HUBUNGAN NYERI PINGGANG DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN AKTIVITAS IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI PUSKESMAS CIPUTAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) OLEH: MUHIMATUL KHAFIDHOH NIM: 1112104000037 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M ii iii iv v DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Muhimatul Khafidhoh Tempat dan tanggal lahir : Ponorogo, 23 Oktober 1993 Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jalan Manggar RT/RW 02/01 Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Telepon/E-mail : 085784679120 / [email protected] Riwayat pendidikan: 1. RA Perwanida Lengkong Sukorejo Ponorogo (1999-2000) 2. MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo (2000-2006) 3. MTs Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo (2006-2009) 4. MA Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo (2009-2012) 5. PP Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo (2009-2012) Riwayat organisasi: 1. Staff Ahli Departemen Pendidikan dan Profesi CSSMoRA (2013-2014) UIN Jakarta 2. Ketua Departemen Pendidikan dan Profesi CSSMoRA UIN (2014-2015) Jakarta 3. Ketua Departemen Keislaman HMPSIK UIN Jakarta (2015-2016) 4. Staff Departemen Kajian Pergerakan Mahasiswa Islam (2015-2016) Indonesia Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta vi FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Juni 2016 Muhimatul Khafidhoh, NIM: 1112104000037 Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat xviii+ 69 halaman, 12 tabel, 3 gambar, 7 lampiran Abstrak Nyeri pinggang adalah masalah umum yang sering muncul selama kehamilan dan menyebabkan ketidaknyamanan ibu hamil dalam menjalani masa kehamilannya, salah satu dampaknya adalah pada kemampuan ibu hamil dalam melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan α = 0,05. Responden merupakan ibu hamil trimester dua dan tiga sebanyak 50 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner ODI (Oswestry Disability Index) serta alat ukur berupa skala NPRS (Numeric Pain rating Scale). Teknik analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat dengan nilai p value = 0,043. Arah hubungan adalah bersifat positif, artinya semakin tinggi derajat nyeri maka akan semakin Nyeri Pinggang, tidak mampu beraktivitas. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebanyak Kemampuan 20 ibu hamil (40%) mengalami nyeri pinggang ringan dan 30 ibu hamil (60%) Aktivitas, Hamil mengalami nyeri pinggang berat, sebanyak 25 ibu hamil (50%) memiliki Trimester dua dan ketidakmampuan minimal dan 25 orang ibu hamil (50%) memiliki tiga ketidakmampuan berat. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi tenaga kesehatan khususnya keperawatan untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai manajemen nyeri pinggang selama kehamilan agar ibu hamil dapat beraktivitas dengan aman. Kata Kunci: Nyeri Pinggang, Kemampuan Aktivitas, Hamil Trimester dua dan tiga Daftar Bacaan: 58 (Tahun 2001-2016) vii FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSING SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA Undergraduate Thesis, June 2016 Muhimatul Khafidhoh, NIM: 1112104000037 Relationship of Low Back Pain with Level of Activity Capability of Pregnant Women in Second and Third Trimester in Puskesmas Ciputat xviii + 69 pages, 12 tables, 3 figures, 7 appendices Abstract Low back pain is a common problem during pregnancy and it causes discomfort to pregnant women that have an impact on daily activities. The aim of this study was to know the relationship of low back pain with level of activity capability of pregnant women in second and third trimesterin Puskesmas Ciputat. This research was a quantitative-analytical research using cross sectional study design with α = 0.05. Respondents were50 preganant women in second and third trimester. Instruments in this study used ODI (Oswestry Disability Index)questionnaire form, andscale of NPRS (Numeric Pain Rating Scale). Data analysis was using Chi Square test. The results showed that there was significant relationship between low back pain with level of activity capability of pregnant women in second and third trimester in Puskesmas Ciputatwith p value = 0.043. The direction of this relationship was positive, it means that the higher degree of pain will be decreased in doing activity.The conclusion of this study were 20 pregnant women (40%) experienced mild low back pain and 30 pregnant women (60%) experienced severe low back pain, 25 pregnant women (50%) had minimal disability and 25 pregnant women (50%) had severe disability. This research could be consideration for health professional, especially nursing personnel to provide health education about management of low back pain so that pregnant women can have activities comfortably and safe during pregnancy. Keywords: low back pain, activity capability, second and third trimester pregnancy Reference: 58 (years 2001-2016) viii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahi Rahmat, Hidayah dan Barakah kepada penulis, karena hanya dengan izin-Nya penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada imam para muslimin Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Melalui penyusunan skripsi ini, penulis berharap dapat belajar lebih mendalam mengenai aplikasi ilmu yang didapat selama pembelajaran diperkuliahan. Banyak sekali bantuan, motivasi, do‟a, serta kerja sama dari berbagai pihak yang telah penulis terima selama penulisan karya ini. Sehingga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, Msc selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan dan Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ix 3. Ibu Yenita Agus, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., PhD dan Ibu Ns. Mardiyanti, M.Kep., MDS selaku dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan peneliti arahan, saran, dan perbaikan dalam pengerjaan skripsi ini. 4. Ibu Ns. Uswatun Hasanah, S.Kep., MNS dan Bapak Karyadi, S.Kp., M.Kep., PhD selaku dosen penguji skripsi saya, yang senantiasa dengan kritis memberikan saran, masukan, dan pengarahan dalam pengerjaan skripsi ini. 5. Seluruh staf pengajar dan staf akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Seluruh staf Puskesmas Ciputat dan Puskesmas Pisangan sebagai pihak yang membantu peneliti dalam pengambilan data. 7. Orang tua tersayang (Ibu Sulasmi dan Bapak Sohibuddin) yang selalu memberikan nasihat, semangat, dan do‟a dalam setiap langkah penulis menuntut ilmu. Kepada satu-satunya kakak tersayang Muchammad Nurur Rochman dan seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan dan do‟anya. 8. Kepada segenap keluarga besar Pondok Pesantren Darul Huda yang menjadi pijakan penulis dalam melangkah. 9. Kepada teman-teman seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan, terutama Angkatan 2012. 10. Kepada teman-teman CSSMoRA UIN Jakarta dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang telah menjadi keluarga tempat kembali. x 11. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini baik dalam tahap persiapan hingga penyelesaian skripsi. Semoga dalam melakukan penelitian ini, baik penulis maupun pihak yang terlibat dapat memperoleh pembelajaran yang berharga dan mendapatkan balasan yang mulia dari Allah SWT. Demikian, penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin. Ciputat, Juni 2016 Muhimatul Khafidhoh xi DAFTAR ISI PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6 C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 7 D. Tujuan .......................................................................................................... 7 1. Tujuan Umum........................................................................................... 7 2. Tujuan Khusus .......................................................................................... 7 E. Manfaat ........................................................................................................ 8 F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10 A. Kehamilan .................................................................................................. 10 B. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Selama Kehamilan ........................... 10 C. Nyeri ........................................................................................................... 16 D. Pengukuran Nyeri....................................................................................... 17 E. Jenis-Jenis Nyeri ........................................................................................ 18 F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ................................................. 19 G. Aktivitas Fisik ............................................................................................ 23 H. Modifikasi Aktivitas Ibu Hamil ................................................................. 24 I. Comfort Theory .......................................................................................... 26 xii J. Penelitian Terkait ....................................................................................... 27 K. Kerangka Teori........................................................................................... 29 BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN........................................................................................................30 A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 30 B. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 31 C. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 32 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 33 A. Desain Penelitian ........................................................................................ 33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 33 C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 33 D. Instrumen Penelitian................................................................................... 36 E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................... 39 F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41 G. Pengolahan Data......................................................................................... 42 H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44 I. Etika Penelitian .......................................................................................... 45 BAB V HASIL...................................................................................................... 47 A. Gambaran Lokasi Penelitian ...................................................................... 47 B. Hasil Analisa Univariat .............................................................................. 47 1. Karakteristik Usia Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat ............................. 48 2. Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ...... 48 3. Karakteristik Status Bekerja Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat .............. 49 4. Karakteristik Status Obstetrik Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ............ 49 5. Karakteristik Kategori Sistem Pendukung Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat............................................................................................................ 51 6. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ............ 51 7. Karakteristik Aktivitas di Rumah dan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat .......................................................................... 52 C. Hasil Analisa Bivariat ................................................................................ 53 BAB VI PEMBAHASAN..................................................................................... 55 A. Karakteristik Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat ... 55 B. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ................ 57 C. Karakteristik Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ............................................................................................................... 59 xiii D. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat ...................................... 61 E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 65 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 67 A. Kesimpulan ................................................................................................ 67 B. Saran ........................................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70 LAMPIRAN .......................................................................................................... 74 xiv DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Definisi Operasional..............................................................................33 Tabel 4.1 Nilai r Kuesioner ODI............................................................................41 Tabel 5.1 Distribusi Usia Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat Tahun 2016............................................................................................48 Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016..............................................48 Tabel 5.3 Distribusi Status Bekerja Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................49 Tabel 5.4 Distribusi Usia Kandungan Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................50 Tabel 5.5 Distribusi Status Gravida Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................50 Tabel 5.6 Distribusi Kategori Sistem Pendukung Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016..............................................51 Tabel 5.7 Distribusi Nyeri Pinggang Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................51 Tabel 5.8 Distribusi Aktivitas di Rumah Responden Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016.....................................52 Tabel 5.9 Distribusi Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016..........................................52 Tabel 5.10 Hubungan Nyeri Pinggang Dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat .................................53 xv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Perubahan Sikap Berdiri Ibu Hamil..............................................15 Gambar 2.2 Kerangka Teori..............................................................................31 Gambar 3.1 Kerangka Konsep..........................................................................32 xvi DAFTAR SINGKATAN ACOG : American College of Obstricians and Gynecologists hPL : Human Placental Lactogen IMT : Indeks Massa Tubuh MSH : Melanophore Stimulating Hormone NPRS : Numeric Pain Rating Scale ODI : Oswestry Disability Index RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar VAS : Visual Analogue Scale VDS : Verbal Descriptive Scale WHO : World Health Organization xvii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden dan Kuesioner Lampiran 2 Tabulasi Data Lampiran 3 Hasil Olahan SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 4 Hasil Olahan SPSS Univariat Lampiran 5 Hasil Olahan SPSS Uji Normalitas Lampiran 6 Hasil Olahan SPSS Bivariat Lampiran 7 Surat-Surat Izin Penelitian xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan periode-periode yang penting bagi seorang calon ibu dan bayi. Masa kehamilan dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya bayi. Selama periode ini, ibu hamil akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis seperti seperti mual dan muntah diawal trimester, pembesaran abdomen secara bertahap dan perubahan anatomis muskuloskeletal (Saifudin, 2008). Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, angka kehamilan penduduk Indonesia usia 10-54 tahun adalah sebanyak 2,68 persen. Dengan perbandingan ibu hamil di perkotaan (2,8%) lebih tinggi dibandingkan ibu hamil di perdesaan (2,55 %). Angka ini akan diperkirakan terus meningkat mengingat makin banyaknya pernikahan diusia dini. Pada masa kehamilan, setiap ibu hamil menghadapi risiko terjadinya kematian, sehingga salah satu upaya menurunkan tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai bersalin melalui pelayanan ibu hamil sampai masa nifas. Menurut jurnal Community Practicioner (2003), ibu hamil mengalami banyak permasalahan ketidaknyamanan selama kehamilan. Diantara ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil adalah masalah hidung seperti epistaksis dan sensasi penuh pada hidung akibat 1 2 peningkatan hormon progesteron, peregangan ligamen terutama pada daerah pubis yang menyebabkan nyeri pinggang, perubahan pigmen kulit di daerah wajah, aksila dan garis tengah perut, edema pada ibu hamil dengan peningkatan tekanan darah, kandidiasis vagina juga merupakan hal yang umum terjadi pada wanita selama kehamilan. Ketidaknyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada status kesehatan wanita selama kehamilan. Status kesehatan pada masa kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan kesehatan ibu dan juga bayi yang dikandungnya. Status kesehatan ibu sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu tingkat aktivitas. Seorang ibu hamil boleh mengerjakan aktivitas sehari-hari asalkan hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil bukan hanya pekerjaan keluar rumah atau institusi tertentu, tetapi juga pekerjaan atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga di dalam rumah, termasuk aktivitas sehari-hari di dalam rumah dan juga mengasuh anak (Sitanggang, 2012). Menurut Roper dalam Efendi (2009), tingkat kemampuan optimal individu diukur dari kemampuan dirinya untuk berfungsi secara mandiri dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Dalam menjalani fase-fase perubahan dalam kehidupan, secara alamiah individu memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Adaptasi individu menuju keseimbangan dapat diperoleh melalui aktivitas fisik seperti memenuhi kebutuhan 3 fisiologis, menyadari konsep diri, melakukan fungsi peran masing-masing, dan menyadari bahwa manusia saling bergantung satu sama lain. Dalam menyikapi perubahan di masa kehamilan, biasanya sebelum usia kehamilan enam bulan ukuran janin dalam rahim belum terlalu besar sehingga tidak membebani aktivitas ibu. Namun, setelah usia lebih dari enam bulan, ukuran janin akan semakin membesar dan akan mempengaruhi kemampuan ibu. Dalam kondisi ini, gerak ibu semakin terbatas. Ibu hamil tidak hanya sulit melakukan gerakan-gerakan tertentu, tetapi juga menjadi lebih mudah kehilangan keseimbangan. Sehingga ibu perlu menyesuaikan gerakan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari (Emilia, 2010). Nyeri tentunya pernah dialami setiap individu dalam tingkatantingkatan tertentu. Nyeri bersifat sangat subjektif,dimanatidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada pula ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respons atau perasaan yang identik pada seorang individu (Potter dan Perry, 2012).International Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan. Sehingga, nyeri dapat menjadi faktor penting dalam menghambat kemampuan dan keinginan seorang individu dalam mewujudkan aktualisasi dirinya. 4 Nyeri pinggang selama kehamilan merupakan masalah yang relatif umum. Seiring dengan bertambah tuanya usia kehamilan, posisi bayi dalam rahim dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri pinggang (Elanor, 2007). Nyeri pinggang merupakan akibat dari ketegangan pada vertebra bagian bawah karena membawa tambahan berat, pergeseran pusat gravitasi, dan pelengkungan ke depan spina lumbar untuk mengakomodasi kehamilan (Stright, 2005). Dalam Ilmu Keperawatan dikenal adanya teori kenyamanan (comfort theory) dimana setiap individu berhak mendapatkan kondisi nyaman dalam setiap tahap kehidupannya. Kenyamanan merupakan kemudahan, transendensi dari empat aspek, salah satunya adalah aspek fisik. Fisik yang sehat akan memudahkan seseorang memenuhi kebutuhannya kenyamanannnya. Sehingga aspek fisik selama kehamilan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan guna meningkatkan status kesehatan ibu hamil hingga persalinan (Sitzman, 2011). Beberapa penelitian menyebutkan tentang dampak nyeri pinggang selama kehamilan terhadap aktivitas ibu hamil. Diantaranya penelitian yang dilakukan Jan M.A Mens ,dkk (2011) di Netherlands dimana dari 182 responden sebanyak 110 ibu melaporkan nyeri pada saat aktivitas. Tingkat keparahan nyeri yang disampaikan dapat dikelompokkan sebagai nyeri ringan, nyeri sedang, dan nyeri berat. Ibu hamil dengan nyeri pinggang lebih banyak dialami oleh responden yang mengalami kehamilan sebelumnya. 5 Penelitian yang hampir sama oleh Wilma Ferreica dkkpada tahun 2011 di Portugis ditemukan nyeripinggang terjadi 2,88 kali lebih besar diusia kehamilan antara 4 bulan sampai 7 bulan. Sementarapenelitian K Chapentier dkk (2012),menemukan bahwa ibu hamil di desa Benin, Kanada memiliki persentase nyeri pinggang kehamilan yang lebih tinggi (83%) dibandingkan ibu hamil di daerah Kota Kanada (58%). Hal yang sama juga terjadi pada skor ketidakmampuan ibu yang diukur dengan menggunakan kuesioner ODI (Oswestry Disability Index). Sebanyak 33% (10 orang ) pada ibu hamil di daerah Benin, sebuah desa di Kanada dan 14% (7 orang) pada ibu hamil di daerah perkotaan Kanada memiliki ketidakmampuan yang parah dalam aktivitas sehari-hari. Perbedaan skor ODI pada dua kelompok ini dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik responden masing-masing, diantaranya adalah usia ibu, paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan, jenis dan lama jam kerja. Berdasarkan data yang didapatkanpada studi pendahuluan yang dilakukan pada 15 ibu hamil dengan rentang usia 18 sampai 34 tahun di Puskesmas Ciputat ditemukan bahwa dari 15 responden ibu hamil 12 diantaranya melaporkan mengalami nyeri pinggang dan 3 lainnya menyangkal adanya nyeri. Responden merupakan ibu hamil dengan usia kehamilan antara 6-9 bulan. Nyeri pinggang yang dirasakan responden tersebut muncul rata-rata pada usia kandungan 5 bulan. Sedangkan dari 12 orang yang melaporkan nyeri pinggang, 6 diantaranya mengatakan harus mengurangi aktivitas yang dilakukan sehari-hari untuk mencegah 6 kelelahan yang berlebihan, 3 orang ibu hamil mengaku tidak begitu mempedulikan nyeri yang dirasakan, dan 3 orang ibu hamil sisanya berusaha memenuhi kegiatan yang biasa dilakukannya karena alasan tuntutan tugas sebagai ibu rumah tangga. Dari beberapa penelitian yang dikaji dan studi pendahuluan yang sudah dilakukan, peneliti tertarik untuk mengetahui,mempelajari lebih lanjut tentang hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. B. Rumusan Masalah Beberapa bukti penelitian telah menunjukkan adanya perubahan tingkat kemampuan aktivitas yang bermakna akibat nyeri pinggang ibu selama kehamilan. Hal tersebut tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari ibu hamil. Sementara mengingat semakin banyaknya angka kehamilan di Indonesia terutama di perkotaan, ibu hamil perlu mempertimbangkan kemampuan aktivitas fisiknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tanpa membahayakan kondisinya dan kondisi janin yang dikandungnya. Di Indonesia sendiri, sulit ditemui penelitian mengenai hubungan nyeri pinggang yang relatif umum pada saat kehamilan dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil. Penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil agar dapat menambah literatur mengenai dasar perlunya ibu hamil mengatur aktivitas fisiknya. Harapannya adalah agar ibu hamil mampu memperkirakan kemampuan fisiknya selama kehamilan sesuai energi yang dimilikinya 7 dengan tujuan tercapainya kesehatan, keamanan dan keselamatan ibu hamil dan janin sampai melahirkan. C. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana karakteristik ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat? 2. Bagaimana gambaran tingkat nyeri pinggang ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat? 3. Bagaimana gambaran tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat? 4. Apakah ada hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat? D. Tujuan 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui karakteristik ibu hamil diPuskesmas Ciputat meliputi; usia ibu, usia kehamilan, tingkat pendidikan, riwayat obstetri, status bekerja, dan sistem pendukung. b. Mengetahui gambaran tingkat nyeri pinggang ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. 8 c. Mengetahui gambaran tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. d. Mengetahui adanya hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. E. Manfaat 1. Bagi Pendidikan Ilmu Keperawatan a. Menambah literatur mengenai hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III. b. Memberikan informasi mengenai hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III. 2. Bagi Puskesmas Membantu meningkatkan peran puskesmas dalam memberikan program pelayanan khususnya pada ibu hamil dengan nyeri pinggang dengan mempertimbangkan penyelenggaraan kegiatan yang dapat dijangkau oleh ibu hamil, misalnya seperti senam hamil dan pendidikan kesehatan untuk mengurangi nyeri pinggang selama kehamilan. 3. Bagi Tenaga Keperawatan Membantu perawat dalam meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang aktivitas fisik selama kehamilan sehingga ibu hamil dapat melakukan aktivitas fisik dengan aman. 9 4. Bagi Responden Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan motivasi ibu hamil dalam mengatur kemampuan aktivitasnya dengan energi mereka selama kehamilan sehingga ibu hamil dapat menjalani aktivitas sehari-hari dalam kondisi seoptimal mungkin. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan data, informasi, dan sebagai rujukan dalam mengembangkan penelitian khususnya mengenai aktivitas fisik dan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester II dan III. F. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan trimester dua dan tiga (4 - 9 bulan) di Puskesmas Ciputat dengan tujuan untuk mengetahui hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Jenis penelitian ini menggunakan metode peneliatian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat yang mengalami nyeri pinggang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2016. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan Kehamilan menurut World Health Organization (2016) adalah periode dimana selama sembilan bulan atau lebih bagi seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya dan merupakan sebuah masa yang sangat membahagiakan sebagai wujud kesempurnaannya menjadi seorang wanita. American College of Obstricians and Gynecologists (ACOG) Committee on Obstetric Practice Society for Maternal-Fetal Medicine (2013) mendefinisikan kehamilan sebagai masa dimana seorang wanita mengandung embrio yang sedang berkembang dalam rahimnya dengan rata-rata usia kehamilan adalah 40 minggu atau 280 hari terhitung mulai dari hari pertama haid terakhir sampai tanggal perkiraan persalinan atau taksiran partus. Dari beberapa definisi kehamilan di atas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah masa dimana seorang wanita mengandung janin, mulai dari tahap konsepsi hingga janin tersebut lahir dengan rata-rata usia kehamilan 40 minggu atau 280 hari. B. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Selama Kehamilan 1. Sistem Kardiovaskular Perubahan kardiovaskular selama masa kehamilan ditandai dengan meningkatnya volume vaskular, peningkatan curah jantung, 10 11 dan denyut jantung. Volume vaskular akan meningkat dengan jumlah plasma darah lebih besar dari jumlah sel darah merah sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), puncaknya terjadi pada usia kehamilan sekitar 32 minggu. Sedangkan curah jantung akan meningkat 40-50% lebih tinggi selama trimester ketiga (Klein, 2003). Peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot polos menyebabkan penurunan tahanan vaskuler perifer selama kehamilan sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Namun, setelah kehamilan 24 minggu, tekanan darah akan sedikit demi sedikit naik kembali seperti tekanan darah sebelum hamil. Pada posisi telentang, uterus yang membesar menekan vena kava inferior, mengurangi aliran balik vena ke jantung sehingga terjadi supine hypotensi syndrome dan mengalami penurunan tekanan darah serta gejala-gejala seperti pusing, mual, dan rasa akan pingsan (Megasari, 2014). 2. Sistem Endokrin Perubahan besar pada kelenjar endokrin terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan janin normal, dan pemulihan pasca postpartum. Pembesaraan kelenjar tiroid akibat hiperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularitas. Peningkatan Basic Metabolic Rate (BMR) dan konsumsi oksigen akibat aktivitas metabolik janin. Serum prolaktin mulai meningkat pada trimester pertama dan meningkat secara progresif sampai trimester aterm (Bobak, 2005). 12 Janin juga membutuhkan glukosa dalam jumlah yang signifikan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pertumbuhan, janin tidak saja menghabiskan simpanan glukosa ibu, tetapi juga menurunkan kemampuan ibu mensintesis glukosa dengan menyedot habis asam amino ibu. Kadar glukosa darah ibu menurun, sedangkan insulin ibu tidak bisa menembus plasenta untuk sampai ke janin. Akibatnya, pada awal kehamilan pankreas ibu menurunkan produksi insulinnya. Namun, hal ini tidak terjadi terus menerus. Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan, plasenta tumbuh dan secara progresif memproduksi hormon dalam jumlah besar, misalnya human placental lactogen (hPL), estrogen dan progesteron yang secara kolektif menurunkan kemampuan ibu untuk menggunakan insulin (Bobak, 2005). 3. Sistem Pencernaan Selama kehamilan, motilitas gastrointestinal mengalami penurunan akibat peningkatan hormon progesteron yang dapat menurunkan produksi motilin, yaitu suatu peptida yang dapat menstimulasi pergerakan otot usus. Sehingga pada wanita hamil, waktu transit makanan melewati gastrointestinal melambat atau lebih lama dibanding wanita yang tidak hamil. Hal ini menyebabkan peningkatan penyerapan air dan sodium di usus besar yang mengakibatkan konstipasi (Aprillia, 2010). 13 4. Sistem Perkemihan Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal ibu hamil harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Fungsi ginjal ini berubah akibat adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah, postur tubuh, aktivitas fisik, dan supan makanan (Bobak, 2005). 5. Sistem Reproduksi Dalam keadaan normal, wanita memiliki besar uterus sekitar 70 gr dengan kapasitas kurang dari 10 ml. Namun, saat wanita tersebut dinyatakan positif hamil, besar uterus yang semula hanya 70 gr bisa berubah menjadi 1000 gr dengan kapasitas 5-20 liter atau lebih (Aprillia, 2010). Selama kehamilan, sel-sel otot pada uterus meregang dan terjadi hipertrofi. Perubahan juga terjadi pada peningkatan progresif pada aliran darah uteroplasentar yang berkisar antara 450-650 ml/menit terutama pada kehamilan trimester akhir. Uterus yang semakin membesar memberikan tekanan terhadap organ-organ di sekitarnya sehingga menimbulkan beberapa keluhan pada sistem gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler, dan sistem urinaria (Aprillia, 2010). Peningkatan hormon estrogen menyebabkan hipervaskularisasi pada serviks sehingga vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut dengan tanda Chadwick. Selain itu, 14 estrogen juga membuat daya regang vagina bertambah sebagai bentuk adaptasi persiapan persalinan. (Megasari, 2014). 