Dind Novia Ramadhani 201432077 TUGAS EPIDEMIOLOGI DATA TENTANG PERUBAHAN POLA PENYAKIT DAN KEMATIAN DI INDONESIA PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS PERUBAHAN POLA PENYAKIT DAN KEMATIAN TBC Hampir 10 tahun lamanya Indonesia menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah penderita tuberkulosis (TB). Baru pada tahun ini turun ke peringkat ke-4 dan masuk dalam milestone atau pencapaian kinerja 1 tahun Kementerian Kesehatan. Berdasarkan Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita Tuberkulosis di Indonesia sekitar 528 ribu atau berada di posisi tiga di dunia setelah India dan Cina. Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja, dimana saja, tak terkecuali baik pria, wanita, tua, muda, anak - anak, kaya maupun miskin. Di Indonesia, penyakit TBC berkembang sangat pesat disetiap tahunnya dan diantaranya 140.000 derita mengalami kematian. Menurut Dr. Erlina, kematian akibat tuberkulosis umumnya karena kegagalan pengobatan. Ini terutama dipengaruhi oleh kurangnya Pengertian mengenai tuberkulosis, faktor ekonomi, pengobatan yang tidak teratur, adanya penyakit penyerta, serta kebiasaan merokok dan gizi penderitannya. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, karena dahulu, penderita tuberkulosis Harus meminum 4 jenis obat setiap hari selama 6 bulan. Biaya pengobatan tuberkulosis yang cukup besar, menyebabkan penderita nekat berhenti minum obat setelah 2-3 bulan. Biasanya selama masa ini, gejala tuberkulosis memang berkurang, badan tidak lagi kurus, meski sebenarnya kuman tuberkulosis hanya tertidur sementara waktu. DEFINISI TUBERKULOSIS (TBC) Tuberculosis merupakan penyakit infeksi menahun pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang ditularkan melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Saat seorang pasien TB batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup orang lain saat bernapas, dengan masa inkubasi 3–6 bulan. Mycobacterium Tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama diparu/ berbagai organ tubuh lainnya yang berkenaan parsial tinggi. Penyakit Tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat meyebar ke hampir seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. Infeksi awalnya biasanya terjadi 2-10 minggu setelah pemejaman. Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun. Grafik diatas menunjukkan kasus penyakit Tuberkulosis Anak di Indonesia Tren Jumlah Penduduk yang Menderita Tuberkulosis Menurut Status Pengobatan Grafik di bawah menunjukkan bahwa penderita TB menurut pengobatan menjadi status sembuh pada tahu 2009, 2010, dan 2011 berturut-turut sebanyak 25, 30 dan 22 penderita sedangkan yang melakukan pengobatan lengkap berturut-turut sebanyak 16, 31 dan 22 penderita. Tahun 2009 kematian yang disebabkan TB sebanyak 3 orang dan meningkat pada tahun 2010 sebanyak 8 orang, sedangkan pada tahun 2011 tidak ada yang meninggal. Grafik juga menunjukkan bahwa menurut status pengobatan, tidak ada penderita TB yang dinyatakan Gagal pada tahun 2009. Pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut 1 dan 2 penderita Gagal, artinya penderita yang sudah melakukan pengobatan selama 6 bulan tetapi pemeriksaan dahak yang terakhir hasilnya tetap didapat Bakteri Tahan Asam positif. Penderita TB yang mengalami defaulter (B-) yaitu dropout atau tidak meneruskan pengobatan sebanyak 9 orang pada tahun 2009, 5 orang pada tahun 2010, dan 1 orang pada tahun 2011. Penderita TB yang pindah pengobatan selama dua tahun berturut-turut sama, yakni 2 orang, sedangkan pada tahun 2011 tidak ada. Faktor Penyebab Penyakit TBC Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Penyakit TBC – tuberculosis ini merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium Tuberklosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab, kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa ini sehingga sangat mudah menjangkiti bagi orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat. didukung kondisi sosial ekonomi yang rendah dan tata perumahan yang tidak baik. Hal ini membuat potensi penderita TBC terutama BTA Positif kemungkinan tinggi. DAFTAR PUSTAKA http://www.ppti.info/2012/09/tbc-di-indonesia-peringkat-ke-5.html http://Indonesia Peringkat 4 Pasien TB Terbanyak di Dunia - Kompas.com Health.htm http://3ur0n4 d34lb13 MAKALAH KASUS TBC.htm