Leukorea, white discharge, flour albus = Keputihan

advertisement
Leukorea, white discharge, flour albus = Keputihan???
Apa sih? Udah buat ngga’ PeDe neh! Mana daerah vital, kok gatal, bau lagi…..
T
erkadang wanita tidak mengerti apa yang dimilikinya bahkan alat kelaminnya. Merasa masih
tabu untuk membicarakan hal itu mengakibatkan minimnya pengetahuan tentang bagaimana
seharusnya wanita menjaga alat kelaminya, sehingga infeksi atau penyakit yang berkaitan mampu
dihindari.
Dalam kedokteran, keputihan disebut leukorea, white discharge, atau flour albus adalah
keluarnya cairan dari organ reproduksi yang bukan darah. Pengeluaran cairan itu bersifat tidak
normal (patologis), jika telah terjadi infeksi baik oleh bakteri, jamur, maupun parasit. Disebut
keputihan patologis jika telah berubah warna, bertambah banyak, terasa gatal dan nyeri,
kemudian tercium bau amis hingga busuk. Umumnya hal itu terjadi akibat radang/ infeksi pada
vagina (vaginitis). Sebenarnya secara normal alat kelamin wanita mengeluarkan cairan. Sebab itu,
daerah tersebut bersuasana lembab dan banyak sekali organisme yang hidup di situ. Jika berbicara
jujur, vagina perempuan banyak mengandung organisme seperti lactobacillus, strep, staph,
candida, dan anerobic bacteria.
Yang perlu diketahui, infeksi vagina terdiri atas 2 jenis, yaitu infeksi vagina nonspesifik
dan spesifik. Penyebab nonspesifik biasanya bakteri dan kuman-kuman biasa yang tak bisa
ditentukan jenisnya. Sedangkan infeksi spesifik antara lain disebabkan virus, parasit, akibat
hubungan seksual, dan kuman seperti coccus (bakteri berbentuk bulat atau oval).Jadi, spesifik
atau tidaknya tergantung faktor penyebabnya. Yang sering terjadi, penyebabnya bakteri dan
parasit. Pada infeksi nonspesifik, jenis yang paling sering ditemui adalah Bacterial vaginosis
akibat Gardnerella vaginalis dan Mycoplasma hominis. Tapi, infeksi jenis ini tak terlalu
berbahaya dibandingkan Trichomonas, karena hanya inflamasi berupa reaksi jaringan terhadap
infeksi ditandai dengan rasa panas, kemerahan, dan nyeri. Gardnerella vaginalis yang
menyebabkan peradangan vagina tidak spesifik, biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina
membentuk, bentuk khas clue cell. Itu menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi
senyawa amin yang berbau amis, berwarna keabu-abuan.
Selain infeksi, beberapa keadaan di bawah ini sangat potensial menyebabkan
keputihan yaitu tidak jarang ada pasien yang datang dengan keputihan setelah diperiksa
alat kelaminnya ternyata mengandung benda asing. Benda asing yang dimaksud seperti
biji-bijian (pada anak-anak) maupun sisa-sisa kondom (pada perempuan dewasa). Bisa
juga akibat karet pengganjal yang sering digunakan untuk mencegah turunnya rahim.
Gardnerella vaginalis
Gardnerella adalah salah satu genus dari bakteri gram-variabel yang mana merupakan
suatu spesies. Gardnerella vaginalis dapat menyebabkan bacterial vaginosis pada wanita.
Salah satu dari spesies Haemophilus, tumbuh, berukuran kecil, sirkuler, koloni abu-abu,
di bawah mikroskop terlihat gram negative, namun sebenarnya memiiki dinding sel gram
positive, dengan sel clue, sel epitel yang menyelimuti bakteri.
Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Order
Family
Genus
Species
: Bacteria
: Actinobacteria
: Bifidobacteriales
: Bifidobacteriaceae
: Gardnerella
: G. vaginalis
Binomial name
Gardnerella vaginalis
Penyebab, Gejala dan Penyebaran
Penyebab keputihan yang tidak normal adalah infeksi. Cairan alat kelamin perempuan
yang terinfeksi mengandung banyak sel darah putih (leukosit) dan warnanya agak
kekuning-kuningan hingga hijau. Umumnya kental dan berbau. Organ perempuan yang
dapat terkena infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim, dan rongga rahim. Penyebab
infeksi dapat dari kuman/bakteri, jamur, parasit, dan virus.
 Kuman/Bakteri
Penyebab kuman atau bakteri adalah penyebab tersering vaginitis yaitu sekitar 33-52%
pasien vaginitis. Gejala infeksi bakteri adalah bau amis dengan keputihan yang homogen
(putih). Jika cairan itu keluar dari vagina, timbul rasa gatal. Jika gatal itu digaruk bisa
terjadi infeksi sekunder yang memperparah keadaan selain keputihan itu sendiri. Adapun
salah satu kuman penyebabnya adalah Gardnerella vaginalis yang menyebabkan
peradangan vagina tidak spesifik, biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina
membentuk bentuk khas clue cell. Itu menghasilkan asam amino yang akan diubah
menjadi senyawa amin yang berbau amis, berwarna keabu-abuan.
 Penyebab Lain Bukan Infeksi
Selain infeksi, beberapa keadaan di bawah ini sangat potensial menyebabkan keputihan
yaitu sebagai berikut.

