3191 - UPT Perpustakaan Universitas Ngudi Waluyo

advertisement
STIKES NGUDI WALUYO
ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MAKAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE
PADA SISWA DI SDN GEDANGANAK 1 KECAMATAN UNGARAN TIMUR
Oleh:
INTAN DEWI IRNAWATI
030111b028
PROGRAM DIPLOMA IV KEBIDANAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo
Program Studi Diploma IV Kebidanan
Skripsi, Maret 2013
Intan Dewi Irnawati
030111b028
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Diare pada Siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
(xiv + 52 halaman + 2 bagan + 4 tabel + 9 lampiran)
ABSTRAK
Diare menempati urutan atas sebagai penyebab kematian anak di Indonesia. Faktor
yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare salah satunya perilaku makan misalnya
kebiasaan makan yang kurang higienis, di warung, sekitar pinggiran jalan. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui hubungan antara perilaku makan anak dengan kejadian diare pada
siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur yang berjumlah 157 siswa dengan jumlah sampel
80 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan teknik
purposive sampling. Analisis data yang digunakan uji distribusi frekuensi dan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku makan anak dengan
kejadian diare pada siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur, dengan p value
sebesar 0,008 < α (0,05) dan nilai OR 4,924. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah
variabel independen faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian diare pada siswa
seperti faktor teman sebaya, dukungan keluarga atau lingkungan, sehingga diperoleh hasil
penelitian yang lengkap.
Kata Kunci : perilaku makan anak, kejadian diare
Kepustakaan : 23 (2001-2011)
ABSTRAK
Diarrhea is the most cause of death on children in Indonesia. One of the causes of
diarrhea is less hygienic eating habit in food stall around the street. The purpose of this study
is to determine the relation between eating behavior and diarrhea incidences on student at
Gedanganak 1 elementary school, East Ungaran.
The study design used descriptive correlation by using cross sectional approach. The
population was school-age children at Gedanganak 1 elementary school East Ungaran as
many as 157 students with 80 students as the samples. Data collecting used questionnaires by
using purposive sampling technique. Data analysis used frequency distribution and chi square
test.
The results show that there is a relation between eating behavior and diarrhea
incidences on student at Gedanganak 1 elementary school, East Ungaran, with p value of
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
1
0.008 <a (0.05) and the OR value of 4,924. Future studies are expected to increase the
independent variable for other factors associated with the incidence of diarrhea in student as
peer factors, family support or the environment, in order to obtain complete results. Students
are expected to reduce the consumption of food outside the home.
Keywords
: eating behavior of children, diarrhea incidences on children
Bibliographies : 23 (2001-2011)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Makanan memegang peran penting
dalam tumbuh kembang anak. Kebutuhan
anak berbeda dengan orang dewasa,
karena makanan bagi anak dibutuhkan
juga untuk pertumbuhan yang dipengaruhi
oleh ketahanan makanan (food security)
keluarga. Oleh karenanya, sanitasi
makanan juga perlu dijaga karena bila
tercemar akan menimbulkan gangguan
gastrointestinal yang berakibat diare
(Slamet dan Soemirat, 2004).
Menurut
Judhiastuty
dan
Iswarawanti (2004) diare merupakan
gejala umum dari penyakit bawaan
makanan yang mudah dikenali. Diare
sampai saat ini masih menempati urutan
atas sebagai penyebab kematian di
Indonesia. Diare atau mencret terlihat
seperti penyakit ringan, namun sebenarnya
sangat berbahaya karena penderita terus
menerus mengeluarkan cairan dari
tubuhnya dan jika berlanjut akan
menyebabkan kematian.
Keracunan nasi goreng pada pesta
ulang tahun anak-anak di sebuah TK di
Kalimantan terjadi di awal tahun 2006.
Kabar tentang keracunan mie ayam di
Natar, Lampung, muncul tak lama
berselang dan menyebab-kan 68 orang
mengalami gejala muntah, pusing, dan
diare. Selain itu, 25 orang di antara korban
keracunan tersebut harus menginap di
rumah sakit. Menjelang akhir tahun 2006,
sebanyak 60 pejabat Pemda se-Indonesia
(4/9/2006), yang tengah mengikuti
lokakarya tingkat nasional di Kalimantan
Barat, dilaporkan terserang keracunan
(Arisman, 2009).