6. Sistem Muskuloskeletal Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan ibu hamil berubah secara mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang atau realignment kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan. Kurva lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan di daerah servikodorsal harus terbentuk kurvatura sehingga terjadi fleksi anterior kepala berlebihan untuk mempertahankan keseimbangan. Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbar menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit, gaya berjalan ibu hamil yang bergoyang. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lain terkait menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskeletal (Bobak, 2005). Peningkatan hormon progesteron dan relaxin menyebabkan pengenduran jaringan ikat dan otot. Sehingga Symphisis Pubis dan articulasio cocsigeal melunak dan bergeser. Hal ini lah yang menyebabkan munculnya nyeri pinggang pada masa kehamilan. Bagi ibu hamil yang kurus, lekukan lumbalnya lebih dari normal akan menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian 15 belakang. Hal ini juga menjadi penyebab sakit yang berulang terutama di bagian punggung (Megasari, 2014). Gambar 1.1 Perubahan Sikap Berdiri Ibu Hamil Wanita muda yang cukup berotot dapat menoleransi perubahan anatomi ini tanpa keluhan. Akan tetapi, wanita yang lebih tua, wanita yang pernah hamil sebelumnya atau wanita yang memiliki sakit punggung atau wanita yang memiliki keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung dan/atau pinggang yang cukup berat selama dan segera setelah hamil. Relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil terjadi akibat elastisitas dan perlunakan berlebihan jaringan kolagen dan jaringan ikat dan merupakan akibat peningkatan hormon seks steroid yang bersirkulasi. Adaptasi ini dapat saja memisah simfisis pubis dan ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar kemungkinannya dapat menimbulkan nyeri pinggang dan kesulitan berjalan (Bobak, 2005). 7. Sistem Integumen Pada kulit, terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi bagian-bagian tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan 16 hormon Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang diproduksi oleh lobus anterior hipofisis. Hiperpigmentasi ini biasanya terdapat pada dahi, pipi, dan hidung atau yang sering disebut dengan topeng kehamilan atau cloasma gravidarum. Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling puting susu, di bagian perut bawah tengah biasanya nampak garis gelap, yaitu yang disebut dengan spider angioma (Megasari, 2014). Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. Apabila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada kehamilan gemelli dan hidramnion, dapat terjadi diastasis rectus abdominis bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu hamil mudah berkeringat (Megasari, 2014). C. Nyeri Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dengan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif. Keluhan sensori yang dinyatakan dapat berupa pernyataan seperti pegal, linu, ngilu, keju, kemeng, cangkeul, dan seterusnya dapat dianggap sebagai modalitas nyeri (Muttaqin, 2008). Nyeri pinggang selama kehamilan diakibatkan karena meningkatnya hormon progesteron dan relaxin yang merangsang peregangan otot-otot daerah pinggang, pertambahan ukuran uterus yang 17 mengarah ke depan, dan perubahan titik berat tubuh yang tepatnya agak ke belakang (Manuaba, 2007). D. Pengukuran Nyeri Laporan tunggal klien tentang nyeri yang dirasakan merupakan indikator utama yang paling dipercaya tentang keberadaan intensitas nyeri dan segala macam yang berhubungan dengan ketidaknyamanan. Hal ini karena nyeri bersifat sangat individualistik. Dalam melakukan pengkajian nyeri, instrumen untuk menghitung derajat nyeri disesuaikan dengan kondisi individu atau klien. Pengkajian nyeri meliputi awitan dan durasi, lokasi nyeri, dan keparahan nyeri. Keparahan nyeri merupakan karakteristik yang paling subjektif diantara yang lain (Potter dan Perry, 2012). Dalam penelitian Hawker dkk (2011), disebutkan beberapa carapengukuran intensitas nyerimenggunakan skala sebagai berikut: 1. Verbal Descriptive Scale(VDS) VDS merupakan skala deskriptif yang hanya memberikan kata-kata kunci pada setiap tingkat kondisi nyeri sehingga tidak ada ketatapan nilai yang spesifik. VDS terdiri dari beberapa deskripsi tingkatan nyeri sebagai tolak ukur, yaitu „tidak nyeri‟, „nyeri ringan‟, „nyeri sedang‟, „nyeri berat‟, dan „nyeri yang tidak tertahankan‟. 2. Numeric Pain Rating Scale (NPRS) NPRS merupakan versi numerik dari segmen VDS, NPRS terdiri dari 11 skala nyeri dimulai dari 0 dimana tidak ada nyeri hingga 10 dimana 18 seseorang merasakan nyeri yang berat. Berbeda dengan VDS, NPRS lebih terbukti sensitif dalam mendeteksi nyeri pada seseorang karena memiliki skala nomor yang spesifik bila dibandingkan dengan VDS yang hanya berupa kata-kata atau pernyataan. 3. Visual Analogue Scale (VAS) Skala analog visual tidak mengusung label subdivisi. VAS merupakan skala yang terdiri dari suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pada ujung skalanya memiliki alat pendeskripsi verbal. VAS memberikan kebebasan penuh kepada individu untuk mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dan lebih fleksibel karena tidak harus dipaksa memilih kata atau angka. Terdapat beberapa alat lain yang digunakan dalam pengukuran nyeri. Namun, skala deskriptif, skala analog, dan skala numerial merupakan skala yang paling sering dipakai dalam mengukur intensitas nyeri baik dalam penelitian maupun dalam praktek klinis. Pada penggunaannya, skala-skala tersebut harus disesuaikan dengan individu yang bersangkutan. Misalnya apabila klien atau individu mampu membaca dan memahami skala, maka skala deskripsi nyeri akan lebih akurat dalam memberikan hasil (Potter dan Perry, 2012). E. Jenis-Jenis Nyeri Dalam bukunya, Arif Muttaqin (2008) menyebutkan dua macam nyeri sebagai berikut: 19 1. Nyeri Akut Nyeri akut berlangsung tiba-tiba dan umumnya berhubungan dengan adanya suatu trauma atau cedera spesifik. Nyeri akut mengindikasikan adanya suatu kerusakan atau cedera yang baru saja terjadi. Sensasi dari suatu nyeri biasanya menurun sejalan dengan adanya proses penyembuhan. Nyeri akut ini memiliki tujuan untuk memperingatkan adanya suatu cedera atau masalah dan biasanya berlangsung kurang dari enam bulan. 2. Nyeri Kronis Nyeri kronis merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara konstan atau intermitten dan menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik. Nyeri kronis mungkin saja tidak mempunyai awitan atau onset yang ditetapkan dengan tepat dan seringkali sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronis adalah suatu ketidaknyamanan yang dialami individu yang berlangsung selama enam bulan atau lebih. F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Nyeri merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh hanya pada jaringan yang mengalami cedera atau penyakit. Namun nyeri direfleksikan dengan berbeda-beda oleh masing-masing individu. Persepsi individu terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti makna nyeri 20 itu sendiri bagi mereka (Morison, 2004). Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Potter dan Perry (2012): 1. Usia Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada anak-anak dan lansia. Anak-anak seringkali kesulitan dalam mengungkapkan nyeri, secara kognitif anak-anak todler dan prasekolah tidak mampu mengingat penjelasan nyeri atau mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman yang dapat terjadi di berbagai situasi. Sedangkan pada lansia, lebih karena pengalaman yang dirasakan sebelumnya. Lansia hidup lebih lama, sehingga mereka memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kondisi patologis yang menyertai nyeri, bahkan mungkin hingga gangguan fungsi yang serius. Greenwood dan Stainton (2001) menyebutkan bahwa usia merupakan faktor yeng mempengaruhi nyeri pinggang selama kehamilan. Wanita yang berusia lebih muda dianggap lebih sering mengalami nyeri pinggang sebagai efek perubahan hormonal selama kehamilan. Mereka lebih sensitif terhadap perubahan pada dirinya dan memiliki pandangan atau sikap yang berbeda bila dibandingkan dengan wanita hamil yang berusia lebih tua. 2. Jenis Kelamin Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara makna dalam berespons terhadap nyeri. Masih diperdebatkan apakah hanya jenis kelamin saja yang merupakan suatu faktor dalam pengekspresian 21 nyeri. Beberapa kebudayaan yang mempengaruhi jenis kelamin seperti anggapan bahwa laki-laki dianggap harus berani dan tidak boleh menangis, sedangkan seorang wanita boleh menangis dalam situasi yang sama merupakan contoh kebudayaan yang mengatasnamakan gender. 3. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang mereka harapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri (Calvillo dan Flaskerud dalam Potter, 2012). Beberapa kebudayaan yakin bahwa memperlihatkan nyeri adalah sesuatu yang alamiah. Namun, kebudayaan lain cenderung untuk melatih perilaku yang tertutup (introvert). 4. Keletihan Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Apabila keletihan disertai kesulitasn tidur, maka persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebih berat lagi. Nyeri seringkali lebih berkurang setelah individu mengalami suatu periode tidur yang lelap dibanding pada akhir hari yang melelahkan. Dalam penelitian Kovacs, Emma dan Ana dkk (2012) menyebutkan bahwa beberapa studi terdahulu menemukan adanya hubungan antara bekerja dan aktivitas fisik yang berat dengan tingginya resiko kejadian nyeri pinggang selama kehamilan. Dalam penelitian tersebut 22 mengkombinasikan berbagai macam kegiatan aktivitas fisik seharihari seperti; aktivitas bekerja, aktivitas di rumah, waktu luang atau istirahat, dan waktu untuk berolahraga. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat berpotensi terjadi aktivitas yang berat, seperti dalam bekerja dan berolahraga sehingga mempengaruhi nyeri yang dialami seseorang. 5. Pengalaman Nyeri Sebelumnya Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri yang berat, maka ansietas atau bahkan rasa takut dapat muncul. Sebaliknya, apabila individu mengalami nyeri, dengan jenis yang sama dan berulang-ulang, tetapi kemudian nyeri tersebut berhasil dihilangkan, maka akan lebih mudah bagi individu tersebut untuk menginterpretasikan sensasi nyeri. Dalam penelitian Kovacs, Emma dan Ana dkk (2012) disebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi nyeri pinggang selama kehamilan adalah tingginya angka pengalaman nyeri pada kehamilan sebelumnya dan diiringi dengan ansietas selama kehamilan. 6. Dukungan Keluarga dan Sosial Faktor lain yang bermakna mempengaruhi nyeri ialah kehadiran orang-orang terdekat dan bagaimana sikap mereka terhadap seseorang yang mengalami nyeri. Individu yang mengalami nyeri seringkali 23 bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan, atau perlindungan. Walaupun nyeri tetap dirasakan, kehadiran orang yang dicintai akan meminimalkan rasa kesepian dan ketakutan. 7. Kurang Aktivitas Dalam penelitian Samara dkk (2005), terlalu lama duduk dengan posisi yang salah akan menyebabkan ketegangan otot-otot dan keregangan ligamentum tulang belakang. Posisi tubuh yang salah selama duduk membuat tekanan abnormal dari jaringan sehingga menyebabkan rasa sakit. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa lama duduk statis selama 91-300 menit meningkatkan risiko untuk terjadinya nyeri pinggang 2,35 kali lebih besar dibandingkan dengan individu yang duduk statis selama 5-90 menit. G. Aktivitas Fisik Menurut World Health Organization (2016), aktivitas fisik didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor resiko utama keempat yang menyebabkan sekitar 3,2 juta kematian secara global. Peningkatan tingkat aktivitas fisik dalam populasi adalah prioritas kesehatan masyarakat saat ini. Manfaat dari gaya hidup aktif telah terdokumentasi dengan baik dalam literatur. Di masa lalu, kebanyakan wanita hamil disarankan untuk tinggal di rumah dan menghindari upaya fisik agar tidak mengambil risiko kesehatan mereka dan kehidupan janin. 24 Persepsi aktivitas kehamilan dan fisik telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dimana sebagian besar wanita bersedia tetap aktif selama kehamilan. Namun beberapa hal harus diperhatikan, menimbang kondisi dan kemampuan ibu hamil dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk menghindari bahaya baik bagi ibu atau janin yang dikandungnya (Domingues, 2007). H. Modifikasi Aktivitas Ibu Hamil Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Megan Connely dkk di Australia menyarankan adanya pembatasan dalam aktivitas selama kehamilan. Penelitian tersebut membuktikan adanya hambatan dalam ibu memodifikasi keaktifannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hambatan yang muncul lebih kearah intrapersonal ibu hamil yang sangat penting untuk memperkirakan waktu dalam melakukan aktivitas. Hambatan intrapersonal yang dimaksud meliputi kurangnya waktu dalam mengatur kegiatan, kelelahan atau energi yang lebih rendah selama kehamilan, kurangnya pengetahuan tentang aktivitas selama kehamilan, dan kenyamanan ibu dalam menikmati masa kehamilannya. Untuk itu, modifikasi dapat dilakukan melalui hubungan yang baik dengan keluarga dan kesadaran ibu hamil dalam membagi energinya saat beraktivitas. Penelitian lain oleh Takito dkk (2009) di Brazil menunjukkan adanya peningkatan angka kelahiran bayi berat lahir rendah pada kelompok ibu hamil yang memiliki aktivitas fisik yang tinggi selama kehamilan dan juga pada ibu hamil yang kurang aktif. Aktivitas yang tinggi yang dilakukan oleh ibu disini disebutkan seperti naik turun tangga 25 lebih dari sepuluh kali dalam sehari, kegiatan ibu rumah tangga seperti membawa air dari sumur ke tempat rumah. Sedangkan definisi kurang aktif disini meliputi kegiatan ibu hamil yang menonton televisi lebih dari 42 jam per minggu. Untuk itu, modifikasi kegiatan selama kehamilan pada prinsipnya adalah ibu hamil mampu beraktivitas tanpa kelelahan yang berat juga menghindari kegiatan yang kurang aktif selama masa kehamilan. Berikut beberapa aktivitas sehari-hari yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil: 1. Bekerja Aktivitas fisik sedang atau reguler selama kehamilan telah dikaitkan dengan meningkatnya angka berat lahir bayi, kondisi kesehatan janin yang baik selama kehamilan dan pada saat melahirkan, termasuk juga dengan beberapa ketidaknyamanan selama kehamilan. Manfaat yang dirasakan ibu hamil dengan aktivitas fisik yang sedang atau cukup meliputi; berkurangnya nyeri saat melahirkan, fase aktif yang lebih cepat, hospitalisasi yang sebentar, dan mengurangi resiko untuk melakukan persalinan caesar (Baum, 2012). 