Benda Asing
Tidak jarang ada pasien yang datang dengan keputihan setelah
diperiksa alat kelaminnya ternyata mengandung benda asing. Benda
asing yang dimaksud seperti biji-bijian (pada anak-anak) maupun sisasisa kondom (pada perempuan dewasa). Bisa juga akibat karet
pengganjal yang sering digunakan untuk mencegah turunnya rahim.

Masa Menopause
Pada masa menopause, sel-sel vagina mengalami hambatan dalam
pematangan sel akibat tidak adanya hormon pemacu, estrogen
(menjadi atrofi). Vagina menjadi kering, sering timbul rasa gatal
karena tipisnya lapisan sel, sehingga mudah luka dan timbul infeksi
penyerta.

Kelainan Alat Kelamin
Pada keadaan tertentu bisa terjadi secara abnormal lubang (saluran)
yang menghubungkan vagina dengan kandung kemih (vesikovaginalis)
atau pun rektum. Bisa juga hal itu terjadi akibat cedera persalinan
operasi pengangkatan rahim, radiasi pada kanker organ reproduksi
atau akibat kanker itu sendiri.

Kanker
Gejala keputihan yang sukar untuk sembuh dengan pengobatan biasa
(antibiotik dan anti-jamur) yang telah dilakukan oleh dokter, perlu
dipikirkan akan kemungkinan penyebabnya adalah suatu keganasan
(kanker) seperti kanker leher rahim. Pada kanker, sel-sel alat kelamin
tumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah rusak, akibatnya
terjadi pembusukan dan perdarahan. Cairan banyak, bau busuk, sering
disertai darah tidak segar.
 Akibat/penyebaran jangka panjang
Bila keputihan tidak segera diobati akan timbul penyakit radang panggul yang
berlarut-larut dan dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan
tersumbatnya saluran telur. Bahwa keputihan pada kehamilan dapat menyebabkan
persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan berat lahir rendah. Vaginitis
gardnerella, peradangan vagina dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti
pecahnya plasenta terlalu dini, infeksi di kantung ketuban, yang dapat menjurus pada
kelahiran prematur.
Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan untuk menjaga kesehatan vagina:
* Obat antiseptik
Jangan membersihkan vagina dengan obat-obatan antiseptik setiap hari atau sebentarsebentar dicuci. Bila hendak membersihkan dengan menggunakan obat-obatan cukup
dilakukan dua minggu sekali, yaitu di pertengahan siklus menstruasi.
* Harus steril
Penggunaan tisu basah atau produk panty liner harus betul-betul steril. Bahkan,
kemasannya pun harus diperhatikan. Jangan sampai menyimpan sembarangan, misalnya
tanpa kemasan ditaruh dalam tas bercampur dengan barang lainnya. Karena bila dalam
keadaan terbuka, bisa saja panty liner atau tisu basah tersebut sudah terkontaminasi.
* Tidak lembab
Perhatikan kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah bersih, jangan lupa
untuk mengelapnya dengan tisu kering atau handuk khusus. Jangan dibiarkan dalam
keadaan lembab.
* Kebersihan air
Bila buang air kecil di tempat umum, perhatikan kebersihan airnya. Bila ragu, sebaiknya
dilap saja dengan tisu.
* Gunakan bahan katun
Jangan sekali-kali menggunakan celana yang berbahan nilon. Bahan katun lebih baik
karena menyerap keringat.
* Tak perlu dibedaki
Jangan memberi bedak/talk pada daerah vagina. Karena bisa menimbulkan keganasan
(kanker) di indung telur.
* Berkaitan dengan sanggama
Bila melakukan senggama, usahakan sebelum dan sesudahnya baik isteri maupun suami,
