PTPP Tambah Energi Baru Tahun Ini

advertisement
PTPP Tambah Energi Baru Tahun Ini
Melalui PP Energy, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk mengincar bisnis
kontraktor migas
Dea Chadiza Syafina
JAKARTA. Ibarat ibu yang sedang mengandung, konsentrasi PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk, alias PT PP saat ini tengah tercurah pada calon anak baru.
Perusahaan pelat merah sedang memfinalisasi pembentukan anak usaha bernama PP
Energy.
PT PP mengucurkan duit Rp 300 miliar – Rp 400 miliar untuk modal awal PP Energy.
Sementara target resmi entitas tersebut terbentuk pada kuartal IV-2016. ”Nantinya anak
usaha ini adalah untuk divisi kontraktor minyak dan gas,” terang Direktur Pemasaran PT
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, I Wayan Karioka, Sabtu (23/1).
Meskipun begitu, PT PP berharap PP Energy bisa lahir lebih cepat dari jadwal tadi.
Sebab, PT PP ingin segera memacu PP Energy agar bisa mengulik garapan yang
berkaitan dengan proyek setrum 35.000 megawatt (MW).
PT PP yakin proyek pembangkit listrik 35.000 MW adalah peluang besar untuk
menggenjot bisnis konstruksi proyek sektor energi. Apalagi ke depan Indonesia bakal
membutuhkan suplay energi yang sangat besar. ”Jadi segmen ini peluangnya masih
terbuka luas,” jelas Wayan.
Di sisi lain, PT PP tak khawatir dengan potret harga minyak dunia saar ini yang
tersunggur. Seperti kita ketahui, harga minyak mentah dunia sempat merosot hingga di
bawah level US$ 30 per barel karena suplay melimpah.
Yang pasti, PT PP tak mau dibilang asal maju ke medan perang. Perusahaan itu
mengklaim sudah memiliki modal pengalaman di bisnis konstruksi minyak dan gas
(migas) maupun pembangkit listrik. Mereka mencontohkan kepemilikan pembangkit
listrik di Lampung dan Talang Duku, Palembang.
Pengalaman lain, misalnya, PT PP sudah bernvestasi di bidanf pembangkit listrik dengan
daya mencapai 100 MW di Gorontalo. Nilai kontrak proyek pembangkit listrik tersebut
Rp 1,6 triliun.
Nah, nanti PP Energy bisa menjalankan bisnis kontraktor migas dengan berkaca pada
proyek pembangkit listrik tadi sebagai prototype. Harapan lain yang tak kalah penting,
tentu saja PT PP ingin menuai pendapatan besar lewat PP Energy.
Kalau PP Energy terbentuk nanti, PT PP akan memiliki empat anak perusahaan langsung.
Tiga anak perusahaan lain yakni PT PP Peralatan, PT PP Properti dan PT PP Precetak.
PT PP mengincar laba bersih Rp 900 miliar – Rp 1 triliun pada tahun ini
Proyek Pemerintah
Sembari mempersiapkan kelahiran anak usaha baru, PT PP tak melupakan rencana untuk
mengajak kinerja tahun 2016. Tahun ini, mereka ingin menggenggam kontrak pekerjaan
konstruksi senilai Rp 55 triliun – Rp 60 triliun.
Perinciannya, Rp 30 triliun – Rp 35 triliun adalah kontrak baru, lalu Rp 25 triliun adalah
kontrak pengalihan dari periode tahun 2015 alias carry over.
Sementara target pendapatan PT PP tahun ini yakni Rp 24 triliun – Rp 25 triliun. ”Kami
menargetkan laba bersih 2016 sebesar Rp 900 miliar – Rp 1 triliun,” ujar Wayan.
Manajemen PT PP mengaku mengantongi pendapatan Rp 15,63 triliun pada tahun 2015.
Kontributor pendapatan terbesar adalah bisnis jasa konstruksi. Sementara realisasi laba
bersih 2015 yakni Rp 730 miliar.
Dengan begitu, target pertumbuhan pendapatan PT PP tahun ini yakni 53,55% - 59,95%.
Sementara target pertumbuhan laba bersih sebesar 23,29% - 36,99%.
Untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan tadi, PT PP akan lebih banyak membidik
proyek pemerintah. Ini seiring dengan peningkatan tender proyek infrastruktur
pemerintah. Komposisi proyek yang mereka incar 50%, proyek pemerintah. 30% proyek
BUMN dan 20% proyek swasta.
KONTAN
Harian Bisnis & Investasi
Senin, 25 Januari 2016
Commented [NN1]:
Download