HAND OUT MATEMATIKA KELAS II Semester 2 PERKALIAN Defiinisi perkalian bilangan : perkalian adalah penjumlahan berulang dengan faktor pengali yang sama a x b sama dengan penjumlahan berulang yang mempunyai a buah suku yang sama yaitu b a + a + a + a + ….. a = n x a a + a + a + a = 4 x a = 4a Misal : a = 3, maka : 3 + 3 + 3 + 3 = 4 x 3 = 12 n x a = a + a + a + a + a + ….. + a (a sebanyak n) misal : n = 6 maka 6 x a = a + a + a + a + a + a misal : n = 6 dan a = 7, maka 6 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42, 6 x 7 bukanlah 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6. meskipun hasilnya sama Unsur-unsur yang terdapat pada perkalian : a x b = ab keterangan : a = pengali ; b = bilangan yang dikali ; ab = hasil kali Definisi sifat pertukaran : proses menukarkan bilangan pengali dengan bilangan yang dikali dan sebaliknya sehingga hasilkalinya sama. Jadi : bilangan pengali dapat ditukar tempat dengan bilangan yang dikali. Pertukaran tempat ini tidak mengubah hasil kali. Jadi : a x b = b x a = ab = ba Contoh : 6 x 8 = 8 x 6 = 48 PEMBAGIAN 1. Definisi pembagian : pengurangan bilangan dengan bilangan lain secara berulang sehingga tidak bersisa (hasil akhirnya nol). (definisi dibatasi untuk pembagian tak bersisa) 2. a:b=c 3. Dimana a : bilangan yang dibagi 4. Berdasarkan definisi notasi a : b = c dapat ditulis dalam bentuk : a – b – b – b – b - …. b (b b : pembagi sebanyak c) = 0 5. Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian 6. Notasi dalam pembagian dapat ditulis dalam bentuk : a:b=c a c atau b a b c c : hasil bagi Hubungan antara perkalian dan pembagian : Perkalian adalah lawan dari pembagian axb=c dimana : a = pengali b = bilangan yang dikali c = hasil kali bentuk (a x b = c ) di atas dapat diubah bentuknya menjadi c : b = a dimana : c = bilangan yang dibagi (hasil kali dalam perkalian ) b = pembagi (bilangan yang dikali dalam perkalian) a = hasil bagi ( pengali dalam perkalian) atau diubah ke dalam bentuk c : a = b dimana : c = bilangan yang dibagi (hasil kali dalam perkalian ) a = pembagi (pengali dalam perkalian) b = hasil bagi ( bilangan yang dikali dalam perkalian) Hubungan pembagian dengan perkalian : pembagian merupakan lawan dari perkalian a:b=c Dimana : a = bilangan yang dibagi b = pembagi c = hasil bagi Untuk mencari nilai a (belum diketahui) maka operasi bagi diatas dapat diubah menjadi : b x c = a, sehingga nilai a akan ditemukan/diperoleh Misal a : 4 = 3, maka untuk mencari nilai a dalam operasi pembagian ini dapat dikerjakan dengan melakukan kebalikan/lawan operasi yaitu perkalian. a : 4 = 3 dapat diubah menjadi 3 x 4 = a sehingga diperoleh a = 12 Kedudukan operasi perkalian dan pembagian dalam operasi hitung campuran itu sama kuat atau setara. Dalam mengerjakan operasi hitung campuran, dahulukan operasi yang paling depan atau paling kiri (dari mata pembaca). Sebaiknya dalam mengerjakan operasi hitung campuran dilakukan secara bertahap (satu per satu) tidak secara sekaligus. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kekeliruan dalam perhitungan OPERASI HITUNG PERKALIAN PEMBAGIAN, PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Dalam mengerjakan operasi hitung yang menggunakan tanda kurung, maka dahulukan operasi yang menggunakan tanda kurung Contoh : 5 x (10 – 6) Kerjakan lebih dahulu (10 -6) = 4 Sehingga 5 x (10 – 6) = 5 x 4 = 20 Jadi, 5 x ( 10 – 6 ) = 20 Kedudukan perkalian dan pembagian sama kuat, jika dalam operasi hitung campuran terdapat pembagian, perkalian, penjumlahan dan pengurangan maka dahulukan operasi perkalian dan pembagian kemudian kerjakan operasi penjumlahan atau pengurangan Contoh 1-- 51 + 7 x 5 Contoh 2 -- 63 : 7 - 5 Kerjakan lebih dahulu 7 x 5 = 35 Kerjakan lebih dahulu 63 : 7 = 9 Sehingga 51 + 35 = 86 Sehingga 9 – 5 = 4 Jadi 51 + 7 x 5 = 86 Jadi 63 : 7 – 5 = 4 Kedudukan operai perkalian dan pembagian dalam operasi hitung campuran itu sama kuat atau setara. Dalam mengerjakan operasi hitung campuran, dahulukan operasi yang paling depan atau paling kiri (dari mata pembaca). Sebaiknya dalam mengerjakan operasi hitung campuran dilakukan secara bertahap (satu per satu) tidak secara sekaligus. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kekeliruan dalam perhitungan Contoh 1-- 24 : 4 x 8 Contoh 2 -- 5 x 6 : 2 Kerjakan lebih dahulu 24 : 4 = 6 Kerjakan lebih dahulu 5 x 6 = 30 Sehingga 6 x 8 = 48 Sehingga 30 : 2 = 15 Jadi 24 : 4 x 8 = 48 Jadi 5 x 6 : 2 = 15 Cerita sehari-hari yang berhubungan dengan perkalian dan pembagian 1. Dafa mempunyai enam kotak kelereng, tiap kotak berisi 10 kelereng. Seluruh kelereng itu dibagikan kepada 6 temannya, berapa kelereng yang diterima tiap anak ? Jawab : 6 x 10 = 60 kelereng, 60 : 3 = 10 kelereng tiap anak 2. Salsa mempunyai tiga kotak pensil,tiap kotak terdapat 5 pensil. Berapa banyak pensil didalam kotak pensil itu ? Jawab : 3 x 5 = 15 pensil BANGUN DATAR Bangun datar dapat dikelompokkan menjadi segitiga, ingkaran dan segi empat 1. Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah segmen garis ( 3 sisi) yang ujung-ujungnya saling bertemu dan membentuk tiga buah sudut 2. Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama dengan sebuah titik lainya Sebuah titik yang disebutkan kemudian disebut pusat lingkaran sedangkan jarak antara pusat lingkaran ke kumpulan titik tersebut disebut jari-jari 3. Segi empat adalah bangun datar yang memiliki 4 sisi Bangun datar yang termasuk kedalam bangun segi empat adalah : Persegi panjang adalah bangun datar yang dibatasi oleh dua pasang sisi sejajar Persegi atau biasa disebut bujur sangkar adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan keempat sisinya sama panjang Jajar genjang Trapesium Belah ketupat Layang-layang Unsur bangun datar terdiri dari : Sisi adalah segmen garis yang membatasi bangun datar Contoh :sisi persegi ada 4 yaitu AB, CD, AC,BD atau sisi a, b, c, d A B C D Atau c d b a Titik sudut adalah pertemuan dua garis Sudut adalah daerah yang terbentuk dari kedua sisi Menentukan pola dari barisan bangun datar berarti menentukan bentuk dan urutan bangun datar dari barisan bangun datar . Contoh suatu barisan bangun datar terdiri dari lingkaran,segitiga, lingkaran, persegi , lingkaran dan segitiga, jika gambar bangun datar tersebut diteruskan maka bangun datar selanjutnya adalah lingkaran, persegi, lingkaran, segitiga, lingkaran, persegi dst Unsur disebut juga bagian, jadi unsur bangun datar adalah bagian bangun datar Unsur bangun datar terdiri dari sisi dan titik sudut Segitiga mempunyai 3 titik sudut dan 3 sisi Persegi mempunyai 4 titik sudut dan 4 sisi Segienam mempunyai 6 titik sudut dan 6 sisi Lingkaran tidak mempunyai titik sudut, mempunyai 1 sisi dan titik ditengah lingkaran disebut titik pusat