Petunjuk Praktis

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1.
GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK
Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka
dengan Undang-undang No: 11 tahun 1950 Negara bagian Sumatera Selatan dinyatakan bubar dan dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No: 3 tahun 1950, daerah Sumatera Selatan menjadi
Propinsi di dalam Negara Republik Indonesia dan Undang-undang Darurat No: 4 tahun 1956 tentang
pembentukan daerah otonomi Kabupaten dilingkungan daerah Propinsi Sumatera Selatan dan sesuai pula
dengan Ketetapan Gubernur Propinsi Sumatera Selatan tanggal 20 Maret 1950 No.Gb/100/1950 tentang
batas-batas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, maka Kabupaten ini dinamakan Kabupaten Ogan
Komering Ulu yang beribu kota di Baturaja.
Setelah tumbangnya rezim Orde Baru pada Tahun 1998, dimulailah babak baru tata pemerintahan
di Indonesia, dimana era ini lebih dikenal dengan masa reformasi. Sesuai dengan semangat reformasi maka
untuk efektifitas jalannya pemerintahan terjadilah pemekaran wilayah di seluruh wilayah Indonesia, dari Desa
hingga Provinsi, tak terkecuali di Kabupaten Ogan Komering Ulu.Dimulai pemekaran kecamatan dari 14
kecamatan induk dimekarkan hingga menjadi 29 kecamatan. Dan puncaknya pada akhir Tahun 2003 yang
lalu dengan Undang-Undang Nomor: 37 Tahun 2003 Kabupaten Ogan Komering Ulu dimekarkan menjadi 3
(tiga) Kabupaten. Yaitu Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan. Saat ini Kabupaten OKU
hanya terdiri dari 12 kecamatan dan 140 Desa dan 14 Kelurahan, dengan Ibukota Kabupaten di Kota
Baturaja.
Dalam konstelasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu
terletak pada bagian wilayah selatan Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan Langsung dengan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering
Ilir dan Kabupaten Muara Enim. Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak pada wilayah yang strategis
karena dilalui oleh jaringan jalan Trans Sumatera ( Jalur Tengah) yang menghubungkan akses kota-kota di
Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.
2.1.1
Kondisi Geografis dan Administratif
Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan satu dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di
Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 361.760 Hektar. Dilihat dari sisi geografisnya
kabupaten ini terletak antara 103⁰40’ Bujur Timur sampai dengan 104⁰33 Bujur Timur dan antara
3⁰45’ sampai dengan 4⁰55’Lintang Selatan.
Kabupaten Ogan komering ulu banyak terdapat sungai-sungai besar yang dapat
dilayari, sebagian besar sungai-sungai tersebut bermata air dari bukit barisan. Adapun sungaisungai yang terdapat di Kabupaten Ogan komering Ulu terdiri dari 5 6 Sungai d a n a n a k
sungai.
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
Nama DAS
Luas (Ha)
1
Sub DAS Komering
13,675.98
2
Sub DAS Lematang
3
Sub DAS Ogan
4,562.43
271,349.87
Sumber: Dinas PU Pengairan, CK dan Tata Ruang Kab.OKU
Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan Rambang Lubai, Kabupaten Muara Enim dan
..........................................Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir
 Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan Martapura dan Kecamatan Madang Suku II,
..........................................Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
 Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca,
..........................................Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
 Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Pemaca,
..........................................Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2013 terdiri dari 12 kecamatan dan 143 desa dan 14
Kelurahan, dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Lengkiti dengan luas wilayah 700,00Km² atau
19,35 % dari total luas wilayah kabupaten, sementara itu Kecamatan Pengandonan memiliki luas wilayah
terkecil diantara kecamatan lainnya dengan luas 9.479Km² atau hanya 2,62 % dari luas total wilayah
Kabupaten.
Tabel 2.2: Nama, Luas Wilayah Per-Kecamatan Dan Jumlah Kelurahan
di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Luas Wilayah
No
Nama Kecamatan
Jumlah
Desa
Jumlah
Kelurahan
Administrasi
(Ha)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Lengkiti
Sosoh Buay Rayap
Pengandonan
Semidang Aji
Ulu Ogan
Muara Jaya
Peninjauan
Lubuk Batang
Sinar peninjauan
Baturaja Timur
Lubuk Raja
Baturaja Barat
22
11
12
21
7
7
24
15
6
4
7
7
143
Desa
(%) thd total
9
5
70.000
26.064
9.479
46.753
23.600
29.800
45.369
50.722
19.000
14.887
12.600
13.486
19.35
7.20
2.62
12.92
6.52
8.24
12.54
14.02
5.25
4.12
3.48
3.73
14
Kelurahan
361.760
100
Terbangun
(Ha)
(%) thd
total
70.000 4.03
26.064 11.75
9.479 3.31
46.753 11.39
23.600 4.83
29.800 5.8
45.369 0.84
50.722 0.55
19.000 0.51
14.887 1.42
12.600 2.64
13.486 1.3
100
Sumber: OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012 (Hasil Olahan)
2.1.2 Kondisi Fisik
a. Topografi
Keadaan topografi dan ketinggian wilayah Kabupaten Ogan komering Ulu berkisar antara 0
– 1.000 meter lebih di atas permukaan laut. Hal ini dimaklumi karena Kabupaten Ogan Komering
Ulu masih terletak di jalur Bukit Barisan wilayah bagian selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu
mempunyai iklim trofis dan basah dengan temperatur bervariasi antara 22 ‘ C – 31 ‘ C, daerah
mempunyai temperatur rendah adalah Kecamatan Peninjauan.
Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
secara garis besar dapat digolongkan atas daerah-daerah:
a.
Ketinggian 0 – 100 meter dari permukaan laut seluas 202.383 Ha atau 55,94 % dari luas
wilayah kabupaten, tersebar hamper di setiap kecamatan kecuali Kecamatan Pengendonan,
Muara jaya dan Ulu Ogan.
b.
Ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan laut, luas seluruhnya 123.525 Ha atau 34,14
% dari luas wilayah kabupaten, lokasinya tersebar hampir di setiap kecamatan kecuali
Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Peninjauan dan Kecamatan Sinar Peninjauan.
c.
Ketinggian 500 – 1.000 meter dari permukaan laut. Daerah ini luasnya mencapai 27.318 Ha
atau sekitar 7,55 % dari luas wilayah kabupaten yang tersebar di Kecamatan Lengkiti,
Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Muara Jaya dan Kecamatan Ulu Ogan.
d.
Ketinggian di atas 1000 meter di permukaan laut. Daerah ini luasnya mencapai 8.544 Ha
atau 2,36 % dari luas wilayah kabupaten, yang tersebar Kecamatan Lengkiti dan Kecamatan
Ulu Ogan.
b. Keadaan Tanah
Keadaan Tanah di kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari 4 (empat) ordo besar meliputi
Podsolik, Hidromorf, latosol, Litosol. Adapun spesifikasinya adalah :
1. Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dan podsolik Coklat seluas 108.601 ha.
2. Hidromorf Kelabu seluas 74.250 Ha
3. Latosol Merah Kekuningan Batuan Induk Andesit Tua Seluas 54.868 Ha.
4. Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dan Podsolik Seluas 48.322 Ha.
5. Asosiasi Podsolik Merah Kekuningan dan Podsolik Coklat Kekuningan seluas 43.878 Ha.
6. Asosiasi Latosol Coklat dan Litosol seluas 39.144 Ha.
7. Podsolik Merah Kekuningan seluas 35.449 Ha.
8. Podsolik Coklat seluas 24.095 Ha
Kualitas tanah di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan mengambil beberapa sampel, diperoleh
gambaran bahwa sifat fisik tanah dominan adalah tekstrur tanah liat (39,32% - 45,23%), pasir
(29,55% - 31,08%), debu (25,22% - 27,72 %). Karena komponen utama fraksi tanah adalah liat,
maka kemampuan tanah untuk proses menahan, menyerap, menyanggah dan mentransformasi
limbah cukup baik.
Menurut stratigrafi regional cekungan sumatera selatan menurut para peneliti terdahulu dibagi atas
beberapa formasi dan satuan batuan dari tua sampai muda yaitu sebagai berikut :
1. Batuan pra – tersier terdiri dari andesit, fiit, kuarsit, batu gamping, granit dan granodoit.
2. Formasi Lahat, diendapkan secara tidak selaras di atas batuan pra tersier pada kala Paleosen
hingga Oligosen Awal di lingkungan darat. Formasi ini tersusun dari tufa, aglomerat, brreksi
tufaan, andesit, serpih, batu lanau, batu pasir dan batubara.
