Bakteri Penyebab penyakit TBC - Yunita Dwi Kumalasari

advertisement
Mycobacterium tuberculosis
Tugas 1
Editor oleh
Yunita Dwi Kumalasari
NIM : G0C016099
PROGRAM D3 ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
1
Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat
menyebabkan penyakit Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis pertama kali
dideskripsikan pada 24 Maret 1882 oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman yang
bernama RobertKoch. Mycobacterium tuberculosis termasuk dalam bakteri
kompleks Mycobacterium tuberculosis.
Klasifikasi Ilmiah dari Mycobacterium tuberculosis diantaranya :
Kingdom : Bacteria
Filum
: Actinobacteria
Ordo
: Actinomycetales
Sub ordo : Corynebacterineae
Famili
: Mycobacteriaceae
Genus
: Mycobacterium
Spesies
: Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis dapat diklasifikasikan sebagai bakteri parasit
fakultatif intraseluler yang ditransfer melalui udara, TBC muncul di paru-paru
bagian atas pertama. is gram-positive and nonspore-forming (North
2004).Tuberculosis adalah bakteri gram positif dan nonspore pembentuk.
Meskipun Mycobacterium dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, namun
apabila diberi warna dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat
dihilangkan dengan alkohol, meskipun telah diberi iodium. Karena hal tersebut,
Mycobacterium tuberculosis termasuk dalam bakteri tahan asam atau Basil Tahan
Asam (BTA). Dalam pewarnaannya terlihat menyerupai manik-manik atau seperti
tidak terwarnai merata.
Mycobacterium tuberculosis lebih resistan terhadap faktor kimia bila
dibandingkan bakteri lain, karena sifat hidrofobik pada permukaan selnya dan
pertumbuhannya yang cenderung berkoloni.
Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora, tidak
bersimpai dan dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP. Kandungan
lemaknya sekitar 60%. Kandungan lemak pada dinding sel Mycobacterium
tuberculosis berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan terdapat di
bawah arabinogalaktan. Dari struktur tersebut dapat menyebabkan menurunnya
2
permeabilitas dinding sel, dimana akan mengurangi efektivitas dari antibiotik.
Molekul yang terdapat dalam dinding sel Mycobacterium yang disebut dengan
Lipoarabinomannan, mempunyai peran dalam interaksi diantara inangn dan
patogen, sehingga Mycobacterium tuberculosis mampu bertahan hidup dalam
makrofag. Dinding sel yang tebal dengan kandungan zat lilin pada
Mycobacterium tuberculosis berperan dalam pembentukan fase atau formasi
granoluma atau bintil yang dapat dilihat pada hasil rontgen paru-paru.
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus dan ada juga yang
agak bengkok, mempunyai panjang sekitar 1 sampai 4 µ dan lebar 0,2 sampai 0,8
µ. Mycobacterium tidak selalu ditemukan dalam bentuk berkelompok tetapi juga
dapat ditemukan dalam bentuk sendiri.
Sifat-sifat biakan dari Mycobacterium tuberculosis terdiri dari :
1. Mycobacterium tuberculosis termasuk bakteri yang bersifat aerob, dimana
dalam proses metabolismenya membutuhkan ketersediaan oksigen.
2. Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis relatif lambat, yaitu waktu
generasinya sekitar 2 sampai 6 minggu, sedangkan kemunculan dalam bentuk
koloni pada pembiakannya sekitar 2 sampai 6 minggu.
3. Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis terjadi pada suhu optimal yaitu
pada suhu 37˚C dan Ph optimum sekitar 6,4 sampai 7.
4. Mycobacterium tuberculosis mampu tumbuh subur dalam biakan atau eugonik.
Perbenihannya dapat dilengkapi dengan penambahan telur, gliserol, kentang,
daging atau asparagin.
5.
Berkembang biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam.
6.Mycobacterium tuberculosis bersifat parasit terhadap inangnya.
Mycobacterium tuberculosis tahan terhadap desinfektan kimia dan juga
pengeringan. Meskipun demikian, apabila Mycobacterium tuberculosis berada
pada suhu 60˚C selama 20 menit dan pada suhu 100˚C dengan waktu yang lebih
singkat, bakteri tersebut akan mati. Saat Mycobacterium terkena sinar matahari,
biakan kuman akan mati dalam waktu sekitar 2 jam. Pada dahak, Mycobacterium
tuberculosis mampu bertahan sekitar 20 sampai 30 jan meskipun terkena sinar
matahari. Kuman akan mati oleh iodii, etanol 80% dan fenol 5%.
