Peradangan & Infeksi Tim Jejaring Kanza Semesta Definisi Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh vaginisis bakterial, kandidiasis / trikomoniasis vulvo vaginal, dan zat yang bersifat iritatif (Mochtar, 2003) Pada sekitar 90% dari perempuan yang terkena, kondisi ini disebabkan oleh vaginosis bakterial, kandidiasis atau trikomoniasis vulvovaginal Vaginitis merupakan infeksi vagina yang dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui perineum Etiologi Infeksi 1. Bakteri Terapi Penyinaran 2. Jamur 3. Protozoa 4. Virus Obat-obatan Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya. Perubahan Hormonal Zat atau benda yang bersifat iritatif •Spremisida •Pelumas •Diafragma •Pembilas vagina Tanda & Gejala Keluarnya cairan abnormal dari vagina. Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat ( Amis ) atau disertai gatal-gatal dan nyeri, tampak lebih kental, warnanya bermacam-macam ( Warna seperti keju atau kuning kehijauan atau kemerahan ) Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh. Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi. Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva dan vagina. Kulit tampak merah dan terasa kasar. Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap serta gatal-gatalnya sangat hebat. Patofisiologi Flora vagina terdiri atas banyak jenis kuman, antar lain basil doderlein, streptokokkus, stafilokokkus, difteroid, yang dalam keadaan normal hidup dalam simbiosis. Jika simbiosis ini terganggu, dan jika kuman-kuman seperti streptokokkus, stafilokokkus, basil koli dan lain-lain dapat berkembang biak, timbullah vaginitis non spesifik. Antibiotik, kontrasepsi, hubungan seksual, stress dan hormone dapat merubah lingkungan vagina dan dapat memungkinkan organism pathogen tumbuh. Hasil dari perubahan pH yang terjadi memungkinkan perkembangbiakan berbagai organism. Yang biasanya ditekan pertumbuhannya adalah G. vaginalis, M.Hominis, dan Mobiluncus spesies. Patofisiologi Organism tersebut memproduksi berbagai produk metabolik seperti amine, yang akan meningkatkan pH vagina dan menyebabkan ekspoliasi sel epitel vagina. Amine inilah yang menyebabkan adanya bau yang tidak enak pada infeksi vaginosis bacterial dengan fisiologi yang sama, perubahan lingkungan vagina, seperti peningkatan produksi glikogen pada saat kehamilan dan tingkat progesterone karena kontrasepsi oral memperkuat penempelan C.albikans ke sel epitel vagina dan memfasilitasi pertumbuhan jamur. Pada pasien dengan trikomoniasis perubahan tingkat estrogen dan progesterone sebagaimana juga peningkatan pH vagina dan tingkat glikogen dapat memperkuat pertumbuhan dan virulensi trikomonas vaginalis Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik cairan yang keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan untuk mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan pemeriksaan Pap smear . Apabila kecurigaan kemungkinan adalah jamur, periksa cairan vagina dengan larutan KOH 10 % – 40 % dilihat secara mikroskopis. Pemeriksaan hapusan / swab vagina dengan pewarnaan untuk mengetahui jenis bakteri. Pada pemeriksaan di bawah mikroskop, > 20% sel epitel vagina adalah sel ”clue” ( Sel dengan batas tidak jelas, dotted with bacteria ) dan sekret berwarna abu-abu seperti susu, homogen, sekret kental. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan pH vagina Pada penderita vaginitis bakterial dijumpai pH vagina > 4,5. Menurut Fleury (1983) pada penderita vaginitis dijumpai pH 5 5,5, sedangkan tanpa keluhan pH 4,5. Eschen-bach (1988) berpendapat pH < 4,5 dapat menyingkirkan kemungkinan adanya vaginosis bakterial. Pemeriksaan pH vagina ini bersifat sensitif, tetapi tidak spesifik untuk vaginitis bakterial. Pemeriksaan garam faal Dalam pemeriksaan ini dapat dilihat antara lain laktobasilus, leukosit, trikomonas dan clue cell. Tes amin dengan KOH 10% (Tes Whiff) Tes amin ini mula-mula dilakukan oleh Pfeifer dkk. (1978) yaitu dengan meneteskan KOH 10% di atas gelas obyek yang ada cairan vagina. Hasil dinyatakan positif bila tercium bau amoniak. Karena bau yang timbul bersifat sementara, gelas obyek hendaknya didekatkan ke hidung. Bau yang timbul merupakan produk metabolisme yang kompleks yaitu poliamin yang pada suasana basa akan menguap. Tes ini cukup dapat percaya karena bersifat sensitif dan spesifik bila dikerjakan dengan baik. Pewarnaan gram Pada vaginitis bakterial jumlah bakteri G. vaginalis, Bacteroides sp.,Peptostreptococeus sp. dan Mobiluncus sp. meningkat 100 sampai 1000 kali lebih banyak daripada normal. Pemeriksaan kultur Bermacam-macam media dianjurkan untuk pemeriksaan kultur antara lain agar coklat, agar casman, agar vaginalis, human blood agar, agar pepton starch dan Columbiacolistin-nalidixic acid. Kultur biasanya dilakukan pada suhu 37° C selama 4872 jam. Sebagai media transport dapat digunakan media transport Stuart atau Amies Jenis Vaginitis Trichomonas Vaginalis Infeksi ini disebabkan oleh trichomonas vaginalis yang mempunyai bentuk kecil, berambut getar dan lincah bergerak. Gejala utamanya : Terdapat keputihan encer sampai kental, warna kekuningkuningan, terasa gatal dan terasa membakar, berbau, ada bintik pada dinding vagina Jenis Vaginitis Kandidiasis Infeksi ini disebabkan oleh jamur candida albikans . Vaginitis kandidiasis sering dijumpai pada wanita hamil, karena terdapat perubahan asam basa. Gejala vaginitis kandidiasis antara lain : Terdapat keputihan kental bergumpal, terasa sangat gatal dan mengganggu, pada dinding vagina sering dijumpai membran putih yang bila dihapuskan dapat menimbulkan perdarahan Penatalaksanaan Pencegahan Hindari bathtub dan pusaran air panas spa Hindari iritasi Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet Jangan gunakan douche. Vagina tidak memerlukan pembersihan lain dari mandi biasa. Gunakan kondom Pakailah pakaian katun Penatalaksanaan Pengobatan Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya. Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari. Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri. Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada saat yang sama Pengobatan Umum Jenis infeksi Pengobatan Jamur Miconazole, cotrimazole, butonazole, atau terconazole (krim, tablet vagina atau suppositoria) Fluconazole atau ketoconazole (tablet) Bakteri Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina) atau metronidazole (tablet). Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet) Trikomonas Metronidazole (tablet) Virus papiloma manusia (kutil genitalis) manusia (kutil genitalis) Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil (dioleskan ke kutil) Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep) Definisi Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis. karena epitel selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel silindris sehingga lebih mudah terinfeksi disbanding selaput lendir vagina (gynekologi .FK UNPAD, 1998 ) Etiologi Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus,enterococus, e.coli, dan stapilococus kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitel gepeng dan perubahan inflamasi kromik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma Alergi terhadap bahan kimia yang ada di dalam spermisida, pembilas vagina, atau kondom berbahan karet lateks. Iritasi atau cedera dari tampon atau dari alat kontrasepsi wanita seperti diafragma. Ketidakseimbangan bakteri. Pada keadaan normal, bakteri sehat di vagina dikalahkan oleh bakteri yang tidak sehat atau berbahaya. Ini juga