uji stabilitas kit immunoradiometricassay carbohydrate antigen

advertisement
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
UJI STABILITAS KIT IMMUNORADIOMETRICASSAY
CARBOHYDRATE ANTIGEN-125 UNTUK PEMANTAUAN
KANKER OVARIUM
Triningsih, Puji Widayati, Sutari, Sri Setiyowati
Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR-BATAN)
Gedung 11, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten
Abstrak
UJI STABILITAS KIT IMMUNORADIOMETRICASSAY CARBOHYDRATE ANTIGEN -125
UNTUK
PEMANTAUAN
KANKER
OVARIUM.
Telah
dilakukan
uji
stabilitas
kit
Immunoradiometricassay Carbohydrate Antigen-125 (CA-125) untuk pemantauan kanker ovarium. Senyawa
CA-125 adalah glikoprotein antigenik di dalam darah penderita kanker ovarium yang pada awalnya
terdapat pada konsentrasi yang sangat rendah dan akan terjadi peningkatan kadarnya dalam darah seiring
dengan peningkatan keganasan kanker tersebut. Oleh karena itu pemantauannya dapat dilakukan dengan
mengukur kadar senyawa CA-125 dalam darah pasien. Metode yang sesuai untuk mengukur CA-125 dalam
darah adalah immunoradiometricassay (IRMA) yang telah dikembangkan oleh Pusat Radioisotop dan
Radiofarmaka (PRR) sejak beberapa tahun yang lalu. Komponen kit IRMA CA-125, meliputi perunut CA125 bertanda 125I, larutan standar CA-125 dan tabung bersalut antibodi monoklonal (coated tube).
Optimasi assay kit CA-125 dilakukan dengan mengoptimalkan jumlah pereaksi, volume, waktu dan
temperatur inkubasi. Dari hasil optimasi assay didapatkan cacahan optimum perunut 100000 cpm, volume
perunut 50 µL, volume standar 50 µL, waktu inkubasi semalam dan suhu 26°C. Kit IRMA CA-125
didapatkan dengan persen ikatan maksimum 19,53 % dan stabil selama 7 (tujuh) minggu.
Kata kunci: Kanker ovarium, Immunoradiometricassay (IRMA), CA-125
Abstract
STABILITY TEST OF IMMUNORADIOMETRICASSAY CARBOHYDRATE ANTIGEN -125
FOR DETECTION OF OVARIAN CANCER. The stability test of immunoradiometricassay carbohydrate
antigen-125 for detection of ovarian cancer has been carried out. Carbohydrate Antigen-125 (CA-125) is an
antigenic glycoprotein presence in the blood of ovarian cancer patient which initially at a very low
concentration and will increase proportionally with the level of malignancy. Therefore, early detection of
ovarian cancer can be carried out by measurement of low level CA-125 in the blood. The most suitable
method for measuring CA-125 presence in blood is immunoradiometricassay (IRMA). The Center for
Radioisotopes and Radiopharmaceuticals (PRR) has developed CA-125 IRMA kit since 2003, started from
preparation of CA-125 IRMA kit components, consists of 125I-CA-125 tracer, standard solution of CA-125
and coated tube with monoclonal type M86924M. Optimization assay kit IRMA CA-125 showed optimum
tracer counts at 100000 cpm, 50 µL tracer volume, 50 µL standard volume, overnight incubation time and
incubation temperature at 26°C. The IRMA CA-125 kit showed maximum binding 19.53% and stable for 7
(seven) weeks.
Keywords: Ovarian cancer, immunoradiometricassay (IRMA), CA-125
Triningsih, dkk
747
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
PENDAHULUAN
Teknik pemeriksaan kanker leher rahim, kanker
corpus, kanker cervik dan kanker endometriosis
secara langsung hanya dilakukan dengan
ultrasonografi, tetapi sulit diterapkan secara massal
karena biayanya cukup mahal [1]. Teknik lain yang
banyak dilakukan adalah dengan in-vitro assay,
yaitu teknik immunoradiometricassay (IRMA)
dengan menentukan kadar tumor marker CA-125
dalam serum darah pasien yang diduga mengidap
kanker yang dimaksud di atas. Pengukuran kadar
CA-125 yang terdapat dalam serum darah pasien
dapat juga digunakan untuk menentukan efektifitas
terapi kanker. Di dalam serum darah pasien yang
normal ditemukan kadar CA-125 tidak lebih dari 35
U/ml [2].
