hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu

advertisement
HUBUNGAN NYERI PINGGANG DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN AKTIVITAS IBU HAMIL TRIMESTER II
DAN III DI PUSKESMAS CIPUTAT
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH:
MUHIMATUL KHAFIDHOH
NIM: 1112104000037
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
:
Muhimatul Khafidhoh
Tempat dan tanggal lahir :
Ponorogo, 23 Oktober 1993
Jenis kelamin
:
Perempuan
Alamat
:
Jalan Manggar RT/RW 02/01 Desa Nambangrejo
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
Telepon/E-mail
:
085784679120 / [email protected]
Riwayat pendidikan:
1. RA Perwanida Lengkong Sukorejo Ponorogo
(1999-2000)
2. MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
(2000-2006)
3. MTs Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo
(2006-2009)
4. MA Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo
(2009-2012)
5. PP Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo
(2009-2012)
Riwayat organisasi:
1. Staff Ahli Departemen Pendidikan dan Profesi CSSMoRA (2013-2014)
UIN Jakarta
2. Ketua Departemen Pendidikan dan Profesi CSSMoRA UIN (2014-2015)
Jakarta
3. Ketua Departemen Keislaman HMPSIK UIN Jakarta
(2015-2016)
4. Staff Departemen Kajian Pergerakan Mahasiswa Islam (2015-2016)
Indonesia Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Jakarta
vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2016
Muhimatul Khafidhoh, NIM: 1112104000037
Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil
Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat
xviii+ 69 halaman, 12 tabel, 3 gambar, 7 lampiran
Abstrak
Nyeri pinggang adalah masalah umum yang sering muncul selama kehamilan dan
menyebabkan ketidaknyamanan ibu hamil dalam menjalani masa kehamilannya,
salah satu dampaknya adalah pada kemampuan ibu hamil dalam melakukan
aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya
hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester
dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan α = 0,05. Responden
merupakan ibu hamil trimester dua dan tiga sebanyak 50 orang. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner ODI (Oswestry Disability Index) serta alat
ukur berupa skala NPRS (Numeric Pain rating Scale). Teknik analisa data
menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan
antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester
dua dan tiga di Puskesmas Ciputat dengan nilai p value = 0,043. Arah hubungan
adalah bersifat positif, artinya semakin tinggi derajat nyeri maka akan semakin
Nyeri Pinggang,
tidak mampu beraktivitas. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebanyak
Kemampuan
20 ibu hamil (40%) mengalami nyeri pinggang ringan dan 30 ibu hamil (60%)
Aktivitas, Hamil
mengalami nyeri pinggang berat, sebanyak 25 ibu hamil (50%) memiliki
Trimester dua dan
ketidakmampuan minimal dan 25 orang ibu hamil (50%) memiliki
tiga
ketidakmampuan berat. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi tenaga
kesehatan khususnya keperawatan untuk memberikan pendidikan kesehatan
mengenai manajemen nyeri pinggang selama kehamilan agar ibu hamil dapat
beraktivitas dengan aman.
Kata Kunci: Nyeri Pinggang, Kemampuan Aktivitas, Hamil Trimester dua dan
tiga
Daftar Bacaan: 58 (Tahun 2001-2016)
vii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA
Undergraduate Thesis, June 2016
Muhimatul Khafidhoh, NIM: 1112104000037
Relationship of Low Back Pain with Level of Activity Capability of Pregnant
Women in Second and Third Trimester in Puskesmas Ciputat
xviii + 69 pages, 12 tables, 3 figures, 7 appendices
Abstract
Low back pain is a common problem during pregnancy and it causes discomfort
to pregnant women that have an impact on daily activities. The aim of this study
was to know the relationship of low back pain with level of activity capability of
pregnant women in second and third trimesterin Puskesmas Ciputat. This research
was a quantitative-analytical research using cross sectional study design with α =
0.05. Respondents were50 preganant women in second and third trimester.
Instruments in this study used ODI (Oswestry Disability Index)questionnaire
form, andscale of NPRS (Numeric Pain Rating Scale). Data analysis was using
Chi Square test. The results showed that there was significant relationship
between low back pain with level of activity capability of pregnant women in
second and third trimester in Puskesmas Ciputatwith p value = 0.043. The
direction of this relationship was positive, it means that the higher degree of pain
will be decreased in doing activity.The conclusion of this study were 20 pregnant
women (40%) experienced mild low back pain and 30 pregnant women (60%)
experienced severe low back pain, 25 pregnant women (50%) had minimal
disability and 25 pregnant women (50%) had severe disability. This research
could be consideration for health professional, especially nursing personnel to
provide health education about management of low back pain so that pregnant
women can have activities comfortably and safe during pregnancy.
Keywords: low back pain, activity capability, second and third trimester
pregnancy
Reference: 58 (years 2001-2016)
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahi Rahmat,
Hidayah dan Barakah kepada penulis, karena hanya dengan izin-Nya penulis
mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan
Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II
dan III di Puskesmas Ciputat”. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada imam para muslimin Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
akhir pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Melalui
penyusunan skripsi ini, penulis berharap dapat belajar lebih mendalam mengenai
aplikasi ilmu yang didapat selama pembelajaran diperkuliahan.
Banyak sekali bantuan, motivasi, do‟a, serta kerja sama dari berbagai
pihak yang telah penulis terima selama penulisan karya ini. Sehingga penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, Msc selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan dan Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Sekretaris
Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Ibu Yenita Agus, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., PhD dan Ibu Ns. Mardiyanti,
M.Kep., MDS selaku dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa bersedia
meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan peneliti arahan, saran,
dan perbaikan dalam pengerjaan skripsi ini.
4. Ibu Ns. Uswatun Hasanah, S.Kep., MNS dan Bapak Karyadi, S.Kp.,
M.Kep., PhD selaku dosen penguji skripsi saya, yang senantiasa dengan
kritis memberikan saran, masukan, dan pengarahan dalam pengerjaan
skripsi ini.
5. Seluruh staf pengajar dan staf akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh staf Puskesmas Ciputat dan Puskesmas Pisangan sebagai pihak
yang membantu peneliti dalam pengambilan data.
7. Orang tua tersayang (Ibu Sulasmi dan Bapak Sohibuddin) yang selalu
memberikan nasihat, semangat, dan do‟a dalam setiap langkah penulis
menuntut ilmu. Kepada satu-satunya kakak tersayang Muchammad Nurur
Rochman dan seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan
dukungan dan do‟anya.
8. Kepada segenap keluarga besar Pondok Pesantren Darul Huda yang
menjadi pijakan penulis dalam melangkah.
9. Kepada teman-teman seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan,
terutama Angkatan 2012.
10. Kepada teman-teman CSSMoRA UIN Jakarta dan Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang
telah menjadi keluarga tempat kembali.
x
11. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini baik dalam tahap
persiapan hingga penyelesaian skripsi.
Semoga dalam melakukan penelitian ini, baik penulis maupun
pihak yang terlibat dapat memperoleh pembelajaran yang berharga dan
mendapatkan balasan yang mulia dari Allah SWT. Demikian, penulis
berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya, dan bagi para pembaca. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Ciputat,
Juni 2016
Muhimatul Khafidhoh
xi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 7
D. Tujuan .......................................................................................................... 7
1.
Tujuan Umum........................................................................................... 7
2.
Tujuan Khusus .......................................................................................... 7
E. Manfaat ........................................................................................................ 8
F.
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10
A. Kehamilan .................................................................................................. 10
B. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Selama Kehamilan ........................... 10
C. Nyeri ........................................................................................................... 16
D. Pengukuran Nyeri....................................................................................... 17
E. Jenis-Jenis Nyeri ........................................................................................ 18
F.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ................................................. 19
G. Aktivitas Fisik ............................................................................................ 23
H. Modifikasi Aktivitas Ibu Hamil ................................................................. 24
I.
Comfort Theory .......................................................................................... 26
xii
J.
Penelitian Terkait ....................................................................................... 27
K. Kerangka Teori........................................................................................... 29
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN........................................................................................................30
A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 30
B. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 31
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 32
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 33
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 33
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 33
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 36
E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................... 39
F.
Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41
G. Pengolahan Data......................................................................................... 42
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44
I.
Etika Penelitian .......................................................................................... 45
BAB V HASIL...................................................................................................... 47
A. Gambaran Lokasi Penelitian ...................................................................... 47
B. Hasil Analisa Univariat .............................................................................. 47
1.
Karakteristik Usia Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat ............................. 48
2.
Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ...... 48
3.
Karakteristik Status Bekerja Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat .............. 49
4.
Karakteristik Status Obstetrik Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ............ 49
5. Karakteristik Kategori Sistem Pendukung Ibu Hamil di Puskesmas
Ciputat............................................................................................................ 51
6.
Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ............ 51
7. Karakteristik Aktivitas di Rumah dan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu
Hamil di Puskesmas Ciputat .......................................................................... 52
C. Hasil Analisa Bivariat ................................................................................ 53
BAB VI PEMBAHASAN..................................................................................... 55
A. Karakteristik Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat ... 55
B. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat ................ 57
C. Karakteristik Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas
Ciputat ............................................................................................................... 59
xiii
D. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu
Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat ...................................... 61
E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 65
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 67
A. Kesimpulan ................................................................................................ 67
B. Saran ........................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70
LAMPIRAN .......................................................................................................... 74
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Definisi Operasional..............................................................................33
Tabel 4.1 Nilai r Kuesioner ODI............................................................................41
Tabel 5.1 Distribusi Usia Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat
Tahun 2016............................................................................................48
Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester II dan III di
Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016..............................................48
Tabel 5.3 Distribusi Status Bekerja Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah
Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................49
Tabel 5.4 Distribusi Usia Kandungan Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah
Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................50
Tabel 5.5 Distribusi Status Gravida Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah
Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................50
Tabel 5.6 Distribusi Kategori Sistem Pendukung Ibu Hamil Trimester II dan III di
Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016..............................................51
Tabel 5.7 Distribusi Nyeri Pinggang Ibu Hamil Trimester II dan III di Wilayah
Puskesmas Ciputat Tahun 2016.............................................................51
Tabel 5.8 Distribusi Aktivitas di Rumah Responden Ibu Hamil Trimester II dan
III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016.....................................52
Tabel 5.9 Distribusi Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III
di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016..........................................52
Tabel 5.10 Hubungan Nyeri Pinggang Dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu
Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat .................................53
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perubahan Sikap Berdiri Ibu Hamil..............................................15
Gambar 2.2 Kerangka Teori..............................................................................31
Gambar 3.1 Kerangka Konsep..........................................................................32
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ACOG
: American College of Obstricians and Gynecologists
hPL
: Human Placental Lactogen
IMT
: Indeks Massa Tubuh
MSH
: Melanophore Stimulating Hormone
NPRS
: Numeric Pain Rating Scale
ODI
: Oswestry Disability Index
RISKESDAS
: Riset Kesehatan Dasar
VAS
: Visual Analogue Scale
VDS
: Verbal Descriptive Scale
WHO
: World Health Organization
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Persetujuan Menjadi Responden dan Kuesioner
Lampiran 2
Tabulasi Data
Lampiran 3
Hasil Olahan SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4
Hasil Olahan SPSS Univariat
Lampiran 5
Hasil Olahan SPSS Uji Normalitas
Lampiran 6
Hasil Olahan SPSS Bivariat
Lampiran 7
Surat-Surat Izin Penelitian
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kehamilan merupakan periode-periode yang penting bagi
seorang calon ibu dan bayi. Masa kehamilan dimulai dari tahap konsepsi
sampai lahirnya bayi. Selama periode ini, ibu hamil akan mengalami
perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis seperti seperti mual
dan muntah diawal trimester, pembesaran abdomen secara bertahap dan
perubahan anatomis muskuloskeletal (Saifudin, 2008).
Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2013, angka kehamilan penduduk Indonesia usia 10-54 tahun adalah
sebanyak
2,68 persen. Dengan perbandingan ibu hamil di perkotaan
(2,8%) lebih tinggi dibandingkan ibu hamil di perdesaan (2,55 %). Angka
ini akan diperkirakan terus meningkat mengingat makin banyaknya
pernikahan diusia dini. Pada masa kehamilan, setiap ibu hamil
menghadapi risiko terjadinya kematian, sehingga salah satu upaya
menurunkan tingkat kematian ibu adalah meningkatkan status kesehatan
ibu hamil sampai bersalin melalui pelayanan ibu hamil sampai masa nifas.
Menurut jurnal Community Practicioner (2003), ibu hamil
mengalami banyak permasalahan ketidaknyamanan selama kehamilan.
Diantara ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil adalah masalah
hidung seperti epistaksis dan sensasi penuh pada hidung akibat
1
2
peningkatan hormon progesteron, peregangan ligamen terutama pada
daerah pubis yang menyebabkan nyeri pinggang, perubahan pigmen kulit
di daerah wajah, aksila dan garis tengah perut, edema pada ibu hamil
dengan peningkatan tekanan darah, kandidiasis vagina juga merupakan hal
yang umum terjadi pada wanita selama kehamilan. Ketidaknyamanan
tersebut tentunya akan berdampak pada status kesehatan wanita selama
kehamilan.
Status kesehatan pada masa kehamilan merupakan hal yang sangat
penting untuk perkembangan kesehatan ibu dan juga bayi yang
dikandungnya. Status kesehatan ibu sendiri dipengaruhi oleh berbagai
faktor, salah satunya yaitu tingkat aktivitas. Seorang ibu hamil boleh
mengerjakan aktivitas sehari-hari asalkan hal tersebut tidak memberikan
gangguan rasa tidak enak. Pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil bukan
hanya pekerjaan keluar rumah atau institusi tertentu, tetapi juga pekerjaan
atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga di dalam rumah, termasuk
aktivitas sehari-hari di dalam rumah dan juga mengasuh anak (Sitanggang,
2012).
Menurut Roper dalam Efendi (2009), tingkat kemampuan optimal
individu diukur dari kemampuan dirinya untuk berfungsi secara mandiri
dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Dalam menjalani fase-fase
perubahan
dalam
kehidupan,
secara
alamiah
individu
memiliki
kemampuan untuk beradaptasi. Adaptasi individu menuju keseimbangan
dapat diperoleh melalui aktivitas fisik seperti memenuhi kebutuhan
3
fisiologis, menyadari konsep diri, melakukan fungsi peran masing-masing,
dan menyadari bahwa manusia saling bergantung satu sama lain.
Dalam menyikapi perubahan di masa kehamilan, biasanya sebelum
usia kehamilan enam bulan ukuran janin dalam rahim belum terlalu besar
sehingga tidak membebani aktivitas ibu. Namun, setelah usia lebih dari
enam
bulan, ukuran
janin akan semakin
membesar dan
akan
mempengaruhi kemampuan ibu. Dalam kondisi ini, gerak ibu semakin
terbatas. Ibu hamil tidak hanya sulit melakukan gerakan-gerakan tertentu,
tetapi juga menjadi lebih mudah kehilangan keseimbangan. Sehingga ibu
perlu menyesuaikan gerakan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari
(Emilia, 2010).
Nyeri tentunya pernah dialami setiap individu dalam tingkatantingkatan tertentu. Nyeri bersifat sangat subjektif,dimanatidak ada dua
individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada pula ada dua
kejadian nyeri yang sama menghasilkan respons atau perasaan yang
identik pada seorang individu (Potter dan Perry, 2012).International
Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri sebagai suatu
sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang
dirasakan. Sehingga, nyeri dapat menjadi faktor penting dalam
menghambat kemampuan dan keinginan seorang individu dalam
mewujudkan aktualisasi dirinya.
4
Nyeri pinggang selama kehamilan merupakan masalah yang relatif
umum. Seiring dengan bertambah tuanya usia kehamilan, posisi bayi
dalam rahim dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri pinggang
(Elanor, 2007). Nyeri pinggang merupakan akibat dari ketegangan pada
vertebra bagian bawah karena membawa tambahan berat, pergeseran pusat
gravitasi, dan pelengkungan ke depan spina lumbar untuk mengakomodasi
kehamilan (Stright, 2005).
Dalam Ilmu Keperawatan dikenal adanya teori kenyamanan
(comfort theory) dimana setiap individu berhak mendapatkan kondisi
nyaman dalam setiap tahap kehidupannya. Kenyamanan merupakan
kemudahan, transendensi dari empat aspek, salah satunya adalah aspek
fisik. Fisik yang sehat akan memudahkan seseorang memenuhi
kebutuhannya kenyamanannnya. Sehingga aspek fisik selama kehamilan
merupakan aspek penting yang harus diperhatikan guna meningkatkan
status kesehatan ibu hamil hingga persalinan (Sitzman, 2011).
