BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan Taman Nasional Laiwangi – Wanggameti (TNLW) memiliki areal seluas 47.014 Ha, dengan kondisi ekosistem yang beragam yaitu ekosistem hutan hujan, savanna dan ekosistem hutan musim, yang mewakili tipe-tipe ekosistem utama Pulau Sumba (BTNLW 2010). Keberadaan desa-desa didalam dan sekitar TNLW, menyebabkan interaksi antara manusia dan hutan merupakan keniscayaan, Terutama untuk pemenuhan berbagai macam kebutuhan hidup sehari-hari. Keberadaan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan memiliki pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan yang diwariskan secara turun temurun. Pemanfaatan tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari adalah pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat. Aspek pangan dan kesehatan memiliki peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari karena menyangkut keberlangsungan dan kemandirian hidup di suatu masyarakat. Kebutuhan pangan manusia hampir sepenuhnya bergantung pada tumbuhan, baik yang dapat dimakan secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Moeljopawiro (1992), sejak zaman prasejarah orang telah melakukan seleksi tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman pangan. Hal ini terbukti dengan ditemukannya fosil tumbuhan di Mesopotamia 5 hingga 6 ribu tahun silam. Tumbuhan yang berkhasiat obat, lazimnya diolah menjadi obat tradisional. Obat tradisional berperan sejak dahulu berdasarkan pengalaman orang tua terdahulu. Terlebih lagi jika kondisinya mengalami kesulitan dalam menjangkau fasilitas kesehatan modern, terutama desa yang terpencil, atau masih banyaknya masyarakat yang mencari pertolongan pengobatan kepada tenaga-tenaga pengobat tradisional seperti tabib atau dukun, bahkan banyak pula anggota masyarakat yang mencari tumbuhan obat untuk menyembuhkan penyakit hanya berdasarkan informasi dari keluarga atau tetangga saja (Zein 2005). Masyarakat Desa Katikuwai Kecamatan Matawai Lapau Kabupaten Sumba Timur, merupakan salah satu desa enclave di kawasan Taman Nasional Laiwangi 2 Wanggameti (TNLW) yang terisolasi dan terdiri dari daerah yang berbukit-bukit, kondisi jalan yang beraspal hingga berbatu dan berlumpur serta terbatasnya kendaraan umum untuk mencapai lokasi pasar, dan pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau apotik. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari terutama pangan dan obat masyarakat Desa Katikuwai banyak memanfaatkan spesies tumbuhan yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Potensi tumbuhan pangan dan obat lokal yang tersedia di Desa Katikuwai dapat dijadikan sebagai tolak ukur kemandirian masyarakat setempat dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan obat sehari-hari sehingga ketergantungan terhadap produk-produk pemenuhan kebutuhan pangan dan obat yang letaknya berada di luar wilayah desa dapat dikurangi. Ketersediaan data dan informasi tentang spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pangan dan obat oleh masyarakat belum terdokumentasikan dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan penelitian untuk mengetahui spesies tumbuhan pangan dan obat yang berpotensi dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Katikuwai. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi potensi dan pemanfaatan keanekaragaman spesies tumbuhan pangan dan obat oleh masyarakat Desa Katikuwai 2. Mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat yang berperan dalam upaya konservasi keanekaragaman tumbuhan 1.3 Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa : 1. Informasi tentang data tumbuhan pangan dan tumbuhan obat lokal yang diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Katikuwai Kecamatan Matawai Lapau, dalam mengetahui kemandirian masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti 2. Memberikan masukan bagi pengelola untuk kegiatan pengelolaan di Taman Nasional Laiwangi Wanggameti, khususnya dalam kegiatan pendampingan masyarakat Desa Katikuwai