ABSTRAK Latar belakang: Di Indonesia, sekitar 200 pasien per satu

advertisement
ABSTRAK
Latar belakang: Di Indonesia, sekitar 200 pasien per satu juta populasi
mengalami penyakit ginjal kronik, sebagian besar memerlukan terapi
hemodialis. Hemodialisis merupakan proses penuh stres dan diikuti
berbagai masalah psikologi dan sosial yang bisa menyebabkan gangguan
mental pasien. Johnson dan Dwyer (2008) melaporkan bahwa lebih dari
70% pasien hemodialisis memiliki simtom ansietas atau depresi.
Metode penelitian: Penelitian penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan cross sectional study, pengambilan sampel menggunakan
teknik non probability sampling jenis consecutive sampling. Tempat
penelitian: Instalasi Hemodialisa RSUP.H. Adam Malik Medan. Waktu
penelitian: 25 Maret -6 April 2013. Setiap pasien yang memenuhi kriteria
inklusi diikutsertakan dalam penelitian kemudian diminta mengisi data
demografik dan lama hemodialisis. Penilaian simtom ansietas dan depresi
dilakukan dengan menggunakan kuesioner Hospital Anxiety and
Depression Scale (HADS).
Hasil : Berdasarkan skor HADS-A dari seluruh subjek penelitian simtom
ansietas sebanyak 34 orang (42%), borderline 25 orang (30,9%), lama
hemodialisis 1-12 bulan sebanyak 28 orang, berdasarkan skor HADS-D
simtom depresi sebanyak 31 orang (38,3%), borderline 43 orang (53,1%),
normal 7 orang (8,6%), lama hemodialisis 1-12 bulan 10 orang.
Kesimpulan: Simtom ansietas dan depresi terbanyak dijumpai pada lama
menjalani terapi hemodialis antara 1-12 bulan.
Kata kunci: Penyakit ginjal kronik stadium 5 dialisis, hemodialisis, simtom
ansietas dan depresi, Hospital anxiety and depression scale (HADS).
Download