Anak usia sekolah amat rentan
terserang diare dan infeksi cacing. Hasil
survei cacing oleh Ditjen Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(P2PL) Departemen Kesehatan tahun 2009
menyebutkan 31,8 persen siswa sekolah
dasar mengalami cacingan. Sementara itu
penyakit diare menempati urutan teratas
dalam daftar 10 penyakit penyebab rawat
inap di rumah sakit di Indonesia (Anna,
2011).
Beberapa faktor yang menjadi
penyebab timbulnya penyakit diare adalah
disebabkan oleh kuman melalui koordinasi
makanan atau minuman yang tercemar
tinja dan kontak langsung dengan
penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya
meliputi faktor perilaku dan lingkungan.
penyebab diare secara langsung yang
terkait dengan masalah infeksi, gangguan
melabsorbsi, makanan basi, makanan tidak
bersih
atau
beracun,
alergi,
imunodefisiensi, serta penyebab tidak
langsung di antaranya dipengaruhi oleh
hygiene sanitasi, keadaan gizi, kepadatan
penduduk, sosial ekonomi, sosial budaya
dan faktor lain seperti iklim (Direktorat
Jendral PPM dan PL, 2005).
Kejadian diare merupakan suatu
penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi dari
tinja yang melembek dan mencair serta
bertambahnya frekuensi buang air besar
lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam
1 hari) atau diare adalah buang-buang air
besar lebih dari 3 kali sehari yang kadangkadang disertai darah dan lendir, muntah,
panas dan badan lemah lesu (Sunoto dalam
Ginanjar, 2008). Beberapa mikroba
bersifat menguntungkan, tetapi beberapa
mikroba bersifat sangat merugikan, karena
dapat menyebabkan penyakit. Jenis
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
2
mikroba ini disebut sebagai mikroba
patogen. Mikroba patogen ini dapat
menyebabkan diare, sakit perut, muntah,
sampai
gagal
ginjal,
dan
dapat
menyebabkan kematian (Hariyadi, 2009).
Anak usia sekolah mempunyai
konsumsi atau kebiasaan makan yang
tergantung pada kehidupan sosial di
sekolah, kadang-kadang anak malas makan
di rumah karena kondisi yang tidak
disukai. Kadang-kadang usia sekolah juga
malas untuk makan akibat stres atau sakit
sehingga perlu pemantauan, dan anak
sekolah cenderung suka makan secara
bersamaan dengan teman sekolahnya
(Hidayat, 2005).
Berdasarkan profil Kesehatan
Kabupaten Semarang tahun 2010, diare
masih masuk ke 10 besar penyakit yang
ada di Kabupaten Semarang. Kejadian
diare yang dirawat inap di rumah sakit
sebanyak 8.733 kejadian, sedangkan yang
di puskesmas sebanyak 19.990 kejadian.
Untuk tahun 2011 kejadian diare yang
dilaporkan
oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Semarang adalah sebanyak
8.438 kasus. Angka tersebut merupakan
kejadian paling besar kedua setelah
kejadian nyeri kepala (Dinkes Kabupaten
Semarang, 2011).
Hasil studi pendahuluan pada
tanggal 17 Januari 2013 dengan
mewawancarai 5 anak SD Negeri
Gedanganak 1 diperoleh 3 anak (60,0%)
sering jajan di lingkungan sekolah di mana
1 anak (33,3%)) pernah mengalami
kejadian diare yaitu diare dan 2 anak
(66,7%) belum pernah terkena diare
karena makan. Diperoleh pula 2 anak
(40,0%) tidak pernah jajan di mana 1 anak
(50,0%) tidak pernah mengalami kejadian
diare dan 1 anak (50,0%) sering
mengalami diare.
Berdasarkan latar belakang di atas,
peneliti
tertarik
untuk
melakukan
penelitian tentang kejadian diare sehingga
penelitian
ini
mengambil
judul,
“Hubungan Antara Perilaku Makan Anak
dengan Kejadian Diare pada siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur”
Rumusan masalah penelitian ini
adalah adakah hubungan antara perilaku
makan anak dengan kejadian diare pada
siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur?
Ada hubungan antara perilaku
makan anak dengan kejadian diare pada
siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur.
Jenis penelitian ini termasuk
deskriptif korelasi yang bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan korelatif antar
variabel. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan cross sectional
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan
Ungaran
Timur
yang
berjumlah 157 siswa.
