badan Lahir Sesuai Tidak Sesuai n % n % 12 12 27 27 42 42 19 19 54 54 46 46 Jumlah n % 39 39 61 61 100 100 P Value 0.00 Berdasarkan tabel 7 didapatkan hasil dari 100 responden 46 (46%) orang ibu melahirkan bayi yang berat badan lahir tidak sesuai dengan usia kehamilan dan dari 46 orang ibu yang melahirkan bayi yang berat bdan lahir tidak sesuai dengan usia kehamilan 27 (27 %) orang ibu positif mengalami kecacingan. Hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue = 0,00 maka dapat disimpulkan ada pengaruh kecacingan terhadap berat badan bayi lahir. Hasil analisis diperoleh nilai RR = 5 artinya ibu yang mengalami kecacingan memiliki resiko 5 kali melahirkan bayi dengan berat badan yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 45 Hakimi, SIMPULAN Kadar Hb, tinggi fundus uteri, lama persalinan dan berat badan lahir bayi dipengaruhi oleh kecacingan pada saat kehamilan,dimana ibu saat hamil menderita kecacingan dan tidak diberikan terapi memberikan resiko yang besar untuk mengalami masalah dalam kehamilan dan persalinan. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin,Ridwan, Ermawati S, Rusnah, Septi T, Irma D, (2007). Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil di Indonesia (Evidenced Based). Diakses tanggal 17 September 2010. Arisman,(2004) Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi Dalam Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Asomah,(2007) Hubungan Antara Anemia Infeksi Kecacingan pada Ibu Hamil terhadap kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, Program Pasca Sarjana IKM Universitas Gadjah Mada BAPPENAS,(2010) Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia hal 55-63. Chatarina UW, Hidajah AC, (2003) Kondisi Anemia Ibu Hamil dalam Hubungannya dengan Infestasi Kecacingan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlangga Depkes, (2008). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Diakses tanggal 18 September 2010. Fauzi M, (2002) Peran Cakupan Suplementasi Tablet Tambah Darah (Fe) Ibu Hamil dan Faktor Lain terhadap Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III di Kabupaten Donggala. (1990) Pertumbuhan Janin dalam Kandungan Penanganan dan Uapaya Peningkatannya, Berita Kedokteran Masyarakat IV (I) ;8-15 Institute of Medicine, (1990) Nutrition during Pregnancy. National Academy Press, Washington, DC. Irsal A, Hasibuan S, (2002) Faktor-faktor resiko yang Mempengaruhi Kejadian Kala II Lama,Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-UGM. ProfilNTB, (2007) Profil Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat.Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat hal 33 Wijianto, (2007) Kontribusi Infeksi Malaria, Infeksi Kecacingan terhadap Anemia Ibu Hamil di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, Program Pasca Sarjana IKM Universitas Gadjah Mada WHO, (2008) The database on Anaemia includes data by country on prevalence of anaemia and mean haemoglobin concentratio. WHO Global Database on Anaemia Murti B, (1997) Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Ristrini, (1991) Anemia Akibat Kurang Zat Besi Masalah dan Program Penanggulangannya. Pawlowski ZS, Sehad GA, Stott GJ, (1991) Hookworm Infection and Anemia Approaches to Prevention and Control.WHO.Geneva Prawirohardjo S, (2002) Kandungan.Yayasan Pustaka.Jakarta. Ilmu Bina Sherwood, (2001) Human Physiology: From Cells to Systems. EGC. Hidayat W, (1994) Penelitian Pengembangan Program Penanggulangan Anemia Pada Ibu Hamil Melalui Suplementasi Besi di Kabupaten Jember. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan. Surabaya. _______________________________________ http://www.lpsdimataram.com 2013 Volume 7, No. 3, Mei