3
Bakteri Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang langsing, lurus,
dengan berdiameter 0,2-0,6 µm dengan panjang 1,5-3 µm, bercabang membentuk
huruf X, Y, Z, atau berbentuk filament. Bakteri ini bersifat aerobik, non-spora,
tahan asam, non motil, bersifat Gram (+). Mikobakteria dapat tumbuh lebih cepat
pada pH 6.0 dan 8.0. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur
lama selama beberapa tahun. Berdasarkan sifat pertumbuhan pada media, kuman
ini dibedakan atas 3 tipe, yaitu: Tipe human pathogen tergadap manusia, kera,
anjing, dan babi. Tipe Bovis patogen terhadap sapi, kuda, babi, kambing, anjing,
kucing, manusia, dan kera. Tipe avian patogen terhadap bangsa burung, sapi, dan
babi.Penyakit yang disebabkan karena infeksi Mycobacterium tuberculosis atau
Basal tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit TBC terutama menyerang pada
daerah parenkim paru-paru. TBC juga disebabkan oleh bakteri kompleks
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis
meliputi Mycobacterium Tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium
africanum, Mycobacterium microti, dan Mycobacterium canettii.
Selain merusak paru-paru, Mycobacterium tuberculosis dapat mengenai
sistem saraf sentral atau meningitis, sistem lympatic, sistem sirkulasi atau miliary
tuberculosis, sistem genitourinary, tulang dan sendi. Penderia penyakit
Tuberculosis paru akan mengalami malnutrisi dengan berat badan hanya sekitar
30 sampai 50 kg terutama pada orang dewasa. Kondisi daya tahan tubuh yang
sangat rendah pada penderita Tuberculosis paru akan menimbulkan
Mycobacterium tuberculosis berkembang biak
Ada beberapa cara penularan penyakit TBC, diantaranya :
1.
Secara langsung, seperti:
-
Berbicara berhadapan
-
Air born/percikan air ludah
-
Udara bebas (dalam satu kamar)
2. Secara tidak langsung atau melalui alat-alat yang tercemar basil, seperti:
-
Melalui makanan dan minuman
-
Tidur
-
Sapu tangan
4
-
Mandi
Ada beberapa gejala yang ditemukan pada penderita Tuberculosis diantaranya :
1.
Batuk-batuk kurang lebih selama 2 minggu
2.
Keluar mukus/ dahak kurang lebih 2 minggu
3.
Anoreksia/ nafsu makan menurun
4.
Badan lemah, letih dan cepat lelah
5.
Dada terasa sakit
6.
Sering terjadi febris, temperature naik
7.
Hiperpireksia kurang lebih 2 minggu
8.
Bila sudah berat akan terjadi Carvene dan batuk darah
9.
Kadang terjadi dispnoe sampai cyanosis.
10. Dengan pemeriksaan Laboratorium:
-
Leukosistosis
-
Hb turun/anemia
-
LED meningkat/tinggi
-
Eritrosit menurun jika kronis
-
Sputum BTA+
-
Faeses/urine basil positif
11. Pemeriksaan Radiologi menunjukkan adanya kesan :
-
Koch Pulmonal aktif
-
Adanya jaringan parut/ fibrosis
-
Gambaran keruh
Seseorang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan memiliki
pertahanan untuk melawan perkembangan bakteri. Sehingga bakteri menjadi
inaktif namun bakteri akan tetap tinggal di dalam tubuh penderita. Hal ini yang
disebut dengan Latent Tuberculosis.
Ciri-ciri penderita Latent Tuberculosis diantaranya:
1.
Tidak mengalami gejala TBC
2.
Tidak merasa sakit
3.
Tidak dapat menyebarkan bakteri Tuberculosis
4.
Biasanya pada PDD test memberikan hasil positif
5
5.
Selain itu dapat mengalami perkembangan menjadi active tuberculosis jika
tidak diterapi.
Apabila tidak diterapi, penderita mengalami penurunan daya tahan tubuh,
sehingga mengakibatkan Latent tuberculosis yang akan berkembang menjadi
active tuberculosis. Active Tuberculosis merupakan keadaan dimana sistem
kekebalan tubuh penderita tidak mampu untuk melawan bakteri tuberkulosis yang
ada di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan infeksi terutama pada bagian paruparu
Active tuberculosis mempunyai gejala seperti :
1.
Batuk berkepanjangan selama 3 minggu atau lebih
2.
Nyeri dada akan menyebabkan pernafasan terganggu.
3.
Batuk berdahak atau berdarah
4.
Penurunan berat badan
5.
Demam menggigil dan berkeringat pada malam hari, bahkan saat cuaca
dingin pengeluaran keringat yang berlebihan sudah menjadi hal yang biasa terjadi.
6.
Kelelehan dan kehilangan selera makan. Apabila kehilangan nafsu makan,
keadaan tubuh akan terlihat lebih kurus dan cenderung merasa cepat lelah.
Dalam keadaan aktif, penyakit tuberculosis membunuh sekitar 60 % dari
penderita yang tidak diobati maupun tidak tidak diterapi.
Gejala yang timbul pada anak-anak maupun pada orang dewasa cenderung
berbeda. Jika pada penderita yang masih anak-anak yang tidak menimbulkan
gejala. Tuberculosis dapat dideteksi apabila adanya kontak dengan penderita
Tuberculosis dewasa. Sekitar 30 sampai 50 % anak yang kontak dengan penderita
Tuberculosis paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia
sekitar 3 bulan sampai 5 tahun yang bertempat tinggal serumah dengan penderita
Tuberculosis dewasa dengan Basil Tahan Asam positif, sekitar terinfeksi
berdasarkan dari pemeriksaan serologi atau pemerikasaan darah.