Beberapa penelitian menyebutkan tentang dampak nyeri pinggang
selama kehamilan terhadap aktivitas ibu hamil. Diantaranya penelitian
yang dilakukan Jan M.A Mens ,dkk (2011) di Netherlands dimana dari 182
responden sebanyak 110 ibu melaporkan nyeri pada saat aktivitas. Tingkat
keparahan nyeri yang disampaikan dapat dikelompokkan sebagai nyeri
ringan, nyeri sedang, dan nyeri berat. Ibu hamil dengan nyeri pinggang
lebih banyak dialami oleh responden yang mengalami kehamilan
sebelumnya.
5
Penelitian yang hampir sama oleh Wilma Ferreica dkkpada tahun
2011 di Portugis ditemukan nyeripinggang terjadi 2,88 kali lebih besar
diusia kehamilan antara 4 bulan sampai 7 bulan. Sementarapenelitian K
Chapentier dkk (2012),menemukan bahwa ibu hamil di desa Benin,
Kanada memiliki persentase nyeri pinggang kehamilan yang lebih tinggi
(83%) dibandingkan ibu hamil di daerah Kota Kanada (58%).
Hal yang sama juga terjadi pada skor ketidakmampuan ibu yang
diukur dengan menggunakan kuesioner ODI (Oswestry Disability Index).
Sebanyak 33% (10 orang ) pada ibu hamil di daerah Benin, sebuah desa di
Kanada dan 14% (7 orang) pada ibu hamil di daerah perkotaan Kanada
memiliki ketidakmampuan yang parah dalam aktivitas sehari-hari.
Perbedaan skor ODI pada dua kelompok ini dipengaruhi oleh perbedaan
karakteristik responden masing-masing, diantaranya adalah usia ibu,
paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), pengalaman nyeri sebelumnya,
tingkat pendidikan, jenis dan lama jam kerja.
Berdasarkan data yang didapatkanpada studi pendahuluan yang
dilakukan pada 15 ibu hamil dengan rentang usia 18 sampai 34 tahun di
Puskesmas Ciputat ditemukan bahwa dari 15 responden ibu hamil 12
diantaranya melaporkan mengalami nyeri pinggang dan 3 lainnya
menyangkal adanya nyeri. Responden merupakan ibu hamil dengan usia
kehamilan antara 6-9 bulan. Nyeri pinggang yang dirasakan responden
tersebut muncul rata-rata pada usia kandungan 5 bulan. Sedangkan dari 12
orang yang melaporkan nyeri pinggang, 6 diantaranya mengatakan harus
mengurangi aktivitas yang dilakukan sehari-hari untuk mencegah
6
kelelahan yang berlebihan, 3 orang ibu hamil mengaku tidak begitu
mempedulikan nyeri yang dirasakan, dan 3 orang ibu hamil sisanya
berusaha memenuhi kegiatan yang biasa dilakukannya karena alasan
tuntutan tugas sebagai ibu rumah tangga.
Dari beberapa penelitian yang dikaji dan studi pendahuluan yang
sudah dilakukan, peneliti tertarik untuk mengetahui,mempelajari lebih
lanjut tentang hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan
aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat.
B. Rumusan Masalah
Beberapa bukti penelitian telah menunjukkan adanya perubahan
tingkat kemampuan aktivitas yang bermakna akibat nyeri pinggang ibu
selama kehamilan. Hal tersebut tentunya akan mengganggu aktivitas
sehari-hari ibu hamil. Sementara mengingat semakin banyaknya angka
kehamilan di Indonesia terutama di perkotaan, ibu hamil perlu
mempertimbangkan kemampuan aktivitas fisiknya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya tanpa membahayakan kondisinya dan kondisi
janin yang dikandungnya. Di Indonesia sendiri, sulit ditemui penelitian
mengenai hubungan nyeri pinggang yang relatif umum pada saat
kehamilan dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil. Penelitian ini
perlu dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara nyeri
pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil agar dapat
menambah literatur mengenai dasar perlunya ibu hamil mengatur aktivitas
fisiknya. Harapannya adalah agar ibu hamil mampu memperkirakan
kemampuan fisiknya selama kehamilan sesuai energi yang dimilikinya
7
dengan tujuan tercapainya kesehatan, keamanan dan keselamatan ibu
hamil dan janin sampai melahirkan.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana karakteristik ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas
Ciputat?
2. Bagaimana gambaran tingkat nyeri pinggang ibu hamil trimester II dan
III di Puskesmas Ciputat?
3. Bagaimana gambaran tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester
II dan III di Puskesmas Ciputat?
4. Apakah ada hubungan antara nyeri pinggang
dengan tingkat
kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas
Ciputat?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan nyeri
pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II
dan III di Puskesmas Ciputat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu hamil diPuskesmas Ciputat meliputi;
usia ibu, usia kehamilan, tingkat pendidikan, riwayat obstetri,
status bekerja, dan sistem pendukung.
b. Mengetahui gambaran tingkat nyeri pinggang ibu hamil trimester
II dan III di Puskesmas Ciputat.
8
c. Mengetahui gambaran tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil
trimester II dan III di Puskesmas Ciputat.
d. Mengetahui adanya hubungan antara nyeri pinggang
dengan
tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan III di
Puskesmas Ciputat.
E. Manfaat
1. Bagi Pendidikan Ilmu Keperawatan
a. Menambah literatur mengenai hubungan antara nyeri pinggang
dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan
III.
b. Memberikan informasi mengenai hubungan antara nyeri pinggang
dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester II dan
III.
2. Bagi Puskesmas
Membantu meningkatkan peran puskesmas dalam memberikan
program pelayanan khususnya pada ibu hamil dengan nyeri pinggang
dengan mempertimbangkan penyelenggaraan kegiatan yang dapat
dijangkau oleh ibu hamil, misalnya seperti senam hamil dan
pendidikan kesehatan untuk mengurangi nyeri pinggang selama
kehamilan.
3. Bagi Tenaga Keperawatan
Membantu perawat dalam meningkatkan pemahaman ibu hamil
tentang aktivitas fisik selama kehamilan sehingga ibu hamil dapat
melakukan aktivitas fisik dengan aman.
9
4. Bagi Responden
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
motivasi ibu hamil dalam mengatur kemampuan aktivitasnya dengan
energi mereka selama kehamilan sehingga ibu hamil dapat menjalani
aktivitas sehari-hari dalam kondisi seoptimal mungkin.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan data,
informasi, dan sebagai rujukan dalam mengembangkan penelitian
khususnya mengenai aktivitas fisik dan nyeri pinggang pada ibu hamil
trimester II dan III.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan
trimester dua dan tiga (4 - 9 bulan) di Puskesmas Ciputat dengan tujuan
untuk mengetahui hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan
aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Jenis
penelitian ini menggunakan metode peneliatian kuantitatif dengan desain
studi cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil
trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat yang mengalami nyeri
pinggang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April
2016.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
Kehamilan menurut World Health Organization (2016) adalah
periode dimana selama sembilan bulan atau lebih bagi seorang wanita
mengandung janin dalam rahimnya dan merupakan sebuah masa yang
sangat membahagiakan sebagai wujud kesempurnaannya menjadi seorang
wanita.
American College of Obstricians and Gynecologists (ACOG)
Committee on Obstetric Practice Society for Maternal-Fetal Medicine
(2013) mendefinisikan kehamilan sebagai masa dimana seorang wanita
mengandung embrio yang sedang berkembang dalam rahimnya dengan
rata-rata usia kehamilan adalah 40 minggu atau 280 hari terhitung mulai
dari hari pertama haid terakhir sampai tanggal perkiraan persalinan atau
taksiran partus.
Dari beberapa definisi kehamilan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah masa dimana seorang wanita mengandung janin, mulai
dari tahap konsepsi hingga janin tersebut lahir dengan rata-rata usia
kehamilan 40 minggu atau 280 hari.
B. Perubahan Anatomis dan Fisiologis Selama Kehamilan
1. Sistem Kardiovaskular
Perubahan kardiovaskular selama masa kehamilan ditandai
dengan meningkatnya volume vaskular, peningkatan curah jantung,
10
11
dan denyut jantung. Volume vaskular akan meningkat dengan jumlah
plasma darah lebih besar dari jumlah sel darah merah sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi), puncaknya terjadi pada usia
kehamilan sekitar 32 minggu. Sedangkan curah jantung akan
meningkat 40-50% lebih tinggi selama trimester ketiga (Klein, 2003).
Peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi
otot polos menyebabkan penurunan tahanan vaskuler perifer selama
kehamilan sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Namun, setelah
kehamilan 24 minggu, tekanan darah akan sedikit demi sedikit naik
kembali seperti tekanan darah sebelum hamil. Pada posisi telentang,
uterus yang membesar menekan vena kava inferior, mengurangi aliran
balik vena ke jantung sehingga terjadi supine hypotensi syndrome dan
mengalami penurunan tekanan darah serta gejala-gejala seperti pusing,
mual, dan rasa akan pingsan (Megasari, 2014).
2. Sistem Endokrin
Perubahan besar pada kelenjar endokrin terjadi untuk
mempertahankan
kehamilan,
pertumbuhan
janin
normal,
dan
pemulihan pasca postpartum. Pembesaraan kelenjar tiroid akibat
hiperplasia
jaringan
glandular
dan
peningkatan
vaskularitas.
Peningkatan Basic Metabolic Rate (BMR) dan konsumsi oksigen
akibat aktivitas metabolik janin. Serum prolaktin mulai meningkat
pada trimester pertama dan meningkat secara progresif sampai
trimester aterm (Bobak, 2005).
12
Janin juga membutuhkan glukosa dalam jumlah yang
signifikan
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangannya.
Untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar pertumbuhan, janin tidak saja
menghabiskan simpanan glukosa ibu, tetapi juga menurunkan
kemampuan ibu mensintesis glukosa dengan menyedot habis asam
amino ibu. Kadar glukosa darah ibu menurun, sedangkan insulin ibu
tidak bisa menembus plasenta untuk sampai ke janin. Akibatnya, pada
awal kehamilan pankreas ibu menurunkan produksi insulinnya.
Namun, hal ini tidak terjadi terus menerus. Seiring dengan
meningkatnya usia kehamilan, plasenta tumbuh dan secara progresif
memproduksi hormon dalam jumlah besar, misalnya human placental
lactogen (hPL), estrogen dan progesteron yang secara kolektif
menurunkan kemampuan ibu untuk menggunakan insulin (Bobak,
2005).
3. Sistem Pencernaan
Selama kehamilan, motilitas gastrointestinal mengalami
penurunan akibat peningkatan hormon progesteron yang dapat
menurunkan produksi motilin, yaitu suatu peptida yang dapat
menstimulasi pergerakan otot usus. Sehingga pada wanita hamil,
waktu transit makanan melewati gastrointestinal melambat atau lebih
lama dibanding wanita yang tidak hamil. Hal ini menyebabkan
peningkatan penyerapan air dan sodium di usus besar yang
mengakibatkan konstipasi (Aprillia, 2010).
13
4. Sistem Perkemihan
Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.
Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan. Ginjal ibu hamil harus mengakomodasi tuntutan
metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga
mengekskresi produk sampah janin. Fungsi ginjal ini berubah akibat
adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah, postur tubuh,
aktivitas fisik, dan supan makanan (Bobak, 2005).
5. Sistem Reproduksi
Dalam keadaan normal, wanita memiliki besar uterus sekitar
70 gr dengan kapasitas kurang dari 10 ml. Namun, saat wanita
tersebut dinyatakan positif hamil, besar uterus yang semula hanya 70
gr bisa berubah menjadi 1000 gr dengan kapasitas 5-20 liter atau lebih
(Aprillia, 2010).
Selama kehamilan, sel-sel otot pada uterus meregang dan terjadi
hipertrofi. Perubahan juga terjadi pada peningkatan progresif pada
aliran darah uteroplasentar yang berkisar antara 450-650 ml/menit
terutama pada kehamilan trimester akhir. Uterus yang semakin
membesar memberikan tekanan terhadap organ-organ di sekitarnya
sehingga menimbulkan beberapa keluhan pada sistem gastrointestinal,
respirasi, kardiovaskuler, dan sistem urinaria (Aprillia, 2010).
Peningkatan hormon estrogen menyebabkan hipervaskularisasi
pada serviks sehingga vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiru-biruan. Tanda ini disebut dengan tanda Chadwick. Selain itu,
14
estrogen juga membuat daya regang vagina bertambah sebagai bentuk
adaptasi persiapan persalinan. (Megasari, 2014).
6. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan ibu hamil berubah secara
mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul
miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan beban
berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
atau realignment kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan. Kurva lumbosakrum normal harus semakin melengkung dan di
daerah servikodorsal harus terbentuk kurvatura sehingga terjadi fleksi
anterior kepala berlebihan untuk mempertahankan keseimbangan.
Payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan
semakin membuat kurva punggung dan lumbar menonjol. Pergerakan
menjadi lebih sulit, gaya berjalan ibu hamil yang bergoyang. Struktur
ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah
mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lain terkait
menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuloskeletal (Bobak, 2005).
Peningkatan hormon progesteron dan relaxin menyebabkan
pengenduran jaringan ikat dan otot. Sehingga Symphisis Pubis dan
articulasio cocsigeal melunak dan bergeser. Hal ini lah yang
menyebabkan munculnya nyeri pinggang pada masa kehamilan. Bagi
ibu hamil yang kurus, lekukan lumbalnya lebih dari normal akan
menyebabkan lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian
15
belakang. Hal ini juga menjadi penyebab sakit yang berulang terutama
di bagian punggung (Megasari, 2014).
Gambar 1.1 Perubahan Sikap Berdiri Ibu Hamil
Wanita muda yang cukup berotot dapat menoleransi perubahan
anatomi ini tanpa keluhan. Akan tetapi, wanita yang lebih tua, wanita
yang pernah hamil sebelumnya atau wanita yang memiliki sakit
punggung atau wanita yang memiliki keseimbangan yang buruk, dapat
mengalami nyeri punggung dan/atau pinggang yang cukup berat
selama dan segera setelah hamil. Relaksasi ringan dan peningkatan
mobilitas sendi panggul normal selama masa hamil terjadi akibat
elastisitas dan perlunakan berlebihan jaringan kolagen dan jaringan
ikat dan merupakan akibat peningkatan hormon seks steroid yang
bersirkulasi. Adaptasi ini dapat saja memisah simfisis pubis dan
ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar kemungkinannya dapat
menimbulkan nyeri pinggang dan kesulitan berjalan (Bobak, 2005).
7. Sistem Integumen
Pada kulit, terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi
bagian-bagian tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan
16
hormon Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang diproduksi
oleh lobus anterior hipofisis. Hiperpigmentasi ini biasanya terdapat
pada dahi, pipi, dan hidung atau yang sering disebut dengan topeng
kehamilan atau cloasma gravidarum. Peningkatan pigmentasi juga
terjadi disekeliling puting susu, di bagian perut bawah tengah biasanya
nampak garis gelap, yaitu yang disebut dengan spider angioma
(Megasari, 2014).
Pembesaran
rahim
menimbulkan
peregangan
dan
menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit, sehingga
menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. Apabila terjadi
peregangan yang hebat, misalnya pada kehamilan gemelli dan
hidramnion, dapat terjadi diastasis rectus abdominis bahkan hernia.
Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut
sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu hamil
mudah berkeringat (Megasari, 2014).
C. Nyeri
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dengan emosional yang
tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat
subjektif. Keluhan sensori yang dinyatakan dapat berupa pernyataan
seperti pegal, linu, ngilu, keju, kemeng, cangkeul, dan seterusnya dapat
dianggap sebagai modalitas nyeri (Muttaqin, 2008).
Nyeri
pinggang
selama
kehamilan
diakibatkan
karena
meningkatnya hormon progesteron dan relaxin yang merangsang
peregangan otot-otot daerah pinggang, pertambahan ukuran uterus yang
17
mengarah ke depan, dan perubahan titik berat tubuh yang tepatnya agak ke
belakang (Manuaba, 2007).
D. Pengukuran Nyeri
Laporan tunggal klien tentang nyeri yang dirasakan merupakan
indikator utama yang paling dipercaya tentang keberadaan intensitas nyeri
dan segala macam yang berhubungan dengan ketidaknyamanan. Hal ini
karena nyeri bersifat sangat individualistik. Dalam melakukan pengkajian
nyeri, instrumen untuk menghitung derajat nyeri disesuaikan dengan
kondisi individu atau klien. Pengkajian nyeri meliputi awitan dan durasi,
lokasi nyeri, dan keparahan nyeri. Keparahan nyeri merupakan
karakteristik yang paling subjektif diantara yang lain (Potter dan Perry,
2012).