Sampel yang di teliti dalam penelitian
ini yaitu siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur kelas IV, V
dan VI. Teknik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling.
Analisis Univariat
1. Gambaran Perilaku Makan Siswa di
SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur
Tabel 5.1. Gambaran Perilaku
Makan Siswa di SDN
Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran
Timur
Perilaku
Makan
Tidak baik
Baik
Jumlah
Frekuensi
26
54
80
Pesentase
(%)
32,5
67,5
100,0
Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan
bahwa perilaku makan siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
dalam kategori baik sebanyak 54 anak
(67,5%), sedangkan perilaku makan siswa
di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur dalam kategori tidak baik
sebanyak 26 anak (32,5%).
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
3
2. Gambaran Kejadian Diare pada Siswa
di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur
Tabel 5.2. Gambaran
Kejadian
Diare pada Siswa di
SDN Gedanganak 1
Kecamatan
Ungaran
Timur
Kejadian
Diare
Diare
Tidak diare
Jumlah
Frekuensi
18
62
80
Pesentase
(%)
22,5
77,5
100,0
Kecamatan
Ungaran
Timur
yang
mengalami diare
sebanyak 18 anak
(22,5%), sedangkan siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
yang tidak mengalami diare sebanyak 62
anak (77,5%).
Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang digunakan
dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antara perilaku
makan anak dengan kejadian diare pada
siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur.
Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan
bahwa siswa di SDN Gedanganak 1
Tabel 5.3. Hubungan antara Perilaku Makan Anak dengan Kejadian Diare pada
Siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
Kejadian diare
Confidence Interval (95%)
Perilaku
Diare
Total
OR
Makan
p-value
Min
Maks
f
f
% f %
Tidak baik
11 13,8 15 18,8 26 32,5 0,008 4,924 1,620
14,966
Baik
7 8,8 47 58,8 54 67,5
Jumlah
18 22,5 62 77,5 80 100,0
Tabel 5.3 menunjukkan perilaku
siswa yang mempunyai perilaku makan
makan siswa di SDN Gedanganak 1
dalam kategori baik.
Kecamatan Ungaran Timur dalam kategori
tidak baik yang mengalami diare sebanyak
PEMBAHASAN
11 anak (13,8%) dan yang tidak
mengalami diare sebanyak 15 anak
Analisis Univariat
(18,8%). Diperoleh pula perilaku makan
1. Gambaran Perilaku Makan Siswa di
siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur dalam kategori baik yang
Ungaran Timur
mengalami diare sebanyak 7 anak (8,8%)
Hasil penelitian menunjukkan
dan yang tidak mengalami diare sebanyak
bahwa perilaku makan siswa di SDN
47 anak (58,8%).
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
2
Hasil uji statistik didapatkan nilai χ
Timur dalam kategori baik sebanyak
sebesar 7,066 dan nilai p value sebesar
54 anak (67,5%). Hal tersebut
0,008 (lebih kecil dari α (0,05), maka
menunjukkan bahwa sebagian besar
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
perilaku makan siswa di SDN
antara perilaku makan anak dengan
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
kejadian diare pada siswa di SDN
Timur dalam kategori baik.
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur.
Perilaku makan siswa di SDN
Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
sebesar 4,924 artinya siswa di SDN
Timur sebagian besar dalam kategori
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran Timur
baik. Mereka makan jajan di sekolah
mempunyai perilaku makan dalam
karena perut sudah lapar, makan jajan
kategori tidak baik cenderung beresiko
di sekolah tidak sambil bercakap-cakap
4,924 kali mengalami diare dibandingkan
dengan teman, senang makanan yang
dibuat oleh ibu di rumah dari pada
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
4
jajan, menghindari
jajan makanan
cepat saji tetapi memiih membawa
bekal dari rumah serta memilih
makanan yang direbus dari pada
digoreng. Hal tersebut dimungkinkan
karena faktor dukungan keluarga.
Orang tua siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur berusaha
untuk mengimbangi kebiasaan jajan
anak. Upaya yang dilakukan dengan
menyediakan makanan ringan yang
bergizi dirumah dan menerangkan
hubungan antara makanan yang
dimakan dengan pertumbuhan dan
kesehatannnya.