Teknik IRMA merupakan salah satu teknik
immunoassay yang menggunakan radionuklida
sebagai perunut agar sampel dalam jumlah kecil
masih mudah dideteksi [3]. Teknik ini sangat cocok
digunakan dalam penentuan tumor marker dalam
serum yang mempunyai matriks
komplek dan
kadarnya sangat bervariasi pada pasien normal dan
pasien kanker [3]. Teknik ini didasarkan pada reaksi
antara antigen (Ag) yang terdapat pada
cuplikan/standar (tumor marker) dengan antibodi
yang bertanda radioaktif (Ab*) dalam jumlah
berlebih membentuk kompleks antigen-antibodi
(Ag-Ab*). Dengan demikian semakin tinggi kadar
tumor marker (Ag), maka kompleks antigenantibodi yang terbentuk juga semakin tinggi
sehingga akan memberikan cacahan radioaktivitas
yang semakin tinggi [3].
Dewasa ini telah beredar secara komersial
pereaksi atau kit IRMA CA-125 yang harganya
cukup mahal. Oleh karena itu Pusat Radioisotop
dan Radiofarmaka (PRR)-BATAN
berupaya
memproduksi kit IRMA CA-125 ini secara lokal.
Rangkaian produksi kit IRMA CA-125 harus
melewati beberapa tahap pengujian meliputi
optimasi pembuatan masing-masing komponen kit,
optimasi rancangan assay, validasi metoda assay,
uji klinis dan uji kestabilan kit (semua in-vitro).
Dari penelitian sebelumnya, telah berhasil
dilakukan tahap awal yaitu optimasi pembuatan
komponen kit IRMA CA-125 yang meliputi
pembuatan perunut, pembuatan standar dan
pembuatan coated tube [4]. Selanjutnya optimasi
rancangan assay kit IRMA CA-125 tersebut,
meliputi penetapan jumlah cacahan radioaktivitas
perunut, volume perunut, volume standar, waktu
inkubasi dan suhu inkubasi yang terbaik sehingga
diperoleh nilai ikatan maksimum (%B/T) dan nilai
ikatan tidak spesifik (%NSB) yang optimum
sehingga dapat digunakan sebagai acuan setiap kali
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
748
assay [5]. Tahap berikutnya adalah uji kestabilan
kit IRMA CA-125 [6].
Stabilitas
merupakan kemampuan suatu
produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan.
Uji stabilitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas
produk yang telah diluluskan dan beredar dipasaran.
Dengan uji stabilitas dapat diketahui pengaruh
parameter parameter stabilitas produk sehingga
dapat ditetapkan tanggal kadaluarsa
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
berapa lama kit IRMA CA-125 yang memenuhi
persyaratan kit yang baik. Waktu kadaluarsa suatu
kit dinyatakan oleh kenaikan secara berarti persen
non spesifik bounding (%NSB) dan penurunan
secara berarti persen ikatan maksimum (%B/T)i,
umumnya waktu kadaluarsa suatu kit ditentukan
oleh waktu kadaluarsa tracer seiring dengan waktu
paruh I125 yaitu 60 hari. Kit IRMA CA-125 yang
memenuhi persyaratan tersebut digunakan di rumah
sakit untuk pemantauan kanker ovarium maupun
untuk pemantauan perkembangan kanker tersebut
pada pasien yang sedang menjalani terapi dan
mengetahui keberhasilan suatu operasi.
METODE
1.
Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan: Kit IRMA CA-125 buatan
PRR yang terdiri dari tabung bersalut monoklonal
anti CA-125 yang telah disiapkan di PRR, Perunut
CA-125 bertanda I125 (tracer), standar CA-125 dan
dapar pencuci (dapar bicarbonat 0,1 M, pH 8,5 yang
mengandung 0,5% tween 20).
Alat yang digunakan adalah rak tabung reaksi,
pipet eppendorf 50 L, 500 L, vortex mixer,
multimix roller, pencacah gamma (model 600
Gammatec II The Nucleus dan model Mini Assay
tipe G 20), Gamma Management System (GMS).
2.