3. Formasi talang akar, terdiri dari batu pasir berbutir kasar hingga sangat kasar, batu lanau dan
batubara. Formasi ini diendapkan secara tidak selaras di atas formasi lahat pada kala
Oligosen akhir hingga miosen awal di lingkungan fluviatil hingga laut dangkal.
4. Formasi baturaja, terdiri dari batu gamping terumbu, serpih gampingan dan napal. Formasi ini
diendapkan secara selaras di atas formasi talang akar pada kala Miosen Awal di lingkungan
litoral sampai neritik.
5. Formasi gumai, terdiri dari serpih gampingan dan serpih lempungan. Formasi ini diendapkan
secara selaras di atas formasi Baturaja dan pada kala Miosen Awal hingga Miosen Tengah di
lingkungan laut dalam.
6. Formasi Air Benakat, terdiri dari batu pasir, diendaokan secara selaras di atas formasi Gumai
pada kala Miosen Tengah hingga Miosen Akhir, di lingkungan neritik sampai laut dangkal.
7. Formasi Ogan Komering Ulu, terdiri dari batu pasir, batu lanau, batu lempung dan batubara.
Formasi ini diendapkan secara selaras di atas Formasi Air Benakat pada kala Miosen di
lingkungan Paludal, Delta dan bukan Laut.
8. Formasi Kasai, terdiri dari batu pasir tufaan dan tufa, terletak selaras di atas Formasi Ogan
Komering Ulu, diendapkan dilingkungan darat pada kala Pliosen Akhir hingga Plistosen Awal.
9. Endapan Kuarter, terdiri dari hasil rombakan batuan yang lebih tua, berukuran kerakal, kerikil,
pasir, lanau dan lempung, diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Kasai.
Tabel 2.3
Jenis Tanah di Kabupaten Ogan Komering Ulu
No.
Jenis Tanah
Luas (Ha)
1.
Hidromorf Kelabu
74.250
2.
Andosol Coklat Kekuningan
1.471
3.
Renzina
3.411
4.
Asosiasi latosol Coklat dan Litosol
39.144
5.
Latosol Coklat Kekuningan
8.294
6.
Latosol Merah Kekuningan Bahan Induk Tuf dan Batuan
1.488
Vulkan
7.
Latosol Merah Kekuningan Batuan Induk Andesit Tua
54.868
8.
Podsolik Coklat Kekuningan
6.605
9.
Podsolik Merah Kekuningan
35.449
10.
Podsolik Coklat
24.095
11.
Asosiasi Podsolik Coklat
3.210
12.
Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dan Podsolik Coklat
108.601
13.
Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan dan Podsolik
48.322
14.
Asosiasi Podsolik Coklat Merah Kekuningan dan Podsolik
43.878
Coklat Kekuningan
15.
Asosiasi Podsolik Coklat Kekuningan Hidromorf Kelabu
26.620
Sumber : RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010
c. Hidrologi
Kondisi hidrologi kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi 2 aspek tinjauan, yaitu air permukaan (run off
water) dan air tanah (ground water). Air permukaan meliputi sungai dan anak sungai. Pola alran
sungai di kabupaten ogan komering ulu meliputi aliran sub dendritik. Sungai terbesar di wilayah
Kabupaten OKU sungai Ogan dengan debit air 136.614 m/jam dan panjang di Kabupaten Ogan
Komering Ulu 170 km. Sungai dan anak sungai lain yang ada di kabupaten ogan komering ulu
termasuk sungai ogan menurut BPS Ogan Komering Ulu tercatat 56 sungai dan anak sungai.
Tabel 2.4.
Data Sungai dan Anak Sungai di Kabupaten Ogan Komering Ulu
No
Nama Sungai
Panjang
(Km)
No
Panjang
Nama Sungai
(Km)
1.
Sungai Ogan
170
29.
S.Laham
26
2.
Sungai Gerontang
6
30.
A.Bening
6
3
A. Suban
10
31.
A.Deras
7
4.
A. Putih Besar
14
32.
S.Ogan Kiri
40
5.
A.Jawi-Jawi
8
33.
A.Lengkayap
60
6.
A.Kuang Besar
30
34.
A.Tandikat
7
7.
A.Kuang Binjau
20
35.
A.Suban
7
8.
A.Kuang Suri
18
36.
A.Saka
50
9.
A.Lubai
40
37.
A.Baku bbt.
10
10.
A. Senuling
10
38.
A.Lintingan
8
11.
A.Ual
30
39.
A.Suku
10
12.
A.Pauh
8
40.
A.Nitik
8
13.
A.Kisam
50
41.
A.Tebangka
30
14.
A.Alai
6
42.
A.Lahat
18
15.
A.Jerantang
14
43.
A.Batang
18
16
A.Lekis Kecil
8
44.
A.Seliki
13
17
A.Lekis Besar
20
45.
A.Selaur
10
18.
S.Kurup
30
46.
Sungai Keruh
7
19.
A.Enai
24
47.
A.Umpam
10
20.
A.Lahu
4
48.
A.Napalan
12
21.
A.Kibong
6
49.
A.Kungkilan
30
22.
A.Laye
30
50.
A.Ambijan
5
23.
A.Laye Kulih
18
51.
A.Lua
8
24.
A.Kemelak
5
52.
A.Siur
8
25.
A.Kiman
14
53.
A.Pinang Gerung
6
26.
A.Suban
10
54.
A. Pinang
10
27.
A.Tubohan
10
55.
A.Kiti
34
28
A.Kiawi Kecil
14
56.
A. Batang
5
Sumber : BPN Kabupaten Ogan Komering Ulu, dalam ODA 2010
d. Keadaan Iklim
Secara umum, Kabupaten Ogan Komering Ulu beriklim tropis dan basah dengan temperature
bervariasii antara 22ºC sampai dengan 31ºC.Semakin ke arah utara temperatur udaranya
semakin tinggi (semakin panas). Kabupaten Ogan Komering Ulu termasuk daerah yang
bercurah hujan tinggi. Menurut pengukur curah hujan yang berada dikecamatan Baturaja
Timur, pada tahun 2011 curah hujan bervariasi antara 22 mm sampai dengan 400 mm.
Dengan hari hujan terbanyak terjadi dibulan Desember tahun 2011 yaitusebanyak 18 hari
hujan. Dapat juga dikatakan bahwa pada bulan Desember adalah puncak dari musim
penghujan di tahun 2011, sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Agustus
yang hanya terjadi 2 hari hujan pada bulan tersebut.
Gambar Rata-rata Curah Hujan per Bulan
di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sumber : OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012
Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sumber: RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031
Peta 2.2: Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sumber : RTRW 2011-2031 Kabupaten Ogan Komering Ulu
2.2
DEMOGRAFI
2.2.1.
JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK
Penduduk sebagai objek sekaligus subjek utama dalam pembangunan yang selalu
menjadi perhatian bagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah.Pertumbuhan
penduduk yang terlampau tinggi akan menjadi beban bagi suatu daerah manakala penduduk di
wilayah tersebut sudah padat, tetapi sebaliknya pendudukyang tinggi justru diharapkan guna
mempercepat pembangunan.
Sebagaimana daerah yang sedang berkembang lainnya, jumlah penduduk Kabupaten
Ogan Komering Ulu selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Hal itu dikarenakan
telah semakin banyaknya perbaikan serta kemajuan pembangunan yang dilakukan pemerintah
khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana dan akses informasi
yangterbuka lebar bagi penduduk.
Jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2011 sebanyak 334.295jiwa,
dimana sebanyak 171.157 jiwa berjeniskelamin laki-laki dan 163.138 jiwa berjenis kelamin
perempuan.
Penyebaran penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu di 12 Kecamatan yang ada
ternyata tidak merata. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih
tinggal di kecamatan yang potensial secara ekonomi dan memiliki fasilitas umum dan sosial
yang lebih lengkap dibandingkan kecamatan lainnya yang masih tertinggal. Kecamatan
Baturaja Timur sebagai ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu mempunyai jumlah penduduk
terbesar yaitu 94.191 jiwa (28,18 persen), disusul Kecamatan Peninjauan dengan penduduk
sebesar 41.413 jiwa (12,39 persen). Sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan
Muara Jaya yaitu hanya sebanyak 6 680 jiwa (2,00persen).
Tabel 2.5
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan
di kab.OKU Tahun 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik , BPS 2012
Dari sisi kepadatan penduduk per km2, maka kecamatan Baturaja Timur merupakan
kecamatan yang terpadat penduduknya yaitu mencapai 633 jiwa perkm2, sementara Kecamatan Muara
Jaya merupakan kecamatan yang penduduknya paling jarang yaitu hanya 23 jiwa per perkm2. Kepadatan
penduduk Kabupaten OKU secara keseluruhan adalah 93 jiwa per perkm2.
