TUGAS BESAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Perusahaan: “Indonesian Wood Coorporation” Dosen Pengampu: IKA ATSARI DEWI, STP.MP Oleh Kelompok 13: 1. Rizky Ditya Larasati 2. Nurul Azizah 3. Syifa Khairunnisa 4. Yuniandini Ichsania 125100300111010 125100300111012 125100300111032 125100300111060 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG APRIL 2014 ANGGOTA KELOMPOK: Rizky Ditya Larasati Nurul Azizah Syifa Khairunnisa Yuniandini Ichsania BAB I PROFIL PERUSAHAAN Indonesian Wood Coorporation adalah perusahaan yang bergerak di bidang peralatan rumah tangga berbasis hasil perkebunan dan kehutanan. Perusahaan ini memproduksi beberapa jenis mebel, yaitu meja, kursi, dan lemari. Perusahaan ini memiliki visi dan misi yang dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaannya. Visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut. a. Visi: Menjadi perusahaan yang berkualitas di mana kepuasan pelanggan adalah prioritas utama. b. Misi: 1. Mengembangkan produk dan pasar untuk kepuasan pelanggan. 2. Meningkatkan nilai investasi pemegang saham dan kesejahteraan karyawan. 3. Menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan melalui komunikasi dua arah dan memberikan layanan pengaduan. 4. Teamwork yang inovatif dengan SDM yang berpengalaman dan profesional didukung dengan fasilitas yang memenuhi standar. Perusahaan mebel ini berlokasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Lokasi tersebut dipilih karena mendekati bahan baku, yaitu kayu jati agar diharapkan biaya produksi menjadi lebih kecil. Selain itu, di Bojonegoro, upah tenaga kerja diharapkan bisa lebih murah karena kota tersebut bukan kota industri dan biaya hidupnya tidak tinggi. Pemasaran produk ini dengan membuka gallery mebel di dekat perusahaan yang berlokasi di Bojonegoro. Selain itu produk juga dipasarkan melalui media online seperti website dan sosial media, juga disediakan katalog produk agar konsumen lebih mudah memilih dan memesan produk yang sesuai dengan keinginannya. Katalog ini disebarkan ke gallery-galery mebel di seluruh Indonesia melalui sales yang ada di perusahaan. Kapasitas produksi dari perusahaan ini, untuk meja dan kursi masing – masing sebanyak 5 unit per hari. Kemudian untuk lemari, kapasitas produksinya 5 unit per minggu. Selain itu terdapat meja dan kursi dalam satu set yang terdiri dari meja kursi untuk ruang tamu ( 1 meja dan 4 kursi) dan ruang makan ( 1 meja dan 6 kursi) sebenyak satu set per minggu. BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA 2.1 Struktur Organisasi Direktur Manajer Produksi Manajer Keuangan Staf Keuangan Staf Desain Manajer Pemasaran Bagian Produksi Sales dan Marketing Perusahaan ini menggunakan struktur organisasi fungsional. Alasan memilih struktur organisasi fungsional adalah agar spesialisasi dapat dilakukan secara optimal, agar para pegawai bekerja sesuai ketrampilan masing-masing, pembidangan tugas menjadi jelas, dan efisiensi dapat ditingkatkan. Selain itu, koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan dari atas sehingga dapat berjalan lancar dan tertib. 2.2 Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan tenaga kerja pada Indonesian Wood Coorporation ini dapat disajikan pada tabel berikut. NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. JABATAN GOLONGAN* Direktur Pekerja Tetap Manajer Keuangan Pekerja Tetap Staf Keuangan Pekerja Tetap Manajer Produksi Pekerja Tetap Staf Desain Pekerja Tetap Bagian Produksi Pekerja Tetap Manajer Pemasaran Pekerja Tetap Bagian Sales dan Marketing Pekerja Tetap Jumlah Pekerja Keseluruhan JUMLAH 1 1 1 1 3 17 1 3 30 BAB III JOB DESCRIPTION DAN JOB SPECIFICATION 3.1 Job Description a. Direktur Job description atau deskripsi tugas dari direktur pada Indonesian Wood Coorporation adalah sebagai berikut: Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif Menawarkan visi dan misi di tingkat tertinggi Memimpin rapat umum yang berkaitan dengan hal – hal antara lain memastikan b. pelaksanaan tata – tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsensus, dan menjelaskan serta menyimpulkan tindakan dan kebijakan Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas Mengambil keputusan Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum. Manajer Keuangan Fungsi