REMITANSI : DETERMINAN DAN DAMPAK TERHADAP DAERAH ASAL KELOMPOK 6 Dahlia Triyanti Fransiska E. Moko Toma Afriandi PENDAHULUAN • Tahun 2012 : jumlah arus remitansi ke negaranegara berkembang diperkirakan mencapai $406 juta, meningkat 6,5% dari tahun 2011 • World Bank : sumber penting dalam dukungan keuangan, meningkatkan pendapatan rumah tangga migran • Zohry (2002) : remitan adalah indikator utama menilai hubungan migrasi dan pembangunan • Penting untuk mengetahui determinan pengiriman remitan, dan dampak terhadap pembangunan di daerah asal migran, DEFINISI (1) • Connel, et.al, 1980 : uang atau barang, keterampilan dan ide-ide baru yang dikirim oleh tenaga kerja ke daerah asal, sementara tenaga kerja masih berada di tempat tujuan. • Curson, 1981 : pengiriman uang, barang, ide-ide pembangunan dari perkotaan ke perdesan dan merupakan instrumen penting dalam kehidupan sosial eokonomi suatu masyarakat. • Skeldon, 2003 : bagian dari penghasilan migran yang disisihkan untuk dikirimkan ke daerah asal • Fitranita, 2009 : uang atau barang yang dikirim oleh migran dari daerah tujuan ke daerah asal. Terdiri atas remitan dari migrasi internasional dan remitan dari migrasi internal DEFINISI (2) • Cohen dan Sirkeci, 2012 : remitansi dalam konteks migrasi di negara-negara sedang berkembang merupakan bentuk upaya migran dalam menjaga kelangsungan ikatan sosial ekonomi dengan daerah asal, meskipun secara geografis mereka terpisah jauh. • Mohapatra dan Ratha, 2012 : kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang migran, sudah ditanamkan sejak masih kanak-kanak. • Giuletty, 2012 : remitansi merupakan pengiriman uang yang menjadi kas besar seluruh dunia. Alur pengiriman remitansi Sumber : IFAD, 2006 TEORI Studi Empiris DETERMINAN : Motivasi remitansi Lucas dan Stark, 1985 : anak laki-laki akan mengirimkan remitan yang semakin besar dengan semakin besarnya peternakan dan pendapatan rumah tangga asalnya dikarenakan adanya motivasi untuk mendapatkan warisan dalam pengiriman remitan self interest Germinji, 2001 : rumah tangga dan kepala rumah tangga yang berusia lebih dari 50 tahun menerima kiriman remitansi lebih banyak dan menyatakan bahwa remitansi tersebut merupakan exchange antara migran dan kakek yang memelihara cucunya Studi Empiris (2) Niimi et.al, 2008 : kehadiran keluarga terdekat di daerah tujuan mempunyai koefisien negatif terhadap perilaku remitan alturism Fitranita, 2009 : peluang mengirimkan remitansi dipengaruhi oleh umur, jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, dan kota tempat tinggal Rempel dan Lobdell, 1978 : semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar remitansi yang dikirimkan ke daerah asal. Repayment Lucas et.al, 1985 : semakin lama migran menetap di daerah tujuan maka semakin kecil remitan yang dikirimkan ke daerah asal. DETERMINAN : Besar remitan Wiyono, 1994 : remitansi adalah bagian dari penghasilan migran yang disisihkan untuk dikirimkan ke daerah asal. Semakin besar penghasilan migran maka akan semakin besar remitansi yang dikirimkan ke daerah asal. Mantra, 1994 : remitansi akan lebih besar jika keluarga penerima remitansi di daerah asal adalah keluarga inti. Ranathunga, 2011 : pendidikan migran memiliki dampak yang negatif terhadap keputusannya untuk mengirimkan remitansi dan bonus tahunan yang diterima migran memiliki hubungan yang positif dengan remitansi. Collier (2011) : ada pengaruh positif antara ikatan keluarga dan keputusan mengirimkan remitansi. Migran yang sudah menikah & punya anak efek negatif, sementara jumlah keluarga efek negatif (semakin banyak art maka pengiriman remitansi juga akan menurun). DAMPAK REMITANSI Investasi konsumsi Investasi produksi • Huang dan Zhan, 2005: di Cina sebagian besar remitansi digunakan untuk konsumsi, dapat meningkatkan sumber pendapatan, dan rasa percaya diri, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial masyarakat • Sander dan Maimbo, 2005 : penggunaan remitansi untuk konsumsi dapat meningkatkan food security dan status gizi yang pada akhirnya bermanfaat pada pembentukan modal manusia • Lukas dan Stark, 1985 : di Botswana, remitansi biasanya diinvestasikan dalam bentuk modal tetap seperti lahan, ternak atau rumah • Gonzales dan Velosa, 2011 : di Filipina, remitansi meningkatkan ketersediaan modal sehingga rumah tangga pertanian dapat memiiki kesempatan untuk meningkatkan produksinya. • Subianto, 2006 : di Cilacap, pemanfaatan remitan tidak lagi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tetapi sudah bergeser ke kebutuhan lain seperti tabungan, perbaikanpembangunan rumah, pembelian barang elektronik, dll. DAMPAK REMITANSI (2) • 1. Micro effect Kesejahteraan rumah tangga penerima dan menyediakan • 1. 2. persediaan uang darurat sementara 2. Cenderung meningkat selama krisis ekonomi dan bencana alam 3. investasi modal 4. Menyediakan aliran dana yang stabil Memberikan sumber devisa yang penting bagi negara 3. Mengatasi tekanan pada nilai mata uang lokal dalam kasusu aliran Meningkatkan standar kehidupan melalui investasi manusia dan Macro effect remitansi yang tinggi 4. Menghasilkan efek yang Menghasilkan efek yang mempengaruhi keluarga dan mempengaruhi keluarga dan masyarakat di luar rumah tangga masyarakat di luar rumah tangga penerima, sebagian karena penerima, sebagian karena peningkatan konsumsi peningkatan konsumsi DAMPAK REMITANSI (2) DAMPAK : Pertumbuhan Ekonomi Abdullaev (2011) Melalui akumulasi modal (capital accumulation), pertumbuhan angkatan kerja, dan total factor productivity (TFP) Subianto, 2006 : korelasi antara remitan dengan pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dengan peningkatan PDRB sangat erat dan signifikan, dimana pemanfaatan remitan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan buruh keluarga buruh migran, kesadaran memperbaiki tingkat pendidikan, penyerapan tenaga kerja baru, kesadaran akses informasi dan komunikasi, serta transformasi/perubahan sosial (misalnya gaya hidup dan gengsi). Abdullaev, 2011 : Peningkatan remitansi dua kali lipat akan meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5-9 persen. Selain itu remitansi juga berdampak positif pada modal manusia (human capital) di seluruh negara-negara tersebut, dimana hasil regresi mengindikasikan bahwa peningkatan remitansi sebesar dua kali lipat dapat meningkatkan human capital sekitar 5 persen. DAMPAK : Kemiskinan (1) Quartey, 2006 : 1 persen peningkatan remitansi migran akan mengarahkan pada 0,23 persen perkembangan kesejahteraan rumah tangga Rwelamira dan Kirsten, 2003 : remitansi yang dikirimkan ke rumah tangga migran tidak hanya akan mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga tersebut, namun memiliki potensi untuk meningkatkan pembangunan di daerah tersebut, oleh karena adanya dampak multiplier effect DAMPAK : Kemiskinan (2) Adams dan Page, 2005 : 10 persen peningkatan porsi migran internasional dalam populasi sebuah negara akan mengakibatkan penurunan 2,1 persen penduduk yang hidup kurang dari $1,00 per hari. Selanjutnya, 10 persen peningkatan remitansi internasional per kapita, secara rata-rata akan mengakibatkan penurunan 3,5 persen penduduk yang tinggal dalam kemiskinan. Lucianawati, 2009 : di Indonesia, peningkatan 1 persen migran dalam rumah tangga secara rata-rata akan meningkatkan total pengeluaran rumah tangga sebesar 3,3 persen. Migrasi meningkatkan ketidakmerataan distribusi pengeluaran per kapita ruta. Remitansi dari migrasi internasional dapat mengurangi angka kemiskinan dan indeks ketimpangan kemiskinan DAMPAK : Labor Supply KERANGKA PIKIR DETERMINAN • Motivasi • Status kawin migran • Umur • Pendidikan • Ikatan keluarga • Status kerja • Teknologi REMITANSI • Uang tunai • Barang • Ide/gagasan PEMBANGUNAN DAERAH ASAL • Labor supply • Pertumbuha n ekonomi • Kemiskinan