Dalam penelitian Hawker dkk (2011), disebutkan beberapa
carapengukuran intensitas nyerimenggunakan skala sebagai berikut:
1. Verbal Descriptive Scale(VDS)
VDS merupakan skala deskriptif yang hanya memberikan kata-kata
kunci pada setiap tingkat kondisi nyeri sehingga tidak ada ketatapan
nilai yang spesifik. VDS terdiri dari beberapa deskripsi tingkatan nyeri
sebagai tolak ukur, yaitu „tidak nyeri‟, „nyeri ringan‟, „nyeri sedang‟,
„nyeri berat‟, dan „nyeri yang tidak tertahankan‟.
2. Numeric Pain Rating Scale (NPRS)
NPRS merupakan versi numerik dari segmen VDS, NPRS terdiri dari
11 skala nyeri dimulai dari 0 dimana tidak ada nyeri hingga 10 dimana
18
seseorang merasakan nyeri yang berat. Berbeda dengan VDS, NPRS
lebih terbukti sensitif dalam mendeteksi nyeri pada seseorang karena
memiliki skala nomor yang spesifik bila dibandingkan dengan VDS
yang hanya berupa kata-kata atau pernyataan.
3. Visual Analogue Scale (VAS)
Skala analog visual tidak mengusung label subdivisi. VAS merupakan
skala yang terdiri dari suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri
yang terus menerus dan pada ujung skalanya memiliki alat
pendeskripsi verbal. VAS memberikan kebebasan penuh kepada
individu untuk mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dan lebih
fleksibel karena tidak harus dipaksa memilih kata atau angka.
Terdapat beberapa alat lain yang digunakan dalam pengukuran
nyeri. Namun, skala deskriptif, skala analog, dan skala numerial
merupakan skala yang paling sering dipakai dalam mengukur intensitas
nyeri baik dalam penelitian maupun dalam praktek klinis. Pada
penggunaannya, skala-skala tersebut harus disesuaikan dengan individu
yang bersangkutan. Misalnya apabila klien atau individu mampu membaca
dan memahami skala, maka skala deskripsi nyeri akan lebih akurat dalam
memberikan hasil (Potter dan Perry, 2012).
E. Jenis-Jenis Nyeri
Dalam bukunya, Arif Muttaqin (2008) menyebutkan dua macam
nyeri sebagai berikut:
19
1. Nyeri Akut
Nyeri akut berlangsung tiba-tiba dan umumnya berhubungan dengan
adanya suatu trauma atau cedera spesifik. Nyeri akut mengindikasikan
adanya suatu kerusakan atau cedera yang baru saja terjadi. Sensasi
dari suatu nyeri biasanya menurun sejalan dengan adanya proses
penyembuhan. Nyeri akut ini memiliki tujuan untuk memperingatkan
adanya suatu cedera atau masalah dan biasanya berlangsung kurang
dari enam bulan.
2. Nyeri Kronis
Nyeri kronis merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara
konstan atau intermitten dan menetap sepanjang suatu periode waktu.
Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan
dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera
spesifik. Nyeri kronis mungkin saja tidak mempunyai awitan atau
onset yang ditetapkan dengan tepat dan seringkali sulit untuk diobati
karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respons terhadap
pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronis adalah
suatu ketidaknyamanan yang dialami individu yang berlangsung
selama enam bulan atau lebih.
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
Nyeri merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh
hanya pada jaringan yang mengalami cedera atau penyakit. Namun nyeri
direfleksikan dengan berbeda-beda oleh masing-masing individu. Persepsi
individu terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti makna nyeri
20
itu sendiri bagi mereka (Morison, 2004). Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi nyeri menurut Potter dan Perry (2012):
1. Usia
Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri,
khususnya pada anak-anak dan lansia. Anak-anak seringkali kesulitan
dalam mengungkapkan nyeri, secara kognitif anak-anak todler dan
prasekolah
tidak
mampu
mengingat
penjelasan
nyeri
atau
mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman yang dapat terjadi di
berbagai situasi. Sedangkan pada lansia, lebih karena pengalaman
yang dirasakan sebelumnya. Lansia hidup lebih lama, sehingga
mereka memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kondisi
patologis yang menyertai nyeri, bahkan mungkin hingga gangguan
fungsi yang serius.
Greenwood dan Stainton (2001) menyebutkan bahwa usia merupakan
faktor yeng mempengaruhi nyeri pinggang selama kehamilan. Wanita
yang berusia lebih muda dianggap lebih sering mengalami nyeri
pinggang sebagai efek perubahan hormonal selama kehamilan.
Mereka lebih sensitif terhadap perubahan pada dirinya dan memiliki
pandangan atau sikap yang berbeda bila dibandingkan dengan wanita
hamil yang berusia lebih tua.
2. Jenis Kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara makna dalam
berespons terhadap nyeri. Masih diperdebatkan apakah hanya jenis
kelamin saja yang merupakan suatu faktor dalam pengekspresian
21
nyeri. Beberapa kebudayaan yang mempengaruhi jenis kelamin seperti
anggapan bahwa laki-laki dianggap harus berani dan tidak boleh
menangis, sedangkan seorang wanita boleh menangis dalam situasi
yang sama merupakan contoh kebudayaan yang mengatasnamakan
gender.
3. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang mereka harapkan dan
apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi
bagaimana bereaksi terhadap nyeri (Calvillo dan Flaskerud dalam
Potter, 2012). Beberapa kebudayaan yakin bahwa memperlihatkan
nyeri adalah sesuatu yang alamiah. Namun, kebudayaan lain
cenderung untuk melatih perilaku yang tertutup (introvert).
4. Keletihan
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan
sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.
Apabila keletihan disertai kesulitasn tidur, maka persepsi nyeri bahkan
dapat terasa lebih berat lagi. Nyeri seringkali lebih berkurang setelah
individu mengalami suatu periode tidur yang lelap dibanding pada
akhir hari yang melelahkan.
Dalam penelitian Kovacs, Emma dan Ana dkk (2012) menyebutkan
bahwa beberapa studi terdahulu menemukan adanya hubungan antara
bekerja dan aktivitas fisik yang berat dengan tingginya resiko kejadian
nyeri pinggang selama kehamilan. Dalam penelitian tersebut
22
mengkombinasikan berbagai macam kegiatan aktivitas fisik seharihari seperti; aktivitas bekerja, aktivitas di rumah, waktu luang atau
istirahat, dan waktu untuk berolahraga. Kegiatan-kegiatan tersebut
sangat berpotensi terjadi aktivitas yang berat, seperti dalam bekerja
dan berolahraga sehingga mempengaruhi nyeri yang dialami
seseorang.
5. Pengalaman Nyeri Sebelumnya
Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri
sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan
menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang.
Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode
nyeri yang berat, maka ansietas atau bahkan rasa takut dapat muncul.
Sebaliknya, apabila individu mengalami nyeri, dengan jenis yang
sama dan berulang-ulang, tetapi kemudian nyeri tersebut berhasil
dihilangkan, maka akan lebih mudah bagi individu tersebut untuk
menginterpretasikan sensasi nyeri.
Dalam penelitian Kovacs, Emma dan Ana dkk (2012) disebutkan
bahwa faktor yang mempengaruhi nyeri pinggang selama kehamilan
adalah tingginya angka pengalaman nyeri pada kehamilan sebelumnya
dan diiringi dengan ansietas selama kehamilan.
6. Dukungan Keluarga dan Sosial
Faktor lain yang bermakna mempengaruhi nyeri ialah kehadiran
orang-orang terdekat dan bagaimana sikap mereka terhadap seseorang
yang mengalami nyeri. Individu yang mengalami nyeri seringkali
23
bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk
memperoleh dukungan, bantuan, atau perlindungan. Walaupun nyeri
tetap dirasakan, kehadiran orang yang dicintai akan meminimalkan
rasa kesepian dan ketakutan.
7. Kurang Aktivitas
Dalam penelitian Samara dkk (2005), terlalu lama duduk dengan
posisi yang salah akan menyebabkan ketegangan otot-otot dan
keregangan ligamentum tulang belakang. Posisi tubuh yang salah
selama duduk membuat tekanan abnormal dari jaringan sehingga
menyebabkan rasa sakit. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa
lama duduk statis selama 91-300 menit meningkatkan risiko untuk
terjadinya nyeri pinggang 2,35 kali lebih besar dibandingkan dengan
individu yang duduk statis selama 5-90 menit.
G. Aktivitas Fisik
Menurut World Health Organization (2016), aktivitas fisik
didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai
faktor resiko utama keempat yang menyebabkan sekitar 3,2 juta kematian
secara global.
Peningkatan tingkat aktivitas fisik dalam populasi adalah prioritas
kesehatan masyarakat saat ini. Manfaat dari gaya hidup aktif telah
terdokumentasi dengan baik dalam literatur. Di masa lalu, kebanyakan
wanita hamil disarankan untuk tinggal di rumah dan menghindari upaya
fisik agar tidak mengambil risiko kesehatan mereka dan kehidupan janin.
24
Persepsi aktivitas kehamilan dan fisik telah berubah dalam beberapa tahun
terakhir, dimana sebagian besar wanita bersedia tetap aktif selama
kehamilan. Namun beberapa hal harus diperhatikan, menimbang kondisi
dan kemampuan ibu hamil dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk
menghindari bahaya baik bagi ibu atau janin yang dikandungnya
(Domingues, 2007).
H. Modifikasi Aktivitas Ibu Hamil
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Megan Connely dkk
di Australia menyarankan adanya pembatasan dalam aktivitas selama
kehamilan. Penelitian tersebut membuktikan adanya hambatan dalam ibu
memodifikasi keaktifannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Hambatan yang muncul lebih kearah intrapersonal ibu hamil yang sangat
penting untuk memperkirakan waktu dalam melakukan
aktivitas.
Hambatan intrapersonal yang dimaksud meliputi kurangnya waktu dalam
mengatur kegiatan, kelelahan atau energi yang lebih rendah selama
kehamilan, kurangnya pengetahuan tentang aktivitas selama kehamilan,
dan kenyamanan ibu dalam menikmati masa kehamilannya. Untuk itu,
modifikasi dapat dilakukan melalui hubungan yang baik dengan keluarga
dan kesadaran ibu hamil dalam membagi energinya saat beraktivitas.
Penelitian lain oleh Takito dkk (2009) di Brazil menunjukkan
adanya peningkatan angka kelahiran bayi berat lahir rendah pada
kelompok ibu hamil yang memiliki aktivitas fisik yang tinggi selama
kehamilan dan juga pada ibu hamil yang kurang aktif. Aktivitas yang
tinggi yang dilakukan oleh ibu disini disebutkan seperti naik turun tangga
25
lebih dari sepuluh kali dalam sehari, kegiatan ibu rumah tangga seperti
membawa air dari sumur ke tempat rumah. Sedangkan definisi kurang
aktif disini meliputi kegiatan ibu hamil yang menonton televisi lebih dari
42 jam per minggu. Untuk itu, modifikasi kegiatan selama kehamilan pada
prinsipnya adalah ibu hamil mampu beraktivitas tanpa kelelahan yang
berat juga menghindari kegiatan yang kurang aktif selama masa
kehamilan.
Berikut beberapa aktivitas sehari-hari yang perlu diperhatikan bagi
ibu hamil:
1. Bekerja
Aktivitas fisik sedang atau reguler selama kehamilan telah dikaitkan
dengan meningkatnya angka berat lahir bayi, kondisi kesehatan janin
yang baik selama kehamilan dan pada saat melahirkan, termasuk juga
dengan beberapa ketidaknyamanan selama kehamilan. Manfaat yang
dirasakan ibu hamil dengan aktivitas fisik yang sedang atau cukup
meliputi; berkurangnya nyeri saat melahirkan, fase aktif yang lebih
cepat, hospitalisasi yang sebentar, dan mengurangi resiko untuk
melakukan persalinan caesar (Baum, 2012).
2. Mengangkat Beban Berat dan Olahraga
Latihan fisik merupakan hal yang penting dalam menentukan
kesehatan ibu dan bayi. Berjalan merupakan kegiatan yang baik dan
mudah dilakukan selama kehamilan dan akan membantu dalam
memperkuat otot-otot abdomen dan pelvis yang akan sangat berguna
saat melahirkan. Satu hal yang menjadi perhatian ibu hamil adalah
26
agar ia menghentikan aktifitas beratnya baik kegiatan berat seperti
mengangkat berat dan olahraga ketika ibu hamil merasa kelelahan.
Hal lain yang harus dihindari adalah melakukan peregangan otot saat
meraih sesuatu, misalnya menggapai sesuatu yang tinggi. Ibu hamil
akan rawan mengalami gangguan keseimbangan sehingga hal ini
harus dihindari (Savitri, 2006).
I. Comfort Theory
Manusia memiliki daya tanggap yang holistik terhadap rangsangan
atau stimuli yang kompleks. Nyaman (comfort) dalam comfort theory
didefinisikan sebagai sebuah pengalaman langsung dan adekuat dalam
memenuhi kebutuhan dirinya dengan mudah atau dengan bantuan serta
bertemunya transendensi dari empat konteks, yaitu; konteks fisik, psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan. Seorang individu dapat dikatakan
nyaman apabila ia mempersepsikan kenyamanannya dalam enam indera,
yaitu; peraba, penciuman, pendengaran, penglihatan, pengecap, dan
propriosepsi. Kenyamanan adalah hal yang lebih bersifat subyektif dan
individualistik bila dibandingkan dengan tidak adanya rasa sakit atau nyeri
(Kolcaba, 2003).
Struktur taksonomi sangat berguna untuk mendeskripsikan
hubungan antara kenyamanan dan nyeri fokal. Nyeri fokal terletak pada sel
fisik tubuh yang sakit, dan apabila sel tersebut tidak disembuhkan dapat
menjadi penyebab utama kenyamanan holistik terganggu. Pernyataan ini
menggambarkan bagaimana hubungan antara nyeri dan kenyamanan.
Kenyamanan jelas merupakan „payung‟ yang membawahi nyeri.
27
Sedangkan manajemen nyeri merupakan bagian yang spesifik, terfokus
pada nyeri. Ketidaknyamanan dapat timbul karena adanya sel yang sakit,
seperti sel yang menyebabkan mual, muntah, konstipasi, rasa haus dan
lapar. Hal inilah yang membuat nyeri menjadi bagian dari aspek gangguan
kenyamanan yang harus ditangani (Kolcaba, 2003).
Terdapat empat konteks kenyamanan, yaitu kenyamanan fisik,
psiko-spiritual, lingkungan, dan sosiokultural. Nyeri merupakan salah satu
aspek fisik yang mampu mempengaruhi kondisi kenyamanan. Adapun
intervensi yang diperlukan adalah untuk meningkatkan kenyamanan
seseorang dalam beraktivitas memenuhi kebutuhannya (Fitzpatrick, 2010).
J. Penelitian Terkait
Berikut ini adalah beberapa penelitian terkait nyeri pinggang
dengan kemampuan aktivitas ibu hamil:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Norsyam dkk (2015) di Malaysia
menunjukkan bahwa nyeri pinggang selama kehamilan mempengaruhi
tingkat kemampuan ibu hamil. Responden sebanyak 126 ibu hamil
dengan usia kehamilan lebih dari 21 minggu. Hasil dari penelitian
tersebut menggambaran sebanyak 36.5 % ibu hamil mengalami
ketidakmampuan minimal, sebanyak
46.5 % ibu hamil memiliki
ketidakmampuan moderat/sedang, dan sebanyak 17.5 % ibu hamil
menderita ketidakmampuan berat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh K Chapentier dkk (2012) yang
membandingkan ibu hamil di daerah Benin dengan ibu hamil di
perkotaan Kanada (perbandingan sampel 30 : 50). Kedua kelompok
28
memiliki latar belakang yang berbeda, dimana ibu hamil di daerah
Benin lebih lama jam kerjanya dan tinggi angka paritasnya, sedangkan
hal sebaliknya terjadi pada ibu hamil di perkotaan Kanada. Ibu hamil
di daerah Benin memiliki persentase nyeri pinggang kehamilan yang
lebih tinggi (83%) dibandingkan ibu hamil di perkontaan Kanada
(58%),
dengan
persentase
ibu
hamil
yang
mengalami
ketidakmampuan berat sebanyak 33% (10 orang ) pada ibu hamil di
daerah Benin dan sebanyak 14% (7 orang) pada ibu hamil di
perkotaan Kanada.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Atmantika (2014) di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta dengan sampel sebanyak 51 pasien di
bagian neurologi yang menderita nyeri pinggang. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan adanya hubungan antara intensitas nyeri dengan
fungsional aktivitas fisik sehati-hari (p = 0,00).