2.2.2. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
Perencanaan diarahkan untuk manusia, sehingga kegiatan perencanaan harus didasarkan pada
manusia atau penduduk di wilayah perencanaan. Perencanaan dimaksudkan untuk permasalahan yang
ada dan untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu pengetahuan
tentang kondisi sekarang maupun kondisi yang akan datang diperlukan sebagai dasar menentukan
tindakan yang direncanakan.
Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian dalam proses pembangunan adalah
masalah kependudukan yang mencakup jumlah, komposisi, distribusi dan kepadatan serta struktur
penduduk. Jumlah struktur yang besar dapat menjadi modal bila kualitasnya baik, namun sebaliknya
penduduk yang besar juga dapat menjadi beban pembangunan bila kualitasnya rendah. Aspek-aspek
kependudukan mempunyai pengaruh timbal balik dengan pertumbuhan dan perkembangan sosialekonomi suatu wilayah.
Estimasi jumlah penduduk pada Tahun 2011 akan berjumlah 308.081 jiwa dengan kepadatan
rata-rata adalah 64 Jiwa/Km2 dan perkiraan pada Tahun 2030 jumlah penduduk akan mencapai 405.124
jiwa dengan kepadatan rata-rata 84 jiwa/km2.
Apabila dirinci tiap wilayah kecamatan, maka Jumlah
penduduk terbesar diakhir Tahun perencanaan terdapat diwilayah Kecamatan Baturaja Timur 89.148
Jiwa dengan kepadatan 1.202 jiwa/km2 dan terendah adalah Kecamatan Muara Jaya yaitu 9.048 jiwa
denga kepadatan 20 jiwa/km2. Dengan demikian pada wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi
diperlukan pengaturan dan distribusi untuk dapat mengurangi tingkat kepedatan penduduk serta tetap
perlu diatur mengingat sebagian besar Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terletak ada daerah aliran
sungai (sempadan sungai) memiliki fungsi kawasan sebagai fungsi perlindung setempat dan kawasan
lindung.
Grafik 2.1
Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031
Laju pertumbuhan penduduk selama 7 tahun terakhir (2011–2012) tercatat semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat dilaksanakan. Laju pertumbuhan penduduk dari
tahun 2011 – 2012 adalah sebesar 8,65% yang berarti mengalami pertumbuhan 1,58% per tahunnya.
2.2.3. PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Pengembangan sistem perkotaan, rencana dan pengelolaan ruang wilayah Kabupaten Ogan
Komering Ulu, pelayanan prasarana dan sarana serta pengembangan ekonomi di Kabupaten Ogan
Komering Ulu, disesuaikan dengan kondisi perkembangan wilayah, kegiatan serta proyeksi
perkembangan penduduk di tiap-tiap kecamatan. Hasil analisis/proyeksi perkembangan penduduk
menunjukkan bahwa pada Tahun 2011 jumlah penduduk sebesar 308.081 Jiwa dan perkembangan
Tahun 2031 mencapai 405.124 jiwa (dalam kurun dua puluh Tahun). Perkembangan sebesar jumlah
tersebut sangat dipengaruhi oleh rata-rata pertumbuh dan penduduk setiap Tahunnya yaitu sebesar 1.21
%/perTahun. Hasil estimasi tersebut diatas juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling tinggi
terdapat di wilayah Kecamatan Baturaja Timur yaitu sebesar 89.148 Jiwa dan terkecil adalah Kecamatan
Muara Jaya 9.048 Jiwa.
Grafik 2.2
ReRencana Pengembangan Jumlah Penduduk
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 – 2031
Sumber : BPS Kabupaten OKU Tahun 2012
Pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan prasarana
dan sarana wilayah dan banyak faktor lainnya. Oleh karena itu untuk menentukan persamaan
garisnya yang digunakan sebagai alat memproyeksikan penduduk dilakukan analisis
kesesuaian rumus dengan skenario rencana yang ditentukan berdasarkan fakta empiris dan
teoritis.
Fakta empiris diketahui berdasarkan tren eksisting dan potensi pengembangan
masing-masing kecamatan. Sedangkan kerangka teoritis dibutuhkan untuk menentukan asumsi
dari fakta-fakta eksisting serta potensi pengembangan wilayah sehingga tahap awal skenario
rencana dapat ditentukan.
Rumusan tren eksisting dan potensi wilayah disesuaikan dengan skenario rencana
sehingga dapat ditentukan kebijakan estimasi proyeksi penduduk yang sesuai dengan struktur
dan pola ruang.
Perhitungan Proyeksi Penduduk di Kabupaten OKU menggunakan rumus/pendekatan
sebagai berikut:
Pn = Po ( 1 + r )n
Pn
Po
r
n
= Proyeksi penduduk tahun ke-n (jiwa)
= Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa)
= Pertumbuhan penduduk
= jumlah tahun proyeksi (tahun)
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten OKU sampai tahun 2017,
didapatkan perkiraan jumlah penduduk 679. 984 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun
2017 terdapat pada Kecamatan Baturaja Timur dengan jumlah penduduk 59.663 jiwa
sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada Kecamatan Muara Jaya dengan jumlah
penduduk yaitu 12.328 jiwa. Jumlah penduduk dan pendapatan 3-5 Tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel 2.5.
Tabel 2.6: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KECAMATAN
Lengkiti
Sosoh Buay Rayap
Pengandonan
Semidang Aji
Ulu Ogan
Muara Jaya
Peninjauan
Lubuk Batang
Sinar Peninjauan
Baturaja Timur
Lubuk Raja
Baturaja Barat
Jumlah
2007
30.731
12.146
16.655
25.663
8.946
38.182
28.794
17.271
81.759
23.949
31.564
315.660
Jumlah Penduduk
Tahun
2008
2009
28.649 26.450
12.846 12.049
16.653
8.955
26.115 26.064
8.064
8.166
6.837
40.453 40.625
27.138 28.508
18.191 19.297
91.656 93.652
28.181 28.048
34.559 34.911
332.505 333.562
2010
30.117
13.477
10.095
28.250
9.661
7.200
46.460
30.422
21.358
101.995
29.817
37.212
366.064
2011
30.882
14.076
10.439
29.229
9.939
7.426
47.485
31.449
22.377
105.446
31.476
38.288
378.512
2007
3.085
3.753
2.106
16.027
5.009
29.980
2008
-
Jumlah KK
Tahun
2009
6.401
2.992
2.093
6.136
2.123
1.639
10.133
6.976
5.198
22.317
7.591
8.689
82.288
2010
7.341
3.376
2.448
6.717
2.542
1.755
11.672
7.615
5.796
24.673
8.132
9.361
91.428
2011
7.605
3.553
2.563
7.065
2.645
1.817
12.034
7.956
6.142
25.921
8.643
9.802
95.746
2007
(0,07)
0,06
(0,00)
0,02
(0,10)
0,06
(0,06)
0,05
0,12
0,18
0,09
5,34
% Tingkat Pertumbuhan
Tahun
2008
2009
2010
(0,08)
0,14
0,03
(0,06)
0,12
0,04
(0,46)
0,13
0,03
(0,00)
0,08
0,03
0,01
0,18
0,03
0,05
0,03
0,00
0,14
0,02
0,05
0,07
0,03
0,06
0,11
0,05
0,02
0,09
0,03
(0,00)
0,06
0,06
0,01
0,07
0,03
0,32
9,74
3,40
2011.