Pengujian kit IRMA CA-125
Terhadap tabung bersalut mAb anti CA-125 yang
telah
diberi
nomor,
secara
berturut-turut
ditambahkan 50 µL larutan standar 0, 25, 50, 100,
200 dan 500 U/mL, 50 µL larutan perunut dengan
cacahan  100000 cpm kedalam masing–masing
tabung tersebut dan dikocok dengan pengaduk
vortex hingga homogen. Tabung-tabung tersebut
ditutup dengan aluminium foil dan diinkubasi
semalam pada temperatur kamar. Kemudian masingmasing tabung dicuci dengan 2 x 500 L larutan
dapar bicarbonat 0,1 M, pH 8,5 yang mengandung
0,5% tween 20 dan didekantasi. Selanjutnya masingmasing tabung diukur dengan alat pencacah Gamma
selama 1 menit. Pengujian ini dilakukan setiap
Triningsih, dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
minggu selama 8 minggu dengan protokol assay
seperti terlihat pada Lampiran 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah dilakukan uji stabilitas kit IRMA CA-125. Kit
diuji dengan cara menentukan persen ikatan
maksimum (%B/T) memakai metode sesuai
protokol assay dan dilakukan setiap minggu selama
8 minggu. Selama rentang waktu tersebut nilai
persen ikatan untuk masing-masing konsentrasi
relatif masih stabil. Kit IRMA CA-125 yang dibuat
memberikan persen ikatan maksimum 19,53% pada
minggu pertama dan menurun tajam pada minggu
ke 8. Penurunan pada minggu ke 8 ini seiring
dengan waktu paruh I125 yaitu 60 hari. Profile
stabilitas kit IRMA CA-125 dapat dilihat pada
Gambar 1. Profile stabilitas ini menyatakan
gambaran persen ikatan dari tiap konsentrasi pada
kit CA-125. Dari data yang didapat terlihat bahwa
linearitas cukup baik.
KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan kit IRMA CA-125 diperoleh
kualitas kit dengan persen ikatan 19,53 %, serta kit
IRMA CA-125 stabil selama rentang 7 minggu dan
menurun tajam pada minggu ke 8.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar 1. Profile Stabilitas Kit IRMA CA-125
Hasil pengujian kestabilan kit IRMA CA-125
menunjukkan bahwa kit stabil sampai 7 minggu, hal
ini dapat dilihat dari penurunan persen ikatan
maksimum pada minggu 1 sampai dengan minggu 7
tidak menunjukkan penurunan secara berarti dan
persen ikatan maksimum menurun tajam pada
minggu ke 8 seiring dengan waktu paruh I125 yaitu
60 hari sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.
Aziz ,M.F. Pencegahan dan Deteksi Dini
Kanker Ovarium. Simposium Pencegahan dan
Deteksi Dini Kanker. Hotel Acacia, Jakarta,
2004
Miralles C, Orea M, Espana P Cancer Antigen
125 Associated With Multiple Benign and
Malignant Pathologies, Annal of surgical
Oncology 10(2), pp 150-154, 2003
Rediatning
W,
Sukiyati
Dj,
Immunoradiometricassay
(IRMA)
Dalam
Deteksi Dan Pemantauan Kanker, Jurnal
Radioisotop dan Radiofarmaka Volume 3,
Nomor 1 hal 55-70, 2000
Ariyanto A, Darwati S, Mondrida G, Widayati
P, dkk Optimalisasi Pembuatan Kit IRMA CA125, Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka,
P2RR-BATAN, Serpong, Vol. 6, hal 1-10, 2003
Widayati P, Ariyanto A, Mondrida G, dkk
Optimasi Assay Kit IRMA CA-125, Jurnal
Radioisotop dan Radiofarmaka, PRR-BATAN,
Serpong, Vol. 9, 2006
Widayati P, Ariyanto A, Sutari, dkk, Validasi
Kit IRMA CA-125, Proseding Seminar
Nasional XV Kimia Dalam Industri dan
Lingkungan, Jaringan Kerja Sama Kimia
Indonesia,Yogyakarta, 2006
Gambar 2. Hasil uji stabilitas kit IRMACA-125
Triningsih, dkk
749
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
LAMPIRAN 1.
Protokol assay pengujian kit IRMA CA-125
Standar CA 125 (IU/mL)
Sampel
0
25
50
100
200
500
Nomor tabung
1,2
3,4
5,6
7,8
9,10
11,12
Standar (L)
50
50
50
50
50
50
Sampel (L)
125
I-CA125 (l)
50
50
50
50
50
50
13,14
15,16 dst
50
50
50
50
Vortex, tutup dengan aluminium foil
Inkubasi selama semalam pada 26ºC (temperatur kamar)
Buang cairan
Cuci 2 x 500 L dengan larutan dapar pencuci
Cacah dengan alat pencacah gamma
STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
750
Triningsih, dkk
Download