dan tugas dari manajer keuangan antara lain merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan, mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan), mengatur struktur finansial, dan mengatur struktur modal. Tugas lain dari manajer keuangan adalah menyediakan Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, Laporan rugi/laba, dan Laporan perubahan modal. Laporan Keuangan sangat penting karena dibutuhkan oleh berbagai pihak, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), manajer (pimpinan perusahaan), investor, kreditur, karyawan, dan pemerintah. c. Staf Keuangan Job description dari staf keuangan pada Indonesian Wood Coorporation adalah sebagai berikut: Membuat, memeriksa, dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang atau piutang. Membuat, mencetak tagihan, dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk meastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang kecil. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran. Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban admunistrasi dan memudahkan penelusuran dokumen. Melakukan stok opname setiap akhir bulan untuk melihat ada atau tidaknya jumlah barang di gudang catatan dikeuangan. d. Manajer Produksi Manager produksi memiliki tanggung jawab dalam mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi mebel termasuk atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan di mana tanggung jawab tersebut langsung kepada direktur. Dalam menjalankan tugasnya manager produksi dibantu oleh staf desain dan staf bagian produksi. Tugas dan tanggung jawab dari manajer produksi adalah sebagai berikut: Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala. Membina kesehatan dan keselamatan kerja. e. Staf Desain Deskripsi jabatan (job description) untuk staf desain di perusahaan Indonesian Wood Coorporation adalah sebagai berikut: Merancang model mebel yang hendak dipasarkan sesuai keinginan konsumen Memilih jenis kayu, bentuk dan aksesoris dalam pembuatan mebel. f. Bagian Produksi Deskripsi jabatan untuk staf bagian produksi di perusahaan Indonesian Wood Coorporation adalah sebagai berikut: g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer produksi Melakukan proses pemotongan bahan Melakukan proses perakitan meja, kursi, dan lemari Melakikan proses pengamplasan dan pengecetan produk Melakukan proses finishing produk Melakukan proses packing produk Manajer Pemaran Manajer pemasaran berkaitan dengan pengenalan produk terhadap pasar dan tentang pengembangan produk agar dapat memahami keinginan konsumen. Wewenang manajer pemasaran adalah menetukan target penjualan produk serta menjaga dan membina kerjasama dengan pihak – pihak yang ada,baik di dalam negeri maupun di mancanegara. Manajer pemasaran memiliki tugas untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. Tanggung jawab manajer pemasaran antara lain: Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal. Memonitor jumlah stock seluruh departemen Sales & Marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal. h. Bagian Sales dan Marketing Deskripsi jabatan untuk staf bagian sales dan marketing dari perusahaan ini adalah sebagai berikut: Melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajer pemasaran Melakukan dan mengontrol pemasaran produk Melakukan distribusi produk jika ada pesanan. 3.2 Job Specification a. Direktur Spesifikasi kerja (job description) dari direktur pada perusahaan Indonesian Wood Coorporation adalah sebagai berikut: Pekerja keras, smart dan orientasi pada target, mempunyai kemampuan leadership dan komunikasi yang baik, teliti dan tegas Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak di pengaruhi kepentingan pribadi dan golongan dalam menjalankan tugas Memiliki sense of business yang tinggi Mampu menyusun dan melaksanakan business plan secara efektif dan efisien demi perkembangan, kemajuan dan keuntungan perusahaan Menguasai prosedur operasional perusahaan. b. Manajer Keuangan Job specification dari manajer keuangan adalah usia minimum 30 tahun dengan pendidikan minimum S1 jurusan Akuntansi. Manajer keuangan ini harus memiliki keahlian dibidang akuntansi perusahaan dan keuangan. Karakteristik dari manajer keuangan adalah kreatif dan inovatif, berwawasan luas, serta akurat. c. Staf