Pengaruh DO dan mekanisme pencemaran air Hubungan Oksigen terlarut (DO) dan pencemaran organik. Cn H2n On (karbohidrat) + n O2 n CO2 + n H2O fotosintesis n CO2 + n H2O + Energi Cn H2n On (karbohidrat) + n O2 Putrefaction adalah bahan organik mati dalam air kebanyakan berubah melalui proses oksidasi dengan menggunakan oksigen dan sebagian besar berubah menjadi H2O dan CO2 dengan mengkomsumsi O2 . Pembuangan bahan organik ke badan air akan mengalami oksidasi dengan mengkonsumsi O2 dan akan terjadi kekurangan O2 (O2 – shortage). Bahan organik dapat berasal dari sumber yang berbeda dan limbah domestik yang tidak diolah mengandung kira-kira 100-300 ppm bahan organik (BOD).. Logam-logam berat Hg, Pb, Cd, As, dan lainnya yang disebut sebagai logam-logam berat (>5g/cm3) adalah berlawanan dengan kebanyakan pencemaran bahan organik dan pada umumnya tidak dapat hilang dengan proses biologi. Sekali terlepas ke lingkungan logam-logam tersebut tetap tinggal disana samapi terikat oleh sedimen. Contoh bahwa bagian kejatuhan ROMAN EMPIRE adalah disebabkan oleh keracunan Pb. Bahaya merkuri terkenal semenjak suatu penyakit yang dikenal dengan MINAMATA yang disebabkan keracunan merkuri. Minamata adalah kampung nelayan di Jepang yang berlokasi dekat muara dimana industri-industri membuang limbahnya. Banyak nelayan yang meninggal akibat keracunan oleh mercurilism. Bahaya dari cadmium juga terjadi di Jepang yang penyakinya disebut ITAI-ITAI yang berakibat akut akibat keracunan cadmium. Untuk ini sawah yang tercemar dengan limbah cadmium. Pengkayaan dalam plankton bila dibandingkan dengan air dapat mencapai faktor 50.000 untuk Cu, 10.000 untuk Pb. Pestisida Masalah yang juga terkenal terjadi untuk pencemaran pestisida. Semenjak penemuan DDT tahun 1939 sebagai insektisida dan pestisida banyak penyakit epidemik yang terkontrol seperti malaria, thypus, dan harvest dari manusia. Sejumlah pestisida saat ini terdeposit pada lahan pertanian yang berjumlah seluruhnya kira-kira 10 juta ton. Bagian dari jumlah itu dapat mengalir ke sungai, tanah dan laut. Walaupun pada jarak yang jauh polusi pestisida dapat menyebabkan bahaya lever, mutasi kanker. Produksi pestisida akan menggunakan dioksin dan dalam tahun 1976 pembuangan 2 kg dioksin menyebabkan bencana di Saveso Italia Bakteri pathogen dan virus Dalam air limbah domestik dan air limbah rumah potong serta industri pertanian, collibacilli sering kali ditemukan demikian juga tipus, para tipus bacilli dan virus. Bila dibuang ke sungai dengan kapsitas pembersihan sendiri yang tinggi kebanyakan bakteri patogen akan hilang. Hal ini belum dapat dibuktikan terhadap virus. Kapasitas pembersihan sendiri sungai. Pencemaran Thermal (Panas) Diketahui bahwa kenaikan suhu yang kecil dapat secara lansung mengganggu kehidupan biologi di sungai. Kenaikan suhu yang tinggi akan mengakibatkan fatal untuk kebanyakan jenis ikan. Masalah mendasar dari pencemaran panas dihubungkan dengan konsentrasi oksigen terlarut (DO). Pada suhu 0oC mengandung kira-kira 15 ppm O2 dapat larut dalam air, suhu 10oC dan 20oC mengandung kira-kia 13 ppm dan 9 ppm O2 dapat larut. Dengan demikian sungai dapat kekurangan O2 pada suhu 20oC sementara pada suhu 10oC masih cukup untuk mengoksidasi senyawa oraganik tertentu dan ikan dapat benafas. Secara praktek pencemaran thermal biasanya berasal dari industri. Pencemaran Petroleum Product Pencemaran minyak dapat terjadi secara lokal di sungai, tetapi umumnya terjadi di laut. Pencemaran minyak yang pertama terjadi 18 Maret 1967 ketika sebuah tanker TORREY CANYON dengan kapasitas 117000 ton pecah di pantai Ingris dan 20 km pantai terkontaminasi oleh minyak. Demikian juga yang terjadi didaerah Cilacap pada beberapa waktu yang lalu yang juga mencemari pantai Cilacap Jawa . Minyak dioksidasi dengan bantuan bakteri tertentu dan diperkirakan akan membutuhkan 400000 liter Oksigen dari laut untuk setiap liter minyak. Pengaruh terhadap burung-burung sangat terkenal akibat pencemaran minyak tersebut dan sangat terkenal baru-baru ini sewaktu perang Teluk di Timur tengah. Pencemaran Sumberdaya Air tanah. Akibat pengambilan air tanah yang berlebihan disamping Amblasan tanah, jelas juga terjadinya pencemaran air tanah yang diakibatkan oleh mengalirnya air permukaan tercemar kedalam sistem air tanah. Pembuangan limbah yang dampaknya tidak diketahui sebelumnya. Pencemaran dapat mengganggu penggunaan air dan menyebabkan bahaya bagi manusia melalui keracunan atau sumber dan penyebab penyakit. Hal yang paling sulit diketahui dalam pencemaran air tanah adalah memantau dan mengendalikannya. Sumber dan penyebab pencemaran air tanah Kebocoran drainase yang dapat memperinggi BOD, COD, Nitrat, bahan organik, dan bahan anorganik. Limbah padat dapat berupa BOD, COD, Besi, Mn, Zn, Cl-, Nitrat, kesadahan dan unsur-unsur perunut lainnya. Kebocoran Tanki dan Pipa Aktifitas penambangan yeng tergantung pada bahan yang ditambang. Penambangan emas akan menghasilkan limbah Hg dan Sianida. Air Irigasi Kotoran Ternak Pupuk dan amandemen tanah Intrusi air laut Pengenceran (dilusi). Pengenceran merupakan suatu proses fisika yang dapat terjadi pada sungai ataupun badan air yang lainnya. Kapasitas pengenceran dari suatu sungai atau aliran dapat dihitung menggunakan prinsip keseimbangan massa. Bila debit volumetrik dan konsentrasi suatu materi diketahui dalam air sunaidan air buangan (limbah), maka konsentrasi setelah pencampuran dapat dihitung sbb; Cs Qs + Cw Qw = Cm Qm C = konsentrasi bahan s, w, dan m adalah penunjuk sungai, limbah, dan pencampuran Q = Debit aliran Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut; Suatu air limbah yang telah diolah memasuki suatu aliran seperti diperlihakan dalam gambar berikut. Konsentrasi Na dalam aliran pada titik A adalah 10 mg/L dan debit 20 m3/detik. Konsentrasi Na dalam limbah adalah 250 mg/L dan debit 1,5 m3/detik. Tentukan konsentrasi Na pada titik B dengan anggapan pada titik tersebut terjadi pencampuran sempurna.