29
K. Kerangka Teori
Ibu Hamil
Perubahan Anatomis dan
Fisiologis meliputi:
1. Sistem Kardiovaskuler
2. Sistem Endokrin
3. Sistem Pencernaan
4. Sistem Perkemihan
5. Sistem Reproduksi
6. Sistem Muskuloskeletal
7. Sistem Integumen
Bekerja dan/atau
beraktivitas sehari-hari
Tingkat kemampuan
aktivitas ibu hamil
Peningkatan hormon
prosegteron dan relaxin
Pengenduran jaringan ikat dan
otot, symphisis pubis dan
articulasio cocsigeal melunak
dan bergeser
Pertambahan ukuran uterus
(perubahan titik tumpu
gravitasi)
Nyeri Pinggang
Merupakan aspek fisik
Faktor yang
mempengaruhi nyeri:
1.
2.
3.
4.
5.
Usia
Jenis kelamin
Kebudayaan
Keletihan
Pengalaman nyeri
pinggang sebelumnya
6. Dukungan keluarga
dan sosial
7. Kurang aktivitas
Comfort Theory
Aspek fisik, psiko-spiritual,
sosiokultural, lingkungan
Gambar 2.1 Kerangka Teori (Aprillia, 2010); (Megasari, 2014); (Bobak, 2005); (Potter
dan Perry , 2012); (Morison, 2004); (Sitzman, 2011).
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep atau conceptual framework adalah model
pendahuluan dari sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari
hubungan variabel-variabel yang diteliti. Tujuan dari kerangka konsep
sendiri adalah untuk mensintesa dan membimbing atau mengarahkan
penelitian, serta panduan untuk analisis dan intervensi (Shi dalam
Swarjana, 2015).
Dalam penelitian ini, variabel bebas (independen) yang ingin
diketahui yakni nyeri pinggang, sedangkan variabel terikatnya (dependen)
yang akan diteliti yaitu tingkat kemampuan aktivitas.
Variabel Independen
Variabel Dependen
Nyeri Pinggang
Kehamilan
Tingkat Kemampuan
Aktivitas
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
30
31
B. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel
Independen:
Nyeri
pinggang
Dependen:
Tingkat
kemampuan
aktivitas
Definisi Operasional
Suatu pengalaman sensorik dengan emosional
yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang bersifat subjektif pada daerah
pinggang karena perubahan fisik selama
kehamilan, keluhan dapat berupa pernyataan
seperti pegal, linu, ngilu, keju, kemeng,
cangkeul, dan seterusnya yang dapat dianggap
sebagai modalitas nyeri.
Cara Ukur
Kuesioner
Tingkat
kemampuan
seseorang
dalam
melakukan kegiatan aktivitas sehari-harinya.
Kuesioner
Alat Ukur
Kuesioner
Numeric Rating
Scale
Hasil Ukur
Kaegori:
1. Nyeri ringan = <4
2. Nyeri berat = ≥ 4
Skala
Ordinal
Kategori:
1. Ketidakmampuan ringan = <21
2. Ketidakmampuan berat = >21
Ordinal
(http://www.reh
abmeasures.org/
diakses pada 09
Januari 2016)
Kuesioner
Oswestry
Disability Index
(http://www.reh
abmeasures.org/
diakses pada 03
Januari 2016)
32
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep yang telah dibuat, maka hipotesis penelitian
yang muncul adalah:
1. Ha: Ada hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan
aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat.
2. H0: Tidak ada hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan
aktivitas ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitiannya
adalah cross sectional. Cross sectional study design adalah penelitian yang
mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu (at one
point in time), fenomena yang diteliti adalah selama satu periode
pengumpulan data (Gordis dalam Swarjana, 2012). Dalam penelitian ini,
fenomena yang diteliti berupa variabel independen yaitu nyeri pinggang
dan variabel dependen yaitu tingkat kemampuan aktivitas.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April tahun 2016
di Puskesmas Ciputat tepatnya pada ibu hamil trimester II dan III di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat. Alasan peneliti mengambil Puskesmas
Ciputat sebagai lokasi penelitian adalah karena tempatnya yang
terjangkau, birokrasi yang mudah, angka kunjungan Antenatal Care nya
cukup tinggi, dan di Puskesmas tersebut belum pernah dilakukan
penelitian mengenai hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan
aktivitas ibu hamil trimester II dan III.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai wilayah kualitas dan karakteristik tertentu yang
33
34
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil trimester dua dan tiga yang mengalami nyeri
pinggang selama kehamilan di wilayah Puskesmas Ciputat.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
suatu populasi (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah purposive sampling atau disebut juga dengan
judgement sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi
sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sesuai dengan masalah dan
tujuan
penelitian
sehingga
sampel
tersebut
dapat
mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,
2008).
3. Jumlah Sampel
Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diambil dari
populasi sesuai dengan rumus beda proporsi:
𝑧1−𝛼/2 2𝑃(1 − 𝑃) + 𝑧1−𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2(1 − 𝑃2)
n=
(𝑃1 − 𝑃2)2
2
Keterangan:
P1
= Proporsi ibu hamil yang mengalalami nyeri punggung
bawah penelitian Ratih Indah Kartikasari (2012) = 0,303
P2
= Proporsi ibu hamil yang tidak mengalalami nyeri punggung
bawah penelitian Ratih Indah Kartikasari (2012) = 0,697
P
=
𝑃1+𝑃2
2
=
0,303+0,697
2
= 0,5
35
𝑧1−𝛼/2 = Derajat kemaknaan 95%
𝑧1−𝛽
= Kekuatan uji
Maka besar sampel yang dihasilkan adalah:
𝑧1−𝛼/2 2𝑃(1 − 𝑃) + 𝑧1−𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2(1 − 𝑃2)
n=
(𝑃1 − 𝑃2)2
2
1,96 2.0,5(0,5) + 0,84 0,303 0,697 + 0,697(0,303)
n=
(−0,394)2
n=
1,96 0,5 + 0,84 0,211 + 0,211
2
0,155
1,96 (0,707) + 0,84 0,422
n=
0,155
1,385 + 0,84(0,649)
n=
0,155
1,385 + 0,545
n=
0,155
n=
2
2
2
2
3,724
1,93 2
=
= 24,025
0,155
0,155
n = 24 x 2 = 48
Setelah dilakukan penghitungan, sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini sebanyak 48 orang ibu hamil. Kemudian, untuk
menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai antisipasi
maka peneliti menambahkan 10 % dari jumlah sampel dalam
penelitian ini. Maka 48 x 10 % = 4,8 dibulatkan menjadi 5, sehingga
besar sampel yang dibutuhkan sebanyak: 48 + 5 = 53 responden. Pada
saat pengumpulan data, terdapat 3 kuesioner yang setelah diperiksa
datanya tidak rasional, maka data tersebut di drop out. Sehingga
diperoleh subjek penelitian keseluruhan berjumlah 50 responden.
36
4. Kriteria Sampel
Dalam pemilihan sampel, peneliti membuat kriteria sampel yang
diambil sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
i.
Ibu hamil trimester dua atau tiga yang mengalami nyeri
pinggang di Puskesmas Ciputat.
ii.
Ibu
hamil
yang
bersedia
menjadi
responden
dan
mempunyai waktu untuk mengisi kuesioner.
b. Kriteria Ekslusi
Ibu hamil trimester dua dan tiga yang sedang atau pernah memiliki
penyakit pinggang seperti Hernia Nukleus Pulposus (HNP), dan
cedera tulang belakang.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua macam kuesioner, yaitu kuesioner
Numeric Pain Rating Scale (NPRS), dan kuesioner Oswestry Disability
Index (ODI).
1. Kuesioner Karakteristik Ibu Hamil
Kuesioner karakterikristik terdiri dari; usia responden, riwayat
obstetri, tingkat pendidikan, status bekerja, dan sistem pendukung.
2. Kuesioner Numeric Pain Rating Scale
Numeric Pain Rating Scale (NPRS) adalah 11 skala nyeri yang
dimulai dari skala 0 dimana individu tidak ada rasa sakit atau nyeri,
sampai dengan skala 10 dimana individu merasakan sakit yang
paling berat yang dibayangkan. NPRS memiliki sensitivitas yang
37
baik dalam menghasilkan data yang dapat dianalisis (Williamson &
Hoggar, 2005). NPRS digunakan untuk mengkaji nyeri yang dialami
individu selama 24 jam terakhir. Dalam penelitian ini, responden
diberikan penjelasan agar memilih salah satu dari skala NPRS yang
sesuai dengan rasa sakit yang mereka rasakan.
Pengelompokan nyeri dibagi menjadi 2 kategori yaitu nyeri ringan
dan nyeri berat. Sedangkan penentuan cut of point ditentukan
berdasarkan hasil uji normalitas data. Setelah dilakukan uji
normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, variaber skala
nyeri berdistribusi tidak normal (sig=0,025), sehingga penentuan cut
of point berdasarkan pada nilai median atau nilai tengah. Responden
dengan skor kurang dari 4 dikategorikan dalam nyeri ringan,
sedangkan responden yang memiliki skor nyeri lebih dari atau sama
dengan 4 dikategorikan dalam nyeri berat.
3. Kuesioner Oswestry Disability Index
Kuesioner Oswestry Disability Index (ODI) merupakan instrumen
yang penting yang digunakan oleh banyak peneliti dalam
mengevaluai fungsi tulang belakang. Perkembangan kuesioner ODI
ini diprakarsai oleh John O‟Brien pada tahun 1976. Kuesioner ini
diujicobakan dengan responden sebanyak 19.801 pada versi terakhir.
Sejak saat itulah ODI telah banyak digunakan sebagai alat ukur
untuk pasien dengan gangguan tulang belakang (National Council
for Osteopathic Research). Peneliti menggunakan kuesioner dalam
versi bahasa inggris untuk diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia,
38
lalu memodifikasinya dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh
responden.
Kuesioner ODI telah banyak dipakai untuk mengukur kemampuan
sesorang dalam melakukan aktivitas, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Patricia (2015) di Brazil mengenai kualitas tidur ibu
hamil dengan nyeri tulang belakang, penelitian K Chanterpentier
(2012) di Kanada tentang nyeri pinggang pada ibu hamil dengan
kondisi kehidupan kebudayaan daerahnya, dan penelitian-penelitian
terkait yang lain.
Kuesioner ODI terdiri dari 10 topik aktivitas yang biasa dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan nyeri pinggang, konten
topik tersebut adalah; intensitas nyeri pinggang, kemampuan untuk
merawat diri sendiri, kegiatan mengangkat benda atau barang,
aktivitas berjalan, aktivitas duduk, aktivitas berdiri, tidur, aktivitas
seksual, aktivitas sosial, dan kemampuan dalam melakukan
perjalanan.
Pemberian skor dalam penelitian sesuai dengan ketentuan dalam
standar kuesioner ODI tersebut. Nilai minimal 0 dan nilai
maksimaluntuk tiap bagian adalah 5 dengan skor total minimal
adalah 0 dan skor maksimal adalah 50. Setelah dilakukan scoring,
selanjutnya setiap nilai dari masing-masing bagian dijumlahkan lalu
dijadikan dalam bentuk nilai persentasi. Nilai persentasi minimal
adalah 0% dan nilai persentasi maksimal 100%. Pengkategorian
tingkat kemampuan aktivitas adalah berdasarkan hasil uji normalitas
39
data. Karena setelah dilakukan uji normalitas data dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov tidak berdistribusi normal
(sig=0,004), maka penentuan cut of point pemberian kategori adalah
berdasarkan nilai median yaitu 21. Sehingga responden dengan skor
terakhir kurang dari 21 dikategorikan memiliki ketidakmampuan
minimal, sedangkan responden dengan skor terakhir lebih 21
dikategorikan dalam ketidakmampuan berat.
E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Penelitian
ini
menggunakan
instrumen
berupa
kuesioner.
Instrumen dalam sebuah penelitian harus memenuhi dua syarat, yaitu valid
dan reliabel. Kuesioner NPRS telah digunakan pada banyak penelitian,
NPRS memiliki kevalidan dari uji validitas dan reliabilitas penelitian
Ferreira (2011) yang menunjukkan konsistensi penilaian nyeri (0,94-0,96).
Selain itu, NPRS terbukti mempunyai hubungan kekuatan yang baik pada
penelitian Ahlers (dalam Marianne, 2011) (r=0,84) sehingga pada
penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi.
Kuesioner ODI yang pada dasarnya sudah baku dan dianggap valid
dan reliabel pada penelitian ini akan dilakukan validasi dengan
menerjemahkan kuesioner yang masih dalam bentuk bahasa inggris
melalui lembaga Pusat Bahasa. Selanjutnya akan dilakukan uji validitas
menggunakan rumus Pearson Product Moment dimana suatu instrumen
dikatakan valid apabila tiap butir nya memiliki nilai positif dan nilai r
hitung > r tabel (0,349) (Hidayat, 2007).Setelah alat ukur dinyatakan valid,
selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu
40
nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam
mengukur gejala yang sama. Setiap alat ukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Husein,
2003). Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat
konsistensinya dengan diukur korelasi. Uji reliabilitas menggunakan
rumus Alpha Cronbach dengan kriteria uji jika Alpha Cronbach> 0,6
maka instrumen dikatakan reliabel (Hamdi, 2014).
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini di lakukan di
wilayah kerja Puskesmas Pisangan pada bulan Maret 2016. Tempat ini
dipilih peneliti sebagai antisipasi untuk menghindari agar responden dalam
uji validitas tidak lagi menjadi responden saat pengambilan data.
Responden dalam uji validitas dan reliabilitas berjumlah 31 ibu hamil yang
mengalami nyeri pinggang selama kehamilan dengan usia kandungan
antara trimester dua dan trimester tiga.
Tabel 4.1 Nilai r Kuesioner ODI
Item Pernyataan
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
Pernyataan 7
Pernyataan 8
Pernyataan 9
Pernyataan 10
Nilai r hitung
Nilai r
hitung
0,239
0,600
0,732
0,598
0,523
0,573
0,668
0,521
0,735
0,737
Tingkat
Kepercayaan
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
pada tabel 4.1
Nilai r tabel
(n=31)
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Keterangan
Tidak valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
didapat dari nilai Pearson
Correlation dalam analisis SPSS. Sedangkan nilai r tabel diperoleh
melalui df (degree of freedom) = n-2 (signifikansi 5%, n = jumlah sampel),
41
sehingga diperoleh nilai r tabel adalah 0,349.Setelah dilakukan uji validitas
dan reliabilitas, kuesioner ODI yang terdiri dari 10 butir pernyataan
memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,349) seperti pada
tabel 4.1. Namun pada tabel di atas, terdapat 1 item pernyataan yang tidak
valid dengan nilai r = 0,239, atau kurang dari r tabel (0,349), sehingga
peneliti melakukan modifikasi redaksi agar pernyataan menjadi lebih
mudah dipahami. Modifikasi kuesioner dapat dilihat pada lampiran.Hasil
uji reliabilitas kuesioner ODI menunjukkan nilai Alpha Cronbach= 0,801
yang menunjukkan bahwa kuesioner tersebut memiliki tingkat konsistensi
yang baik.
F. Metode Pengumpulan Data
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melalui serangkaian proses pengambilan data, peneliti
melakukan persiapan berupa perizinan dari bidang akademik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan
untuk
melakukan
penelitian
di
Puskesmas
Ciputat.
Selanjutnya, peneliti melakukan kunjungan terhadap Puskesmas
Ciputat untuk menjelaskan penelitian yang akan dilaksanakan dengan
membawa surat pengantar dari bidang akademik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Selain persiapan birokrasi, peneliti juga mempersiapkan
instrumen penelitian dan persiapan asisten peneliti dalam melakukan
pengambilan data. Persiapan berupa penyamaan persepsi antara
peneliti dengan asisten peneliti dengan cara peneliti memaparkan
42
mengenai penelitian yang dilakukan, instrumen yang digunakan, serta
prosedur pengambilan data.
2. Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data dilakukan di Poli Kebidanan Puskesmas
Ciputat dan melalui program Posyandu yang diselenggarakan setiap
harinya di Wilayah Puskesmas Ciputat selama bulan April. Pada
proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunanan metode
pengisian kuesioner dengan cara self-administered method, yaitu
responden diberikan waktu untuk mengisi kuesionernya sendiri.
Peneliti hanya menunggu dan memberikan penjelasan jika responden
bertanya atau jika ada hal-hal yang kurang jelas di dalam kuesioner.
Namun, sebagian responden meminta agar pertanyaan dan pernyataan
dibacakan oleh peneliti dan/atau asisten peneliti. Sehingga, tidak
semua data yang didapatkan diisi langsung oleh tangan responden.
Setelah kuesioner selesai diisi atau dibacakan dan dilengkapi oleh
responden, peneliti dan/atau asisten penelitiakan memeriksa kembali
kuesioner untuk memastikan data sudah lengkap dan tidak ada data
yang terlewatkan. Jika ditemukan data yang kurang lengkap, maka
saat itu juga dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi.