disebut vaginosis bakterial. Ketidakseimbangan hormon. Kadar estrogen yang relatif rendah atau progesteron yang relatif tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan jaringan serviks yang sehat. Kanker atau pengobatan kanker. Pada keadaan jarang, penanganan dengan radiasi atau pemberian obat antikanker dapat menyebabkan perubahan pada serviks yang sesuai dengan servisitis. Patofisiologi Cerviks kelihatan normal, hanya pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan infiltrasi endokopik dalam stroma endocerviks. Cervicitis ini tidak menimbulkan gejala, kecuali pengeluaran sekret yang agak putih kekuningan. Disini pada portio uteri sekitar ostium uteri eksternum tampak daerah kemerah-merahan yang tidak terpisah secara jelas dan epitel portio disekitarnya, sekret dikeluarkan terdiri atas mukus bercampur nanah Sobekan pada cerviks uteri disini lebih luas dan mucosa endocerviks lebih kelihatan dari luar (eksotropion). Mukosa dalam keadaan demikian itu mudah kena infeksi dari vagina, karena radang menahun, cerviks bisa menjadi hipertropis dan mengeras : sekret bertambah banyak.. Patofisiologi Sobekan pada cerviks uteri disini lebih luas dan mucosa endocerviks lebih kelihatan dari luar (eksotropion). Mukosa dalam keadaan demikian itu mudah kena infeksi dari vagina, karena radang menahun, cerviks bisa menjadi hipertropis dan mengeras : sekret bertambah banyak.. Gejala Klinis Kebanyakan wanita yang mengalami servisitis tidak memperlihatkan gejala apapun. Keadaan tersebut dapat dijumpai hanya setelah dilakukan pemeriksaan atau uji berkala. Tanda-tanda dan gejala-gejala, jika ada, meliputi: Discharge vagina berwarna kelabu atau kuning pucat. Perdarahan vagina abnormal, seperti perdarahan pascasanggama atau antar haid. Nyeri sanggama (dispareunia). Berkemih yang sukar, nyeri, dan sering. Nyeri panggul atau perut atau demam, pada keadaan yang jarang. Klasifikasi Akut infeksi yang diawali di endocerviks dan ditemukan pada gonorrhoe, dan pada infeksi post-abortum atau post-partum yang disebabkan oleh Streptoccocus, Stafilococcus, dan lain-lain serviks memerah dan bengkak dengan mengeluarkan cairan mukopurulent. Servisitis akut biasanya merupakan infeksi yang ditularkan secara seksual. Pengobatan dilakukan dalam rangka pengobatan infeksi tersebut. Penyakitnya dapat sembuh tanpa bekas atau menjadi servisitis kronis. Klasifikasi Kronis Penyakit ini dijumpai pada wanita yang pernah melahirkan. Luka-luka kecil atau besar pada serviks karena partus abortus memudahkan masuknya kuman-kuman ke dalam endocerviks dan kelenjar-kelenjarnya, lalu menyebabkan infeksi menahun Cervisitis kronis paling sering terlihat pada ostium eksternal dan canalis endoserviks Lesi Tuberculosis Px Penunjang Pemeriksaan dengan speculum. Sediaan hapus untuk biakan dan tes kepekaan. Pap smear. Biakan damedia. Biopsy Kista Bartholini Abses Bartholini • gangguan pada vulva yang timbul karena penyumbatan saluran bartholini • Abses terjadi bila kista terinfeksi Patofisiologi Duktus Tersumbat Abses Bartholini Retensi Sekresi Infeksi Pelebaran Duktus Kista Bartholini Gejala Klinis Kista bartholini : pembengkakan labial tanpa disertai nyeri. Abses bartholini Nyeri akut yang disertai pembengkakan labial unilateral Nyeri pada waktu berjalan dan duduk, serta berhubungnan seksual Pembengkakan pada vulva Dapat disertai ruptur spontan Penatalaksanaan Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan: antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis Hindari melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti pasangan, tak gampang mendeteksi sumber penularan bakteri. Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan pola seksual bebas. Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.