Keuangan Spesifikasi jabatan dari staf keuangan adalah pendidikan minimal D3 atau S1 Akuntansi. Staf keuangan harus memahami seluk – beluk dunia akunting dan keuangan. Staf keuangan juga harus menguasai komputer terutama program kantoran seperti MS Word dan Excel serta program akunting seperti Accurate. d. Manajer Produksi Job specification dari manajer produksi adalah usia antara 30 – 40 tahun dengan pendidikan minimal S2 bidang industri atau manajemen. Pengalaman kerja yang dimiliki minimal 2 tahun sebagai manajer. Manajer produksi harus mengerti jalannya proses produksi dengan baik dan dapat memahami peralatan dan kebutuhan produksi. Pekerjaan dari manajer produksi kebanyakan dilakukan di kantor. Karakteristik dari manajer ini adalah berkepribadian supel, komunikatif, kreatif, berwawasan luas, dan tegas. e. Staf Desain Spesifikasi jabatan untuk staf desain pada perusahaan ini adalah harus menguasai Corel dan Photoshop. Staf desain juga mengkuti perkembangan mode dari produk – produk mebel. Pendidikan staf desain diutamakan minimal D3 Desai Grafis. f. Bagian Produksi Job specification untuk staf bagian produksi di perusahaan ini adalah mampu melakukan proses produksi mebel, seperti memotong kayu, mengamplas dan mengecat kayu dengan benar. Pendidikan staf produksi minimal lulusan SMP. Karakteristik yang harus dimiliki oleh staf bagian produksi antara lain sehat jasmani dan rohani, kuat, teliti, dan terampil. g. Manajer Pemasaran Spesifikasi jabatan untuk manajer pemasaran adalah sebagai berikut: Latar belakang pendidikan: dan pengalaman Kompetensi h. : 1. Minimum pendidikan S-1 di semua bidang 2. 3. 4. 5. 6. Pemahaman mengenai pemasaran dan penjualan Pengetahuan mengenai produk perusahaan Kemampuan negosiasi Kemampuan presentasi dan komunikasi 1 – 3 tahun pengalaman yang bervariasi dalam bidang pemasaran dan penjualan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kepemimpinan. Results oriented Dapat bekerjasama Integritas Membina hubungan Pendekatan interpersonal Bagian Sales dan Marketing Spesifikasi jabatan untuk staf bagian sales dan marketing, untuk hubungan kerjanya adalah di dalam kantor 20 % dan di luar kantor 80 %. Bagian marketing banyak berhubungan dengan orang – orang yang baru dikenalnya yang berasal dari berbagai latar belakang. Pendidikan minimal untuk bagian ini adalah SLTA, tetapi diutamakan yang berpendidikan D3. Staf bagian ini harus mempunyai pengalaman bekerja sebagai sales minimal 1 tahun dan pernah mengikuti pelatihan minimal selling skills. Staf bagian pemasaran ini harus memiliki karakteristik seperti inisiatif, percaya diri, kemampuan komunikasi, dan pengambilan keputusan. BAB IV PEREKRUTAN DAN SELEKSI 4.1 Jabatan yang Dibahas Jabatan yang dibahas untuk perekrutan dan seleksi pada PT. Indonesian Wood Coorporation adalah manajer produksi. Manager produksi memiliki tanggung jawab dalam mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi mebel termasuk atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan di mana tanggung jawab tersebut langsung kepada direktur. Dalam menjalankan tugasnya manager produksi dibantu oleh staf desain dan staf bagian produksi. Tugas dan tanggung jawab dari manajer produksi adalah sebagai berikut: Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala. Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala. Membina kesehatan dan keselamatan kerja. Sedangkan job specification dari manajer produksi adalah usia antara 30 – 40 tahun dengan pendidikan minimal S2 bidang industri atau manajemen. Pengalaman kerja yang dimiliki minimal 2 tahun sebagai manajer. Manajer produksi harus mengerti jalannya proses produksi dengan baik dan dapat memahami peralatan dan kebutuhan produksi. Pekerjaan dari manajer produksi kebanyakan dilakukan di kantor. Karakteristik dari manajer ini adalah berkepribadian supel, komunikatif, kreatif, berwawasan luas, dan tegas. 