G. Pengolahan Data
1. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran dan
data yang diperoleh atau dikumpulkan. Kegiatan dalam editing ini
meliputi pengecekan dari sisi kelengkapan, relevansi, dan konsistensi
43
jawaban. Kelengkapan data diperiksa dengan cara memastikan bahwa
jumlah kuesioner yang terkumpul sudah memenuhi jumlah sampel
minimal yang telah ditentukan. Relevansi dan konsistensi jawaban
diperiksa dengan cara melihat apakah ada data yang tidak sesuai dan
bertentangan dengan ketentuan yang telah dijelaskan.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
beberapa data yang masih berupa kategori. Selanjutnya, data yang
sudah diberi kode dimasukkan ke dalam program komputer (Lusiana,
2015).
3. Entri Data
Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
ke dalam master table atau data base komputer. Data dari masingmasing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf)
dimasukkan ke dalam program atau software komputer (Lusiana,
2015).
4. Pembersihan Data (cleaning)
Setelah semua data dari setiap sumber atau responden selesai
dimasukkan, peneliti melakukan pengecekan kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan
dan sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (data
cleaning) (Lusiana, 2015).Koreksi dilakukan pada responden dengan
kode 10, 15, 27, 30, dan 38 karena terjadi kesalahan dalam scoringatau
44
pemberian skor. Setelah data dikoreksi, dilakukan pengecekan ulang
untuk bisa dilakukan tahap selanjutnya yaitu analisis data.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk melihat distribusi data berupa
karakteristik responden, variabel independen dan dependen secara
sederhana (Budiharto, 2008). Dalam penelitian ini variabel independen
berupa nyeri pinggang kehamilan dan variabel dependen berupa
tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel berbeda yaitu variabel independen berupa nyeri pinggang
kehamilan dengan tingkat kemampuan aktivitas fisik ibu hamil.
Sebelum dilakukan analisis menggunakan rumus uji korelasi, data
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk melihat distribusi data.
Uji normalitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah Kolmogorov
Smirnov. Setelah dilakukan uji normalitas, data berdistribusi tidak
normal. Sehingga dilakukan uji korelasi nonparametrik menggunakan
Chi Square untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Perhitungan statistik yang
dilakukan bermakna atau menunjukkan adanya hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen jika didapatkan nilai P
(P value) < 0,05, dan apabila P value > 0,05 berarti perhitungan tidak
45
bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
I. Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi
isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu keperawatan,
hampir 90% subjek yang digunakan adalah manusia, sehingga peneliti
harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2008). Maka
dalam penelitian ini menekankan masalah etika penelitian yang meliputi:
1. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia
Responden memiliki hak untuk ikut atau tidak ikut menjadi responden.
Selain itu, peneliti juga harus memberikan penjelasan secara rinci
mengenai prosedur dan manfaat penelitian. Peneliti memberikan
informed
consent
berpartisipasi
sebagai
dalam
tanda
penelitian.
kesediaan
Pada
responden
informed
consent
untuk
juga
dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan
untuk pengembangan ilmu.
2. Prinsip Manfaat
Meyakinkan responden bahwa informasi yang telah diberikan tidak
akan dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan responden
dalam bentuk apapun.
3. Kerahasiaan dan Tanpa Nama
Responden dalam penelitian ini mempunyi hak untuk meminta data
yang diberikan harus dirahasiakan. Untuk menjaga kerahasiaan dalam
penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada
46
lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi lembar
tersebut diberi kode tertentu.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Puskesmas Ciputat terletak ± 6 km di sebelah utara Kota
Tangerang Selatan. Luas wilayah Kecamatan Ciputat ±13.311 Ha dengan
sebagian besar wilayah berupa tanah kering atau daratan (93,64%), dan
sisanya adalah tanah rawa atau danau. Puskesmas Ciputat terletak di Jalan
Ki Hajar Dewantara No. 7 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan Propinsi Banten. Puskesmas Ciputat merupakan salah
satu dari 3 Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Ciputat yang
letaknya berbatasan dengan; sebelah utara berbatasan dengan wilayah
kerja Puskesmas Kampung Sawah, sebelah selatan berbatasan dengan
wilayah kerja Puskesmas Pamulang, sebelah barat berbatasan dengan
wilayah kerja Puskesmas Banda Baru, dan sebelah timur berbatasan
dengan wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur. Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat terdiri dari 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Ciputat dan Kelurahan
Cipayung.
B. Hasil Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakuan terhadap tiap-tiap variabel
dari penelitian. Hasil analisa ini berupa distribusi frekuensi dan persentase
dari tiap variabel dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian
ini, hasil analisa univariat mencakup data karakteristik responden,
47
48
gambaran derajat nyeri pinggang, dan tingkat kemampuan aktivitas ibu
hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat.
1. KarakteristikUsia Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat
Tabel 5.1 Distribusi Usia Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas
Ciputat Tahun 2016
Usia
Responden
Frekuensi
(n = 50)
Persentase
(%)
< 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun
Total
1
43
6
50
2%
86%
12%
100 %
Ratarata
usia
Min
Max
29,2
tahun
18
tahun
42
tahun
Berdasarkan data dari tabel 5.1 dapat dilihat rata-rata usia ibu
hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat adalah 29,2 tahun
dengan usia responden termuda 18 tahun dan usia responden paling
tua adalah 42 tahun.
2. Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas
Ciputat
Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Trimester II dan
III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Tingkat Pendidikan
Frekuensi (n = 50)
Persentase (%)
Tinggi (PT)
Sedang (SMP/SMA)
Rendah (SD/tidak sekolah)
Total
13
35
2
50
26%
70%
4%
100 %
49
Berdasarkan data pada tabel 5.2, tingkat pendidikan ibu hamil
trimester dua dan tigayang masuk dalam kategori tinggi sebanyak 13
orang (26%), yaitu ibu hamil yang pendidikan terakhirnya sampai
Perguruan Tinggi, ibu hamil dengan tingkat pengetahuan sedang
sebanyak 35 orang (70%), responden yang masuk kategori ini adalah
mereka yang pendidikan terakhirnya SMP dan SMA atau sederajat,
sedangkat ibu hamil dengan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 2
orang (4%), responden yang masuk kategori ini adalah yang tingkat
pendidikan terakhirnya SD.
3. Karakteristik Status Bekerja Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat
Tabel 5.3 Distribusi Status Bekerja Ibu Hamil Trimester II dan III di
Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Status bekerja
Bekerja
Tidak Bekerja
Total
Frekuensi (n = 50)
9
41
50
Persentase (%)
18%
82%
100 %
Data pada tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa dari 50
responden ibu hamil trimester II dan III, mayoritas ibu hamil saat ini
tidak bekerja di luar rumah adalah sebanyak 41 orang (82%),
sedangkan ibu hamil dengan status bekerja sebanyak 9 orang (18%).
4. Karakteristik Status Obstetrik Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat
Tabel 5.4Distribusi Usia Kandungan Ibu Hamil Trimester II dan III di
Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Usia
Kandungan
Trimester II
Trimester III
Total
Frekuensi (n =
50)
17
33
50
Skala Nyeri
Nyeri ringan
Nyeri Berat
9
8
11
22
20
30
50
Berdasarkan data pada tabel 5.4, jumlah ibu hamil trimester
dua dan tigasebanyak 50 orang, dengan rincian sebanyak 17 ibu hamil
yang usia kandungannya berada pada trimester dua dan sebanyak 33
ibu hamil yang usia kandungannya
berada pada trimester
tiga.Mayoritas ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat adalah
ibu hamil trimester tiga yaitu sebanyak 22 orang. Sedangkan pada ibu
hamil trimester dua mayoritas menyalami nyeri pinggang ringan yaitu
sebanyak 9 orang.
Tabel 5.5Distribusi Status Gravida Ibu Hamil Trimester II dan III di
Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Status
Gravida
Primigravida
Multigravida
Total
Frekuensi (n = 50)
14
36
50
Skala Nyeri
Nyeri Ringan
Nyeri Berat
6
8
22
14
20
30
Tabel 5.5 menunjukkan status kehamilan responden saat ini,
dimana terdapat sebanyak 14 ibu hamil primigravida dan sebanyak 36
ibu hamil multigravida. Ibu hamil multigravida merupakan kategori
mayoritas dengan sebagian besar mengalami nyeri pinggang berat
yaitu sebanyak 22 orang.
51
5. Karakteristik Kategori
Puskesmas Ciputat
Sistem Pendukung
Ibu
Hamil
di
Tabel 5.6Distribusi Kategori Sistem Pendukung Ibu Hamil Trimester
II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Kategori Sistem
Pendukung
Orang tua
Suami
Pembantu
Tidak Ada
Total
Frekuensi (n = 50)
Persentase
11
24
2
13
50
22%
48%
4%
26%
100%
Tabel 5.6 menunjukkan gambaran sistem pendukung ibu hamil
di Puskesmas Ciputat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Ibu
hamil yang memiliki sistem pendukung secara umum sebanyak 37
responden, 11 responden ibu hamil mendapatkan dukungan dari orang
tua (22%), 24 responden ibu hamil mendapatkan dukungan dari suami
(48%), dan 2 responden ibu hamil mendapatkan dukungan dari
pembantu (2%). Sedangkan 13 orang (26%) responden ibu hamil tidak
memiliki sistem pendukung dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
6. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat
Tabel 5.7Distribusi Nyeri Pinggang Ibu Hamil Trimester II dan III di
Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Tingkatan Nyeri
Frekuensi (n = 50)
Persentase (%)
Nyeri Ringan
Nyeri Berat
Total
20
30
50
40%
60%
100%
52
Pada tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 20
responden (40%) ibu hamil menyatakan mengalami nyeri ringan,
sedangkan 30 responden (60%) ibu hamil menyatakan mengalami
nyeri berat. Penggolongan nyeri berdasarkan nilai median yang
didapatkan dari uji statistik karena data berdistribusi tidak normal.
7. Karakteristik Aktivitas di Rumah dan Tingkat Kemampuan
Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat
Tabel 5.8Distribusi Aktivitas di Rumah Responden Ibu
HamilTrimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Kategori
Frekuensi (n = 50)
Persentase (%)
Beraktivitas
Beristirahat
Total
24
26
50
48%
52%
100%
Berdasarkan tabel 5.8 di atas, mayoritas responden selama
berada di rumah lebih banyak beristirahat yaitu sebanyak 26
responden (52%), sedangkan sebanyak 24 responden (48%) lebih
banyak beraktivitas selama di rumah.
Tabel 5.9Distribusi Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil
Trimester II dan III di Wilayah Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Tingkat Kemampuan
Aktivitas
Ketidakmampuan Minimal
Frekuensi (n = 50)
Persentase (%)
25
50%
Ketidakmampuan Berat
25
50%
Total
50
100%
Berdasarkan tabel 5.9di atas, sebanyak 25 responden (50%)
mengalami ketidakmampuan minimal, sedangkan sebanyak 25
responden (50%) mengalami ketidakmampuan berat. Penggolongan
53
tingkat kemampuan aktivitas berdasarkan nilai median yang
didapatkan dari hasil analisis statistik kuesioner ODI karena data
berdistribusi tidak normal.
Berdasarkan instrumen penelitian, sebanyak 30 responden
yang mengalami nyeri pinggang berat memiliki rata-rata skor ODI
yang tinggi pada kategori aktivitas bepergian keluar rumah yaitu 2
(tabel dapat dilihat di lampiran). Sedangkan pada 20 responden yang
mengalami nyeri pinggang ringan memiliki rata-rata skor ODI yang
tinggi pada kategori aktivitas berdiri yaitu 1,55.
C. Hasil Analisa Bivariat
Hasil analisa bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas
ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat.
Tabel 5.10Hubungan Nyeri Pinggang Dengan Tingkat Kemampuan
Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat Tahun 2016
Skala
Nyeri
Tingkat Kemampuan Aktivitas
Total
Nyeri
Ringan
Ketidakmampuan
Minimal
14
(70,0%)
Ketidakmampuan
Berat
6
(30,0%)
20
(100%)
Nyeri
Berat
11
(36,7%)
19
(63,3%)
30
(100%)
Total
25
(50%)
25
(50%)
50
(100%)
P Value
0,043
Dari tabel 5.10 diperoleh data bahwa dari 50 responden ibu hamil,
terdapat 20 responden yang mengalami nyeri pinggang ringan dengan
54
rincian sebanyak 14 ibu hamil memiliki ketidakmampuan minimal (70%),
ibu hamil dengan nyeri pinggang ringan memiliki ketidakmampuan berat
sebanyak 6 orang (30%). Sedangkan, Ibu hamil yang mengalami nyeri
pinggang berat sebanyak 30 orang dengan rincian ibu hamil yang memiliki
ketidakmampuan minimal sebanyak 11 orang (36,7%), dan ibu hamil yang
memiliki ketidakmampuan berat sebanyak 19 orang (63,3 %). Hasil
analisa bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisa menunjukkan
nilai P = 0,043 (sig <0,05), dimana Ho ditolak yang artinya ada hubungan
antara nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil
trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat.
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian yang dikaitkan
dengan teori yang ada, dan keterbatasan penelitian yang memaparkan keterbatasan
peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilakukan di wilayah
Puskesmas Ciputat dengan responden sebanyak 53 orang. Namun, sebanyak 3
orang didiskualifikasi dari penelitian dikarenakan data yang diperoleh tidak
rasional. Sehingga diperoleh actual subject sebanyak 50 orang.
A. Karakteristik Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas
Ciputat
Usia yang ideal bagi seorang wanita untuk hamil adalah antara usia
20 tahun sampai dengan 35 tahun. Usia yang terlalu muda, yaitu kurang
dari 20 tahun mungkin belum mengalami kesiapan baik dari segi fisik,
mental, dan material. Sementara itu, wanita yang hamil dalam usia yang
terlalu tua (>35 tahun) memiliki banyak resiko yang mungkin terjadi dan
berbagai masalah selama kehamilan (Detiana, 2010).
Ibu hamil yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas berada pada
usia yang ideal untuk hamil yaitu usia 20-35tahun (86%), sedangkan
tingkat pendidikan ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat
mayoritas adalah berpendidikan Sekolah Menengah (70%). Karakteristik
usia
kandungan
responden
menunjukkan
bahwa
mayoritasusia
kandunganibu hamil adalah trimester tiga (66%), sedangkan dari status
kehamilannya hanya terdapat 14ibu hamil primigravida (28%). Dari segi
55
56
pekerjaan ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat, hanya
terdapat 9 orang (18%) yang saat ini berstatus bekerja.
Pada penelitian Denantika (2013)menunjukkan adanya hubungan
(p=0,001) antara karakteristik usia ibu hamil terhadap kejadian
preeklampsia di RSUP Dr. Djamil Padang. Sehingga semakin tua usia ibu
hamil, maka akan memperbesar resiko mengalami masalah kehamilan
seperti preeklapmsia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
karakteristik usia ibu hamil saat ini mayoritas adalah usia yang aman atau
tidak beresiko untuk menjalani kehamilan.
Sistem pendukung merupakan hal yang penting bagi individu dalam
menjalani kehidupannya. Salah satu dari sistem pendukung adalah
keluarga. Keluarga merupakan suatu kelompok individu yang dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Keluarga memiliki peran utama
dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarganya dan bukan
hanya satu individu yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan
yang diinginkan (Ali, 2009).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
karakteristik sistem pendukung responden ibu hamil trimester dua dan tiga
adalah mayoritas responden memiliki sistem pendukung berupa anggota
keluarga dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari mereka (74%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung ibu hamil trimester
dua dan tiga di Puskesmas Ciputat tergolong baik dimana mayoritas dari
responden memiliki keluarga yang siap memberikan dukungan selama
menjalani kehamilan.
57
B. Karakteristik Nyeri Pinggang Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat
Nyeri pinggang adalah kondisi umum dalam beberapa budaya
kehamilan di beberapa tempat. Penelitian di Swedia menunjukkan
prevalensi nyeri pinggang kehamilan sebanyak 29-72%, penelitian di
Australia menunjukkan bahwa 35% ibu hamil mengalami nyeri pinggang
selama kehamilan (Malmqvist, 2012).Nyeri pinggang ini umumnya
muncul pada usia gestasi 20 – 28 minggu. Namun hal ini bisa terjadi lebih
cepat atau lebih lambat. Ibu hamil dengan nyeri pinggang selama
kehamilan memiliki faktor resiko yang lebih besar untuk mengalami nyeri
pinggang pasca persalinan, dan hal ini merupakan salah satu alasan wanita
meninggalkan pekerjaannya di Belanda (Katonis, 2011).
Penelitian Saudah (2014) di Rumah Bersalin Hikmah Kabupaten
Mojokerto menunjukkan bahwa dari total responden 30 ibu hamil trimester
tiga, semuanya mengalami nyeri pinggang selam kehamilan. Faktor paritas
dan usia ibu hamil mungkin berkontribusi dalam munculnya kejadian nyeri
pinggang selama kehamilan. Sesuai dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa seluruh ibu hamil trimester dua dan tiga memiliki
skala nyeri pinggang yang mayoritas masuk dalam kategori berat (60%).
