MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu dengan gabungan beberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi sementara untuk melaksanakan suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah dijadwalkan. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif dan dapat menerapkan fungsi manajemen proyek konstruksi seperti perencanaan, pelaksanaan, dan penerapan secara sistematis, maka suatu proyek akan berjalan dengan benar. Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat dipengaruhi oleh kejelian perencanaan proyek dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Disamping itu penyusunan RAB suatu proyek yang tidak jauh dari perkiraan juga merupakan salah satu keberhasilan suatu proyek. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek konstruksi ? 2. Bagaimana suatu proyek bisa dikatakan berhasil ? 3. Siapa saja yang terlibat dalam suatu manajemen proyek? 4. Bagaimana menyusun RAB dalam suatu proyek ? C. Tujuan 1. Dapat memahami pengertian dari manajemen proyek konstruksi 2. Dapat mengetahui elemen-elemen yang diperlukan supaya proyek bisa dikatakan berhasil 3. Dapat mengetahui struktur organisasi suatu proyek 4. Dapat mengetahui point-point dalam penyusunan RAB BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Proyek Konstruksi Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dari pengertian proyek konstruksi diatas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai berikut. 1. Waktu proyek terbatas artinya adalah jangka waktu proyek tersebut dari waktu mulai proyek hingga waktu selesai/akhir proyek sudah ditentukan perkiraannya. 2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang. 3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti. 4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan). 5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula. 6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat. 7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut. Terdapat 3 fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang harus dipenuhi supaya proyek tersebut bisa dikatakan berhasil yaitu : 1. Kegiatan perencanaan : Penetapan Tujuan, Perencanaan, Pengorganisasian. 2. Kegiatan Pelaksanaan : Pengisian Staf dan Pengarahan. 3. Kegiatan Pengendalian : Pengawasan, Pengendalian dan koordinasi. B. Jenis-Jenis Proyek Konstruksi Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. Seperti contoh proyek konstruksi bendungan, terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya membutuhkan spesifikasi, keahlian dan teknologi tertentu. Secara umum (garis besar) klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi: 1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction) 2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real Estate) 3. Proyek konstruksi teknik sipil/proyek 4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction) BAB III KAJIAN MASALAH Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Manajemen proyek adalah cara mengelola dan mengorganisir berbagai aset, sumber daya manusia, waktu serta kualitas pekerjaan proyek, sehingga proyek menghasilkan kualitas yang maksimal dalam waktu yang sudah direncanakan. Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan penerapan) secara sistimtis pada suatu proyek dengan mengunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek konstruksi dengan menggunakan bar chart dan kurva-S. Keberhasilan suatu proyek konstruksi (mencapai tujuan akhir dengan menyelaraskan 3 tujuan utama proyek yaitu biaya optimal, mutu yang bagus dan waktu yang tepat) sangat dipengaruhi oleh kejelian perencana proyek dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi memiliki batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut diantaranya : a. Batasan waktu pelaksanaan b. Batasan pemakaian jumlah tenaga kerja c. Batasan pemakaian jumlah material d. Batasan nilai dari sebuah proyek Dari beberapa batasan batasan tersebut suatu proyek konstruksi membutuhkan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek dengan tujuan untuk menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang berkualitas dan waktu pelaksanaan yang tepat. Gambar 1.1 elemen utama suatu proyek Ketiga elemen tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi. Kualitas mutu berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, besar kecilnya biaya secara umum menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan. Demikian pula dengan waktu pelaksanaan, tinggi rendahnya mutu secara tidak langsung berkaitan dengan lama waktu pelaksanaan. Dari waktu yang lebih lama secara otomatis