STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MAKAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA DI SDN GEDANGANAK 1 KECAMATAN UNGARAN TIMUR Oleh: INTAN DEWI IRNAWATI 030111b028 PROGRAM DIPLOMA IV KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2013 Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Program Studi Diploma IV Kebidanan Skripsi, Maret 2013 Intan Dewi Irnawati 030111b028 Hubungan Antara Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Diare pada Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur (xiv + 52 halaman + 2 bagan + 4 tabel + 9 lampiran) ABSTRAK Diare menempati urutan atas sebagai penyebab kematian anak di Indonesia. Faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare salah satunya perilaku makan misalnya kebiasaan makan yang kurang higienis, di warung, sekitar pinggiran jalan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang berjumlah 157 siswa dengan jumlah sampel 80 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan uji distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur, dengan p value sebesar 0,008 < α (0,05) dan nilai OR 4,924. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian diare pada siswa seperti faktor teman sebaya, dukungan keluarga atau lingkungan, sehingga diperoleh hasil penelitian yang lengkap. Kata Kunci : perilaku makan anak, kejadian diare Kepustakaan : 23 (2001-2011) ABSTRAK Diarrhea is the most cause of death on children in Indonesia. One of the causes of diarrhea is less hygienic eating habit in food stall around the street. The purpose of this study is to determine the relation between eating behavior and diarrhea incidences on student at Gedanganak 1 elementary school, East Ungaran. The study design used descriptive correlation by using cross sectional approach. The population was school-age children at Gedanganak 1 elementary school East Ungaran as many as 157 students with 80 students as the samples. Data collecting used questionnaires by using purposive sampling technique. Data analysis used frequency distribution and chi square test. The results show that there is a relation between eating behavior and diarrhea incidences on student at Gedanganak 1 elementary school, East Ungaran, with p value of Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 1 0.008 <a (0.05) and the OR value of 4,924. Future studies are expected to increase the independent variable for other factors associated with the incidence of diarrhea in student as peer factors, family support or the environment, in order to obtain complete results. Students are expected to reduce the consumption of food outside the home. Keywords : eating behavior of children, diarrhea incidences on children Bibliographies : 23 (2001-2011) PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak. Kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan yang dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga. Oleh karenanya, sanitasi makanan juga perlu dijaga karena bila tercemar akan menimbulkan gangguan gastrointestinal yang berakibat diare (Slamet dan Soemirat, 2004). Menurut Judhiastuty dan Iswarawanti (2004) diare merupakan gejala umum dari penyakit bawaan makanan yang mudah dikenali. Diare sampai saat ini masih menempati urutan atas sebagai penyebab kematian di Indonesia. Diare atau mencret terlihat seperti penyakit ringan, namun sebenarnya sangat berbahaya karena penderita terus menerus mengeluarkan cairan dari tubuhnya dan jika berlanjut akan menyebabkan kematian. Keracunan nasi goreng pada pesta ulang tahun anak-anak di sebuah TK di Kalimantan terjadi di awal tahun 2006. Kabar tentang keracunan mie ayam di Natar, Lampung, muncul tak lama berselang dan menyebab-kan 68 orang mengalami gejala muntah, pusing, dan diare. Selain itu, 25 orang di antara korban keracunan tersebut harus menginap di rumah sakit. Menjelang akhir tahun 2006, sebanyak 60 pejabat Pemda se-Indonesia (4/9/2006), yang tengah mengikuti lokakarya tingkat nasional di Kalimantan Barat, dilaporkan terserang keracunan (Arisman, 2009). Anak usia sekolah amat rentan terserang diare dan infeksi cacing. Hasil survei cacing oleh Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen Kesehatan tahun 2009 menyebutkan 31,8 persen siswa sekolah dasar mengalami cacingan. Sementara itu penyakit diare menempati urutan teratas dalam daftar 10 penyakit penyebab rawat inap di rumah sakit di Indonesia (Anna, 2011). Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare adalah disebabkan oleh kuman melalui koordinasi makanan atau minuman yang tercemar tinja dan kontak langsung dengan penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya meliputi faktor perilaku dan lingkungan. penyebab diare secara langsung yang terkait dengan masalah infeksi, gangguan melabsorbsi, makanan basi, makanan tidak bersih atau beracun, alergi, imunodefisiensi, serta penyebab tidak langsung di antaranya dipengaruhi oleh hygiene sanitasi, keadaan gizi, kepadatan penduduk, sosial ekonomi, sosial budaya dan faktor lain seperti iklim (Direktorat Jendral PPM dan PL, 2005). Kejadian diare merupakan suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja yang melembek dan mencair serta bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari) atau diare adalah buang-buang air besar lebih dari 3 kali sehari yang kadangkadang disertai darah dan lendir, muntah, panas dan badan lemah lesu (Sunoto dalam Ginanjar, 2008). Beberapa mikroba bersifat menguntungkan, tetapi beberapa mikroba bersifat sangat merugikan, karena dapat menyebabkan penyakit. Jenis Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 2 mikroba ini disebut sebagai mikroba patogen. Mikroba patogen ini dapat menyebabkan diare, sakit perut, muntah, sampai gagal ginjal, dan dapat menyebabkan kematian (Hariyadi, 2009). Anak usia sekolah mempunyai konsumsi atau kebiasaan makan yang tergantung pada kehidupan sosial di sekolah, kadang-kadang anak malas makan di rumah karena kondisi yang tidak disukai. Kadang-kadang usia sekolah juga malas untuk makan akibat stres atau sakit sehingga perlu pemantauan, dan anak sekolah cenderung suka makan secara bersamaan dengan teman sekolahnya (Hidayat, 2005). Berdasarkan profil Kesehatan Kabupaten Semarang tahun 2010, diare masih masuk ke 10 besar penyakit yang ada di Kabupaten Semarang. Kejadian diare yang dirawat inap di rumah sakit sebanyak 8.733 kejadian, sedangkan yang di puskesmas sebanyak 19.990 kejadian. Untuk tahun 2011 kejadian diare yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang adalah sebanyak 8.438 kasus. Angka tersebut merupakan kejadian paling besar kedua setelah kejadian nyeri kepala (Dinkes Kabupaten Semarang, 2011). Hasil studi pendahuluan pada tanggal 17 Januari 2013 dengan mewawancarai 5 anak SD Negeri Gedanganak 1 diperoleh 3 anak (60,0%) sering jajan di lingkungan sekolah di mana 1 anak (33,3%)) pernah mengalami kejadian diare yaitu diare dan 2 anak (66,7%) belum pernah terkena diare karena makan. Diperoleh pula 2 anak (40,0%) tidak pernah jajan di mana 1 anak (50,0%) tidak pernah mengalami kejadian diare dan 1 anak (50,0%) sering mengalami diare. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kejadian diare sehingga penelitian ini mengambil judul, “Hubungan Antara Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur” Rumusan masalah penelitian ini adalah adakah hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur? Ada hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang berjumlah 157 siswa. Sampel yang di teliti dalam penelitian ini yaitu siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur kelas IV, V dan VI. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Analisis Univariat 1. Gambaran Perilaku Makan Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Tabel 5.1. Gambaran Perilaku Makan Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Perilaku Makan Tidak baik Baik Jumlah Frekuensi 26 54 80 Pesentase (%) 32,5 67,5 100,0 Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa perilaku makan siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori baik sebanyak 54 anak (67,5%), sedangkan perilaku makan siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori tidak baik sebanyak 26 anak (32,5%). Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 3 2. Gambaran Kejadian Diare pada Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Tabel 5.2. Gambaran Kejadian Diare pada Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Kejadian Diare Diare Tidak diare Jumlah Frekuensi 18 62 80 Pesentase (%) 22,5 77,5 100,0 Kecamatan Ungaran Timur yang mengalami diare sebanyak 18 anak (22,5%), sedangkan siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang tidak mengalami diare sebanyak 62 anak (77,5%). Analisis Bivariat Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur. Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa siswa di SDN Gedanganak 1 Tabel 5.3. Hubungan antara Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Diare pada Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Kejadian diare Confidence Interval (95%) Perilaku Diare Total OR Makan p-value Min Maks f f % f % Tidak baik 11 13,8 15 18,8 26 32,5 0,008 4,924 1,620 14,966 Baik 7 8,8 47 58,8 54 67,5 Jumlah 18 22,5 62 77,5 80 100,0 Tabel 5.3 menunjukkan perilaku siswa yang mempunyai perilaku makan makan siswa di SDN Gedanganak 1 dalam kategori baik. Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori tidak baik yang mengalami diare sebanyak PEMBAHASAN 11 anak (13,8%) dan yang tidak mengalami diare sebanyak 15 anak Analisis Univariat (18,8%). Diperoleh pula perilaku makan 1. Gambaran Perilaku Makan Siswa di siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori baik yang Ungaran Timur mengalami diare sebanyak 7 anak (8,8%) Hasil penelitian menunjukkan dan yang tidak mengalami diare sebanyak bahwa perilaku makan siswa di SDN 47 anak (58,8%). Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran 2 Hasil uji statistik didapatkan nilai χ Timur dalam kategori baik sebanyak sebesar 7,066 dan nilai p value sebesar 54 anak (67,5%). Hal tersebut 0,008 (lebih kecil dari α (0,05), maka menunjukkan bahwa sebagian besar dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perilaku makan siswa di SDN antara perilaku makan anak dengan Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran kejadian diare pada siswa di SDN Timur dalam kategori baik. Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur. Perilaku makan siswa di SDN Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran sebesar 4,924 artinya siswa di SDN Timur sebagian besar dalam kategori Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur baik. Mereka makan jajan di sekolah mempunyai perilaku makan dalam karena perut sudah lapar, makan jajan kategori tidak baik cenderung beresiko di sekolah tidak sambil bercakap-cakap 4,924 kali mengalami diare dibandingkan dengan teman, senang makanan yang dibuat oleh ibu di rumah dari pada Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 4 jajan, menghindari jajan makanan cepat saji tetapi memiih membawa bekal dari rumah serta memilih makanan yang direbus dari pada digoreng. Hal tersebut dimungkinkan karena faktor dukungan keluarga. Orang tua siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur berusaha untuk mengimbangi kebiasaan jajan anak. Upaya yang dilakukan dengan menyediakan makanan ringan yang bergizi dirumah dan menerangkan hubungan antara makanan yang dimakan dengan pertumbuhan dan kesehatannnya. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor-faktor yang memengaruhi asupan makanan anak antara lain faktor keluarga. Orang tua dan saudara yang lebih tua merupakan model bagi anak yang lebih muda terhadap kebiasaan makannya, makanan favorit dan makanan yang tidak disukai anak sejak usia dini akan terbawa sampai dewasa dan sulit dihilangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku makan siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori tidak baik sebanyak 26 anak (32,5%). Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada perilaku makan siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori tidak baik. Perilaku makan siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur setiap pagi tidak sarapan sebelum ke sekolah, apabila tidak sarapan tidak membawa bekal dari rumah, tidak mau mencuci tangan sebelum makan jajanan di sekolah, memilih makanan di jalan dari pada dari kantin sekolah yang lebih bersih, menerima bujukan dari teman untuk jajan di sekolah, memilih jajanan tanpa mempertimbangkan kebersihannya dan memilih makanan yang berwarna menarik dan mengandung pengawet. Hal tersebut dimungkinkan karena factor iklan di televisi yang gencar memasarkan produk makanan. Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur sebagian besar senang melihat acara di televi. Salah satu iklan yang banyak ditanyangkan pada anakanak adalah makanan ringan, fast food sampai minuman mulai dari harga paling murah sampai mahal Mengingat aktivitas fisik yang banyak dan tinggi selama di sekolah, wajar kalau anak merasa lapar diantara dua waktu makan (pagi dan siang). Sebagai pengganti sarapan pagi anak jajan di sekolah untuk mengurangi rasa lapar, namun mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak seimbang. Meskipun demikian, dengan jajan anak bisa mengenal beragam makanan yang dijual di sekolah. Oleh karena itu jajan dapat membantu seorang anak untuk membentuk selera makan yang beragam sehingga pada saat dewasa nanti dia dapat menikmati aneka ragam makanan. Hal ini sangat baik dari segi gizi (Khomsan, 2003). Menurut Soetjiningsih (2002), faktor Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Azimar (2007) yang berjudul hubungan iklan melalui media televisi dengan konsumen makanan ringan anak sekolah dasar: kasus SD Islam Al Azhar 01 Kebayoran Baru,Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan iklan melalui media televisi dengan konsumen makanan ringan anak Sekolah Dasar Islam Al Azhar 01 Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, dengan p value 0,000. Gambaran Kejadian Diare pada Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang mengalami diare sebanyak 18 anak (22,5%). Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada siswa di SDN Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 5 Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang mengalami diare. Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang masih mengalami diare yaitu mereka mengalami sakit perut / diare, sakit kepala / pusing ataupun demam setelah makan jajanan. Bahkan beberapa makanan dan minuman yang dikonsumsi terkadang dapat menyebabkan rasa mual dan muntah, misalnya nagert atau sosis yang kadaluwarsa yang tetap dijual yang dibumbui dengan saus dan kecap. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Apabila faktor lingkungan tidak mendukung atau tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat, seperti tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan tidak mencuci tangan sesudah buangan air besar, maka dapat menimbulkan kejadian diare (Depkes RI, 2002). Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur sebagian tidak sarapan pagi sebelum ke sekolah, tidak mencuci tangan sebelum makan jajanan di sekolah, menganti makan siang dengan jajan disekolah, makan jajan di sekolah sambil bercakap-cakap dengan teman, makan jajan di sekolah karena perut sudah lapar, jajan di sekolah karena gengsi dengan teman, jajan disekolah karena bujukan teman, memilih jajanan cepat saji daripada bekal dari rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang tidak mengalami diare sebanyak 62 anak (77,5%). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur tidak mengalami diare. Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang tidak mengalami diare yaitu mereka tidak mengalami sakit perut / diare, sakit kepala / pusing ataupun demam setelah makan jajanan. Bahkan beberapa makanan dan minuman yang dikonsumsi terkadang dapat mengurangi rasa mual dan muntah, misalnya teh hangat atau buah-buahan yang segar. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral, kontak dari orang ke orang, atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Infeksi ini menyebar antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja periderita dan ini biasanya terjadipada daerah dengan sanitasi dan hygiene perorangan yang buruk (Depkes dan Kessos RI, 2002). Beberapa perilaku dari keadaaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare atau memperberat penyakit diare (Depkes RI, 2002). Hal tersebut dimungkinkan karena factor pendidikan dan pengetahuan ibu yang baik. Penyakit diare juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diantaranya yaitu faktor pendidikan. Pendidikan yang baik dapat meningkatkan intelektual seseorang dan merupakan faktor penting dalam proses penyerapan informasi dan peningkatan wawasan tentang diare dan pencegahannya. Pendidikan yang baik juga menentukan cara berfikir seseorang dalam menentukan dampak terhadap persepsi, nilai-nilai dan sikap seseorang dalam mengambil keputusan untuk bertindak atau tidak. Apabila pendidikan rendah dapat menyebabkan kesulitan dalam menyerap informasi atau gagasan baru dan sebaliknya jika tingkat pendidikan yang tinggi akan mudah menerima gagasan baru (Widoyono, 2008). Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V dan VI di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur. Tingkat pendidikan Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 6 dasar tersebut memungkinkan mereka memiliki pemahaman yang baik di peroleh dari pendidikan di sekolah yang mengajarkan makanan yang sehat pada pelajaran pendidikan kesehatan, sehingga memungkinkan siswa untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan untuk mempertimbangkan kesehatan dari makanan yang dikonsumsi. 2. Hubungan antara Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Diare pada Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik didapatkan nilai χ2 sebesar 7,066 dan nilai p value sebesar 0,008 <α (0,05). Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR sebesar 4,924 artinya siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur mempunyai perilaku makan dalam kategori tidak baik cenderung beresiko 4,924 kali mengalami diare dibandingkan dengan siswa yang mempunyai perilaku dalam kategori baik. Seperti diketahui bahwa tubuh manusia memiliki kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada tanpa cairan. Seperti kebutuhan fisiologis lainnya, kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi pada manusia dengan berbagai usia. Proses metabolik tubuh mengontrol pencernaan, penyimpanan zat makanan, dan mengeluarkan produk sampah. Mencerna dan menyimpan zat makanan adalah hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh (Potter and Perry, 2005). Sebagian besar penyakit akibat pangan terjadi melalui saluran pencernaan pada usus (fecal-oral transmission). Organisme penyebab penyakit ada dalam feses manusia maupun hewan dan dapat mengkontaminasi pangan yang terkonsumsi. Infeksi oleh mikroorganisme PENUTUP Kesimpulan Ada hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur, dengna p value sebesar 0,008 < α (0,05) dan nilai OR sebesar 4,924. Saran 1. Bagi Masyarakat dan Keluarga Diharapkan orang tua memberikan bekal makanan sehat dan bergizi untuk dibawa anak ke sekolah dengan harapan perilaku makan anak di sekolah menjadi lebih baik. 2. Bagi Keilmuan Diharapkan haisil penelitian ini dapat menambah kajian ilmu yang berkaitan dengan perilaku kesehatan khususnya perilaku makan pada anak dan kejadian diare sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi bahan pembelajaran dan referensi bagi pnelitian selanjutnya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen dengan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian diare pada siswa seperti factor teman sebaya, dukungan keluarga atau lingkungan, sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap. DAFTAR PUSTAKA Anna (2011). Rendah, jumlah bayi yang dapat ASI ekslusif, URL:http://health.kompas.com/r ead/2013/02/09/13403792/Rend Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 7 ah.Jumlah.Bayi.yang.Dapat.ASI. Eksklusif Arikunto, (2004). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Bandung: Rineka Cipta. Arisman, (2009). Keracunan makanan. Jakarta : Penerbit EGC. Azimar (2007). Hubungan iklan melalui media televisi dengan konsumen makanan ringan anak sekolah dasar: kasus SD Islam Al Azhar 01 Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, Skripsi. Bogor : IPB Depkes RI, (2002). Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Depkes RI : Jakarta Depkes RI, (2003). Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan. Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta Dinkes Kabupaten Semarang, (2011). Profil kesehatan kabupaten Semarang. Tahun 2011 Direktorat Jenderal PPM dan PL. 2005. Faktor-faktor Penyebab timbulnya diare. www.google.co.id (7 Mei 2013) Hariyadi, (2009). Menuju kemandirian pangan: Ketahanan pangan berbasis sumberdaya lokal. Dalam: Ketahanan Pangan sebagai Fondasi Ketahanan Nasional. Southeast Asian Food an Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, IPB : Bogor. Judarwanto, (2006). Jangan sepelekan sarapan pagi untuk si kecil. Pikiran Rakyat Bandung.com. Khomsan. (2003). Pangan dan gizi untuk kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo. Persada. Potter and Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses dan. praktek. edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC. Primadani (2012). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare diduga akibat infeksi di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Skripsis. Semarang : UNDIP Pudjiadi, (2000.) Ilmu gizi klinis pada anak. Jakarta : Gaya Baru Jakarta Ratnawati (2001). Sehat pangkal cerdas (kumpulan artikel kompas). Jakarta : Kompas, Slamet dan Soemirat. (2004). Kesehatan lingkungan. Bandung : Gadjah Mada University Press Soetjiningsih. (2002). Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta: Sagung Seto Wahyu. (2005). Hubungan pengetahuan ibu tentang diare terhadap kejadian diare pada anak balita di Desa Sewulan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.Skripsi Fakultas Kedokteran. UNAIR Witari, (1997). Perilaku makan pada remaja ditinjau dari harga diri. Skripsi. Semarang : Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Wong. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC. http://gizi.depkes.go.id/makalah/download /perilaku%20makan%20anak%20s ekolah.pdf http://health.kompas.com/read /Lusia Kus Anna / Rabu, 20 Januari 2013 Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, mutu dan gizi pangan Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur 8