HEMODIALISIS Keracunan Zat beracun dan zat terlarut lainnya dapat dibersihkan dari darah melalui proses difusi melalui membran semipermeabel dengan hemodialisis. Pembersihan zat racun selama hemodialisis juga bergantung pada luas dan jenis permukaan membran, serta pada kecepatan darah dan dialisis. Mirrakhimov AE, Barbaryan A, Gray A, Ayach T. The Role of Renal Replacement Therapy in the Management Pharmacologic Poisonings. International Journal of Nephorology. 2016: 1-12. Berdasarkan American Academy of Pediatrics terdapat sekitar 2,4 juta orang yang terpapar atau tertelan zat-zat beracun termasuk 50% di antaranya adalah anak-anak yang berusia <6 tahun. Zat beracun terbanyak yang tertian atau terpapar secara tidak sengaja merupakan zat yang berasal dari rumah tangga seperti obat-obatan, cairan pembersih, desinfektan, dan alkohol. Szmigielska A, Grzelak HS, Mroczkowska EK, Blaim MR. Hemodiafiltration Efficacy in Treatment of Methanol and Ethylene Glycol Poisoning in A 2Year-Old Girl. Department of Pediatric Nephrology, The Medical University of Warsaw, Poland. 2015; XIX,2:174-177 Keracunan alkohol merupakan kasus keracunan terbanyak. Alkohol yang paling beracun adalah methanol dan etilen glikol. Metanol dan etilen glikol, (juga dikenal sebagai isopropanol) adalah alkohol yang biasa digunakan dalam larutan rumah tangga Gejala keracunan methanol dan etilen glikol dapat muncul dalam waktu 8-24 jam setelah tertelan dengan manifestasi keracunan terberat adalah asidosis metabolik berat. Pada kasus keracunan alkohol ini salah satu manajemen yang dapat dilakukan adalah dengan hemodialisis. Szmigielska A, Grzelak HS, Mroczkowska EK, Blaim MR. Hemodiafiltration Efficacy in Treatment of Methanol and Ethylene Glycol Poisoning in A 2-Year-Old Girl. Department of Pediatric Nephrology, The Medical University of Warsaw, Poland. 2015; XIX,2:174-177 Hemodialisis merupakan metode terbaik untuk mengeliminasi methanol maupun etilen glikol dan metabolismenya dari darah dalam waktu singkat sehingga hemodialisis dapat dipertimbangkan untuk menjadi salah satu pilihan terapi dengan hasil bahwa hemodialisis dapat menurunkan kadar methanol dan etilen glikol dari darah pasien. Selain pada keracunan alkohol, Hemodialisis dapat menjadi pilihan terapi pada kasus-kasus keracunan lainnya seperti keracunan obat, yaitu keracunan salisilat, lithium, asam valproat dan lainnya. Szmigielska A, Grzelak HS, Mroczkowska EK, Blaim MR. Hemodiafiltration Efficacy in Treatment of Methanol and Ethylene Glycol Poisoning in A 2-Year-Old Girl. Department of Pediatric Nephrology, The Medical University of Warsaw, Poland. 2015; XIX,2:174-177 Ghannoum M, Hoffman RS, Gosselin S, et al. Use of Extracorporeal Treatments in te Management of Poisionings. Kidney International. Elsevier. 2018; 94: 682-8.