I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seluruh hewan multisel, termasuk manusia, terbentuk dari persatuan antara gamet jantan dan gamet betina yang memulai kehidupan sebagai zigot, sel tunggal, pembuahan bukanlah akhir proses produksi seksual namun sebenarnya merupakan permulaan serangkaian perubahan yang dikerjakan dengan seksama dan teratur rapi yang akhirnya menghasilkan spesies yang dewasa. Pola perkembangan beragam antara spesies-spesies dan saling tumpang tindih. Sel tersusun dari sitoplasma yang dibatasi membran plasma dan dibagi menjadi kompatmen oleh organel dan sitoskeleton. Ketika sel terspesialisasi untuk fungsi baru pada perkembangan, sel-sel memperoleh ciri baru, sering komposisi organel dan posisinya di dalam sel berubah ketika sel secara individual terdiferensiasi menjadi anggota jaringan khusus, secara skematis: Sel → Jaringan → Organ → Sistem organ → Individu. Diferensiasi sel melibatkan pembatasan nasib sel dan penampilan perangkat gen spesifik untuk memproduksi protein-protein yang sesuai penampilan fungsi khususnya. Selama diferensiasi, sel menuju ke suatu titik yang tidak ada lagi stimulus eksternal dapat merubah nasibnya; sesudah titik ini dilalui sel menjadi terdeterminasi (dikekalkan). B. Tujuan Praktikum ini bertujuan : a. Untuk dapat melihat bentuk sel yang telah berdiferensiasi (mesenkim menjadi sel dan serabut otot). b. Untuk dapat memisahkan komponen penyusun organ, jaringan dan sel penyusunnya (menguraikan). c. Untuk dapat mengenali bentuk dan susunan organ dan jaringan. d. Untuk dapat mengenali jaringan / sel yang segar dan jaringan atau sel yang telah diawetkan. II. TINJAUAN PUSTAKA Diferensiasi adalah suatu proses yang teratur, sel yang berbeda dalam batas-batas tertentu, dengan disertai cara yang dapat diramalkan. Selanjutnya sel yang berbeda bergabung dalam suatu kelompok tertentu dan mempunyai struktur dasar yang sama yang disebut multiseluler. Kelompok-kelompok sel yang terdiri dari sel-sel yang mempunyai ciri-ciri struktur dan funsi yang sama disebut jaringan. Jaringan-jaringan bergabung menjadi bagian-bagian tubuh yang melaksanakan satu atau beberapa fungsi yang berbeda untuk seluruh organismenya. Bagian tubuh demikian misalnya daun / jantung disebut organ. Organ dapat dipandang sebagai bagian daripada kelompok organ yang melaksanakan suatu fungsi organ. Kelompok organ disebut sistem organ, selanjutnya sistem organ membentuk kesatuan utuh yang disebut organisme (Sastrodinoto, 1980). Perkembangan embrionik yaitu perkembangan setelah fertilisasi sel telur dengan sperma sampai bebentuk zigot. Perkembangan embrionik meliputi : Morula → Blastula → Gastrula → Neuralasi → Morfogenesis → Diferensiasi dan spesialisasi jaringan → Imbas Embrionik → Organogenesis (Postrethwait, 1991). Sel-sel mengalami diferensiasi sel. Sel-sel didalam setiap lapisan menyusun organ tertentu : 1. Ektoderm berdiferensiasi menjadi lapisan terluar tubuh (kulit) dari sistem syaraf. 2. Endoderm berdiferensiasi menjadi ephitelium slauran pencernaan beserta organ-organ pendukungnya dan saluran pernafasan. 3. Mesoderm berdiferensiasi menjadi penyusun dermis, jaringan ikat, otot, tulang dan pembuluh darah. Sel-sel tersebut mengalami diferensiasi yang spesifik sesuai dengan fungsinya (stahnke, 1961). Sel-sel dari anggota tubuh yang sedang regenerasi diatur dan berdiferensiasi sekali lagi menjadi otot, tulang dan jaringan lainnya yang menjadikan kaki fungsional. Studi regenerasi mengungkapkan bahwa sel-sel dewasa dari jaringan tertentu yang telah berdiferensiasi, misalnya epidermis, mensintesis dan menghasilkan zat yang secara aktif menghambat mitsosis selsel muda dari jaringan yang sama. Zat ini disebut kalona (kimball, 1983). Sel-sel otot, sel-sel darah dan sel syaraf merupakan hasil diferensiasi sel. Sel-sel otot terspesialisasi untuk berkontraksi, mengandung protein kontraktil. Sel otot ada 3 macam yaitu : otot polos, otot lurik dan otot jantung. Darah merupakan medium transport dari sistem sirkulasi. Darah tersusun dari 3 unsur yaitu sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan kepingkeping darah atau trombosit. Dan jaringan syaraf mempunyai fungsi utama sebagai pembuat pesan kimiawi (penghantar syaraf dan hormon-hormon) dan perkembangan saluran komunikasi untuk koordinasi fungsi-fungsi tubuh (Bevelander, 1998). III. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA A. Alat a. Mikroskop cahaya. b. Bak preparat. c. Jarum pentul. d. Jarum preparat. e. Perangkat alat bedah. f. Loop / kaca pembesar. g. Kapas atau kaca steril. h. Gelas obyek. B. Bahan a. Sediaan awetan sel otot, sel darah dan sel syaraf. b. Otot paha katak awetan (dalam formalin 10%) dan segar. C. Cara Kerja