4.2 Perekrutan Sebelum menjalankan proses seleksi terhadap calon manajer produksi, PT. Indonesian Wood Coorporation mengadakan rekrutmen terlebih dahulu. Rekrutmen dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen PT. Indonesian Wood Coorporation untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar. Sebelum calon manajer produksi dapat direkrut untuk mengisi suatu jabatan tertentu, pihak recruiter harus memiliki gambaran yang jelas tentang tugas-tugas dan kewajiban yang dipersyaratkan untuk mengisi jabatan yang ditawarkan dengan mengacu pada job description dan job pecification. Perekrutan manajer produksi di PT.Indonesian Wood Coorporaion dilakukan dengan metode periklanan. Pemasangan iklan merupakan salah satu jalan perekrutan yang paling sering dan banyak digunakan. Iklan perekrutan manajer produksi di pasang di berbagai media, yaitu melalui media elektronik (website), media cetak (koran) yang mencantumkan spesifikasi jabatan dan persyaratan. Selain itu, proses rekruitmen dilakukan melalui radio. 4.3 Seleksi Proses seleksi adalah proses pemilihan atau penyeleksian karyawan atau pegawai. Dasar seleksi manajer produksi berpedoman kepada dasar tertentu yang digariskan oleh internal maupun eksternal perusahaan, yaitu berdasarkan job description dan job specification yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tahap seleksi manajer produksi yang dilakukan oleh PT.Indonesian Wood Coorporation adalah : 1. Seleksi Administrasi Seleksi ini dilakukan bertujuan untuk meneliti kelengkapan persyaratan administrasi dari calon/pelamar. Bagi peserta yang memenuhi persyaratan administrasi akan diumumkan dan diberi nomor ujian untuk mengikuti tahapan selanjutnya. 2. Tes Tertulis (Tes Potensi Akademik) Pada tes tertulis atau tes potensi akademik, calon mendapat ujian tertulis tentang pengetahuan dan keterampilannya yang sesuai dengan jabatan manajer produksi. Tujuan diadakannya tes tertulis ini adalah untuk mengetahui kemampuan calon manajer produksi terhadap jabatannya. Berikut ini beberapa contoh soal TPA yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam ujian tes tulis. a. Tes Wartegg b. Test Kraepelin atau Pauli / Tes Koran c. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) Adapun contoh pertanyaannya soal epps sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. a. Saya suka menolong teman – teman saya, bila mereka berada dalam kesulitan b. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin. a. Saya suka memuji orang yang saya kagumi b. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendak. a. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain b. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban a. Saya suka menolong teman bila mereka sedang mengalami masalah b. Saya senang melakukan pekerjaan bersama hingga selesai. d. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test) Bentuk soal untuk tes analogi verbal ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. e. Hitam >< ...... Ayah – Anak = Pohon – …… Es – Dingin = Gula – …… Pintar – Belajar = Bodoh – …. Terbang – Burung = Jalan – … Mobil – Roda = Rumah – …… Bulan – Bumi = Yupiter – …… Februari – April = Mei – …… Ekspor – Pergi = Impor – …… Mobil–Bensin=Perahu–…… a. biru b.kecil c.malam d.putih a. Daun b. Tunas c. Ranting d. Akar a. Bubuk b. Kristal c. Tebu d. Manis a. Cerdas b. Rajin c. Dosen d. Malas a. Jauh b. Singa c. Lebah d. Kupu-kupu a. Pondasi b. Tanah c. Jendela d. Atap a. Venus b. Orbit c. Matahari d. Bulan a. Juli b. Agustus c. September d. Oktober a. Luar b. Dagang c. Masuk d. Asing a. Laut b. Angin c. Ombak d. Kayu Tes Logika Aritmatika Bentuk soal Logika Aritmatika adalah sebagai berikut. 24 20 16 12 … … 45 15 18 6 9 3 … … 3. Tes Psikologi Pada tes psikologi, calon manajer produksi dievaluasi secara psikologi, yang meliputi pemberian tes psikologi secara kelompok atau klasikal dan secara perorangan. Tujuan pemberian tes ini adalah untuk mengetahui karakter, manajemen emosiona, maupun kecakapan calon terhadap kondisi-kondisi yang ada. Bentuk tes psikologi adalah sebagai berikut. a. Tes Logika Penalaran b. Tes PAPI (Perception and Preference Inventory) Saya adalah pemimpin yang baik Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan teliti c. Army Alpha Intelegence Test d. Baum Tree Test (Tes Psikotes Menggambar Pohon) Tes psikotes menggambar pohon ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon. Sebelum mengerjakan soal psikotes ini, narator akan memberi ketar HVS kosong dan sedikit petunjuk kriteria pohon yang boleh digambar seperti pohon berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah, dan pohon yang