Pada anak-anak yang menderita tuberculosis seringkali tidak menimbulkan gejala
khusus. Gejala utama Tuberculosis pada penderita dewasa diantaranya batuk
berdahak yang terus menerus selama 3 minggu atau lebih. Sedangkan pada anak-
6
anak, umumnya batuk dalam jangka waktu lam bukan karena gejala uatam
Tuberculosis. Batuk lama bisa karena manifestasi dari alergi.
Gejala umum anak-anak yang menderia Tuberculosis diantaranya :
1.
Berat badan dibawah garis merah atau bahkan gizi buruk. Penurunan berat
badan terjadi selama 2 bulan berturut tanpa ada penyebab yang jelas.
2.
Demam lama atau berulang dengan waktu yang lam yaitu lebih dari 2
minggu tanpa penyebab yang jelas.
3.
Pembesaran kelenjar getah bening yang tidak sakit misalnya di leher, di
ketiak dan lipatan paha.
4.
Gejala-gejala saluran pernafasan seperti batuk kronis lebih dari 3 minggu
(setelah disingkirkan sebab lain dari batuk), nyeri dada ketika bernafas atau batuk.
Mycobacterium Tuberculosis menyebar ke organ-organ tubuh yang lain, gejalagejala yang timbul akan berbeda, diantaranya :
1.
Ada beberapa gejala yang membahayakn seperti kaku kuduk, kejang,
penurunan kesadaran dan kegawatan lain misalnya sesak nafas.
2.
Gibbus, koksitis
3.
Foto thoraks menunjukkan gambaran milier, kavitas, efusi pleura.
Yang beresiko tinggi bisa tertular Tuberculosis diantaranya :
1.
Orang-orang yang kontak fisik secara dekat dengan penderita Tuberculosis.
2.
Orang-orang tua.
3.
Anak-anak.
4.
Pengguna psikotropika.
5.
Orang-orang bertaraf hidup rendah dan memiliki akses rendah terhadap
fasilitas kesehatan.
6.
Pengidap HIV.
7.
Orang-orang yang berada di negara yang terkena epidemi Tiberculosis.
8.
Orang-orang yang sedang sakit dan turun daya tahan kekebalan tubuhnya.
2.3 Invasi Mycobacterium tuberculosis serta riwayat terjadinya tuberculosis
Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai melalui udara yang tercemar
dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita
TBC batuk. Pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC
7
dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paruparu akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi lcoho
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang,
kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling
sering terkena infeksi bakteri ini adalah paru-paru.
Saat Mycobacterium tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan
segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya
melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat
melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi
jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk
dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto
rontgen.
Pada sebagian orang dengan lcoho imun yang baik, bentuk ini akan tetap
dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan lcoho
kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan
sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk
sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber
produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan posistif
terinfeksi TBC.
Adapun riwayat terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu
tahap infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang
terpapar pertama kali dengan kuman TB. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil
berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru-paru, yang mengakibatkan
peradangan di dalam paru, saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar
limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Kelanjutan
setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya
tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut
8
dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa
kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadangkadang daya tahan tubuh tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman,
akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita
Tuberkulosis.
Tahap kedua yaitu Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB) biasanya terjadi
setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya
tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas
dari lcoholosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya
kavitas atau efusi pleura. Penderita penyakit tuberculosis dapat mengalami
komplikasi dimana komplikasi ini sering terjadi pada penderita stadium lanjut.
Pada tahap komplikasi, bakteri dapat menyerang beberapa organ vital tubuh, di
antaranya adalah tulang, usus, otak serta ginjal. Bakteri TBC biasanya akan
berkembang biak dengan pesat saat kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi
anak terkena penyakit berat. Saat itu kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri
pun leluasa menjalankan aksinya.
Sumber :
Oleh Annisa Fadhilla
Kamis, 2 Maret 2017
http://googleweblight.com/?lite_url=htt://annisafadhilla.blogsot.com/2014/05/makalah-tentangmycobacterium.html?m%3D1&ei=0-tW8jdW&lc=idID&s=1&m=348&host=www.google.co.id&st=1488466369&sig=AJsQQ1B95X
njS2JXwhyw3zpi5HfOiPq6fQ
9
BIODATA
Nama
: Yunita Dwi Kumalasari
Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 04 Oktober 1998
Alamat
: Ds. Rejosari Dsn. Krajan Kec. Kradenan Kab. Grobogan
Pendidikan
:
SD
: SD Negeri 1 Rejosari
SMP
: SMP Negeri 2 Kradenan (2013)
SMA
: SMA Negeri 1 Kradenan (2016)
PT
: D3 Analis Kesehatan UNIMUS
Hobi
: Menggambar
Nama Ayah
: Suwadi
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Garmi
Pekerjaan
: Pedagang
(2010)
Semarang, 2 Maret 2017
Yunita Dwi K
Download