2. Mengangkat Beban Berat dan Olahraga Latihan fisik merupakan hal yang penting dalam menentukan kesehatan ibu dan bayi. Berjalan merupakan kegiatan yang baik dan mudah dilakukan selama kehamilan dan akan membantu dalam memperkuat otot-otot abdomen dan pelvis yang akan sangat berguna saat melahirkan. Satu hal yang menjadi perhatian ibu hamil adalah 26 agar ia menghentikan aktifitas beratnya baik kegiatan berat seperti mengangkat berat dan olahraga ketika ibu hamil merasa kelelahan. Hal lain yang harus dihindari adalah melakukan peregangan otot saat meraih sesuatu, misalnya menggapai sesuatu yang tinggi. Ibu hamil akan rawan mengalami gangguan keseimbangan sehingga hal ini harus dihindari (Savitri, 2006). I. Comfort Theory Manusia memiliki daya tanggap yang holistik terhadap rangsangan atau stimuli yang kompleks. Nyaman (comfort) dalam comfort theory didefinisikan sebagai sebuah pengalaman langsung dan adekuat dalam memenuhi kebutuhan dirinya dengan mudah atau dengan bantuan serta bertemunya transendensi dari empat konteks, yaitu; konteks fisik, psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan. Seorang individu dapat dikatakan nyaman apabila ia mempersepsikan kenyamanannya dalam enam indera, yaitu; peraba, penciuman, pendengaran, penglihatan, pengecap, dan propriosepsi. Kenyamanan adalah hal yang lebih bersifat subyektif dan individualistik bila dibandingkan dengan tidak adanya rasa sakit atau nyeri (Kolcaba, 2003). Struktur taksonomi sangat berguna untuk mendeskripsikan hubungan antara kenyamanan dan nyeri fokal. Nyeri fokal terletak pada sel fisik tubuh yang sakit, dan apabila sel tersebut tidak disembuhkan dapat menjadi penyebab utama kenyamanan holistik terganggu. Pernyataan ini menggambarkan bagaimana hubungan antara nyeri dan kenyamanan. Kenyamanan jelas merupakan „payung‟ yang membawahi nyeri. 27 Sedangkan manajemen nyeri merupakan bagian yang spesifik, terfokus pada nyeri. Ketidaknyamanan dapat timbul karena adanya sel yang sakit, seperti sel yang menyebabkan mual, muntah, konstipasi, rasa haus dan lapar. Hal inilah yang membuat nyeri menjadi bagian dari aspek gangguan kenyamanan yang harus ditangani (Kolcaba, 2003). Terdapat empat konteks kenyamanan, yaitu kenyamanan fisik, psiko-spiritual, lingkungan, dan sosiokultural. Nyeri merupakan salah satu aspek fisik yang mampu mempengaruhi kondisi kenyamanan. Adapun intervensi yang diperlukan adalah untuk meningkatkan kenyamanan seseorang dalam beraktivitas memenuhi kebutuhannya (Fitzpatrick, 2010). J. Penelitian Terkait Berikut ini adalah beberapa penelitian terkait nyeri pinggang dengan kemampuan aktivitas ibu hamil: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Norsyam dkk (2015) di Malaysia menunjukkan bahwa nyeri pinggang selama kehamilan mempengaruhi tingkat kemampuan ibu hamil. Responden sebanyak 126 ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 21 minggu. Hasil dari penelitian tersebut menggambaran sebanyak 36.5 % ibu hamil mengalami ketidakmampuan minimal, sebanyak 46.5 % ibu hamil memiliki ketidakmampuan moderat/sedang, dan sebanyak 17.5 % ibu hamil menderita ketidakmampuan berat. 2. Penelitian yang dilakukan oleh K Chapentier dkk (2012) yang membandingkan ibu hamil di daerah Benin dengan ibu hamil di perkotaan Kanada (perbandingan sampel 30 : 50). Kedua kelompok 28 memiliki latar belakang yang berbeda, dimana ibu hamil di daerah Benin lebih lama jam kerjanya dan tinggi angka paritasnya, sedangkan hal sebaliknya terjadi pada ibu hamil di perkotaan Kanada. Ibu hamil di daerah Benin memiliki persentase nyeri pinggang kehamilan yang lebih tinggi (83%) dibandingkan ibu hamil di perkontaan Kanada (58%), dengan persentase ibu hamil yang mengalami ketidakmampuan berat sebanyak 33% (10 orang ) pada ibu hamil di daerah Benin dan sebanyak 14% (7 orang) pada ibu hamil di perkotaan Kanada. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Atmantika (2014) di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan sampel sebanyak 51 pasien di bagian neurologi yang menderita nyeri pinggang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara intensitas nyeri dengan fungsional aktivitas fisik sehati-hari (p = 0,00). 29 K. Kerangka Teori Ibu Hamil Perubahan Anatomis dan Fisiologis meliputi: 1. Sistem Kardiovaskuler 2. Sistem Endokrin 3. Sistem Pencernaan 4. Sistem Perkemihan 5. Sistem Reproduksi 6. Sistem Muskuloskeletal 7. Sistem Integumen Bekerja dan/atau beraktivitas sehari-hari Tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil Peningkatan hormon prosegteron dan relaxin Pengenduran jaringan ikat dan otot, symphisis pubis dan articulasio cocsigeal melunak dan bergeser Pertambahan ukuran uterus (perubahan titik tumpu gravitasi) Nyeri Pinggang Merupakan aspek fisik Faktor yang mempengaruhi nyeri: 1. 2. 3. 4. 5. Usia Jenis kelamin Kebudayaan Keletihan Pengalaman nyeri pinggang sebelumnya 6. Dukungan keluarga dan sosial 7. Kurang aktivitas Comfort Theory Aspek fisik, psiko-spiritual, sosiokultural, lingkungan Gambar 2.1 Kerangka Teori (Aprillia, 2010); (Megasari, 2014); (Bobak, 2005); (Potter dan Perry , 2012); (Morison, 2004); (Sitzman, 2011). BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep atau conceptual framework adalah model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang diteliti. Tujuan dari kerangka konsep sendiri adalah untuk mensintesa dan membimbing atau mengarahkan penelitian, serta panduan untuk analisis dan intervensi (Shi dalam Swarjana, 2015). Dalam penelitian ini, variabel bebas (independen) yang ingin diketahui yakni nyeri pinggang, sedangkan variabel terikatnya (dependen) yang akan diteliti yaitu tingkat kemampuan aktivitas. Variabel Independen Variabel Dependen Nyeri Pinggang Kehamilan Tingkat Kemampuan Aktivitas Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 30 31 B. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Independen: Nyeri pinggang Dependen: Tingkat kemampuan aktivitas Definisi Operasional Suatu pengalaman sensorik dengan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif pada daerah pinggang karena perubahan fisik selama kehamilan, keluhan dapat berupa pernyataan seperti pegal, linu, ngilu, keju, kemeng, cangkeul, dan seterusnya yang dapat dianggap sebagai modalitas nyeri. Cara Ukur Kuesioner Tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan aktivitas sehari-harinya. Kuesioner Alat Ukur Kuesioner Numeric Rating Scale Hasil Ukur Kaegori: 1. Nyeri ringan = <4 2. Nyeri berat = ≥ 4 Skala Ordinal Kategori: 1. Ketidakmampuan ringan = <21 2. Ketidakmampuan berat = >21 Ordinal (http://www.reh abmeasures.org/ diakses pada 09 Januari 2016) Kuesioner Oswestry Disability Index (http://www.reh abmeasures.org/ diakses pada 03 Januari 2016) 32 C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konsep yang telah dibuat, maka hipotesis penelitian yang muncul adalah: 1. Ha: Ada hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. 2. H0: Tidak ada hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitiannya adalah cross sectional. Cross sectional study design adalah penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu (at one point in time), fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data (Gordis dalam Swarjana, 2012). Dalam penelitian ini, fenomena yang diteliti berupa variabel independen yaitu nyeri pinggang dan variabel dependen yaitu tingkat kemampuan aktivitas. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April tahun 2016 di Puskesmas Ciputat tepatnya pada ibu hamil trimester II dan III di wilayah kerja Puskesmas Ciputat. Alasan peneliti mengambil Puskesmas Ciputat sebagai lokasi penelitian adalah karena tempatnya yang terjangkau, birokrasi yang mudah, angka kunjungan Antenatal Care nya cukup tinggi, dan di Puskesmas tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai wilayah kualitas dan karakteristik tertentu yang 33 34 ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester dua dan tiga yang mengalami nyeri pinggang selama kehamilan di wilayah Puskesmas Ciputat. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling atau disebut juga dengan judgement sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008). 3. Jumlah Sampel Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diambil dari populasi sesuai dengan rumus beda proporsi: 𝑧1−𝛼/2 2𝑃(1 − 𝑃) + 𝑧1−𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2(1 − 𝑃2) n= (𝑃1 − 𝑃2)2 2 Keterangan: P1 = Proporsi ibu hamil yang mengalalami nyeri punggung bawah penelitian Ratih Indah Kartikasari (2012) = 0,303 P2 = Proporsi ibu hamil yang tidak mengalalami nyeri punggung bawah penelitian Ratih Indah Kartikasari (2012) = 0,697 P = 𝑃1+𝑃2 2 = 0,303+0,697 2 = 0,5 35 𝑧1−𝛼/2 = Derajat kemaknaan 95% 𝑧1−𝛽 = Kekuatan uji Maka besar sampel yang dihasilkan adalah: 𝑧1−𝛼/2 2𝑃(1 − 𝑃) + 𝑧1−𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2(1 − 𝑃2) n= (𝑃1 − 𝑃2)2 2 1,96 2.0,5(0,5) + 0,84 0,303 0,697 + 0,697(0,303) n= (−0,394)2 n= 1,96 0,5 + 0,84 0,211 + 0,211 2 0,155 1,96 (0,707) + 0,84 0,422 n= 0,155 1,385 + 0,84(0,649) n= 0,155 1,385 + 0,545 n= 0,155 n= 2 2 2 2 3,724 1,93 2 = = 24,025 0,155 0,155 n = 24 x 2 = 48 Setelah dilakukan penghitungan, sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 48 orang ibu hamil. Kemudian, untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai antisipasi maka peneliti menambahkan 10 % dari jumlah sampel dalam penelitian ini. Maka 48 x 10 % = 4,8 dibulatkan menjadi 5, sehingga besar sampel yang dibutuhkan sebanyak: 48 + 5 = 53 responden. Pada saat pengumpulan data, terdapat 3 kuesioner yang setelah diperiksa datanya tidak rasional, maka data tersebut di drop out. Sehingga diperoleh subjek penelitian keseluruhan berjumlah 50 responden. 36 4. Kriteria Sampel Dalam pemilihan sampel, peneliti membuat kriteria sampel yang diambil sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi i. Ibu hamil trimester dua atau tiga yang mengalami nyeri pinggang di Puskesmas Ciputat. ii. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan mempunyai waktu untuk mengisi kuesioner. b. Kriteria Ekslusi Ibu hamil trimester dua dan tiga yang sedang atau pernah memiliki penyakit pinggang seperti Hernia Nukleus Pulposus (HNP), dan cedera tulang belakang. D. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan dua macam kuesioner, yaitu kuesioner Numeric Pain Rating Scale (NPRS), dan kuesioner Oswestry Disability Index (ODI). 1. Kuesioner Karakteristik Ibu Hamil Kuesioner karakterikristik terdiri dari; usia responden, riwayat obstetri, tingkat pendidikan, status bekerja, dan sistem pendukung. 2. Kuesioner Numeric Pain Rating Scale Numeric Pain Rating Scale (NPRS) adalah 11 skala nyeri yang dimulai dari skala 0 dimana individu tidak ada rasa sakit atau nyeri, sampai dengan skala 10 dimana individu merasakan sakit yang paling berat yang dibayangkan. NPRS memiliki sensitivitas yang 37 baik dalam menghasilkan data yang dapat dianalisis (Williamson & Hoggar, 2005). NPRS digunakan untuk mengkaji nyeri yang dialami individu selama 24 jam terakhir. Dalam penelitian ini, responden diberikan penjelasan agar memilih salah satu dari skala NPRS yang sesuai dengan rasa sakit yang mereka rasakan. Pengelompokan nyeri dibagi menjadi 2 kategori yaitu nyeri ringan dan nyeri berat. Sedangkan penentuan cut of point ditentukan berdasarkan hasil uji normalitas data. Setelah dilakukan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, variaber skala nyeri berdistribusi tidak normal (sig=0,025), sehingga penentuan cut of point berdasarkan pada nilai median atau nilai tengah. Responden dengan skor kurang dari 4 dikategorikan dalam nyeri ringan, sedangkan responden yang memiliki skor nyeri lebih dari atau sama dengan 4 dikategorikan dalam nyeri berat. 3. Kuesioner Oswestry Disability Index Kuesioner Oswestry Disability Index (ODI) merupakan instrumen yang penting yang digunakan oleh banyak peneliti dalam mengevaluai fungsi tulang belakang. Perkembangan kuesioner ODI ini diprakarsai oleh John O‟Brien pada tahun 1976. Kuesioner ini diujicobakan dengan responden sebanyak 19.801 pada versi terakhir. Sejak saat itulah ODI telah banyak digunakan sebagai alat ukur untuk pasien dengan gangguan tulang belakang (National Council for Osteopathic Research). Peneliti menggunakan kuesioner dalam versi bahasa inggris untuk diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia, 38 lalu memodifikasinya dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh responden. Kuesioner ODI telah banyak dipakai untuk mengukur kemampuan sesorang dalam melakukan aktivitas, seperti penelitian yang dilakukan oleh Patricia (2015) di Brazil mengenai kualitas tidur ibu hamil dengan nyeri tulang belakang, penelitian K Chanterpentier (2012) di Kanada tentang nyeri pinggang pada ibu hamil dengan kondisi kehidupan kebudayaan daerahnya, dan penelitian-penelitian terkait yang lain. Kuesioner ODI terdiri dari 10 topik aktivitas yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan nyeri pinggang, konten topik tersebut adalah; intensitas nyeri pinggang, kemampuan untuk merawat diri sendiri, kegiatan mengangkat benda atau barang, aktivitas berjalan, aktivitas duduk, aktivitas berdiri, tidur, aktivitas seksual, aktivitas sosial, dan kemampuan dalam melakukan perjalanan. Pemberian skor dalam penelitian sesuai dengan ketentuan dalam standar kuesioner ODI tersebut. Nilai minimal 0 dan nilai maksimaluntuk tiap bagian adalah 5 dengan skor total minimal adalah 0 dan skor maksimal adalah 50. Setelah dilakukan scoring, selanjutnya setiap nilai dari masing-masing bagian dijumlahkan lalu dijadikan dalam bentuk nilai persentasi. Nilai persentasi minimal adalah 0% dan nilai persentasi maksimal 100%. Pengkategorian tingkat kemampuan aktivitas adalah berdasarkan hasil uji normalitas 39 data. Karena setelah dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov tidak berdistribusi normal (sig=0,004), maka penentuan cut of point pemberian kategori adalah berdasarkan nilai median yaitu 21. Sehingga responden dengan skor terakhir kurang dari 21 dikategorikan memiliki ketidakmampuan minimal, sedangkan responden dengan skor terakhir lebih 21 dikategorikan dalam ketidakmampuan berat. E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Instrumen dalam sebuah penelitian harus memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel. Kuesioner NPRS telah digunakan pada banyak penelitian, NPRS memiliki kevalidan dari uji validitas dan reliabilitas penelitian Ferreira (2011) yang menunjukkan konsistensi penilaian nyeri (0,94-0,96). Selain itu, NPRS terbukti mempunyai hubungan kekuatan yang baik pada penelitian Ahlers (dalam Marianne, 2011) (r=0,84) sehingga pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi. Kuesioner ODI yang pada dasarnya sudah baku dan dianggap valid dan reliabel pada penelitian ini akan dilakukan validasi dengan menerjemahkan kuesioner yang masih dalam bentuk bahasa inggris melalui lembaga Pusat Bahasa. Selanjutnya akan dilakukan uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment dimana suatu instrumen dikatakan valid apabila tiap butir nya memiliki nilai positif dan nilai r hitung > r tabel (0,349) (Hidayat, 2007).Setelah alat ukur dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu 40 nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Husein, 2003). Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat konsistensinya dengan diukur korelasi. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan kriteria uji jika Alpha Cronbach> 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel (Hamdi, 2014). Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Pisangan pada bulan Maret 2016. Tempat ini dipilih peneliti sebagai antisipasi untuk menghindari agar responden dalam uji validitas tidak lagi menjadi responden saat pengambilan data. Responden dalam uji validitas dan reliabilitas berjumlah 31 ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang selama kehamilan dengan usia kandungan antara trimester dua dan trimester tiga. Tabel 4.1 Nilai r Kuesioner ODI Item Pernyataan Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Nilai r hitung Nilai r hitung 0,239 0,600 0,732 0,598 0,523 0,573 0,668 0,521 0,735 0,737 Tingkat Kepercayaan 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 pada tabel 4.1 Nilai r tabel (n=31) 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 Keterangan Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid didapat dari nilai Pearson Correlation dalam analisis SPSS. Sedangkan nilai r tabel diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (signifikansi 5%, n = jumlah sampel), 41 sehingga diperoleh nilai r tabel adalah 0,349.Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, kuesioner ODI yang terdiri dari 10 butir pernyataan memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,349) seperti pada tabel 4.1. Namun pada tabel di atas, terdapat 1 item pernyataan yang tidak valid dengan nilai r = 0,239, atau kurang dari r tabel (0,349), sehingga peneliti melakukan modifikasi redaksi agar pernyataan menjadi lebih mudah dipahami. Modifikasi kuesioner dapat dilihat pada lampiran.Hasil uji reliabilitas kuesioner ODI menunjukkan nilai Alpha Cronbach= 0,801 yang menunjukkan bahwa kuesioner tersebut memiliki tingkat konsistensi yang baik. F. Metode Pengumpulan Data 1. Persiapan Penelitian Sebelum melalui serangkaian proses pengambilan data, peneliti melakukan persiapan berupa perizinan dari bidang akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk melakukan penelitian di Puskesmas Ciputat. Selanjutnya, peneliti melakukan kunjungan terhadap Puskesmas Ciputat untuk menjelaskan penelitian yang akan dilaksanakan dengan membawa surat pengantar dari bidang akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Selain persiapan birokrasi, peneliti juga mempersiapkan instrumen penelitian dan persiapan asisten peneliti dalam melakukan pengambilan data. Persiapan berupa penyamaan persepsi antara peneliti dengan asisten peneliti dengan cara peneliti memaparkan 42 mengenai penelitian yang dilakukan, instrumen yang digunakan, serta prosedur pengambilan data. 2. Pengambilan Data Penelitian Pengambilan data dilakukan di Poli Kebidanan Puskesmas Ciputat dan melalui program Posyandu yang diselenggarakan setiap harinya di Wilayah Puskesmas Ciputat selama bulan April. Pada proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunanan metode pengisian kuesioner dengan cara self-administered method, yaitu responden diberikan waktu untuk mengisi kuesionernya sendiri. Peneliti hanya menunggu dan memberikan penjelasan jika responden bertanya atau jika ada hal-hal yang kurang jelas di dalam kuesioner. Namun, sebagian responden meminta agar pertanyaan dan pernyataan dibacakan oleh peneliti dan/atau asisten peneliti. Sehingga, tidak semua data yang didapatkan diisi langsung oleh tangan responden. Setelah kuesioner selesai diisi atau dibacakan dan dilengkapi oleh responden, peneliti dan/atau asisten penelitiakan memeriksa kembali kuesioner untuk memastikan data sudah lengkap dan tidak ada data yang terlewatkan. Jika ditemukan data yang kurang lengkap, maka saat itu juga dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi. G. Pengolahan Data 1. Editing Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran dan data yang diperoleh atau dikumpulkan. Kegiatan dalam editing ini meliputi pengecekan dari sisi kelengkapan, relevansi, dan konsistensi 43 jawaban. Kelengkapan data diperiksa dengan cara memastikan bahwa jumlah kuesioner yang terkumpul sudah memenuhi jumlah sampel minimal yang telah ditentukan. Relevansi dan konsistensi jawaban diperiksa dengan cara melihat apakah ada data yang tidak sesuai dan bertentangan dengan ketentuan yang telah dijelaskan. 2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap beberapa data yang masih berupa kategori. Selanjutnya, data yang sudah diberi kode dimasukkan ke dalam program komputer (Lusiana, 2015). 3. Entri Data Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau data base komputer. Data dari masingmasing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer (Lusiana, 2015). 4. Pembersihan Data (cleaning) Setelah semua data dari setiap sumber atau responden selesai dimasukkan, peneliti melakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (data cleaning) (Lusiana, 2015).Koreksi dilakukan pada responden dengan kode 10, 15, 27, 30, dan 38 karena terjadi kesalahan dalam scoringatau 44 pemberian skor. Setelah data dikoreksi, dilakukan pengecekan ulang untuk bisa dilakukan tahap selanjutnya yaitu analisis data. H. Teknik Analisis Data 1. Analisa Univariat Analisa univariat digunakan untuk melihat distribusi data berupa karakteristik responden, variabel independen dan dependen secara sederhana (Budiharto, 2008). Dalam penelitian ini variabel independen berupa nyeri pinggang kehamilan dan variabel dependen berupa tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel berbeda yaitu variabel independen berupa nyeri pinggang kehamilan dengan tingkat kemampuan aktivitas fisik ibu hamil. Sebelum dilakukan analisis menggunakan rumus uji korelasi, data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk melihat distribusi data. Uji normalitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov. Setelah dilakukan uji normalitas, data berdistribusi tidak normal. Sehingga dilakukan uji korelasi nonparametrik menggunakan Chi Square untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Perhitungan statistik yang dilakukan bermakna atau menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen jika didapatkan nilai P (P value) < 0,05, dan apabila P value > 0,05 berarti perhitungan tidak 45 bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. I. Etika Penelitian Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek yang digunakan adalah manusia, sehingga peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2008). Maka dalam penelitian ini menekankan masalah etika penelitian yang meliputi: 1. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia Responden memiliki hak untuk ikut atau tidak ikut menjadi responden. Selain itu, peneliti juga harus memberikan penjelasan secara rinci mengenai prosedur dan manfaat penelitian. Peneliti memberikan informed consent berpartisipasi sebagai dalam tanda penelitian. kesediaan Pada responden informed consent untuk juga dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu. 2. Prinsip Manfaat Meyakinkan responden bahwa informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan responden dalam bentuk apapun. 3. Kerahasiaan dan Tanpa Nama Responden dalam penelitian ini mempunyi hak untuk meminta data yang diberikan harus dirahasiakan. Untuk menjaga kerahasiaan dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada 46 lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi lembar tersebut diberi kode tertentu. BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Puskesmas Ciputat terletak ± 6 km di sebelah utara Kota Tangerang Selatan. Luas wilayah Kecamatan Ciputat ±13.311 Ha dengan sebagian besar wilayah berupa tanah kering atau daratan (93,64%), dan sisanya adalah tanah rawa atau danau. Puskesmas Ciputat terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 7 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. Puskesmas Ciputat merupakan salah satu dari 3 Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Ciputat yang letaknya berbatasan dengan; sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kampung Sawah, sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pamulang, sebelah barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Banda Baru, dan sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur. Wilayah kerja Puskesmas Ciputat terdiri dari 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Ciputat dan Kelurahan Cipayung. B. Hasil Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa yang dilakuan terhadap tiap-tiap variabel dari penelitian. Hasil analisa ini berupa distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, hasil analisa univariat mencakup data karakteristik responden, 47 48 gambaran derajat nyeri pinggang, dan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. 1. KarakteristikUsia Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Tabel 5.1 Distribusi Usia Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Usia Responden Frekuensi (n = 50) Persentase (%) < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun Total 1 43 6 50 2% 86% 12% 100 % Ratarata usia Min Max 29,2 tahun 18 tahun 42 tahun Berdasarkan data dari tabel 5.1 dapat dilihat rata-rata usia ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat adalah 29,2 tahun dengan usia responden termuda 18 tahun dan usia responden paling tua adalah 42 tahun. 2. Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Tingkat Pendidikan Frekuensi (n = 50) Persentase (%) Tinggi (PT) Sedang (SMP/SMA) Rendah (SD/tidak sekolah) Total 13 35 2 50 26% 70% 4% 100 % 49 Berdasarkan data pada tabel 5.2, tingkat pendidikan ibu hamil trimester dua dan tigayang masuk dalam kategori tinggi sebanyak 13 orang (26%), yaitu ibu hamil yang pendidikan terakhirnya sampai Perguruan Tinggi, ibu hamil dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak 35 orang (70%), responden yang masuk kategori ini adalah mereka yang pendidikan terakhirnya SMP dan SMA atau sederajat, sedangkat ibu hamil dengan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 2 orang (4%), responden yang masuk kategori ini adalah yang tingkat pendidikan terakhirnya SD. 3. Karakteristik Status Bekerja Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tabel 5.3 Distribusi Status Bekerja Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Status bekerja Bekerja Tidak Bekerja Total Frekuensi (n = 50) 9 41 50 Persentase (%) 18% 82% 100 % Data pada tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa dari 50 responden ibu hamil trimester II dan III, mayoritas ibu hamil saat ini tidak bekerja di luar rumah adalah sebanyak 41 orang (82%), sedangkan ibu hamil dengan status bekerja sebanyak 9 orang (18%). 4. Karakteristik Status Obstetrik Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tabel 5.4Distribusi Usia Kandungan Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Usia Kandungan Trimester II Trimester III Total Frekuensi (n = 50) 17 33 50 Skala Nyeri Nyeri ringan Nyeri Berat 9 8 11 22 20 30 50 Berdasarkan data pada tabel 5.4, jumlah ibu hamil trimester dua dan tigasebanyak 50 orang, dengan rincian sebanyak 17 ibu hamil yang usia kandungannya berada pada trimester dua dan sebanyak 33 ibu hamil yang usia kandungannya berada pada trimester tiga.Mayoritas ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat adalah ibu hamil trimester tiga yaitu sebanyak 22 orang. Sedangkan pada ibu hamil trimester dua mayoritas menyalami nyeri pinggang ringan yaitu sebanyak 9 orang. Tabel 5.5Distribusi Status Gravida Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Status Gravida Primigravida Multigravida Total Frekuensi (n = 50) 14 36 50 Skala Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Berat 6 8 22 14 20 30 Tabel 5.5 menunjukkan status kehamilan responden saat ini, dimana terdapat sebanyak 14 ibu hamil primigravida dan sebanyak 36 ibu hamil multigravida. Ibu hamil multigravida merupakan kategori mayoritas dengan sebagian besar mengalami nyeri pinggang berat yaitu sebanyak 22 orang. 51 5. Karakteristik Kategori Puskesmas Ciputat Sistem Pendukung Ibu Hamil di Tabel 5.6Distribusi Kategori Sistem Pendukung Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Kategori Sistem Pendukung Orang tua Suami Pembantu Tidak Ada Total Frekuensi (n = 50) Persentase 11 24 2 13 50 22% 48% 4% 26% 100% Tabel 5.6 menunjukkan gambaran sistem pendukung ibu hamil di Puskesmas Ciputat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Ibu hamil yang memiliki sistem pendukung secara umum sebanyak 37 responden, 11 responden ibu hamil mendapatkan dukungan dari orang tua (22%), 24 responden ibu hamil mendapatkan dukungan dari suami (48%), dan 2 responden ibu hamil mendapatkan dukungan dari pembantu (2%). Sedangkan 13 orang (26%) responden ibu hamil tidak memiliki sistem pendukung dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. 6. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tabel 5.7Distribusi Nyeri Pinggang Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Tingkatan Nyeri Frekuensi (n = 50) Persentase (%) Nyeri Ringan Nyeri Berat Total 20 30 50 40% 60% 100% 52 Pada tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 20 responden (40%) ibu hamil menyatakan mengalami nyeri ringan, sedangkan 30 responden (60%) ibu hamil menyatakan mengalami nyeri berat. Penggolongan nyeri berdasarkan nilai median yang didapatkan dari uji statistik karena data berdistribusi tidak normal. 7. Karakteristik Aktivitas di Rumah dan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tabel 5.8Distribusi Aktivitas di Rumah Responden Ibu HamilTrimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Kategori Frekuensi (n = 50) Persentase (%) Beraktivitas Beristirahat Total 24 26 50 48% 52% 100% Berdasarkan tabel 5.8 di atas, mayoritas responden selama berada di rumah lebih banyak beristirahat yaitu sebanyak 26 responden (52%), sedangkan sebanyak 24 responden (48%) lebih banyak beraktivitas selama di rumah. Tabel 5.9Distribusi Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Tingkat Kemampuan Aktivitas Ketidakmampuan Minimal Frekuensi (n = 50) Persentase (%) 25 50% Ketidakmampuan Berat 25 50% Total 50 100% Berdasarkan tabel 5.9di atas, sebanyak 25 responden (50%) mengalami ketidakmampuan minimal, sedangkan sebanyak 25 responden (50%) mengalami ketidakmampuan berat. Penggolongan 53 tingkat kemampuan aktivitas berdasarkan nilai median yang didapatkan dari hasil analisis statistik kuesioner ODI karena data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan instrumen penelitian, sebanyak 30 responden yang mengalami nyeri pinggang berat memiliki rata-rata skor ODI yang tinggi pada kategori aktivitas bepergian keluar rumah yaitu 2 (tabel dapat dilihat di lampiran). Sedangkan pada 20 responden yang mengalami nyeri pinggang ringan memiliki rata-rata skor ODI yang tinggi pada kategori aktivitas berdiri yaitu 1,55. C. Hasil Analisa Bivariat Hasil analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Tabel 5.10Hubungan Nyeri Pinggang Dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat Tahun 2016 Skala Nyeri Tingkat Kemampuan Aktivitas Total Nyeri Ringan Ketidakmampuan Minimal 14 (70,0%) Ketidakmampuan Berat 6 (30,0%) 20 (100%) Nyeri Berat 11 (36,7%) 19 (63,3%) 30 (100%) Total 25 (50%) 25 (50%) 50 (100%) P Value 0,043 Dari tabel 5.10 diperoleh data bahwa dari 50 responden ibu hamil, terdapat 20 responden yang mengalami nyeri pinggang ringan dengan 54 rincian sebanyak 14 ibu hamil memiliki ketidakmampuan minimal (70%), ibu hamil dengan nyeri pinggang ringan memiliki ketidakmampuan berat sebanyak 6 orang (30%). Sedangkan, Ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat sebanyak 30 orang dengan rincian ibu hamil yang memiliki ketidakmampuan minimal sebanyak 11 orang (36,7%), dan ibu hamil yang memiliki ketidakmampuan berat sebanyak 19 orang (63,3 %). Hasil analisa bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisa menunjukkan nilai P = 0,043 (sig <0,05), dimana Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. BAB VI PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori yang ada, dan keterbatasan penelitian yang memaparkan keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Ciputat dengan responden sebanyak 53 orang. Namun, sebanyak 3 orang didiskualifikasi dari penelitian dikarenakan data yang diperoleh tidak rasional. Sehingga diperoleh actual subject sebanyak 50 orang. A. Karakteristik Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat Usia yang ideal bagi seorang wanita untuk hamil adalah antara usia 20 tahun sampai dengan 35 tahun. Usia yang terlalu muda, yaitu kurang dari 20 tahun mungkin belum mengalami kesiapan baik dari segi fisik, mental, dan material. Sementara itu, wanita yang hamil dalam usia yang terlalu tua (>35 tahun) memiliki banyak resiko yang mungkin terjadi dan berbagai masalah selama kehamilan (Detiana, 2010). Ibu hamil yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas berada pada usia yang ideal untuk hamil yaitu usia 20-35tahun (86%), sedangkan tingkat pendidikan ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat mayoritas adalah berpendidikan Sekolah Menengah (70%). Karakteristik usia kandungan responden menunjukkan bahwa mayoritasusia kandunganibu hamil adalah trimester tiga (66%), sedangkan dari status kehamilannya hanya terdapat 14ibu hamil primigravida (28%). Dari segi 55 56 pekerjaan ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat, hanya terdapat 9 orang (18%) yang saat ini berstatus bekerja. Pada penelitian Denantika (2013)menunjukkan adanya hubungan (p=0,001) antara karakteristik usia ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia di RSUP Dr. Djamil Padang. Sehingga semakin tua usia ibu hamil, maka akan memperbesar resiko mengalami masalah kehamilan seperti preeklapmsia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia ibu hamil saat ini mayoritas adalah usia yang aman atau tidak beresiko untuk menjalani kehamilan. Sistem pendukung merupakan hal yang penting bagi individu dalam menjalani kehidupannya. Salah satu dari sistem pendukung adalah keluarga. Keluarga merupakan suatu kelompok individu yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Keluarga memiliki peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarganya dan bukan hanya satu individu yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang diinginkan (Ali, 2009).