Penelitian Ulfah (2014) di Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara
menunjukkan bahwa dari total sampel 154 ibu hamil trimester tiga,
sebanyak 109 ibu hamil (70,8%) tidak mengalami nyeri pinggang dan
hanya 45 ibu hamil (29,2%) yang mengalami nyeri pinggang.Sejalan
dengan penelitian tersebut, Dewi (2015) di Lebaksiu, Tegal melaporkan
bahwa dari 24 reponden ibu hamil trimester tiga, hanya terdapat 11 ibu
58
hamil yang mengalami nyeri pinggang (45,8%), sedangkan 13 ibu hamil
tidak mengalami nyeri pinggang (54,2%).Ibu hamil dengan mekanika
tubuh yang baik, dalam hal ini menjaga tulang belakang tetap tegak atau
tidak membungkuk saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci,
memasak, menyapu, dan mengepel.
Dari hasil penelitiandan tinjauan penelitian-penelitian yang ada
dapat disimpulkan bahwa nyeri pinggang merupakan masalah yang biasa
muncul selama kehamilan. Nyeri pinggang muncul akibat perpaduan dari
peningkatan hormon relaxin dan progesteron serta perubahan anatomis dan
fisiologis tubuh wanita selama kehamilan. Namun tidak semua ibu hamil
mengalami nyeri pinggang. Hal ini disebabkan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi nyeri seperti usia, mekanika tubuh saat melakukan
aktivitas, pengalaman nyeri sebelumnya, persepsi nyeri, budaya, dukungan
sosial, dan keletihan.
Beberapa studi mengenai etiologi nyeri pinggang selama kehamilan
menunjukkan beberapa mekanisme. Salah satu mekanisme yang sering
muncul adalah adanya faktor mekanik seiring bertambahnya berat badan
selama kehamilan yang meningkatkan diameter sagital selama kehamilan
dan perubahan titik gravitasi tubuh yang semakin anterior dapat
meningkatkan stress pada tulang belakang. Selain faktor mekanik, respon
dari diskus intervertebral pada saat terjadi kompresi tulang belakang
setelah wanita hamil melakukan aktivitas, yang menyebabkan lamanya
nyeri pinggang teratasi. Faktor biokimia yang menyebabkan peregangan
otot-otot abdominal juga berkontribusi penting dalam mekanisme
59
munculnya nyeri pinggang. Pembesaran uterus menyebabkan otot-otot
tulang belakang menjadi kelelahan. Nyeri pinggang umumnya mulai
muncul pada usia kehamilan trimester dua (Katonis, 2011).
C. Karakteristik Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil di Puskesmas
Ciputat
Aktivitas fisik ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam
melakukan mobilitas. Selama kehamilan, nyeri pinggang merupakan
masalah umum yang muncul pada ibu hamil terutama pada usia kehamilan
trimester dua dan tiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas
Ciputat yang diukur menggunakan kuesioner ODI memiliki persentasi
yang sama. Setengah dari jumlah responden (50%) ibu hamil trimester dua
dan tiga memiliki ketidakmampuan minimal dan sisanya (50%) memiliki
ketidakmampuan berat.
Penelitan Pavon (2015) di Spanyol menunjukkan bahwa lebih dari
setengah
responden
yang
mengalami
nyeri
pinggang
memiliki
ketidakmampuan berat (58,5%).Pada penelitian tersebut menjelaskan
bahwa responden dengan karakteristik nyeri yang lebih tinggi cenderung
memiliki skor ODI yang tinggi. Penelitian selanjutnya oleh Stieglitz
(2015) di Amerika juga menyebutkan bahwa responden yang mengalami
nyeri pinggang memiliki ketidakmampuan sedang denganrata-rata skor
ODI 23,83. Sesuai dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa ibu
hamil trimester dua dan tiga juga memiliki gangguan dalam hal
60
kemampuan beraktivitas baik berupa ketidakmampuan minimal maupun
ketidakmampuan berat.
Aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor resiko kematian ke
empat di dunia dan merupakan ancaman dalam kesehatan masyarakat.
Aktivitas fisik selama kehamilan aman dilakukan dan memberikan efek
yang baik bagi kedua belah pihak, baik ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Bahkan mempertahankan kemampuan aktivitas selama
kehamilan dapat memberikan hasil yang baik pada saat persalinan, seperti
berkurangnya resiko pre-eklampsia, mengurangi resiko nyeri pinggang dan
nyeri pelvis, mengurangi peningkatan berat badan berlebih selama
kehamilan, dan meningkatkan status kesehatan. Memelihara aktivitas fisik
merupakan anjuran bagi ibu hamil, namun banyak ibu hamil yang
cenderung menurunkan aktivitas fisik mereka (Lindqvist, 2016).
Aktivitas fisik di sini mencakup semua kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam kesehariannya. Aktivitas hidup sehari-hari tersebut dapat
diukur dari kemampuan seseorang untuk berfungsi secara mandiri. Tingkat
kemampuan aktivitas akan mempengaruhi status kesehatan(Efendi, 2009).
Pada saat kehamilan, status kesehatan tentunya dipengaruhi oleh
kemandirian ibu hamil dalam menjalani aktivitasnya. Penelitian ini
menunjukkan bahwa proporsi ibu hamil dengan ketidakmampuan minimal
sama dengan proporsi ibu hamil dengan ketidakmampuan berat yaitu
masing-masing 50% atau sebanyak 25 orang.
Analisa kegiatan respondendalam penelitian ini menunjukkan
bahwa bepergianmerupakan aktivitas yang paling tinggi skornya diantara
61
ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat. Artinya selama
kehamilan, mayoritas ibu hamil memiliki aktivitas yang tinggi pada
kegiatan bepergian. Melakukan perjalanan selama kehamilan terutama di
jalanan yang memiliki jalur tidak rata sangat tidak direkomendasikan,
khususnya pada trimester pertama kehamilan. Kasus resiko yang paling
tinggi bagi wanita hamil adalah perdarahan. Selama kehamilan, wanita
hamil hendaknya berkonsultasi kepada tenaga kesehatan apabila akan
melakukan perjalanan jauh untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan seperti perdarahan atau ketuban pecah dini (Awoyami,
2012).
Menurut penelitian Stone (2007) kelompok ibu hamil yang
beresiko selain kelompok trimester satu adalah mereka yang dekat dengan
perkiraan partus. Pada periode ini, ibu hamil diharuskan untuk berhati-hati
dalam melakukan perjalanan. Bagi ibu hamil dengan bayi kembar,
perjalanan yang jauh tidak disarankan, juga pada ibu hamil dengan
diabetes melitus. Sehingga pada penelitian ini, ibu hamil sebaiknya
mengurangi aktivitas bepergian terlalu jauh untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
D. Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas
Ibu Hamil Trimester Dua dan Tiga di Puskesmas Ciputat
Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan antara variabel independen nyeri pinggang dengan variabel
dependen tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil trimester dua dan tiga di
Puskesmas Ciputat. Sebanyak 20 responden ibu hamil mengalami nyeri
62
pinggang ringan, 14 ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang ringan
memiliki ketidakmampuan minimal (70%), dan ibu hamil yang mengalami
nyeri pinggang ringan dengan ketidakmampuan berat sebanyak 6 orang
(30%), sedangkan Ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat
sebanyak 30 orang dengan rincian ibu hamil yang mengalami nyeri
pinggang berat dengan ketidakmampuan minimal sebanyak 11 orang
(36,7%), dan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang berat dengan
ketidakmampuan berat sebanyak 19 orang (63,3 %).
Sedangkan usia kehamilan responden dalam penelitian ini diambil
dari kelompok ibu hamil di usia kehamilan trimester dua dan tiga yang
mengalami nyeri pinggang terutama saat dan setelah beraktivitas. Wanita
hamil yang mengalami nyeri pinggang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Penelitian
Cheng (2009) menunjukkan bahwa ibu hamil yang mampu mengontrol
pekerjaannya dengan waktu istirahatnya memiliki status kesehatan lebih
baik dan dapat lebih mengurangi nyeri pinggang yang dialaminya.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Charpentier (2012)
mengenai nyeri pinggang dengan kemampuan hidup sehari-hari ibu hamil
di Kanada. Penelitian tersebut membandingkan dua kelompok dengan
karakteristik yang berbeda. Ibu hamil dikelompok satu memiliki
persentase nyeri pinggang berat yang lebih tinggi (83%) dengan tingkat
ketidakmampuan berat yang juga tinggi (33%) dibandingkan dengan ibu
hamil yang dikelompok dua yang memiliki persentase nyeri pinggang
63
berat lebih rendah (58%) dan tingkat ketidakmampuan berat yang lebih
rendah dari kelompok satu (14%).
Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Shonafi (2012) di
Surakarta yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intensitas
nyeri tulang belakang dengan tingkat kemampuan aktivitas pada pasien
dengan nyeri tulang belakang di RSUD Dr. Moewardi (p = 0,000). Hal ini
sesuai dengan pernyataan Setiohadi (2009) yang menyebutkan bahwa
nyeri dapat menyebabkan impairment dan disabilitas, yaitu abnormalitas
atau hilangnya fungsi anatomik, fisiologik, maupun psikologik, sedangkan
disabilitas adalah akibat dari impairment yaitu berupa keterbatasan atau
gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Penelitian Vanti (2016) di Italia yang melibatkan pasien rehabilitasi
sejumlah 115 orang dengan nyeri pinggang nonspecific. Penelitian tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara nyeri pinggang
dengan tingkat kemampuan aktivitas menggunakan kuesioner ODI (p =
0,002). Penelitian Cheng (2009) mengenai hubungan antara nyeri
pinggang selama kehamilan dengan faktor pekerjaan menunjukkan tidak
adanya hubungan yang signifikan pada ibu hamil dengan usia kandungan
20 minggu sampai 34 minggu. Penelitian Cheng juga menunjukkan tidak
adanya korelasi antara nyeri pinggang yang dialami ibu hamil dengan usia
ibu hamil dan paritas. Namun dalam penelitian tersebut terdapat faktorfaktor lain yang mungkin muncul, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT),
aktivitas fisik, dan aktivitas sehari-hari.
64
Penelitian Hershkovich (2011) di Israel menunjukkan adanya
faktor resiko peningkatan derajat nyeri pinggang pada responden dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang berlebih, sehingga peningkatan Indeks
Massa Tubuh merupakan faktor yang dapat memperberat kondisi nyeri
pinggang. Namun, penelitian Lailani (2013) menunjukkan bahwa
peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) bukan merupakan faktor yang
memperparah nyeri pinggang. Perbedaan ini dapat terjadi akibat perbedaan
karakteristik responden dalam penelitian. Namun dalam penelitian ini
tidak dilihat apakah ada keterkaitan antara nyeri pinggang dengan status
Indeks Massa Tubuh (IMT).
Dari tinjauan penelitian-penelitian yang dilakukan dan hasil
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara nyeri
pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas fisik ibu hamil trimester
dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Nyeri pinggang selama kehamilan
merupakan masalah yang umum terjadi, namun sebaiknyaibu hamil selama
menjalani kehamilan tetap aktif untuk mempertahankan aktivitas fisiknya
untuk memelihara status kesehatan yang baik tanpa mengabaikan nyeri
pinggang yang dialaminya.
Disisi lain, nyeri pinggang selama kehamilan penting ditangani
untuk mengoptimalkan kemampuan aktivitas ibu hamil dalam menjalani
aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian Ratih (2012) tentang senam hamil
melaporkan bahwa sebagian ibu hamil yang tidak rutin melakukan senam
hamil mengalami nyeri pinggang (75%), dan ibu hamil yang mengikuti
senam hamil secara rutin tidak mengalami nyeri pinggang (100%).
65
Penelitian Manurung (2013) menunjukkan bahwa terapi kompres air
hangat dapat menurunkan nyeri pinggang sebanyak 2,07 kali pada saat
persalinan. Hal ini dapat di aplikasikan pada nyeri pinggang selama
kehamilan untuk mengurangi nyeri pinggang ibu hamil, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan ibu hamil. Penelitian Bishop (2015)
menunjukkan beberapa cara ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang di
Inggris. Diantara cara yang efektif dipakai dalam mengurangi nyeri
pinggang selama kehamilan adalah akupuntur, pijat, teknik relaksasi,
terapi kompres hangat, latihan fisik seperti senam dan yoga, dan
penggunaan sabuk penopang.
E. Keterbatasan Penelitian
1. Wilayah kerja Puskesmas Ciputat sangat luas, sedangkan tidak semua
ibu hamil mengalami nyeri pinggang selama kehamilan. Sehingga
dalam pengambilan data, peneliti membutuhkan waktu yang lebih
lama karena harus mendatangi kader-kader Puskesmas yang terpisahpisah diberbagai wilayah Puskesmas.
2. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan alat ukur berupa
skala. Nyeri merupakan hal yang sangat subjektif untuk diukur,
instrumen dalam penelitian ini berupa NPRS yang penilaiannya sesuai
pilihan responden. Sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan
terjadinya bias informasi yang didapat dari responden.
3. Selama dilakukannya pengumpulan data, terdapat beberapa kendala
yang dialami peneliti diantaranya yaitu responden yang kurang
bersahabat atau kurang terbuka, sehingga ada kemungkinan jawaban
66
yang diberikan cenderung bersifat formalitas atau seadanya saja. Hal
ini dapat menyebabkan bias informasi.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Gambaran karakteristik ibu hamil trimester dua dan tiga di Puskesmas
Ciputat menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil trimester dua dan
tiga di Puskesmas Ciputat berusia ideal untuk menjalani kehamilan
(86%), memiliki tingkat pendidikan sedang (70%), memiliki sistem
pendukung
yang
baik
(74%),
mayoritas
ibutidak
bekerja(82%),dangambaran paritas mayoritas adalah ibu multigravida
(72%).
2. Gambaran karakteristik nyeri pinggang ibu hamil trimester dua dan
tiga. Sebagian besar responden ibu hamil mengalami nyeri pinggang
berat (60%), dan sisanya mengalami nyeri pinggang ringan (40%).
3. Gambaran karakteristik tingkat kemampuan aktivitas ibu hamil
trimester dua dan tiga di Puskesmas Ciputat. Responden ibu hamil
yang mengalami nyeri pinggang yang memiliki ketidakmampuan
ringan sama dengan ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang
dengan ketidakmampuan berat yaitu masing-masing 50%.
4. Hasil penelitianmenunjukkan adanya hubungan antara nyeri pinggang
yang dialami ibu hamil trimester dua dan tiga dengan tingkat
kemampuan aktivitas (P value = 0,043).Arah hubungan bersifat positif
yang artinya semakin tinggi derajat nyeri yang dirasakan maka
67
68
semakin
tidak
mampu
beraktivitas
atau
semakin
berkurang
kemampuan aktivitasnya.
B. Saran
1. Puskesmas Ciputat
a) Meningkatkan promosi kesehatan terkait dengan aktivitas fisik
selama kehamilan. Aktivitas fisik penting untuk dipertahankan
selama kehamilan untuk mengurangi resiko pre-eklampsia,
mengurangi resiko nyeri pinggang dan nyeri pelvis, mengurangi
peningkatan berat badan berlebih selama kehamilan, dan
meningkatkan status kesehatan.
b) Meningkatkan fasilitas pelayanan bagi ibu hamil yang mengalami
nyeri pinggang melalui pendidikan kesehatan tentang manajemen
nyeri pinggang selama kehamilan melalui program kelas ibu
hamil atau melalui program Posyandu sehingga ibu hamil sadar
akan pentingnya memelihara status kesehatan terutama selama
kehamilan.
c) Memberikan informasi terhadap ibu hamil tentang pentingnya
menangani nyeri pinggang selama kehamilan, agar ibu hamil
dapat secara optimal dalam beraktivitas selama kehamilan dan
mengurangi resiko munculnya nyeri pinggang pasca persalinan.
2. Ibu Hamil
a) Ibu hamil dianjurkan agar tetap aktif beraktivitas selama
kehamilan. Namun sebaiknya ibu hamil juga berupaya untuk
mengatur aktivitas sehari-hari dengan menyesuaikan kecukupan
69
energi yang dimilikinya sehingga tidak melakukan aktivitas
berlebihan.
b) Melakukan manajemen nyeri pinggang terutama pada ibu hamil
di usia trimester tiga untuk mengurangi nyeri pinggang yang
dialami dengan menggunakan tehnik sederhana seperti kompres
hangat pada daerah yang mengalami nyeri untuk mencegah nyeri
semakin parah.
c) Ibu hamil dengan nyeri pinggang diharapkan agar mengurangi
aktivitas-aktivitas yang berlebihan pada kegiatan bepergian
terutama dalam perjalanan yang jauh dan pada kegiatan berdiri
terlalu lama untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi
selama kehamilan.