akan menambah biaya pelaksanaan. Bentuk saling mempengaruhi ini memberikan beberapa kebutuhan akan teknik untuk manajemen proses konstruksi. Proyek dikatakan rugi jika: a. biaya proyek berkurang sementara waktu pelaksanaan tetap maka secara otomatis anggaran belanja material akan dikurangi dan mutu pekerjaan akan berkurang. b. Waktu pelaksanaan mundur sementara tidak ada rencana penambahan anggaran yang mengakibatkan mutu pekerjaan akan berkurang c. Jika mutu dijaga sedangkan waktu pelaksanaan mundur maka akan mengakibatkan peningkatan anggaran belanja. Berdasarkan gambar 1.1 diatas dapat disimpulkan bahwa bagaimana menjadwal dan mengendalikan pelaksanaan proyek supaya berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, selesai tepat pada waktunya sehingga tidak terjadi pengurangan mutu pekerjaan atau penambahan anggaran belanja. Didalam sebuah proyek dibutuhkan sebuah organisasi sehingga masingmasing personil dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik sesuai tanggung jawabnya tanpa mendapat tekanan dari atasan. Untuk proyek-proyek besar yang harus di laksanakan oleh beberapa kontraktor, pemilik proyek dapat memberikan kepercayaan kepada manajemen konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer. Dalam sebuah proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur organisasi yang ada didalamnya antara lain: 1. Pemilik proyek atau owner 2. Konsultan perencana 3. Konsultan pengawas 4. Kontraktor 5. Project manajer 6. Site Enginer 7. Pengendali operasional proyek 8. Logistik proyek 9. Arsitek atau drafter gambar kerja 10. Quantity surveyor 11. Quality Qontrol. 12. Safety 13. Pelaksana proyek 14. Surveyor 15. Administrasi proyek 16. Perpajakan 17. Akuntansi 18. Teknik informatika proyek 19. Mekanikal elektrikal 20. Mandor 21. Tukang bangunan 22. Kepala tukang 23. Pekerja bangunan 24. dll Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik agar pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta dengan kualitas yang memuaskan. Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah : 1. Membuat surat perintah kerja ( SPK ) 2. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan. 3. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan konstruksi. 4. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak. Wewenang konsultan perencana adalah: 1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana. Gambar 1.2 Contoh bagan struktur organisasi manajemen proyek Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam suatu proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan suatu proyek. Dalam menyusun anggaran biaya berarti telah dilakukan penaksiran dan perkiraan harga dari suatu barang, bangunan atau benda. Perhitungan anggaran biaya terdiri dari 5 hal pokok diantaranya : a. Menghitung banyaknya bahan yang digunakan dan harganya b. Menghitung jam kerja buruh (jumlah dan harga) yang diperlukan c. Menghitung jenis dan banyaknya peralatan d. Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga e. Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempat dan jenis pekerjaan Tahap-tahap penyusunan RAB terdiri dari : a. Bill of Quality (BQ) b. Analisa biaya konstruksi c. Harga Satuan Pekerjaan d. Rencana Anggaran Biaya e. Rekapitulasi BAB IV KESIMPILAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu. 2. Biaya, mutu dan waktu merupakan komponen penting untuk menjadwal dan mengendalikan pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai dengan schedule. 3. Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik agar pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta dengan kualitas yang memuaskan. 4. Anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam suatu proyek untuk melakukan penaksiran dan perkiraan harga dari suatu barang, bangunan atau benda. B. SARAN 1. Dalam menyiapkan suatu proyek harus dilakukan perencanaan manajemen sematang-matangnya supaya todak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kegagalan pada proyek tersebut. 2. Kerjasama antar struktur organisasi juga akan berpengaruh dengan pelaksanaan proyek. Jadi komunikasi antar personal harus terjalin dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. http://makalahtekniksipil.blogspot.co.id/2012/01/manajemen-konstruksi.html 2. http://architectaria.com/planning-scheduling-and-project-operation-with-barchart-and-s-curve-perencanaan-penjadwalan-dan-pengendalian-proyek-denganbar-chart-dan-s-curve.html 3. https://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/ 4. http://yooungengineer.blogspot.co.id/2013/08/makalah-menejemen-konstruksiproyek.html