Menurut Soetjiningsih (2002),
faktor-faktor
yang
memengaruhi
asupan makanan anak antara lain
faktor keluarga. Orang tua dan saudara
yang lebih tua merupakan model bagi
anak yang lebih muda terhadap
kebiasaan makannya, makanan favorit
dan makanan yang tidak disukai anak
sejak usia dini akan terbawa sampai
dewasa dan sulit dihilangkan.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perilaku makan siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur dalam kategori tidak baik
sebanyak 26 anak (32,5%). Hal
tersebut menunjukkan bahwa masih
ada perilaku makan siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur dalam kategori tidak baik.
Perilaku makan siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur setiap pagi tidak sarapan
sebelum ke sekolah, apabila tidak
sarapan tidak membawa bekal dari
rumah, tidak mau mencuci tangan
sebelum makan jajanan di sekolah,
memilih makanan di jalan dari pada
dari kantin sekolah yang lebih bersih,
menerima bujukan dari teman untuk
jajan di sekolah, memilih jajanan tanpa
mempertimbangkan kebersihannya dan
memilih makanan yang berwarna
menarik dan mengandung pengawet.
Hal tersebut dimungkinkan karena
factor iklan di televisi yang gencar
memasarkan produk makanan. Siswa
di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur sebagian besar senang
melihat acara di televi. Salah satu iklan
yang banyak ditanyangkan pada anakanak adalah makanan ringan, fast food
sampai minuman mulai dari harga
paling murah sampai mahal
Mengingat aktivitas fisik yang
banyak dan tinggi selama di sekolah,
wajar
kalau anak merasa lapar
diantara dua waktu makan (pagi dan
siang). Sebagai pengganti sarapan
pagi anak jajan di sekolah untuk
mengurangi rasa lapar, namun mutu
dan keseimbangan gizi jadi tidak
seimbang. Meskipun demikian, dengan
jajan anak bisa mengenal beragam
makanan yang dijual di sekolah. Oleh
karena itu jajan dapat membantu
seorang anak untuk membentuk selera
makan yang beragam sehingga pada
saat dewasa nanti dia dapat menikmati
aneka ragam makanan. Hal ini sangat
baik dari segi gizi (Khomsan, 2003).
Menurut Soetjiningsih (2002),
faktor
Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian dari Azimar (2007)
yang berjudul hubungan iklan melalui
media televisi dengan konsumen
makanan ringan anak sekolah dasar:
kasus SD Islam Al Azhar 01
Kebayoran Baru,Jakarta Selatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan iklan melalui media televisi
dengan konsumen makanan ringan
anak Sekolah Dasar Islam Al Azhar 01
Kebayoran
Baru,Jakarta
Selatan,
dengan p value 0,000.
Gambaran Kejadian Diare pada
Siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur yang
mengalami diare sebanyak 18 anak
(22,5%). Hal tersebut menunjukkan
bahwa masih ada siswa di SDN
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
5
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur yang mengalami diare.
Siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
yang
masih mengalami diare yaitu mereka
mengalami sakit perut / diare, sakit
kepala / pusing ataupun demam setelah
makan jajanan. Bahkan beberapa
makanan
dan
minuman
yang
dikonsumsi
terkadang
dapat
menyebabkan rasa mual dan muntah,
misalnya nagert atau sosis yang
kadaluwarsa yang tetap dijual yang
dibumbui dengan saus dan kecap.
Penyakit diare merupakan salah
satu
penyakit
yang
berbasis
lingkungan. Apabila faktor lingkungan
tidak mendukung atau tidak sehat
karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku yang
tidak sehat, seperti tidak mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan,
dan tidak mencuci tangan sesudah
buangan air besar, maka dapat
menimbulkan kejadian diare (Depkes
RI, 2002).
Siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur sebagian
tidak sarapan pagi sebelum ke sekolah,
tidak mencuci tangan sebelum makan
jajanan di sekolah, menganti makan
siang dengan jajan disekolah, makan
jajan di sekolah sambil bercakap-cakap
dengan teman, makan jajan di sekolah
karena perut sudah lapar, jajan di
sekolah karena gengsi dengan teman,
jajan disekolah karena bujukan teman,
memilih jajanan cepat saji daripada
bekal dari rumah.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur yang tidak
mengalami diare sebanyak 62 anak
(77,5%). Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian
siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur tidak mengalami diare.
Siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur yang tidak
mengalami diare yaitu mereka tidak
mengalami sakit perut / diare, sakit
kepala / pusing ataupun demam setelah
makan jajanan. Bahkan beberapa
makanan
dan
minuman
yang
dikonsumsi
terkadang
dapat
mengurangi rasa mual dan muntah,
misalnya teh hangat atau buah-buahan
yang segar.
Kuman
penyebab
diare
biasanya menyebar melalui fecal oral,
kontak dari orang ke orang, atau
kontak orang dengan alat rumah
tangga. Infeksi ini menyebar antara
lain melalui makanan atau minuman
yang tercemar tinja atau kontak
langsung dengan tinja periderita dan
ini biasanya terjadipada daerah dengan
sanitasi dan hygiene perorangan yang
buruk (Depkes dan Kessos RI, 2002).
Beberapa perilaku dari keadaaan yang
dapat meningkatkan risiko terjadinya
diare atau memperberat penyakit diare
(Depkes RI, 2002). Hal tersebut
dimungkinkan
karena
factor
pendidikan dan pengetahuan ibu yang
baik.
Penyakit diare juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain diantaranya
yaitu faktor pendidikan. Pendidikan
yang baik dapat meningkatkan
intelektual seseorang dan merupakan
faktor
penting
dalam
proses
penyerapan informasi dan peningkatan
wawasan
tentang
diare
dan
pencegahannya. Pendidikan yang baik
juga
menentukan
cara
berfikir
seseorang dalam menentukan dampak
terhadap persepsi, nilai-nilai dan sikap
seseorang dalam mengambil keputusan
untuk bertindak atau tidak. Apabila
pendidikan rendah dapat menyebabkan
kesulitan dalam menyerap informasi
atau gagasan baru dan sebaliknya jika
tingkat pendidikan yang tinggi akan
mudah menerima gagasan baru
(Widoyono, 2008).
Responden dalam penelitian ini
adalah siswa kelas IV, V dan VI di
SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur. Tingkat pendidikan
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
6
dasar tersebut memungkinkan mereka
memiliki pemahaman yang baik di
peroleh dari pendidikan di sekolah
yang mengajarkan makanan yang sehat
pada pelajaran pendidikan kesehatan,
sehingga memungkinkan siswa untuk
menentukan sikap dalam pengambilan
keputusan untuk mempertimbangkan
kesehatan
dari
makanan
yang
dikonsumsi.
2. Hubungan antara Perilaku Makan
Anak dengan Kejadian Diare pada
Siswa di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan antara perilaku makan
anak dengan kejadian diare pada siswa
di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil uji statistik didapatkan
nilai χ2 sebesar 7,066 dan nilai p value
sebesar 0,008 <α (0,05). Kemudian
dari hasil analisis diperoleh OR
sebesar 4,924 artinya siswa di SDN
Gedanganak 1 Kecamatan Ungaran
Timur mempunyai perilaku makan
dalam kategori tidak baik cenderung
beresiko 4,924 kali mengalami diare
dibandingkan dengan siswa yang
mempunyai perilaku dalam kategori
baik.
Seperti diketahui bahwa tubuh
manusia memiliki kebutuhan esensial
terhadap nutrisi, walaupun tubuh
dapat bertahan tanpa makanan lebih
lama daripada tanpa cairan. Seperti
kebutuhan
fisiologis
lainnya,
kebutuhan nutrisi mungkin tidak
terpenuhi pada manusia dengan
berbagai usia. Proses metabolik tubuh
mengontrol pencernaan, penyimpanan
zat makanan, dan mengeluarkan
produk sampah. Mencerna dan
menyimpan zat makanan adalah hal
yang penting dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi tubuh (Potter and
Perry, 2005).
Sebagian besar penyakit akibat
pangan terjadi melalui saluran
pencernaan pada usus (fecal-oral
transmission). Organisme penyebab
penyakit ada dalam feses manusia
maupun
hewan
dan
dapat
mengkontaminasi
pangan
yang
terkonsumsi.
Infeksi
oleh
mikroorganisme
PENUTUP
Kesimpulan
Ada hubungan antara perilaku
makan anak dengan kejadian diare pada
siswa di SDN Gedanganak 1 Kecamatan
Ungaran Timur, dengna p value sebesar
0,008 < α (0,05) dan nilai OR sebesar
4,924.
Saran
1. Bagi Masyarakat dan Keluarga
Diharapkan
orang
tua
memberikan bekal makanan sehat dan
bergizi untuk dibawa anak ke sekolah
dengan harapan perilaku makan anak
di sekolah menjadi lebih baik.