3. Peneliti Selanjutnya
a) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
sejenis yang menghubungkan variabel-variabel lain sepertiIndeks
Massa Tubuh (IMT) dengan sampel yang lebih besar, atau
penelitianmengenaimanajemen nyeri pinggang yang efektifselama
kehamilan untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil.
b) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan intervensi
terkait dengan penanganan nyeri pinggang yang muncul selama
kehamilan. Mengingat nyeri pinggang merupakan masalah
kehamilan yang perlu diperhatikan guna meningkatkan status
kesehatan
ibu
hamil
hingga
persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC, 2009.
Atmantika, Nuansa Bunga dkk. Hubungan Antara Intensitas Nyeri Dengan
Keterbatasan Fungsional Aktivitas Sehari-hari pada Penderita
Low Back pain di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Awoyemi, Joseph A dan David A Salako. Pregnancy: Good Health for
Mother, Baby, and Dad. ISBN: Ebook978-1-4716-3387-4, 2012.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS, 2013.
Baum, Andrew. Handbook of Health Psychology. New York: Taylor &
Francis Group, 2012
Bull, Elanor dan Graham Archard. Simple Guide Back Pain. Jakarta:
Erlangga, 2007.
Charpentier, K et al. Elsevier Masson: Back Pain During Pregnancy and
Living Conditions – A Comparison Between Beninese and
Canadian Women. Annals of Physical and Rehabilitation Medicine
55 (2012) 148-159, 2012.
Community Practicioner. Pregnancy Part Seven: Minor Discomforts and
Medical Complications. ProQuest Nursing &Allied Health Source.
2003.
Denantika, Oktaria dkk. Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu Terhadap
Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Tahun 2012-2013.
Artikel Penelitian FK UNAND, 2013.
Detiana, Prilia. Hamil Aman dan Nyaman di atas Usia 30 tahun. Yogyakarta:
Penerbit Media Pressindo, 2010.
Dewi, Hany Kharisma. Hubungan Mekanika Tubuh (Body Mekanik) dengan
Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas kambangan Kecamatan Lebaksiu kabupaten Tegal.
STIKES Ngudi Waluyo, 2015.
Domingues, Marlos Rodrigues dan Aluisio J D Baros. Leisure-time Physical
Activity During Pregnancy in the 2004 Pelotas Birth Cohort Study.
Rev Saude Publica, 2007.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.
Emilia, Ova dan Harry Freitag. Tetap Bugar dan Energik Selama Hamil.
Jakarta: AgroMedia, 2010.
Greenwood, Connie J dan Colleen Stainton. Back Pain/Discomfort in
Pregnancy: Invisible and Forgotten. Journal of Perinatal Education
Vol. 10, No. 1, 2001.
Hamdi, Asep Saepul. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan Edisi I. Yogyakarta: Deepublish, 2014.
Hanafiah, M Yusuf & Amri Amir. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan
Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2008.
Hidayat, Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta: Salemba Medika, 2008.
Hjermstad, Marianne, Augusto Caraceni, Robin dkk. Studies Comparing
Numerical Rating Scales, Verbal Rating Scales, and Visual
Analogue Scales for Assessment of Pain Intensity in Adults: A
Systematic Literature Review. Journal of Pain and Symptom
Management, 2011.
Katonis, P, Kampouroglou A, Aggelopoulos A et al. Pregnancy Related Low
Back Pain. Hippokratia 205-210, 2011.
Klein, HH et al. Europe PubMed Central: Cardiovascular Changes During
Pregnancy. Urban & Vogel München ISSN 0340-9937, 2003.
Kolcaba, Katharine. Comfort Theory and Practice: A Vision for Holistic
Health Care and Research. New York: Springer Publishing
Company, 2001.
Kovacs, Francisco M dkk. Prevalence and Factors Associated With Low Back
Pain adn Pelvic Girdle Pain During Pregnancy. Health Services
Research: SPINE Volume 37, 2012.
Lusiana, Novita. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublish, 2015.
Manuaba, Ida Bagus Gde. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC, 2007.
Manurung, Suryani dkk. Pengaruh Tehnik Pemberian Kompres Hangan
Terhadap Perubahan Skala Nyeri Persalinan pada Klien
Primigravida. Jakarta: Jurnal Health Quality, 2013.
Megasari, Miratu et al. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta:
Deepublish, 2014.
Mens, Jan M.A et al. Elsevier Masson: Severity of Signs and Symptoms in
Lumbopelvic Pain During Pregnancy. Manual Therapy 17 (2012)
175-179, 2012.
Morison, Moya J. Manajemen Luka. Jakarta: EGC, 2004.
Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika, 2008.
National
Council
for
Osteopathic
Research.
Available
http://www.ncor.org.uk/ diakses pada 12 Januari 2016.
from
Norsyam, Wan Mohd dkk. Relationship Between Physical activity Level and
Low Back Pain Disability Among Pregnant women: An Online
Survey. Springer Science and Business Media Singapore, 2016.
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Pavon, A. Gavira dkk. Cross-sectional Study of Adult Women with Low Back
Pain: Demographic and Clinical Profile and Factors Associated
with Disability. Elsevier: Fisoterapia, 2015.
Rehab
Measure: Numeric Pain Rating Scale. Available from
http://www.rehabmeasures.org/ diakses pada 12 Januari 2016.
Rehab
Measure:
Oswestry
Disability
Index.
Available
from
http://www.rehabmeasures.org/diakses pada03 Januari 2016.
Rodrigues, Wilma Ferreira Guedes et al. Lumbar Pain During Pregnancy:
Impact in Daily Life Activities. Cuidado έ Fundamental Online
ISSN 2175-5361, 2012.
Sabino, Jennifer dan Jonathan N. Pregnancy and Low Back Pain.
Musculoskeletal Med DOI 10.1007/s12178-008-9021-8, 2008.
Saifudin, Abdul Bahri. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Bina Pustaka, 2008.
Samara, Diana et al. Duduk Statis Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Nyeri
Punggung Bawah pada Pekerja Wanita. Universa Medica Vol. 24
No. 2, 2005.
Saudah, Noer dan Ria Ayu A. Gambaran Derajat Nyeri Punggung Bawah
pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Bersalin Hikmah Desa
Tambakagung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. STIKES
PPNI Bina Sehat, 2014.
Setiohadi, B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Universitas Indonesia,
2009.
Shonafi, Khubay Alvia. Hubungan Antara Intensitas Nyeri dengan Disabilitas
Aktivitas Sehari-Hari pada Pasien Nyeri Punggung Bawah di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2012.
Sitanggang, Berliana dan Siti Saidah Nasution. Jurnal Keperawatan Klinis:
Faktor-Faktor Kesehatan pada Ibu Hamil. Universitas Sumatera
Utara, 2012.
Sitzman, Kathleen dan Lisa Wright E. Understanding the Work of Nurse
Theoriests: A Creative Beginning. United States of America:
Stieglitz, Dana Duval dkk. Equipment-based Pilates Reduces Work-Related
Chronic Low Back Pain and Disability: A Pilot Study. Elsevier:
Journal of Bodywork & Movement Therapies, 2015.
Stone, Joanne dkk. Pregnancy for Canadians for Dummies.Canada: John
Wiley & Sons Canada Ltd, 2007.
Stright, Barbara R. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.
Jakarta: EGC, 2005.
Swarjana, I Ketut. Metodologi Penelitjian Kesehatan Edisi II. Yogyakarta:
ANDI, 2015.
The American Congress of Obstetricians and Gynecologists. Definition of
Term Pregnancy. Available from http://www.acog.org/ diakses
pada 12 Januari 2016.
Ulfah, Mariah. Hubungan Diastasis Recti Abdominis dengan Nyeri Punggung
Bawah pada Ibu Hamil. STIKES Harapan Bangsa Purwokerto,
2011.
Umar, Husein. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia, 2003.
Valente, Maria Alexandra, Jose Luis, dan Mark P. Jensen. Validity of Pain
Intensity Rating Scales. Elsevier: International Association for the
Study of Pain, 2011.
Vanti, Carla dkk. The Relationship Between Clinical Instability and
Endurance Tests, Pain, and Disability in Nonspecific Low Back
Pain. National University of Health Sciences, 2016.
Walsh, Linda V. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC, 2007.
Widdowson, Rosalind. Yoga for Pregnancy. London: Octopus Publishing
Group, 2004.
World Health Organization. Available from http://www.who.int/ diakses pada
08 Januari 2016.
Yessie, Aprillia. Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman saat Hamil dan
Melahirkan. Jakarta: Gagas Media, 2010.
Lampiran 1
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN
Hubungan Nyeri dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil
Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat
Saya adalah mahasiswi semester 8 (delapan) Program Studi Ilmu
Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan sebagai
salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu
Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan nyeri pinggang dengan tingkat kemampuan aktivitas
ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Ciputat.
Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas Anda. Informasi yang
Anda berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan
tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lainnya. Partisipasi Anda dalam
penelitian ini bersifat bebas, Anda dipersilahkan memilih untuk bersedia menjadi
peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika Anda bersedia
menjadi peserta penelitian ini, silahkan Anda menandatangani formulir
persetujuan di bawah ini.
Peneliti
(Muhimatul Khafidhoh)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Inisial / Nama
:
Umur
:
No. HP
:
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang
dilakukan oleh:
Nama
: Muhimatul Khafidhoh
NIM
: 1112104000037
Judul Penelitian
: Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan
Aktivitas Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas
Ciputat.
Saya akan memberikan jawaban sesuai dengan keyakinan saya untuk
membantu penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan
tanpa unsur paksaan dari siapapun.
Ciputat, .......................................... 2016
(................................................)
Lembar Karakteristik Responden
Petunjuk Pengisian:
a) Isilah formulir berikut dengan menuliskan jawaban pada titik-titik yang disediakan!
b) Untuk pertanyaan dengan jawaban pilihan angka 1 atau 2, silahkan memilihnya dengan
melingkari jawaban yang sesuai!
c) Isilah dengan sungguh-sungguh dan pastikan tidak ada yang terlewati!
1.
Inisial / Nama :
2.
Suku / Asal :
3.
Usia Kandungan :
4.
Kehamilan ke -
5
Apakah anda pernah mengalami nyeri pinggang selama kehamilan ini?
1. Ya
Pendidikan terakhir:
bulan
2. Tidak
Apakah anda saat ini bekerja di luar rumah?
6.
1. Ya
2. Tidak
Jika jawaban anda TIDAK, silahkan langsung menuju pertanyaan No. 8!
7.
Berapa lama jam kerja anda di kantor/tempat kerja?
8.
Ketika anda di rumah, apakah anda lebih banyak beraktivitas atau beristirahat?
1. Beraktivitas
jam
2. Beristirahat
Apakah sebelumnya anda pernah memiliki sakit pinggang bukan karena kehamilan
9.
seperti HNP/cedera tulang belakang/kecelakaan/jatuh yang menyebabkan sakit
pinggang?
1. Ya
10.
11.
2. Tidak
Apakah setelah hamil anda merasa cepat letih/lelah/nafas terengah-engah?
1. Ya
2. Tidak
Ketika Anda merasa nyeri dan tidak mampu beraktivitas, siapakah yang membantu
menyelesaikan tugas rumah tangga?
Kuesioner Penelitian
Hubungan Nyeri Pinggang dengan Tingkat Kemampuan Aktivitas Ibu Hamil Trimester II
dan III di Puskesmas Ciputat
Silahkan tunjukkan seberapa intensif nyeri/sakit/pegal/linu/ngilu pinggang anda selama 24
jam terakhir mulai dari skala 0 (tidak ada sakit) sampai skala 10 (nyeri berat) dengan cara
MELINGKARI ANGKA yang sesuai dengan nilai nyeri yang dirasakan.
Jawablah pertanyaan ditiap-tiap bagian di bawah ini dengan menceklis ( ) SATU
PILIHAN yang paling sesuai dengan anda pada saat ini!
Bagian 1 : Intensitas Nyeri/Sakit
Saya masih bisa menoleransi rasa nyeri yang saya rasakan tanpa harus menggunakan obat
penghilang rasa sakit (seperti pil anti nyeri, freshcare, balsem, counterpain, dll)
Saya merasa sangat nyeri, tapi masih mampu menahannya tanpa harus mengkonsumsi obat
penghilang rasa sakit (seperti pil anti nyeri, freshcare, balsem, counterpain, dll)
Obat penghilang rasa sakitmenghilangkan rasa nyeri secara keseluruhan
Obat penghilang rasa sakit lumayan bisa menghilangkan rasa nyeri
Obat penghilang rasa sakit kurang mampu menghilangkan rasa nyeri
Obat penghilang rasa sakittidak ampuh dalam menghilangkan rasa nyeri dan saya tidak
menggunakannya
Bagian 2 : Perawatan Diri (mandi, mencuci, berpakaian, dst)
Saya dapat merawat diri saya sendiri dengan normal tanpa harus merasakan semakin sakit
pinggang
Saya dapat merawat diri saya sendiri dengan normal tetapi saya merasa semakin sakit pinggang
Saya merasakan sakit saat merawat diri saya sendiri dan cenderung lambat serta hati-hati dalam
beraktivitas
Saya membutuhkan bantuan orang lain tapi masih mampu untuk merawat diri saya sendiri
Saya membutuhkan bantuan setiap harinya dalam segala hal yang berhubungan dengan
kesehatan diri saya
Saya tidak mampu berpakaian sendiri, mandi pun sulit dan selalu berada di tempat tidur
Bagian 3 : Mengangkat benda/beban
Saya mampu mengangkat beban tanpa rasa sakit pinggang
Saya mampu mengangkat beban, tapi dapat menambah rasa sakit pinggang
Rasa sakit yang saya rasakan membuat saya tidak dapat mengangkat beban berat dari lantai, tapi
saya masih bisa mengangkat beban tersebut bila terletak di tempat yang mudah diakses,
misalnya di atas meja
Rasa sakit yang saya rasakan membuat saya tidak dapat mengangkat beban berat dari lantai, tapi
saya masih mengangkat beban yang lebih ringan jika diletakkan di tempat yang nyaman untuk
diangkat
Saya hanya dapat mengangkat beban yang ringan-ringan saja
Saya tidak dapat mengangkat atau membawa beban apapun ukurannya
Bagian 4 : Berjalan
Saya masih bisa berjalan sejauh apapun
Saya tidak bisa berjalan lebih dari 1,6 km (1609 m) karena rasa sakit yang saya alami
Saya tidak bisa berjalan lebih dari 0,8 km (804 m) karena rasa sakit yang saya alami
Saya tidak bisa berjalan lebih dari 0,4 km (402 m) karena rasa sakit yang saya alami
Saya hanya bisa berjalan dengan bantuan sebuah tongkat atau penopang (tongkat ketiak)
Saya selalu terbaring di tempat tidur dan harus merangkak apabila hendak ke toilet
Bagian 5 : Duduk
Saya bisa duduk di bangku manapun yang saya mau
Saya hanya bisa duduk di bangku favorit/khusus selama yang saya inginkan
Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa duduk lebih dari 1 jam
Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa duduk lebih dari setengah jam
Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa duduk lebih dari 10 menit
Saya hanya bisa duduk kurang dari 10 menit lalu berganti posisi
Bagian 6 : Berdiri
Saya bisa berdiri selama apapun tanpa rasa sakit (pinggang)
Saya bisa berdiri selama apapun tapi itu menimbulkan rasa sakit(pinggang)
Rasa sakit(pinggang) menyebabkan saya tidak bisa berdiri lebih dari 1 jam
Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa berdiri lebih dari 30 menit
Rasa sakit (pinggang) menyebabkan saya tidak bisa berdiri lebih dari 10 menit
Saya hanya bisa berdiri kurang dari 10 menit
Bagian 7 : Tidur
Rasa sakit (pinggang) tidak mengganggu saya untuk bisa tidur nyenyak
Saya hanya bisa tidur nyenyak apabila saya mengkonsumsi obat
Walaupun saya minum/tidak minumobat, saya hanya bisa tidur selama kurang dari 6 jam
Walaupun saya minum/tidak minumobat, saya hanya bisa tidur selama kurang dari 4 jam
Walaupun saya minum/tidak minumobat, saya hanya bisa tidur selama kurang dari 2 jam
Saya sama sekali tidak bisa tidur
Bagian 8 : Hubungan seksual
Hubungan seksual saya normal dan tidak menyebabkan rasa sakit pinggang
Hubungan seksual saya normal tapi menimbulkan rasa sakit pinggang
Hubungan seksual saya hampir normal tapi sangat menyakitkan
Hubungan seksual saya sangat terbatas karena rasa sakit
Hubungan seksual saya hampir tidak pernah karena rasa sakit
Saya sama sekali tidak melakukan segala kegiatan seksual
Bagian 9 : Aktivitas sosial kemasyarakatan (arisan, posyandu, hajatan, pengajian, dst)
Aktivitas pergaulan saya dengan tetangganormal
Aktivitas pergaulan saya dengan tetangga normal walaupun menimbulkan sakit pinggang
Aktivitas pergaulan saya dengan tetangga hampir normal tapi sangat menyakitkan
Pergaulan saya dengan tetangga sangat terbatas karena rasa sakit
Saya hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga karena rasa sakit
Saya menghabiskan waktu di rumah dibandingkan bergaul dengan tetangga.