menjaga kebersihan alat kelaminnya.
Pengobatannya: karena gejala awalnya berupa keputihan, sadar atau tidak sering
mengabaikan infeksi vagina. terkadang karena tingkat kesadaran yang belum baik atau
karena masalah finansial, wanita tersebut belum merasa perlu datang ke dokter, belum
mengganggapnya sebagai suatu infeksi yang memerlukan bantuan dokter.Kadang wanita
menganggap cukup diatasi cara tradisional dengan menggunakan rebusan daun air sirih
untuk membersihkan vagina. Ada pula yang menggunakan semacam alat penyerap air
berupa kapur batangan yang dimasukkan ke dalam vagina, dengan harapan agar tak
"becek". Padahal itu belum tentu steril, untuk amannya, seharusnya meminta bantuan
dokter. Dengan pemeriksaan medis sekaligus dapat diketahui penyebab keputihan
tersebut, karena infeksi atau bukan. Walaupun demikian, untuk mendiagnosa terinfeksi
tidaknya vagina memang tidak mudah. Harus diambil cairannya, kemudian dikirim ke
laboratorium untuk dibiakkan. Ini bisa memakan waktu sepuluh hari sampai dua minggu.
Sementara untuk mengobati infeksi tersebut, dokter akan melihat dari gejalanya, baru
diberikan obat atau penanganan lebih lanjut yang tepat. Penanganannya bisa berbedabeda, tergantung dari jenisnya. Untuk bakterial vaginosis, trichomonas ataupun kandida,
hampir sama dengan pemberian obat kelompok metronidazole (obat anti jamur). Obatobat ini umumnya dipasarkan dengan merek dagang tertentu. Ada obat yang diminum,
ada pula yang berupa salep. Jadi, sasarannya pada dua tempat, yaitu penyembuhan dari
dalam dengan cara meminum obat dan penyembuhan dari luar dengan cara dioleskan
dengan salep. Namun, infeksi vagina akibat Condyloma acuminata harus dilakukan
tindakan operasi karena adanya pertumbuhan seperti kembang kol.
Morfologi
Gardnerella vaginalis
Bacterial vaginosis (BV) is suatu flora vagina yang hidup secara normal, lactobacilli
termasuk Gardnerella vaginalis dan anaerob
ini ditunjukan dengan adanya warna abu-abu, homogen, terkait dengan pH. Ada pada
sebagian wanita dengan kondisi yang asymptomatis.
Bahwa Gardnerella vaginalis bukan dari kondisi saja, ttapi juga reduksi dari Lactobacilli dan
peningkatan jumlah bakteri termasuk bakteri Gardnerella, bacteroides and mobiluncus,
anaerobic streptococci, Mycoplasma hominis and Ureaplasma urealyticum.
Gardnerella vaginalis secara seksual ditransminasi oleh coccobacillus.
Daftar Pustaka
Anonim, 1998,
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08InfeksiAnaerob98.pdf/08InfeksiAnaerob98.html
Diakses tanggal: 23 April 2008
Anonim, 2003,http://www.suarapembaruan.com/News/2003/08/10/Kesehata/Sehat01.htm
Diakses tanggal: 15 April 2008
Anonim, 2008, http://groups.yahoo.com/group/ambon/message/41389
Diakses tanggal: 23 April 2008
Anonim, 2008, http://www.emedicine.com/med/topic841.htm
Diakses tanggal: 23 April 2008
Anonim, 2008, http://www.supplementnews.org/vaginitis/index.htm
Diakses tanggal: 15 April 2008
Anonim, 2008, Ahttp://body.aol.com/conditions/bacterial-vaginosis-gardnerella-vaginitis
Diakses tanggal: 15 April 2008
Anonim, 2008, http://aslimtaslim.blogspot.com/2008/02/fluor-albus.html
Diakses tanggal: 15 April 2008
Anonim, 2008, http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=01051&rubrik=kecil
Diakses tanggal: 15 April 2008
Pelczar, 1988, Dasar – Dasar Mikrobiologi, 952-953, UI Press, Jakarta
Download