0,005
0,040
(0,075)
0,034
0,031
0,021
0,057
0,023
0,067
0,066
0,073
0,050
4,70
2007
4390,14
4660,07
17570,42
5489,06
3790,68
0,00
8415,88
5676,83
9090,00
54919,73
19007,14
23405,01
8725,67
Kepadatan
Penduduk
2008
2009
4092,71 3778,57
4928,64 4622,85
17568,31 9447,20
5585,74 5574,83
3416,95 3460,17
0,00 2294,30
8916,44 8954,35
5350,34 5620,44
9574,21 10156,32
61567,81 62908,58
22365,87 22260,32
25625,83 25886,85
9191,31 9220,53
2010
4302,43
5170,73
10649,86
6042,39
4093,64
2416,11
10240,47
5997,79
11241,05
68512,80
23664,29
27593,06
10118,97
2011
4411,71
5400,55
11012,77
6251,79
4211,44
2491,95
10466,40
6200,27
11777,37
70830,93
24980,95
28390,92
10463,07
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2013
Catatan :
Kecamatan Muara Jaya Terbentuk Pada tahun 2008
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Per-Maret 2013
100
Tabel 2.7: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
No
KECAMATAN
1
Lengkiti
2
Sosoh Buay Rayap
3
Pengandonan
4
Semidang Aji
5
Ulu Ogan
6
Muara Jaya
7
Peninjauan
8
Lubuk Batang
9
Sinar Peninjauan
10 Baturaja Timur
11 Lubuk Raja
12 Baturaja Barat
Jumlah
Jumlah Penduduk
Tahun
2014
2015
2016
2017
2012
2013
Jumlah KK
Tahun
2014
2015
2012
2013
% Tingkat Pertumbuhan
Tahun
2014
2015
2016
2017
Kepadatan Penduduk
Tahun
2014
2015
2012
2013
2016
2017
2012
2013
2016
2017
31.944
32.018
22.436
-
-
-
-
-
0,00
4.563,43
4.574,00
-
-
-
-
14.626
14.754
10.030
-
-
-
-
-
0,01
5.611,57
5.660,68
-
-
-
-
10.695
10.737
7.677
-
-
-
-
-
0,00
11.282,84
11.327,14
-
-
-
-
30.308
30.537
21.069
-
-
-
-
-
0,01
6.482,58
6.531,56
-
-
-
-
10.122
10.145
6.946
-
-
-
-
-
0,00
4.288,98
4.298,73
-
-
-
-
7.529
7.554
5.277
-
-
-
-
-
0,00
2.526,51
2.534,90
-
-
-
-
50.736
50.930
34.489
-
-
-
-
-
0,00
11.182,97
11.225,73
-
-
-
-
32.548
32.711
21.955
-
-
-
-
-
0,01
6.416,94
6.449,08
-
-
-
-
23.349
23.568
16.088
-
-
-
-
-
0,01
12.288,95
12.404,21
-
-
-
-
108.192
108.683
75.962
-
-
-
-
-
0,00
72.675,49
73.005,31
-
-
-
-
26.158,73
-
-
-
-
-
-
-
-
32.760
32.960
22.979
-
-
-
-
-
0,01
26.000,00
39.375
39.432
27.637
-
-
-
-
-
0,00
29.196,94
29.239,21
392.184
394.029
272.545
-
-
-
-
-
0,00
10.841,00
10.892,00
-
-
540720,9 536102,6 539376,7 542670,8
-
545985
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Per-Maret 2013
Rumus yang digunakan untuk menghitung Proyeksi Penduduk, menggunakan rumus POLINOMIAL LINEAR atau Bunga Berbunga :
n =
Ket :
n
Po
r
n
P0 ( 1 + 0,015)n
=
=
=
=
Jumlah Penduduk tahun t+0
Jumlah Penduduk tahun dasar
Rata-rata pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir
Tahun Terakhir / Rencana
-
-
-
-
2.3
KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH
2.3.1
KEUANGAN DAERAH
Dalam Perencanaan Anggaran dan Belanja Negara, pemerintah menganut prinsip anggaran
berimbang dan dinamis. Jumlah penerimaan daerah untuk pembangunan daerah baik yang
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Penerimaan dari Pemerintah dan Pemerintah
Provinsi sangat menentukan kinerja Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Perkembangan APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 sampai Tahun 2013 tampak
pada Tabel 2.7.
2.3.1
Belanja Modal Sanitasi
Untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada pendanaan subsektor sanitasi di Tahun
2009 yaitu sekitar Rp. 3.093.000.000,- sementara tahun 2013 pendanaan untuk program
sanitasi sebesar Rp. 15.097.636.000,-.Dana Pendapatan dan Belanja Sanitasi masih sangat
kurang dan masih sangat tergantung dengan kucuran dana dari Pemerintah Pusat melalui
Dana Alokasi Khusus. Berdasarkan perkembangan realisasi anggaran Tahun 2009-2013,
diperoleh data bahwa realisasi program sektor sanitasi terhadap total belanja pembangunan
rata – rata hanya mencapai ……% .
Subsektor drainase memiliki alokasi anggaran yang cukup besar diantara dua sektor
lainnya, hal ini disebabkan subsektor ini membutuhkan dana yang besar untuk memperbaiki
saluran air dan normalisasi sungai yang rawan terhadap banjir dan genangan. Program
drainase untuk di saluran tersier di kawasan permukiman masih belum banyak dilakukan
pemerintah. Rata – rata belanja sanitasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada .
Tabel 2.9 dan 2.10
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.8: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 – 2013
No
1
1,1
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1,2
1.2.1
1.2.1.1
1.2.1.2
1.2.1.3
1.2.1.4
1.2.2
1.2.2.1
1.2.2.2
1.2.3
1.2.3.1
1.2.3.2
1,3
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
2
2,1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2,2
2,3
3
3.1
3.2
Realisasi Anggaran
Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Pendapatan Transfer
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak
Pendapatan Dana Alokasi Umum
Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Transfer dari Pemerintah Pusat
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
Transfer dari Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat
Bantuan Keuangan dari Propinsi/Pemda Lainnya
Pendapatan Lainnya
Belanja Operasi
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Bantuan Keuangan
Belanja Modal
Belanja Tidak Terduga
Pembiayaan
Pembiayaan Penerimaan Daerah
Pembiayaan Pengeluaran Daerah
Sumber : BPKAD dan BAPPEDA Kab.OKU Tahun 2013
Tahun
2009
2010
30.772.511.496,30
11.444.402.302,65
5.489.146.383,45
3.401.177.796,64
10.437.785.013,56
489.833.545.608,00
464.631.943.480,00
63.631.687.096,00
71.481.613.384,00
304.457.643.000,00
25.061.000.000,00
9.501.750.000,00
9.501.750.000,00
15.699.852.128,00
15.699.852.128,00
427.891.731.406,93
269.808.684.298,02
129.314.178.532,70
2.676.791,21
444.103.750,00
1.340.000.000,00
13.969.488.035,00
13.012.600.000,00
108.920.857.585,00
415.908.760,00
25.361.012.438,77
1.010.371.112,00
30.410.549.750,58
12.675.173.350,63
8.229.047.616,66
3.650.754.442,29
5.855.574.341,00
583.696.311.778,00
478.748.545.693,00
83.236.372.771,00
97.111.597.922,00
298.400.575.000,00
83.133.610.285,00
83.133.610.285,00
21.814.155.800,00
21.814.155.800,00
916.100.000,00
916.100.000,00
489.003.487.479,42
337.665.107.103,82
104.920.218.030,25
14364799,35
21.704.095.880,00
11.342.136.666,00
13.357.565.000,00
142.525.329.872,64
350.000.000,00
67.118.524.951,14
43.199.175.062,00
2011
2012
42.119.727.833,94
16.422.343.400,00
11.637.195.121,88
4.728.396.167,05
9.331.793.145,01
660.773.032.795,00
621.974.076.095,00
81.077.665.944,00
157.467.707.151,00
375.251.403.000,00
8.177.300.000,00
17.720.000.000,00
17.720.000.000,00
21.078.956.700,00
21.078.956.700,00
85.498.351.312,00
15.620.409.974,00
69.877.941.338,00
548.074.559.633,93
347.439.011.504,00
169.506.385.558,92
779.531,01
3.435.000.000,00
9.806.633.040,00
17.886.750.000,00
186.489.322.295,00
1.714.316.400,00
41.429.319.509,11
15.631.132.152,00
13.607.897.322,23
4.530.687.359,46
7.659.602.675,42
749.724.541.727,63
723.811.119.610,00
80.270.261.119,00
171.518.739.491,00
456.823.059.000,00
15.199.060.000,00
25.913.422.117,63
25.913.422.117,63
72.015.491.380,00
72.015.491.380,00
592.123.391.698,40
391.033.365.166,00
177.647.535.691,40
2.597.144.100,00
712.896.741,00
20.132.450.000,00
221.203.173.854,00
186.330.000,00
18.164.722.427,22
25.658.176.795,00
68.205.837.565,00
11.010.237.400,00
2013
42.868.895.674,00
14.643.458.568
3.678.485.750
3.989.489.933
20.557.461.423
841.518.241.412,00
814.038.084.820,00
79.201.182.892,00
196.636.739.928,00
517.309.972.000
20.890.190.000
27.480.156.592,00
27.480.156.592
113.373.651.828,00
43.105.755.940
70.267.895.888
486.158.762.427,00
456.928.845.327
8.155.867.100
1.300.000.000
19.774.050.000
1.700.000.000,00
117.205.090.408,00
6.484.386.950,00
Rata-Rata
Pertumbuhan
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.9: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 – 2013
No
Tahun
SKPD
2009
1
1.a
1.b
2
2.a
2.b
3
3.a
3.b
4
4a
4b
5
5a
5b
6
6a
6b
5
6
PU-CK
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
BLHD
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
DINKES
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
BAPPEDA
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
DINAS KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
BPMPD
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Belanja Sanitasi (1+2+3+…n)
Pendanaan investasi sanitasi Total
(1a+2a+3a+…na)
7
Pendanaan OM (1b+2b+3b+4b)
8
Belanja Langsung
Sumber : BAPPEDA Kab.OKU Tahun 2013
2010
2011
2012
2013
3.093.000.000
3.093.000.000
3.093.000.000
6.110.000.000
5.860.000.000
250.000.000
6.110.000.000
7.490.000.000
7.210.000.000
280.000.000
7.490.000.000
9.884.187.000
9.484.187.000
400.000.000
9.884.187.000
14.270.000.000
13.770.000.000
500.000.000
50.506.000
50.506.000
309.640.000
309.640.000
280.400.000
280.400.000
97.000.000
97.000.000
90.090.000
90.090.000
15.097.636.000
3.093.000.000
5.860.000.000
7.210.000.000
9.484.187.000
14.597.636.000
-
250.000.000
280.000.000
400.000.000
500.000.000
3.093.000.000
6.110.000.000
7.490.000.000
9.884.187.000
15.097.636.000
Rata2
Pertumbuhan
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.10 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 - 2013
No
Deskripsi
1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
3.093.000.000
6.110.000.000
7.490.000.000
9.884.187.000
15.097.636.000
51,21
333.562
366.064
378.512
392.184
394.029
0,01
9.273
16.691
19.788
25.203
38.316
0,54
2 Jumlah Penduduk
Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)
Sumber : BAPPEDA Kab.OKU Tahun 2013
2.3.2
Data Perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu
Pendapatan perkapita adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi yang diterima oleh
setiap penduduk secara rata-rata dalam keterlibatannya pada faktor produksi dalam proses produksi,
sehingga sering digunakan sebagai indikator dalam melihat tingkat kesejahteraan atau kemakmuran
masyarakat secara umum. Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu dari
tahun 2009 – 2013 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan seiringan dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang tercapai dari tahun ke tahun
merupakan indikator untuk menilai kinerja suatu daerah dalam mengendalikan kegiatan ekonominya
dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan ekonominya dalam jangka panjang.