Bagian 10 : Berpergian
Saya bisa berpergian tanpa merasakan sakit pinggang tambahan
Saya bisa berpergian kemanapun tapi hal tersebut dapat menambah rasa sakit (pinggang)
Saya masih dapat berpergian lebih dari 2 jam walaupun sakitnya sangat menyiksa
Rasa sakit membatasi saya dalam berpergian kurang dari 1 jam
Rasa sakit membatasi saya untuk hanya bisa berpergian yang dirasa penting kurang dari 30
menit
Rasa sakit membuat saya tidak bisa berpergian kemanapun kecuali untuk menemui dokter atau
ke rumah sakit
Terima Kasih 
Lampiran 2
TABULASI DATA
Usia
Stat Pendid
Hamil Kerja ikan
Stat Gravida
Skala
nyeri
Katego
ri nyeri
Skor
ODI
Tidak Tinggi
Primigravida
5
Berat
38
Ketidakmampuan berat
Sedang
Primigravida
2
Ringan
6
Ketidakmampuan minimal
9
Tidak Sedang
Multigravida
5
Berat
40
Ketidakmampuan berat
34
8
Tidak Sedang
Multigravida
2
Ringan
16
Ketidakmampuan minimal
6
28
9
Tidak Sedang
Multigravida
4
Berat
8
Ketidakmampuan minimal
6
7
36
6
Kerja
Sedang
Multigravida
3
Ringan
32
Ketidakmampuan berat
7
8
28
8
Tidak Sedang
Multigravida
4
Berat
0
Ketidakmampuan minimal
8
9
29
5
Tidak Sedang
Multigravida
6
Berat
46
Ketidakmampuan berat
9
10
20
8
Tidak Sedang
Primigravida
5
Berat
44
Ketidakmampuan berat
10
11
36
7
Kerja
Tinggi
Multigravida
8
Berat
38
Ketidakmampuan berat
11
12
22
7
Kerja
Sedang
Primigravida
3
Ringan
8
Ketidakmampuan minimal
12
13
31
8
Tidak Sedang
Multigravida
6
Berat
36
Ketidakmampuan berat
No
Kode
Usia
1
2
25
7
2
3
23
5
Kerja
3
4
30
4
5
5
Kategori ODI
13
14
18
9
Tidak Sedang
Primigravida
4
Berat
44
Ketidakmampuan berat
14
15
23
8
Tidak Tinggi
Primigravida
3
Ringan
36
Ketidakmampuan berat
15
17
28
7
Kerja
Tinggi
Primigravida
6
Berat
12
Ketidakmampuan minimal
16
18
34
5
Tidak Sedang
Multigravida
5
Berat
46
Ketidakmampuan berat
17
19
28
4
Tidak Sedang
Multigravida
1
Ringan
10
Ketidakmampuan minimal
18
20
41
7
Tidak Tinggi
Multigravida
1
Ringan
0
Ketidakmampuan minimal
19
21
38
8
Tidak Sedang
Multigravida
4
Berat
40
Ketidakmampuan berat
20
22
28
8
Tidak Sedang
Multigravida
4
Berat
10
Ketidakmampuan minimal
21
24
30
8
Tidak Sedang
Multigravida
5
Berat
38
Ketidakmampuan berat
22
25
22
4
Tidak Rendah
Multigravida
2
Ringan
6
Ketidakmampuan minimal
23
26
28
8
Tidak Sedang
Multigravida
4
Berat
36
Ketidakmampuan berat
24
27
27
8
Tidak Sedang
Primigravida
3
Ringan
22
Ketidakmampuan berat
25
28
29
7
Kerja
Tinggi
Primigravida
3
Ringan
18
Ketidakmampuan minimal
26
29
29
8
Tidak Sedang
Multigravida
2
Ringan
4
Ketidakmampuan minimal
27
30
35
9
Tidak Tinggi
Multigravida
2
Ringan
28
Ketidakmampuan berat
28
31
30
9
Tidak Sedang
Multigravida
2
Ringan
18
Ketidakmampuan minimal
29
32
30
8
Tidak Tinggi
Multigravida
2
Ringan
24
Ketidakmampuan berat
30
33
42
5
Tidak Sedang
Primigravida
6
Berat
38
Ketidakmampuan berat
31
34
25
8
Tidak Tinggi
Primigravida
4
Berat
28
Ketidakmampuan berat
32
35
28
4
Tidak Sedang
Multigravida
2
Ringan
14
Ketidakmampuan minimal
33
36
29
8
Tidak Sedang
Multigravida
6
Berat
8
Ketidakmampuan minimal
34
37
34
5
Kerja
Sedang
Multigravida
5
Berat
12
Ketidakmampuan minimal
35
38
28
6
Tidak Tinggi
Multigravida
2
Ringan
0
Ketidakmampuan minimal
36
39
27
5
Tidak Sedang
Multigravida
6
Berat
10
Ketidakmampuan minimal
37
40
22
7
Tidak Sedang
Multigravida
5
Berat
32
Ketidakmampuan berat
38
41
27
8
Tidak Sedang
Multigravida
6
Berat
36
Ketidakmampuan berat
39
42
32
9
Tidak Tinggi
Multigravida
4
Berat
8
Ketidakmampuan minimal
40
43
26
6
Tidak Sedang
Primigravida
5
Berat
28
Ketidakmampuan berat
41
44
29
7
Tidak Tinggi
Multigravida
6
Berat
40
Ketidakmampuan berat
42
45
33
6
Tidak Sedang
Multigravida
2
Ringan
10
Ketidakmampuan minimal
43
46
36
4
Tidak Sedang
Multigravida
5
Berat
2
Ketidakmampuan minimal
44
47
24
4
Kerja
Sedang
Primigravida
3
Ringan
40
Ketidakmampuan berat
45
48
21
6
Tidak Sedang
Primigravida
4
Berat
26
Ketidakmampuan berat
46
49
27
7
Tidak Sedang
Multigravida
4
Berat
28
Ketidakmampuan berat
47
50
33
5
Tidak Sedang
Multigravida
3
Ringan
20
Ketidakmampuan minimal
48
51
33
9
Tidak Sedang
Multigravida
1
Ringan
0
Ketidakmampuan minimal
49
52
32
7
Kerja
Tinggi
Multigravida
4
Berat
8
Ketidakmampuan minimal
50
53
32
8
Tidak Rendah
Multigravida
4
Berat
10
Ketidakmampuan minimal
Lampiran 3
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Correlations
p1
Pearson Correlation
p1
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
p2
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
p3
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
p4
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
p5
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
p6
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
p7
Sig. (2-tailed)
N
p8
p5
,316
,038
,081
,083
,839
31
31
1
p7
p8
p9
,200 -,128
,158
,091
,133 -,019
,239
,667
,280
,494
,395
,625
,475
,918
,195
31
31
31
31
31
31
31
31
*
*
*
,293
,157
,222 ,609
*
p6
,225 ,363
,360
,083
**
31
,038
31
,222
,839
,229
31
31
,081 ,609
*
,225
,045
,046
,046
,109
,400
,000
31
31
31
31
31
31
31
31
31
*
*
1
31
,260
,260
,308 ,463
,581
*
*
,732
**
,059
,014
,140
,091
,009
,001
,000
31
31
31
31
31
31
31
31
*
*
*
*
,222
,172
1 ,466
,395
,405
,389
,598
**
*
,667
,000
,159
31
31
31
,225
,271
,159
*
,200
,343 ,437
*
31
,343 ,466
*
,008
,028
,024
,030
,231
,355
,000
31
31
31
31
31
31
31
*
,230
,352
,179
,076
,015
,214
,052
,336
,683
,003
31
31
31
31
31
31
1 ,432
,523
**
*
,280
,225
,059
,008
31
31
31
31
31
*
*
*
*
-,128 ,363
,437
,395
,432
,494
,045
,014
,028
,015
31
31
31
31
31
,158 ,360
*
,271 ,405
*
,230
1
31
,311
,395
,046
,140
,024
,214
,088
31
31
31
31
31
31
*
,173 ,432
,088
,823
,353
,015
,001
31
31
31
31
31
*
*
1
31
*
,352
,042
,066
,052
,823
,723
31
31
31
31
31
31
31
,293 ,463
*
,222
,179
,173 ,618
*
*
,066 ,618
,723
,000
,002
,000
31
31
31
31
1
31
,309
,336
,353
,000
,091
31
31
31
31
31
31
31
31
*
*
*
,172
,076 ,432
*
,400
,001
,539
,368
*
,355
,683
,015
,002
*
,521
**
,091
,042
,003
31
31
31
1 ,692
*
,735
**
*
,231
,918
,309 ,368
*
,009
,157 ,581
**
*
,109
-,019
,668
*
,475
*
,539
,573
**
,042
,030
,133
,308 ,389
*
,311
,091
Sig. (2-tailed)
,600
,000
,046
Pearson Correlation
skorodi
,229
,625
Sig. (2-tailed)
,361
p10
*
Sig. (2-tailed)
N
0
,316
p4
,091 ,361
Pearson Correlation
p1
31
p3
Pearson Correlation
N
p9
1
p2
,000
,000
31
31
31
*
1
,692
,737
**
*
,042
,000
,000
N
31
sko Pearson Correlation
rod
i
Sig. (2-tailed)
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
*
*
*
*
*
*
*
*
*
1
,239 ,600
,732
,598
,523
,573
,668
,521
*
*
*
*
*
*
*
,195
,000
,000
,000
,003
,001
,000
,003
,000
,000
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N
Valid
a
Excluded
Total
%
31
100,0
0
,0
31
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
p1
7,68
48,959
,147
,809
p2
7,48
41,858
,472
,784
p3
6,19
34,428
,562
,782
p4
7,65
44,837
,522
,784
p5
7,48
44,658
,416
,790
p6
6,94
44,129
,477
,785
p7
7,48
40,858
,558
,773
p8
7,74
44,798
,417
,790
p9
7,55
38,056
,621
,764
p10
7,26
38,065
,625
,763
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,801
,737
*
N
Cases
,735
*
10
31
Lampiran 4
HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT
usiaibu
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
18
1
2,0
2,0
2,0
20
1
2,0
2,0
4,0
21
1
2,0
2,0
6,0
22
3
6,0
6,0
12,0
23
2
4,0
4,0
16,0
24
1
2,0
2,0
18,0
25
2
4,0
4,0
22,0
26
1
2,0
2,0
24,0
27
4
8,0
8,0
32,0
28
8
16,0
16,0
48,0
29
5
10,0
10,0
58,0
30
4
8,0
8,0
66,0
31
1
2,0
2,0
68,0
32
3
6,0
6,0
74,0
33
3
6,0
6,0
80,0
34
3
6,0
6,0
86,0
35
1
2,0
2,0
88,0
36
3
6,0
6,0
94,0
38
1
2,0
2,0
96,0
41
1
2,0
2,0
98,0
42
1
2,0
2,0
100,0
50
100,0
100,0
Valid
Total
usiagrup
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
usia muda
1
2,0
2,0
2,0
usia ideal
43
86,0
86,0
88,0
usia resiko
6
12,0
12,0
100,0
50
100,0
100,0
Valid
Total
pendidikan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
tinggi
13
26,0
26,0
26,0
sedang
35
70,0
70,0
96,0
rendah
2
4,0
4,0
100,0
50
100,0
100,0
Valid
Total
usiakandungan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
4
5
10,0
10,0
10,0
5
7
14,0
14,0
24,0
6
5
10,0
10,0
34,0
7
10
20,0
20,0
54,0
8
16
32,0
32,0
86,0
9
7
14,0
14,0
100,0
50
100,0
100,0
Total
Level nyeri pinggang
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
nyeri ringan
20
40,0
40,0
40,0
nyeri berat
30
60,0
60,0
100,0
Total
50
100,0
100,0
Statuskerja
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
bekerja
Valid
9
18,0
18,0
18,0
tidak bekerja
41
82,0
82,0
100,0
Total
50
100,0
100,0
Kategori ODI
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
ketidakmampuan minimal
25
50,0
50,0
50,0
ketidakmampuan berat
25
50,0
50,0
100,0
Total
50
100,0
100,0
Status gravida
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
primigravida
14
28,0
28,0
28,0
multigravida
36
72,0
72,0
100,0
Total
50
100,0
100,0
Dukungan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
orang tua
11
22,0
22,0
22,0
suami
24
48,0
48,0
70,0
pembantu
2
4,0
4,0
74,0
tidak ada
13
26,0
26,0
100,0
Total
50
100,0
100,0
Kegiatan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
beraktivitas
24
48,0
48,0
48,0
beristirahat
26
52,0
52,0
100,0
Total
50
100,0
100,0
Tabel Gambaran Poin Kuesioner ODI Pada Responden Dengan Nyeri Pinggang
Berat (N=30)
Statistics
Intensit
Perawa
Menga
berjalan
duduk
berdiri
tidur
Hubung Aktivita
as nyeri
tan diri
ngkat
an
beban
seksual
s sosial
bepergi
an
Valid
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Missin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
1,13
1,43
1,47
1,00
1,33
1,17
1,30
1,20
1,13
2,00
Median
1,00
2,00
1,00
1,00
,50
1,00
1,00
,50
,00
2,50
Minimum
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Maximum
4
3
4
3
5
3
4
5
5
5
34
43
44
30
40
35
39
36
34
60
N
g
Sum
Tabel Gambaran Poin Kuesioner ODI Pada Responden Dengan Nyeri Pinggang
Ringan (N=20)
Statistics
Intensit
Perawa
Menga
as nyeri
tan diri
berjalan
duduk
berdiri
tidur
Hubung
Aktivita
bepergi
ngkat
an
s sosial
an
beban
seksual
Valid
19
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Missin
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mean
,58
,90
1,45
,70
,65
1,55
,60
,35
,40
,60
Median
,00
,00
1,00
,50
,00
1,00
,00
,00
,00
1,00
Minimum
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Maximum
5
4
4
3
5
5
2
3
5
2
11
18
29
14
13
31
12
7
8
12
N
g
Sum
Lampiran 5
HASIL UJI NORMALITAS
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
skornyeri
50
100,0%
0
0,0%
50
100,0%
skorodi
50
100,0%
0
0,0%
50
100,0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
skornyeri
,134
50
,025
,944
50
,019
skorodi
,155
50
,004
,911
50
,001
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic
Mean
skornyeri
3,86
95% Confidence Interval for
Lower Bound
3,40
Mean
Upper Bound
4,32
5% Trimmed Mean
3,86
Median
4,00
Variance
2,653
Std. Deviation
1,629
Minimum
1
Maximum
8
Range
7
Interquartile Range
3
Skewness
skorodi
Std. Error
,230
,117
,337
Kurtosis
-,569
,662
Mean
22,12
2,082
95% Confidence Interval for
Lower Bound
17,94
Mean
Upper Bound
26,30
5% Trimmed Mean
21,99
Median
Variance
Std. Deviation
21,00
216,802
14,724
Minimum
1
Maximum
46
Range
45
Interquartile Range
29
Skewness
Kurtosis
,096
,337
-1,484
,662
Lampiran 6
HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
nyerihapus2 * odihapus2
Missing
Percent
50
N
100,0%
Total
Percent
0
N
0,0%
Percent
50
100,0%
nyerihapus2 * odihapus2 Crosstabulation
Kategori ODI
Total
ketidakmampua ketidakmampua
n minimal
Count
n berat
14
6
20
70,0%
30,0%
100,0%
11
19
30
36,7%
63,3%
100,0%
25
25
50
50,0%
50,0%
100,0%
nyeri ringan
% within nyerihapus2
nyerihapus2
Count
nyeri berat
% within nyerihapus2
Count
Total
% within nyerihapus2
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
,021
4,083
1
,043
5,451
1
,020
5,333
b
df
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
,042
5,227
1
,022
50
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,00.
b. Computed only for a 2x2 table
,021
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower
Upper
Odds Ratio for nyerihapus2 (nyeri ringan / nyeri berat)
4,030
1,201
13,526
For cohort odihapus2 = ketidakmampuan minimal
1,909
1,100
3,312
,474
,230
,976
For cohort odihapus2 = ketidakmampuan berat
N of Valid Cases
50
Download