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik sistem pendukung responden ibu hamil trimester dua dan tiga adalah mayoritas responden memiliki sistem pendukung berupa anggota keluarga dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari mereka (74%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat tergolong baik dimana mayoritas dari responden memiliki keluarga yang siap memberikan dukungan selama menjalani kehamilan. 57 B. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Nyeri pinggang adalah kondisi umum dalam beberapa budaya kehamilan di beberapa tempat. Penelitian di Swedia menunjukkan prevalensi nyeri pinggang kehamilan sebanyak 29-72%, penelitian di Australia menunjukkan bahwa 35% ibu hamil mengalami nyeri pinggang selama kehamilan (Malmqvist, 2012).Nyeri pinggang ini umumnya muncul pada usia gestasi 20 – 28 minggu. Namun hal ini bisa terjadi lebih cepat atau lebih lambat. Ibu hamil dengan nyeri pinggang selama kehamilan memiliki faktor resiko yang lebih besar untuk mengalami nyeri pinggang pasca persalinan, dan hal ini merupakan salah satu alasan wanita meninggalkan pekerjaannya di Belanda (Katonis, 2011). Penelitian Saudah (2014) di Rumah Bersalin Hikmah Kabupaten Mojokerto menunjukkan bahwa dari total responden 30 ibu hamil trimester tiga, semuanya mengalami nyeri pinggang selam kehamilan. Faktor paritas dan usia ibu hamil mungkin berkontribusi dalam munculnya kejadian nyeri pinggang selama kehamilan. Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa seluruh ibu hamil trimester dua dan tiga memiliki skala nyeri pinggang yang mayoritas masuk dalam kategori berat (60%). Penelitian Ulfah (2014) di Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara menunjukkan bahwa dari total sampel 154 ibu hamil trimester tiga, sebanyak 109 ibu hamil (70,8%) tidak mengalami nyeri pinggang dan hanya 45 ibu hamil (29,2%) yang mengalami nyeri pinggang.Sejalan dengan penelitian tersebut, Dewi (2015) di Lebaksiu, Tegal melaporkan bahwa dari 24 reponden ibu hamil trimester tiga, hanya terdapat 11 ibu 58 hamil yang mengalami nyeri pinggang (45,8%), sedangkan 13 ibu hamil tidak mengalami nyeri pinggang (54,2%).Ibu hamil dengan mekanika tubuh yang baik, dalam hal ini menjaga tulang belakang tetap tegak atau tidak membungkuk saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci, memasak, menyapu, dan mengepel. Dari hasil penelitiandan tinjauan penelitian-penelitian yang ada dapat disimpulkan bahwa nyeri pinggang merupakan masalah yang biasa muncul selama kehamilan. Nyeri pinggang muncul akibat perpaduan dari peningkatan hormon relaxin dan progesteron serta perubahan anatomis dan fisiologis tubuh wanita selama kehamilan. Namun tidak semua ibu hamil mengalami nyeri pinggang. Hal ini disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri seperti usia, mekanika tubuh saat melakukan aktivitas, pengalaman nyeri sebelumnya, persepsi nyeri, budaya, dukungan sosial, dan keletihan. Beberapa studi mengenai etiologi nyeri pinggang selama kehamilan menunjukkan beberapa mekanisme. Salah satu mekanisme yang sering muncul adalah adanya faktor mekanik seiring bertambahnya berat badan selama kehamilan yang meningkatkan diameter sagital selama kehamilan dan perubahan titik gravitasi tubuh yang semakin anterior dapat meningkatkan stress pada tulang belakang. Selain faktor mekanik, respon dari diskus intervertebral pada saat terjadi kompresi tulang belakang setelah wanita hamil melakukan aktivitas, yang menyebabkan lamanya nyeri pinggang teratasi. Faktor biokimia yang menyebabkan peregangan otot-otot abdominal juga berkontribusi penting dalam mekanisme 59 munculnya nyeri pinggang. Pembesaran uterus menyebabkan otot-otot tulang belakang menjadi kelelahan. Nyeri pinggang umumnya mulai muncul pada usia kehamilan trimester dua (Katonis, 2011). C. Karakteristik Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Aktivitas fisik ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam melakukan mobilitas. Selama kehamilan, nyeri pinggang merupakan masalah umum yang muncul pada ibu hamil terutama pada usia kehamilan trimester dua dan tiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat yang diukur menggunakan kuesioner ODI memiliki persentasi yang sama. Setengah dari jumlah responden (50%) ibu hamil trimester dua dan tiga memiliki ketidakmampuan minimal dan sisanya (50%) memiliki ketidakmampuan berat. Penelitan Pavon (2015) di Spanyol menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden yang mengalami nyeri pinggang memiliki ketidakmampuan berat (58,5%).Pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa responden dengan karakteristik nyeri yang lebih tinggi cenderung memiliki skor ODI yang tinggi. Penelitian selanjutnya oleh Stieglitz (2015) di Amerika juga menyebutkan bahwa responden yang mengalami nyeri pinggang memiliki ketidakmampuan sedang denganrata-rata skor ODI 23,83. Sesuai dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa ibu hamil trimester dua dan tiga juga memiliki gangguan dalam hal 60 kemampuan beraktivitas baik berupa ketidakmampuan minimal maupun ketidakmampuan berat. Aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor resiko kematian ke empat di dunia dan merupakan ancaman dalam kesehatan masyarakat. Aktivitas fisik selama kehamilan aman dilakukan dan memberikan efek yang baik bagi kedua belah pihak, baik ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Bahkan mempertahankan kemampuan aktivitas selama kehamilan dapat memberikan hasil yang baik pada saat persalinan, seperti berkurangnya resiko pre-eklampsia, mengurangi resiko nyeri pinggang dan nyeri pelvis, mengurangi peningkatan berat badan berlebih selama kehamilan, dan meningkatkan status kesehatan. Memelihara aktivitas fisik merupakan anjuran bagi ibu hamil, namun banyak ibu hamil yang cenderung menurunkan aktivitas fisik mereka (Lindqvist, 2016). Aktivitas fisik di sini mencakup semua kegiatan yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya. Aktivitas hidup sehari-hari tersebut dapat diukur dari kemampuan seseorang untuk berfungsi secara mandiri. Tingkat kemampuan aktivitas akan mempengaruhi status kesehatan(Efendi, 2009). Pada saat kehamilan, status kesehatan tentunya dipengaruhi oleh kemandirian ibu hamil dalam menjalani aktivitasnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil dengan ketidakmampuan minimal sama dengan proporsi ibu hamil dengan ketidakmampuan berat yaitu masing-masing 50% atau sebanyak 25 orang. Analisa kegiatan respondendalam penelitian ini menunjukkan bahwa bepergianmerupakan aktivitas yang paling tinggi skornya diantara 61 ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat. Artinya selama kehamilan, mayoritas ibu hamil memiliki aktivitas yang tinggi pada kegiatan bepergian. Melakukan perjalanan selama kehamilan terutama di jalanan yang memiliki jalur tidak rata sangat tidak direkomendasikan, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Kasus resiko yang paling tinggi bagi wanita hamil adalah perdarahan. Selama kehamilan, wanita hamil hendaknya berkonsultasi kepada tenaga kesehatan apabila akan melakukan perjalanan jauh untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti perdarahan atau ketuban pecah dini (Awoyami, 2012). Menurut penelitian Stone (2007) kelompok ibu hamil yang beresiko selain kelompok trimester satu adalah mereka yang dekat dengan perkiraan partus. Pada periode ini, ibu hamil diharuskan untuk berhati-hati dalam melakukan perjalanan. Bagi ibu hamil dengan bayi kembar, perjalanan yang jauh tidak disarankan, juga pada ibu hamil dengan diabetes melitus. Sehingga pada penelitian ini, ibu hamil sebaiknya mengurangi aktivitas bepergian terlalu jauh untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. D. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen nyeri pinggang dengan variabel dependen tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Sebanyak 20 responden ibu hamil mengalami nyeri 62 pinggang ringan, 14 ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang ringan memiliki ketidakmampuan minimal (70%), dan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang ringan dengan ketidakmampuan berat sebanyak 6 orang (30%), sedangkan Ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat sebanyak 30 orang dengan rincian ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat dengan ketidakmampuan minimal sebanyak 11 orang (36,7%), dan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat dengan ketidakmampuan berat sebanyak 19 orang (63,3 %). Sedangkan usia kehamilan responden dalam penelitian ini diambil dari kelompok ibu hamil di usia kehamilan trimester dua dan tiga yang mengalami nyeri pinggang terutama saat dan setelah beraktivitas. Wanita hamil yang mengalami nyeri pinggang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Penelitian Cheng (2009) menunjukkan bahwa ibu hamil yang mampu mengontrol pekerjaannya dengan waktu istirahatnya memiliki status kesehatan lebih baik dan dapat lebih mengurangi nyeri pinggang yang dialaminya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Charpentier (2012) mengenai nyeri pinggang dengan kemampuan hidup sehari-hari ibu hamil di Kanada. Penelitian tersebut membandingkan dua kelompok dengan karakteristik yang berbeda. Ibu hamil dikelompok satu memiliki persentase nyeri pinggang berat yang lebih tinggi (83%) dengan tingkat ketidakmampuan berat yang juga tinggi (33%) dibandingkan dengan ibu hamil yang dikelompok dua yang memiliki persentase nyeri pinggang 63 berat lebih rendah (58%) dan tingkat ketidakmampuan berat yang lebih rendah dari kelompok satu (14%). Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Shonafi (2012) di Surakarta yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intensitas nyeri tulang belakang dengan tingkat kemampuan aktivitas pada pasien dengan nyeri tulang belakang di RSUD Dr. Moewardi (p = 0,000). Hal ini sesuai dengan pernyataan Setiohadi (2009) yang menyebutkan bahwa nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas, yaitu abnormalitas atau hilangnya fungsi anatomik, fisiologik, maupun psikologik, sedangkan disabilitas adalah akibat dari impairment yaitu berupa keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian Vanti (2016) di Italia yang melibatkan pasien rehabilitasi sejumlah 115 orang dengan nyeri pinggang nonspecific. Penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas menggunakan kuesioner ODI (p = 0,002). Penelitian Cheng (2009) mengenai hubungan antara nyeri pinggang selama kehamilan dengan faktor pekerjaan menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan pada ibu hamil dengan usia kandungan 20 minggu sampai 34 minggu. Penelitian Cheng juga menunjukkan tidak adanya korelasi antara nyeri pinggang yang dialami ibu hamil dengan usia ibu hamil dan paritas. Namun dalam penelitian tersebut terdapat faktorfaktor lain yang mungkin muncul, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT), aktivitas fisik, dan aktivitas sehari-hari. 64 Penelitian Hershkovich (2011) di Israel menunjukkan adanya faktor resiko peningkatan derajat nyeri pinggang pada responden dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang berlebih, sehingga peningkatan Indeks Massa Tubuh merupakan faktor yang dapat memperberat kondisi nyeri pinggang. Namun, penelitian Lailani (2013) menunjukkan bahwa peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) bukan merupakan faktor yang memperparah nyeri pinggang. Perbedaan ini dapat terjadi akibat perbedaan karakteristik responden dalam penelitian. Namun dalam penelitian ini tidak dilihat apakah ada keterkaitan antara nyeri pinggang dengan status Indeks Massa Tubuh (IMT). Dari tinjauan penelitian-penelitian yang dilakukan dan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas fisik ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Nyeri pinggang selama kehamilan merupakan masalah yang umum terjadi, namun sebaiknyaibu hamil selama menjalani kehamilan tetap aktif untuk mempertahankan aktivitas fisiknya untuk memelihara status kesehatan yang baik tanpa mengabaikan nyeri pinggang yang dialaminya. Disisi lain, nyeri pinggang selama kehamilan penting ditangani untuk mengoptimalkan kemampuan aktivitas ibu hamil dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian Ratih (2012) tentang senam hamil melaporkan bahwa sebagian ibu hamil yang tidak rutin melakukan senam hamil mengalami nyeri pinggang (75%), dan ibu hamil yang mengikuti senam hamil secara rutin tidak mengalami nyeri pinggang (100%). 65 Penelitian Manurung (2013) menunjukkan bahwa terapi kompres air hangat dapat menurunkan nyeri pinggang sebanyak 2,07 kali pada saat persalinan. Hal ini dapat di aplikasikan pada nyeri pinggang selama kehamilan untuk mengurangi nyeri pinggang ibu hamil, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan ibu hamil. Penelitian Bishop (2015) menunjukkan beberapa cara ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang di Inggris. Diantara cara yang efektif dipakai dalam mengurangi nyeri pinggang selama kehamilan adalah akupuntur, pijat, teknik relaksasi, terapi kompres hangat, latihan fisik seperti senam dan yoga, dan penggunaan sabuk penopang. E. Keterbatasan Penelitian 1. Wilayah kerja Puskesmas Ciputat sangat luas, sedangkan tidak semua ibu hamil mengalami nyeri pinggang selama kehamilan. Sehingga dalam pengambilan data, peneliti membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus mendatangi kader-kader Puskesmas yang terpisahpisah diberbagai wilayah Puskesmas. 2. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan alat ukur berupa skala. Nyeri merupakan hal yang sangat subjektif untuk diukur, instrumen dalam penelitian ini berupa NPRS yang penilaiannya sesuai pilihan responden. Sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan terjadinya bias informasi yang didapat dari responden. 3. Selama dilakukannya pengumpulan data, terdapat beberapa kendala yang dialami peneliti diantaranya yaitu responden yang kurang bersahabat atau kurang terbuka, sehingga ada kemungkinan jawaban 66 yang diberikan cenderung bersifat formalitas atau seadanya saja. Hal ini dapat menyebabkan bias informasi. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Gambaran karakteristik ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat berusia ideal untuk menjalani kehamilan (86%), memiliki tingkat pendidikan sedang (70%), memiliki sistem pendukung yang baik (74%), mayoritas ibutidak bekerja(82%),dangambaran paritas mayoritas adalah ibu multigravida (72%). 2. Gambaran karakteristik nyeri pinggang ibu hamil trimester dua dan tiga. Sebagian besar responden ibu hamil mengalami nyeri pinggang berat (60%), dan sisanya mengalami nyeri pinggang ringan (40%). 3. Gambaran karakteristik tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Responden ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang yang memiliki ketidakmampuan ringan sama dengan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang dengan ketidakmampuan berat yaitu masing-masing 50%. 4. Hasil penelitianmenunjukkan adanya hubungan antara nyeri pinggang yang dialami ibu hamil trimester dua dan tiga dengan tingkat kemampuan aktivitas (P value = 0,043).Arah hubungan bersifat positif yang artinya semakin tinggi derajat nyeri yang dirasakan maka 67 68 semakin tidak mampu beraktivitas atau semakin berkurang kemampuan aktivitasnya. B. Saran 1. Puskesmas Ciputat a) Meningkatkan promosi kesehatan terkait dengan aktivitas fisik selama kehamilan. Aktivitas fisik penting untuk dipertahankan selama kehamilan untuk mengurangi resiko pre-eklampsia, mengurangi resiko nyeri pinggang dan nyeri pelvis, mengurangi peningkatan berat badan berlebih selama kehamilan, dan meningkatkan status kesehatan. b) Meningkatkan fasilitas pelayanan bagi ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang melalui pendidikan kesehatan tentang manajemen nyeri pinggang selama kehamilan melalui program kelas ibu hamil atau melalui program Posyandu sehingga ibu hamil sadar akan pentingnya memelihara status kesehatan terutama selama kehamilan. c) Memberikan informasi terhadap ibu hamil tentang pentingnya menangani nyeri pinggang selama kehamilan, agar ibu hamil dapat secara optimal dalam beraktivitas selama kehamilan dan mengurangi resiko munculnya nyeri pinggang pasca persalinan. 2. Ibu Hamil a) Ibu hamil dianjurkan agar tetap aktif beraktivitas selama kehamilan. Namun sebaiknya ibu hamil juga berupaya untuk mengatur aktivitas sehari-hari dengan menyesuaikan kecukupan 69 energi yang dimilikinya sehingga tidak melakukan aktivitas berlebihan. b) Melakukan manajemen nyeri pinggang terutama pada ibu hamil di usia trimester tiga untuk mengurangi nyeri pinggang yang dialami dengan menggunakan tehnik sederhana seperti kompres hangat pada daerah yang mengalami nyeri untuk mencegah nyeri semakin parah. c) Ibu hamil dengan nyeri pinggang diharapkan agar mengurangi aktivitas-aktivitas yang berlebihan pada kegiatan bepergian terutama dalam perjalanan yang jauh dan pada kegiatan berdiri terlalu lama untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi selama kehamilan. 3. Peneliti Selanjutnya a) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian sejenis yang menghubungkan variabel-variabel lain sepertiIndeks Massa Tubuh (IMT) dengan sampel yang lebih besar, atau penelitianmengenaimanajemen nyeri pinggang yang efektifselama kehamilan untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil. b) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan intervensi terkait dengan penanganan nyeri pinggang yang muncul selama kehamilan. Mengingat nyeri pinggang merupakan masalah kehamilan yang perlu diperhatikan guna meningkatkan status kesehatan ibu hamil hingga persalinan. DAFTAR PUSTAKA Ali, Z. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC, 2009. Atmantika, Nuansa Bunga dkk. Hubungan Antara Intensitas Nyeri Dengan Keterbatasan Fungsional Aktivitas Sehari-hari pada Penderita Low Back pain di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Awoyemi, Joseph A dan David A Salako. Pregnancy: Good Health for Mother, Baby, and Dad. ISBN: Ebook978-1-4716-3387-4, 2012. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS, 2013. Baum, Andrew. Handbook of Health Psychology. New York: Taylor & Francis Group, 2012 Bull, Elanor dan Graham Archard. Simple Guide Back Pain. Jakarta: Erlangga, 2007. Charpentier, K et al. Elsevier Masson: Back Pain During Pregnancy and Living Conditions – A Comparison Between Beninese and Canadian Women. Annals of Physical and Rehabilitation Medicine 55 (2012) 148-159, 2012. Community Practicioner. Pregnancy Part Seven: Minor Discomforts and Medical Complications. ProQuest Nursing &Allied Health Source. 2003. Denantika, Oktaria dkk. Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu Terhadap Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Tahun 2012-2013. Artikel Penelitian FK UNAND, 2013. Detiana, Prilia. Hamil Aman dan Nyaman di atas Usia 30 tahun. Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo, 2010. Dewi, Hany Kharisma. Hubungan Mekanika Tubuh (Body Mekanik) dengan Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas kambangan Kecamatan Lebaksiu kabupaten Tegal. STIKES Ngudi Waluyo, 2015. Domingues, Marlos Rodrigues dan Aluisio J D Baros. Leisure-time Physical Activity During Pregnancy in the 2004 Pelotas Birth Cohort Study. Rev Saude Publica, 2007. Efendi, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009. Emilia, Ova dan Harry Freitag. Tetap Bugar dan Energik Selama Hamil. Jakarta: AgroMedia, 2010. Greenwood, Connie J dan Colleen Stainton. Back Pain/Discomfort in Pregnancy: Invisible and Forgotten. Journal of Perinatal Education Vol. 10, No. 1, 2001. Hamdi, Asep Saepul. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan Edisi I. Yogyakarta: Deepublish, 2014. Hanafiah, M Yusuf & Amri Amir. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2008. Hidayat, Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika, 2008. Hjermstad, Marianne, Augusto Caraceni, Robin dkk. Studies Comparing Numerical Rating Scales, Verbal Rating Scales, and Visual Analogue Scales for Assessment of Pain Intensity in Adults: A Systematic Literature Review. Journal of Pain and Symptom Management, 2011. Katonis, P, Kampouroglou A, Aggelopoulos A et al. Pregnancy Related Low Back Pain. Hippokratia 205-210, 2011. Klein, HH et al. Europe PubMed Central: Cardiovascular Changes During Pregnancy. Urban & Vogel München ISSN 0340-9937, 2003. Kolcaba, Katharine. Comfort Theory and Practice: A Vision for Holistic Health Care and Research. New York: Springer Publishing Company, 2001. Kovacs, Francisco M dkk. Prevalence and Factors Associated With Low Back Pain adn Pelvic Girdle Pain During Pregnancy. Health Services Research: SPINE Volume 37, 2012. Lusiana, Novita. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish, 2015. Manuaba, Ida Bagus Gde. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC, 2007. Manurung, Suryani dkk. Pengaruh Tehnik Pemberian Kompres Hangan Terhadap Perubahan Skala Nyeri Persalinan pada Klien Primigravida. Jakarta: Jurnal Health Quality, 2013. Megasari, Miratu et al. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta: Deepublish, 2014. Mens, Jan M.A et al. Elsevier Masson: Severity of Signs and Symptoms in Lumbopelvic Pain During Pregnancy. Manual Therapy 17 (2012) 175-179, 2012. Morison, Moya J. Manajemen Luka. Jakarta: EGC, 2004. Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika, 2008. National Council for Osteopathic Research. Available http://www.ncor.org.uk/ diakses pada 12 Januari 2016. from Norsyam, Wan Mohd dkk. Relationship Between Physical activity Level and Low Back Pain Disability Among Pregnant women: An Online Survey. Springer Science and Business Media Singapore, 2016. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Pavon, A. Gavira dkk. Cross-sectional Study of Adult Women with Low Back Pain: Demographic and Clinical Profile and Factors Associated with Disability. Elsevier: Fisoterapia, 2015. Rehab Measure: Numeric Pain Rating Scale. Available from http://www.rehabmeasures.org/ diakses pada 12 Januari 2016. Rehab Measure: Oswestry Disability Index. Available from http://www.rehabmeasures.org/diakses pada03 Januari 2016. Rodrigues, Wilma Ferreira Guedes et al. Lumbar Pain During Pregnancy: Impact in Daily Life Activities. Cuidado έ Fundamental Online ISSN 2175-5361, 2012. Sabino, Jennifer dan Jonathan N. Pregnancy and Low Back Pain. Musculoskeletal Med DOI 10.1007/s12178-008-9021-8, 2008. Saifudin, Abdul Bahri. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka, 2008. Samara, Diana et al. Duduk Statis Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Wanita. Universa Medica Vol. 24 No. 2, 2005. Saudah, Noer dan Ria Ayu A. Gambaran Derajat Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Bersalin Hikmah Desa Tambakagung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. STIKES PPNI Bina Sehat, 2014. Setiohadi, B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Universitas Indonesia, 2009. Shonafi, Khubay Alvia. Hubungan Antara Intensitas Nyeri dengan Disabilitas Aktivitas Sehari-Hari pada Pasien Nyeri Punggung Bawah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Sitanggang, Berliana dan Siti Saidah Nasution. Jurnal Keperawatan Klinis: Faktor-Faktor Kesehatan pada Ibu Hamil. Universitas Sumatera Utara, 2012. Sitzman, Kathleen dan Lisa Wright E. Understanding the Work of Nurse Theoriests: A Creative Beginning. United States of America: Stieglitz, Dana Duval dkk. Equipment-based Pilates Reduces Work-Related Chronic Low Back Pain and Disability: A Pilot Study. Elsevier: Journal of Bodywork & Movement Therapies, 2015. Stone, Joanne dkk. Pregnancy for Canadians for Dummies.Canada: John Wiley & Sons Canada Ltd, 2007. Stright, Barbara R. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC, 2005. Swarjana, I Ketut. Metodologi Penelitjian Kesehatan Edisi II. Yogyakarta: ANDI, 2015. The American Congress of Obstetricians and Gynecologists. Definition of Term Pregnancy. Available from http://www.acog.org/ diakses pada 12 Januari 2016. Ulfah, Mariah. Hubungan Diastasis Recti Abdominis dengan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu Hamil. STIKES Harapan Bangsa Purwokerto, 2011. Umar, Husein. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia, 2003. Valente, Maria Alexandra, Jose Luis, dan Mark P. Jensen. Validity of Pain Intensity Rating Scales. Elsevier: International Association for the Study of Pain, 2011. Vanti, Carla dkk. The Relationship Between Clinical Instability and Endurance Tests, Pain, and Disability in Nonspecific Low Back Pain. National University of Health Sciences, 2016. Walsh, Linda V. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC, 2007. Widdowson, Rosalind. Yoga for Pregnancy. London: Octopus Publishing Group, 2004. World Health Organization. Available from http://www.who.int/ diakses pada 08 Januari 2016. Yessie, Aprillia. Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta: Gagas Media, 2010. Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Hubungan Nyeri dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat Saya adalah mahasiswi semester 8 (delapan) Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas Anda. Informasi yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lainnya. Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat bebas, Anda dipersilahkan memilih untuk bersedia menjadi peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Anda bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan Anda menandatangani formulir persetujuan di bawah ini. Peneliti (Muhimatul Khafidhoh) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Inisial / Nama : Umur : No. HP : Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh: Nama : Muhimatul Khafidhoh NIM : 1112104000037 Judul Penelitian : Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat. Saya akan memberikan jawaban sesuai dengan keyakinan saya untuk membantu penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan tanpa unsur paksaan dari siapapun. Ciputat, .......................................... 2016 (................................................) Lembar Karakteristik Responden Petunjuk Pengisian: a) Isilah formulir berikut dengan menuliskan jawaban pada titik-titik yang disediakan! b) Untuk pertanyaan dengan jawaban pilihan angka 1 atau 2, silahkan memilihnya dengan melingkari jawaban yang sesuai! c) Isilah dengan sungguh-sungguh dan pastikan tidak ada yang terlewati! 1. Inisial / Nama : 2. Suku / Asal : 3. Usia Kandungan : 4. Kehamilan ke - 5 Apakah anda pernah mengalami nyeri pinggang selama kehamilan ini? 1. Ya Pendidikan terakhir: bulan 2. Tidak Apakah anda saat ini bekerja di luar rumah? 6. 1. Ya 2. Tidak Jika jawaban anda TIDAK, silahkan langsung menuju pertanyaan No. 8! 7. Berapa lama jam kerja anda di kantor/tempat kerja? 8. Ketika anda di rumah, apakah anda lebih banyak beraktivitas atau beristirahat? 1. Beraktivitas jam 2. Beristirahat Apakah sebelumnya anda pernah memiliki sakit pinggang bukan karena kehamilan 9. seperti HNP/cedera tulang belakang/kecelakaan/jatuh yang menyebabkan sakit pinggang? 1. Ya 10. 11. 2. Tidak Apakah setelah hamil anda merasa cepat letih/lelah/nafas terengah-engah? 