berdaun. e. Draw A Person Test ( Tes Psikotes Menggambar Orang) Soal psikotest ini hampir sama dengan soal psikotes baum tree test, namun pada tes ini diminta menggambar seseorang. Sebelum tes ini dimulai, narator akan memberi sedikit instruksi seperti: "buatlah sebuah gambar orang lengkap dan bukan gambar kartun apakah dia seorang wanita atau pria, dan sebutkan nama serta umurnya serta profesinya". f. House Tree Person Test (HTP) Pada tes ini, peserta tes akan diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia. Kemudian hasil gambar tersebut dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter kepribadian peserta tes. Dalam tes ini yang dinilai adalah kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan) sesuai dengan gambar yang dibuatnya. 4. Tes Kesehatan Tes kesehatan (general check-up dan Bebas Napza) dilaksanakan klinik yang telah ditetapkan oleh PT.Indonesian Wood Coorporation. Tujuan dilakukanny tes kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan calon manajer produksi. 5. Wawancara Wawancara merupakan tahap akhir dari rangkaian seleksi, dimana wawancara dilakukan oleh direktur PT.Indonesian Wood Coorporation. Atasan dapat melihat sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki calon tentang pekerjaan yang ia lamar secara langsung. Soal tes wawancara untuk posisi manajer produksi adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Ceritakan tentang diri Anda! Apa Kelebihan Anda? Apa Kelemahan Anda? Kenapa Anda keluar dari tempat kerja terakhir Anda? Situasi tersulit Apa yang pernah Anda alami dan Bagaimana cara Anda menyikapi atau menghadapinya? 6. Mengapa Anda menginginkan Pekerjaan ini? 7. Mengapa Kami harus mempekerjakan Anda? 8. Berapa gaji yang Anda inginkan? 9. Anda ingin menjadi apa 5 tahun kemudian? 10.Apakah Ada Pertanyaan? BAB V ORIENTASI Orientasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan tenaga kerja baru pada tugas-tugas (perusahaan), kelompok kerja, lingkungan serta pada atasannya yang baru. Program orientasi karyawan baru bertujuan untuk : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok yang baru Mengenl secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru Mempekenalkan pegawai baru dengan perusahaan Menghindari adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru Menerangkan peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa sehigga pegawai baru dapat menghindarkan rinangan atau tindakan hukum yng akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui Memberikan pengertian kepada apegawai baru bahwa mereka adalah bagian yang penting di dalam sebah organisasi. Pada PT.Indonesian Wood Corporation, proses orientasi selama dua hari setelah calon manajer produksi menerima surat keterangan diterima menjadi manajer produksi. Pelaksana orientasi manajer produksi di PT. Indonesian Wood Coorporation adalah direktur atau pemimpin perusahaan. Secara umum, bahan orientasi yang akan diberikan kepada manajer produksi yang baru adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sejarah perusahaan Norma dan tradisi perusahaan Kebijakan perusahaan Deskipsi produk dan jasa yang dihasilkan Struktur, otoritas, dan tanggung jawab Standar Operation Procedure (SOP) perusahaan dan bagian tertentu yang relevan Hubungan dengan sesama karyawan dan atasan Peraturan perusahaan dan hal-hal penting lainnya , yang meliputi disiplin dan tata tertib, prosedur penggajian, transportasi dari dan ke perusahaan,jam masuk dan pulang kantor,dll. Orientasi dilakukan selama 2 hari, hari pertama meliputi : 1. Penjelasan Tujuan Perusahaan Dilakukan dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap, seperti visi, isi, nilainilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi. Hal ini akan membuat pegawai baru lebih mengenal PT.Indonesian Wood Coorporation, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan karyawan untuk mendukung tujuan perusahaan. 2. Sosialisasi Kebijakan Manajer produksi yang baru akan diberikan sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan yang terkait dengan Sumber Daya Manusia seperti training, hubungan kepegawaian, penilaian pegawai, kode etik dan peraturan perusahaan,dll. Hal ini akan memperjelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam memperlancar tugas kerja manajer produksi. 