Perkembangan PDRB Harga Konstan, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 sampai tahun 2013 tampak pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2008 - 2013
No
Deskripsi
Tahun
2008
2009
2010
2011
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.)
2.589.754
2.699.158
2.836.929
3.011.989
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)
7.057.570
7.143.266
7.309.637
7.522.742
3 Pertumbuhan Ekonomi (%)
4,91%
4,22%
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Ogan Komering Ulu 2013
5,1
6,17%
2012
2013
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
2.4
TATA RUANG WILAYAH
Kebijakan dan strategi penataan ruang di Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan RTRW Kabupaten
OKU terdiri dari :
2.4.1 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
1. Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan yang
memberikan perlindungan setempat (sempadan sungai, kawasan sekitar danau/mata air, ruang terbuka
hijau), Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, taman wisata alam, dan Kawasan
Rawan Bencana Alam dan Kawasan Lindung lainnya;
2. Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis konservasi guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan dan modernisasi pertanian
dengan pengelolaan yang ramah lingkungan;
4. Pengembangan sektor pertambangan dengan pemanfaatan dan ekploitasi sumberdaya alam seperti
minyak dan gas, batubara, bahan galiannya lainnya dengan tetap memeperhatikan kelestarian
lingkungan.
5. Pengembangan energi alternatif dengan memanfaatkan potensi tenaga gas, tenaga uap, tenaga air,
panas bumi dan mikrohidro untuk pengembangan listrik serta memberikan kontribusi terhadap energi
nasional di Provinsi Sumatera Selatan.
6. Pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan industri hasil tambang sesuai
keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah
lingkungan;
7. Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam
rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi
bencana
8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
9. Mempertahan kawasan pertahanan dan keamanan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini sebagai
obyek meliter tempat pendidikan dan latihan meliter khususnya TNI Angkatan Darat.
2.4.2 STRATEGI PENATAAN RUANG
Beberapa Kebijakan dalam penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Strategi yang perlu dilakukan dalam rangka ” Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang
meliputi hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
cagar budaya, kawasan rawan bencana dan lainya” adalah :
a. memantapkan tata batas kawasan lindung dan kawasan budidaya untuk memberikan kepastian
rencana pemanfaatan ruang dan investasi;
b. menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi hutan
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
lindung dan perlindungan setempat (sempadan sungai, mata air, rawa) yang berbasis masyarakat;
c. meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran
lingkungan;
d. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya keanekaragaman hayati;
e. menggalang kerjasama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan
lindung terutama hutan lindung dan fungsi sub DAS Ogan, Lematang, dan Komering; dan
f. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
2. Strategi untuk ” Pengembangan berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis
konservasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dilakukan melalui :
a. mengembangkan energi alternatif sebagai sumber listrik, seperti pembangkit listrik tenaga gas, tenaga
uap, mikro hidro, surya, panas bumi, air dan lain-lain;
b. mengembangkan kegiatan konservasi yang bernilai lingkungan dan sekaligus juga bernilai sosialekonomi, seperti hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat, pertambangan rakyat; dan
c. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi yang terbarukan (renewable
energy).
3. Strategi dalam rangka ” Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi, ektensifikasi lahan dan
modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan” dilakukan melalui :
a. Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan
melalui intensifikasi dan
ektensifikasi lahan.
b. Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan dan
peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Meningkatkan teknologi pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan
sehingga terjadi peningkatan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi
d. Meningkatkan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan
serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan
4. Strategi yang perlu diterapkan dalam kerangka “Pengembangan pertambangan sektor dengan
pemanfaatan dan eksploitasi sumberdaya alam” adalah :
a. Mengembangkan upaya prospeksi, eksplorasi, dan pengusahaan sumber daya mineral, batubara dan
energi dengan menerapkan prinsip pertambangan yang baik dan benar serta memanfaatkan teknologi
mutakhir yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
b. Mengembangkan pemanfaatan mineral, batubara dan energi untuk pemenuhan kebutuhan dalam
energi dan ekspor serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan
melalui program pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial perusahaan;
c. Mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas unggulan kawasan dan
kebutuhan pasar;
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
d. Meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana pendukung, pengelolaan
objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran yang lebih agresif dan efektif; dan
e. Mengembangkan kawasan minapolitan.
5. Strategi yang perlu diambil untuk” Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk
pemenuhan hak dasar dan dalam rangka pewujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan
berbasis konservasi serta mitigasi bencana” adalah melalui:
a. membangun prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
kawasan secara signifikan dan berimbang;
b. membangun sarana dan prasarana sosial secara proporsional dan memadai sesuai kebutuhan
masyarakat pada setiap pusat permukiman (kawasan);
c. menyusun program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak untuk mitigasi berbagai
bencana alam, seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran hutan dan ancaman lainnya.
6. Strategi yang perlu diambil untuk” Mempertahan Kawasan Pertahanan dan Keamanan sebagai Obyek
Militer tempat pendidkan dan latihan milieter khusus TNI agkatan darat melalui:
a. mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan;
b. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan disekitar kawasan pertahanan dan
keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;
c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan
pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan; dan
.
2.4.3
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang
tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain dihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di
wilayah kabupaten, yang dapat terdiri atas :
1. PKN yang berada di wilayah kabupaten;
2. PKW yang berada di wilayah kabupaten;
3. PKL yang berada di wilayah kabupaten;
4. PKLp yang berada di wilayah kabupaten
5. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan
6. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada pada pemerintah
daerah kabupaten, yaitu:
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
a. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang memiliki skala pelayanan kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa; dan
b. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala antar desa.
Sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten meliputi sistem prasarana transportasi, energi,
telekomunikasi, dan sumber daya air yang mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi
kegiatan yang ada di wilayah kabupaten. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi :
1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan disekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang yang menunjang keterkaitannya serta memberikan
layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat
kegiatan/perkotaan yang ada.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;kebutuhan pengembangan dan pelayanan
wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi;
2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
3. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional,rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan
memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
b. Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten
bersangkutan;
c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat
kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan
penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;
b. Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan lingkungan (PPL); dan
c. Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu
kesatuan sistem wilayah kabupaten.
d. Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a dengan
ketentuan sebagai berikut :
a.
Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL promosi
(dengan notasi PKLp);
b.
Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan
(PPK); dan
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
c.
Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan sebagai kawasan
strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan
pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria
PKL.
d.
Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai
sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.4.4
RENCANA POLA RUANG
Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah
kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruanguntuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk
fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi :
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian
lingkungan dalam wilayah kabupaten;
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh
tahun; dan
4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten;
3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan
4. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya;
2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya;
3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten
bersangkutan;
4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan
budi daya, sebagai berikut :
a. Kawasan lindung yang terdiri atas:
1) Kawasan hutan lindung;
2) Kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual dan
kearifan lokal lainnya;
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
3) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi: kawasan suaka alam,
kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut,
cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional dan taman
nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar
budaya dan ilmu pengetahuan;
4) Kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan
gelombang pasang dan kawasan rawan banjir;
5) Kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam
geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah; dan
b. Kawasan budidaya yang terdiri atas :
1) Kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan hutan
produksi terbatas, peruntukan hutan produksi tetap, dan peruntukan hutan produksi yang dapat
dikonversi;
2) Kawasan hutan rakyat;
3) Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan pertanian
lahan basah, peruntukan pertanian lahan kering, dan peruntukan hortikultura;
4) Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang
ada di wilayah kabupaten;
5) Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan perikanan
tangkap, peruntukan budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan pengolahan ikan;
6) Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan
mineral dan batubara, peruntukan minyak dan gas bumi, peruntukan panas bumi, dan
peruntukan air tanah di kawasan pertambangan;
7) Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan industri besar,
peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga;
8) Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan pariwisata
budaya, peruntukan pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata buatan;
9) Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasan-kawasan: peruntukan
permukiman perkotaan dan peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budidaya
maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman,
terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi, permukiman
pantai, dan sebagainya; dan Kawasan peruntukan lainnya.
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
A. RENCANA KAWASAN HUTAN LINDUNG
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan
perlindungan kepada kawasan dibawahnya. Arah pengelolaan kawasan hutan lindung bertujuan untuk
mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sidimentasi,
dan menjaga fungsi hidrolik tanah untuk
menjamin kelestarian unsure hara tanah, air tanah dana air permukaan.
Kriteria kawasan lindung untuk hutan lindung adalah :
1. Kawasan hutan dengan factor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing
dikalikan dengan angka-angka penimbang mempunyai jumlah nilai (skor ) 175 atau lebih.
2. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40 % atau lebih.
3. Dan atau kawasan hutan yang mempunyai ketinggian diatas permukaan laut 2000 m atau lebih.
Sebaran kawasan hutan lindung di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan kriteria
tersebut diatas terdapat di Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Sosoh Buay
Rayap dan Kecamatan Lengkiti. Luas kawasan yang berfungsi lindung ini mencapai 55.698.Ha.
B. KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM
Kawasan rawan bencana di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini meliputi rawan bencana
tanah longsor dan banjir diakibatkan karena kondisi hidrologi Sungai Ogan dan anak-anak sungai
(sekitar 61 anak sungai yang bermuara ke Sungai Ogan) pada musim penghujan. Banjir disebabkan
oleh DAS Ogan yang terjadi secara periodik terutama musim hujan. Kawasan rawan longsor dengan
kerentatan tinggi disenpanjang DAS Ogan dan anak-anak sungai, lereng-lereng bukit untuk terkena
bencana tanah longsor, terutama jika kegiatan manusia menimbulkan gangguan pada lereng kawasan
dan sempadan sungai. Kerawanan bencana gempa bumi, meskipun belum terjadi dalam skala yang
besar namun kawasan bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang merupakan kawasan
disekitar kaki pegunungan Bukit Barisan merupakan kawasan rentan dengan bencana gempa vulkanik
disekitar kawasan tersebut.
a. Kerawanan Tanah Longsor
Lokasi kawasan tanah longsor relatif terdapat pada kawasan dengan kemiringan lahan diatas 30 – 40 %
dan diatas 40 % yang merupakan kawasan perbukitan dan pengunungan serta kawasan-kawasan
daerah aliran Sungai Ogan, Lematang dan Komering serta 61 anak sungai lainnya.
b. Kerawanan Banjir
Lokasi kawasan rawan bajir terdapat di kawasan sekitar Sungai Ogan (sepanjang daerah aliran sungai),
terdapat kawasan perkotaan dan desa-desa yang berkembangan di kawasan daerah aliran sngai ini,
disamping itu pada kawasan-kawasan dataran rendah. Lokasi kawasan rawan bencana banjir ini seperti
di wilayah Kecamatan Semidang aji, Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Raja, Sinar
Peninjauan, Peninjauan dan Lubuk Batang.
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
c. Kerawanan Gempa Bumi
Di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini belum pernah terjadi gempa dengan skala besar, hanya
mendapat pengaruh dari Kawasan rawan bencana gempa sekitar Pegunungan Bukit Barisan dari gempa
vulkanik. Kawasan-kawasan relatif terkena dampak rawan bencana gempa bumi ini meliputi kawasan
bagian selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu meiputi Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan,
Kecamatan Lengkiti, sebagian Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Muara Jaya.
Selain bencana gempa terdapat pula ancaman berupa bencana dari kawasan rawan gerakan tanah.
Kawasan ini berada di sepanjang jalan lintas sumatera meliputi Kecamatan Peninjauan, Kecamatan
Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Semidang Aji dan
Kecamatan Pengandonan.
d. Rencana Kawasan Budidaya
1.Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Basah
Rencana pengembangan kawasan pertanian lahan basah diwilayah kabupaten Ogan Komering
Ulu dengan tetap mempertahan kawasan pertanian lahan basah (sawah) yang telah ada. Didalam
amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 48 ayat (1) mempertahan kawasan lahan
abadi pertanian tanaman pangan untuk ketahanan pangan. Dengan demikian lahan yang telah ada
menurut undang-undang tersebut diatas maka diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini hingga akhir
Tahun perencanaan tetap dipertahankan.
Adapun rencana penetapan lahan pertanian lahan basah ini seluas 7.296 Ha atau sekitar 1,52
% dari luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Meliputi sawah lahan basah 4.026 Ha dan
pengembangan sawah lebak direncanakan 3.270 Ha di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
2. Kawasan Peruntuhan Pertanian Lahan Kering
Arahan pengembangan kawasan pertanian lahan kering bertujuan untuk meningkatkan dayaguna
dan hasil guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam untuk pertanian tanaman pangan lahan kering
dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya pertanian lahan kering adalah :
 Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan lahan
kering.
 Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan tanaman pangan lahan kering dapat memberikan
memanfaat untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah
dan nasional.
 Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Sebaran kawasan pertanian lahan kering dijumpai diwilayah Kecamatan Peninjauan, Kecamatan
Lubuk Batang, Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Sinar Peninjauan, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan
Semidang Aji, Kecamatan Pengandonan dan Kecamatan Sosoh Buay Rayap dengan luas 12.789 Ha.
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
3. Kawasan Peruntukan Hortikultura
Rancana kawasan peruntukan hortikultura di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu direncanakan
diKecamatan Peninjauan, Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja
Timur, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kecamatan Muara Jaya, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan
Semidang Aji, dan Kecamatan Pengandonan dengan luas kawasan kurang lebih 15.832 (lima belas ribu
delapan ratus tiga puluh dua) Hektar.
Kawasan Peruntukan Perkebunan
Kawasan perkebunan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman Tahunan atau perkebunan
yang menghasilkan baik bahan pangan maupun bahan baku industri.
Arahan pengembangan kawasan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perkebunan dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya perkebunan adalah :
 Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perkebunan
 Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perkebunan dapat memberikan memanfaat
untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan
nasional.
 Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Kawasan perkebunan swasta terletak di Kecamatan Peninjauan, Lubuk Batang, Muara Jaya,
Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, dan Kecamatan Baturaja
Timur dengan komoditi sawit dan karet.
Sebaran kawasan perkebunan rakyat (karet dan kopi) menyebar hampir ditiap wilayah
kecamatanyaitu di Kecamatan Lubuk Raja, Kecamatan Peninjauan Kecamatan Sinar Peninjauan,
Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Samidang Aji, Ulu Ogan dan
Lengkiti dengan jenis komoditi karet, sawit. Khusus kopi dan lada pada umumnya terdapat di wilayah
Kecamatan Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan, Sososh Buay Rayap dan Semdiang Aji.
Arahan pengembangan kawasan perkebunan rakyat mencapai luas 191.379 Ha dan perkebunan
swasta dengan luas 52.334 Ha.
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kawasan hutan produksi diwilayah kabupaten Ogan Komering Ulu ini adalah kawasan Hutan
Produksi yang diperuntukkan bagi hutan produksi dimana ekploitasinya dapat dilakukan dengan
tebang pilih atau tebang habis dan tanam.
Arahan pengembangan kawasan hutan produksi tetap bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan
berhasil guna pemanfaatan sumberdaya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kawasan peruntukan Hutan produksi dibagi menjadi Kawasan Hutan Produksi Tetap dan Kawasan
hutan Produksi terbatas.
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Kriteria kawasan budidaya hutan produksi :
 Kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah, curah hujan.
 Kawasan yang secara ruang apabila digunakan untuk budidaya hutan alam dan hutan tanaman
dapat memberi manfaat.