2. Bagi Keilmuan
Diharapkan haisil penelitian ini
dapat menambah kajian ilmu yang
berkaitan dengan perilaku kesehatan
khususnya perilaku makan pada anak
dan kejadian diare sehingga dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi
bahan pembelajaran dan referensi bagi
pnelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian
selanjutnya
diharapkan dapat menambah variabel
independen dengan faktor-faktor lain
yang berhubungan dengan kejadian
diare pada siswa seperti factor teman
sebaya, dukungan keluarga atau
lingkungan, sehingga diperoleh hasil
penelitian yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Anna (2011). Rendah, jumlah bayi yang
dapat
ASI
ekslusif,
URL:http://health.kompas.com/r
ead/2013/02/09/13403792/Rend
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
7
ah.Jumlah.Bayi.yang.Dapat.ASI.
Eksklusif
Arikunto, (2004). Prosedur penelitian:
suatu
pendekatan
praktek.
Bandung: Rineka Cipta.
Arisman, (2009). Keracunan makanan.
Jakarta : Penerbit EGC.
Azimar (2007). Hubungan iklan melalui
media televisi dengan konsumen
makanan ringan anak sekolah
dasar: kasus SD Islam Al Azhar
01 Kebayoran Baru,Jakarta
Selatan, Skripsi. Bogor : IPB
Depkes
RI,
(2002).
Pedoman
Pemberantasan Penyakit Diare.
Depkes RI : Jakarta
Depkes RI, (2003). Indikator Indonesia
Sehat 2010 dan
Pedoman
Penetapan. Indikator Provinsi
Sehat dan Kabupaten/Kota
Sehat. Jakarta
Dinkes Kabupaten Semarang, (2011).
Profil kesehatan kabupaten
Semarang. Tahun 2011
Direktorat Jenderal PPM dan PL. 2005.
Faktor-faktor
Penyebab
timbulnya
diare.
www.google.co.id (7 Mei 2013)
Hariyadi, (2009). Menuju kemandirian
pangan: Ketahanan pangan
berbasis sumberdaya lokal.
Dalam: Ketahanan Pangan
sebagai Fondasi Ketahanan
Nasional. Southeast Asian Food
an Agricultural Science and
Technology (SEAFAST) Center,
IPB : Bogor.
Judarwanto, (2006). Jangan sepelekan
sarapan pagi untuk si kecil.
Pikiran Rakyat Bandung.com.
Khomsan. (2003). Pangan dan gizi untuk
kesehatan.
Jakarta:
PT.
Rajagrafindo. Persada.
Potter and Perry. (2005). Buku ajar
fundamental keperawatan :
konsep, proses dan. praktek.
edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC.
Primadani (2012). Hubungan sanitasi
lingkungan dengan kejadian
diare diduga akibat infeksi di
Desa Gondosuli Kecamatan
Bulu Kabupaten Temanggung.
Skripsis. Semarang : UNDIP
Pudjiadi, (2000.) Ilmu gizi klinis pada
anak. Jakarta : Gaya Baru Jakarta
Ratnawati (2001). Sehat pangkal cerdas
(kumpulan artikel kompas).
Jakarta : Kompas,
Slamet dan Soemirat. (2004). Kesehatan
lingkungan. Bandung : Gadjah
Mada University Press
Soetjiningsih. (2002). Tumbuh kembang
anak dan remaja. Jakarta: Sagung Seto
Wahyu. (2005). Hubungan pengetahuan
ibu tentang diare terhadap
kejadian diare pada anak balita
di Desa Sewulan Kecamatan
Dagangan
Kabupaten
Madiun.Skripsi
Fakultas
Kedokteran. UNAIR
Witari, (1997). Perilaku makan pada
remaja ditinjau dari harga diri.
Skripsi. Semarang : Fakultas
Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata.
Wong. (2009). Buku ajar keperawatan
pediatrik. Jakarta: EGC.
http://gizi.depkes.go.id/makalah/download
/perilaku%20makan%20anak%20s
ekolah.pdf
http://health.kompas.com/read /Lusia Kus
Anna / Rabu, 20 Januari 2013
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun
2004 tentang Keamanan, mutu
dan gizi pangan
Hubungan Antara Perilaku Makan Anak Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Di SDN Gedanganak 1
Kecamatan Ungaran Timur
8
Download