1. Ya 2. Tidak Ketika Anda merasa nyeri dan tidak mampu beraktivitas, siapakah yang membantu menyelesaikan tugas rumah tangga? Kuesioner Penelitian Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat Silahkan tunjukkan seberapa intensif nyeri/sakit/pegal/linu/ngilu pinggang anda selama 24 jam terakhir mulai dari skala 0 (tidak ada sakit) sampai skala 10 (nyeri berat) dengan cara MELINGKARI ANGKA yang sesuai dengan nilai nyeri yang dirasakan. Jawablah pertanyaan ditiap-tiap bagian di bawah ini dengan menceklis ( ) SATU PILIHAN yang paling sesuai dengan anda pada saat ini! Bagian 1 : Intensitas Nyeri/Sakit Saya masih bisa menoleransi rasa nyeri yang saya rasakan tanpa harus menggunakan obat penghilang rasa sakit (seperti pil anti nyeri, freshcare, balsem, counterpain, dll) Saya merasa sangat nyeri, tapi masih mampu menahannya tanpa harus mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit (seperti pil anti nyeri, freshcare, balsem, counterpain, dll) Obat penghilang rasa sakitmenghilangkan rasa nyeri secara keseluruhan Obat penghilang rasa sakit lumayan bisa menghilangkan rasa nyeri Obat penghilang rasa sakit kurang mampu menghilangkan rasa nyeri Obat penghilang rasa sakittidak ampuh dalam menghilangkan rasa nyeri dan saya tidak menggunakannya Bagian 2 : Perawatan Diri (mandi, mencuci, berpakaian, dst) Saya dapat merawat diri saya sendiri dengan normal tanpa harus merasakan semakin sakit pinggang Saya dapat merawat diri saya sendiri dengan normal tetapi saya merasa semakin sakit pinggang Saya merasakan sakit saat merawat diri saya sendiri dan cenderung lambat serta hati-hati dalam beraktivitas Saya membutuhkan bantuan orang lain tapi masih mampu untuk merawat diri saya sendiri Saya membutuhkan bantuan setiap harinya dalam segala hal yang berhubungan dengan kesehatan diri saya Saya tidak mampu berpakaian sendiri, mandi pun sulit dan selalu berada di tempat tidur Bagian 3 : Mengangkat benda/beban Saya mampu mengangkat beban tanpa rasa sakit pinggang Saya mampu mengangkat beban, tapi dapat menambah rasa sakit pinggang Rasa sakit yang saya rasakan membuat saya tidak dapat mengangkat beban berat dari lantai, tapi saya masih bisa mengangkat beban tersebut bila terletak di tempat yang mudah diakses, misalnya di atas meja Rasa sakit yang saya rasakan membuat saya tidak dapat mengangkat beban berat dari lantai, tapi saya masih mengangkat beban yang lebih ringan jika diletakkan di tempat yang nyaman untuk diangkat Saya hanya dapat mengangkat beban yang ringan-ringan saja Saya tidak dapat mengangkat atau membawa beban apapun ukurannya Bagian 4 : Berjalan Saya masih bisa berjalan sejauh apapun Saya tidak bisa berjalan lebih dari 1,6 km (1609 m) karena rasa sakit yang saya alami Saya tidak bisa berjalan lebih dari 0,8 km (804 m) karena rasa sakit yang saya alami Saya tidak bisa berjalan lebih dari 0,4 km (402 m) karena rasa sakit yang saya alami Saya hanya bisa berjalan dengan bantuan sebuah tongkat atau penopang (tongkat ketiak) Saya selalu terbaring di tempat tidur dan harus merangkak apabila hendak ke toilet Bagian 5 : Duduk Saya bisa duduk di bangku manapun yang saya mau Saya hanya bisa duduk di bangku favorit/khusus selama yang saya inginkan Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa duduk lebih dari 1 jam Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa duduk lebih dari setengah jam Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa duduk lebih dari 10 menit Saya hanya bisa duduk kurang dari 10 menit lalu berganti posisi Bagian 6 : Berdiri Saya bisa berdiri selama apapun tanpa rasa sakit (pinggang) Saya bisa berdiri selama apapun tapi itu menimbulkan rasa sakit(pinggang) Rasa sakit(pinggang) menyebabkan saya tidak bisa berdiri lebih dari 1 jam Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa berdiri lebih dari 30 menit Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa berdiri lebih dari 10 menit Saya hanya bisa berdiri kurang dari 10 menit Bagian 7 : Tidur Rasa sakit (pinggang) tidak mengganggu saya untuk bisa tidur nyenyak Saya hanya bisa tidur nyenyak apabila saya mengkonsumsi obat Walaupun saya minum/tidak minumobat, saya hanya bisa tidur selama kurang dari 6 jam Walaupun saya minum/tidak minumobat, saya hanya bisa tidur selama kurang dari 4 jam Walaupun saya minum/tidak minumobat, saya hanya bisa tidur selama kurang dari 2 jam Saya sama sekali tidak bisa tidur Bagian 8 : Hubungan seksual Hubungan seksual saya normal dan tidak menyebabkan rasa sakit pinggang Hubungan seksual saya normal tapi menimbulkan rasa sakit pinggang Hubungan seksual saya hampir normal tapi sangat menyakitkan Hubungan seksual saya sangat terbatas karena rasa sakit Hubungan seksual saya hampir tidak pernah karena rasa sakit Saya sama sekali tidak melakukan segala kegiatan seksual Bagian 9 : Aktivitas sosial kemasyarakatan (arisan, posyandu, hajatan, pengajian, dst) Aktivitas pergaulan saya dengan tetangganormal Aktivitas pergaulan saya dengan tetangga normal walaupun menimbulkan sakit pinggang Aktivitas pergaulan saya dengan tetangga hampir normal tapi sangat menyakitkan Pergaulan saya dengan tetangga sangat terbatas karena rasa sakit Saya hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga karena rasa sakit Saya menghabiskan waktu di rumah dibandingkan bergaul dengan tetangga. Bagian 10 : Berpergian Saya bisa berpergian tanpa merasakan sakit pinggang tambahan Saya bisa berpergian kemanapun tapi hal tersebut dapat menambah rasa sakit (pinggang) Saya masih dapat berpergian lebih dari 2 jam walaupun sakitnya sangat menyiksa Rasa sakit membatasi saya dalam berpergian kurang dari 1 jam Rasa sakit membatasi saya untuk hanya bisa berpergian yang dirasa penting kurang dari 30 menit Rasa sakit membuat saya tidak bisa berpergian kemanapun kecuali untuk menemui dokter atau ke rumah sakit Terima Kasih Lampiran 2 TABULASI DATA Usia Stat Pendid Hamil Kerja ikan Stat Gravida Skala nyeri Katego ri nyeri Skor ODI Tidak Tinggi Primigravida 5 Berat 38 Ketidakmampuan berat Sedang Primigravida 2 Ringan 6 Ketidakmampuan minimal 9 Tidak Sedang Multigravida 5 Berat 40 Ketidakmampuan berat 34 8 Tidak Sedang Multigravida 2 Ringan 16 Ketidakmampuan minimal 6 28 9 Tidak Sedang Multigravida 4 Berat 8 Ketidakmampuan minimal 6 7 36 6 Kerja Sedang Multigravida 3 Ringan 32 Ketidakmampuan berat 7 8 28 8 Tidak Sedang Multigravida 4 Berat 0 Ketidakmampuan minimal 8 9 29 5 Tidak Sedang Multigravida 6 Berat 46 Ketidakmampuan berat 9 10 20 8 Tidak Sedang Primigravida 5 Berat 44 Ketidakmampuan berat 10 11 36 7 Kerja Tinggi Multigravida 8 Berat 38 Ketidakmampuan berat 11 12 22 7 Kerja Sedang Primigravida 3 Ringan 8 Ketidakmampuan minimal 12 13 31 8 Tidak Sedang Multigravida 6 Berat 36 Ketidakmampuan berat No Kode Usia 1 2 25 7 2 3 23 5 Kerja 3 4 30 4 5 5 Kategori ODI 13 14 18 9 Tidak Sedang Primigravida 4 Berat 44 Ketidakmampuan berat 14 15 23 8 Tidak Tinggi Primigravida 3 Ringan 36 Ketidakmampuan berat 15 17 28 7 Kerja Tinggi Primigravida 6 Berat 12 Ketidakmampuan minimal 16 18 34 5 Tidak Sedang Multigravida 5 Berat 46 Ketidakmampuan berat 17 19 28 4 Tidak Sedang Multigravida 1 Ringan 10 Ketidakmampuan minimal 18 20 41 7 Tidak Tinggi Multigravida 1 Ringan 0 Ketidakmampuan minimal 19 21 38 8 Tidak Sedang Multigravida 4 Berat 40 Ketidakmampuan berat 20 22 28 8 Tidak Sedang Multigravida 4 Berat 10 Ketidakmampuan minimal 21 24 30 8 Tidak Sedang Multigravida 5 Berat 38 Ketidakmampuan berat 22 25 22 4 Tidak Rendah Multigravida 2 Ringan 6 Ketidakmampuan minimal 23 26 28 8 Tidak Sedang Multigravida 4 Berat 36 Ketidakmampuan berat 24 27 27 8 Tidak Sedang Primigravida 3 Ringan 22 Ketidakmampuan berat 25 28 29 7 Kerja Tinggi Primigravida 3 Ringan 18 Ketidakmampuan minimal 26 29 29 8 Tidak Sedang Multigravida 2 Ringan 4 Ketidakmampuan minimal 27 30 35 9 Tidak Tinggi Multigravida 2 Ringan 28 Ketidakmampuan berat 28 31 30 9 Tidak Sedang Multigravida 2 Ringan 18 Ketidakmampuan minimal 29 32 30 8 Tidak Tinggi Multigravida 2 Ringan 24 Ketidakmampuan berat 30 33 42 5 Tidak Sedang Primigravida 6 Berat 38 Ketidakmampuan berat 31 34 25 8 Tidak Tinggi Primigravida 4 Berat 28 Ketidakmampuan berat 32 35 28 4 Tidak Sedang Multigravida 2 Ringan 14 Ketidakmampuan minimal 33 36 29 8 Tidak Sedang Multigravida 6 Berat 8 Ketidakmampuan minimal 34 37 34 5 Kerja Sedang Multigravida 5 Berat 12 Ketidakmampuan minimal 35 38 28 6 Tidak Tinggi Multigravida 2 Ringan 0 Ketidakmampuan minimal 36 39 27 5 Tidak Sedang Multigravida 6 Berat 10 Ketidakmampuan minimal 37 40 22 7 Tidak Sedang Multigravida 5 Berat 32 Ketidakmampuan berat 38 41 27 8 Tidak Sedang Multigravida 6 Berat 36 Ketidakmampuan berat 39 42 32 9 Tidak Tinggi Multigravida 4 Berat 8 Ketidakmampuan minimal 40 43 26 6 Tidak Sedang Primigravida 5 Berat 28 Ketidakmampuan berat 41 44 29 7 Tidak Tinggi Multigravida 6 Berat 40 Ketidakmampuan berat 42 45 33 6 Tidak Sedang Multigravida 2 Ringan 10 Ketidakmampuan minimal 43 46 36 4 Tidak Sedang Multigravida 5 Berat 2 Ketidakmampuan minimal 44 47 24 4 Kerja Sedang Primigravida 3 Ringan 40 Ketidakmampuan berat 45 48 21 6 Tidak Sedang Primigravida 4 Berat 26 Ketidakmampuan berat 46 49 27 7 Tidak Sedang Multigravida 4 Berat 28 Ketidakmampuan berat 47 50 33 5 Tidak Sedang Multigravida 3 Ringan 20 Ketidakmampuan minimal 48 51 33 9 Tidak Sedang Multigravida 1 Ringan 0 Ketidakmampuan minimal 49 52 32 7 Kerja Tinggi Multigravida 4 Berat 8 Ketidakmampuan minimal 50 53 32 8 Tidak Rendah Multigravida 4 Berat 10 Ketidakmampuan minimal Lampiran 3 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Correlations p1 Pearson Correlation p1 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation p2 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation p3 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation p4 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation p5 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation p6 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation p7 Sig. (2-tailed) N p8 p5 ,316 ,038 ,081 ,083 ,839 31 31 1 p7 p8 p9 ,200 -,128 ,158 ,091 ,133 -,019 ,239 ,667 ,280 ,494 ,395 ,625 ,475 ,918 ,195 31 31 31 31 31 31 31 31 * * * ,293 ,157 ,222 ,609 * p6 ,225 ,363 ,360 ,083 ** 31 ,038 31 ,222 ,839 ,229 31 31 ,081 ,609 * ,225 ,045 ,046 ,046 ,109 ,400 ,000 31 31 31 31 31 31 31 31 31 * * 1 31 ,260 ,260 ,308 ,463 ,581 * * ,732 ** ,059 ,014 ,140 ,091 ,009 ,001 ,000 31 31 31 31 31 31 31 31 * * * * ,222 ,172 1 ,466 ,395 ,405 ,389 ,598 ** * ,667 ,000 ,159 31 31 31 ,225 ,271 ,159 * ,200 ,343 ,437 * 31 ,343 ,466 * ,008 ,028 ,024 ,030 ,231 ,355 ,000 31 31 31 31 31 31 31 * ,230 ,352 ,179 ,076 ,015 ,214 ,052 ,336 ,683 ,003 31 31 31 31 31 31 1 ,432 ,523 ** * ,280 ,225 ,059 ,008 31 31 31 31 31 * * * * -,128 ,363 ,437 ,395 ,432 ,494 ,045 ,014 ,028 ,015 31 31 31 31 31 ,158 ,360 * ,271 ,405 * ,230 1 31 ,311 ,395 ,046 ,140 ,024 ,214 ,088 31 31 31 31 31 31 * ,173 ,432 ,088 ,823 ,353 ,015 ,001 31 31 31 31 31 * * 1 31 * ,352 ,042 ,066 ,052 ,823 ,723 31 31 31 31 31 31 31 ,293 ,463 * ,222 ,179 ,173 ,618 * * ,066 ,618 ,723 ,000 ,002 ,000 31 31 31 31 1 31 ,309 ,336 ,353 ,000 ,091 31 31 31 31 31 31 31 31 * * * ,172 ,076 ,432 * ,400 ,001 ,539 ,368 * ,355 ,683 ,015 ,002 * ,521 ** ,091 ,042 ,003 31 31 31 1 ,692 * ,735 ** * ,231 ,918 ,309 ,368 * ,009 ,157 ,581 ** * ,109 -,019 ,668 * ,475 * ,539 ,573 ** ,042 ,030 ,133 ,308 ,389 * ,311 ,091 Sig. (2-tailed) ,600 ,000 ,046 Pearson Correlation skorodi ,229 ,625 Sig. (2-tailed) ,361 p10 * Sig. (2-tailed) N 0 ,316 p4 ,091 ,361 Pearson Correlation p1 31 p3 Pearson Correlation N p9 1 p2 ,000 ,000 31 31 31 * 1 ,692 ,737 ** * ,042 ,000 ,000 N 31 sko Pearson Correlation rod i Sig. (2-tailed) 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 * * * * * * * * * 1 ,239 ,600 ,732 ,598 ,523 ,573 ,668 ,521 * * * * * * * ,195 ,000 ,000 ,000 ,003 ,001 ,000 ,003 ,000 ,000 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Case Processing Summary N Valid a Excluded Total % 31 100,0 0 ,0 31 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted p1 7,68 48,959 ,147 ,809 p2 7,48 41,858 ,472 ,784 p3 6,19 34,428 ,562 ,782 p4 7,65 44,837 ,522 ,784 p5 7,48 44,658 ,416 ,790 p6 6,94 44,129 ,477 ,785 p7 7,48 40,858 ,558 ,773 p8 7,74 44,798 ,417 ,790 p9 7,55 38,056 ,621 ,764 p10 7,26 38,065 ,625 ,763 Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha ,801 ,737 * N Cases ,735 * 10 31 Lampiran 4 HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT usiaibu Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 18 1 2,0 2,0 2,0 20 1 2,0 2,0 4,0 21 1 2,0 2,0 6,0 22 3 6,0 6,0 12,0 23 2 4,0 4,0 16,0 24 1 2,0 2,0 18,0 25 2 4,0 4,0 22,0 26 1 2,0 2,0 24,0 27 4 8,0 8,0 32,0 28 8 16,0 16,0 48,0 29 5 10,0 10,0 58,0 30 4 8,0 8,0 66,0 31 1 2,0 2,0 68,0 32 3 6,0 6,0 74,0 33 3 6,0 6,0 80,0 34 3 6,0 6,0 86,0 35 1 2,0 2,0 88,0 36 3 6,0 6,0 94,0 38 1 2,0 2,0 96,0 41 1 2,0 2,0 98,0 42 1 2,0 2,0 100,0 50 100,0 100,0 Valid Total usiagrup Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent usia muda 1 2,0 2,0 2,0 usia ideal 43 86,0 86,0 88,0 usia resiko 6 12,0 12,0 100,0 50 100,0 100,0 Valid Total pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tinggi 13 26,0 26,0 26,0 sedang 35 70,0 70,0 96,0 rendah 2 4,0 4,0 100,0 50 100,0 100,0 Valid Total usiakandungan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 4 5 10,0 10,0 10,0 5 7 14,0 14,0 24,0 6 5 10,0 10,0 34,0 7 10 20,0 20,0 54,0 8 16 32,0 32,0 86,0 9 7 14,0 14,0 100,0 50 100,0 100,0 Total Level nyeri pinggang Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid nyeri ringan 20 40,0 40,0 40,0 nyeri berat 30 60,0 60,0 100,0 Total 50 100,0 100,0 Statuskerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent bekerja Valid 9 18,0 18,0 18,0 tidak bekerja 41 82,0 82,0 100,0 Total 50 100,0 100,0 Kategori ODI Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ketidakmampuan minimal 25 50,0 50,0 50,0 ketidakmampuan berat 25 50,0 50,0 100,0 Total 50 100,0 100,0 Status gravida Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid primigravida 14 28,0 28,0 28,0 multigravida 36 72,0 72,0 100,0 Total 50 100,0 100,0 Dukungan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid orang tua 11 22,0 22,0 22,0 suami 24 48,0 48,0 70,0 pembantu 2 4,0 4,0 74,0 tidak ada 13 26,0 26,0 100,0 Total 50 100,0 100,0 Kegiatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid beraktivitas 24 48,0 48,0 48,0 beristirahat 26 52,0 52,0 100,0 Total 50 100,0 100,0 Tabel Gambaran Poin Kuesioner ODI Pada Responden Dengan Nyeri Pinggang Berat (N=30) Statistics Intensit Perawa Menga berjalan duduk berdiri tidur Hubung Aktivita as nyeri tan diri ngkat an beban seksual s sosial bepergi an Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Missin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean 1,13 1,43 1,47 1,00 1,33 1,17 1,30 1,20 1,13 2,00 Median 1,00 2,00 1,00 1,00 ,50 1,00 1,00 ,50 ,00 2,50 Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Maximum 4 3 4 3 5 3 4 5 5 5 34 43 44 30 40 35 39 36 34 60 N g Sum Tabel Gambaran Poin Kuesioner ODI Pada Responden Dengan Nyeri Pinggang Ringan (N=20) Statistics Intensit Perawa Menga as nyeri tan diri berjalan duduk berdiri tidur Hubung Aktivita bepergi ngkat an s sosial an beban seksual Valid 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Missin 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean ,58 ,90 1,45 ,70 ,65 1,55 ,60 ,35 ,40 ,60 Median ,00 ,00 1,00 ,50 ,00 1,00 ,00 ,00 ,00 1,00 Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Maximum 5 4 4 3 5 5 2 3 5 2 11 18 29 14 13 31 12 7 8 12 N g Sum Lampiran 5 HASIL UJI NORMALITAS Case Processing Summary Cases Valid N Missing Percent N Total Percent N Percent skornyeri 50 100,0% 0 0,0% 50 100,0% skorodi 50 100,0% 0 0,0% 50 100,0% Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Statistic Df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. skornyeri ,134 50 ,025 ,944 50 ,019 skorodi ,155 50 ,004 ,911 50 ,001 a. Lilliefors Significance Correction Descriptives Statistic Mean skornyeri 3,86 95% Confidence Interval for Lower Bound 3,40 Mean Upper Bound 4,32 5% Trimmed Mean 3,86 Median 4,00 Variance 2,653 Std. Deviation 1,629 Minimum 1 Maximum 8 Range 7 Interquartile Range 3 Skewness skorodi Std. Error ,230 ,117 ,337 Kurtosis -,569 ,662 Mean 22,12 2,082 95% Confidence Interval for Lower Bound 17,94 Mean Upper Bound 26,30 5% Trimmed Mean 21,99 Median Variance Std. Deviation 21,00 216,802 14,724 Minimum 1 Maximum 46 Range 45 Interquartile Range 29 Skewness Kurtosis ,096 ,337 -1,484 ,662 Lampiran 6 HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT Case Processing Summary Cases Valid N nyerihapus2 * odihapus2 Missing Percent 50 N 100,0% Total Percent 0 N 0,0% Percent 50 100,0% nyerihapus2 * odihapus2 Crosstabulation Kategori ODI Total ketidakmampua ketidakmampua n minimal Count n berat 14 6 20 70,0% 30,0% 100,0% 11 19 30 36,7% 63,3% 100,0% 25 25 50 50,0% 50,0% 100,0% nyeri ringan % within nyerihapus2 nyerihapus2 Count nyeri berat % within nyerihapus2 Count Total % within nyerihapus2 Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1- sided) sided) sided) a 1 ,021 4,083 1 ,043 5,451 1 ,020 5,333 b df Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases ,042 5,227 1 ,022 50 a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,00. b. Computed only for a 2x2 table ,021 Risk Estimate Value 95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for nyerihapus2 (nyeri ringan / nyeri berat) 4,030 1,201 13,526 For cohort odihapus2 = ketidakmampuan minimal 1,909 1,100 3,312 ,474 ,230 ,976 For cohort odihapus2 = ketidakmampuan berat N of Valid Cases 50