Sebaran kawasan hutan produksi (HP) di Kecamatan Lubuk Batang, Lubuk Raja, Samidang Aji.
Sebaran kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di kecamatan, Samidang Aji, Muara Jaya, Ulu
Ogan, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti. Luas kawasan Hutan Produksi (HP) 37.873 Ha, Kawasan
Hutan Produksi (HP) dikawasan OMIBA 8.160 Ha, kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 32.630
Ha.
Dalam 20 Tahun ke depan sampai dengan Tahun 2029, pemanfaatan sumberdaya hutan
diproyeksikan tidak mengalami perluasan yang berarti dengan tetap berpegang pada azas hutan
lestari dan pemanfaatan hutan yang berkelanjutan serta perubahan paradigma dari pe-manfaatan
kayu hutan menjadi pemanfaatan non-kayu.Rencana peruntukan kawasan hutan ini untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Kawasan Peruntukan Peternakan
Pengembangan peternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini direncanakan terpadu dengan
pengembangan kegiatan pertanian tanaman pangan dan semusim sehingga dapat memberikan nilai
tambah bagi kegiatan sektor pertanian disamping meningkatkan gizi masyarakat.Prospek budidaya
peternakan kambing, sapi dan ayam potong, ayam kampung di Kabupaten Ogan Komering Ulu
cukup potensial dikembangkan dan diharapkan dapat merupakan komoditas andalan bagi
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Arahan lokasi kegiatan peternakan berpotensi ditiap wilayah
kecamatan diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu ini, namun prioritas utama pengembangan
peternakan meliputi di Kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan.
Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi/kerbau) terletak di Kecamatan Peninjauan dan
Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu. Pengembangan sentra peternakan ternak kecil (kambing dan domba) di Kecamatan Peninjauan
dan Sinar Peninjauan dengan kawasan pendukung seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu. Dan pengembangan sentra peternakan unggas di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
Orientasi pengembangan peternakan diharapkan tidak saja dapat memenuhi kebutuhan wilayah
Kabupaten Ogan Komerng Ulu akan tetap lebih berorientasi ekspor ke wilayah sekitarnya.
Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan
Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya perikanan yang
menghasilkan baik berupa pertambakan, kolam, perairan sungai dan lainnya.Untuk pengembangan
kawasan perikanan
ini dikembangkan kawasan Minapolitan yang meliputi wilayah Kecamatan
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Pengandonan sebagai Pusatnya dan wilayah hinterlandnya adalah Kecamatan Ulu Ogan dan
Muara Jaya. Namun secara umum Kawasan peruntukan perikanan budidaya terdapat diseluruh
Kecamatan.
Peruntukan Kawasan hutan Produksi
Kawasan Minapolitan ini pengembangan perikanannya merupakan perikanan air tawar dengan
memanfaat sungai Ogan dan anak sungai serta lahan-lahan pertanian serta perikanan kolam. Secara
keseluruhan luas Kawasan Minapolitan meliputi luas batas administrasi tiga wilayah Kecamatan
sebagai kawasan Minapolitan yaitu 106.220 Ha. Sedangkan luas kawasan budidaya meliputi alur
Sungai Ogan yang melintasi ketiga wilayah kecamatan serta sentra-sentra lahan-lahan pertanian
atau juga kolam-kolam ikan.
Arahan pengembangan kawasan perikanan bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna pemanfaatan ruang dan sumberdaya untuk budidaya perikanan dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan.
Kriteria kawasan budidaya perikanan adalah :

Kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan perikanan.

Kawasan yang apabila digunakan untuk kegiatan perikanan dapat memberikan memanfaat
untuk meningkatkan produksi pangan dan investasi. Meningkatkan pendapatan daerah dan
nasional.

Kawasan yang sesuai dengan kesesuaian lahan, jenis tanah.
Disamping kawasan minapolitan, sebaran kegiatan budidaya perikanan hampir terdapat disemua
wilayah kecamatan, karena banyak daerah aliran sungai (DAS) baik sungai besar maupun sungai
kecil sekitar 1 Sub DAS Ogan, serta 61 anak sungai yang bermuara di Sungai Ogan diwilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan.Untuk lebh jelasnya
peruntukan kawasan Minapolitan ini dapat dilihat pada TABEL 2.12
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.12
Rencana Pola Ruang WilayahKabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2011 – 2031
Sumber : RTRW Kab.OKU Tahun 2011-2031
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Peta 2.3: RENCANA PUSAT LAYANAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Sumber : RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Peta 2.4: RENCANA POLA PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Sumber : RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011-2031
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
2.5
SOSIAL DAN BUDAYA
Secara umum kondisi sosial budaya di Kabupaten OKU menunjukan bahwa Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat pendidikan penduduk yang makin
meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas kehidupan masyarakat juga akan
membaik. Bagi Pemerintah keuntungan yang diperoleh melalui investasidi bidang pendidikan antara
lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara memerangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan
pendapatan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Untuk itu sarana dan prasarana
pendidikan yang semakin bermutu dan menyebar ke seluruh daerah/kecamatan harus pula
diupayakan realisasinya, seperti pengadaan gedung sekolah dan penambahan serta perbaikan mutu
tenaga pengajar / guru.
Gambar
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan, 2011
Sumber: OKU Dalam Angka 2011, BPS 2012
Dilihat dari angka kemiskinan, penduduk miskin di Kabupaten OKU
cukup tinggi apabila
dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU sendiri
termasuk kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Pada Tahun 2011, dari 15 kabupaten/kota yang
ada di Sumatera Selatan, Kabupaten OKU berada pada posisi ketiga tertinggi dalam hal persentase penduduk
miskin ( 16,51%), hanya lebih rendah dengan Kabupaten Banyuasin yang berada di posisi tertinggi kedua
dengan persentase kemiskinan (17,80 %) dan berada di posisi tertinggi pertama Kabupaten Musi Rawas yaitu
(19,26%).
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
2.5.1.
Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat pendidikan
penduduk yang makin meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas kehidupan
masyarakatjuga akan membaik. Bagi Pemerintah keuntungan yang diperoleh melalui investasidi
bidang pendidikan antara lain bahwapendidikan merupakan salah satu caramemerangi kemiskinan,
mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Untuk itu
saranadan prasarana pendidikan yang semakin
bermutu dan menyebar ke seluruh
daerah/kecamatan harus pula diupayakan realisasinya, seperti pengadaan gedung sekolah dan
penambahan serta perbaikan mutu tenaga pengajar / guru.
Jumlah sekolah dasar yang ada baik sekolah dasar negeri maupun swasta di Kabupaten
Ogan Komering Ulu tahun 2012 berjumlah 200 unit. Sedangkan jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) adalah sekolah negeri berjumlah 29 unit yang tersebar di seluruh kecamatan dan
sekolah swasta berjumlah 2 unit, dengan jumlah ruang belajar 289 ruangan untuk negeri dan 16
ruangan untuk swasta. Jumlah murid SLTP negeri seluruhnya berjumlah 9 151 murid dan SLTP
swasta berjumlah 415 murid. Sehingga jumlah seluruh murid yang mengikuti program pemerintah
wajib belajar sembilan tahun(SD sampai SLTP) berjumlah 41 473 murid.
Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu
berjumlah 62 unit SLTA dan sederajat baik negeri maupun swasta. Jumlah murid SMU baik negeri
maupun swasta seluruhnya berjumlah 12 807 murid.
Gambar 4:
Jumlah Murid dan Guru SD, SLTP dan SLTA di Ogan Komering Ulu, Tahun 2012
Sumber : OKU dalam Angka 2011, BPS 2012
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.13: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Ogan Komering Ulu
( Di Data Setiap Kecamatan yang ada)
Jumlah Sarana Pendidikan
Nama Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Lengkiti
Sosoh BuayRayap
Pengandonan
Semidang Aji
Ulu Ogan
Muara Jaya
Peninjauan
Lubuk Batang
Sinar peninjauan
Baturaja Timur
Lubuk Raja
Baturaja Barat
Jumlah
SD
23
9
6
20
4
5
28
20
11
36
15
22
SLTP
6
2
3
3
1
1
8
4
5
13
5
4
55
Umum
SMA
3
1
2
2
1
2
1
1
11
3
3
30
SMK
1
8
1
10
MI
1
1
2
3
3
2
4
3
19
Agama
MTs
1
2
3
1
2
3
12
MA
2
1
1
1
2
7
Sumber: Kemenag Kab.OKU dan Dinas Pendidikan Kab.OKU Tahun 2013
2.5.2
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per
bulan di bawah garis kemiskinan. Pada tahun 2011 garis kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu sebesar 25,289. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu setiap tahun
cenderung fluktuatif, namun tren persentase penduduk miskin semakin menurun.