3. Jalur Komunikasi Manajer produksi disosialisasikan mengenai jalur komunikasi perusahaan. Hal ini akan mempermudah pegawai baru dalam menyampaikan aspirasi maupun pertanyaanpertanyaannya. 4. Proses Monitoring Manajer produksi disosialisasi target kerja yang harus dicapai. Selain itu, manajer disosialisasikan tentang monitoring rutin yang akan dilakukan terhadap hasil kerjanya Selanjutnya, orientasi hari kedua berkaitan dengan perkenalan pegawai baru. Hal ini meliputi perkenalan manajer produksi kepada karyawan-karyawan yang lain, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja yang lain. Hal ini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan untuk manajer produksi yang baru. Dalam melaksanakan evaluasi terhadap orientasi, PT. Indonesia Wood Coorporation memberikan kuesioner terkait dengan orientasi yang dilakukan selama 2 hari kepada manajer produksi yang baru. Kuisioner yang diberikan diharapkan dapat membantu kinerja dari manajer baru tersebut. Selain itu, keberhasilan orientasi dapat diketahui dari kinerja manajer produksi dalam menjalankan tugasnya. BAB VI PLACEMENT DAN REPLACEMENT 6.1 Placement Penempatan seseorang pada jabatan manajer produksi dikarenakan sesuai dengan spesifikasi sebagai manajer produksi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, syarat untuk seorang manajer produksi adalah berusia antara 30 – 40 tahun dengan pendidikan minimal S2 bidang industri atau manajemen. Pengalaman kerja yang dimiliki minimal 2 tahun sebagai manajer. Manajer produksi harus mengerti jalannya proses produksi dengan baik dan dapat memahami peralatan dan kebutuhan produksi. Pekerjaan dari manajer produksi kebanyakan dilakukan di kantor. Karakteristik dari manajer ini adalah berkepribadian supel, komunikatif, kreatif, berwawasan luas, dan tegas. 6.2 Syarat – Syarat atau Kondisi Syarat – syarat atau kondisi yang diperlukan untuk menentukan seseorang pada jabatan manajer produksi dikenakan promosi, mutasi atau transfer, dan demosi adalah sebagai berikut: a. Promosi Pengalaman Promosi yang didasarkan pada lamanya kerja manajer produksi. Manajer produksi yang dipromosikan merupakan manajer yang telah bekerja selama 5 tahun di PT.Indonesian Wood Coorporation Kecakapan Total dari semua keahlian manajer produksi yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa dipertangungjawabkan. Kecakapan merupakan kumpulan pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi : - Kecakapan dalam pelaksanaan prosedur kerja, teknik-teknik khusus, dan disiplin ilmu pengetahuan - Kecakapan dlm menyatukan & menyelaraskan berbagai elemen dalam manajemen - kecakapan dalam memberikan motivasi. Kejujuran Disiplin Prestasi kerja Kerja sama Kecakapan kerja Loyalitas Kepemimpinan Komunikatif Pendidikan b. Mutasi Permintaan sendiri Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas keinginan sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pimpinan organisasi. Mutasi pemintaan sendiri pada umumnya hanya pemindahan jabatan yang peringkatnya sama baik, antar bagian maupun pindah ke tempat lain. Keinginan pegawai itu sendiri, misalnya: 1. Manajer produksi merasa tidak sesuai dengan bidang tugasnya atau jabatannya 2. Manajer produksi merasa tidak sesuai dengan teman sekerjanya atau dengan atasannya 3. Manajer produksi merasa bahwa tempat atau lingkungan keja tidak sesuai dengan kondisi fisik atau keinginannya. Alih Tugas produktif (ATP) Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinanan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan karywan yang bersangkutan ke jabatan atau pekerjannya yang sesuai dengan kecakapannya. Keinginan perusahaan, dengan tujuan: 1. Perusahaan ingin menunjukkan kepada manajer produksi bahwa mutasi bukan hukuman melainkan upaya untuk menjamin kelangsungan hidup pekerjaan pegawai 2. Perusahaan ingin meyakinkan manajer produksi bahwa ia tidak akan diberhentikan karena kekurangmampuan atau kekurangcakapan pegawai yang bersangkutan 3. Perusahaan ingin menghindari rasa jenuh manajer produksi pada jenis pekerjaan, jabatan maupun tempat kerja yang sama. c. Demosi Demosi terhadap manajer produksi dilakukan apabila: 1. Manajer produksi tidak kompeten 2. Manajer produksi tidak berprestasi 3. Manajer produksi terkena hukuman disiplin berat .