Berdasarkan data kondisi rumah tangga miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu
penduduk miskin terkonsentrasi pada Kecamatan Baturaja Timur dengan jumlah 4, 579 KK
dari jumlah KK miskin yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, lebih jelasnya jumlah KK
miskin dan penyebarannya di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.14
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
No
Nama Kecamatan
1
Baturaja Barat
2
Baturaja Timur
3
Lubuk Raja
4
Sosoy Buay Rayap
5
Lengkiti
6
Pengandonan
7
Ulu Ogan
8
Semidang Aji
9
Peninjauan
10
Sinar Peninjauan
11
Lubuk Batang
12
Muara Jaya
Jumlah
keluarga miskin (KK)
2,459
4,579
1,655
1,385
2,706
910
1,442
3,163
1,309
1,309
3,598
774
Jumlah
25,289
Sumber : OKU Dalam Angka Kab. OKU Tahun 2012, data diolah
2.5.3
JUMLAH RUMAH MISKIN
Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai tempat
untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat
berperan sebagai media penularan penyakit di antara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya.
Salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas
lantai rumah/tempat tinggal. Luas lantai rumah tempat tinggal selain digunakan sebagai indikator
untuk menilai kemampuan sosial masyarakat, secara tidak langsung juga dikaitkan dengan ssitem
kesehatan lingkungan keluarga dan tempat tinggal (perumahan). Luas lantai erat kaitannya dengan
tingkat kepadatan hunian atau rata-rata luas runag untuk setiap anggota keluarga. Menururt
Kementerian Kesehatan, sebuah rumah dikategorikan sebagai rumah rumah sehat apabila luas lantai
hunian yang ditempati minimal 8 meter persegi per orang. Sedangkan menurut Badan Kesehatan
Dunia (Word Health Organization/WHO), sebuah rumah dikatakan sehat dan layak huni apabila luas
lantai hunian per kapita minimal 10 meter persegi.
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Tabel 2.15: Jumlah Rumah Per Kecamatan
Jumlah
Nama Kecamatan
Rumah
No
1
Baturaja Barat
2
Baturaja Timur
3
Lubuk Raja
4
Sosoy Buay Rayap
5
Lengkiti
6
Pengandonan
7
Ulu Ogan
8
Semidang Aji
9
Peninjauan
10
Sinar Peninjauan
11
Lubuk Batang
12
Muara Jaya
Jumlah
6.215
21.014
4.275
2.750
4.816
1.701
1.578
4.762
8.143
5.027
5.402
1.165
66.848
Sumber : Dinas PU CK, Pengairan & Tata Ruang Kab.OKU Tahun
2.6.
Kelembagaan Pemerintah Daerah
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten OKU yang telah dicapai pada saat ini
merupakan refleksi dari keberhasilan pelaksanaan tata pemerintahannya. Keberhasilan pelaksanaan
pemerintahan dapat tergambar dari kemampuan dan kualitas aparatur pemerintah, dengan sarana dan
prasarana yang digunakan dan kemampuan keuangan daerah dalam usahanya melakukan pembangunan dan
melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan telah ditetapkannya Undang-undang No. 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, maka untuk
menunjang pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu
melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering
Ulu sehingga Bupati akan dibantu dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Bagian-bagian dalam Sekretariat Daerah Kab. OKU dan Sekretariat DPR Kab. OKU terdiri dari:
a. Sekretariat Daerah Kabupaten,
Sekretariat daerah dipimpin oleh seorang sekretaris daerah (sekda) yang dibantu oleh 3 (tiga) orang asisten,
dan 12 (dua belas) orang kepala bagian.
b. Asisten
1. Asisten Pemerintah (Asisten I)
2. Asisten Perekonomian,Pembangunan danKesejahteraan Rakyat(Asisten II)
3. Asisten Administrasi Umum dan Keuangan (Asisten III)
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
c. Bagian-bagian dalam SekretariatDaerah
1. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
2. Bagian Hukum
3. Bagian Humas dan Protokol
4. Bagian Administrasi Kemasyarakatan
5. Bagian Administrasi Pembangunan
6. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat
7. Bagian Administrasi Perekonomian
8. Bagian Administrasi SumberDaya Alam
9. Bagian Organisasi
10. Bagian Umum
11. Bagian Perlengkapan
12. Bagian Keuangan
2.2. Staf Ahli dalam Kabupaten OganKomering Ulu:
1. Staf Ahli Bidang Hukum danPolitik
2. Staf Ahli Bidang Pemerintahan
3. Staf Ahli Bidang Pembangunan
4. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
5. Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan
2.3. Dinas-dinas dalam Kabupaten OganKomering Ulu:
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Pemuda, Olah Raga,Kebudayaan dan Pariwisata
3. Dinas Kesehatan
4. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
5. Dinas Perhubungan
6. Dinas Komunikasi dan Informatika
7. Dinas Kependudukan danPencatatan Sipil
8. Dinas PU Bina Marga
9. Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
10. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
11. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
12. Dinas Peternakan dan Perikanan
13. Dinas Perkebunan dan Kehutanan
14. Dinas Pertambangan dan Energi
15. Dinas Pendapatan Daerah
16. Dinas Kebesihan dan Keindahan
2.4. Lembaga-lembaga Teknis dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Badan Kepegawaian Daerah
3. Badan Pendidikan dan Pelatihan
4. Badan Lingkungan Hidup
5. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
7. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
8. Badan Penanaman Modal
9. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik
10. Badan Ketahanan Pangan
11. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
12. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
13. Inspektorat
14. Satuan Polisi Pamong Praja
15. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia Kabupaten OKU
16. Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi
17. Kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran
18. Kantor Pelayanan Perizinan
19. Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Soetowo Baturaja
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAHAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
SEKRETARIAT DPRD
Bupati
Wakil Bupati
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
(DPRD)
SEKRETARIS DAERAH
STAF AHLI
-
ASISTEN PEMERINTAHAN
Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik
Staf Ahli Bidang Pemerintahan
Staf Ahli Bidang Pembangunan
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan
KECAMATAN
KELURAHAN
Sumber :
- Bagian Tata Pemerintahan
- Bagian Hukum
- Bagian Organisasi
-
Sekretaris DPRD
Bagian Umum
Bagian Keuangan
Bagian Persidangan
- Bagian Perundangan-Undangan
ASISTEN PEREKONOMIAN
ASISTEN ADM UMUM
PEMBANGUNAN & KESRA
DAN KEUANGAN
- Bagian Ekonomi
- Bagian Umum
- Bagian Pembangunan
- Bagian Keuangan
- Bagian Kesejahteraan Rakyat- Bagian Hubungan Masyarakat
DINAS DAERAH
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
-
Dinas Pendidikan
Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
-
-
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Perhubungan
Dinas Komunikasi dan Informatika
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas PU Bina Marga
Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura
Dinas Peternakan dan Perikanan
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Dinas Pertambangan dan Energi
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Kebersihan dan Keindahan
-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Badan Lingkungan Hidup
Badan KESBANGPOL dan Perlindungan Masyarakat
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Badan Keluarga Berencana & Pemberdayaan Perempuan
Badan Penanaman Modal
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik
Badan Ketahanan Pangan
Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan & kehut
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Inspektorat
Satuan Polisi Pamong Praja
Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai RI Kab.OKU
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kantor Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kantor Pelayanan Perizinan
Rumah Sakit Ibnu Soetowo Baturaja
SATPOL
PP
Buku Putih Sanitasi Ogan Komering Ulu
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu
BUPATI
BAPPEDA
DINAS
KESEHATAN
- Bidang
Ekonomi &
Infrastruktur
- Bidang
Pendidikan
& Sosial
- Bidang
Pemberantas
an Penyakit &
Penyehatan
Lingkungan
- Bidang
Budaya,
SDA & LH
- Bidang
Pengelola
an Data
DINAS PU CIPTA
KARYA
- Bidang
Keciptakaryaa
n
- Bidang
Program &
Pengendalian
Teknis
Keterangan :
Mandat Tupoksi Langsung
(Stakeholder Utama)
Mandat Tupoksi Tidak
Langsung (Stakeholder Mitra)
BADAN
PERTAMANAN
& KEBERSIHAN
KOTA
BADAN
LINGKUNGAN
HIDUP
Bidang
Pengelolaan
Sampah
Bidang
Pengendalia
n & AMDAL
DINAS
PENDIDIKAN
NASIONAL
Bidang
Program
BPKAD
Bidang
Pengelola
Keuangan
BADAN
PEMBERDAYA
AN
MASYARAKAT
&
PEMERINTAHA
N DESA
Bidang
Ketahanan
Masyarakat
Download